Anda di halaman 1dari 6

Di Taman Yang Suram Itu

di taman yang suram itu


bangku-bangku berbicara
perihal kekosongan
kegelisahan yang tua
kemurungan yang panjang umur
para pecinta yang mati

di taman yang suram itu


bangku-bangku berbicara
perihal kegetiran
kesedihan tak berkesudahan
kebahagiaan yang kabur
para pemimpi yang sial

di taman yang suram itu


bangku-bangku hanya diam
kita memang tuli
-2015-

Buat Kekasihku
semoga kita lekas dipertemukan oleh keheningan
agar kita saling menatap kening masing-masing
dan menyadari
bahwa kata adalah kebisuan yang berbunyi
matamu serupa lonceng biara
berdentang di balik musim-musim gugur yang sakral
sedangkan aku masih memandangimu
dengan mata yang kupinjam dari masa lalu
-2015-

Hujan Ini Tak Kunjung Reda


suara air menghantam atap rumah kita
bising sekali
suaramu hilang diredam hujan
sepi sekali

hujan ini tak kunjung reda


di meja ini tak ada kamu
hanya sisa air matamu
menetes dari atap rumah kita yang bocor
kubiarkan saja

pada langit yang gelap itu


ada kamu
bersama hujan yang deras ini
mengalir air matamu
-2015-

Sebelum Kedatanganku
semalam mati lampu
ibu tidur di pelukan ayah
mata ayah mata cinta
mata ibu penuh cahaya
malam jadi dingin
pelukan ibu semakin erat
pelukan ayah semakin kuat
malam jadi hening
terlintas ide di kepala mereka
tentang keberadaanku
-2015-

Sebenarnya aku hanya ingin mencari


sebenarnya aku hanya ingin mencari
bukan menemukan
jika aku tak pernah tahu apa yang sedang kucari
bagaimana mungkin aku menemukan yang aku cari
jika aku tahu apa yang harus aku cari
buat apa aku mencarinya
sebenarnya aku hanya ingin mencari
bukan menemukan
mencari bukan mengejar
mencari bukan mendapatkan
mencari adalah perjalanan
keluar dari kehilangan
sebenarnya aku hanya ingin mencari
jangan-jangan aku juga sedang dicari
-2015-

Ingatlah aku
ingatlah aku
ketika nanti daun-daun telah berjatuhan di atas kepalaku
rumput-rumput tumbuh di atas tubuhku
dulunya di matamu yang sayu itu
aku melihat wajahku yang begitu asing
kini aku hanya melihatmu
ingatlah aku
sampai nanti daun-daun berjatuhan di atas kepalamu
rumput-rumput tumbuh di atas tubuhmu
-2015-

Tentang Penulis: bernama Lalu Arman Rozika, lahir di Lombok, NTB pada bulan Juni tahun
1991. Kini tengah menempuh pendidikan pascasarjana di fakultas psikologi Universitas Gadjah
Mada. Aktif dalam kegiatan komunitas Psikologi Progresif. Ia sampai saat ini masih terus
berusaha mengalami puisi lebih dalam lagi.
No.HP: 085731267602

Anda mungkin juga menyukai