No
1
2
A
B
I
1
2
3
4
1
2
Prosedur
PERHATIAN
Pasien harus merasa nyaman
Jelaskan hal-hal yang akan dilakukan
pada pasien
PEMERIKSAAN
Amati keadaan umum pasien:
- Kesan sakit
- Tingkat kesadaran
(compos mentis, somnolen,
soporous, comatous)
- Ukur tinggi badan dan timbang
berat badan pasien
Tanda Vital
Pengukuran tekanan darah:
Persiapan
Pasien dalam keadaan rileks atau tidak
stres, dalam ruangan yang tenang,
tekanan darah diukur setelah pasien
beristirahat kira-kira 5 menit.
Pengukuran biasanya dilakukan pada
lengan yang dominan.
Lengan yang diukur tekanan darahnya
harus rileks dan tidak dilindungi
pakaian.
Dilakukan tiga kali pengukuran tekanan
darah serial, dan hanya rata-rata dari
dua pengukuran terakhir yang
digunakan sebagai hasil pengukuran.
CATATAN:
-Untuk pasien yang pertama kali
datang ke pemeriksa, pengukuran
tekanan darah dilakukan pada kedua
lengan pasien
Peralatan untuk mengukur tekanan
darah:
- Sebuah manset yang berisi kantung
yang dapat dikembangkan (bladder)
- Sebuah manometer
- Sebuah stetoskop (bagian-bagian
stetoskop: bell, diafragma,
pipa,earpieces)
Teknik:
Letakkan lengan pada posisi dimana
arteri brakialis berada setinggi jantung.
Letakkan manset di atas arteri brakialis
Skala penilaian
2
3
Komentar
4
5
II
1
2
1
2
3
4
III
1.
2.
IV
1.
2.
C
I
1
II
2
III
3
4
5
6
IV
7
8
9
10
11
Suhu Tubuh
Letakkan termometer pada ketiak
pasien
Baca suhu tubuh pasien pada
termometer setelah 5 menit.
Kepala
Rambut
Perhatikan kuantitas, distribusi, tekstur,
pola rontoknya rambut jika ada.
Tengkorak
Perhatikan jika ada deformitas,
benjolan atau nyeri.
Wajah
Perhatikan simetri atau tidak
Amati jika ada pergerakan involunter
Perhatikan jika ada edema
Perhatikan jika ada massa
Mata
Perikasa posisi mata
Kelopak mata: perhatikan hal-hal
berikut:
- lebar fisura palpebra
- edema kelopak mata
- warna kelopak mata
- lesi
- keadaan dan arah bulu mata
- adekuat tidaknya kelopak mata
menutup
Kornea : dengan cahaya dari arah
oblique, perhatikan jika ada kekeruhan
dari kornea kedua mata
Pupil : Perhatikan ukuran, bentuk dan
simetri tidaknya kedua pupil.
Konjungtiva and sklera :
a. Tekan ke bawah kedua kelopak
mata bawah pasien dengan ibu jari
sambil pasien disuruh melihat ke
atas, sehingga tampak jelas sklera
dan konjungtiva.
V
12
13
VI
14
VII
15
16
17
18
19
D
1
3
4
3
4
5
Toraks
Persiapan
Periksa toraks depan dan belakang
dalam keadaan pasien duduk.
Jika hal ini tidak memungkinkan,
dengan posisi pasien telentang, periksa
toraks dan paru depan, dan letakkan
pasien pada posisi miring ke salah satu
sisi untuk memeriksa toraks posterior.
Inspeksi
Perhatikan ada tidaknya deformitas
atau asimetri
Perhatikan bentuk toraks
Amati ada tidaknya gangguan
pergerakan nafas pada satu atau
kedua sisi.
Palpasi
Palpasi toraks: pusatkan pada daerah
yang nyeri, kelainan kulit di
atasnya, ekspansi pernafasan,
dan getaran (fremitus).
Bandingkan kedua hemitoraks.
Raba tactile fremitus :
a. Fremitus adalah getaran yang
teraba yang dihantarkan melalui
cabang bronkopulmonal ke dinding
toraks ketika pasien bicara.
Untuk mendeteksi getaran, gunakan
bagian tulang dari telapak tangan
pada dasar jari atau permukaan
ulnar tangan.
b. Pasien disuruh mengucapkan tujuh
puluh tujuh .
Apeks jantung
a. Letak normal adalah pada atau
medial dari linea midklavikula
sinistra sela iga 4 atau 5. Perhatikan
impuls apeks; pulsasi sistolik pada
apeks ventrikel pada saat kontraksi
menyentuh dinding toraks. Paling
mudah diraba pada posisi pasien
dekubitus lateral kiri.
b. Pasien disuruh miring sedikit ke kiri
10
11
12
13
14
15
16
17
1
2
3
4
5
Inspeksi
Perhatikan bentuk abdomen (datar,
cembung)
Amati kulit: skar, striae, dilatasi vena,
rash dan lesi
Palpasi
Light palpation :
Raba abdomen dengan lembut. Hal ini
terutama untuk mengidentifikasi nyeri
abdomen, resistensi muskuler, dan
beberapa organ superfisial dan massa.
Palpasi dalam:
Biasanya untuk menggambarkan
massa abdomen.
Hati :
a. Letakkan tangan kiri di bagian
belakang pasien, sejajar dan
menyokong iga 11 dan 12 kanan.
b. Ingatkan pasien untuk rileks di atas
tangan pemeriksa jika perlu.
c. Dengan mendorong tangan kiri ke
depan, hati pasien mungkin lebih
mudah teraba oleh tangan kanan
pemeriksa.
d. Letakkan tangan kanan pada bagian
kanan perut pasien lateral muskulus
rektus abdominis.
e. Pasien disuruh untuk nafas dalam.
f. Coba untuk meraba tepi hati pada
saat hati bergerak ke bawah
menyentuh ujung jari pemeriksa.
g. Jika teraba, tepi hati yang normal
adalah tajam, lunak, dan reguler,
permukan rata .
Lien :
a. Tangan kiri mendorong bagian
bawah toraks kiri dan jaringan lunak
di dekatnya
b. Dengan tangan kanan di bawah tepi
iga kiri, tekan ke dalam ke arah lien.
c. Mulai palpasi dari bawah sehingga
tangan kita di bawah lien yang
mungkin membesar.
d. Suruh pasien nafas dalam
e. Coba untuk meraba tepi lien pada
saat lien bergerak ke bawah
menyentuh ujung jari.
f. Perhatikan adanya nyeri, dan nilai
kontur lien.
Perkusi
Untuk memeriksa adanya asites
a.
Abdomen yang cembung
dicurigai kemungkinan adanya
cairan asites.
b.
9
10
10