Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Basis Data


Basis data atau disebut juga database, terdiri dari dua penggalan kata
yaitu data dan base, yang artinya berbasiskan pada data, secara konseptual,
database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling
berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga
menghasilkan informasi. Selain itu, untuk mengelola dan memanggil query
basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang dibutuhkan
perangkat lunak yang disebut Sistem Manajement Basis Data atau disebut juga
Sistem Database Management System (DBMS). Penggabungan Sistem
Database Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk
satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data. System Basis Data adalah suatu
system penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan
computer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara
data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu
menyediakan informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses
pengambilan keputusan.
B. Komponen Dasar Basis Data
Dalam membuat basis data harus memiliki komponen dasar. Agar
terciptanya basis data maka hal yang diperhatikan tersedianya :
1. Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang
direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau
kombinasinya.
2. Hardware : terdiri dari semua peralatan perangkat keras computer yang
digunakan untuk mengelola system basis data berupa : peralatan
penyimpanan (disk, drum, tape), peralatan input dan output, atau peralatan
komunikasi.
3. Software : sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada basis
data, berupa: Database Mangement System (DBMS) atau programprogram aplikasi dan prosedur prosedur.

4. User (pemakai) : terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu :


a. System Engineer
Adalah tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan
system basis data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan
kesalahan dari system tersebut kepada pihak penjual.
b. Administrator Basis Data
Adalah tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol
system basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan
system basis data, merencanakannya dan mengaturnya.
c. Programmer
Adalah orang yang membuat program aplikasi yang diperlukan
oleh pemakai akhir dengan menggunakan data yang terdapat dalam
system basis data. Pemakai akhir : tenaga ahli yang menggunakan data
untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk kelangsungan
usaha.
C. Istilah-Istilah Basis Data
Dalam penyusunan basis data ada beberapa istilah yang akan sering
digunakan. Oleh karena itu, kita sebagai obyek yang mempelajari lebih jauh
lagi tentang ilmu pengetahuan basis data sepatutnya mengenal :
1. Enterprise : suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah
sakit, pabrik, dsb. Data yang disimpan dalam basis data merupakan data
operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional : data keuangan,
data mahasiswa, data pasien, data karyawan.
2. Entitas : suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat
diwujudkan dalam basis data. Contoh entitas dalam lingkungan bank
terdiri dari : nasabah, simpanan, hipotik. Contoh entitas dalam lingkungan
universitas terdiri dari : mahasiswa, mata kuliah. Kumpulan dari entitas
disebut Himpunan Entitas. Contoh : semua nasabah, semua mahasiswa.
3. Atribut (Elemen Data) : karakteristik dari suatu entitas. Contoh: entitas
mahasiswa atributnya terdiri dari npm, nama, alamat, tgl lahir.
4. Nilai Data (Data Value) : isi data/informasi yang tercakup dalam setiap
elemen data. Contoh: atribut nama mahasiswa dapat berisi nilai data:
Cecil, Angga, Arya.

5. Kunci Element Data (Key Data Element): tanda pengenal yang secara unik
mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh entitas
mahasiswa yang mempunyai atribut atribut npm, nama, alamat, tgl lahir,
menggunakan kunci element data npm.
6. Record Data: kumpulan isi element data yang saling berhubungan.
Contoh: kumpulan atribut

nim, nama, alamat, tgl lahir dari entitas

mahasiswa: 13003073, Cecil, Perum Taman Graha No. 4 Jimbaran,


28 Januari 1996.
D. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data adalah proses pembuatan (develop) struktur
database sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh user. Dalam perancangan
basis data tentu sangat dibutuhkan model data seperti apa yang diinginkan,
dan hal itu sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Selanjutnya mengambil
langkah-langkah dalam perancangan basis data, yaitu:
1. Mendefinisikan kebutuhan (Requirements definition) tujuannya: untuk
mengidentifikasikan dan mendeskripsikan data yang dibuat oleh user
dalam sebuah organisasi.
2. Rancangan konseptual (Conceptual Design) tujuannya: untuk membuat
sebuah model data konseptual (atau arsitektur informasi) yang akan
mendukung perbedaan kebutuhan informasi dari beberapa user dalam
sebuah organisasi.
3. Rancangan Implementasi (Implementation Design) tujuannyal: untuk
memetakan model data logis (logical data model) kedalam sebuah skema
yang dapat diproses oleh DBMS tertentu melalui transformasi ER-D ke
Relasi.
4. Rancangan fisik (Physdical Design). Pada tahap terakhir ini, logical
database structured (normalized relation, trees, network, dll) dipetakan
menjadi physical storage structure seperti file dan tabel. Rancangannya
seperti:
a. Model detail oleh Database Specialist
b. Diagram Entity-Relationship
c. Normalisasi
d. Query

E. Merancang Basis Data Laundry


Analisa Sistem Laundry yang akan dibangun
Usaha laundry merupakan salah satu bidang usaha jasa yang semakin di
butuhkan khususnya oleh masyarakat di perkotaan. Hal ini disebabkan karena
aktifitas masyarakat yang tinggi dan diiringi dengan tingkat pendapatan yang
memadai memperngaruhi perilaku masyarakat yang cenderung menginginkan
kebutuhan-kebutuha tertentu dengan secara instant.
Laundry Cleanmax adalah salah satu dari sekian banyak laundry yang
ada, tidak jauh berbeda dari laundry-laundry pada umumnya yang
mempertahankan kepuasan pelanggan. Namun semua proses pelayanan dan
transaksi yang dilakukan di laundry Cleanmax masih melakukan sistem
manual. Penerimaan pelanggan dilakukan oleh bagian penerimaan pelanggan
merangkap administrasi/kasir dan cucian kotor di terima oleh penerimaan
pelanggan dan pengambilan cucian dilayani hanya apabila membawa bukti
nota yang di tulis secara manual oleh karyawan laundry Cleanmax.
Hal ini tentu saja tidak praktis, karena memakan banyak waktu serta
membutuhkan ketelitian. Keadaan seperti inilah yang merupakan suatu
masalah yang harus diselesaikan oleh laundry Cleanmax. Agar mencapai
tujuan Laundry Cleanmax dengan cara mengganti sistem yang selama ini
sedang berjalan (manual) dengan sistem yang baru yaitu sistem informasi di
Laundry Cleanmax yang terkomputerisasi.
Dari pengamatan proses yang ada di Laundry Cleanmax didapatkan halhal sebagai berikut :
1. Pencatatan Item dilakukan secara komputerisasi dengan mencatat
spesifikasi item secara lengkap.
2. Jenis Layanan dikategorikan dalam 3 golongan yaitu :
a. Normal
b. Express
c. Kilat
3. Untuk Pelanggan dengan mengambil jenis layanan normal hasil laundryan akan terselesaikan dalam kurun waktu 2 sampai 3 hari kemudian. Untuk
menggunakan layanan ini para pelanggan tidak dikenakan biaya tambahan.
Pelanggan dengan mengambil jenis layanan express (satu hari) akan
terselesaikan dalam waktu 8 jam kemudian. Untuk menggunakan layanan
ini para pelanggan akan dikenakan biaya tambahan sebesar 50 % dari

harga normal, dan Pelanggan dengan mengambil jenis layanan Kilat Hasil
laundry-an akan terselesaikan dalam waktu 4 jam kemudian dan
menggunakan layanan ini para pelanggan akan dikenakan biaya tambahan
sebesar 100 % dari harga normal.
4. Setiap Transaksi Penerimaan Penjualan dilayani oleh satu orang petugas
5. Setiap Transaksi Penerimaan Penjualan dan Transaksi Pengambilan dicatat
data-data Pelanggan, Item, Tanggal masuk, Tanggal selesai, Jenis Layanan,
Banyaknya Item, Total Harga dan Petugas yang melayani transaksi
tersebut.
F. Desain Basis Data
1. Entitas
Entitas adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data.
Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang
nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Ada dua
macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan
entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya.
Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya
tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
Entitas yang terlibat dalam sistem basis data ini yaitu :
a.Pelanggan, dengan atribut ID_Pelanggan, Nama, Alamat, NomorTelp
b.
Item, dengan atribut Kode_Item, Nama_Item, Kode_Layanan,
Harga, Kode_Spesifikasi
c.Spesifikasi Item, dengan atribut Kode_Spesifikasi, Spesifikasi, Harga
d.
Jenis Layanan, dengan atribut Kode_Jenis Layanan, JenisLayanan
e.Petugas, dengan atribut ID_Petugas, Nama
f. Penjualan,
dengan
atribut
ID_Penjualan,
ID_Pelanggan,
Tanggal_Masuk, Total
g.
Penjualan Detail, dengan atribut Kode_Item, ID_Penjualan, Qty,
Harga, Tanggal_Selesai
2. Atribut
Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut
digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi
kunci entitas atau key diberi garis bawah.
3. Relasi

Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas


yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan
himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.
4. Kardinalitas
Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang
dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari
himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga
sebaliknya.
Kardinalitas di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B)
dapat berupa :
a. Satu ke satu (one to one)
Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu
anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
b. Satu ke banyak (one to many)
Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu
anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya. dimana setiap entitas pada
himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu
entitas pada himpunan entitas A.
c. Banyak ke Satu (Many to One),
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak
sebaliknya, dimana

setiap entitas

pada himpunan

entitas A

berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas


B.
d. Banyak ke banyak (many to many),
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, di
mana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

Anda mungkin juga menyukai