Anda di halaman 1dari 12

Tugas PLKH Perjanjian Alih Daya

Disusun Oleh:

Elita Evelyn Sutikja (18.C1.0024)

PERJANJIAN PENGADAAN TENAGA KERJA


NOMOR: 018/RS. Enggal Waras/X/2021
Pada hari ini, hari Jumat tanggal 8 (delapan) Januari 2021, telah diadakan perjanjian
pengadaan tenaga kerja, oleh dan antara:

1. Nama : dr. Mukidi Joyonegoro


Tempat/ tgl. Lahir : Bandung, 6 Januari 1987
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Direktur Utama RS. Enggal Waras
Alamat : Jl. Gajah Mungkur No. 10, Semarang
No. KTP/Paspor : 8991237768590003
Dalam hal ini bertindak dalam jabatan selaku Direktur Utama RS. Enggal Waras
dari dan selaku demikian bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Enggal
Waras serta sah mewakili Rumah Sakit Enggal Waras dalam setiap tindakan
hukum yang telah disetujui Pengurus Yayasan.
------------------------------------------- PIHAK PERTAMA ------------------------------------

2. Nama : Drs. Bejo Mardiyono, MM


Tempat/ tgl. Lahir : Jombang, 17 September 1989
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Direktur Operasional PT. Resik Tenan
Alamat : Jl. Prambanan Nomor 90, Semarang
No. KTP/Paspor : 76623874511870012
Dalam hal ini bertindak berdasarkan jabatan selaku Direktur Operasional
bertindak untuk mewakili Perseoran Terbata PT. Resik Tenan, berkedudukan di
Semarang, Jalan Pandanaran 100, didirikan dengan akta tanggal 10 Desember
2007, nomor 11, dibuat dihadapan Susi Sulistyo, S.H., M. Kn, Notaris di kantor
Notaris Susi Sulistyo, S.H., M. Kn.
------------------------------------------- PIHAK KEDUA -----------------------------------------
Para Pihak bertindak dalam kedudukan mereka masing-masing sebagaimana
disebut di atas, dengan ini menerangkan bahwa:
1. PIHAK PERTAMA adalah suatu perusahaan yang didirikan dan tunduk pada
peraturan-peraturan dan hukum yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang kegiatan usahanya bergerak dalam bidang
Kesehatan;
2. PIHAK PERTAMA membutuhkan Sumber Daya Manusia yang memiliki
kemampuan dan kompetensi yang tinggi guna menunjang operasional
perusahaan dan pengembangan usahanya;
3. PIHAK KEDUA adalah suatu perusahaan yang didirikan dan tunduk pada
peraturan-peraturan dan hukum yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang kegiatan usahanya bergerak dalam bidang
penyediaan tenaga kerja;
4. PIHAK KEDUA memiliki kemampuan, keahlian, dan ijin-ijin yang diperlukan dalam
kegiatan usaha berupa jasa penyedia tenaga kerja, sehingga dengan ini
berkehendak untuk membantu PIHAK PERTAMA dalam menyediakan dan/atau
pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh PIHAK PERTAMA (“TENAGA
KERJA”);
5. Kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan Perjanjian
Pengadaan Tenaga Kerja, dengan syarat-syarat serta ketentuan-ketentuan
yang tertulis dalam 15 (lima belas) Pasal, sebagai berikut:
PASAL 1
PERJANIAN ini dibuat untuk membantu PIHAK PERTAMA dalam pengadaan TENAGA
KERJA untuk mengerjakan suatu proyek dan/atau pekerjaan yang tidak tetap dan dapat
diselesaikan untuk suatu waktu tertentu.

PASAL 2
1. Waktu kerja normal TENAGA KERJA adalah 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari
untuk shift pagi pukul 07.00-15.00 WIB, dan 7 (tujuh) jam dalam 1 (satu) hari untuk
shift sore pukul 15.00-22.00 WIB, dengan masing-masing shift memiliki istirahat
selama 1 (satu) jam dalam sehari.
2. Apabila diperlukan dan dalam keadaan mendesak untuk suatu pekerjaan yang
harus diselesaikan, maka dengan ini PIHAK KEDUA sepakat dan setuju untuk
memperbolehkan TENAGA KERJA bekerja melebihi waktu kerja sebagaimana
dimaksud didalam ayat 1 Pasal ini dengan tetap memperhatikan ketentuan yang
diatur dalam Peraturan Perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku.
PIHAK PERTAMA akan membayarkan upah atas waktu lembur tersebut menurut
kenyataannya, yang besarnya sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam
Peraturan Perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku.

PASAL 3
PIHAK KEDUA dengan ini berjanji dan mengikatkan diri kepada PIHAK PERTAMA
yang menerima janji untuk:
1. Wajib untuk memenuhi kewajiban kepada PIHAK PERTAMA dengan:
a. Memenuhi permintaan dari PIHAK PERTAMA terhadap pengadaan TENAGA
KERJA yang mana dibutuhkan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
bersama;
b. Menjamin TENAGA KERJA yang ditempatkan pada perusahaan PIHAK
PERTAMA mampu melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
secara baik, sesuai dengan disiplin ilmu serta standar yang berlaku dilingkungan
perusahaan PIHAK PERTAMA;
c. Memenuhi kewajiban pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku,
akan dipotong langsung oleh PIHAK PERTAMA, yang besarnya sesuai dengan
ketentuan dan Peraturan Perundangan yang berlaku.
2. Memenuhi kewajiban terhadap TENAGA KERJA dengan:
a. Melindungi hak-hak dari TENAGA KERJA yang berada di perusahaan PIHAK
PERTAMA sesuai dengan ketentuan yang dimaksud di dalam Peraturan
Perundang-Undangan Ketenagakerjaan yang berlaku, seperti:
i) Besaran upah, tidak kurang dari ketentuan yang telah disepakati dan tidak
kurang dari upah minimum kota yang ditetapkan oleh Pemerintah;
ii) Memenuhi asuransi Jaminan Sosial Tenaga Kerja berupa Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja
serta Jaminan terhadap kematian.
b. Menyimpan dokumen kontrak kerja dan menjaga kerahasiaannya;
c. Mengurus fasilitas asuransi kesehatan TENAGA KERJA, seperti klaim biaya obat
dan rumah sakit, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PT. Jamsostek;
d. Memberikan bimbingan, penyuluhan serta pelatihan mengenai tata tertib yang
secara umum berlaku bagi TENAGA KERJA, serta mewajibkan untuk tunduk dan
mematuhi tata tertib, budaya kerja serta peraturan perusahaan dari PIHAK
PERTAMA ;
e. Memberikan sanksi apabila TENAGA KERJA telah melakukan pelanggaran tata
tertib, budaya kerja atau peraturan perusahaan dari PIHAK PERTAMA, serta
Peraturan Perundang-Undangan Ketenagakerjaan yang berlaku ;
f. Memberikan upah sesuai dengan jumlah yang telah disepakati kedua belah
pihak dengan sistem pembayaran secara termin ;
g. Menyelesaikan permasalahan hubungan industrial yang terjadi antara PIHAK
PERTAMA dengan TENAGA KERJA, maupun PIHAK KEDUA dengan TENAGA
KERJA, sesuai dengan ketentuan yang telah tercantum dalam Peraturan
PerUndang-Undangan Ketenagakerjaan yang berlaku

PASAL 4
PIHAK PERTAMA dengan ini berjanji serta mengikatkan diri terhadap PIHAK KEDUA
untuk:
1. Menyediakan serta memberikan hak-hak dan perlengkapan adminitrasi yang berlaku
pada perusahaan PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan yang telah diatur
dalam Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan yang berlaku sebagai
berikut:
a. Kartu kehadiran dan/atau absensi;
b. Alat kebersihan
c. Obat pembersih lantai dan ruangan
d. Sabun cuci tangan pada setiap toilet pada Rumah Sakit Enggal Waras;
e. Bahan-bahan kebersihan yang dibutuhkan oleh TENAGA KERJA;
f. Fasilitas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K);
g. Pakaian dan/atau seragam kerja lengkap dengan identitas dari PIHAK KEDUA;
h. Barang-barang atau alat-alat milik PIHAK PERTAMA yang digunakan sebagai
sarana dan prasarana kerja yang wajib dijaga dan dirawat oleh TENAGA KERJA.
Segala resiko yang timbul menjadi tanggung jawab dari TENAGA KERJA yang
dengan ini bersedia dan berjanji untuk mengganti sepenuhnya;
i. Tunjangan Hari Raya (THR) setiap tahun, yang besarnya dan waktu
pembagiannya sesuai dengan ketentuan yang di atur dalam Peraturan
Perundang-Undangan Ketenagakerjaan yang berlaku;
j. Terjadinya pemutusan hubungan kerja (“PHK”), kecuali karena
kesalahan/pelanggaran berat dan kemauan TENAGA KERJA secara sepihak,
maka:
i) Apabila PHK dilakukan terhadap Besaran upah, tidak kurang dari ketentuan
yang telah disepakati dan tidak kurang dari upah minimum kota yang
ditetapkan oleh Pemerintah ;
ii) Fasilitas berupa asuransi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) berupa
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian tidak akan diberhentikan ;
k. PHK yang terjadi selain karena kesalahan/pelanggaran berat dan kemauan
TENAGA KERJA secara sepihak, hanya dapat dilakukan dengan sepengetahuan
dan persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA, kecuali apabila ditentukan lain oleh
para pihak;
l. PHK karena kesalahan/pelanggaran berat dan kemauan TENAGA KERJA
secara sepihak tidak berhak atas kompensasi berupa apapun dan berjumlah
berapapun;
2. Dalam pengadaan TENAGA KERJA ini, PIHAK PERTAMA yang akan melakukan
seluruh tahapan perekrutan, termasuk mulai dari psikotes maupun tes lain yang
penting dan diperlukan oleh PIHAK PERTAMA dan dilakukan sesuai dengan
prosedur standar perekrutan yang ditetapkan dan berlaku di lingkungan perusahaan
PIHAK PERTAMA.

PASAL 5
1. Selama diberlakukannya PERJANJIAN ini, para pihak sepakat dan setuju bahwa
PIHAK PERTAMA berhak untuk meminta penggantian TENAGA KERJA, yang wajib
dipenuhi oleh PIHAK KEDUA dengan alasan sebagai berikut:
i) Apabila TENAGA KERJA yang ditempatkan pada perusahaan PIHAK PERTAMA
berdasarkan hasil penilaian dan evaluasi kompetensi kerja serta kinerjanya, tidak
memenuhi standar dari PIHAK PERTAMA; atau
ii) TENAGA KERJA yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib dan/atau
budaya kerja dan/atau peraturan perusahaan PIHAK PERTAMA, setelah
diberikan 3 (tiga) peringatan yang disampaikan secara patut dan layak, dan telah
diinformasikan kepada PIHAK KEDUA; atau
iii) Berperilaku dan berkelakuan tidak patut, baik dinilai dari kesusilaan maupun
keagamaan (bertentangan dengan peraturan perundangan, ketertiban umum
dan kesusilaan) ;
Pelanggaran sebagaimana tersebut di atas harus dapat dibuktikan, dan
disampaikan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA sebelum permintaan
penggantian TENAGA KERJA diajukan.
2. Permintaan penggantian TENAGA KERJA oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA harus diajukan dan disampaikan secara tertulis, dan PIHAK KEDUA wajib
memberikan jawaban secara tertulis atas permintaan tersebut, selambat-lambatnya
3 (tiga) hari setelah permintaan tersebut diterima PIHAK KEDUA, dan wajib
melakukan penggantian TENAGA KERJA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
diterimanya permintaan penggantian tersebut;
3. Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari tersebut PIHAK KEDUA tidak segera
melakukan penggantian TENAGA KERJA, maka PIHAK KEDUA wajib segera
memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA, dengan
memberikan alasan keterlambatan serta usaha/solusi yang dapat digunakan demi
mengurangi kerugian atas keterlambatan tersebut;
4. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan untuk melakukan penggantian TENAGA KERJA
secara sepihak tanpa persetujuan dan kesepakatan secara tertulis terlebih dahulu
dengan PIHAK PERTAMA;
5. Tanpa mengurangi ketentuan yang diatur dalam PERJANJIAN ini, apabila aktivitas
kerja mulai berkurang dan/atau proyek telah selesai, sehingga menurut PIHAK
PERTAMA perlu diadakan pengurangan TENAGA KERJA, maka PIHAK PERTAMA
wajib untuk memberitahukan keadaan tersebut secara tertulis selambat-lambatnya 1
(satu) bulan sebelum waktu efektif penarikan TENAGA KERJA tersebut dilakukan;
6. Pada saat PIHAK KEDUA melakukan perekrutan TENAGA KERJA atas permintaan
penggantian dari PIHAK PERTAMA, maka segala biaya yang timbul menjadi beban
serta tanggung jawab dari PIHAK PERTAMA;
7. Setiap perekrutan serta permintaan penambahan terhadap TENAGA KERJA akan
dilakukan dengan membuat Kesepakatan yang berhubungan dengan permintaan
TENAGA KERJA yang dibutuhkan, yang dibuat tersendiri dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN ini.

PASAL 6
1. Apabila PIHAK PERTAMA hendak melakukan pengangkatan serta pengalihan
TENAGA KERJA menjadi karyawan dari PIHAK PERTAMA, maka PIHAK
PERTAMA wajib untuk memberitahukan maksudnya tersebut dengan permintaan
pengalihan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA wajib menjawab
dan/atau menyatakan secara tertulis mengenai persetujuan atau penolakan atas
pengalihan tersebut dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah diterimanya surat
pemberitahuan pengalihan tersebut.
2. Apabila PIHAK KEDUA menyetujui permintaan pengalihan TENAGA KERJA
tersebut, maka PIHAK PERTAMA wajib untuk memberikan kesempatan kepada
TENAGA KERJA untuk menyelesaikan seluruh administrasi kepegawaiannya
kepada PIHAK KEDUA;
3. Atas pengalihan TENAGA KERJA tersebut, maka :
a. PIHAK KEDUA berhak menerima kompensasi (jasa pembinaan) sebesar 1 (satu)
kali upah berikut tunjangan tetap TENAGA KERJA (jika ada), yang mana harus
dibayarkan bersamaan dengan perhitungan upah terakhir TENAGA KERJA pada
saat masih menjadi karyawan dari PIHAK KEDUA.
b. Berdasarkan pada evaluasi penilaian prestasi dan kompetensi kerja, maka
TENAGA KERJA dapat diangkat menjadi karyawan PIHAK PERTAMA adalah
TENAGA KERJA yang ditempatkan pada perusahaan PIHAK PERTAMA dan
masa kerjanya minimal 1 (satu) tahun.
PASAL 7
1. PIHAK KEDUA akan menyerahkan tagihan atas pembayaran upah TENAGA KERJA
yang ditempatkan pada perusahaan PIHAK PERTAMA (”TAGIHAN”) setiap tanggal
5 (lima) secara termin selama 3 bulan dengan rincian sebagai berikut:
i. Tanggal 5 April 2021 sebesar Rp.1.000.000.000,00 (satu milyard) rupiah;
ii. Tanggal 5 Juli 2021 sebesar Rp.1.000.000.000,00 (satu milyard) rupiah;
iii. Tanggal 5 Oktober 2021 sebesar Rp.1.000.000.000,00 (satu milyard)
rupiah;
iv. Tanggal 5 Januari 2022 sebesar Rp. 950.000.000 (sembilan ratus lima
puluh juta) rupiah.

2. PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran


TAGIHAN tersebut;.
3. Pembayaran atas TAGIHAN tersebut dilakukan dalam mata uang Rupiah melalui
transfer antar rekening Bank kepada
Bank Rakyat Sejahtera
Rekening nomor 7124538890
Nama pemegang rekening RS. Enggal Waras;
4. Setiap pajak serta tagihan-tagihan (jika ada) yang timbul selama PERJANJIAN ini
berlangsung menjadi tanggungan dan wajib dibayar oleh masing-masing pihak
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

PASAL 8
PIHAK PERTAMA berjanji serta mengikatkan diri untuk membayar premi atas asuransi
Jamsostek kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan ketetentuan yang berlaku pada PT
Jamsostek, yaitu berupa:
JENIS PROGRAM PERSENTASE PENANGGUNG IURAN
IURAN
Jaminan Kecelakaan Kerja 0,85% PIHAK PERTAMA
Jaminan Kematian 0,2% PIHAK PERTAMA
Jaminan Hari Tua 2,5% PIHAK PERTAMA
2% TENAGA KERJA
Jaminan Pemeliharaan 2% (lajang) PIHAK PERTAMA
Kesehatan

PASAL 9
PIHAK KEDUA dengan ini memberikan pembebasan dan pelepasan tanggung jawab
(Acquit et de charge) kepada PIHAK PERTAMA, sehingga PIHAK KEDUA dengan ini
melepaskan PIHAK PERTAMA dari tanggung jawab berupa apapun juga dan
membebaskan dari segala macam tuntutan baik dari TENAGA KERJA maupun dari
pihak manapun sehubungan dengan PERJANJIAN ini.

PASAL 10
PERJANJIAN ini berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, terhitung sejak
tanggal 1 April 2021, dan berakhir tanggal 31 Maret 2022 serta dapat diperpanjang atas
kesepakatan kedua belah pihak untuk jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan.

PASAL 11
1. Salah satu pihak berhak untuk mengakhiri PERJANJIAN ini secara sepihak dalam
hal:
a. Apabila terhadap pihak yang lainnya diajukan permohonan kepada instansi
pengadilan yang berwenang untuk diletakkan di bawah pengampuan (curatele)
atau untuk dinyatakan pailit;
b. Apabila pihak yang lainnya mengajukan salah satu dari permohonan yang
disebutkan dalam sub a di atas untuk dirinya sendiri kepada pengadilan yang
berwenang atau untuk diberikan penundaan pembayaran hutang-hutang;
c. Apabila pihak yang lainnya karena sebab apapun juga tidak berhak dan tidak
berwenang untuk mengurus dan menguasai sendiri harta kekayaannya;
d. Apabila harta kekayaan pihak yang lainnya, baik sebagian ataupun seluruhnya,
dengan nama dan sifat apapun juga disita oleh instansi yang bewenang atau
dengan nama dan sifat apapun sita itu diletakkan;
e. Apabila terhadap pihak yang lainnya dilakukan atau diperintahkan untuk
dilakukan tindakan-tindakan eksekusi oleh instansi yang berwenang untuk
membayar sejumlah uang kepada orang atau pihak lain;
f. Apabila pihak yang lainnya tidak atau lalai melaksanakan atau melanggar suatu
ketentuan yang termaksud dalam PERJANJIAN ini;
2. Para pihak dapat mengakhiri PERJANJIAN ini berdasarkan kesepakatan bersama
dengan memberitahukan terlebih dahulu maksudnya tersebut kepada pihak lainnya
secara tertulis dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya.
3. Setelah PERJANJIAN ini berakhir, PIHAK PERTAMA wajib menyelesaikan dan
membereskan segala buku, laporan dan kewajiban keuangan dan lain-lainnya
sehubungan dengan PERJANJIAN ini.

PASAL 12
Setiap pemberitahuan yang berhubungan dengan PERJANJIAN ini wajib dilakukan
secara tertulis kecuali jika disetujui secara lain oleh para pihak dalam PERJANJIAN ini,
dan disampaikan oleh pihak yang satu kepada pihak yang lain dengan surat tercatat
atau diserahkan secara langsung dengan mendapatkan tanda penerimaan yang layak,
kepada alamat-alamat sebagai berikut:
1. PIHAK PERTAMA : RS. Enggal Waras
Alamat : Jalan Mulawarman 100, Semarang;
Telepon : (024)579864;
E-mail : Enggalwaras@gmail.com;
Web Site : Www.RS.EnggalWarasSemarang;
2. PIHAK KEDUA : PT. Resik Tenan
Alamat : Jalan Pandanaran 100, Semarang;
Telepon : (024)155566;
E-mail : ResikTenanSmg@yahoo.com;
Web Site : Www.ResiktenanSmg;
-Perubahan alamat wajib diberitahukan sedikitnya 7 (tujuh) hari di muka menurut cara
yang sama seperti diuraikan di atas.
-Pemberitahuan demikian bilamana dikirim dengan surat tercatat dianggap diterima
oleh pihak yang bersangkutan 5 (lima) hari kerja setelah tanggal pengiriman, dan
bilamana diserahkan secara langsung pada tanggal tanda terima pihak yang
bersangkutan.

PASAL 13
Semua Perjanjian dan lampiran-lampiran yang dibuat berdasarkan PERJANJIAN ini
berikut semua perubahan, tambahan dan perpanjangannya adalah merupakan bagian
yang penting dan tidak terpisahkan dari PERJANJIAN ini.
Segala sesuatu yang belum diatur dan/atau belum cukup diatur oleh para pihak dalam
PERJANJIAN ini, akan dirundingkan kembali secara musyawarah dan penuh toleransi
dalam suatu perjanjian tambahan tersendiri yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari PERJANJIAN ini.

PASAL 14
1. Keadaan memaksa/kahar (force majeure) menurut perjanjian ini adalah suatu
keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak yang mengakibatkan kewajiban
yang diatur dalam perjanjian ini menjadi tidak dapat dipenuhi oleh salah satu
dan/atau para pihak, seperti peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam: banjir,
gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin
topan, pemogokan, kebakaran, kekacauan politik, dan lain-lain hal di luar kekuasaan
manusia;
2. Bilamana terjadi keadaan memaksa/kahar (force majeure), maka pihak yang
mengalami keadaan tersebut harus memberitahu kepada pihak lainnya dalam
perjanjian ini secara tertulis selambat-lambatnya dalam jangka waktu 7 x 24 jam
setelah terjadinya hal tersebut, dengan menyertakan pernyataan keadaan kahar dari
instansi yang berwenang, dan jangka waktu yang dijalani pada masa tersebut
disepakati oleh para pihak tidak diperhitungkan dengan jangka waktu menurut
PERJANJIAN ini.
3. Apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak pernyataan/pemberitahuan
tertulis itu dikirim oleh pihak yang mengalami keadaan kahar tersebut, maka dapat
diartikan bahwa pernyataan tersebut telah diterima dan disetujui oleh pihak lainnya.

PASAL 15
1. Apabila terjadi perselisihan atau ketidaksepakatan diantara para pihak, maka para
pihak sepakat bahwa pada prinsipnya perselisihan tersebut akan diselesaikan
secara musyawarah dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2. Tentang PERJANJIAN ini serta segala akibatnya yang mungkin timbul, para pihak
sepakat memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap dan seumumnya di
kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang di Jalan Siliwangi Nomor 512,
Kembangarum, Kec. Semarang Barat, Semarang, Jawa Tengah.

Demikian PERJANJIAN ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang masing-masing sama
bunyinya dan memiliki kekuatan hukum yang sama. Para pihak dengan ini pula
menyatakan telah membaca dan memahami isi yang terkandung di dalamnya serta
membubuhkan tanda-tangan di atas materai dengan sadar dan tanpa paksaan dari
pihak manapun juga sebagai tanda PERJANJIAN ini mengikat kedua pihak.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,


RS. Enggal Waras PT. Resik Tenan

dr. Mukidi Joyonegoro


Drs. Bejo
Mardiyono, MM

Direktur Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai