Anda di halaman 1dari 3

(1.

Dessy Ayu Wulandari 162030100026)


(2. Dina Riyana Sari 162030100044)
(3. Arum Trisandi 162030100007)

PENYAKIT SINGGUL PADA LANSIA


Apakah kamu pernah dengar sakit singgul? Yup, kita yang masih usia dewasa awal ini
pasti jarang sekali yang mengetahui penyakit ini. Ini adalah nama lain dari sendawa yang
terlalu sering atau berlebihan, di Jawa Timur. Istilah ini biasa digunakan untuk para lansia di
pedesaan, khususnya wilayah Sidoarjo.
Sendawa biasanya juga normal terjadi pada anak-anak, orang dewasa ataupun orang
tua. Tapi bila terlalu sering bersendawa hal ini merupakan tanda-tanda suatu penyakit.
Penyakit ini diderita oleh nenek-nenek usia 66 tahun. Beliau bernama lengkap Masaman. Kita
bisa memanggilnya Mbah Ma. Setiap badan saya di tekan, baik itu di punggung, tangan,
perut, sampai kaki. Saya pasti bersendawa tutur istri dari seorang supir bernama Abdul
Mukid ini. Wanita yang lahir pada tanggal 5 April tahun 1951, di Desa Bauran ini juga
menyatakan bahwa penyakit ini ia peroleh dari keturunan, khususnya ayahnya. Wanita yang
saat ini berprofesi sebagai penjualan pakaian keliling ini juga ditinggal oleh sang ayah karena
penyakit jantung yang dideritanya. Kini harus hidup berdua dengan suami.
Didalam dunia kesehatan terdapat beberapa penyakit yang sering ditandai dengan
sendawa yang terlalu sering, antara lain Penyakit Gastroesophageal, Gastroparesis, Gastritis,
Tukak Lambung, Infeksi heliobacter pilori, tukak lambung dan gastritis, Penyakit pada
saluran sekresi, Operasi penghapusan beberapa bagian usus, kelainan pankreas. Sering
bersendawa bisa menyebabkan perut menjadi lebih nyaman tapi tidak berlangsung lama
sehingga perawatan lanjut sangat diperlukan.
Anak pertama dari 3 saudara kandung dan 2 saudara tiri ini juga memiliki gaya hidup
yang tidak sehat. Pekerjaan saya waktu masih muda dulu adalah ngasak (menanam padi),
saya juga pernah kerja rewang (menyiapkan makanan untuk acara tetangga) pulang hingga
jam 12 malam ucap wanita yang menikah pada tahun 1968. Sewaktu masih kecil dulu saya
juga harus mengurus adik-adik saya dan memasak sendiri saat ayah dan ibu tiri saya berkerja
disawah. Lanjut wanita yang gemar membuat jajan ini.
Dari penjelasan tersebut dapat kita bandingkan dengan kebiasaan yang menyebab
terjadinya sendawa berlebihan, antara lain makan dan minum dalam waktu yang sangat cepat
sehingga ada bagian udara yang masuk ke perut, mengonsumsi minuman yang mengandung
karbon atau karbonasi, seperti bahaya minuman bersoda, yekanan mental dan stres, beberapa
orang memang secara sengaja sering bersendawa untuk mengatasi perut yang terlalu penuh,
perut kembung dan gangguan yang tidak nyaman pada perut, makan sambil berbicara,
kebiasaan mengunyah permen karet, kebiasaan minum dengan memakai sedotan, konsumsi
jenis obat-obatan tertentu yang menyebabkan produksi gas dalam perut seperti obat untuk
penderita diabetes, obat pencahar, obat untuk mengatasi asam lambung dan obat untuk
mengatasi rasa nyeri seperti aspirin, dan beberapa jenis makanan dan minuman tertentu juga
bisa menyebabkan sering bersendawa seperti minuman yang mengandung soda atau
berkarbonasi, makanan yang banyak mengandung sari pati dan gula, makanan yang
menyebabkan produksi gas dalam perut seperti ubi, Kacang-kacangan, Sayuran (brokoli,
kembang kol, daun bawang dan kubis) dan mengonsumsi jamu-jamuan
Tidak semua jenis tanaman dapat menyebabkan kemandulan. Mbah ma pernah minum
sari pati dari pare dan tumbuh-tumbuhan lainnya dikarenakan saran dari beberapa orang agar
dapat memiliki anak. Wanita yang memiliki kedekatan dengan salah seorang cucu (anak dari
sepupunya) usia SD ini mengatakan Dahulu saya pernah hamil 2x tapi keduannya tidak
berjalan dengan lancar. Ia juga menambahkan Kehamilan saya yang pertama berjalan
lancar hingga usia kandungan 5 bulan, lalu kehamilan yang kedua hanya berjalan 3 bulan.
Setelah itu saya sudah tidak bisa hamil lagi kata wanita yang pernah berobat hingga
Probolinggo selama 1 tahun ini. Pada zaman dulu belum terdapat alat medis dan obat-obatan
yang lengkap. Hal tersebut sangat jauh berbeda dengan perkembangan teknologi zaman
sekarang.
Pada zaman sekarang kita dapat mendata, sekitar 10% pasangan di Indonesia masuk
dalam kategori mandul. Baik pria maupun wanita bisa mengalami kemandulan.1/3 dari kasus
kemandulan adalah karena faktor wanita, 1/3 karena faktor pria, dan sisanya disebabkan
karena kombinasi faktor dari kedua belah pihak. Sekitar 20% pasangan mandul tidak
diketahui penyebabnya. Data tersebut diambil dari beberapa sumber dan literatur buku
kedokteran di Indonesia, seperti buku Neuroanatomi klinik Richard S. Nell Tahun 2006.
Selain dari buku tersebut, para peneliti juga menemukan beberapa penyebab
kemandulan pada wanita, antara lain adalah (1) kerusakan pada saluran tuba (2) gangguan (3)
Endometriosis (4) empat masalah pada serviks (5) kelainan anatomi pada rahim
Dan yang terakhir faktor lain yang tidak bisa dijelaskan, penyebab kemandulan pada
sekitar 20% pasangan tidak bisa dijelaskan menggunakan metode yang tersedia saat ini.
Dalam beberapa kasus, penyebab infertilitas tidak pernah betul-betul bisa ditemukan. Ada
kemungkinan bahwa kombinasi dari beberapa faktor kecil dalam kedua pasangan menjadi
penyebab masalah-masalah kemandulan ini. Faktor tambahan yang bisa menyebabkan
kemandulan adalah (1) faktor yang dapat menyebabkan kemandulan pada wanita adalah
Kelainan kongenital, seperti septate uterus, dapat menyebabkan keguguran berulang atau
ketidakmampuan untuk hamil dan sekitar 3% pasangan mandul disebabkan karena adanya
masalah pada lendir serviks. Agar sperma dapat berenang dengan mudah, lendir serviks perlu
berada pada konsistensi tertentu dan jumlah yang cukup. Masalah pada lendir serviks
umumnya disebabkan karena ketidakseimbangan hormonal, yaitu terlalu sedikit estrogen atau
progesteron yang terlalu banyak. (2) Faktor Perilaku, kebiasaan dan gaya hidup tertentu
merupakan faktor yang berdampak pada kesehatan, termasuk kesuburan. Untungnya, faktor
ini dapat segera diperbaiki apabila Anda melakukan perubahan gaya hidup yang diperlukan,
yaitu diet dan latihan, merokok, alkohol, dan narkoba. (3) Faktor lingkungan rumah dan
lingkungan kerja, kesuburan juga terpengaruh oleh paparan berbagai racun atau bahan kimia
di tempat kerja atau di sekitar lingkungan rumah. Zat yang dapat menyebabkan mutasi, cacat
lahir, aborsi, infertilitas atau kemandulan disebut racun reproduksi. Gangguan kesuburan dan
reproduksi serta aborsi spontan, adalah termasuk di antara 10 besar penyakit yang terkait
pekerjaan. Ada empat jenis bahan kimia yang diduga dapat menyebabkan kemandulan yaitu
timbal, radiasi, Ethylene Oxide; Suatu bahan kimia yang digunakan untuk sterilisasi
instrumen bedah dan untuk pembuatan pestisida tertentu, dan ibromochloropropane (DBCP);
Bahan kimia yang ditemukan dalam pestisida.
Sebagai seorang wanita yang tidak memiliki anak Mbah Ma adalah wanita yang aktif
dalam lingkungannya. Mbah Ma sering berbincang-bincang dengan perkumpulan penjual
baju. Teman-teman Mbah Ma terdiri dari beberapa orang di Pasar Larangan yang menjual
pakaian ke Mbah Ma dan beberapa orang pembeli, khususunya di Desa Buaran, Keboguyang
tempat kediaman Mbah Ma.Selain aktif dalam lingkungan luar Mbah Ma dan suami juga
aktif dalam lingkungan keluarga. Misalnya beliau memberikan uang dan barang kepada
beberapa keponakan dan cucu(anak keponakan) yang membutuhkan dan berkunjung, istilah
orang jawa nyangoni. Saya hidup bahagia hingga saat ini, karena sampai saat ini saya masih
diberi kesehatan. Saya berharap semoga hingga akhir hayat nanti keponakan dan cucu saya
dapat membantu saya ucap Mbah Ma dengan senyum diwajahnya.
Pada tahap ini karakteristik kepribadian cenderung tetap stabil pada masa dewasa
akhir, yang ditemukan adalah perbedaan cohort. Emosionalitas cenderung menjadi lebih
positif pada usia tua, akan tetapi karaktersitik kepribadian dapat memodifikasi pola ini. Pada
hal ini kita dapat melihat pada teori Erikson, yaitu pada tahap ke 8 Integritas vs Kekecewaan.
Semua akan terkumpul dalam moralitas, kebijaksanaan atau menerima kehidupan
seseorang dan kematian yang akan datang.
George Vaillant menemukan bahwa penggunaan meksanisme adaptif sempurna pada
awal masa dewasa mempresdiksikan penyesuaian psikososial pada masa tua.
Pada model penilian kognitif, orang dewasa pada usiannya biasanya memilih
penanganan berfokus pada masalah, hanya saja lansia lebih sering melakukan penangan pada
emosi dibanding dewasa awal. Agama merupakan isu penting penanganan berfokus pada
emosi bagi banyak lansia. Baltes dan kelompoknya berpendapat bahwa penuaan yang sukses
bisa jadi tergantung pada optimasi dengan kompensasi, baik dalam psikososial maupun dalam
dunia kognitif. Menurut teori selektivitas sosioemosional, lansia cenderung menghabiskan
waktu bersama orang yang meningkatkan kebahagiaan emosional mereka.

Anda mungkin juga menyukai