Oleh
Mutia Ariska, S.Ked
Pembimbing
dr. Ilum Anam, Sp.PD, KGEH.
dr. Akbar Siregar, Sp.PD,
BAB I
PENDAHULUAN
Diantara penyakit degeneratif atau penyakit yang tidak menular yang akan
meningkat jumlahnya di masa kini bahkan masa yang akan datang, diabetes
adalah salah satu diantaranya yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini.
Meningkatnya prevalensi diabetes mellitus di beberapa negara berkembang, akibat
peningkatan kemakmuran di negara yang bersangkutan, akhir-akhir ini banyak
disoroti. Peningkatan pendapatan perkapita dan perubahan gaya hidup terutama di
kota-kota besar menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit degeneratif
termasuk diabetes mellitus (DM). Data epidemiologis di negara berkembang
memang masih belum banyak. Oleh karena itu angka prevalensi yang dapat
ditelusuri terutama berasal dari negara maju.1
Di Indonesia kekerapan diabetes mellitus tergantung insulin (DMTI) secara
pasti belum diketahui, tetapi diakui memang sangat jarang. Hal ini mungkin
disebabkan oleh karena Indonesia selain terletak di khatulistiwa barangkali juga
karena faktor genetiknya tidak menyokong. Disamping itu mungkin juga karena
pasien DMTI yang tidak terdiagnosis karena datangnya terlambat hingga pasien
sudah meninggal akibat komplikasi sebelum didiagnosis.1
Pada penderita diabetes mellitus dapat terjadi komplikasi, hal ini terjadi
akibat perjalanan penyakit yang berlangsung kronis. Komplikasi yang paling
sering pada penyakit ini adalah angiopati, neuropati dan imunopati yang
selanjutnya dapat menimbulkan berbagai kelainan lain sesuai organ yang terkena.
Salah satu kelainan yang timbul akibat komplikasi diabetes mellitus adalah ulkus
pedis atau kaki diabetik dan osteomyelitis.2,3
2
BAB II
LAPORAN KASUS
1. DATA PRIBADI
Nama
: Ny. Ti Zahra
No.RMK
: 82 09 34
Ruangan
: Cemara
Umur
: 50 tahun
Bangsa
: Indonesia
Suku
: Aceh
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Pekerjaan
: Petani
Alamat
2. KELUHAN UTAMA
sembuh
3. ANAMNESA
sesak serta pusing. Kurang lebih 3 tahun yang lalu pasien mengeluh sering
haus dan sering kencing, kemudian pasien juga mengeluh sering
mendapatkan luka bisul yang susah sembuh, lalu pasien memeriksakan diri ke
puskesmas, dan di katakan bahwa pasien punya penyakit gula darah.
Anamnesa Medik dan Penyakit Terdahulu
Pasien mengaku ada riwayat hipertensi, tetapi pasien mengaku tidak
memiliki riwayat diabetes mellitus.
Anamnesa Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengaku tidak ada riwayat hipertensi dan asma tetapi
pasien mengaku keluarganya punya riwayat penyakit diabetes mellitus.
4. PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum
Keadaan Sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran
Pernapasan
: Thorakoabdominal
Gizi
: Cukup
Kulit
: Sawo matang
Tanda vital
TD
: 160/100 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Suhu
: 36,3 oC
RR
: 20 x/menit
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
: Simetris datar
Kulit
Aksila
Pemeriksaan Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Perkusi
: Tampak datar
Perkusi
: Timpani
Pemeriksaan Extremitas
Atas
Bawah
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tabel 1. Hasil pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan
24.10.15
HEMATOLOGI
Hemoglobin
12,4
Leukosit
8,4
Eritrosit
4,04
Hematokrit
36
Trombosit
430
RDW-CV
11,7
MCV-MCH-MCHC
MCV
88,0
MCH
30,7
MCHC
34,8
Hitung Jenis
Neutrofil %
57,6
Limfosit %
35,5
Basofil %
Eosinofil %
Monosit %
MID %
6,9
Neutrofil #
4,8
Limfosit #
3,0
Basofil #
Eosinofil #
Monosit #
MID #
0,6
KIMIA
GULA DARAH
Gula Darah
591
Sewaktu
GINJAL
Ureum
21
Kreatinin
0,7
ELEKTROLIT
Natrium
128
Kalium
4,6
Clorida
100
25.10.15
Nilai
Rujukan
Satuan
11,3
5,8
3,58
32
289
13,5
14,0-18,0
4,0-10,5
4,50-6,00
40-50
150-450
11,5-14,7
g/dl
ribu/ul
Juta/ul
Vol%
Ribu/ul
%
90,1
31,6
35
80,0-97,0
27,0-32,0
32,0-38,0
Fl
Pg
%
28,4
62,1
9,5
1,6
3,6
0,5
50,0-70,0
25,0-40,0
0,0-1,0
1,0-3,0
3,0-9,0
4,0-11,0
2,50-7,00
1,25-4,00
<0,1
<0,3
0,30-1,00
-
%
%
%
%
%
%
Ribu/ul
Ribu/ul
Ribu/ul
Ribu/ul
Ribu/ul
Ribu/ul
197
<200
Mg/dL
10-45
0.5-1.7
mg/dl
mg/dl
135-146
3,4-5,4
95-100
Mmol/l
Mmol/l
Mmol/l
6. DIAGNOSIS KERJA
Diabetes Melillitus dengan gangren pedis dextra et sinistra
7. PENATALAKSANAAN
Tanggal 25 Oktober 2015
-
Follow up
Tabel 2. Follow up tanggal 25 Oktober 2015 26 Oktober 2015
10
EVALUASI
Panas
S Nyeri punggung
Nyeri sendi
Luka basah
TD (mmHg)
O N (kali/menit)
RR (kali/menit)
T (0C)
GDS
A
IVFD. NaCl 30 tpm
Ceftriaxone 2 x1 g iv
Ranitidine 2x 1 g iv
Clindamisin 2x 300 mg
Interhistin 1.0.1
P Ketokonazol 1x200 mg
Aspilet 1x80 mg
Amitriptilin 0.0.1
Semprot Gentamicin/
Metronidazole + Aqua
Rawat gangren pagi & sore
Diet DM
HARI PERAWATAN
1
2
25/10/15
26/10/15
+
+
+
+
+
+
100/70
82
24
37,8
487
110/80
80
24
37,5
456
DM Tipe II + gangren
+
+
+
+
+
+
+
+
+
BAB III
PEMBAHASAN
11
mengkibatkan
adanya
penumpukan
glukosa
di
dalam
darah
12
13
diabetik pada penderita ini dapat dimasukkan pada derajat III klasifikasi kaki
diabetik menurut Wagner.
Klasifikasi kaki diabetik menurut Wagner adalah sebagai berikut 12,13
-
Derajat 0
Derajat I
Derajat II
tulang
Derajat III
osteomyelitis
Derajat IV
: gangren terbatas, yaitu pada ibu jari kaki atau tumit
Derajat V
: gangren seluruh kaki
Berdasarkan klasifikasi Wagner, dapat ditentukan tindakan yang tepat
14
Derajat 0
Derajat I-IV
Derajat V
15
gentamycine
atau
metronidazole
sebagai
antibiotika
topikal.
16
Oleh karena itu, edukasi pasien untuk beradaptasi dengan situasi tersebut menjadi
sangat penting dalam pengelolaan diabetes mellitus dengan gangren. Ward et al
17
meneliti bahwa kepuasan pasien paska perawatan ulkus diabetikum lebih tinggi
pada mereka yang sebelumnya diberikan edukasi dan psikoterapi. Perlu
penjelasan terhadap pasien tentang bahaya kurang atau hilangnya sensasi rasa di
lukanya, perlunya pemeriksaan luka pada setiap pertemuan dengan dokter, dan
perlunya evakuasi secara teratur terhadap kemungkinan timbulnya kembali
gangren paska perawatan sebelumnya 6.
BAB IV
KESIMPULAN
Ranitidin 2x 1 amp,
Semprot
Gentamicin / Metronidazole + Aqua , Rawat gangren pagi & sore dan Diet DM.. Pasien
diperbolehkan pulang atas izin dokter jika kondisi pasien telah menunjukkan perbaikan,
gangrene mengering dan tertutup jaringan yang mulai tumbuh, pasien tidak mengeluh
adanya demam lagi, serta sudah mulai dapat berjalan dengan anjuran kontrol ke Poli
17
Penyakit Dalam dan diberikan obat hipoglikemik oral tambahan yaitu metformin
2x500mg dan actrapid 3x20ui.
DAFTAR PUSTAKA
18
19
20