PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa menopause merupakan masa dimana wanita berhenti haid atau tidak
haid lagi. Hal ini disebabkan karena ovarium telah berhenti melepaskan sel telur
dan berhenti menghasilkan esterogen. Pada masa ini wanita mengalami banyak
perubahan seperti hormon, psikologi, fisik dan emosional
Data dari WHO (World Health Organization) tahun 2013 jumlah wanita di
dunia yang memasuki fase menopause diperkirakan mencapai 1,42 milyar orang.
Jumlah wanita menopause di Indonesia tahun 2013 sebanyak 15,5 juta orang
bahkan pada tahun 2015 diperkirakan akan ada 60 juta wanita yang akan
mengalami menopause (Achadiat, 2012). Jumlah wanita menopause di Bali tahun
2013 sebanyak 605.701 orang (BPS, 2013).
1
Dimasa pra menopause, produksi estrogen yang cukup akan melindungi
wanita secara alami dari penyakit – penyakit tertentu seperti osteoporosis dan
kolesterol tinggi. Sedangkan memasuki masa perimenopause, tubuh wanita
memproduksi lebih sedikit estrogen sehingga membuatnya menjadi lebih rentan
terhadap penyakit – penyakit tersebut dan beberapa risiko kesehatan lainnya.
2
Tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan berbagai hal yang menyusahkan,
bahkan membahayakan jiwa. Akibat tekanan darah tinggi yang sering timbul
adalah penyakit infark jantung, kelumpuhan pada jaringan otak, penyakit ginjal
serta kerusakan pada jaringan – jaringan selaput mata (Dekker, 1996).
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pola makan dan kejadian hipertensi pada wanita yang sudah
mengalami menopause.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui pola makan dan kejadian hipertensi pada wanita yang
sudah mengalami menopause di Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara,
Kabupaten Badung.
2. Tujuan Khusus :
a. Mengidentifikasi jenis makanan sumber lemak pada wanita yang sudah
mengalami menopause.
3
b. Mengidentifikasi frekuensi makanan sumber lemak pada wanita yang sudah
mengalami menopause.
c. Mengidentifikasi jumlah konsumsi lemak pada wanita yang sudah mengalami
menopause.
d. Mengidentifikasi kejadian hipertensi pada wanita yang sudah mengalami
menopause.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan bahan bacaan tentang pola makan dan kejadian hipertensi pada wanita yang
sudah mengalami menopause.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang ilmu gizi dalam bidang gizi masyarakat khususnya mengenai
pola makan dan kejadian hipertensi pada wanita yang sudah mengalami
menopause.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Menopause
1. Pengertian Menopause
berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan, istilah menopause itu sendiri
berarti wanita mengalami berhenti dari menstruasi dan merupakan tanda akhir dari
tahun.Namun, banyak pula yang mengalaminya di usia 40 tahun dan hal itu
dinamakan dengan menopause dini sehingga dianggap tidak normal. Kendati ada
Ketika menopause sudah mendekat siklus dapat terjadi dalam waktu – waktu
yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama
beberapa bulan . Sekitar 80% wanita mulai mengalami menstruasi tidak teratur.
Kenyataannya hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa
a. Kebutuhan kalori dan zat gizi harus cukup. Bahwa kebutuhan kedua hal
tersebut berbeda pada tiap orang, tergantung berat, tinggi badan, usia dan
aktivitasnya. Kalsium, misalnya, bisa diperoleh dari susu, keju, yogurt, ikan
kering yang dimakan seluruhnya beserta tulangnya (antara lain ikan teri), sereal,
kacang – kacangan dan hasil olahannya (misalnya tahu dan tempe). Dalam
5
sejumlah makanan, ada zat isoflavon yang tugasnya mirip esterogen yang bisa
b. Tak hanya sekedar cukup, tapi jenisnya pun harus diperhatikan. Penuhi
c. Tambahkan vitamin dalam menu sehari – hari. Vitamin yang diperlukan antara
mengkonsumsi hati, kuning telur, susu dan mentega. Sedangkan dari tumbuhan,
vitamin ini bisa diperoleh leawt sayuran warna hijau, jingga dan buah seperti.
Tomat sedangkan vitamin E banyak di dapat lewat kacang – kacangan, sayur dan
buah. Vitamin D untuk penyerapan kalsium yang terdapat kuning telur, hati,
2013, angka kecukupan gizi untuk wanita dari rentan umur 50-64 tahun untuk
kebutuhan energi yaitu 1900 Kkal, protein 57 gram, dan lemak 285 gram.
6
Salah satu efek serius dari penurunan kadar esterogen adalah :
Ini adalah alasan mengapa wanita yang berusia lebih dari 51 tahun menjadi lebih
rentan terhadap penyakit jantung, stroke, dan masalah tekanan darah (Haryono,
2016).
dalam uretra dan vagina wanita menjadi kurang elastis dan nantinya berefek
seperti akan sulit untuk menahan atau mengontrol buang air kecil.
3. Osteoporosis adalah penyakit tulang dimana tulang akan menjadi lemah, rapuh
sangat cepat, bahkan lebih dari 30% wanita pada usia 65 tahun mengalami
5. Gangguan katarak dan penyakit mata lainnya, progesteron dan esterogen dapat
7
C. Pola Makan
1. Pengertian
Pola makan adalah susunan jenis, frekuensi dan jumlah pangan yang
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola makan seseorang, antara lain
a. Budaya
nasi untuk orang-orang Asia dan Orientalis, pasta untuk orang-orang Italia, curry
makanan lain yang mulai ditinggalkan. Makanan laut banyak disukai oleh
b. Agama/Kepercayaan
Sebagai contoh, agama Islam dan Yahudi Orthodoks mengharamkan daging babi.
Agama Roma Katolik melarang makan daging setiap hari, dan beberapa aliran
8
c. Status sosial ekonomi
Pilihan seseorang terhadap jenis dan kualitas makanan turut dipengaruhi oleh
status sosial dan ekonomi, salah sataunya pekerjaan. Pekerjaan disini memang
tidak secara langsung mempengaruhi status gizi, tetapi pekerjaan ini dihubungkan
perubahan gaya hidup, dalam hal ini terutama perubahan pada komsumsi yang
Sebagai contoh, orang kelas menegah ke bawah atau orang miskin di desa tidak
sanggup membeli makanan jadi, daging, buah dan sayuran yang mahal.
sedangkan kelompok masyarakat yang lain lebih menyukai hamburger dan pizza.
d. Pendidikan
diperoleh, tetapi perlu diikuti oleh kemauan untuk menerapkan pengetahuan yang
diperolehnya dalam rangka peningkatan status gizi. Sehingga pola makan dan
status gizi disini ditentukan juga oleh kemampuan seseorang untuk menerapkan
e. Personal preference
Hal-hal yang disukai dan tidak disukai sangat berpengaruh terhadap kebiasaan
makan seseorang. Orang seringkali memulai kebiasaan makannya sejak dari masa
9
kanak-kanak hingga dewasa. Misalnya, ayah tidak suka makan tempe, begitu pula
dengan anak laki-lakinya. Ibu tidak suka makanan kerang, begitu pula anak
mengunjungi kakek dan neneknya akan ikut menyukai acar karena mereka sering
dihidangkan acar. Lain lagi dengan anak yang suka dimarahi bibinya, akan
tumbuh perasaan tidak suka pada daging ayam yang dimasak bibinya.
untuk makan. Pusat pengaturan dan pengontrolan mekanisme lapar, nafsu makan
dan rasa kenyang dilakukan oleh sistem saraf pusat, yaitu hipotalamus.
g. Kesehatan
atau gigi yang sakit seringkali membuat individu memilih makanan yang lembut.
Tidak jarang orang yang kesulitan menelan, memilih menahan lapar dari pada
makan.
D. Hipertensi
1. Pengertian hipertensi
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh
darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Tekanan darah dibagi
menjadi dua, yaitu sistolik dan diastolik. Sistolik adalah tekanan dalam arteri yang
10
terjadi saat dipompanya darah dari jantung ke seluruh tubuh. Adapun diastolik
Tekanan ini dinyatakan dalam bentuk angka pecahan. Tekanan sistolik ditulis
diatas, sedangkan diastolik di bawah. Jika hasil pengukuran tensi 120/80 mmHg,
artinya sistolik anda 120 dan diastolik 80. Satuan mmHg adalah milimeter air
tekanan dalam arteri yang menyebabkan naiknya kolom air raksa pada alat
atau pembuluh darah pada anggota tubuh di lebarkan sedikit. Sering pengaturan –
pegaturan ini bekerja sama secara berurut. Akan tetapi pada penderita tekanan
2. Penyebab hipertensi
kelainan ginjal dan kelainan kelenjar tiroid. Tapi kasus hipertensi yang terjadi
penelitian dan studi kasus menguatkan hal tersebut. Jika seorang dari keluarga
kedua orang tua memiliki hipertensi, 60% kemungkinan anda akan mengidapnya,
pola hidup tidak sehat, seperti merokok, aktivitas fisik yang sangat minimal
11
Tetapi pada kebanyakan kasus hipertensi sering terjadi pada usia diatas 50
3. Klasifikasi hipertensi
a. Klasifikasi tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik (menurut WHO)
Tabel 1
Klasifikasi Hipertensi
kelainan ginjal dan kelainan kelenjar tiroid (Marliani & Tantan, 2007).
Ubah pola hidup anda dengan pola hidup sehat untuk memperbaiki derajat
12
5) Mengurangi minuman beralkohol dan kafein
6) Menghindari stres
8) Mengontrol kadar gula darah dan kolesterol bagi penderita hipertensi dengan
1992).
13
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Konseptual
Pola Makan
PadaWanita
Menopause Hipertensi pada
wanita menopause
menopause antara lain karena faktor genetik, pola hidup tidak sehat, seperti
asupan garam berlebihan, kebiasaan minum alkohol, dan pola makan berlemak
merupakan faktor risiko hipertensi. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah pola
konsumsi lemak pada wanita menopause yang hipertensi dan non hipertensi
1. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas adalah variabel yang suatu saat jika berada bersama variabel
lain memiliki perubahan variasi dan nilai yang sifatnya mempengaruhi variabel
lain. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel bebas adalah pola konsumsi
lemak pada wanita yang sudah mengalami menopause selama tiga bulan terakhir
14
dibedakan menjadi tiga yaitu meliputi jenis makanan yang di konsumsi, frekuensi
b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh adanya perubahan yang
terjadi pada variabel lain yang mempengaruhi. Dalam penelitian ini yang
termasuk variabel terikat adalah wanita mnopause yang menderita hipertensi dan
non hipertensi.
15
Tidak pernah
Ordinal
c) Jumlah Jumlah adalah Dengan Jumlah konsumsi
adalah jumlah konsumsi wawancara zat gizi makro
banyaknya bahan makanan menggunakan yang
bahan sumber lemak yang SQ-FFQ. dikatagorikan
makan yang dikonsumsi selam meliputi :
dikonsumsi. tiga bulan terakhir. Lebih
Normal
Defisit tingkat
ringan
Defisit tingkat
sedang
Defisit tingkat
berat
BAB IV
METODE PENELITIAN
16
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
retrosfektif dimana variabel bebas yaitu pola konsumsi lemak pada kejadian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan januari sampai dengan bulan juni
tahun 2017.
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah wanita yang sudah mengalami menopause yang
2. Sampel
a. Sampel
17
Sampel adalah bagian dari populasi yang ada di lokasi penelitian, dengan
b) Mampu berkomunikasi
c) Wanita menopause tidak dalam keadaan sakit atau menderita penyakit lain
b) Saat melakukan penelitian sampel tidak ada di lokasi atau keluar kota
N
n=
1+ N ¿ ¿
Keterangan :
N = Besar populasi
n = Jumlah sampel
18
N
n=
1+ N ¿ ¿
213
n
1+ 213¿ ¿
213
n =68,05
3,13
SQ-FFQ
puskesmas setempat.
a. Data Primer
terakhir, dan agama. Data pola makan yaitu jenis, frekuensi dan jumlah makanan
yang dikonsumsi oleh sampel dengan menggunakan form SQ-FFQ selama tiga
b. Data Sekunder
19
Data sekunder adalah data yang didapat oleh peneliti berdasarkan catatan yang
sudah ada, yaitu data monografi Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara,
Kabupaten Badung.
a. Data Primer
Cara yang akan digunakan dalam pengumpulan data yaitu untuk pengambilan
data:
pendidikan terakhir, dan agama, di mana akan peroleh dengan cara wawancara
form SQ-FFQ dengan menggali informasi mengenai makanan apa saja yang
3) Tekanan darah
Data tekanan darah diukur menggunakan tensimeter yang dibantu oleh tenaga
b. Data Sekunder
20
Cara yang akan digunakan dalam pengumpulan data monografi Desa
E. Instrumen Penelitian
2. Form SQ-FFQ untuk memperoleh data jenis, frekuensi dan jumlah bahan
responden/sampel.
1. Pengolahan Data
a. Data identitas sampel seperti : nama, alamat, umur, jenis kelamin, pekerjaan,
b. Data pola konsumsi lemak meliputi jenis, frekuensi dan jumlah bahan
1) Jenis bahan makanan sumber lemak yang dikonsumsi selama tiga bulan
Lemak jenuh
1. Konsumsi
2. Tidak konsumsi
21
1. Konsumsi
2. Tidak konsumsi
Data jumlah makanan yang dikonsumsi diolah dan dianalisis nilai gizinya
untuk penyajian data secara deskriftif lemak sampel ditentukan dengan cara
Konsumsi Lemak
×100 %
Kebutuhan Lemak
Normal : 90-120%
22
c. Kejadian hipertensi adalah hasil pengukuran tekanan darah yang dikatagorikan
3. Analisis Data
Data dianalisis sesuai data dan variable dengan menggunakan table frekuensi
dan tabel silang kemudian disajikan dalam bentuk narasi deskriptif. Tabel
frekuensi digunakan untuk variabel jenis , frekuensi, dan jumlah konsumsi bahan
makanan sumber lemak yang dikonsumsi dan tekanan darah, tabel silang
digunakan untuk variabel jenis bahan makanan sumber lemak dengan tekanan
darah, frekuensi penggunaan bahan makanan sumber lemak dengan tekanan darah
dan jumlah konsumsi bahan makanan sumber lemak yang dikonsumsi dengan
tekanan darah.
23
24
BAB V
A. Hasil Penelitian
kelurahan ini, terdapat dua buah pantai, yaitu Pantai Petitenget dan Pantai Batu
Belig. Di kelurahan ini juga terdapat Pura Petitenget, salah satu Pura Dhang
2. Karakteristik Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang ada di lokasi penelitian yaitu Desa
a. Umur
Karakteristik umur dari 68 sampel yang dikumpulkan, umur tertinggi yaitu 70
tahun dan terendah 57 tahun. Distribusi umur sampel seperti pada tabel 2
25
Tabel 2
Distribusi Sampel Menurut Umur
Umur F %
57-62 25 36,8
65-70 43 63,2
Total 68 100,0
b. Pekerjaan
Tabel 3
Pekerjaan sampel F %
Buruh/petani 15 22,1
Wiraswasta 20 29,4
Tidak bekerja 33 48,5
Total 68 100,0
c. Pendidikan
26
Tabel 4
Pendidikan F %
3. Pola Makan
Dalam kehidupan sehari – hari pola makan setiap orang berbeda-beda, baik
dari segi jenis, jumlah, dan frekuensi. Banyak yang mempengaruhi pola makan
dalam masyarakat yang salah satunya di pengaruhi oleh kesehatan, begitu juga
makan yang diambil pada wanita menopause meliputi jumlah konsumsi lemak.
selain itu data lain yang diambil yaitu jenis makanan yang dikonsusmsi dan
27
a. Jumlah bahan makanan yang dikonsumsi
Tabel 5
Jumlah Penggunaan
No N %
Bahan Makanan
1 Lebih 14 20,6
1 Normal 11 16,2
9
2 Defisit tingkat ringan 13,2
13
3 Defisit tingkat sedang 19,1
21
4 Defisit tingkat berat 30,9
Total 68 100,0 %
untuk menghindari terjadinya kadar lemak yang berlebihan dalam darah. Adapun
jumlah konsumsi lemak dari 68 sampel adalah sebanyak 11 orang termsuk dalam
katagori normal, 9 orang termasuk dalam katagori defisit tingkat ringan, 13 orang
termasuk dalam katagori defisit tingkat sedang, 21 orang termasuk dalam defisit
perbedaan jenis makanan berpengaruh pada perbedaan zat gizi yang terkandung
28
Dari hasil SQ/FFQ yang telah diperoleh dari sampel wanita menopause maka
diperoleh jenis bahan makanan yang di konsumsi sampel (68 orang) dapat
Tabel 6
Distribusi sampel berdasarkan jenis penggunaan bahan makanan
sumber lemak jenuh
No Kategori n %
1 Konsumsi 62 91,2
2 Tidak Konsumsi 6 8,8
Total 68 100,0%
Dari hasil yang diperoleh yang telah dilakukan kepada 68 orang sampel
bahan makanan sumber lemak jenuh sedangkan sebanyak 6 sampel (8,8%) dengan
Tabel 7
Distribusi sampel berdasarkan jenis penggunaan bahan makanan
sumber lemak tak jenuh
No Kategori N %
29
1 Konsumsi 68 100,0
2 Tidak Konsumsi 0 0,0
Total 68 100,0%
Dari hasil yang diperoleh yang telah dilakukan kepada 68 orang sampel
dapat diketahui seluruh sampel yaitu 68 orang (100,0%) mengkonsmsi lemak tak
jenuh.
makanan yang tinggi lemak atau minyak. Berikut data hasil SQ/FFQ dari hasil
penelitian yang diambil dari sampel wanita menopause berupa frekuensi makan
bahan makanan tinggi lemak atau minyak dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 8
Distribusi sampel berdasarkan frekuensi menurut penggunaan bahan
makanan
No Kategori n %
30
1 Sering 12 17,6
2 Cukup 34 50,0
3 Jarang 16 23,5
4 Tidak pernah 6 8,8
Total 68 100,0%
telah dilakukan kepada 68 orang sampel dapat diketahui dari 68 sampel sebanyak
4. Tekanan Darah
Hasil pengukuran tekanan darah diambil satu kali pada saat pengumpulan data
normal apabila > tekanan sistolik menunjukan angka > 120 mmHG dan tekanan
Tekanan darah sistolik sampel berkisar antara 120 mmHg sampai dengan
150 mmHg. Sedangkan tekanan darah diastolik berkisar antara 80 mmHg sampai
memiliki tekanan darah normal dan 22 orang sampel memiliki tekanan darah tidak
Tabel 9
No Kriteria n %
31
1 Hipertensi 22 32,4
2 Non 46 67,6
Hipertensi
Jumlah 68 100%
Tabel 10
Defisit Tingkat
3 4 18,2 9 19,6 13
Sedang
Defisit Tingkat
4 2 9,1 19 41,3 21
Berat
5 Lebih 9 40,9 5 10,9 14
Jumlah 22 100% 46 100% 68
Berdasarkan hasil penelitian seperti yang tertera pada tabel diketahui bahwa
Tekanan Darah
32
Tabel 11
Distribusi Sampel Jenis bahan makanan sumber lemak jenuh yang
Dikonsumsi dengan Tekanan Darah
Tekanan Darah
Lemak Total
No Hipertensi Non Hipertensi
Jenuh
N % N % N %
1 Konsumsi 20 32,3 42 67,7 62 100,0
Tidak
2 2 33,3 4 66,7 6 100,0
konsumsi
Berdasarkan hasil penelitian seperti yang tertera pada tabel diketahui bahwa
Tabel 12
Distribusi Sampel Jenis bahan makanan sumber lemak jenuh yang
Dikonsumsi dengan Tekanan Darah
Tekanan Darah
Lemak tak
No Hipertensi Non Hipertensi Total
Jenuh
n % N % N %
1 Konsumsi 22 32,4 46 67,6 68 100,0
Tidak
2 konsumsi 0 0 0 0 0 0
Berdasarkan hasil penelitian seperti yang tertera pada tabel diketahui bahwa
33
Dalam kehidupan sehari – hari frekuensi makan bahan makanan bisa
makanan yang tinggi lemak atau minyak. Berikut data hasil SQ/FFQ dari hasil
penelitian yang diambil dari sampel wanita menopause berupa frekuensi makan
bahan makanan tinggi lemak atau minyak dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 13
Tekanan Darah
Total
No Frekuensi Hipertensi Non Hipertensi
n % N % N %
1 Sering 2 33,3 4 66,7 6 100,0
2 Cukup 9 26,5 25 73,5 34 100,0
3 Jarang 7 43,8 9 56,3 16 100,0
Tidak 4 33,3 8 66,7 12
4
pernah 100,0
makanan tinggi lemak yang dikonsumsi dimana sebanyak 4 sampel (33,3%) tidak
hipertensi.
B. Pembahasan
Usia menopause berbeda – beda di tiap negara, usia rata – rata adalah antara
45 dan 55, dan sedikit lebih awal atau sedikit terlambat dari angka diatas juga
34
Pola makan adalah susunan jenis, frekuensi dan jumlah pangan yang
zat gizi yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang yang dibandingkan
dengan angka kecukupan gizi (AKG) agar mengetahui kecukupan gizi yang dapat
menopause di Desa Kerobokan dilihat dari tingkat konsumsi lemak yaitu dari 68
tingkat sedang dan sebanyak 21 sampel (30,9%) defisit tingkat berat. Hal tersebut
sesuai dengan penelitian Anggi Tri Febrianto, (2009) diketahui sampel memiliki
tingkat konsumsi lemak lebih sebanyak 3 sampel, defisit tingkat ringan 12 sampel,
Dari hasil penelitian yang dilakukan ditemukan jenis bahan makanan tinggi
jenuh dan jenis lemak tak jenuh diperoleh 16 jenis bahan makana yaitu
kelompok lemak jenuh meliputi : daging babi, daging ayam, daging bebek,
daging kambing, telur ayam, telur bebek, ikan kering, jeroan, minyak kelapa,
dan tepung susu, kelompok lemak tak jenuh meliputi : margarin, tempe, ikan
segar, bayam, kacang tanah, dan tahu. Hasil penelitian menunjukan tidak ada
35
perbedaan yang bermakna dari jenis bahan makanan sumber lemak yang
faktor geografis atau letak penelitian bertempat pada daerah yang sama, selain
itu karena kondisi sampel merupakan usia lanjut yang kemampuan untuk
kesehatan dan umur panjang penduduk Okinawa tradisional terletak pada pola
makan dan gaya hidup sehari – hari. Dalam menu hariannya, mereka umumnya
laut, dan biji – bijian, jenis kacang yang paling banyak dikonsumsi adalah
kacang kedelai, baik dalam bentuk polong rebus (edamame) maupun dalam
bentuk olahan, seperti miso, tahu, dan kembang tahu (yuba). Sup miso dengan
campuran bayam dan nasi mrupakan ciri khas menu sarapan penduduk Okinawa.
Konsumsi minyak nabati dan lemak hewani sangat terbatas. Kontribusi lemak
terhadap sumbangan energi tidak lebih dari 20%. Jenis asam lemak yang
dominan dikonsumsi adalah asam lemak tidak jenuh tunggal, seperti yang
terdapat pada minyak rape seed. Selain pada rape seed,asam lemak tersebut juga
dapat diperoleh pada minyak canola dari biji – bijian lainnya. Hal tersebut
36
makanan yang tinggi lemak atau minyak. Untuk frekuensi makan bahan makanan
tinggi lemak dibagi dalam empat kategori yaitu sering bila dikonsumsi harian,
cukup bila dikonsumsi mingguan, jarang bila dikonsumsi bulanan dan tidak
pernah bila tidak pernah dikonsumsi. Hasil yang diperoleh yaitu tidak adanya
perbedaan yang berarti dikarenakan sampel makan dalam sehari sebanyak tiga
kali, sedangkan untuk bahan makanan tinggi lemak tertentu seperti daging babi
bagaimana status gizi orang tersebut. Astaan, Made menyatan rata – rata pola
konsumsi pangan penduduk Okinawa sehari – hari terdiri dari 0-3 sajian pemanis;
0-3 sajian daging, unggas dan telur 1-2 sendok makan minyak dan kondimen; 1-3
sajian ikan berlemak seperti sarden, makarel, dan salmon; 2-4 sajian buah –
buahan, teh, kedelai, dan kacang – kacangan lainnya; 7-13 sajian nasi, mie, roti,
tidak hanya disebabkan oleh konsumsi lemak yang berlebih saja. Penyakit tekanan
darah tinggi merupakan penyakit yang multi faktor. Konsumsi lemak yang tinggi
hanya salah satu dari berbagai faktor risiko penyakit tekanan darah tinggi.
Pada kasus dalam penelitian ini terjadinya penyakit tekanan darah tinggi tidak
hanya disebabkaan karena pola konsumsi (asupan lemak) tetapi ada kemungkinan
sampel (32,4%) mengalami hipertensi, hal ini disebabkan karena masa menopause
37
Faktor bawaan salah satu penyebab penyakit tekanan darah tinggi yang tidak
dapat diacuhkan. Faktor – fator bawaan dari orang tua mungkin penting dalam
menentukan apakah kita menderita tekanan darah tinggi atau tidak, kemungkinan
menderita tekanan darah tinggi kurang lebih satu berbanding tiga, salah satu orang
tua menderita tekanan darah tinggi atau pernah mendapat stroke sebelum usia 70
tahun. Risiko ini meningkat menjadi tiga banding lima jika kedua orang tua
Selain itu, stres dapat mempengaruhi tekanan darah namun belum bisa
dipastikan pengaruh apa yang ditimbulkan stres. Stres itu sendiri bisa
tekanan darah. Belum bisa dipastikan apakah stres ini mendorong arterosklerosis.
kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain selain pola makan tetapi sebaliknya
pola makan tetap harus diperhatikan sebagai salah satu upaya pencegahan terkena
38
BAB VI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisi data yang dilakukan terhadap wanita
sebagai berikut :
2. Jenis bahan makanan yang dikonsumsi oleh sampel terdiri dari jenis lemak
jenuh dan tak jenuh dan diperoleh 16 jenis bahan makanan suber lemak yang
dikonsumsi.
bahan kanan sumber lemak tetapi memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi).
B. SARAN
yang memicu perubahan fungsi saraf dan natrium dalam darah, apalagi bila asupan
lemak yang berlebih akan memicu tekanan darah tinggi, mencegah terjadinya
penyakit tekanan darah tinggi pada wanita menopause ada beberapa hal yang dapat
dilakukan yaitu : batasi konsumsi bahan makanan yang tinggi lemak atau sumber
lemak, mengkonsumsi bahan makanan yang beraneka ragam, hindari merokok dan
minum alkohol, olah raga yang teratur, dan rutin mengecek tekanan darah.
39
40
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Pro Health For Better Life. (Online), available
: https://forbetterhealth.wordpress.com/2008/01/19/pola-makan/ (diakses
pada tanggal 28 November 2016)
: http://manfaat.in/kesehatan-3/hipertensi-pada-wanita-menopause/
(tanggal akses 29 november 2016)
Astawan, Made. 2005. Diet Okinawa bikin Sehat dan Bugar sampai Usia Lanjut
(online).Aailable:http://m.depkes.go.id/popups/articleswindow.php?id=
338&print=print (15 Juli 2017)
41
Proverawati A, 2010.Menopause dan Sindrom Premenopause. Yogyakarta: Nuha
Medika
Semple, 1992. Buku Pintar Kesehatan Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Arcan
42
LAMPIRAN
43
Lampiran 1
Nama :
Tempat/Tgl Lahir :
Pekerjaan :
dan akan memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian yang berjudul
Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa ada
paksaan dari pihak manapun dan saya berhak menuntut atas kerahasiaan informasi
Denpasar,.....,...........2017
(...........................................)
44
Lampiran 2
IDENTITAS SAMPEL
Kode Sampel :
Nama Sampel :
Jenis Kelamin :
Tempat,tanggal lahir :
Umur :
Alamat :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
1. Tidak bekerja
2. Buruh/petani
3. Pedagang/wiraswasta
4. Pegawai swasta
5. PNS
6. Lainnya
45
Lampiran 3
Nama Sampel :
Jumlah
N Pemakaian Frekuensi Penggunaan
Bahan Makanan
o UR Gra Har Bula
T m i Minggu n Tidak Pernah
(1
) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8 )
Karbohidrat
1 Beras
2 Singkong
3 Ubi Jalar
4 jagung
5 Roti
6 Mie
7 Tepung Beras
8 Tepung Terigu
9 kentang
10 Makaroni
11 Bihun
Protein Hewani
1 Daging babi
2 Daging sapi
3 Daging ayam
4 Daging kambing
5 Daging bebek
6 Ikan segar
7 Ikan kering
8 Udang
9 Telur ayam
10 Telur bebek
11 Jeroan
Protein Nabati
1 Tahu
2 Teempe
46
(1
) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Sayur-sayuran
1 Daun singkong
2 Sawi hijau
3 Bayam
4 Kangkung
5 Kacang panjang
6 Buncis
7 Wortel
8 Terong
9 Pakis[are
10 Nangka ma
11 Timun
Buah-buahan
1 Pepaya
2 Apel
3 Jeruk
4 Pisang
5 Mangga
6 Anggur
7 Pir
8 Semangka
9 Melon
Minyak
1 Minyak kelapa
2 Minyak kelapa sawit
3 Margarin
4 Mentega
47
Serba-serbi
1 Kopi
2 Teh
3 Sirup
4 Selai
48
Lampiran 4
RENCANA KEGIATAN
Waktu
Kegiatan 2016 2017
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst
Persiapan
proposal
Seminar awal
Perbaikan
proposal
Persiapan
proposal
Pelaksanaan
penelitian
Pengolahan
dan
penyusunan
Seminar
akhir
49