Menurut saya mencari kesembuhan kanker dengan belajar dari kisah kesembuhan orang lain, apalagi
langsung dari orangnya, merupakan cara terbaik. Kamis 24 Februari 2011 saya dan istri menghadiri
seminar Ibu Liong Pit Lin yang diberi judul Kanker, Masihkah Ada Harapan. Menurut saya esensi
seminar tersebut perlu diketahui kawan-kawan sesama pejuang kanker, maka perkenankan saya
sharingkan di sini:
Bila kita sendiri atau istri, suami, orangtua, saudara, family, sahabat, handai-taulan terkena kanker, hal
pertama kali yang kita lakukan adalah mencari info, bertanya kesana-kemari mencari orang yang
berhasil sembuh dari kanker. Begitu pula dengan Ibu Liong Pit Lin, beliau mencari orang yang
berhasil sembuh dari kanker dan ingin belajar cara mengatasi kanker tersebut, namun tidak berhasil
menemukan seorang pun yang sembuh dari kanker.
Pit Lin pada seminar ini adalah mengenai kanker orang dewasa, sedang kanker untuk balita/anakanak Ibu Pit Lin tidak mengetahui penyebabnya), diantaranya:
-
terpapar/terkena radiasi,
polusi udara/air/lingkungan berat,
penggunaan hormon-hormon seperti pada hormon replacement therapy, hormon penyubur
perokok aktif maupun pasif,
pribadi perfeksionis,
pribadi pemarah/pendendam,
stress, kurang istirahat, kurang olah raga
pola makan/minum tidak tepat
Untuk menggambarkan penyebab yang disebabkan oleh lingkungan dan pola makan-minum tidak
sehat, di slide terdapat data statistik penduduk Jepang. Yang tinggal di Jepang yang kena kanker
adalah 1 diantara 20 orang, sedang orang Jepang yang tinggal di Hawaii 1 diantara 10, dan orang
Jepang yang tinggal di Amerika 1 diantara 2 atau 5 orang kena kanker (maaf angka pastinya saya lupa
karena saya tidak mencatat/merekam). Juga prosentase populasi penderita kanker meningkat dari
dasawarsa ke dasawarsa.
NEW START
Semua penderita kanker pasti berkeinginan untuk sembuh, namun seringkali harapan mereka tidak
sesuai dengan kenyataan dan usaha mereka untuk sembuh. Ibu Pit Lin mengibaratkan seperti
perampok yang mengancam kita dengan pilihan harta atau nyawa, begitu pula dengan penderita
kanker. Anda tidak bisa bermain-main, nyawalah taruhannya. Bila anda memilih nyawa daripada
harta, anda harus benar-benar total mau merubah pola hidup.
Ibu Pit Lin banyak sekali menjumpai penderita kanker yang masih enggan merubah pola hidupnya,
berusaha menawar. Ada seorang ibu penderita kanker datang ke Ibu Pit Lin, oleh Ibu Pit Lin sudah
diberi nasehat untuk menyerahkan pengelolaan toko bajunya ke orang lain, tapi ibu tersebut bilang
kalo tidak ada orang yang bisa diserahin. Gimana suaminya? tanya Ibu Pit Lin. Suami saya ga bisa,
dia tidak tahu model baju-baju, semua pelanggan mencari saya. Dan akhirnya si ibu tersebut berjanji
akan mulai hidup sehat setelah Sincia karena menjelang Sincia tokonya akan ramai. Eehhh sebelum
Sincia si ibu sudah meninggal dunia.
Ada lagi seorang ibu yang sudah diperingatkan untuk tidak dolan ke luar kota untuk waktu yang
cukup lama, karena Ibu Pit Lin tahu kalo dia dolan ke luar kota pastilah pola makan dan istirahatnya
tidak karuan. Ehh si ibu tersebut tetap nekad dolan ke luar kota dengan alasan dia sudah lama
merencanakan dolan ini dan sudah berjanji kepada keluarganya dan blablabla.... Ternyata sepulang
dari dolannya keadaan si ibu makin parah dan tak lama kemudian meninggal.
Dari cerita-cerita tersebut nampak bahwa kendala bukan hanya soal pola makan-minum sehat, namun
juga pengeleloaan emosi, ego, napsu, pikiran, keteguhan/ketetapan hati untuk sembuh, sangatlah
berperan penting.
Apalagi tidak seperti penyakit lainnya yang terlihat gejala atau tanda-tandanya, kanker seringkali
tidak menampakkan gejala. Sering terlihat penampilan penderita kanker nampak sehat-sehat saja, dan
inilah yang sering membuai penderita kanker tersebut dengan merasa sehat, sehingga mereka sering
berkata/menghibur diri, Saya sehat koq, saya sudah sembuh koq, jadi sedikit makan enak boleh
donk, kerja sedikit lembur boleh donk, marah-marah sedikit boleh donk
Wahhh ceritanya koq serem yaselalu meninggal, meninggal, dan meninggal ya? So pertanyaannya
adalah: bisakah kanker disembuhkan? Pertanyaan ini dengan tegas dijawab oleh Ibu Pit Lin: BISA!!
(ya... Ibu Pit Lin sendiri contoh nyata!)
CARANYA?
kakak harus datang sendiri dan mendapatkan pecerahan langsung dari ibu Pit Lin. Akhirnya sang
kakak datang dan mendengarkan penerahan dari ibu Pit Lin, melaksanakan petunjuk-petunjuk Ibu Pit
Lin, termasuk untuk meninggalkan pekerjaannya. Berangsur-angsur kondisi sang kakak tersebut
membaik hingga saat ini.
Sebagai seorang penganut naturalis (sehat dengan cara alami) Ibu Pit Lin sangat tidak
merekomendasikan kemoterapi dan radiasi. Namun dengan dibantu moderator Ibu Pit Lin
menggarisbawahi bahwa terapi alternatif natural tidaklah harus berseberangan dengan dokter. Ada
seorang penderita kanker yang menolak sama sekali untuk menemui dokter, tidak mau periksa
laboratorium. Atas sikap ini Ibu Pit Lin tidak setuju. Penderita kanker sebaiknya selalu mengetahui
kondisinya dengan secara berkala memeriksakan diri.
Namun seingat saya Ibu Pit Lin tidak menyatakan detail tindakan medis (biopsi, mammografi) mana
yang boleh dan tidak boleh. Kelak pada pertemuan berikutnya akan saya tanyakan secara pribadi
mengenai hal tersebut (kami merencanakan ikut Health Camp di Puncak tanggal 22-24 April 2011).
Terima kasih, semoga bermanfaat. (Andre Laksono/rumahkanker.com)