Anda di halaman 1dari 65

AKUNTANSI HUBUNGAN KANTOR

PUSAT DAN CABANG

Hubungan Kantor Pusat-Cabang dengan Sistem Sentralisasi


PENGERTIAN HUBUNGAN PUSAT-CABANG
Hubungan Pusat-Cabang yaitu hubungan antara kantor pusat
(utama) dengan kantor pengembangan/ perwakilan yang skala usahanya
lebih kecil dan merupakan bagian dari kantor pusat tersebar di daerahdaerah lain.
Kantor
cabang tidak sama dengan kantor agen karena
keduanya mempunyai persamaan dan perbedaan sebagai berikut:
1. Struktur organisasi dan kegiatan tidak terlepas dari kantor pusat.
Sehingga kantor
cabang bertanggungjawab penuh atas segala
aktivitasnya ke manajemen kantor pusat.
2. Struktur organisasi dan kegiatan terlepas dari kantor pusat atau berdiri
sendiri.
Oleh karena itu satu kantor agen dapat mengageni beberapa perusahaan.
Sehingga kantor agen tidak bertanggungjawab ke kantor pusat tetapi
bertanggungjawab
Kegiatan kantor cabang tidak
pada usaha untuk memperoleh pesanan saja tetapi juga usaha untuk
memenuhi pesanan yang dpt diambil dari persediaan sendiri maupun
persediaan kantor pusat. pengelola agen.
Kegiatan kantor agen tidak
terbatas pada usaha untuk memperoleh pesanan dan calon pembeli
saja. Dengan demikian agen
Investasi kantor pusat ke cabang
tidak hanya sebatas modal kerja saja tetapi semua fasilitas yang
dibutuhkan hanya sebagai fungsi pemasarnya saja.
Investasi kantor pusat ke agen
hanya sebatas modal kerja saja.

dalam mendirikan kantor cabang dan permulaan operasinya kantor cabang.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


B.

SISTEM AKUNTANSI UNTUK KANTOR CABANG

Ada dua sistem yang digunakan dalam pencatatan sistem akuntansi


hubungan cabang dengan pusat, yaitu melalui sistem:
1. Sistem Sentralisasi
2.
Sistem Desentralisasi
dibahas
pada topik 2).
1.

(mengenai penjelasan desentralisasi akan

SISTEM SENTRALISASI

Di dalam sistem ini akuntansi kantor cabang diselenggarakan oleh


kantor pusat, jadi hampir mirip dengan pencatatan kantor agen dimana
rugi-laba kantor agen dipisahkan dari rugi-laba kantor pusat. Sistem ini
cocok dipakai apabila kantor cabang letaknya dekat dengan kantor pusat
dan kegiatan kantor cabang masih terbatas/ kantor cabang masih relative
kecil.
Contoh Soal 1:
Perhatikan Neraca PT. TERRAMODA berikut ini:
PT. TERRAMODA
Neraca
Per 31 Desember 1998
AKTIVA
-Kas
-Piutang Dagang
-Persediaan

Rp.300.000.000
Rp.125.000.000
Rp.225.000.000

-Aktiva
(Neto)

tetapRp.330.000.000

Total Aktiva Rp.980.000.000


PASIVA
-Utang Dagang
-Modal Saham
-Laba ditahan

Rp.150.000.000
Rp.480.000.000
Rp.350.000.000

Total PasivaRp.980.000.000

KODE MK / STEKPI / BAB 9


Antara perusahaan TERAMODA (perusahaan pusat) dengan
ECOMODA
(perusahaan Cabang berdiri tahun 1999) yang dipimpin oleh Betty
sebagai manajer telah terjadi transaksi-transaksi adalah berikut:
1.

Kantor pusat mengirim kas sebesar Rp. 200.000 untuk pembukaan


kantor

cabang.
. Kantor cabang membeli aktiva tetap senilai Rp. 150.000 secara kredit.
Akuntansi pencatatannya diselenggarakan oleh kantor Pusat. 3.
Pembelian barang dagangan semuanya secara kredit: Kantor Pusat
Rp.1200.000, kantor cabang Rp. 800.000
4.
275.000.
5.

Pengiriman barang dagangan dari


kantor pusat ke kantor cabang Rp.
Penjualan
barang
dilakukan secara kredit:

semuanyaKantor Pusat

Rp.1500.000,
cabang Rp.

kantor700.000.

Harga pokok
atas barang

dagangan yang dijual tersebut masingmasing Rp.


1000.000 dan Rp.
400.000.
Penagihan piutang dagang: Kantor
Pusat Rp. 1300.000, Kantor Cabang

6.
Rp. 500.000.
7.

Pengeluaran kas untuk membayar


biaya komersial: Kantor Pusat Rp.
300.000

dan Kantor Cabang


Rp. 100.000.
8.
Pembebanan biaya kantor pusat kepada
kantor cabang Rp. 50.000.
9.
Pengiriman kas dari kantor cabang ke
kantor pusat Rp. 300.000
10.
Penyusutan aktiva tetap: kantor pusat
Rp. 45.000, Kantor cabang Rp.
15.000.
11. Kantor pusat membagi deviden dalam bentuk kas sebesar Rp. 120.000.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


Perintah:
a)

Buatlah pencatatan akuntansinya dengan system


sentralisasi baik oleh

perusahaan pusat maupun


cabang.
b)

Buatlah pencatatan akuntansinya dengan system sentralisasi baik oleh


perusahaan pusat maupun cabang.

Jawab Soal 1:
1) Pengiriman kas (aktiva) dari kantor Pusat ke kantor cabang
Pusat
Kas - Ktr Cabang200.000
Kas (aktiva)
200.000
2)
Pembelian aktiva tetap oleh kantor
cabang:
Pusat
Aktiva tetap - Ktr Cabang
150.000
Kas Ktr.Cabang
150.000
3)
Pembelian barang dagangan
untuk persediaan:
Pembelian
Pusat
Persediaan
Utang
Dagang
4)

1200.000
1200.000

Pembelian
Cabang
Persed.
ktr800.000
cabang
Utang Dagang 800.000

Pengiriman barang dagang dr kantor Pusat ke cabang

Pusat

KODE MK / STEKPI / BAB 9


PersediaanKtr Cabang
Persediaan

275.000
275.000
5)
Penjualan barang an
secara
kredit dan HPP

masing-masing
kantor pusat

dicatat

sebagai
berikut:

Piutang
dagang
Penjualan
HPP
Persediaan

Penjualan Pusat dan HPP


kantor Pusat Penjualan
dan HPP kantor Cabang
1.500.000
Piutang dagang

700.000

1.500.000
1.000.000
1.000.000

700.000
400.000
400.000

Penjualan
HPP
Persediaan

6) Penagihan piutang dagang: Kantor


Pusat Rp. 1300.000, Kantor Cabang
Rp.
500.000.
Piutang
kantor Pusat
Kas
Piutang
Dagang

Piutang
kantor
Cabang
Kas
Piutang
Dagang

1.300.000
1.300.000

5.00.000
500.000

7) Pengeluaran kas untuk membayar


biaya komersial: Kantor Pusat Rp.
300.000
dan Kantor Cabang Rp. 100.000.
Biaya kantor
Pusat
Biaya
300.000
komersial
Kas

300.000

Biaya
kantor
Cabang
Biaya
100.000
komersial-ktr
cabang
Kas-ktr. cabang 100.000
8) Pembebanan biaya kantor pusat kepada kantor
cabang Rp. 50.000.

Biaya komersial-kantor50.000
cabang
Biaya Komersial
50.000
9) Pengiriman kas dari kantor cabang ke kantor pusat Rp. 300.000

KODE MK / STEKPI / BAB 9


Kas
Kas-kantor cabang

300.000
300.000
10) Penyusutan aktiva tetap: kantor pusat Rp.
45.000, Kantor cabang Rp. 15.000.
Biaya Komersial
45.000
Aktiva tetap
45.000
Biaya
Komersial15.000
-kantor cabang
Aktiva
tetap-kantor15.000
cabang
11) Kantor pusat membagi deviden dalam bentuk
kas sebesar Rp. 120.000.
Laba diatahan
120.000
Kas
120.000
LATIHAN TOPIK 1
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !
1) Apa yang dimaksud dengan pengertian kantor cabang dan kantor
agen ? 2) Sebutkan persamaan dan perbedaan antara kantor cabang dengan
kantor agen!
3) Apa yang dimaksud dengan system sentralisasi dalam hubungan PusatCabang? 4) Sebutkan dan jelaskan kondisi kantor cabang yang cocok
menerapkan system
sentralisasi!

5) Sebutkan perbedaan sistem pencatatan (jurnal) antara rekening kantor


cabang
dengan rekening kantor pusat di dalam system sentralisasi!
6) Dicatat transaksi-transaksi berikut yang terjadi antara perusahaan
RAKMODAL (perusahaan pusat) dengan
MODAL DENGKUL
(perusahaan cabang) oleh Jayus sebagai berikut:
Kantor pusat mengirim kas sebesar Rp. 50.000 untuk pembukaan
kantor
cabang.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


Kantor cabang membeli aktiva tetap senilai Rp. 80.000 secara kredit.
Akuntansi pencatatannya diselenggarakan oleh kantor Pusat.
Pembelian

barang dagangan semuanya secara kredit: Kantor Pusat Rp.


600.000, kantor cabang Rp. 300.000

75.000.

Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke


kantor cabang Rp.
Penjualan barang semuanya dilakukan secara kredit:
Kantor Pusat Rp.
800.000, kantor cabang Rp. 300.000.
Harga pokok atas barang dagangan yang dijual
tersebut masing-masing

Rp.600.000 dan Rp.


200.000.

Penagihan piutang dagang: Kantor Pusat Rp.


120.000, Kantor Cabang
Rp.60.000.

Pembayaran hutang dagang: Kantor Pusat Rp.


400.000, kantor cabang
Rp.50.000.

Pengeluaran kas untuk membayar biaya komersial:


Kantor Pusat Rp.
30.000 dan Kantor Cabang Rp. 10.000.

5.000.

Pembebanan biaya kantor pusat kepada kantor


cabang Rp. 5000.
Pengiriman kas dari kantor cabang ke kantor pusat
Rp. 30.000
Penyusutan aktiva tetap: kantor pusat Rp. 10.000,
Kantor cabang Rp.
Kantor pusat membagi deviden dalam bentuk kas
sebesar Rp. 40.000.

Perintah:
Buatlah pencatatan akuntansinya dengan system sentralisasi baik oleh
perusahaan pusat maupun cabang.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


7)
Transaksi apa saja yang penjurnalannya oleh pusat namun dicatat
dengan
keterangan kantor cabang, sebutkan!
RANGKUMAN
1) Hubungan Pusat-Cabang yaitu hubungan antara kantor pusat (utama)
dengan kantor pengembangan/ perwakilan yang
skala usahanya
lebih kecil dan merupakan bagian dari kantor pusat tersebar di daerahdaerah lain.
2) Kantor cabang tidak sama dengan kantor agen karena keduanya
mempunyai persamaan dan perbedaan, yaitu dari segi struktur
organisasi terhadap pusat, lingkup kegiatan, dan investasi kantor pusat.
3) Sistem pencatatan yang digunakan di dalam akuntansi hubungan pusat
cabang terdapat dua macam yaitu system pencatatan sentralisasi
(hanya dilakukan oleh pusat saja) dan
system desentralisasi
yaitu
pencatatan dilakukan oleh pusat maupun cabang dengan dihubungkan oleh
rekening timbal balik.
4) Transasksi yang oleh pusat dicatat dengan keterangan yang membedakan

dengan kantor cabang di dalam system sentralisasi adalah


transaksi pembelian, penjualan dan HPP, piutang dagang, utang dagang,
biaya komersial dan penyusutan aktiva tetap.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


TOPIK 2
Hubungan Kantor Pusat-Cabang dengan Sistem
Desentralisasi
A.

PENGERTIAN DESENTRALISASI

Pengertian desentralisasi hubungan pusat-cabang yaitu apabila di


dalam sistem
akuntansi
kantor
cabang
yang
pencatatannya
diselenggarakan oleh kantor cabang sendiri. Namun bila dikehendaki
oleh kantor pusat maka terdapat pos-pos tertentu
yang pencatatannya
dilakukan oleh kantor pusat.
Hal yang penting mengenai akuntansi dan pencatatan sistem
desentralisasi terhadap transaksi yang menghubungkan antara Pusat
dengan cabang adalah Rekening Koran Timbal Balik (R/K). Sehingga
pencatatan setiap transaksi dalam jurnalnya juga sedikit berbeda dengan
jurnal biasa.
B. PENGELOMPOKKAN SISTEM DESENTRALISASI
Transaksi keuangan kantor cabang di dalam
dikelompokkan menjadi 2 transaksi, yaitu:

system desentralisasi

1. Transaksi antara kantor cabang dengan kantor pusat. Transaksi ini


akan
mempengaruhi hubungan kantor cabang dengan kantor pusat sehingga
transaksi ini dicatat baik oleh kantor cabang maupun kantor pusat.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


2. Transaksi antara kantor cabang dengan pihak ketiga. Transaksi ini
tidak
mempengaruhi hubungan kantor cabang dengan kantor pusat sehingga
transaksi ini tidak dicatat oleh kantor pusat.
C. TRANSAKSI YANG MENAMBAH ATAU MENGURANGI R/K
R/K timbal balik bertambah apabila terdapat:
1)

Pengiriman kas (aktiva) dari kantor Pusat ke kantor cabang

Pusat
Cabang
R/K - Ktr Cabangxxxx
Kas (aktiva)
xxxx
Kas (aktiva)
xxxx
R/K - Ktr Pusat xxxx
2)
Pengiriman barang dagang dr
kantor Pusat ke cabang
Sistem Fisik:
Pusat
Cabang
R/K Ktr Cabang xxxx
Pengiriman brg
dag.
Pengiriman brgxxxx
dr ktr Pusat
xxxx
dag ke
ktr cabang
R/K Ktr Pusat xxxx
Sistem Prepertual
Pusat
Cabang
R/K Ktr Cabang
xxxxPersediaan brg dag.
Persediaan brg. daganganxxxxR/K Ktr Pusat

xxxx
xxxx

KODE MK / STEKPI / BAB 9


3)
Pusat

Pembebanan biaya oleh ktr Pusat kpd kantor cabang:


Cabang

R/K Ktr CabangxxxxBiaya


xxxx
Biaya
xxxxR/K Ktr Pusatxxxx
4)
Penghitungan
bunga atas
investasi ktr Pusat di ktr Cabang
Pusat
R/K-Ktr cabang

Xxxx

Pendapt bunga

Xxxx

5) Pengakuan laba
kantor cabang:
Pusat
R/K- Ktr cabang
Xxxx
Rugi-Laba ktr cab
Xxxx

Cabang
Biaya
Xxxx
bunga
R/K- KtrXxxx
Pusat
Cabang
Rugi-Laba Xxxx
R/KktrXxxx
Pusat

6) Penagihan piutang kantor pusat


oleh kantor cabang
Pusat
R/K- Ktr cabang
Piutang

Xxxx
Xxxx

Cabang
Kas
Xxxx
R/K - ktrXxxx
Pusat

Dari keempat pasang jurnal tersebut diatas sebenarnya susunan rekening


jurnalnya sama, hanya dibalik saja antara Pusat dan Cabangnya (jurnal
no. 1,2,3,5). Sedangkan untuk jurnal no. 4 dan 6 berbeda karena
transaksinya juga berbeda.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


R/K berkurang apabila terdapat:
1) Pengiriman kas (aktiva) dari kantor cabang ke kantor pusat
Pusat
Kas (aktiva)

Cabang
R/K - Ktr Pusat

R/K-Ktr
Cabang

Kas (aktiva)
2) Pengembalian barang dagang dr
kantor Cabang ke Pusat

Sistem Fisik:
Pusat
Pengiriman brg
dag
ke ktr cabang Xxxx
R/K Ktr Cab.

Cabang
R/K- Ktr Pusat Xxxx
Pengiriman brgXxxx
dag.
dr ktr Pusat

Xxxx

Sistem Prepertual
Pusat
Cabang
Persediaan brg dagXxxxR/K Ktr Pusat
Xxxx
R/K-Ktr Cab.
XxxxPersediaan brg dag.Xxxx
3) Pembebanan biaya oleh
pusat:
PusatCabang

kantor

cabang kepada

kantor

Biaya
XxxxR/K Ktr PusatBiaya Xxxx
R/K - KantorXxxx
Xxxx
Cabang

KODE MK / STEKPI / BAB 9


4) Pembelian aktiva oleh ktr Cabang yg akuntansinya diselenggarakan ktr
pusat
Pusat
Cabang
Aktiva
XxxxR/K- Ktr PusatXxxx
R/K-Ktr cabangXxxxKas (utang) Xxxx

5) Pengakuan rugi kantor cabang:


Pusat
Rugi-Laba ktr cabangXxxx
R/K-Ktr cabang
Xxxx

Cabang
R/K ktr PusatXxxx
Rugi-Laba
Xxxx

6) Penagihan piutang kantor Cabang oleh


kantor Pusat:
Pusat
Kas
R/Kcabang

Xxxx
KtrXxxx

Cabang
R/K ktr -Xxxx
Pusat
Piutang
Xxxx

Transaksi-transaksi yg dilakukan oleh masing-masing kantor (cabang


atau pusat) maka akan dicatat seperti jurnal biasa, misal: pembelian
secara kredit, penjualan scr kredit, pelunasan piutang, biaya-biaya yang
tidak dibebankan, penagihan piutang secara mandiri, dan lain-lain.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


LATIHAN TOPIK 2
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !
1)
Apa yang dimaksud dengan system desentralisasi dalam hubungan
Pusat
Cabang?
2)
Sebutkan 2 pengelompokkan transasksi yang timbul antara pusatcabang di
dalam system desentralisasi!
3)

Apa yang dimaksud dengan

rekening timbal balik? Jelaskan! 4)

Sebutkan perbedaan sistem pencatatan (jurnal) antara system sentralisasi


dengan system desentralisasi dari sisi rekening kantor pusat!
5) Sebutkan transaksi dengan system desentralisasi yang menyebabkan
rekening
timbal-balik bertambah !
6) Sebutkan transaksi dengan system desentralisasi yang menyebabkan
rekening
timbal-balik berkurang !
RANGKUMAN
1)

Desentralisasi hubungan pusat-cabang adalah sistem akuntansi kantor


cabang yang pencatatannya diselenggarakan oleh kantor cabang
sendiri, kecuali bila dikehendaki oleh kantor pusat maka terdapat pospos
tertentu yang pencatatannya oleh kantor pusat.
2)

Rekening Koran Timbal Balik (R/K) adalah. rekening transaksi yang


menghubungkan antara Pusat dengan cabang di dalam sistem
desentralisasi.
3) Transaksi di dalam system desentralisasi ada dua kelompok, yaitu
kelompok transaksi cabang dengan kantor pusat dan kelompok
transaksi cabang dengan pihak ketiga.
4) Transaksi-transaksi yg dilakukan oleh masing-masing kantor
(cabang atau pusat) maka akan dicatat seperti jurnal biasa,
misal: pembelian secara kredit, penjualan scr kredit, pelunasan
piutang, biaya-biaya yang tidak dibebankan, penagihan piutang secara
mandiri, dan lain-lain.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


TES FORMATIF
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban
yang disediakan !

) Berikut pernyataan yang benar mengenai kantor cabang adalah:


A. Kantor cabang merupakan wakil di daerah dari beberapa kantor
pusat. B. Struktur organisasi kantor cabang terpisah dan berbeda dengan
kantor pusat.
C. Kantor cabang memperoleh dana dari investasi menyeluruh oleh kantor
pusat.
D. Kantor cabang pada system desentralisasi tidak perlu bertanggungjawab
kepada kantor pusat.
2) Sistem pencatatan untuk hubungan pusat daerah dapat dibagi menjadi
dua,
yaitu:
A. Sentralistik dan Desentralistik B. Sentralisasi dan Desentralisasi C.
Sentralistik dan Delegasi
D. Sistem kantor Cabang dan kantor Agen.
) Berikut pernyataan yang tidak benar mengenai kantor agen adalah:
A. Kantor Agen harus bertanggungjawab terhadap pusat. B. Kantor
Agen hanya memperoleh investasi sebesar modal kerja dari kantor pusat.
C. Kantor agen terpisah secara struktur organisasi dan operasional
dengan
kantor pusat.
D. Kantor Agen dapat mengageni beberapa kantor pusat.
4) Sistem sentralisasi dapat diterapkan dalam kondisi kantor cabang
sebagai
berikut:
A. Kantor cabang jaraknya cukup jauh sehingga harus dipantau pusat dan
potensi ekonominya ada.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


B. Lingkup kegiatan kantor cabang masih terbatas dan jaraknya dekat
dengan kantor pusat.
. Kantor cabang jumlahnya sedikit dan potensi ekonominya ada. D. Kantor
cabang belum bisa mandiri sehingga harus dibantu oleh pusat dan
kantor cabang beresiko terjadi kecurangan dan inefisiensi.
5) Berikut ini merupakan transaksi di kantor cabang dengan system
sentralisasi
yang pencatatannya dipusat dipisahkan dengan cabang, yaitu kecuali:
A. Pembelian oleh kantor cabang
B. Penjualan dan HPP oleh kantor cabang C. Piutang dan Utang oleh kantor
cabang D. Pengiriman barang dagangan ke kantor cabang
6) Pengertian dari akuntansi
dengan
system desentralisasi adalah:

hubungan kantor pusat-cabang

yang

A. Penyerahan kekuasaan mengenai kebijakan akuntansi dari pusat kepada


cabang.
B. Penyerahan wewenang pencatatan dan pembukuan dari pusat kepada
cabang.
C. Penyerahan wewenang operasional wilayah dari pusat kepada cabang. D.
Penyerahan kekuasaan membiayai pengeluaran dari pusat kepada cabang.
7) Berikut ini termasuk pengelompokkan
cabang
dalam system desentralisasi:

transaksi hubungan pusat-

A. Transaksi menyangkut hubungan cabang-pusat dan hubungan cabang


dengan cabang lainnya.
B. Transaksi menyangkut hubungan cabang-pusat dan hubungan cabang
dengan agen.

C. Transaksi menyangkut hubungan cabang-pusat dan hubungan cabang


dengan pihak ketiga.
D. Transaksi menyangkut hubungan cabang-cabang dan hubungan cabang
dengan pihak ketiga.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


8) Pencatatan transaksi
pengembalian barang dagangan dari cabang ke
pusat
dengan system prepertual adalah:
A Pusat
Persediaan brg dag
R/K-Ktr Cab.
B. Pusat
R/K-Ktr Cab
Persediaan brg dag
C. Pusat
Barang Dagangan-Ktr Cab
Persediaan brg dag
D. Pusat
Kas-Ktr Cab
Persediaan brg dag

xxxx
xxxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx

9) Pembelian aktiva oleh ktr Cabang yang akuntansinya diselenggarakan


ktr
pusat
adalah:
A Cabang
Kas (utang)
R/K- Ktr Pusat
B. Cabang

xxxx
xxxx

R/K- Ktr Pusat


Kas (utang)
C. Pusat
Barang Dagangan-Ktr Cab
Persediaan brg dag
D. Pusat
Kas-Ktr Cab
Persediaan brg dag

xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx

KODE MK / STEKPI / BAB 9


10) Berikut ini merupakan

transaksi
dalam
desentralisasi

systemyang

menyebabkan rekening timbal balik


bertambah:
A.
Penagihan piutang kantor Cabang oleh kantor Pusat. B.
Pengembalian barang dagang dr kantor Cabang ke Pusat C. Pengakuan
rugi kantor cabang.
D. Pembebanan biaya oleh ktr Pusat kpd kantor cabang.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif bab
7 yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban
Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar (Bab) 7.
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan =x 100 %
% - 100 % 80 % - 89 % 70 % - 79 %
< 70 % 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
= baik sekali = baik = sedang = baik sekali

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di
bawah 80 %, Anda
harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama yang belum Anda
kuasai. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif
jawaban yang disediakan !

KODE MK / STEKPI / BAB 9


KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif
1) C
2) B 3) A 4) B 5) D 6) B 7) C 8) B 9) B 10) D

KODE MK / STEKPI / BAB 9


DAFTAR KEPUSTAKAAN
Daftar Kepustakaan
Allan R. Drubin. (1999), Advanced Accounting, 5th edition, South Western,
reissue
by Binarupa Aksara, Jakarta.
Beam, John (1998), Advanced Accounting, 5th edition, Prentice Hall,
London, reissue
by Salemba Empat, Jakarta.
Suparwoto, L
(1999),ansi
Akunt
Lanjutan
UGM, Yogyakarta.

Keuangan1,
Cetakan ke-7,
BPFE,

, A.N and Larsen, E. John (1983), Modern Advanced Accounting, Edisi


pany. ketiga, New York: Mc. Graw-Hill Book Com

KODE MK / STEKPI / BAB 9 PENDAHULUAN BAB


8
REKONSILIASI DAN KONSOLIDASI LAPORAN
KEUANGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG
Oleh: Yuli Noor Kusumawati, SE, MSi
PENDAHULUAN
S etelah mempelajari mengenai hubungan pusat dan cabang mengenai
pencatatannya terutama dengan system desentralisasi maka
selanjutnya yang harus kita pelajari dan pahami adalah membuat
perbandingan antara catatan di cabang dengan di pusat apabila ada
perbedaan maka harus kita analisa, namun apabila telah sama maka dapat
dibuat suatu
eliminasi sehingga menjadi satu kesatuan pencatatan (gabungan)
yang manghasilkan laporan disebut laporan keuangan konsolidasi.
Berbeda dengan pencatatan system sentralisasi yang pencatatannya
sudah di pusat semua sehingga tidak ada perbedaan dan laporan keuangan
dapat langsung digabungkan menjadi laporan konsolidasian.
Di dalam bab ini akan dibahas mengenai rekonsiliasi pada topik satu
dan selanjutnya konsolidasi pada topik dua.
Dengan mempelajari
rekonsiliasi rekening

KODE MK / STEKPI / BAB 9

timbal-balik dan konsolidasi laporan keuangan dengan baik dan benar,


maka diharapkan:
1.
Mahasiswa dapat mengetahui arti rekonsiliasi dan konsolidasi
laporan
keuangan.
2.
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami langkah-langkah
rekonsiliasi
dan konsolidasi laporan keuangan.
3.

Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara-cara menganalisa


perbedaan pada rekonsiliasi

.
Mahasiswa mampu melakukan rekonsiliasi rekening timbal-balik. 5.
Mahasiswa mampu membuat jurnal eliminasi dan mampu membuat kertas
kerja untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi.
6.
Mahasiswa mampu membuat laporan keuangan konsolidasi baik dari
sistem
pencatatan sentralisasi maupun desentralisasi.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


TOPIK 1
Rekonsiliasi Rekening Koran Kantor Cabang dengan
Kantor Pusat
A.

PENGERTIAN REKONSISLIASI REKENING KORAN (R/K)

Di dalam system akuntansi desentralisasi untuk hubungan kantor


PusatCabang, antara R/K kantor pusat dengan R/K kantor cabang
tidak selalu sama jumlahnya oleh karena itu sebelum membuat laporan
keuangan konsolidasi harus membuat rekonsiliasi dari kedua rekening
tersebut. Jadi rekonsiliasi adalah prosedur pengecekan, pembandingan dan
analisa terhadap perbedaan atau selisih yang terjadi antara rekening koran

kantor pusat dan kantor cabang.


B.

PROSEDUR PEMBUATAN REKONSILIASI ADALAH SEBAGAI


BERIKUT:

1)
Mencek kembali penghitungan saldo R/K-kantor cabang. 2)
Mencek kembali penghitungan saldo R/K-kantor pusat. 3)
Mencari
penyebab perbedaan dengan cara membandingkan R/K Kantor
Pusat dengan R/K kantor cabang.
Membandingkan rekening debit R/K kantor cabang yang harus
diikuti dg
pengkreditan R/K kantor pusat, misal: pengiriman aktiva,
pembebanan biaya kantor pusat kepada kantor cabang.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


Membandingkan rekening kredit R/K kantor pusat yang harus diikuti
dg
pendebitan R/K kantor cabang, misal: laba kantor cabang yang
belum diakui kantor pusat, penagihan piutang kantor pusat oleh kantor
cabang.
Meringkas hasil Perbandingan dg format sbb:
RekeningRekening
TransaksiKantor Kantor Keterangan
Cabang Pusat
Misal:
D
K
Saldo Awal
50.000.00050.000.000Sudah cocok
Pengiriman brg dag28.000.00026.000.000Belum cocok (Cabang
ke
cabang.
mengkredit terlalu kecil.
Pembebanan biaya 4.000.000
2.000.000 Belum cocok (karena
Pusat
pada cabang
mendebet terlalu besar)

Pencatatan
kantor
cabang

laba4.300.000

3.400.000 Belum cocok (karena


Pusat
mengakui laba cabang terlalu

kecil
4)

Menganalisa penyebab perbedaan:

Berdasarkan pengaruhnya terhadap R/K kantor cabang dan R/K kantor


pusat penyebab perbedaan tersebut dikelompokkan menjadi 4, yaitu:
a.

Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor cabang terlalu besar,


misalnya transaksi:
a)

c) oleh kantor pusat.


Pengiriman kas dari kantor cabang masih dalam
perjalanan b) Pengembalian barang dagangan dari kantor cabang masih
dalam perjalanan
Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor cabang telah dicatat terlalu
besar

KODE MK / STEKPI / BAB 9


d)

Pembebanan biaya kepada kantor cabang dicatat terlalu besar oleh


kantor pusat.

e)

Pengakuan laba kantor cabang yang terlalu besar atau rugi yang
terlalu

kecil.
b. Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor cabang terlalu kecil,
misalnya
transaksi:
a) Penagihan piutang kantor pusat yang dilakukan oleh kantor cabang. b)
Laba kantor cabang yang belum diakui atau diakui terlalu kecil oleh

kantor
pusat.
c) Pembebanan biaya kepada kantor cabang yang dicatat terlalu kecil
oleh
kantor pusat.
d) Pengiriman aktiva dari kantor pusat ke kantor cabang yang terlalu
kecil. e) Pengiriman aktiva dari kantor cabang ke kantor pusat yang
terlalu besar. f) Rugi kantor cabang yang dicatat terlalu besar oleh
kantor pusat.
c.
Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor Pusat terlalu besar,
misalnya:
transaksi:
a) Penagihan piutang kantor cabang yang dilakukan oleh kantor pusat
dicatat
terlalu besar.
b) Pengirirman barang dagangan dari kantor Pusat yang dinilai terlalu
besar
oleh kantor cabang.
c) Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor Pusat telah dicatat terlalu besar
oleh
kantor cabang.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


d) Pembebanan biaya kepada kantor Pusat yang dicatat terlalu besar
oleh
kantor cabang.
d.
Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor Pusat terlalu kecil,
misalnya
transaksi:

a) Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat yang masih dalam


perjalanan b) Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat yang dicatat
terlalu kecil oleh
kantor cabang.
c) Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor pusat telah dicatat terlalu besar
oleh
kantor cabang.
d) Pembebanan biaya oleh kantor pusat yang dicatat terlalu kecil oleh
kantor
cabang.
5. Mencari saldo yang benar untuk masing-masing rekening dengan
penghitungan sebagai berikut:
Saldo per catatan
Ditambah:
Penyebab yang berakibat
rendah

xxxx
saldo

terlalu xxxx +

xxxx
Dikurangi:
Penyebab yang berakibat
besar
Saldo yang benar

saldo

6.
Membuat jurnal koreksi
penyebab
terjadinya perbedaan.

terlaluxxxx xxxx

dan jurnal

penyesuaian

sesuai

dari

KODE MK / STEKPI / BAB 9


LATIHAN TOPIK 1
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !


1) Apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi?
2) Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan rekonsiliasi! 3) Apa yang
dilakukan pada tahapan analisa dalam rekonsiliasi? 4) Sebutkan transaksi
pusat atau cabang yang menyebabkan R/K kantor Pusat
terlalu besar !
5) Sebutkan transaksi pusat atau cabang yang menyebabkan R/K kantor
Pusat
terlalu kecil !
6) Sebutkan transaksi pusat atau cabang yang menyebabkan R/K kantor
Cabang terlalu besar !
7) Sebutkan transaksi pusat atau cabang yang menyebabkan R/K kantor
Cabang terlalu kecil!
RANGKUMAN
1)

Rekonsiliasi adalah prosedur pengecekan, pembandingan dan analisa


terhadap perbedaan atau selisih yang terjadi antara rekening koran
kantor pusat dan kantor cabang.
2) Tahapan analisa dalam rekonsiliasi meliputi mangamati penyebab
perbedaan rekening timbal balik secara seksama dan menghitung
kembali baik yang bersumber dari kantor cabang maupun kantor pusat.
3)

Perbedaan pencatatan transaksi oleh pusat atau oleh cabang


selanjutnya akan menyebabkan rekening timbal balik di pusat lebih
besar atau sebaliknya lebih kecil. Demikian juga halnya perbedaan tersebut
akan menyebabkan
rekening timbal balik di cabang lebih besar atau
sebaliknya lebih kecil.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


TOPIK 2

Laporan Keuangan Konsolidasi di dalam Hubungan


Kantor Pusat-Cabang
A. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Laporan Keuangan Konsolidasi
adalah
Laporan Keuangan
gabungan dari saldo rekening kantor pusat dengan kantor cabang setelah
perbedaan antara saldo antara rekening kantor cabang dengan kantor
pusat tidak ada (atau telah direkonsiliasi dan eliminir).
Laporan Keuangan Konsolidasi dapat disusun dengan menggunakan
salah satu dari dua sumber yang ada, yaitu:
Neraca Saldo Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
keuangan kantor pusat dan kantor cabang
B.
PROSEDUR
KONSOLIDASI

PENYUSUNAN

LAPORAN

Laporan

KEUANGAN

Tahapan atau prosedur penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah


sebagai berikut:
1. Membuat jurnal eliminasi 2. Membuat kertas kerja.
3. Membuat laporan keuangan konsolidasi

KODE MK / STEKPI / BAB 9


1.

Membuat jurnal eliminasi

Tujuannya untuk menghilangkan/ mengeliminir saldo semua rekening


timbal-balik dengan jalan membalikkan debet-kreditnya (yang
bersaldo debet dikreditkan demikian juga sebaliknya).
Jurnal eliminasi tidak diposting tetapi dimasukkan ke kertas
kerja. Pembuatan jurnal eliminasi tergantung system persediaan

yang digunakan,
yaitu:
No
SISTEM FISIK
1.

SISTEM
PREPERTUAL
Untuk mengeliminasi
saldo rekening
Koran (R/K) kantor
cabang dan R/K

Untuk mengeliminasi
saldo rekening
Koran (R/K) kantor
cabang dan R/K

kantor pusat:

kantor
pusat:

R/K KantorXXX
Pusat
R/K Kantor Cabang XXX
2.
Eliminasi pengiriman
barang dari
kantor
pusat dan
pengiriman barang
ke
kantor
cabang:
Pengiriman
barang
ke ktr cabang XXX
Pengiriman barang
dari kantor pusat
XXX
3.
Eliminasi bunga yang
diperhitungkan
atas investasi kantor
pusat di kantor
cabang:
cabang:
Pendapatan
bunga
XXX
Biaya Bunga
XXX

KODE MK / STEKPI / BAB 9

R/K Kantor Pusat

XXX

R/K Kantor Cabang

XXX

Tidak dijurnalkan.

Eliminasi bunga yang


diperhitungkan
atas investasi kantor
pusat di kantor
Pendapatan bunga

XXX

Biaya Bunga

XXX

2.

Membuat kertas kerja

Prosedur yang harus dilakukan dalam menyusun kertas kerja: a)


Memasukkan angka-angka dari neraca saldo atau laporan keuangan
kantor
pusat dan kantor cabang.
b) Memasukkan angka-angka jurnal eliminasi ke dalam rekening debetkredit
yang sesuai.
c) Menghitung angka-angka yang akan disajikan dalam laporan
keuangan
konsolidasi yang merupakan gabungan antara langkah a dan b.
3.

Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi:

Angka-angka dalam kertas kerja selanjutnya dimasukkan ke dalam


Laporan Keuangan Konsolidasi. Ada dua sumber pembuatan Laporan
Keuangan Konsolidasi, yaitu:
1. Neraca Saldo
2. Laporan keuangan kantor pusat dan kantor cabang.

KODE MK / STEKPI / BAB 9

KODE MK / STEKPI / BAB 9

KODE MK / STEKPI / BAB 9


LATIHAN TOPIK 2
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !


1.Apa yang dimaksud dengan konsolidasi ?
2.Bagaimana
prosedur
konsolidasi
dilakukan?
Jelaskan!
3. Apakah sebelum konsolidasi dilakukan harus terlebih dahulu melakukan
rekonsiliasi untuk system pencatatan yang bersifat sentralisasi?
Jelaskan alasannya!
4. Apa yang dimaksud dengan jurnal eliminasi?
. Sebutkan transaksi apa saja yang harus dimasukkan ke dalam jurnal
eliminasi untuk konsolidasi bersumber dari laporan keuangan! 6.
Sebutkan transaksi apa saja yang harus dimasukkan ke dalam jurnal
eliminasi untuk konsolidasi bersumber dari neraca saldo! 7. Apa
perbedaan antara jurnal eliminasi dengan metode perpetual dan
metode fisik? Mana yang lebih mudah?
8.
9.

Sebutkan langkah-langkah atau prosedur membuat kertas kerja!


Materi pembuatan Laporan Keuangan Konsolidasi berasal dari
dua sumber,

sebutkan!
RANGKUMAN
1)

Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan Keuangan gabungan


dari saldo rekening kantor pusat dengan kantor cabang setelah
perbedaan antara saldo antara rekening kantor cabang dengan kantor pusat
telah direkonsiliasi dan dieliminir).
2)
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
dapat disusun
dapat
menggunakan
salah satu summer dari Neraca Saldo Kantor Pusat dan
Kantor Cabang atau Laporan Keuangan kantor pusat dan kantor cabang.
3) Tahapan atau prosedur penyusunan laporan keuangan konsolidasi
adalah sebagai berikut:

1. Membuat jurnal eliminasi 2. Membuat kertas kerja.


3. Membuat laporan keuangan konsolidasi

KODE MK / STEKPI / BAB 9


TES FORMATIF
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban
yang disediakan !
) Berikut ini mana yang benar tentang rekonsiliasi adalah:
A. Prosedur menganalisa perbedaan antara saldo rekening kantor
pusat dengan cabang pada system sentralisasi.
B. Prosedur pembandingan dan analisa terhadap perbedaan atau selisih
yang terjadi antara rekening timbal balik dengan rekening kantor
cabang.
. Prosedur pengecekan, pembandingan dan analisa terhadap perbedaan atau
selisih yang terjadi antara rekening koran kantor pusat dan kantor
cabang. D. Prosedur pengecekan perbedaan antara saldo rekening kantor
pusat dengan
cabang.
2) Konsolidasi dalam akuntansi hubungan kantor pusat-kantor cabang
meliputi
pengertian:
A. Penggabungan pencatatan jurnal antara kantor pusat dengan kantor
cabang
setelah direkonsiliasi.
B. Penggabungan Laporan Keuangan Kantor Pusat-Kantor Cabang yang
dihasilkan dari rekonsiliasi dan eliminasi rekening kantor Pusat dan
Cabang.
C. Penggabungan rekening antara kantor pusat dengan kantor cabang. D.

Empat
3) Berikut ini adalah transaksi pencatatan laba kantor cabang yang
menyebabkan
rekening timbal balik yang dicatat terlalu besar oleh kantor Pusat: A.
Pusat salah catat terlalu besar.
B. Cabang salah catat terlalu kecil karena untuk antisipasi pembagian
deviden. C. Pusat salah catat terlalu kecil.
D. Ada laba yang ditahan oleh cabang.
4) Yang wajib membuat rekonsiliasi adalah:

KODE MK / STEKPI / BAB 9


A. Kantor Cabang
B. Kantor Cabang yang dipercaya kantor Pusat C. KAP yang dipercaya
kantor Pusat . D. Kantor Pusat.
5) Berikut ini adalah transaksi pengiriman barang ke cabang yang
menyebabkan
rekening timbal balik yang dicatat terlalu kecil oleh kantor Pusat: A.
Pengiriman barang telah sampai tetapi lupa tidak dicatat. B. Pengiriman
barang masih dalam perjalanan
C. Pengiriman barang oleh cabang yang salah catat di cabang. D.
Pengiriman barang yang dikembalikan lagi ke Pusat karena rusak.
6) Perbedaan jurnal eliminasi antara system fisik dengan system perpetual
adalah
sebagai berikut:
A. Eliminasi saldo rekening koran kantor cabang dan rekening koran kantor
pusat.
B. Eliminasi bunga yang diperhitungkan atas investasi kantor pusat ke

kantor
cabang.
C. Eliminasi terhadap pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor
cabang. D. Eliminasi terhadap pembelian aktiva oleh cabang yang diakui
oleh pusat.
7) Berikut ini merupakan transaksi yang menyebabkan rekening timbalbalik di
kantor cabang dicatat terlalu besar, kecuali:
A. Pengiriman kas dari kantor cabang ke kantor pusat yang masih dalam
perjalanan.
B. Pembebanan biaya kepada kantor cabang yang dicatat terlalu kecil oleh
kantor pusat.
C. Pengembalian barang dagangan dari kantor cabang yang masih dalam
perjalanan.
D. Pengiriman aktiva ke kantor cabang yang dicatat terlalu besar oleh kantor
pusat.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


8)
Langkah-langkah membuat laporan keuangan konsolidasi secara
berurutan
adalah sebagai berikut:
A. Rekonsiliasi membuat jurnal eliminasi membuat kertas kerja
membuat Laporan Keuangan Konsolidasi.
B. Rekonsiliasi membuat analisa membuat kertas kerja membuat
Laporan Keuangan Konsolidasi.
C. Rekonsiliasi membuat kertas kerja membuat jurnal eliminasi
membuat Laporan Keuangan Konsolidasi.

D. Membuat jurnal eliminasi Rekonsiliasi membuat kertas kerja


membuat Laporan Keuangan Konsolidasi.
9) Berikut ini merupakan bagian dari langkah-langkah membuat
kerja
adalah sebagai berikut, kecuali:

kertas

A. Melakukan kompilasi antara neraca saldo pusat maupun cabang dengan


jurnal eliminasi.
B. Melakukan penghitungan yang merupakan R/K Pusat saja dan
mengabaikan rekening cabang karena telah dieliminasi.
C. Memasukkan jurnal eliminasi ke dalam rekening debet-kredit secara
benar D. Memasukkan angka-angka neraca saldo atau laporan keuangan dari
kantor pusat maupun dari kantor cabang.
10) Berikut ini jurnal eliminasi dengan system fisik yang bersumber dari
neraca
saldo, kecuali :
A Kas (utang)
xxxx
R/K- Ktr Pusat
xxxx
B. R/K- Ktr Pusat
xxxx
R/K- Ktr Cabang
xxxx
C. Pengiriman Barang Dagangan ke Kantor Cabang
xxxx

D.
Bunga

Pengiriman Barang Dagangan dari Kantor Pusatxxxx


Pendapatanxxxx

Biaya Bungaxxxx

KODE MK / STEKPI / BAB 9

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif


2 yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban
Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 2.
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan =x 100 %
% - 100 % 80 % - 89 % 70 % - 79 %
< 70 % 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
= baik sekali = baik = sedang = baik sekali
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar berikutnya. Bagus! Tetapi kalau nilai
Anda di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar bab 8,
terutama yang belum Anda kuasai.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif
1) C
2) B 3) A 4) D 5) B 6) D 7) B 8) A 9) B 10) A

KODE MK / STEKPI / BAB 9


DAFTAR KEPUSTAKAAN
Daftar Kepustakaan

Allan R. Drubin. (1999), Advanced Accounting, 5th edition, South Western,


reissue
by Binarupa Aksara, Jakarta.
Beam, John (1998), Advanced Accounting, 5the
edition, Prentice Hall, London, reissu
by Salemba Empat,
Jakarta.
Suparwoto, L
(1999),
Akuntansi
Lanjutan 1, Cetakan ke-7, BPFE,

Keuangan

UGM, Yogyakarta.
Supriyono, RA dan Suparwoto (1986), Akuntansi
Keuangan Dasar, bagian
penerbitan STIE YK PN, Yogyakarta.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


PENDAHULUAN
BAB 9
MASALAH KHUSUS DALAM HUBUNGAN AKUNTANSI
KANTOR PUSAT CABANG DOMESTIK
MAUPUN LUAR NEGERI
Oleh: Yuli Noor Kusumawati, SE, M.Si
PENDAHULUAN
i dalam akuntansi hubungan pusat-cabang yang telah kita pelajari pada bab
sebelumnya akan tersirat beberapa transaksi penting yang merupakan
rantai penghubung antara pusat-cabang yaitu seperti
D

transaksi pengiriman kas (aktiva) dari kantor pusat ke kantor cabang,


transaksi pengiriman barang dagangan dari pusat ke cabang atau
sebaliknya.
Dua transaksi ini selanjutnya menimbulkan masalah dua masalah
khusus, pertama yaitu untuk transaksi terkait hubungan pusat-cabang di
dalam negeri seperti pengiriman barang dari pusat ke cabang atau dari
cabang satu ke cabang lainnya yang pengakuannya dapat dinota diatas harga
pokoknya agar pihak pengirim memperoleh
kompensasi atas berkurangnya persediaan.
Kedua masalah terkait
hubungan pusatcabang di luar negeri. Bila transaksi pengiriman aktiva
(kas) atau barang dilakukan antar negara (akibat pembukaan cabang di luar
negeri) maka menimbulkan adanya utang-piutang dikarenakan perbedaan
kurs mata uang masing-masing negara. Oleh karena itu pembagian sub
pokok bahasan bab ini sebagai berikut:

KODE MK / STEKPI / BAB 9


Topik 1: Bab ini akan menjelaskan mengenai masalah khusus mengenai
akuntansi
hubungan pusat-cabang di dalam negeri.
Topik 2: Bab ini akan menjelaskan mengenai masalah khusus mengenai
akuntans i
hubungan
pusatcabang
di
luar
negeri.
Dengan m

empelajari bab ini dan sajian topik


bahasan dengan contoh soal dan

penyelesaiannya aka diharapkan:


m
1.
dalam

Mahasiswa dapat mengetahui dan


memahami masalah-masalah khusus
di
akuntansidengan kantor cabang di dalam

hubungan
pusat
negeri.

kantor

2.

3.

Mahasiswa
akunta

4.

Mahas
akunta

5.

Mahas

metode
berbeda;

Mahasiswa dapat mengetahui dan


memahami masalah-masalah khusus
di
dalam akuntansi hubungan kantor
pusat dengan kantor cabang di luar
negeri.
dapat mengetahui dan memahami
pengelompokkan transaksi
nsi hubungan kantor pusat dengan
kantor cabang di dalam negeri.
iswa mampu membuat penjurnalan
untuk masing-masing transaksi
nsi hubungan kantor pusat dengan
kantor cabang di dalam negeri.
iswa mampu menjabarkan laporan
keuangan yang disajikan di dalam
mata uang asing ke dalam mata uang
domestik tersebut dengan metodeyang

6. Mahasiswa mampu membedakan dan mampu menjurnal dalam 3 tahap


untuk
transaksi yang dinyatakan di dalam mata uang asing yang dapat
menimbulkan utang atau piutang dalam mata uang asing.
7. Mahasiswa mampu membuat penjurnalan untuk masing-masing transaksi
akuntansi hubungan kantor pusat dengan kantor cabang di luar negeri

KODE MK / STEKPI / BAB 9


TOPIK 1
Masalah Khusus Hubungan Kantor Pusat dengan

Kantor Cabang di Dalam Negeri


A.
RTIAN DAN LI
PENGE

1.
2.
3.

NGKUP MASALAH

Di dalam hubungan antara kantor pusat


dengan kantor cabang sering kali terjadi
beberapa
masalahcarakan dimuka. Masalah ini sering disebut
selain yang telah dibi
masalah khusus, yang dapat dikelompokkan
menjadi 3 (tiga), yaitu :
Pengiriman barang ke cabang dinota di atas
harga pokok.
Pengiriman aktiva antar cabang atas
perintah kantor pusat.
Kantor cabang di luar
negeri.

1. Pengiriman Barang Ke Cabang Di Nota Harga Pokok.


Di Dalam pembahasan di muka pengiriman barang dagangan dari
kantor pusat ke kantor cabang selalu di nota dan di catat berdasarka harga
pokok. Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang
tersebut akan dicatat oleh masingmasing pihak sebagai berikut ;

KODE MK / STEKPI / BAB 9


a.

Pencatatan oleh Kantor Pusat.

Oleh kantor pusat kelebihan harga nota harga yang dibebankan pada
kantor cabang) di atas harga pokok akan dikredit ke rekening Cadangan
Kelebihan
Laba Kotor Belum Direalisir. Jadi waktu mengirim barang
dagangan ke kantor cabang, kantor pusat akan m
encatat :
a. Apabila mencatat persediaan dengan sistem fisik; Rekening Koran

kantor cabang ...


.xx Pengiriman cabang ke kantor cabang ... Cadangan kelebihan harga ...
b. Apabila mencatat persediaan dengan sistem perpetual; Rekening koran
kantor cabang ...
..xxx Persediaan barang dagangan ... Cadangan kelebihan h
arga ... x
.xxx ...xxx
...xxx ...xxx
1.

Pencatatan oleh Kantor Cabang

Kantor cabang tidak akan mengetahui kalau harga nota yang dibebankan ole
kantor pusat tersebut adalah di atas harga pokok. Jadi kantor cabang akan
mencatat berdasarkan harga nota yang diterima. Jadi kantor cabang akan
mencatat pengiriman barang dari kantor pusat tersebut adalah;
rsediaan dengan sistem fisik; a. Apabila mencatat pe
Pengiriman barang dari kantor pusat ....xxx
Rekening koran kantor pusat ...
.xxx

KODE MK / STEKPI / BAB 9


b. Apabila mencatat persediaan dengan sistem perpetual;
Persedian barang dagangan ... Rekening koran kantor pusat ...
Agar laporan keuangan kantor pusat dan laporan keuangan konsolidasi
mberikan informasi yang sesungguhnya maka per
ihan harga tersebut adalah sebagai berikut;
Dalam laporan keuangan kantor pusat
Agar laba atau rugi dari kantor cabang menunj s

esungguhnya, maka cadangan kelebihan atas barang dagangan yang dijual


oleh kantor cabang akan diperlakukan sebagai penam cabang melalui jurnal:
Cadangan kelebihan harga ... .xxx Rugi-laba kantor cabang ... ..xxx
.xxx
lakuan terhadap cadangan
ukkan laba yang bah laba dari kantor ...xxx
solidasi b.

Dalam laporan keuangan kon

Dalam menyusun laporan keuangan kosolidasi seluruh saldo rekening


Cadangan Kelebihan Harga dan rekening timbal balik yang lain harus
dieliminasi. Jadi jurnal eliminasi yang harus dibuat juga tergantung pada
o, yaitu ; sistem akuntansi persediaan dan dasar penyusunan neraca
sald

KODE MK / STEKPI / BAB 9


(1)
Sistem fisik
Apabila perusahaan menggunakan sistem fisik ma ka jurnal eliminasi yang
diperlukan akan tergantung pada dasar penyusunan laporan (a).
Laporan keuangan konsolidasi disusun dari neraca saldo kantor pusat dan
kantor cabang, maka jurnal eliminasi yang diperlukan Untuk
mengeliminasi saldo Rekening Kantor Pusat dan
saldo Rekening Kantor Cab
ang, yaitu ; Rekening kantor pusat ... .xxx Rekening kantor cabang ... ..xxx
Untuk mengeliminasi saldo cadangan kelebihan harga pada awal per
iode, yaitu cadangan kelebihan harga atas persediaan awal yaitu ; Cadangan
kelebihan harga ... ..x xx Persediaan (awal) ... ..xxx
o rekening pengiriman barang dari Untuk mengaliminasi sald
kantor pusat, saldo rekening pengiriman barang ke kantor cabang
dan cadangan kelebihan harga atas barang yang dikirim selama periode
yang bersangkutan.

Pengiriman barang ke kantor cabang .....xxx


Cadangan kelebihan harga ...
.xxx
Pengiriman barang dari kantor pusat... .xxx

KODE MK / STEKPI / BAB 9


Untuk mengaliminasi cadangan kelebihan harga atas
persediaan akhir.
(b) Lapora adalah
Un Re
Re
Un bar
Ca
(2). Sistem
Apab Persediaan akhir (Rugi-laba... Persediaan a
;
tuk mengaliminasi saldo kening Kantor cabang , yaitu ; kening Kantor
Pusat ...
Rekening Kantor Cabang ...
dangan kelebihan harga ...
Persediaan (akhir) ... Harga pokok penjualan ...
perpetual.
s ang diperlukan adalah ;

khir (Neraca) ...

n keuangan konsolidasi disusun dari laporan keuangan kantor

pusat dan kantor cabang. Dalam hal ini jurnal eliminasi yang diperlikan
Rekening Kantor
tuk mengeliminasi saldo cadangan kelebihan ha ang yang sudah jual
maupun atas persediaan akhir. yaitu; ila perusahaan menggunakan sistem
perpetual maka .xxx
.xxx Pusat dan saldo
...xxx
..xxx
rga, baik atas
..xxx .xxx ..xxx jurnal

KODE MK / STEKPI / BAB 9


Un Rekening kantor pusat...
Cada
2. Pengiriman
a pengiriman a 3, yaitu: 1. Pengirim tuk mengeliminasi saldo Rekening
Kantor Cabang, yaitu;
Rekening kantor cabang...
Untuk mengeliminasi saldo cadangan kelebihan harga pada awal
periode, yaitu cadangan kelebihan harga atas persediaan awal yaitu; ngan
kelebihan harga...
Persediaan (akhir)... Harga pokok penjualan...
Kas (Aktiva) Antar-Kantor Cabang Atas Perin
Apabila perusahaan
mempunyai

telah

berkembang

maka

perusahaan

dapat

ntor cabang. Untuk mempermudah pembahasan maka transaksi


ktiva antar cabang atas perintah kantor pusat dikelompokkan an kas
Rekening Kantor Pusat dan saldo
.xxx ..xxx
.xxx .xxx .xxx
tah Kantor Pusat menjadi
2. Pengirim an barang dagangan yang dicatat atas dasar harga pokok
a
1. Pengiriman
Transaksi berikut: Kas Antar-Kantor Cabang Atas Perintah Kantor
Pusat ini akan mempengaruhi masingmasing pihak yang terkait sebagai

KODE MK / STEKPI / BAB 9


a. Kantor
Rekening ka
b
Kas...
c. Kantor pusat;
Rekening ka
2
Pusat caba g pengirim; Kas..
. Kantor cabang penerima;
Reke
a.

Kantor cabang pengirim;

fisik;
Rekening kantor pusat... n ntor pusat...
ning kantor pusat...
ntor cabang penerima...
Rekening kantor cabang pengirim...
cabang atas perintah kantor pusat. Perbedaannya terletak pada biaya.
Pengiriman barang dari kantor pusat...
Biaya angkut...
Kas... .xxx ..xxx ..xxx
...xxx ..xxx .xxx
. Pengiriman Barang dagangan Antar-Kantor Cabang Atas Perintah Kantor
Akibat transaksi ini hampir sama dengan akibat pengiriman kas antar kantor
Apabila kantor cabang pengirim mencatat pengiriman barang de ngan
sistem ...xxx ..xxx ...xxx .xxx

KODE MK / STEKPI / BAB 9


Apabila perusahaan mencatat persediaan dengan sistem perpetual;
Rekening kantor pusat...
b. Kantor cabang penerima;
fisik;
Pengirim
Pe
. Kantor pusat;

Apabila kantor pusat menc Peng


Persediaan barang dagangan..
Kas... Apabila kantor cabang penerima mencatat
an barang dari kantor pusat...
Biaya angkut...
Rekening kantor pusat...
Apabila perusahaan mencatat persediaan dengan sistem perpetual;
rsediaan barang dagangan... Rekening kantor pusat...
atat pengiriman barang dengan sistem fisik; Rekening kantor cabang
penerima... iriman barang ke cabang pengirim... Rugi-kelebihan biaya
angkut... Rekening kantor cabang... Pengiriman barang ke cabang
penerima... ..xxx ..xxx
...xxx
..xxx ...xxx ..xxx ...xxx ...xxx
pengiriman barang dengan sistem
..xxx
..xxx
...xxx
...xxx ..xxx

KODE MK / STEKPI / BAB 9


Apabila kantor pusat mencatat persediaan dengan sistem perpetual;
Rekening kantor cabang penerima... Rugi-kelebihan biaya angkut... trans
transaksi ini t beserta penca

a
. Kantor cabang pengirim.
fisik; Rekening kantor pusat ... Rekening kantor cabang pengirim...
3. Pengiriman Barang Dagangan Yang Di Catat Di Atas Harga Pokok. fer
barang antar cabang yang dicatat berdasar ha Apabila kantor cabang
pengirim mencatat pengi Pe Biaya angkut ... Kas ... Perbedaan akibat
transaksi ini dibandingkan dengan transaksi sebelumnya, yaitu erdapat
cadangan kelebihan harga. Akibat transaksi tatannya oleh masing-masing
pihak adalah sebagai be
ngiriman barang dari kantor pusat ...
.xxx ..xxx
...xxx .xxx rga pokok terjadi karena
riman barang dengan sistem ini selengkapnya rikut :
.xxx .xxx
..xxx
pabila perusahaan mencatat persediaan dengan sistem ekening kantor
pusat ...
Persediaan barang dagangan ... Kas ...
perpetual; .xxx
.xxx ..xxx

KODE MK / STEKPI / BAB 9


. Kantor cabang penerima penerima dengan sistem fisik; dengan sistem
perpetual; Persediaan barang dagangan ... Pengiriman barang dari kantor
pusat ...
Biaya angkut ... Apabila pengiriman barang dari kantor pusat dicatat
oleh kantor cabang .xxx
Rekening kantor pusat ... Apabila perusahaan mencatat persediaan
dicatat oleh kantor cabang penerima .xxx ..xxx
.xxx
icatat dengan sistem fisik; Rekening kantor cabang penerima ... Rugikelebihan biaya angkut ...
Rekening kantor pusat ... Pengiriman barang
ke cabang pengirim ... .xxx Apabila pengiriman barang ke kantor cabang

penerima dicatat oleh kantor Cadangan kelebihan harga ke kantor cabang


pengirim ...
Rekening kantor cabang pengirim ... Pengiriman barang ke cabang
penerima ... Cadangan kenaikan harga ke kantor cabang penerima ...
.xxx .xx
..xx x
x ...xxx
...xxx ...xxx .xxx

KODE MK / STEKPI / BAB 9


Apabila Kantor pusat mencatat persediaan
perpetual;

dengan menggunakan sistem

Rekening kantor cabang penerima ...


...xxx
Rugi-kelebihan biaya angkut ...
.xxx
Cadangan kelebihan harga ke kantor cabang pengirim ....xxx
Rekening kantor cabang pengirim ...
...xxx
Cadangan kenaikan harga ke kantor cabang penerima ... ..xxx

KODE MK / STEKPI / BAB 9


LATIHAN TOPIK 1
Untuk mempe
mengerjakan
berikut ini !

rdalam pemahaman Anda


materi di atas, silakan anda
latihan

1.

mengenai

Apa yang dimaksud dengan masalah


khusus di dalam akuntansi hubungan
kantor
pusatcabang?

kantor

2.

Sebutkan dua macam masalah khusus diantor


dalam akuntansi hubungan k
pusat- kantor cabang !

3. Apa yang

dimaksud pengelompokkan masalah


khusus akuntansi hubungan
sat-kantor cabang di dalam negeri?
Jelaskan!
Sebutkan
pengelompkkan
masalah
khusus mengenai transaksi pengiriman

kantor pu
4.
aktiva antar cabang atas
perintah kantor pusat!
5.

Bagaimana jurnal Pengiriman barang ke


cabang dinota di atas harga pokok
dengan
prepetual ?

metode

6.

Bagaimana jurnal pengiriman kas antar


cabang atas perintah kantor pusat
(cabang di dalam negeri).

. Bagaimana jurnal pengiriman barang dagangan antar cabang atas perintah


kantor pusat (cabang di dalam negeri) yang dicatat atas dasar harga
pokok? 8. Bagaimana jurnal pengiriman barang dagangan antar cabang atas
perintah
kantor pusat (cabang di dalam negeri) yang dicatat diatas harga
pokok?
RANGKUMAN
1) Masalah di dalam hubungan antara kantor pusat dengan kantor cabang
sering kali terjadi disebut masalah khusus, yang terdiri dari 3 (tiga)
kelompok, yaitu :
a. Pengiriman barang ke cabang dinota di atas harga pokok (cabang di
dalam negeri).
b. Pengiriman aktiva antar cabang atas perintah kantor pusat (cabang di
dalam negeri).
c. Kantor cabang di luar negeri.
2) Untuk mempermudah pembahasan maka transaksi pengiriman aktiva
antar cabang atas perintah kantor pusat dikelompokkan menjadi 3,

yaitu; a. Pengiriman kas


b. Pengiriman barang dagangan yang dicatat atas dasar harga pokok c.
Pengiriman barang dagangan yang dicatat di atas harga pokok

KODE MK / STEKPI / BAB 9


TOPIK 2
n Transaksi di dalam Hubungan Kantor Pusat da
ang dengan Mata Uang Asing Kantor Cab
A.

P ENGERTIAN
DAN
TINJAUAN UMUM
Apa
bila kantor cabang berada diasalah
luar negeri maka m
khusus yang
dihadapi
menj
adi semakin komplek, yaitu
yang berkenaan dengan
penjabaran laporan keuangan
kanto
r cabang dari yang semula
disajikan di dalam mata uang
asing (dilihat dari kantor
pusat) dalam mata uang domesti k yang digunakan oleh kantor
ke
pusat. Masalah ini
timbu
l karena kurs suatu mata
uang terhadap mata uang
lain selain mengalami
perub ahan.
B.
METODE
PENJABARAN LAPORAN
KEUANGAN DALAM
MATA UANG ASING
Di
menjabarkan
laporanke
dalam
keuangan yang disajikan di
dalam mata uang asing
dalam
ata uang domestik tersebut

m
1.
2
3
4.
5.

terdapat beberapa
antara lain ;

metode

Current rate method.


Non-Current rate method
Current/Noncurrent
method.
Monetary/Nonmonetary
method.
Temporary method

KODE MK / STEKPI / BAB 9


1. Current rate method
Di dalam metode ini ungtuk pemilihan tingkat kurs maka rekening
laporan keuangan dikelompokkan menjadi 2, yaitu;
Timbal Balik. (a) Rekening
Untuk rekening timbal balik akan dijabarkan berdasarkan kurs pada tanggal
neraca. Termasuk dalam kelompok ini adalah :
R/K kantor pusat
Pengiriman barang dari kantor pusat (b) Rekening Non-Timbal
Balik
Semua rekening yang tidak termasuk timbal balik akan dijabarkan
berdasarkan tingkat kurs pada tanggal neraca.
2. Non-Current Rate Method.
Dalam metode ini sebelum laporan keuangan perusahaan anak dijabarkan ke
dalam mata uang domestik maka laporan keuangan tersebut harus dinilai
kembali dari mata uang non-fungsional ke dalam mata uang fungsional. Jadi
setelah dinilai kenbali maka penjabarannya sama dengan metode Current
Rate.

3. Current/Noncurrent Method.
Dalam metode ini untuk penjabaran laporan keuangan kantor cabang
dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :
(a)

Rekening neraca lancar

Rekening lancar akan dijabarkan berdasarkan kurs pada tanggal


neraca. (b)
Rekening neraca tidak lancar

KODE MK / STEKPI / BAB 9


Rekening tidak lancar akan dijabarkan berdasarkan kurs historis. (c)
Rekening rugi-laba
(a) (b)
(c) Rekening rugi-laba
Temporary Method.
dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
a) Rekening neraca yang din Rekening rugi laba akan dijabarkan be
rdasarkan kurs rata-rata tertimbang.
etary/Nonmonetary Method.
metode ini untuk penjabaran laporan keuangan kantor cabang mp kkan
menjadi 3, y aitu ; Rekening Moneter Rekenig moneter akan dijabark an
berdasarkan kurs pada tanggal neraca. Rekening Non-moneter
Rekening Non-moneter akan dijabarkan be rdasarkan kurs pada tanggal
terjadinya.
Rekening rugi-laba akan dijabarkan berdasar kurs rata-rata tertimbang.
Didalam metode ini untuk penjabaran maka rekening l aporan keuangan
ilai berdasar harga pokok historis akan dijabarkan berdasarkan kurs historis.
b) Rekening neraca yang dinilai berd asar nilai pasar atau dinilai di masa
yang

akan datang akan dijabar kan berdasar kurs pada tanggal neraca. c)
Rekening rugi-laba dijabarkan berdasar kurs rata-rata.

KODE MK / STEKPI / BAB 9


C. AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI DALAM MATA UANG AS ING
Keadaan
akan menjadi lain apabila transaksi tersebut menimbulkan utang atau piuta
ng yang dinyatakan di dalam mata uang asing. Akuntansi terhadap
transaksi yang dinyatakan di dalam mata uang asing y ang menimbulkan
utang atau piutang dalam ma
ta uang asing tersebut dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu;
1. Pada tanggal transaksi 2. Pada tanggal neraca 3. P ada tanggal
jatuh tempo (pelunasan)
1. Pada t anggal transaksi.
Pada tanggal transaksi ini aktiva, utang, pendapatan atau biaya akan
dicatat berdasar kurs pada tanggal transaksi.
2. Pada tanggal Neraca.
lami perubahan maka nilai piutang atau piutang yang Apabila
kurs menga
dinyatakan dalam mata uang asing tersebut nilainya didalam mata
uang domestik ahan tersebut harus diakui sebagai laba atau rugi, akan
mengalami perubahan. Perub
: Nilai piutang bertambah di akui sebagai laba.
Nilai piutang berkurang diakui sebagai rugi.
Nilai utang bertambah diakui sebagai rugi
berkurang diakui sebagai laba.

KODE MK / STEKPI / BAB 9

Nilai utang

3. Pada Tanggal Jatuh Tempo (Pelunasan)


Apabila perusahaan mempunyai piutang yang dinyatakan dalam mata
uang asing maka pada tanggal jatuh tempo perusahaan akan menerima
pelunasan yang dinyatakan dalam mata uang asing. Selisih antara kas yang
dinyatakan dalam mata uang domestik dengan nilai buku piutang yang
dilunasi akan diakui sebagai laba atau rugi, yaitu :

Pelunasan lebihdaripada nilai buku menimbulkan selisih laba.


besar
Pelunasan lebih kec il daripada nilai buku menimbulkan selisih
rugi.
kas yang dikeluarkan untuk membeli mata uang asing tersebut berbeda
aka selisihnya akan diakui sebagai laba atau rugi, yaitu : dengan nilai
buku utang m
Kas yang dikeluarkan untuk membeli mata uang asing melebihi
nilai buku selisih rugi. utang maka akan menimbulkan
Kas yang dikeluarkan untuk membeli mata uang asing lebih kecil
daripada
aka akan menimbulkan selisih laba. nilai buku utang m
enurut prinsip Akuntansi Indonesia maka pengecualian terhadap
perlakuan
seperti itu boleh dilakukan untuk selisih kurs yang terjadi karena
devaluasi atau transaksi SWAP.
LATIHAN TOPIK 2
erj kan latihan berikut ini ! 1) Untuk memperdalam pemahaman Anda
menge
Apa yang dimaksud dengan masalah khusu pusat-kantor cabang dalam mata
uang asing? nai materi di atas, silakan anda s akuntansi hubungan kantor

KODE MK / STEKPI / BAB 9

2) Sebutkan dan jelaskan 5 metode dalam menjabarkan laporan keuangan


yang
disajikan di dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik! 3)
Di dalam metode current rate method untuk akuntansi hubungan kantor
pusat-cabang masih dikelompokkan ke dalam 2 jenis, sebutkan! 4)
Sebutkan perbedaan antara non-current rate method dengan gabungan antara
current/ non-current rate method!
5)

Sebutkan jenis pengelompokkan penjabaran laporan


keuangan di dalam
monetary an non-monetary method!
d
6)
Bagaimana perlakuan akuntansinya terhadap transaksi yangan
dinyatak
di
dalam mata uang asing yang menimbulkan utang atau ata
piutang dalam m
uang asing, yang pelunasannya pada tanggal neraca?
) Bagaimana perlakuan akuntansinya terhadap transaksi yang dinyatakan di
dalam mata uang asing yang menimbulkan utang atau piutang dalam
mata uang asing, yang pelunasannya pada tanggal jatuh tempo?
8) Bagaimana bila kas yang dikeluarkan untuk membeli mata uang asing
tersebut berbeda dengan nilai buku utang ? Bagaimana
pengakuannya?
RANGKUMAN
1)

Di dalam menjabarkan laporan keuangan yang disajikan di dalam mata


uang asing ke dalam mata uang domestik tersebut terdapat beberapa
metode antara lain ;
. Current rate method.
t rate method 2. Non-Curren
ethod. 3. Current/Noncurrent m 4. Monetary/Nonmonetary method.
5. Temporary method
2) Akuntansi terhadap transaksi yang dinyatakan di dalam mata uang asing
yang menimbulkan uatang atau piutang dalam mata uang asing
tersebut dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu;

1. Pada tanggal transaksi


Pada tanggal neraca 2.
3. Pada tanggal jatuh tempo (pelunasan)

KODE MK / STEKPI / BAB 9


TES FORMATIF
Pili disediaka
1.
al ka n ! e ntor cabang di dalam negeri, kecua h s ah satu
jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
B rikut ini merupakan masalah khusus akuntansi hubungan kantor
pusatli :
A Pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang di nota diatas
harga pokok.
B. Pengiriman barang dari kantor cabang ke kantor cabang atas perintah
kantor pusat di nota diatas harga pokok.
C.

Perbedaan nilai
dengan metode c

aktiva

yang

dinilaiampuran

current/non-current rate
method.
D.
Pengiriman aktiva (kas) dari kantor pusat
ke kantor cabang.
2.e
P ngiriman barang ke cabang di nota
Harga Pokok apabila dicatat oleh
ka
ntor Pusat dengan sistem fisik, sebagai
berikut:
A. Rekening koranxxxx
kantor cabang
Pengiriman barang ke kantor cabang
Cadangan kelebihan harga

xxxx
xxxx

B. Rekening koran kantor cabang


xxxx
Pengiriman barang ke kantor cabang
xxxx
Cadangan kelebihan harga
C. Rekening koranntor cabang
xxxx
ka
Cadangan kelebihan harga
xxxx
Pengiriman barang ke kan
tor
cabang
D. Cadangan kelebihan harga
xxxx

xxxx

xxxx

barang ke kantor cabang


kantor cabang xxxx
xxxx

KODE MK / STEKPI / BAB 9


3.

Pencatatan
dengan sistem prepetual pada
transaksi pengiriman barang ke
kantor cabang di nota atas dasar harga pokok
apabila dicatat oleh kantor

pusat adalah sebagai


berikut:
A. rsediaan
barangxxxx
Pe dagangan
Rekening koran kantorxxxx
cabang
Cadangan
kelebihanxxxx
harga
B. Rekening koranxxxx
kantor cabang
Pengirim
Cadangan kelebihan harga
C.Persediaan barang dagangan

an
dagangan

barang

xxxx
xxxx

xxxx

Rekening koran kantor cabang xxxx


Cadangan kelebihan harga
xxxx
D.
Rekening
koran kantorxxxx
cabang
c bara A.

Persediaan barang dagangan Cadangan kelebihan harga

Pen atatan oleh kantor cabang dengan sistem fisi ng ke kantor cabang di
nota atas dasar harga pokok adal
Rekening koran kantor pusat
xxxx xxxx xxxx
k pada transaksi pengiriman ah sebagai berikut:
Pengiriman barang dagangan
xxxx
B.Pengiriman barang dagangan dari pusatxx
xx
Rekening koran kantor pusat C. Pengiriman barang dagangan dari
cabang xx xx xx xx
Rekening
cabang
D.Rekening
cabang

koran

kantorxxxx

koran

kantorxxxx

P
Penj daga
metode fisik dicatat sebagai berikut: engiriman
cabang

barang

dagangan

ktr

urnalan oleh kantor cabang pengirim pada transaksi peng ngan antar kantor
cabang atas perintah kantor pusat men xxxx
iriman barang ggunakan

KODE MK / STEKPI / BAB 9


A. Kasxxxx
Pengiriman barang dari kantor pusatxxxx
Biaya angkut
xxxx
Rekening kantor pusat
xxxx
B.Pengiriman barang dari kantor pusatxxxx
Biaya angkut
xxxx
Rekening kantor pusat xxxx
Kas
xxxx
C. Rekening kantor pusatxxxx
.
i keua
a

Biaya angkut Kas

Rekening kantor pusat


Biaya angkut
Kas
mat uang domestik, kecuali: Pengiriman barang dari kantor pusat xxxx
Pengiriman barang dari kantor pusat
xxxx
Ber kut ini merupakan metode yang digunakan untuk
ngan yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing
xxxx xxxx
xxxx xxxx
menjabarkan laporan ke dalam

xxxx

. Current cost method


B. Current rate method C. Non-current rate method
D. Monitary/ Non Monitary method
.
berikut: A. Rekening koran pusat Penjurnalan oleh kantor cabang penerima
pada pengiriman barang dagangan yang dicatat diatas harga pokok dengan
metode prepetual adalah sebagai xxxx
Persediaan barang daganganxxxx

KODE MK / STEKPI / BAB 9


B. Persediaan barang daganganxxxx
Rekening koran cabang
xxxx
C.Persediaan barang daganganxxxx
Rekening koran pusatxxxx
D.Rekening koran cabang
xxxx
barang dagangan xxxx Utan g-piutang akibat transaksi dalam mata uang
asing pada ta nggal neraca akan menimbulkan pengakuan laba atau rugi
sebagai berikut, k ecuali: A.
Nilai piutang bertambah diakui sebagai laba. B. Nilai piutang berkurang
diakui sebagai rugi. C. Nilai utang bertambah diakui sebagai rugi. D.
Nilai utang berkurang diakui sebagai laba ditahan. PT. ALHASIL berkantor
di Jakarta mempunyai ka ntore cabang di Bekasi dan Serang, semua kantor
cabang tidak melakuka n pembelian, sehingga bara ng dikirim dari pusat
diacatat 25% diatas harga pok ok. Suatu hati caba

ng Serang kehabisan stok barang, kemudian atas perintah pusat, cabang


Bekasi mengirimkan 3 ton barang untuk Serang. Harga pokok barang
dagangan Rp. 2.100.000 per ton, sedangkan menurut nota yang diterima
cabang Bekasi Rp. 2.625.000 per ton. Biaya angkut yang dikeluarkan kant or
cabang Bekasi Rp. 85.000, s edangkan waktu menerima barang dagangan
dibebani biaya angkut ole h Jakarta sebesar Rp. 135.000, sedangkan biaya
ang ut dari Jakarta ke Se k rang sebesar Rp. 170.000. Jurnal yang dibuat
oleh kantor cabang pengirim d engan metode fisik adalah sebagai berikut: A.
Rekening kantor pusat R p. 6.605.000
Pengiriman barang dr kantor pusat
Rp. 6.300.000
Biaya angkut
Rp.
170.000
Kas
Rp.
135.000
B. Rekening kantor pusat
Rp.6.520.000
Pengiriman barang dr kantor pusatRp. 6.300.000
Biaya angkut
Rp.
135.000
Kas
Rp.
85.000

KODE MK / STEKPI / BAB 9


C. Rekening kantor pusatRp.7.875.000
Pengiriman barang dr kantorRp.
6.300.000
pusat
Biaya angkut
Rp.
135.000
Kas
Rp.
144.000
D.Rekening
kantorRp.
6.555.000
pusat
Pengiriman barang dr kantor pusat
Rp. 6.300.000
Biaya angkut
Rp.
170.000
Kas
Rp.
85.000
10.dBer asarkan informasi soal no. 9 maka jurnalng dibuat oleh

ya
kantor
acab ng penerima dengan metode prepetualai berikut:
adalah sebag
A. Persediaan barang dagangan
Rp. 7.875.000
Rekening koran kantor pusat Rp. 7.875.000
B. Persediaan barang daganganRp. 6.555.000
Rekening koran kantor pusat Rp. 6.555.000
C. Persediaan barang daganganRp. 6.520.000
Rekening koran kantor pusat Rp. 6.520.000
D. Persediaan barang daganganRp. 6.470.000
Rekening koran
pusat
Biaya angkut

kantorRp. 6.300.000
Rp.

170.000

Ci
gunakan ru Kegiatan B ocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban
Tes Formatif yang ter dapat ian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah
jawaban An da yang benar. Kemudian
mus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda da lam
materi elajar 2.

u s
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan =x 100 %
10

KODE MK / STEKPI / BAB 9


r
90 % 80 % 70 % Kalau
And
dengan
Ke
Anda
haru
kuasai.

ngkat penguasaan yang Anda capai:


100 = baik sekali
%
89 % = baik
79 % = sedang
< 70= baik sekali
%
a mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, andaeneruskan
dapat m
giatan Belajar berikutnya. Bagus! Tetapi kalau80 %,
nilai Anda di bawah
s mengulangi Kegiatan Belajar ini (bab 9),lum Anda
terutama yang be

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF


atif Kunci Jawaban Tes Form
Tes Formatif
1)

2) A 3)

D 4)

B 5)

C 6) A 7)

8)D
9)

B 10) A

KODE MK / STEKPI / BAB 9


DAFTAR KEPUSTAKAAN

Daftar Kepustakaan
Allan R.

Drubin. (1999), Advanced Accounting, 5th edition,


South Western, reissue

by Binarupa Aksara,
Jakarta.
B
eam, John (1998), Advanced Accounting, 5th edition,
Prentice Hall, London, reissue
by Salemba Empat,
Jakarta.
Suparwoto, L (1999), Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 buku 1, Cetakan
ke-7,
BPFE, UGM, Yogyakarta.
Suparwoto, L (1999), Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 buku 2, Cetakan
ke-6,
BPFE, UGM, Yogyakarta.
Supriyono, RA dan Suparwoto (1986),
bagian
penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta.

Akuntansi

Keuangan

Dasar,

Anda mungkin juga menyukai