Addendum Kedua
Addendum Kedua
Nomor i'l4O-1.PJl04OlDlR/2010
Nomor : DPP-002.PJ/SP-PLN/2010
ANTARA
PT PLN (PERSERO)
DENGAN
Nomor
Nomor
:
I
081.PJIO40lDtNzJ13
046lDPP ISP-PLN/X/2013
Pada hari ini, Jumat, tanggal sebelas bulan Oktober tahun dua ribu tiga belas (11-1G2013),
yang bertanda tangan di bawah ini
ll.
Serikat Pekerja PT PLN (Persero) yang terdaftar pada Departemen Tenaga Kerja Republik
lndonesia Nomor KEP. 385/M/8W1999 tanggal 13 Oktober 1999 berdasarkan Anggaran
Dasar Serikat Pekerja PT PLN (Persero) yang selanjutnya disebut SP-PLN dan telah
tercatat pada Kantor Departemen Tenaga Kerja Kotamadya Jakarta Selatan dengan Nomor
Bukti Pencatatan 22NlNllVl2001 tanggal 6 April 2001, datam hal ini diwakiti oleh Deden
Adhityadharma selaku Kefua Umum Serikat Pekerja PT PLN (Persero), yang selanjutnya
disebut SP-PLN.
Berdasarkan:
1.
2.
Perseroan dan SP-PLN sepakat Lrntuk membuat Addendu.,n Kedua atas Perianiian Keria
Bersama (PKB) Periode Tahun 201G2012 Nomor 14G1.PJ/040/DIR/2010
sebagai berikut:
Nomor DPP-002.PJ/SP-PLN/20'l 0
PASAL
a.
'f,r:
AE
4,
fh.
tr-
t"
6/
Bagian Keempat
Sistem Manajernen Kinerja Pegawai
Pasal 23
(1) Divisi
(2)
(3)
(4)
b.
Mengubah BAB Xl Bagian Keempat Pasal 43 dan Pasalrl4 menjadi sebagai berikut:
Bagian Keanpat
Pemeliharaan Kesehatan
Pasal 43
lfn"rr"nKesehatan
c.
Menghapus BAB Xl Bagian Kelima Pasal 45, Baghn Keemm Pasal46 dan Pasal 47.
d.
Mengubah BAB XVI Bagian Pertama Pasal 57 ayat(1) menjadi sebagai berikut:
Bagian Pertama
Pemberhentian Pegawai
Pasal 57
a.
t
4.,
NA
.tr
-t
(hLL,
tr
e.
f.
Hilang;
g.
Meninggal duria;
h.
i.
Perseroan;
Bagian Pertana
Perkawinan Antar Pegawai
Pasal 70
(1) Dalam hal terjadi Perkawinan antar Pegawai di PT PLN (Persero), maka salah satu di
antara Pegawaitersebut diberhentikan sebagai Pegawai PT PLN (Persero).
(2) Pegawai wajib melaporkan Perkawinan antar Pegawai ke Perseroan dengan
menyerahkan fotokopi akta perkawinan (buku nikah) paling lambat 1 (satu) bulan
kalender setelah tanggal perkawinan.
(3) Pegawai yang melakukan Perkawinan antar Pegawai dan tidak melapokan
perkawinanrrya sebagainnna dimaksud dalam ayat (2), merupakan pelanggaran
disiplin berat dan masing-masing Pegawai diproses sesuai Peraturan Disiplin pegawai
yang berlaku di Perseroan.
(4) Pegawai yang diberhentikan karena melakukan Perkawinan antar pegawai
sebagainana dimaksud pada ayat ('l), diberikan hak-hak sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku dan wajib menyelesaikan/melunasi kewa.ijbannya
terhadap Perseroan paling lambat 1 (satu) bulan kalender, terhitung sejak tanggal
pemberhentian.
f.
BAB XXII
Bagian Pertama
Sertifikasi Kompetensi
Pasal 71
\\
J=t
4q
-lr
.,
\r-
fTm. L
z)
\)
Iff
(3) Peserta Sertiflkasi Kompetensi adalah Pegawai yang diutamakan memiliki masa kerja
minimal 1 (satu) tahun dan belum mencapai usia 56 (lima puluh enam) tahun pada
saat pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi, bagi Pegawai yang berusia di atas 53 (lima
puluh tiga) tshun tidak wajib mengikuti Sertifikasi Kompetensi.
(4) Uji Sertifikasi Kompetensi meliputi Uji Pengetahuan, Uji Keterampilan dan Sikap Kerja.
(5) Uji Pengetahuan dapat dilakukan seca? online, sedangkan Uji Keterampilan dan
Sikap Kerja berdasarkan portofolio atau observasi atau uji praktek di tempat kerja
sesuai pilihan Pegawai.
Bagian Kedua
Pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetensi Pegawai
Pasal T2
(1) Persiapan materi Uji Sertiflkasi Kompetensi mencakup soal Uji Pengetahuan, Lembar
Observasi untuk Uji Keterampilan dan Sikap Kerja sesuai dengan bidang kompetensi
yang diuji
(2) Soal Uji sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk Uji Pengetahuan secara online
disediakan oleh Unit Sertifikasi yang berperan sebagai Lembaga Sertifikasi yang
terakreditasi dan harus divalidasi oleh Tim Assesor/Tim Expeft yang ditunjuk oleh Unit
Sertifikasi sesuai birlang profesinya.
(3) Lembar Observasi untuk Uji Keterampilan dan Sikap Kerja pada masing-masing
Bidang Kompetensi disiapkan dan dilakukan oleh Assessor yang ditunjuk oleh Unit
Sertifikasi.
(4) Untuk Uji Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang dilaksanakan oleh LSP
selain Unit Sertifikasi, dilakukan sesuai dengan skema sertifikasi LSP yang
bersangkutan.
(5) Sebelum Uji Sertifikasi Kompetensi dilaksanakan, Unit Sertifikasi memberikan kisi-kisi
materi kepada Pegawai yang bersangkutan.
(6) Sebelum U1i Sertifikasi Kompetensi dilaksanakan, Atasan memberikan bimbingan atau
pembekalan kepada Pegawai yang bersangkutan.
Bagian Keti;a
Hasil Sertifikasi Kompetensi Pegawai
Pasal 73
(1) Pegawai yang dinyatakan kompeten sesuai hasil Uji Sertmkasi Kompetensi diberikan
sertifikat kompetensi yang disampaikan dan diserahkan kepada Pegawai yang
bersangkutan, Atasan Langsung dan Pengelola SDM.
(2) Bagi Pegawai yang dinyatakan belum kompeten, maka Atasan yang Bersangkutan
wajib membimbing dan membina serta megusulkan untuk memberikan pendidikan dan
pelatihan.
(3) Hasil Uji Sertifikasi Kompetensi tidak mengakibatkan Pemutusan Hubungn Ke4a dan
penurunan penghasilan Pegawai.
P*
#n
fVrrL L
Bagian Keanpat
Ketentuan Peralihan Sertifi kasi Kompetensi Pegawai
Pasal T 4
(1) Bagi Pegawai yang sedang melaksanakan Uji Sertifikasi Kompetensi dengan LSP lain,
tetap dilaksanakan sampai dengan selesai.
(2) Bagi Pegawai yang telah mendapat<an sertifikasi Kompetensi dari LSP lain dan masih
berlaku, tdak diwajbkan lagi mengikuti Uji Kompetensi sebagaillana ketentuan ini.
PASAL
a.
II
Ketentuan - ketentuan yang bertenbngan dengan Addendm Kedua PKB Periode Tahun
2010 - 2012 ini dinyatakan tidak berlaku.
Addendum Kedua PKB Periode Tahun 2O1O - 2012 ini beserta seluruh dokumen
Perundingan merupakan satu kesafuan yang mengikat Kedua Pihak sejak tanggal
ditandatangani dan berlaku efektif 2 (dua) minggu sejak tanggal dihndatangani.
PASAL III
(PERSERO)
SERIKAT PEKERJA
PLN (PERSERO)
PAMUDJI
}L
rflrL /tr
\-'I
FK-\
u(,
t4\\
t-