Anda di halaman 1dari 4

Seperempat dari mereka yang tidak memberi respon pada minggu ke delapan dapat memberi respon pada

penambahan terapi selama empat minggu dengan dosis yang sama. Disarankan percobaan ini dilakukan selama
12 minggu. Pasien-pasien yang memberi respon selama 12 minggu harus mendapat terapi pemeliharaan untuk
meminalisir resiko relapse. Kegunaan dari medikasi selama jangka waktu pemakaian terbatas pada beberapa
kasus melalui efek samping termasuk disfungsi seksual dan penambahan berat badan.

Benzodiazepine
Meskipun bukti mengenai efikasi benzodiazepine pada kecemasan sosial masih terbatas dibandingkan SSRIs
dan SNRISs, benzodiazepine sering digunakan untuk terapi pada pasien-pasien yang tidak dapat toleransi atau
tidak mempunyai respon yang adekuat terhadap SSRIs atau venlaxavine. Benzodiazepine yang bersifat long
acting seperti clonazepam (Klonopin,Roche) diberikan sehari dan dibagi dalam beberapa dosis, dianggap
mempunyai efektifitas yang lebih tinggi pada kecemasan sosial secara umum pada kelompok percobaan kontrol
(laju respon,80%) dan pada beberapa percobaan yang dilakukan secara terbuka 39. Percobaan pada kelompok
kontrol yang mendapat terapi tunggal dari alprazolam(Xanax, Pharmacia and Upjohn) tidak meyakinkan 28. Pada
sebagian besar pasien, toleransi jarang terjadi pada efek sedativ dari benzodizepine tapi tidak efek anxiolytik.
Penggunaan jangka panjang (lebih dari 2 minggu) dapat menyebabkan ketergantungan secar psikis dan
penghentian medikasi yang tiba-tiba harus dihindarkan karena resiko kecemasan berulang dan gejala sisa
(tremor, insomnia, dan jarang yaitu kejang). Penurunan dosis clonazepam secara perlahan-lahan (penurunan
0,25 mg tiap 2 minggu), telah menunjukkan toleransi yang baik pada pasien dengan gangguan kecemasan
sosial40. Benzodiazepine tidak direkomendasikan sebangai terapi tunggal pada pasien-pasien yang mempunyai
depresi besar pada gangguan kecemasan sosial dan harus dihindarkan pada pasien-pasien dengan riwayat
penyalahgunaan obat-obatan.
Pengobatan lain
Strukutur gabapentin (Neurontin, Pfizer) and pregabalin (Lyrica, Pfizer) berkaitan dengan antikonvulsan dan
telah dilaporkan secara signifikan dikemas dalam bentuk plasebo mengurangi gejala dari gangguan kecemasan
pada kelompok percobaan kontrol tunggal, meskipun respon telah berkurang lebih dari 45% 41,42. Pada
kelompok kecil yang baru dengan percobaan kontrol plasebo mirtazapine (Remeron, Organon), sebagai
antidepresan dengan mekanisme yang berbeda dari antidepresan yang didapatkan telah menunjukkan
efeftifitasnya pada dosis 30mg per hari pada wanita dengan gangguan kecemasan sosial 43. Golongan
monoamine oxidase inhibitor (MAOI) seperti

phenelzine (Nardil, Parke-Davis) efektif terhadap gangguan

kecemasan sosial pada percobaan yang dilakukan secara acak tapi umumnya mendapat terapi untuk
kekambuhan penyakit karena resiko dari reaksi hipertensi berat yang berhubungan dengan triamine atau obatobatan simpatomimetik.

Moclobemide yang merupakan penghambat monoamine oksidase yang reversibel,

tampaknya lebih aman daripada standar MAOIs, meskipun secara metaanalisa ditemukan bahwa efektifitas nya
kurang pada gangguan kecemasan sosial dari SSRIs21 tidak ditemukan di Amerika Serikat.
Terapi pemeliharaan
Beberapa studi penelitian menunjukkan perbaikan klinis pada pasien yang mendapat terapi farmakologi selama
12 bulan dari terapi pemeliharaan. Terapi farmakologi yang terputus setelah 5 sampai 12 bulan menyebabkan
angka kekambuhan sebesar 20% - 60% selama periode follow up yaitu sekitar 3-6 bulan. Pemutusan gerapi
setelah berjalan 2-3 bulan memperlihatkan hasil kekambuhan yang lebih tinggi. Meskipun dari banyak data
menyarankan bahwa pengobatan dilanjutkan hingga 6-12 bulan diikuti dengan penurunan dosis secara
perlahan-perlahan dan diputus obat kemudian evaluasi untuk sebab kekambuhan.

Percobaan yang dilakukan secara acak membandingkan terapi kognitif behaviour dengan farmakologi pada
populasi dengan gangguan kecemasan sosial tidak dilakukan percobaan efikasi yang lebih baik pada
pendekatannya, meskipun percobaan secara metaanalisis selama 6-16 minggu mengatakan bahwa terapi
farmakoterapi lebih unggul selama jangka pendek. Penelitian membandingkan hasil dari dua pendekatan selama
6-12 bulan setelah berhenti obat, terapi kognitif behaviour lebih menguntungkan. Studi mengenai kombinasi
terapi farmakolgi dan kognitif behaviour tidak menunjukkan hasil yang lebih unggul jika dilakukan sendiri,
meskipun terapi kombinasi ini sangat membantu pada beberapa pasien.
Nongeneralized Social Anxiety
Pengobatan dapat sangat membantu pada terapi dasar pada pasien gangguan kecemasan sosial yang tidak
menyeluruh, seperti berbicara di depan umum.
Data mengarahkan pengobatan pada latar belakang dengan derivat primer dari kontrol termasuk orang-orang
yang dengan kecemasan saat tampil, lebih jarang terjadi pada mereka yang menerima diagnosis formal tipe
gangguan kecemasan sosial. Beberapa studi mengatakan bahwa golongan beta bloker seperti propanolol
diminum 1 jam sebelum tampil, akan dapat membantu tampilan pada gangguan kecemasan sosial47-49.
Benzodiazepines juga dapat berguna47. Obat ini diminum palin tidak 3 menit sebelum tampil dan efek dari dosis
tunggal dapat bertahan selama beberapa jam. Meskipun toleransi dan ketergantungan secara psikis tidak
mungkin terjadi saat benzodiazepine digunakan kurang dari tiap hari, ketergantungan psikis dapat terjadi, dan
efek samping ringan dari sedasi dan kognitif terkadang memberikan keuntungan anxiolitik. Dengan beta-blockers
atau benzodiazepine pasien dapat memperoleh keuntungan dari pemberian dosis secara trial yaitu dapat
mentoleransi rasa takut.
Resistensi
Data dari control studi mengenai kurang optimalnya terapi pada pasien yang tidak memiliki respon terhadap
farmakoterapi awal dan secara klinik berguna sebagai balasan predictor terhadap terapi khusus yang juga
kurang. Penelitian klinik menganjurkan pada pasien yang tidak respon terhadap satu medikasi mungkin akan
berespon pada kelas yang sama atau berbeda atau mungkin lebih menguntungkan dengan terapi cognitive
behavioral. Penelitian klinik juga menganjurkan respon parsial terhadap SSRI atau SNRI mungkin akan lebih
besar dengan terapi cognitivebehavioral atau dengan menggunakan benzodiazepine, gabapentin atau
pregabalin. MAOI merupakan kontraindikasi jika dikombinasikan dengan SSRI atau SNRI karena menimbulkan
resiko sindrom serotonin, yang merupakan karakteristik dari neuromuscular dan hiperaktivitas otonom dan
agitasi.

Terapi pada anak-anak dan remaja


Gangguan ansietas social pada anak dan remaja kaang-kadang sulit untuk dibedakan dari age-appropriate
social awkwardness, tetapi terapi persisten dan untuk memperbaiki gejala harus menunggu perbaikan social

menjadi normal dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Walaupun, terapi pada anak-anak lebih sedikit dipelajari
dibandingkan terapi pada remaja, terapi cognitivebehavioral tampak efekitf pada anak-anak dan remaja dengan
gangguan ansietas social. Beberapa percobaan control dengan placebo juga memberikan bukti mengenai efikasi
farmakoterapi dengan SSRI atau SNRI pada gangguan ansietas social pada anak-anak berumur 6 sampai 17
tahun. Baru-baru ini dilaporkan mengenai meningkatnya resiko munculnya ide bunuh diri pada remaja yang
menerima SSRI atau SNRI, walaupun derived primarily from studies of depression in adolescence, suggests that
youths prescribed these medications for social anxiety disorder must be closely monitored.
Guidelines
Tidak ada pedoman resmi mengenai manajemen gangguan ansietas social dari US maupun European
professional societies.
Kesimpulan dan rekomendasi
Social anxiety disorder is common, impairing, and responsive to treatment, yet it remains underrecognized.
Randomized, controlled trials support the use of either cognitivebehavioral therapy or pharmacotherapy.
Pada banyak pasien, salah satunya menggambarkan vignette, saya akan memberikan terapi dasar dengan
terapi cognitivebehavioral, data yang diberikan mendukung keuntungan potensial jangka panjang. SSRI atau
venlafaxine merupakan terapi alternative lini pertama pada pasien yang lebih menyukai medikasi, memiliki
depresi coexisting prominen atau kurangnya akses terhadap terapis yang terlatih. Dimulai dengan dosis paling
rendah untuk 1 minggu, untuk meminimalkan efek samping kemudian ditingkatkan menjadi dosis efektif untuk
beberapa minggu dan jika responnya tidak lengkap, maka berangsur-angsur ditingkatkan menjadi dosis
maksimal. Pasien seharusnya memiliki dorongan untuk mencoba berangsur-angsur meningkatkan aktivitas
sosial mereka and they may benefit from adjunctive use of self-help literature oriented toward a cognitive
behavioral approach.
Karena data menunjukkan nilai rata-rata tertinggi terjadinya relaps durasi pendek pada terapi, akan
direkomendasikan bahwa pengobatan digunakan berkelanjutan selama 6 sampai 12 bulan, diikuti dengan
pengurangan atau penghentian medikasi, walaupun adanya resiko terjadinya relaps. Pada pasien denngan
gejala rekuren, terapi seharusnya reinstituted untuk periode yang lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai