Diabetes Gestasional
Diabetes Gestasional
Pendahuluan
Pada wanita hamil terjadi perubahan- perubahan fisiologis yang berpengaruh terhadap
metabolisme karbohidrat karena adanya hormon plasenta yang bersifat resistensi terhadap
insulin, sehingga kehamilan tersebut bersifat diabetogenik. Dengan meningkatnya umur
kehamilan, berbagai faktor dapat mengganggu
keseimbangan metabolisme
karbohidrat
Pembahasan
Anamnesis
Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Fisik
b. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan kadar glukosa darah.
Untuk glukosa darah puasa,pasien harus berpuasa 6-12 jam sebelum pasien di ambil
darahnya,setelah darah pasien di ambil darahnya pasien di berikan makanan seperti
makanan yang biasanya dimakan.dua jam kemudian diambil darahnya untuk
pemeriksaan glukosa darah dua jam PP.darah sentrifugasi untuk mndapatkan
serumnya,kemudian diperiksa kadar glukosa darahnya.1
Tes toleransi glukosa oral
Nilai rujukan kadar glukosa darah setelah pmbebanan <140 mg/dL. Untuk diagnosis
DM kadar glukosa darah setelah pembebanan 200mg/dL.
2
Diagnosis
a. Working Diagnosis
Diabetes mellitus gestasional adalah suatu bentuk diabetes yang berkembang pada
beberapa ibu selama kehamilan. Diabetes gestasional terjadi karena kelenjar pankreas tidak
mampu menghasilkan insulin yang cukup untuk mengkontrol gula darah (glukosa) ibu hamil
tersebut pada tingkat yang aman bagi dirinya maupun janin yang dikandungnya.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan darah yang menunjukkan ibu hamil
tersebut mempunyai kadar gula yang tinggi dalam darahnya dimana ia tidak pernah menderita
diabetes sebelum kehamilannya.3
b. Differential Diagnosis
Diabetes diklasifikasikan sebagai Tipe 1 (Insulin Dependent Diabetes Mellitus
<IDDM>) dan tipe 2. (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus <NIDDM>). Diabetes tipe 1
adalah kasus genetik yang pada umumnya dimiliki sejak kecil dan memerlukan insulin dalam
pengendalian kadar gula darah. Diabetes tipe 2 dipengaruhi oleh keturunan dengan
penyebabnya adalah kurangnya penghasil insulin dalam tubuh dan tidak sensitif terhadap
hormon insulin. Diabetes tipe 2 adalah kasus yang tidak memerlukan insulin dalam
pengendalian kadar gula darah. Insulin sendiri adalah hormon yang membawa glukosa dari
darah masuk se dalam sel-sel tubuh.
Diabetes adalah komplikasi umum dari kehamilan. Pasien dapat dipisahkan menjadi 2, yaitu
mereka yang sudah diketahui sebelumya menderita diabetes dan mereka yang didiagnosis
menderita diabetes saat sedang hamil (gestasional).4,5
TIPE
Umur
selalu)
selalu)
Keadaan klinik
Berat
Ringan
Insulin cukup/tinggi
Berat badan
Biasanya kurus
Biasanya gemuk/normal
Pengobatan
diagnosis
Etiologi
DMG disebabkan karna kekurangn insulin. Yang disebabkan karna adanya kerusakan
sebagian kecil atau sebagian besar sel sel beta pulau langerhans dalam kelenjar pancreas yang
bekerja menghasilkan insulin. Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan
karbohidrat untuk makanan janin dan persiapan untuk menyusui. Bila tidak mampu meningkatkan
produksi insulin yang mengakibatkan hyperglikemia atau DM kehamilan (DM yang timbul dalam
kehamilan).
Epidemiologi
Insidens DMG bervariasi antara 1,2 12%. Kepustakaan lain mengatakan 1 14%.
Di Indonesia insidens DMG berkisar 1,9 -2,6%. Perbedaan insidens DMG ini terutama
disebabkan oleh karena perbedaan kriteria diagnosis materi penyaringan yang diperiksa. Di
Amerika Serikat insidens kira-kira 4%.6
Kejadian DMG juga sangat erat hubungannya dengan ras dan budaya seseorang.
Contoh yang khas adalah DMG pada orang kulit putih yang berasal dari Amerika bagian
barat hanya 1,5-2% sedangkan penduduk asli Amerika yang berasal dari barat daya Amerika
mempunyai angka kejadian sampai 15%. Pada ras Asia, Afrika Amerika dan Spanyol
insidens DMG sekitar 5-8% 7 sedangkan pada ras Kaukasia sekitar 1,5%. 6
Patogenesis
dengan tes
wanita hamil, kesanggupan sekresi insulin tidak mencukupi untuk melawan resistensi insulin,
dengan demikian terjadilah intoleransi terhadap glukosa atau DM gestasional.6
Skema 1. Patogenesis DM
Gejala Klinis
Penatalaksanaan
Pengawasan sendiri kadar gula darah sangat dianjurkan pada wanita dengan diabetes
dalam kehamilan. Tujuan utama monitoring adalah mendeteksi konsentrasi glukosa yang
tinggi yang dapat menyebabkan peningkatan angka kejadian kematian janin. Selain
monitoring, terapi diabetes dalam kehamilan adalah :
1. Diet
Terapi nutrisi adalah terapi utama di dalam penatalaksanaan diabetes. Tujuan utama
terapi diet adalah menyediakan nutrisi yang cukup bagi ibu dan janin, mengontrol kadar
glukosa darah, dan mencegah terjadinya ketosis (kadar keton meningkat dalam darah).
Penderita diabetes dengan berat badan rata-rata cukup diberi diet 1200 1800 kalori sehari
selama kehamilan. Pada wanita diabetes gestasional dengan berat badan normal dibutuhkan
30kkal/kg/hari.
Pada wanita dengan obesitas (Indeks Massa Tubuh > 30 kg/m2) dibutuhkan 25
kkal/kg/hari. Pola makan 3 kali makan besar diselingi 3 kali makanan kecil dianjurkan dalam
sehari. Pembatasan jumlah karbohidrat 40% dari jumlah makanan dalam sehari dapat
menurunkan kadar glukosa darah postprandial (2 jam setelah makan).6
2. Olahraga
Bersepeda dan olah tubuh bagian atas direkomendasikan pada wanita dengan diabetes
gestasional. Para wanita dianjurkan meraba sendiri rahimnya ketika berolahraga, apabila
terjadi kontraksi maka olahraga segera dihentikan. Olahraga berguna untuk memperbaiki
kadar glukosa darah.6
8
3. Pengobatan insulin
Penderita yang sebelum kehamilan memerlukan insulin diberikan insulin dengan
dosis yang sama seperti sebelum kehamilan sampai didapatkan tanda-tanda perlu ditambah
atau dikurangi. Terapi insulin direkomendasikan oleh The American Diabetes Association
ketika terapi diet gagal untuk mempertahankan kadar gula darah puasa < 95 mg/dl atau 2 jam
setelah makan kadar gula darah < 120 mg/dL
Terapi obat pengendali glukosa darah oral pada diabetes gestasional tidak
direkomendasikan karena obat-obat tersebut dapat melalui plasenta, merangsang pankreas
janin, dan menyebabkan hiperinsulinemia pada janin.
Terapi Obstetrik
Pada penderita diabetes gestational yang tidak berat, dapat dikendalikan gula darah
melalui diet saja, tidak memiliki riwayat melahirkan bayi makrosomia, maka ibu dapat
melahirkan secara normal dalam usia kehamilan 37 40 minggu selama tidak ada komplikasi
lain. Apabila diabetesnya lebih berat dan memerlukan pengobatan dengan insulin , maka
sebaiknya kehamilan diakhiri lebih dini pada kehamilan 36 38 minggu terutama bila
kehamilannya diikuti oleh komplikasi lain seperti makrosomia, preekalmpsia, atau kematian
janin. Pengakhiran kehamilan lebih baik lagi dengan induksi (perangsangan) atau operasi
Caesar.
Wanita dengan diabetes gestasional memiliki risiko meningkat untuk mengalami
diabetes tipe 2 setelah melahirkan. Kadar glukosa darah ibu harus diperiksa 6 minggu setelah
melahirkan dan setiap 3 tahun ke depan.6
Komplikasi
Masalah yang ditemukan pada bayi yang ibunya menderita diabetes dalam kehamilan
adalah kelainan bawaan, makrosomia (bayi besar > 4 kg), hipoglikemia (kadar gula darah
rendah), hipokalsemia (kadar kalsium dalam tubuh rendah), hiperbilirubinemia (bilirubun
berlebihan dalam tubuh), sindrom gawat napas, dan kematian janin. Faktor maternal (pada
ibu) yang berkaitan dengan peningkatan angka kejadian makrosomia adalah obesitas,
hiperglikemia, usia tua, dan multiparitas (jumlah kehamilan > 4).
Makrosomia memiliki risiko kematian janin saat dilahirkan karena ketika melahirkan,
bahu janin dapat menyangkut serta dan peningkatan jumlah operasi caesar. Hipoglikemia
pada bayi dapat terjadi beberapa jam setelah bayi dilahirkan. Hal ini terjadi karena ibu
mengalami hiperglikemia (kadar gula darah berlebihan) yang menyebabkan bayi menjadi
hiperinsulinemia (kadar hormone insulin dalam tubuh janin berlebihan). Komplikasi yang
didapatkan pada ibu dengan diabetes gestasional berkaitan dengan hipertensi, preeklampsia,
dan peningkatan risiko operasi caesar.1
Pencegahan
1. Mengurangi makanan manis yang berlebihan.
2. Menjaga jumlah asupan makanan terutama ketika trisemester ketiga kehamilan agar berat
badan tidak bertambah, akan tetapi ibu hamil tidak boleh sampai kekurangan makanan.
3. Berolahraga dengan teratur serta melakukan aktivitas fisik dari mulai yang ringan hingga
sedang sehingga kalori yang tidak diperlukan dalam tubuh akan terbakar dengan
sendirinya.5
Prognosis
Prognosis bagi wanita hamil dengan diabetes pada umumnya cukup baik bila
terkontrol,apalagi bila segera diberikan pengobatan oleh dokter, kehamilan dan persalinannya
juga ditangani dengan baik. Kematian sangat jarang terjadi, apabila penderita sampai
meninggal biasanya karena penderita sudah mengidap diabetes yang lama dan berat,terutama
yang disertai kompliksai pembuluh darah dan ginjal. Pada umumnya angka kematian
perinatal diperkirakan antara 10-15% dengan pengertian bahwa makin berat diabetes,maka
makin buruk pula prognosis perinatal.5
10
Kesimpulan
Wanita usia 31 tahun ini di diagnosis menderita Diabetes Gestasional. Hal ini dapat
disimpulkan dari gejala klinis yang ditimbulkan oleh pasien dimana dia menderita diabetes
pada saat masa hamil dan tidak ada riwayat diabetes sama sekali sebelumnya.
Daftar Pustaka
1. Adam JMF, editor. Skrining diabetes mellitus pada kehamilan dalam:Endokrinologi
praktis. Diabetes mellitus, tiroid, hiperlipidemi. Ujung Pandang; PT. Organon;
2004.hal.105 13.
2. Cunningham FG, Gilstrap LC, Gant NF, Hauth JC, Leveno KJ, Wenstrom KD.
Diabetes. In : Williams Obstetrics.21st ed. New York: Mc GrHill; 2006.p.1359 81.
3. Dutta DC. Gestational Diabetes. In : Konar H, editor. Text book of obstetrics
including perinatology and contracepcion. 4th ed. Calcutta : New central book agency;
2005.p.301 2.
4. Darmono. Diagnosis dan klasifikasi diabetes mellitus. Dalam : Noer HMS at al,
eds.Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid III. Edisi 5. Jakarta : Balai penerbit FKUI;
2002.hal.1880 4.
5. Adam JMF. Diagnosis dan penatalaksanaan diabetes mellitus gestasional. Dalam :
Noer HMS at al, eds. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid III. Edisi 5. Jakarta:
Balai penerbit FKUI; 2007. hal.1952 6.
6. Wiknjosastro GH, Hudono ST. Penyakit endokrin Dalam : Wiknjosastro H Saifuddin
AB, Rachimhadhi T, editor. Ilmu kebidanan. Edisi 3. Jakarta; Yayasan bina pustaka
Sarwono Prawirohardjo; 2005.hal.518 - 30
11