Anda di halaman 1dari 22

B .

SPESIFIKASI TEKNIS SISTEM TATA UDARA


1

Umum
Kondisi Perencanaann :
A. Kondisi udara luar
- Temperatur
- Relative Humadity

95 F
:
80 F

B. Kondisi dalam ruangan


Temperatur (F dB)

Ruang

Relative humidity (% RH)

*Kondisi udara luar

95

80

*Beda temperature harian


Rata-rata
*Kondisi ruangan

14

- Ruang Kantor
- Main Lobby /Hall
-Corridor/Lift Lobby

75 2
75 2
75 2

55% 10%
55% 10%
55% + 10%

-Ruang Rapat

75 2

55% + 10%

-Ruang Kontrol

75 2

55% + 10%

C. Kriteria Kebisingan/Noise Criteria (NC)

Ruang kantor
: 35 45
Main Lobby / Hall : 40 50
Corridor/Lift Lobby : 40 50
Ruang Rapat
: 35 45
Ruang Perawatan : 35 45

1.1.

Persyaratan Umum
Semua persyaratan umum maupun suplementer yang ada merupakan
pula bagian dari pada persyaratan sistem instalasi tata udara ini sejauh
yang berlaku bagi pekerjaannya.
Apabila ada beberapa hal dari persyaratan umum yang dituliskan kembali
dalam spesifikasi ini, berarti hanya memintakan khusus dan ini juga
tidaklah berarti menghilangkan hal-hal lainnya dari persyaratan umum dan
suplementer yang ada. Hanya apabila ada yang dinyatakan lain tersendiri
di dalam spesifikasi ini, maka hal-hal dari persyaratan umum maupun
suplementer tidak berlaku lagi untuk sistem instalasi ini.

1.2.

Persyaratan Pelaksanaan

AC- 1

1.2.1. Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan


sesuai dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku
saat ini di Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuanketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
1.2.2. Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara
pemasangan, kualitas pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini
harus sesuai dengan standard International maupun Nasional seperti ARI,
ASHRAE, SMACNA, ASTM, NFPA, NEC, ASME dengan senantiasa
mengutamakan peraturan/standard/persyartan Nasional.
1.2.3.

Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem ini,


selain dari persyaratan-persyaratan tersebut diatas, juga tidak boleh
menyimpang dari persyaratan yang dikeluarkannya oleh pabrik
pembuatnya.

1.3.

Pemborong

1.3.1. Yang dimaksudkan dengan Pemborong dalam spesifikasi ini adalah


badan pelaksana yang telah terpilih dan memperoleh kontrak kerja untuk
penyediaan dan pemasangan instalasi peralatan utama air conditioning ini
sampai selesai.
1.3.2 Pemborong wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang
dan peraturan-peraturan, persyaratan umum maupun suplementernya,
persyaratan pabrik pembuat unit-unit air conditioning, buku-buku dokumen
pelelangan, bundel gambar-gambar serta petunjuk-petunjuk tertulis yang
telah dikeluarkan.
1.3.3. Pemborong dapat meminta penjelasan kepada Direksi, Konsultan atau
pihak yang ditunjuk bilamana menurut pendapatnya pada dokumendokumen pelelangan, gambar-gambar atau hal-hal lainnya ada yang
kurang jelas.
1.3.4. Pemborong
wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan
pelaksanaan dari pihak-pihak Pemborong lain yang ikut mengerjakan
proyek ini apabila pekerjaan pihak-pihak lain dapat mempengaruhi
kelancaran pekerjaannya. Bilamana sampai terjadi gangguan maka
Pemborong wajib mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap
pihak.
1.3.5. Gambar rencana dan spesifikasi adalah merupakan satu kesatuan yang
saling melengkapi dan sama mengikat.
1.3.6. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan instalasi, sedang pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dan penyesuaian dari gambar-gambar arsitek dan
struktur sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail
finishing proyek.

AC- 2

1.3.6. Sebelum pekerjaan dimulai, pemborong harus mengajukan gambargambar kerja dan detail working drawing, serta harus diajukan kepada
pengawas untuk mendapatkan persetujuannya. Setiap shop drawing yang
diajukan, pemborong telah mempelajari situasi lapangan struktur
arsitektur dan berkonsultasi dengan pekerjaan-pekerlaan instalasi lainnya.
1.3.7. Pemborong pekerjaan ini harus membuat gambar-gambar revisi (as built
drawing), Operating & Maintenance Instruction (Manual). Pada
penyerahan pertama diserahkan kepada pengawas dalam rangkap lima .

1.4.

Koordinasi Dengan Pihak Lain

1.4.1. Pemborong
wajib koordinasi dengan pihak-pihak lainnya
demi
kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek ini. Terutama koordinasi
dengan pihak Pemborong sipil, elektrikal, plumbing, perlindungan
terhadap kebakaran.
1.4.2.

Untuk
semua peralatan dan mesin yang disediakan atau
diselesaikan oleh pihak lain atau yang dibeli dari pihak lain yang
termasuk dalam lingkup instalasi ini, Pemborong bertanggung jawab
penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini.

1.5.

Izin

1.5.1. Semua izin-izin dan persyaratan - persyaratan yang diperlukan untuk


melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas
tanggungan dan biaya Pemborong.
1.5.2. Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keteranganketerangan
resminya mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus
dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong.
1.5.3. Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang
dipatenkan, kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang
diperlukan untuk ini. Pemborong wajib menyerahkan surat pernyataan
mengenai hal ini.
1.6.
Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya chiller
dan peralatan pendukungnya seperti yang tertera pada gambar-gambar
maupun yang dispesifikasikan. Termasuk pengadaan barang-barang,
instalasi, testing dan pemeliharaan. Keterangan-keterangan yang tidak
diterangkan dalam spesifikasi maupun dalam gambar tetapi perlu untuk
dilaksanaan pada pekerjaan ini maka harus rmasuk dalam lingkup
pekerjaan ini. Perincian umum pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

AC- 3

1.6.1. Pengadaan dan pemasangan Air Conditioning.


1.6.2. Pengadaan dan pemasangan pipa Refrigerant.
1.6.3. Pengadaan dan pemasangan isolasi, pipa beserta asesorinya.
1.6.4. Pengadaan dan pemasangan kabel & panel kontrol.
1.6.5. Pengadaan dan pemasangan Air Handling Unit.
1.6.6. Pengadaan dan pemasangan Fan Coil Unit.
1.6.10. Pengetesan dan commissioning Sistem Air Conditioning. Pelatihan untuk
operator dan pelaksanaan pemeliharaan. Pemborong pekerjaan instalasi
ini harus melakukan semua testing dan pengukuran-pengukuran yang
dianggap perlu untuk memeriksa / menge tahui apakah seluruh instalasi
tepat dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.
Pemborong harus menyerahkan kepada Pengawas contoh bahan-bahan
yang akan dipakai, dan semua biaya berkenaan dengan penyerahan dan
pengembalian contoh-contah ini adalah tanggung jawab Pemborong
1.6.11. Waktu pengadaan dan pemasangan hingga berjalan dengan sempurna
harus selesai sesuai schedule project.
1.7.

Gambar

1.7.1.

Gambar rencana BQ dan RKS adalah merupakan satu kesatuan yang


saling melengkapi dan sama mengikat.

1.7.2.

Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari


peralatan instalasi, sedang pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dan penyesuaian dari gambar-gambar arsitek
dan struktur sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan
dan detail finishing proyek.

1.7.3.

Sebelum pekerjaan dimulai, pemborong harus mengajukan gambargambar kerja dan detail working drawing, serta harus diajukan kepada
pengawas untuk mendapatkan persetujuannya. Setiap shop drawing
yang diajukan, pemborong telah mempelajari situasi lapangan struktur
arsitektur dan berkonsultasi dengan pekerjaan-pekerlaan instalasi
lainnya.

1.7.4.

Pemborong pekerjaan ini harus membuat gambar-gambar revisi (as


built drawing), Operating & Maintenance Instruction (Manual). Pada
penyerahan pertama diserahkan kepada pengawas dalam rangkap
lima.

1.8.

Bahan dan Contoh

AC- 4

1.8.1.

Sebelum pekerjaan ini dimulai, Pemborong harus menyerahkan


kepada Direksi Pengawas daftar bahan-bahan yang akan dipakai
dalam rangkap 4 (empat) untuk disetujui.

1.8.2.

Pemborong harus menyerahkan kepada Pengawas contoh bahanbahan yang akan dipakai, dan semua biaya berkenaan dengan
penyerahan dan pengembalian contoh-contah ini adalah tanggung
jawab Pemborong

2. PERALATAN UTAMA
2.1. Condensing Unit
2.1.1. Umum
Sebelum melakukan start-up harus sudah memasang menjadi satu
bagian Condensing unit lengkap menjadi 1 (satu) kompresor dan motor,
sistem pelumasan, cooler / pendingin condenser, isolasi, sistem
microprocessor control dan dokumen petunjuk.
2.1.2. Kompresor
Compressor dengan performancenya yang tinggi, tipe hermetic yang
menggunakan refrigeran R-410a.
Kompresor, motor dan transmisi biasanya dilengkapi dengan hermetically
sealed untuk kemudahan service.
Journal bearings dilengkapi dengan babbit-lined dan pressure lubricated.
Kompresor oleh pabrik pembuatnya harus dilengkapi dengan sistem
instalasi pelumasan untuk menyalurkan oil ke bantalan dan gigi transmisi
dengan tekanan rendah.

Sistem ini terdiri dari:


Motor driven oil pump
Oil cooler
Oil pressure regulator
Oil filter
Oil pump starter, diletakkan pada bagian atas dari chiller dan
dihubungkan ke motor pompa serta circuit control.
Automatic control valve
Thermostatically control oil header
Reservoir oil temperature gauge
Oil pump
Jika starter pompa oil tidak tersedia, tetapi diperlukan untuk dipasang
di lapangan maka pemborong diwajibkan untuk mengadakan peralatan
tersebut tanpa biaya tambahan.
Kompresor dilengkapi dengan variable inlet vanes untuk mengontrol
kapasitas pendinginan.
2.1.3. Motor

AC- 5

Motor kompresor menggunakan tipe hermetic single speed, non


reversing, dilengkapi dengan angker hubungan singkat tipe induksi
cocok untuk voltage yang tertera pada equipment schedule.
Putaran motor maksimum 2.950 rpm pada 50Hz.
Motor yang digunakan harus cocok untuk operasi dalam Refrigerant
Atmosphere dan pendingin dengan Atomized Sub Cooled Refrigerant
yang berhubungan dengan lilitan motor.
Susunan motor untuk servis atau pembersihan dengan hanya sedikit
pembongkaran kompresor tanpa mengubah pemipaan refrigeran.
Pada saat operasi penuh putaran motor tidak boleh melebihi putaran
yang tertulis pada nama plat.
2.1.4. Cooler/Evaporator
Evaporator hendaknya dari jenis shell and tube dimana tube terbuat
dari tembaga yang memilki efisiensi tinggi.
Penghubung nozzle direncanakan untuk tekanan kerja maksimum 150
psig (1034 kpag).
Tube dapat dikeluarkan dari sisi keluar dari Heat Exchanger tanpa
mempengaruhi kekuatan dan daya tahan dari tube dan tanpa
menimbulkan pengurangan jarak antar tube.
Suku cadang dari peralatan-peralatan harus tersedia.
2.1.5. Kontrol, Safety dan Diagnostik
a. Kontrol
Sistem kontrol menggunakan Continuous Capacity Control
mikroprosesor elektrik dan bekerja secara otomatis. Dapat di
integrasikan dengan BMS komunikasi Lonwork atau menggunakan
RS485. (sistem komunikasi data sudah terpasang /masuk penawaran
dalam unit Condensing Unit).
Display cotrol menggunakan liquid Cristal Display / LCD
Kemampuan pengontrolan diatur oleh perubahan beban pada sisi
masuk dari vanes yang terletak didalam kompresor. Beban pengaturan
berkisar antara 100% sampai dengan 10% di bawah kondisi puncak
normal standar ARI.
Sistem kontrol harus bekerja secara otomatis berdasarkan energi yang
dibutuhkan oleh kompresor.
Pemasangan peralatan kontrol dihubungkan dengan terminal-terminal
pada peralatan lain secara interlock sebelum pemasangan pipa dan
pengkabelan dilakukan.
Pompa oil merupakan kesatuan dengan kompressor, sehingga tidak
diperlukan tenaga listrik, untuk menggerakanya.

AC- 6

Pemasangan kabel dari diagram kontrol di lapangan merupakan


tanggung jawab pemborong.
b.

Safety / keamanan
Mesin dapat dimatikan secara otomatis untuk keamanan dari
peralatan-peralatan yang dioperasikan seperti :

Motor over-current

Over voltage

Under voltage

Bearing High Temperature

Low refrigerant temperature

High condenser pressure

High motor temperature

High compressor discharge temperature

Low oil pressure


Control harus dapat bekerja secara otomatis pada saat terjadi
perubahan beban pada condensing unit, kenaikan temperature pada
motor atau penurunan temperatur refrigeran yang dideteksi oleh signal
jika suatu kondisi ingin tetap dipertahankan konstan, kontrol akan
memberikan signal shut down pada mesin.

c.

Diagnostik
Pemeriksaan yang teliti dilakukan dengan memperhatikan segi
keamanan dengan memeriksa terlebih dahulu kontrol panel. Alat yang
pertama kali diperiksa adalah yang pertama shut down.
Peralatan dari 8 (delapan) mode kegagalan (machine shut down) harus
disimpan, dipanggil kembali secara manual oleh operator.

d. Kompresor Motor Starter


Mesin chiller dilengkapi dengan Soft Starter tipe over-load protection
untuk berbagai motor dengan memperhatikan NEMA-1 untuk instalasi.
Pabrik pembuat chiller harus menyertakan diagram kontrol wiring dan
starter.
Catatan khusus: jika sistem kontrol chiller tidak dilengkapi dengan
under/over voltage protection dan motor current display, maka harus
dilengkapi terlebih dahulu dengan under/over voltage protection dan
pengukur arus motor starter kompresor.
e. Refrigerant Pump Down.
Untuk memudahkan perbaikan kompresor & peralatanya, chiller dapat
lengkap dengan alat Refrigerant pump down.
f. Heat Recovery.
Untuk mendapatkan efisiensi maka chiller disyaratkan menggunakan
heat recovery unit untuk mendapatkan air panas untuk keperluan
mandi. Unit ini lengkap dengan three way Valve dan controlnya / built
in, dengan Heat exchanger type Plate.
g. Training

AC- 7

Pemborong harus mengadakan training kepada Pemilik


mengenai service dan pengoperasian chiller. Yang menjalani
adalah Calon Operator yang ditunjuk Pemilik Proyek, maka
training tersebut di atas dilakukan, harus melapor kepada
Proyek (owner) mengenai hasil training tersebut di atas.

Proyek
training
setelah
Pemilik

2.1.6. Data Teknis Condensing Unit


Capacity

Sesuai Gambar/BOQ

Produk

LG

Type

Split dan Split Duct

3. PEKERJAAN DUCTING
3.1. Konstruksi Duct.
Konstruksi adalah untuk low Velocity (low pressure duct) dengan static
pressure di dalam duct sampai 75 mm Wg atau 3 WG.
Konstruksi duct harus mengikuti standart SMACNA, kecuali kalau
ditentukan hal-hal yang harus dipenuhi di luar standart terdebut.
Semua sambungan melintang duct untuk ukuran di atas 600 mm harus
memakai sambungan flens dari besi siku dengan memakai rubber packing
tebal 2 mm.
Hubungan antara dimensi duct dengan pemakaian sheet metal adalah
sebagai berikut :
Pre - Insulated Duct (1st Duct)
Ukuran sisi panjang Galvanized
- sampai dengan 30
- 31 sampai dengan 44
- 45 sampai dengan 84
- 85 ke atas

sheet metal :
: BJLS 60
: BJLS 80
: BJLS 100
: BJLS 120

Persyaratan-persyaratan harus mengikuti :


Ukuran duct
s/d 12"
13" sld 30"
31" sld 54"
55" sld 84"
85" ke atas

Penggantung
iron rod
0 ~ 5/16"
iron rod
0 ~ 3/8"
iron rod
0 ~ 1/2"
iron rod
0 ~ 5/8"
iron rod
0 ~ 5/8"

Trapeze besi siku

Jarak

25 x 25 x 3

2m

30 x 30 x3

2m

40 x 40 x 5

1,5 m

40 x 40 x 5

1,5 m

40 x 40 x 5

1,5 m

AC- 8

3.2. Plenum
Plenum sesuai dengan dimensinya harus menggunakan material BJLS 100.
Seluruh sisi plenum harus diperkuat dengan sisi siku 40 x 40 x 3 dan kafau
perlu memakai bracing pada sisi yang paling panjang.
4. PEKERJAAN PEMIPAAN DAN ALAT-ALAT BANTU
4.1. Material
Pipa Chilled water (CHWS &CHWR) : Pipa Black steel sch 20.
Pipa Condensor
: Pipa Galvanized steel pipe
medium class BS 1387
Pipa make-up water
: Galvanized steel pipe medium
class BS 1387
Pipa drain (kondensasi)
: PVC class AW
Gantungan pipa sesuai dengan gambar detail,
pipa/penyangga pipa tidak boleh lebih dari :
-

jarak

gantungan

sampai
: berjarak 1,2 m.
diameter s/d 1"
: berjarak 1,6 m.
diameter 1 s/d 2": berjarak 2,0 m.
diameter 2"s/d 5"
: berjarak 2.2 m.
diameter 6" ke atas : berjarak 2.5 m.

4.2. Alat-alat bantu (valve, strainer, vent dll)


Stop Valve.
- Valve sampai dengan ukuran diameter 2" adalah type gate valve
bronze body, end screw dan rising stem.
- Valve ukuran diameter 2" dan 3" adalah type gate valve cast iron body,
end flange dan rising stem.
- Valve mulai ukuran diameter 4" ke atas adalah type butterfly valve cast
iron, end flanged gear rod manual.
- Valve untuk tekanan kerja 150 psi.
- Setiap stop valve dilengkapi dengan penunjuk besaran bukaan katup.

Check valve.
- Check valve sampai dengan ukuran diameter 2" adalah type Check
valve bronze
body, end screw.
- Check valve mulai ukuran diameter 2%z" ke atas adalah type Check
valve cast iron body, end flanged.
- Valve untuk tekanan kerja 150 psi.

Control valve.
- Control valve (2 way atau 3 way Control valve) dari type aqual
percentage yang dipasang pada Cooling Tower Unit dan Water Cooled

AC- 9

Packaged Unit harus dipilih berdasarkan pada minimum pressure drop


6 psi pada design flow. Pemilihan Control valve factor harus
mendapatkan persetujuan dari perencana. Bila ternyata Control valve
yang dipasang belum mendapatkan persetujuan dari Management
Perencana dan tidak memenuhi persyaratan control valve maka
pemborong wajib mengganti dengan yang memenuhi perencanaan.
Balancing valve.
- Balancing valve dari type yang dilengkapi dengan petunjuk
pembukaan-pembukaan katup, lubang beserta katup. Untuk
melakukan pengukuran perbedaan static pressure, dan dapat juga
berfungsi sebagai stop valve dan drain atau type Stat.
strainer.
- Strainer sampai dengan ukuran diameter 2" adalah type bronze body,
end screwed. Strainer basket adalah stainless steel screen. Strainer
adalah screwed cap.
- Strainer mulai ukuran diameter 2 1/2" keatas adalah cast iron body, end
flanged. Basket dari stainless steel screen dan strainer adalah flanged
cap, lengkap dengan blow off pulg.
- Strainer untuk tekanan 150 psi.

Expantion join.
- Dipasang seperti jika terlihat dalam gambar.
- Dari type bellow expansion joint, dengan flanged end dari malleable
iron, bellow dari Stainless steel, pipa dalam dari stainless mencapai 10
mm dan kontraksi 30 mm.
- Sesuai temperature dan tekanan dari sistem yang dilayani.

Automatic air vent dan Manual air vent.


- Automatic air vent dipasang pada titik tertinggi dari sistem dimana
pencapaian untuk dilakukan venting secara manual sulit dan
diperlukan karena kemungkinan terperangkapnya udara atau
terlambatnya pembuangan udara dari sistem.
- Manual air vent harus dipasang pada pipa keluar dan masuk dari
semua peralatan seperti Cooling Tower, Water Cooled Packaged Unit
atau pada pipa yang karena terganggu Jalam pemasangannya,
menyebabkan terperangkapnya udara dalam pipa.
- Body dari cast iron, float valve dari stainless steel.
- Dudukan valve dari synthetic rubber.
- Dalam instalasinya, semua Automatic air vent harus dilengkapi dengan
saluran pembuangan drain dan dibuang ke floor drain/pembuangan
drain terdekat.

Sambungan flexible pipe.


- Flanged dari malleable iron.
- Bellow dari synthetic rubber yang diperkuat.
- Tekanan kerja 150 psi dan cocok untuk temperature dan tekanan
dari sistem.

Thermometer dan pressure gauge.


Thermometer.
- Dipasang seperti ditunjukkan dalam gambar.

AC- 10

Thermometer yang dipasang cocok untuk batas-batas temperature


yang diperlukan dari media ini.
Mempunyai dua bacaan dalam degree F dan C.
Type thermometer adalah Industrial type dengan posisi sudut
pembacaan yang dapat dirubah-ubah kedudukannya. Pembacaan
langsung dengan alkohol warna merah atau warna biru.
Sumur dari thermometer harus betul-betul tercelup ke dalam media
yang diukur terutama bila ada isolasi pipa.
Thermometer harus dikalibrasi dulu sebelum dipasang.

Pressure Gauge.
- Dipasang seperti terlihat dalam gambar.
- Pressure gauge harus dilengkapi snubber dan shutt off cock.
- Ukuran pressure gauge diameter 4" dan cocok untuk batas-batas
pengukuran dari sistem. Petunjuk pengukuran yang paling baik bila
penunjuk berada pada tengah-tengah skala ukur.
- Akurasi dalam batas 1% untuk bourdon tobe spring type.
- Pemasangan harus menggunakan pipa siphon 3/8 (leher angsa)

Fitting.
- Galvanized malleable iron, untuk tekanan 150 psi ukuran sampai
diameter 2" dengan sambungan ulir dan ukuran diameter 2" ke
atas dengan sambungan las (kemudian di grouting dengan epoxy)
atau flange pada daerah-daerah tertentu.
- Dirt pocket dipasang pada titik terendah dari pipa vertikal pertama.
- Pipa drain diameter 2" harus dipasang berikut stop valve pada titik
terendah pipa vertical utama dan header. Dan drain diameter "
berikut stop valve pada titik terendah pipa chilled water yang masuk
AHU/FCU.

5. PEKERJAAN ISOLASI
5.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup dari Bab Isolasi ini menjelaskan kebutuhan akan isolasi secara
umum. Dikarenakan tidak semua jenis isolasi digunakan dalam tiap proyek,
maka adalah tanggung jawab Pemborong untuk menentukan dari gambar
spesifikasi, job discription, skedul peralatan serta dokumen tender, bagianbagian mana dalam spesifikasi ini yang berlaku untuk proyek ini.
5.2.
5.2.1.

Umum
Pemborong harus melaksanakan pengadaan bahan isolasi dan
pemasangan sesuai dengan yang tertera dalam gambar dan spesifikasi.
Semua bahan isolasi untuk duct pipa dan peralatan-peralatan lainnya
harus disediakan dan dipasang oleh Pemborong ini, dengan cara
pelaksanaan terbaik.

5.2.2.

Pemborong harus menyerahkan dalam waktu 14 (empat belas) hari


semua contoh-contoh bahan isolasi serta brosur-brosurnya yang akan
digunakan dalam proyek ini kepada MK/Konsultan atau Pejabat yang
ditunjuk . MK / Konsultan berhak untuk menerima/menolak bahan-bahan
contoh tersebut, menurut pendapatnya, untuk digunakan dalam proyek
ini. Serta berhak menolak pemasangan isolasi yang telah terpasang bila

AC- 11

menurut pendapat-nya hal tersebut tidak memenuhi spesifikasi yang


telah ditentukan, baik bahan dan metoda/cara instalasinya.
5.2.3.

Bahan dan sumbernya yang tertera dalam spesifikasi ini adalah yang
hanya dapat diterima dalam proyek ini. Penggantian hanya menjadi
pertimbangan bila diajukan pada saat tender dan perbendaan dalam
biaya dinyatakan pada waktu itu.

5.3.
5.3.1.

Material Isolasi
Fibre Glass / Glass Wool
Kepadatan (density) tidak boleh kurang dari 1 lb/inft dan faktor
konduktifitas K tidak boleh melebihi 0,23 Btu-in/hr. SQFT. F. pada suhu
75 F sesuai dengan standard ASTM-C 166. Lebih diutamakan jenis
"long fibre". Ketebalan dari fibre glass yang digunakan adalah sesuai
dengan pemasangan pada pasal pemasangan.

5.3.2.

Alluminium Foil (Vapour Barrier)


Minimal terdiri atas 4 (empat) lapis bahan yang dilaminasi dibawah
tekanan dan suhu sehingga membentuk suatu lembar fleksible yang
berlapis banyak (multi-ply flexible sheet). Mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
Permeansi = 0,02 perms (1,13 ng/NS maximum)
Tensile strength = longitudinal : 10 - 13 - KN/m transverse
Fire resistant, smoke developed = 0 - 1, head evolded = 0
Non corrosion
Beach puncture : 0,75 - 1,0 J (TAPPI T 803 m)
Flame spread & ignicability : 0

5.4.

Isolasi Ducting
Bilamana tidak ditentukan lain secara terpisah maka penentuannya
adalah sebagai berikut :
Duct pengambilan udara segar (fresh air duct) dan duct
pembuangan udara kotor (exhaust duct) tidak perlu diberi lapisan
isolasi.
Semua duct udara supply dan duct udara balik untuk sistem air
conditioning dan refrigeration harus diberi lapisan isolasi sesuai
dengan gambar-gambar spesifikasi.
Semua
duct yang diexpose terhadap penglihatan (bahan
alluminium sheet),harus diberi lapisan isolasi dalam tebal 1" fibre
glass yang fire resistant
Duct yang berada dibawah atap atau pada lantai teratas harus
dilapisi isolasi dalam tebal 1" bahan fibre glass setebal 2 inches (5
cm) yang kepadatan minimumnya satu pound per kubik feet atau
dengan suatu lapisan isolas panas lainnya yang ekuivalent khusus
untuk instalasi air conditioning/refrige-ration dengan harga koefisien
perpindahan panas konduksi maksimum 0,23 pada suhu udara ratarata 75 F sesuai dengan persyaratan ASTM 166 dan tahan api (fire
resistance).
Duct ini hendaknya dilapisi dengan suatu lapisan "weather proof
vapour barrier" seperti alluminium foil dua sisi yang tahan api (fire
resistance) dan diperkuat dengan adhesive band serta kraft paper

AC- 12

dengan pemasangan yang menjamin keawetan dan tidak


menimbulkan kebocoran. Untuk duct yang tidak berada dibawah
atap atau tidak pada lantai teratas, tebal lapisan isolasi adalah 1
inch (2,5 cm Btu-in/Hr.SQFT.F) dengan lapisan "vapour barrier"
alluminium foil satu sisi (single sided) yang tahan api (fire
resistance) diperkuat dengan adhesive band.
5.5.

Isolasi Duct yang berada diluar


Semua duct yang keluar dari bangunan dan dipengaruhi langsung oleh
cuaca harus diberi lapisan isolasi dari fibre glass setebal 5 cm (2 inches)
dengan kepadatan minimum satu pond per kubik feet atau dengan
lapisan isolasi thermis lainnya yang ekuivalent dan khusus untuk
instalasi air conditioning yang memiliki harga koefisien perpindahan
panas konduksi maximum 0,23 pada suhu udara rata-rata 75 F sesuai
dengan persyaratan dari ASTM-C 166 dan tahan api (fire resistance).
Duct hendaknya dilapisi dengan lapisan "weather proof vapor barrier"
seperti alluminium foil dua sisi yang tahan api (fire resistance) dan
diperkuat dengan adhesive band dn "kraft paper" dengan pemasangan
yang menjamin keawetan dan tidak menimbulkan kebocoran.
Hendaknya duct ini ditutup/dilapisi kembali dengan "aluminium
sheet"ketebalan 0.3 mm,.

5.6.

Isolasi Cerobong Udara Utama


Semua cerobong udara utama, udara keluar maupun masuk mesin atau
fan atau AHU diberi lapisan isolasi dalam. Isolasi-isolasi dalam ini berupa
lapisan fibre glass setebal 2,5 cm (1") yang kepadatan minimumnya satu
pound per kubik feet dengan harga koefisien perpindahan panas
konduksi maximum 0,23 pada suhu rata-rata 75 F sesuai dengan
pesyaratan ASTM-C 166 dan tahan api (fire resistance).
Duct ini hendaknya dilapisi dengan kain dan ditutup dengan kawat kasa
halus. Isolasi dalam juga dapat dari bahan styrophor yang tidak mudah
terbakar dan tidak menghasilkan gas beracun bila terbakar, dengan
tabel 1" (self extinguishing). Pemborong diwajibkan untuk memperbesar
ukuran cerobong-cerobong tersebut.

5.6.

Persyaratan Pemasangan Isolasi


Isolasi harus dilekatkan pada dinding cerobong dengan perekat yang
baik secara merata. Pada semua sambungan, flanges dan lain-lain
maka isolasi harus ditutup dengan "alluminium seal". Untuk ukuran duct
berukuran 75 cm (30 inches) keatas maka isolasi harus dibelit dengan
kawat untuk memperkuat penempelannya. Pada tempat-tempat yang
tertekan maka isolasi harus dilindungi dengan BjLS 80 agar tidak rusak.

6. PEKERJAAN SISTEM DUCTING


6.1. Umum

AC- 13

6.1.1.

6.1.2.

Gambar-gambar dan sfesifikasi hanya menunjukkan panjang tiap


ukuran cerobong, peralatan dalam ducting dan susunan jalur sistem
cerobong udara. Bila ada penyimpangan dari gambar kontrak yang
dirasa perlu oleh Pemborong, maka detail penyimpangan serta
alasannya diserahkan secara tertulis pada MK dan Konsultan untuk
persetujuannya.
Penyimpangan yang telah disetujui dilaksanakan pekerjaannya oleh
Pemborong tanpa tambahan biaya kecuali bila hal tersebut
menyebabkan perubahan design atau kebutuhan.

6.1.3.

Pemborong diwajibkan membuat gambar kerja (shop drawing) yaitu


gambar kerja yang sesuai / disesuaikan dengan kondisi dilokasi
pemasangan yang disetujui pengawas.

6.1.4.

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi seluruh pengadaan
penyetelan ducting yang digunakan dalam
yang tertera dalam gambar perencanaan dan
Meliputi ducting supply ducting return,
Condensing unit dan ducting exhaust.

6.1.5.
6.2.

bahan, pemasangan dan


proyek ini sesuai dengan
spesifikasi.
ducting pengarah pada

Standar
Sebagai pegangan pelaksanaan pekerjaan ini digunakan standard
dari : THE GUIDE dari ASHRAE, SMACNA dan NFPA No. 90 A.
Material

6.2.1.

Bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah : Galvanized Steel


Gauge. Semua pelaksanaan haruslah sesuai dengan persyaratan detail
dan spesifikasi yang diberikan. Selain dari itu harus pula sesuai dengan
persyaratan Standard dari SMACNA dan pabriknya.

6.3.

Konstruksi

6.3.1.

Konstruksi persyaratan pelaksanaan instalasi cerobong udara :


a. Sistem instalasi ini memakai Ductwork kecepatan rendah dihitung
dengan system Equal friqtion. Semua instalasi duct harus dapat
menahan kecepatan sampai 2.000 ft per menit dan tekanan statis
sampai 2,5 inchi air.
b. Pemborong
harus menguji instalasi
ducting
terhadap
kebocoran yang mungkin terjadi.
c. Semua sambungan-sambungan yang
terjadi harus serapat
mungkin (air tight) kalau perlu diberi penyekat (seal).
d. Perubahan ukuran duct harus dengan persetujuan tertulis dari
MK dan Konsultan.

6.3.2.

Ducting system yang tidak tertutup oleh dinding ataupun langit-langit


(diluar bangunan, di dalam coridor di ruangan yang tanpa langit-langit),
harus dibuat dari alluminium sheet diberi penguatan (bracing) yang baik

AC- 14

dan ditumpu /digantung pada konstruksi bangunan secara kokoh. tebal


duct adalah sebagai berikut (untuk seng Bjls) :
Ukuran Terbesar
sampai 24 inchi
24 inchi sampai 48 inchi
28 inchi dan lebih
6.3.3.

Tabel Pelat
20 US Gauge
18 US Gauge
18 US Gauge

Ducting system lainnya harus dibuat dari "Galvanized Iron Sheet"


diberi penguatan (bracing) yang baik dan ditumpu/digantung pada
konstruksi bangunan secara kokoh. Tebal bahan duct adalah sebagai
berikut (untuk Bjls) :

Ukuran
Duct
12"
13"
s/d
30"
31"
s/d
54"
54"
s/d
84"
84"
ke
atas

Galvanized
Iron
Bjls 60
Bjls 70

Allumunium

Bjls 80

20 US Gauge

Bjls 100

18 US Gauge

Bjls 100

16 US Gauge

24 US Gauge
22 US Gauge

6.3.4.

Dimensi cerobong udara yang tertera pada gambar dan spesifikasi


adalah ukuran dalam (clear internal sizes). Bilamana digunakan isolasi
dalam, maka ketebalan isolasi harus ditambahkan pada dimensi yang
tertera dalam gambar perencanaan sebagai ukuran yang sebenarnya
dari cerobong udara tersebut.

6.3.5.

Bilamana cerobong menembus dinding atau lantai, lubang kosong (free


spece) harus disekat dengan "felt gasket" atau "asbestos rope" dan
dirapihkan dengan "sheet metal angle flange" demikian rupa penutup
lubang tersebut.

6.3.6.

Belokan
Semua belokan (elbow) harus dibuat sesuai dengan gambar dan
spesifikasi-nya. Semua belokan pada supply duct harus diperlengkapi
dengan sudut-sudut pengarah (vanes) sesuai dengan gambar
spesifikasinya. Semua belokan harus jenis "long radius elbow" kecuali
keadaan tempatnya tidak memungkinkan. Belokan tajam (90) harus
diberi sudut-sudut pengarah (vanes) yang berbentuk profil aerodinamis
yang tepat. Belokan lengkung dengan jari-jari dalam lebih kecil dari pada
sisi duct, belokan harus diberi sudut-sudut pengarah tipis (single
thickness vanes).

6.3.7.

Tapers, Offset dan Stream Liner

AC- 15

Bilamana melalui rintangan yang tidak dapat dihindarkan pemborong


wajib membuat Tapers, Offset atau Stream Liner tergantung setempat
yang dibuat sesuai dengan spesifikasi.
6.3.8.

Air Extractor
Pemborong harus memasang "adjustable air extractor" pada semua
percaba-ngan ke diffuser udara keluar yang dapat diatur dan dikunci
sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.

6.3.9.

Penggantung
Penyangga dan Penguatan Cerobong
Seluruh duct segi empat dan bulat harus digantung dengan syaratsyarat sebagai berikut :

Ukuran
Sisi
Terbesar
Duct
Sampai 30"
31" s/d 42"
43" s/d 60"
61" s/d 84"
85" s/d 96"
96" keatas

Penggantu
ng
Bulat

Penggantu
ng
Besi Siku

Jarak

1/4"
1/4"
5/16"
5/16"
3/8"
3/8"

L.25.25.3.
L.30.30.3.
L.40.40.3.
L.50.50.3.
L.50.50.3.
L.50.50.3.

2,5 M
2,5 M
2,5 M
2,0 M
2,0 M
2,0 M

Terjauh

Bilamana perlu maka harus dipasang penggantung/penyangga pada


jarak-jarak yang lebih berdekatan. Pada sistem penggantung dengan
mempergunakan sistem ramset, harus dipergunakan ukuran mur dan
baut yang sesuai dengan kebutuhan.

6.3.10. Saluran cerobong dengan ukuran sisi lebih besar dari pada 50 cm (20
inches) harus dipatah-patahkan (cross broken) serta diberi besi penguat.
Rangka besi penguat yang harus dipasang pada sisi-sisi cerobong harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
Ukuran Duct

Penguat

Jarak Antar Penguat

25" s/d 40"

L.30.30.3

1,5 M

40" keatas

L.40.40.3

0,75 M

Tambahan besi penguat harus dipasang pula untuk cerobong yang lebih
kecil, bilamana ternyata cerobong masih melengkung. Semua duct
(insulted) dengan lebar atau tinggi lebih dari 90 cm dan semua duct
(uninsulated) dengan lebar atau lebih tinggi dari 130 cm, harus diberi
penguat siku memanjang dengan ukuran penguat yang sama dengan
rangka penguat keliling.

AC- 16

Duct dengan ukuran 90 cm dari galvanized steel, dapat digantung


dengan strip penggantung yang dibuat dari galvanized iron, dipasang
pada rangka penguat (duct bracing). Duct yang lebih dari 90 cm harus
digantung dengan siku-siku (angle iron), dari ukuran yang sama dengan
ukuran rangka penguat (duct bracing).
Penggantung-penggantung tersebut tidak boleh berjarak lebih dari 2,40
m. Untuk penggantung duct seperti dalam nomor diatas dengan
tambahan bahwa tidak boleh menempel dengan bahan besi/baja dan
harus diberi sekat atau cincin (washer) dari pada tembaga atau bahan
non metal. Semua duct harus dibuat dengan sambungan-sambungan
pelat yang rata pada sebelah dalam dan rapih disebelah luarnya.
Sambungan-sambungan tersebut harus serapat mungkin (air tight)
dengan lipatan dibuat searah aliran udara dan tidak ada flens yang
menonjol dalam aliran udara.
6.4.

Sambungan-Sambungan Fleksibel

6.4.1. Pemborong
harus
menyediakan dan memasang sambungansambungan duct yang dibuat dari pada bahan fleksibel pada sekat masuk
dan seksi dari fan unit, untuk mencegah penerusan (transmission) dari
getaran dan suara (vibration and noise) kepada sistem ductnya (terbuat
dari bahan terpal dua rangka/ex luar negeri).
6.4.2. Sambungan-sambungan
fleksibel
tersebut
harus dibuat dengan
panjang kira-kira 15 cm (6 inch), dari bahan yang tidak bocor dan diikat
rapat dengan strip metal yang kuat (heavy metal bands) untuk mencegah
kebocoran pada ikatan tersebut.

6.5.

Damper
Pada setiap cerobong udara catu maupun return diffuser, grille
register, fresh air intake, grille, exhaust air grille harus terpasang
"adjustable volume damper" yang dapat diatur, dikunci dan tahan
getaran sesuai dengan gambar spesifikasi.

Pada setiap cabang utama dari duct harus dipasang "volume


damper" dari jenis "butterfly" atau "multiple blade" dengan lebar blade
maksimum 20 cm (8 inch). Setiap volume damper harus dapat diatur
dan ditetapkan (adjusted and set) dengan pengikat yang tidak akan
berubah oleh getaran.

Bahan damper/louver minimal dari Bjls 100 untuk frame dan Bjls 80
untuk daun (blade) damper dan jarak/lubang antara sisi frame dengan
ujung blade yang diperbolehkan adalah 0,01 milimeter per 1 cm
panjang sisi frame.
6.6.

Isolasi Cerobong Udara

AC- 17

Untuk isolasi cerobong udara adalah seperti yang dispesifikasikan dalam


Bab Isolasi.
6.7.

Lain-lain
Kontraktor harus membuat lubang-lubang
berpintu (access
doors/opening) untuk pemeriksaan dan pemeliharaan katup-katup,
alat-alat pengatur, filters, fire dampers dan untuk pengukuranpengukuran kecepatan atau tekanan, pada bagian-bagian penting dari
sistem duct. Pintu dari lubang-lubang tersebut harus dibuat dari sheet
metal dengan tebal tidak kurang dari bjls 80 dan terus dapat menutup
dengan rapat dengan diberi perapat (gasket) dari karet.
Walaupun gambar-gambar rencana duct harus diikuti setepattepatnya arah (run) dan ukuran-ukuran duct hanya boleh dirubah
dengan persetujuan Arsitek agar tinggi langit-langit tidak
berubah/terganggu. Pemborong diharuskan koordinasi dengan pihak
lain untuk hal ini.
Pemborong diharuskan memberikan contoh bahan yang akan
digunakan dalam proyek ini yang diserahkan pada MK dan Konsultan
untuk persetujuan-nya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
setelah Surat Perintah Kerja dikeluarkan. Contoh harus disertai
lengkap dengan merk dan spesifikasi bahan (tebal, berat dan lapisan).

7.

PEKERJAAN DIFFUSER, GRILLE DAN REGISTER

7.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, pemasangan dan penyetelan
diffuser, grille dan register yang dapat digunakan dalam proyek ini sesuai
dengan yang tertera dalam gambar perencanaan dan spesifikasi.
7.2. Standar
Sebagai pegangan pelaksanaan pekerjaan ini digunakan standard dari : THE
GUIDE dari ASHRAE, SMACNA dan NFPA No. 90 A.
7.3. Umum
Gambar-gambar dan sfesifikasi hanya menunjukkan dimensi, peralatan
dan susunan/lokasi dari diffuser, grille atau register yang harus dipasang.
Bila ada penyimpangan yang dirasa perlu oleh Pemborong, maka detail
penyimpangan serta alasannya harus diserahkan secara tertulis pada MK
dan Konsultan diserahkan secara tertulis pada MK dan Konsultan untuk
persetujuannya.

AC- 18

Penyimpangan yang telah disetujui dilaksanakan pekerjaannya oleh


Pembo-rong tanpa tambahan biaya kecuali hal tersebut menyebabkan
perubahan design atau kebutuhan.
Pemborong diwajibkan membuat gambar kerja (shop drawing) yang
disetujui
Konsultan
sebelum
pelaksanaan
pekerjaan
instalasi
dilaksanakan.
7.4. Material
Bahan diffuser, grille dan register yang dapat diterima adalah dari
"alluminium anodized-profile" dengan ketebalan minimum 18 US Gauge.
7.5. Pemasangan
Pemborong ini harus menyediakan semua duct register boxes, duct adapters
grilles, diffuser dan peralatan-peralatan tambahan lainnya, sehingga instalasi
lengkap terpasang dan dapat bekerja dengan baik. Seluruh unit diffuser,
grille dan register harus mempunyai Noise level criteria tidak lebih dari NC
40.
Selama diffuser dan grille belum dipasang pada waktu instalasi sistem duct
sedang dikerjakan semua "register boxes/plenum" dan ujung-ujung duct
yang terbuka harus ditutup sementara dengan rapat untuk mencegah
masuknya kotoran. Pemasangan diffuser dan grille harus tepat berdasarkan
gambar. Seluruh diffuser dan grille yang dipasang pada dinding tembok dan
lain-lain harus mempunyai rangka plesteran (plaster frame) agar dapat
dipasang rata dan tidak retak. Seluruh diffuser dan grille harus dipasang
rapat dan diberi karet penyekat atau gasket.
Seluruh adjustable volume damper yang terpasang harus dapat diatur dan
dikunci dari luar. Semua diffuser harus dari jenis "aspirating" dan memiliki
"diffusing cone" minimal 4 (empat) buah. Diffuser yang dapat diterima adalah
buatan lokal. Dibelakang dan bagian dalam semua diffuser, grille dan register
dicat warna hitam enamel setelah dilapis dengan cat mula (prime coat).
7.6.

Dimensi
Ukuran-ukuran diffuser, grille dan register yang ada hendaknya
disesuaikan dengan keadaan. Ukuran dapat dirubahkan asalkan luas
penampang sama atau lebih besar.
Ukuran-ukuran yang dapat dari "register boxes" atau "plenum" harus
menunggu ukuran-ukuran terakhir dari grille yang telah disetujui Arsitek.
Penempatan yang tepat/sesungguhnya dari diffuser dan grille harus
mendapatkan persetujuan Arsitek. Diffuser harus dipasang dengan
"equalizing deflector dan damper".

8.

PEKERJAAN VENTILASI MEKANIK

8.1. Lingkup Pekerjaan


Bab ini menjelaskan kebutuhan untuk peralatan, perlengkapan dan pemasangan sistem ventilasi mekanik untuk proyek ini.

AC- 19

8.2. Umum
Berikut ini adalah secara umum mengenai ventilasi dan ventialtor, untuk
spesifikasi teknis lain yang khusus adalah sesuai dengan tertera pada gambar
skedul mesin. Peralatan ventilasi harus dipasang sesuai dengan yang tertera
dalam gambar dan/atau yang dipersyaratkan dibawah ini. Seluruh
pemasangan ventilasi mekanik harus memenuhi persyaratan setempat,
ordonansi dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku.
Pemborong harus menyediakan dan memasang kipas angin (fan) sesuai
dengan gambar dan spesifikasi. Semua fan adalah dari jenis axial, propeller,
centrifugal atau ditentukan sesuai spesifikasi dinamis dan diuji oleh pabriknya.
Setelah terpasang fan tidak boleh menimbulkan suara yang berlebihan.
Semua fan dipasang karet sekelilingnya (peredam getaran) sebelum
dipasang. Seluruh fan harus disetujui penggunaannya oleh Konsultan
sebelum pekerjaan pema-sangan dapat dilakukan.
8.3. Exhaust Fan
Seluruh fan harus mempunyai pilot light dan on/off switch pada
lokasi/panel yang tertera dalam gambar serta dapat dimonitor dan/atau
diremote dari pusat kontrol panel diruang kontrol yang tersedia.
Fan dengan daya 1 Hp atau lebih kecil dapat berfasa "single phase".
Pada prinsipnya exhaust fan yang dipasang adalah exhaust fan dari type
yang umum digunakan, dimana :
Kapasitas
Type
Product
Warna

:
:
:
:

sesuai gambar rencana


propeller, xial, centrifugal
S& P, CKE
ditentukan kemudian

Exhaust fan harus memiliki damper yang secara automatik bekerja dengan
motor atau dengan kata lain bila exhaust fan dimatikan (di-off) untuk
dampernya harus dapat tertutup dan sebaliknya.
Exhaust fan tidak boleh melebihi tingkat kebisingan 40 dB. Cara pemasangan
dnegan rangka kayu yang dibuat sedemikian rupa, dapat dibuka/pasang
kembali untuk maintenance.
8.4. Ducting
Seluruh ducting ventilasi mekanik yang dibutuhkan adalah harus sesuai
dengan Bab Ducting (cerobong udara) baik dimensi, bentuk maupun
bahannya. Seluruh ducting ventilasi mekanik yang expose harus dicat dasar
Finishing dngan warna yang ditentukan kemudian, tidak perlu diisolasi.
Pemborong
diwajibkan
untuk
mengajukan
terlebih
dahulu untuk
persetujuan kepada Konsultan mengenai produk, type dan spesifikasi
peralatan yang akan digunakan dalam proyek ini.
8.5. Material
Isolasi luar, ducting supply/plenum : Glass wool 1" atau 2",

AC- 20

density 2b/cuft, thermalCond


0,26Btu/h
Isolasi dalam, ducting supply/re

turn/plenum

: Glass wool 1", density 2 Ib/cuft, thermal


Btu/h Cond. 0.26

Allumunium foil

: Double sided reinforced, fire resistant

Adhesive tape

: Adhesive tape allumunium foil fire


resistant.

Isolasi pipa CHWS / CHWR

: Polyurethane foam, tebal 1"


Lapis jacketing aluminium sheet.
Atau polyurethane foam

9. PEKERJAAN LAINLAIN
9.1. Pengecatan
a. Pipa-pipa besi yang terpasang harus dicat dasar (kecuali pipa galvanis)
sebelum dicat finish, demikian juga dengan penggantungan, penyangga,
mur baut.
b. Penggantungan/penyangga
alluminium.

setelah

dicat

dasar

harus

dengan

cat

c. Cat finish untuk masing-masing pipa adalah :

Pipa Condenser water supply


Pipa Condenser water return
Make up water
Pipa Drain (condensat)

: warna biru tua


: warna biru muda
: warna putih
: warna kuning

9.2. Pondasi
Semua pondasi beton yang diperlukan untuk outdoor unit, panel-panel
listrik termasuk dalam pekerjaan Pemborong AC.Pemborong AC harus
menyediakan dan memasang (sesuai dengan gambar rencana, atau
gambar kerja yang disetujui) semua dudukan (support) atau penggantung
(hanger) untuk mesin-mesin, alat- alat, pipa kabel dan duct yang
diperlukan.Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada
rangka baja dan harus berkonsultasi dengan Direksi dan Pemborong
Sipil.Pemborong AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya tidak
akan menyebabkan penerusan suara dan getaran (vibration & noise
transmission) kedalam ruangan ruangan yang dihuni.
9.3. Pengecatan
Untuk penggantung / penyangga harus dicat meni dan setelah itu dicat
dengan cat aluminium. Semua equipment, disebabkan gangguan cuaca
atau gangguan setempat atau karat yang
merusak sebagian atau

AC- 21

seluruh cat aslinya, harus dicat lagi dengan warna yang sesuai
secara keseluruhan atau warna yang diminta Direksi.

AC- 22

Anda mungkin juga menyukai