Anda di halaman 1dari 4

Sembuh Dari Kanker Cara Liong Pit Lin

Menurut saya mencari kesembuhan kanker dengan belajar dari kisah kesembuhan orang lain, apalagi
langsung dari orangnya, merupakan cara terbaik. Kamis 24 Februari 2011 saya dan istri menghadiri
seminar Ibu Liong Pit Lin yang diberi judul Kanker, Masihkah Ada Harapan. Menurut saya esensi
seminar tersebut perlu diketahui kawan-kawan sesama pejuang kanker, maka perkenankan saya
sharingkan di sini:
Bila kita sendiri atau istri, suami, orangtua, saudara, family, sahabat, handai-taulan terkena kanker, hal
pertama kali yang kita lakukan adalah mencari info, bertanya kesana-kemari mencari orang yang
berhasil sembuh dari kanker. Begitu pula dengan Ibu Liong Pit Lin, beliau mencari orang yang
berhasil sembuh dari kanker dan ingin belajar cara mengatasi kanker tersebut, namun tidak berhasil
menemukan seorang pun yang sembuh dari kanker.

Ibu Liong Pit Lin


Ibu Pit Lin mendapatkan kanker payudaranya pada tahun 1996 dan menjalani operasi mastektomi
pada salah satu payudaranya (saya tidak ingat yang kiri atau kanan) serta kemo dan radiasi lengkap.
Namun kankernya bermetastase ke indung telur dan tulang belakang. Karena tulang belakangnya
kena kanker ini, tinggi badan Ibu Pit Lin menyusut 10 cm. Dan efek pengobatan medisnya sungguh
dahsyat: pita suaranya rusak parah, sehingga dia terpaksa memasang alat bicara di tenggorokannya.
Saat itu kondisinya sudah amat parah, bedrest total 2 tahun. Dokternya pun sudah angkat tangan,
hanya memberikan terapi morfin sebagai painkiller dan berpesan pada keluarga untuk menuruti
semua keinginan Ibu Pit Lin.
Kemudian ada seorang kenalan yang merekomendasikan Ibu Pit Lin untuk menjalani pola hidup sehat
natural. Saat itu juga Ibu Pit Lin menetapkan pilihan yaitu total dalam menyembuhkan diri. Maka
ditinggalkannya bisnis yang sedang ditangani dan menjalani pola hidup sehat natural. Setelah
beberapa bulan menjalani pola hidup sehat tersebut Ibu Pit Lin mulai bisa bangun dari bedrestnya,
dan secara bertahap mengurangi dosis morfin, sampai akhirnya bisa lepas dari morfin. Selanjutnya
untuk bisa beraktivitas normal seperti waktu ini Ibu Pit Lin memerlukan waktu 4-5 tahun.
Pada slide presentasi digambarkan, ibarat tanaman kanker akan tumbuh pada tanah subur yang
memberikan makanan pada tanaman tersebut. Nah untuk melawan kanker kita harus menghilangkan
faktor-faktor penyuburnya. Kita matikan unsur-unsur penyubur perkembangan kanker sekaligus
membekali diri dengan peralatan perang melawan kanker dengan meningkatkan imunitas kita.
Ibu Pit Lin menyebutkan beberapa faktor penyebab/penyubur kanker (semua yang disampaikan Ibu

Pit Lin pada seminar ini adalah mengenai kanker orang dewasa, sedang kanker untuk balita/anakanak Ibu Pit Lin tidak mengetahui penyebabnya), diantaranya:
-

terpapar/terkena radiasi,
polusi udara/air/lingkungan berat,
penggunaan hormon-hormon seperti pada hormon replacement therapy, hormon penyubur
perokok aktif maupun pasif,
pribadi perfeksionis,
pribadi pemarah/pendendam,
stress, kurang istirahat, kurang olah raga
pola makan/minum tidak tepat

Untuk menggambarkan penyebab yang disebabkan oleh lingkungan dan pola makan-minum tidak
sehat, di slide terdapat data statistik penduduk Jepang. Yang tinggal di Jepang yang kena kanker
adalah 1 diantara 20 orang, sedang orang Jepang yang tinggal di Hawaii 1 diantara 10, dan orang
Jepang yang tinggal di Amerika 1 diantara 2 atau 5 orang kena kanker (maaf angka pastinya saya lupa
karena saya tidak mencatat/merekam). Juga prosentase populasi penderita kanker meningkat dari
dasawarsa ke dasawarsa.
NEW START
Semua penderita kanker pasti berkeinginan untuk sembuh, namun seringkali harapan mereka tidak
sesuai dengan kenyataan dan usaha mereka untuk sembuh. Ibu Pit Lin mengibaratkan seperti
perampok yang mengancam kita dengan pilihan harta atau nyawa, begitu pula dengan penderita
kanker. Anda tidak bisa bermain-main, nyawalah taruhannya. Bila anda memilih nyawa daripada
harta, anda harus benar-benar total mau merubah pola hidup.
Ibu Pit Lin banyak sekali menjumpai penderita kanker yang masih enggan merubah pola hidupnya,
berusaha menawar. Ada seorang ibu penderita kanker datang ke Ibu Pit Lin, oleh Ibu Pit Lin sudah
diberi nasehat untuk menyerahkan pengelolaan toko bajunya ke orang lain, tapi ibu tersebut bilang
kalo tidak ada orang yang bisa diserahin. Gimana suaminya? tanya Ibu Pit Lin. Suami saya ga bisa,
dia tidak tahu model baju-baju, semua pelanggan mencari saya. Dan akhirnya si ibu tersebut berjanji
akan mulai hidup sehat setelah Sincia karena menjelang Sincia tokonya akan ramai. Eehhh sebelum
Sincia si ibu sudah meninggal dunia.
Ada lagi seorang ibu yang sudah diperingatkan untuk tidak dolan ke luar kota untuk waktu yang
cukup lama, karena Ibu Pit Lin tahu kalo dia dolan ke luar kota pastilah pola makan dan istirahatnya
tidak karuan. Ehh si ibu tersebut tetap nekad dolan ke luar kota dengan alasan dia sudah lama
merencanakan dolan ini dan sudah berjanji kepada keluarganya dan blablabla.... Ternyata sepulang
dari dolannya keadaan si ibu makin parah dan tak lama kemudian meninggal.
Dari cerita-cerita tersebut nampak bahwa kendala bukan hanya soal pola makan-minum sehat, namun
juga pengeleloaan emosi, ego, napsu, pikiran, keteguhan/ketetapan hati untuk sembuh, sangatlah
berperan penting.
Apalagi tidak seperti penyakit lainnya yang terlihat gejala atau tanda-tandanya, kanker seringkali
tidak menampakkan gejala. Sering terlihat penampilan penderita kanker nampak sehat-sehat saja, dan
inilah yang sering membuai penderita kanker tersebut dengan merasa sehat, sehingga mereka sering
berkata/menghibur diri, Saya sehat koq, saya sudah sembuh koq, jadi sedikit makan enak boleh
donk, kerja sedikit lembur boleh donk, marah-marah sedikit boleh donk
Wahhh ceritanya koq serem yaselalu meninggal, meninggal, dan meninggal ya? So pertanyaannya
adalah: bisakah kanker disembuhkan? Pertanyaan ini dengan tegas dijawab oleh Ibu Pit Lin: BISA!!
(ya... Ibu Pit Lin sendiri contoh nyata!)

CARANYA?

- Hindari pemicu kanker/karsinogen yaitu:


polusi kimiawi baik pada bahan makanan sepet pengawet, pewarna, makanan yang digoreng, dibakar;
maupun pada yang kita kenakan seperti bodi lotion, kutek, parfum, obat nyamuk, parfum mobil,
pengharum ruangan
- Hindari hidup di lingkungan polusi pabrik, limbah, SUTET, pinggir jalan raya dengan lalu lintas
padat
- Hindari makan daging, ayam, telur ikan yang diternakkan dengan pakan pelet/suntikan hormon
penggemuk
- Hindari produk-produk susu, keju, mentega, roti
- Hindari makanan yang diasinkan, diasamkan, manisan.
- Hindari gula putih, pemanis buatan, produk-produk dengan kandungan gula tersembunyi seperti
softdrink, minuman berenergi, minuman coklat, dll. Gunakan buah kurma atau gula aren murni untuk
memberi rasa manis
- Hindari memasak memakai teflon, aluminium. Yang aman adalah dari stainless steel, kaca, tanah
liat/keramik
- Hindari makanan basi/masakan kemarin. Masaklah untuk hari ini saja
- Hanya konsumsi bahan-bahan mentah/yang tidak diproses. Misalnya hendak mengkonsumsi
flaxseed, makanlah dari biji flaxseed (diblender lalu ditaburkan pada juice/sop) dan bukannya dari
botolan berbentuk minyak flaxseed. Minum juice dari buah segar bukan juice buatan pabrik.
Dan untuk penyembuhannya, lakukan 8 elemen yang disingkat oleh Ibu Pit Lin sebagai NEW START
yaitu:
- N utrisi , makanan dengan nutrisi cukup/tepat akan meningkatkan imun tubuh. Imun ini sebagai
bekal dalam melawan sel-sel kanker dan mengembalikan sel-sel sehat. Nutrisi ini banyak terdapat
pada sayur-sayur/buah-buahan/tumbuh-tumbuhan segar/organik. Hindari makanan bersifat asam,
makanlah makanan yang bersifat basa/alkali.
- E xercise, mencakup aktivitas fisik yang dilakukan tubuh termasuk olahraga
- W ater, baik air sehat yang kita minum maupun air yang kita pakai untuk mencuci/membersihkan
badan
- S unshine, sinar matahari pagi yang sehat, dan hindari sinar matahari siang yang mengandung
ultraviolet yang merusak
- T emperance/Tarak, pengendalian diri baik terhadap makanan maupun emosi.
- A ir, mencakup udara yang kita hirup
- R est, istirahat yang cukup
- T rust in God, Iman kepada Tuhan, komponen terpenting dalam kehidupan spiritual.
Ada satu cerita, ketika seorang peserta seminar sebelumnya bertanya tentang kanker kakaknya. Oleh
Ibu Pit Lin ditanya, dimana kakaknya yang sakit itu? Oleh sang adik dijawab sedang bekerja di luar
negeri. Ibu Pit Lin menjawab, masalah kesehatan dan kesembuhan tidak dapat diwakilkan, sang

kakak harus datang sendiri dan mendapatkan pecerahan langsung dari ibu Pit Lin. Akhirnya sang
kakak datang dan mendengarkan penerahan dari ibu Pit Lin, melaksanakan petunjuk-petunjuk Ibu Pit
Lin, termasuk untuk meninggalkan pekerjaannya. Berangsur-angsur kondisi sang kakak tersebut
membaik hingga saat ini.
Sebagai seorang penganut naturalis (sehat dengan cara alami) Ibu Pit Lin sangat tidak
merekomendasikan kemoterapi dan radiasi. Namun dengan dibantu moderator Ibu Pit Lin
menggarisbawahi bahwa terapi alternatif natural tidaklah harus berseberangan dengan dokter. Ada
seorang penderita kanker yang menolak sama sekali untuk menemui dokter, tidak mau periksa
laboratorium. Atas sikap ini Ibu Pit Lin tidak setuju. Penderita kanker sebaiknya selalu mengetahui
kondisinya dengan secara berkala memeriksakan diri.
Namun seingat saya Ibu Pit Lin tidak menyatakan detail tindakan medis (biopsi, mammografi) mana
yang boleh dan tidak boleh. Kelak pada pertemuan berikutnya akan saya tanyakan secara pribadi
mengenai hal tersebut (kami merencanakan ikut Health Camp di Puncak tanggal 22-24 April 2011).
Terima kasih, semoga bermanfaat. (Andre Laksono/rumahkanker.com)

Anda mungkin juga menyukai