Otot

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Tumor tulang merupakan tantangan bagi perawat ortopedik karena jarang
terjadi,sulit didiagnosis, mengancam jiwa, dan memerlukan kombinasi
penanganan , yang meliputi kemoterapi,pembedahan radikal dan radioterapi.
Keaadaan ini mengharuskan perawat untuk mengembangkan pengetahuan
tentang onkologi dan konseling , mampu mengkomunikasikan informasi
yang sulit ,mengaitkan isu seputar penyakit terminal, melakukan kolaborasi
secara efektif dengan berbagai lembaga, tim, komunitas dan pusat
penanganan lainnya (Julia & Peter,2011)
Tumor tulang dapat bersifat jinak atau ganas, primer atau sekunder , tumbuh
lambat atau agresif . Biasanya tumor jinak tumbuh agak lambat, dapat
dibedakan dengan jelas ,hanya menginvasi secara lokal, dan biasanya tidak
bermetastasis, namun bebrapa jenis dapat berubah menjadi ganas selama
periode waktu tertentu . Sebaliknya, tumor tulang ganas primer jarang
terjadi, tumor ini menginvasi secara lokal dan bermetastasis. Sebagian besar
tumor tulang primer diklasifikasikan sesuai dengan jenis asal walaupun asal
beberapa tumor tidak jelas, tapi tampilan kedua jenis tumor ini sama
(Gray,1994)
Usia merupakan faktor penting karena beberapa tumor mencapai puncak
pada tahap pertumbuhan tertentu
Tumor tulang ganas primer jarang terjadi sebelum usia 5 tahun
Tumor sel raksasa jarang terjadi sebelum penutupan epifisial
Insiden osteoarkoma memuncak pada usia remaja
Kondrosarkoma merupakan penyakit skeletal matur ( OSullivan &
Saxton,1997)
Makalah ini memberi penjelasan yang luas tentang berbagai jenis tumor
tulang,penyebabnya,penatalaksanaanya dan masalah asuhan keperwatan
yang relevan .

B Rumusan Masalah

1
2
3
4
5
6
7

Apa definisi dari tumor tulang ?


Apa etiolgi dari tumor tulang ?
Bagaimana patofisiologi dari tumor tulang ?
Apa saja manifestasi klinis dari tumor tulang ?
Apa saja klasifikasi dari tumor tulang ?
Bagaimana penatalaksanaan dari tumor tulang ?
Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien tumor tulang?

C Tujuan Penulisan
1 Tujuan Umum
Mampu menjelaskan tentang tumor tulang dan asuhan keperawatan yang
2

diberikan pada pasien yang menderita tumor tulang


Tujuan khusus
a. Mampu menjelaskan definisi dari tumor tulang
b. Mampu menjelaskan etiologi dari tumor tulang
c. Mampu menjelaskan manifestasi klinis dari tumor tulang
d. Mampu menjelaskan klasifikasi dari tumor tulang
e. Mampu menjelaskan penatalaksanaan pada tumor tulang
f. Mampu menjelaskan bagaimana asuhan keperawatan pada
pasien tumor tulang

D Manfaat Penulisan
1 Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari tumor tulang
2 Mahasiswa dapat mengetahui etiologi dari tumor tulang
3 Mahasiswa dapat mengetahui manifestasi klinis dari tumor tulang
4 Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi dari tumor tulang
5 Mahasiswa dapat mengetahui penatalaksaan dari tumor tulang
6 Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan
pada pasien tumor tulang

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Tumor Tulang
Tumor tulang adalah pertumbuhan sel baru yang abnormal(neoplasma),
progresif dimana sel-sel nya tidak pernah menjadi dewasa. Neoplasma
merupakan masa abnormal dari jaringan, yang pertumbuhannya pesat dan
tidak terkoordinasi dari pada jaringan normal dan berlangsung lama serta
berlebihan setelah perhentian stimulus yang menimbulkan perubahan
tersebut. (Robin 1999, 261, basic of pathology disease)

Tumor tulang adalah istilah yang dapat digunakan untuk pertumbuhan tulang
yang

tidak

normal,

tetapi

umumnya

lebih

digunakan

untuk tumor tulang utama, seperti osteosarkoma ,chondrosarkoma, sarkoma


Ewing dan sarkoma lainnya.(Brunner & Suddart,2002)

B. Fungsi Otot
Otot dapat berkontraksi bila ada rangsangan yang berangkai,bila rangsangan
diberikan pada otot sewaktu berkontraksi, maka kontraksi otot akan
bertambah besar. Keaadaan ini disebut sumasi. Bila rangsangan diberikakan
terus menerus maka kontraksi mendatar otot dikatakan berfungsi bila otot
tersebut menjadi pendek dan diameternya membesar. Ditinjau dari fungsinya,
maka otot-otot tersebut dibedakan atas beberapa macam yaitu
1 Otot fleksor, untuk membengkokkan bagian tubuh
2 Otot ekstensor, untuk merentangkan atau meluruskan
3 Otot rotator, untuk memutar bagian tubuh
4 Otot adukator untuk mendekatkan anggota badan ke sumbu badan
5 Otot defresor untuk menurunkan anggota badan
6 Otot dilatator untuk melebarkan
7 Otot kontriktor untuk menyempitkan anggota badan
8 Otot sinergis, otot ini bekerjanya bersama-sama untuk satu arah yang
sama
9 Otot antagonis otot ini bekerjanya berlawanan arah
10 Otot lepator untuk menaikkan anggota badan
11 Otot supinasi untuk memutar telapak tangan dan menerima atau
menengadah
12 Otot pronasi untuk memutar telapak tangan tertelungkup. (irianto, 2004 )
C. Ciri-ciri sistem muskuler/otot:
1 Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau
2

tidak melibatkan pemendekan otot.


Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi

oleh impuls saraf.


Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang

melebihi panjang otot saat rileks.


Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah
berkontraksi atau meregang(irianto,2004)

E Jenis-jenis Otot

Jenis-jenis otot ada 3 yaitu


1 Otot polos
Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos . sel otot ini berbentuk
seperti gelondong,sel otot ini dibagian tengah terbesar dan keduanya
meruncing, otot polos memiliki serat yang arahnya searah dengan
panjang sel disebut miofibril. Serat miofibril terdiri dari miofilamen
dan masing-masing miofilamen terdiri dari protein otot yaitu aktin
dan miosin.
sel otot polos dilapisi oleh selaput yang disebut sarkolema , dan
protoplasmanya disebut sarkoplasma. Otot polos memiliki inti ,
letaknya dengan miofibril yang homogen, panjangnya 15 500
mikron dengan diameter 20 mikron. Otot polos merupakan otot tak
sadar karena bekerja diluar kesadaran kita, dan dipengaruhi oleh
susunan saraf otonom.
Otot polos bergerak secara lambat dan teratur, dan tidak cepat lelah,
walaupun kita tidur otot polos masih mampu bekerja.otot polos
terdapat pada dinding alat-alat tubuh dalam, misalnya pada dinding
usus, dinding pembuluh darah, pembuluh limfe, dinding saluran
pencernaan, trakea dan cabang tenggorok, pada iris dan muskulus
siliaris mata otot polos dalam kulit, saluran kelamin dan saluran
eksresi.(irianto,2004)
Cara kerja otot polos :
Bila otot polos berkontraksi maka bagian tengahnya membesar dan
otot menjadi pendek. Kerutan itu terjadi lambat bila otot itu
mendapat suatu rangsang,maka reaksi terhadap rangsang berasal dari
susunan saraf tak sadar ( otot involunter ). Oleh karena itu otot polos
tidak berada dibawah pengaruh kehendak kita. Jadi ,bekerjanya
2

diluar kesadaran kita(irianto,2004)


Otot luriks (rangka)
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti
banyak. Letaknya dipinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50
mikron. Sel otot lurik ujung selnya tidak menunjukkan batas yang
jelas dan miofibril tidak homogen, akibatya tanpa adanya serat-serat
lintang.

Otot lurik dibedakan menjadi 3 macam yaitu : otot rangka, otot kulit,
dan otot lingkar. Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan
tulang dan berfungsi menggerakan tulang. Otot ini bila dilihat
dibawah mikroskop, maka tampak susunannya berupa serabutserabut panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tampak
adanya garis-garis terang diseling gelap yang melintang.
Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot
lurik, berada dibawah kehendak kita. Perlekatannya pada tulang dan
kulit, tetapi ada juga yang terdapat dalam kulit seluruhnya. Otot-otot
yang merupakan lingkaran disebut otot lingkar, misalnya otot yang
mengelilingi mulut dan mata.(irianto,2004)
Cara kerja otot lurik :
Bila otot lurik berkontraksi, maka menjdadi pendek dan setiap
serabut turut bergerak dengan berkontraksi. Otot-otot jenis ini hanya
berkontraksi jika dirangsang oleh rangsang saraf sadar (otot
volunter). Kerja otot lurik adalah bersifat sadar, karna itu disebut otot
sadar, artinya bekerjanya menurut kemauan atau perintah otak.
Reaksi kerja otot lurik terhadap rangsang cepat, tetapi tidak tahan
kelelehan.(irianto,2004)
Nama-nama otot rangka
a. Otot-otot wajah
Otot-otot wajah adalah otot-otot yang melekat pada tulang-tulang
wajah,bentuk otot ini kebanyakan pipi
Nama otot
M.Epicranius
M.Frontalis
M.Occipitalis
M.Corugator
M.Orbicularis

Fungsi
Mengerutkan dahi
Mengerutkan dahi
Menggerakkan kulit kepala kearah belakang
Mengerutkan alis
Menutup mata

Oculi
M.Nasalis
Menggerakkan cuping hidung
M.Orbicularis oris Menutup bibir
M.Levator Labii Defresi bibir bagian atas
superiosis

M.Zygomaticus
M.risorius

Elevasi ujung mulut pada saat tersenyum


Membentuk sudut mulut pada saat tersenyum

kearah bawah
M. Triangularis
Menarik susdut mulut kearah bawah
M.
Depressor Defresi bibir bagian bawah
Labii Inferioris
M.Mentalis
M.Platysma

Elevasi bibir bagian bawah


Depresi bibir bagian bawah , menekan
mandibula , menarik bibir kebawah dan

M. Buccinator

mengerutkan kulit bibir


Kompressi pipi,menahan makanan pada saat

dikunyah
M.Temporalis
Elevasi rahang
M.Masseter
Elevasi rahang
M.
Medial Elevasi rahang,
pterygoid
M.Lateral

menggerakkan

rahang

kesamping
Memanjangkan rahang

pterygoid
(tarwoto dkk,2009)
b. Otot-otot mata
Nama otot
M. lateral rektus
M.medial rektus
M.Superior rectus
M. Inferior rektus
M.Inferior Oblique
M.superior oblique
(tarwoto dkk,2009)

Tekanan

saraf

yang terlibat
Abdusen
Okulomotor
Okulomotor
Okulomotor
Okulomotor
Troklea

cranial Pergerakan bola mata


Lateral
Medial
Superior dan medial
Inferior dan medial
Superior dan lateral
Inferior dan lateral

c. Otot lidah
Nama
M.genioglossus

Fungsi
Menekan dan memanjangkan lidah kearah

M.styloglossus
M.hyoglossus

depan
Elevasi dan menarik lidah
Menekan sisi lidah

M.stylohyoid
Elevasi dan menarik tulang hyoid dan lidah
(tarwoto dkk,2009)
d. Otot leher
Nama
M.stemokleido-mastoid

Posisi
Sternum,klavukula

Fungsi
Memutar kepala kearah
samping,memfleksikan

M.digastric

Tulang hioid

leher dan kepala


Membuka rahang,elevasi

M.Mylohyoid
M.stylohyoid
M.hyoglossus
M.stemothyroid
M.thyrohyoid

Badan hioid
Badan hioid
Samping lidah
Kartilago tiroid
Tanduk hioid

hioid
Elevasi tulang hioid
Elevasi dan menarik lidah
Menekan lidah
Menekan kartilago tiroid
Menekan hyoid,elevasi

M.Stemothyoid
M.Omohhyoid
(tarwoto dkk,2009)

Badan hioid
Klavikula badan hioid

tiroid
Menekan hioid
Menekan hioid

e. Otot bahu dan dada


Nama
M.serratus anterior

Fungsi
Menggerakan scapula kearah depan dan

M.pectoralis minor

belakang
Menggerakan scapula kearah depan dan

M.subclavius
M.trapezius

belakang
Menggerakan clavicula kearah belakang
Elevasi scapula, menggerakan kearah

M.lepator kapulae
M.rhomboideus

belakang, aduksi scapula dan bahu


Elevasi scapula
Elevasi dan menarik scapula

mayor
M.rhomboideus

Elevasi dan menarik scapula

minor
(tarwoto dkk,2009)
f. Otot vertebra
Nama
M.quadratus

Fungsi
Fleksi kearah lateral, coulumna vetebra

lumborum
M.erektor spinae
Iliokostalis

lumborum
Illiokostalis

thoracis
Illiokostalis

Ekstensi lumbal, ekstensi torakal dan


ekstensi servikal

servisis
M.longisissmus

Ekstensi torakal

thoracis
M.longisissmus

Ekstensi servikal, fleksi lateral

servicis
M.longissimus kapitis
M.spinalis thoracis
(tarwoto dkk,2009)

Ekstensi kolumna vertebra

g. Otot abdomen
Nama
M.eksternal oblique
M.internal oblique
M.transversus

Fungsi
Mengerutkan abdomen, rotasi lateral
Mengerutkan abdomen, rotasi lateral
Mengerutkan abdomen

abdominis
M.rectus abdominis
(tarwoto dkk,2009)

Fleksi kolungna vertebra

h. Otot humerus
Nama
M.pectoralis mayor
M.latissimus dorsi

Fungsi
Fleksi, aduksi dan rotasi lengan
Ekstensi, aduksi, rotasi humerus menarik

M.deltoid

bahu
Abduksi lengan, ekstensi atau fleksi

M.supraspinatus
M.infraspinatus
M.teres mayor

humerus
Abduksi humerus
Rotasi lengan rateral
Ekstensi humerus, aduksi dan rotasi

M.teres minor
M.subscavularis
M.coracobrachialis

lengan media
Rotasi lengan rateral
Rotasi lengan medial
Fleksi dan aduksi humerus

(tarwoto dkk,2009)
i. Otot lengan bawah
Nama
M.biceps brachii
M.brachialis
M.brachioradialis
M.triceps brachii
M.supinator
M.pronator teres
M.pronator quadratus
M.lexsor
carpi

Fungsi
Fleksi dan supinasi lengan bawah
Fleksi lengan bawah
Fleksi lengan bawah
Ekstensi lengan bawah
Supinasi lengan bawah
Pronasi lengan bawah
Pronasi tangan
Fleksi dan aduksi tangan

radialis
M.palmaris longus
Fleksi tangan
M.lexsor carpi ulnaris Fleksi dan aduksi pergelangan tangan
M.lexsor digitorum Fleksi lengan bawah, pergelangan tangan,
superficialis
tangan dan jari
M.lexsor digitorum Fleksi pergelangan tangan, dan jari
profundus
M.lexsor

policis Fleksi ibu jari

longus
M.exstensor

carti Ekstensi dan aduksi tangan

radialis longus
M.exstensor

carpi Ekstensi dan aduksi tangan

radialis brevis
M.exstensor

Ekstensi sendi pergelangan tangan

digitorum communis
M.exstensor
digiti Ekstensi jari-jari
minimi
M.exstensor

carti Ekstensi dan aduksi pergelangan tangan

ulnaris
M.exstensor

policis Ekstensi ibu jari, abduksi tangan

longus
M.exstensor

policis Ekstensi ibu jari, abduksi tangan

brevis
M.abductor

pollicis Abduksi jari dan tangan

longus
(tarwoto dkk,2009)

j. Otot pelvis
Nama
M.levator ani
M.coccygeus
M.super

Fungsi
Menyangga viseral pelvis
Menyangga viseral pelvis
ficial Menyangga viseral pelvis

transversus perinei
M.bulbos
spongiousus
M.ischiocavernosus
(tarwoto dkk,2009)

Konstriksi saluran uretra, konstriksi vagina


Ekreksi penis atau klitoris

k. Otot anterior dan posterior


Nama
M.iliacus

Fungsi
Fleksi dan rotasi lateral paha, fleksi

M.psoas mayor

kolumna vertebra
Fleksi dan rotasi lateral paha, fleksi

kolumna vetebra
M.gluteus maximus
Ekstensi dan rotasi paha lateral
M.gluteus medius
Abduksi dan rotasi paha medial
M.gluteus minimus
Abduksi dan rotasi paha paha lateral
M.tensor
pasciae Abduksi paha
latae
M.gracillis
M.pectineus
M.adductor longus
M.adductor brevis
M.adductor magnus
M.sartorius
M.quadriceps femoris
Rectus

femoris
Vastus

lateralis
Vastus

medialis
Vastus

intermedius
(tarwoto dkk,2009)
l. Otot kaki

Abduksi paha, fleksi dan rotasi betis kaki


Aduksi dan fleksi paha
Aduksi, fleksi, rotasi lateral paha
Aduksi, fleksi, rotasi lateral paha
Aduksi, fleksi, rotasi lateral paha
Fleksi betis kaki dan paha, aduksi paha,
rotasi paha lateral, rotasu betis kaki medial
dan ektensi betis kaki

Nama
Fungsi
M.tibialis anterior
Dorsi fleksi dan inversi telapak kaki
M.exstensor digitorum Ekstensi jari kaki ke 2-5, dorsi fleksi
longus
M.exstensor

telapak kaki
hallucis Ekstensi ibu jari kaki dan membantu

longus
M.peroneus tertius
M.peroneus longus
M.peroneus brevis
M.soleusgastrocnemius

dorsi fleksi telapak kaki


Dorsi fleksi telapak kaki
Fleksi plantar dan telapak kaki
Plantar memfleksikan telapak kaki, fleksi
lutut
Plantar memfelksikan telapak kaki
Fleksi dan rotasi media betis kaki
Fleksi ibu jari kaki

M.plantaris
M.popliteus
M.flexor

hallucislongus
M.flexor
digitorum Fleksi jari kaki 2-4
longus
M.Tibialis posterior
(tarwoto dkk,2009)

plantar fleksi dan inversi telapak kaki

Otot jantung
Otot jantung merupakan otot istimewa. Otot ini bentuknya seperti
otot lurik. Perbedaannya ialah bahwa serabutnya bercabang dan
bersambungsatu sama lain, berciri merah khas dan tidak dapat
dikendalikan kemauan kita. Kontraksi tidak dipengaruhi saraf, fungsi
saraf hanya untuk mempercepat atau memperlambat kontraksi,
karena itu disebut otot tak sadar.
Otot jantung hanya ditemukan pada jantung (kor), mempunyai
kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan
gerakan tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf. Cara
kerja otot jantung ini disebut miogenik, yag=ng membedaknnya
dengan neurogenik.(kus,
tiga jenis jaringan otot yaitu otot rangka,otot jantung dan otot
polos,ketiga

jenis

otot

tersebut

mempunyai

kharakteristik yang berbeda .(irianto,2004)

struktur

dan

jenis otot terbagi atas 3. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel


dibawah ini
Nama
Kontraksi
Bentuk
Otot lurik/ rangka Menurut kemauan Serabut

Lokasi
panjang Terdapat

/ motoritas/ serat kita(involunter)

silindris otot

lintang/

karena

memanjang,

muskulus/

rangsangannya

berwarna atau lurik dada,otot

striated,

melalui

saraf dengan

otot

garis

terang

pergerakannya

gelap,memiliki

lekas banyak

paha,

betis,otot

motorik,
cepat,tetapi

pada

dan
inti

sel,

lelah, kuat , mudah terletak dipinggir,


lelah,
beraturan
Bekerja

Otot
otonom/polos
pisceral

alat-alat
atau

tidak
diluar Protoplasmanya

/ kemauan

kita licin,tidak

Otot-otot

ini

terdapat

dialat-

otot ( otot tak sadar ) mempunyai garis- alat dalam seperti


dalam oleh

karena garis

musculus rangsangannya

nonstriated

melintang ventrikulus,

(polos) , Bentuk usus,kandung

melalui

saraf serabut

panjang kemih, pembuluh

otonom,

gerakan seperti

kumparan darah dana lain-

lambat, ritmis dan (gelondong)


tidak mudah lelah

dengan

lain
kedua

ujungnya
meruncing , inti
berjumlah
terletak
Otot

jantung

miokardium

/ Dapat

sama Hanya

terdapat

secara seperti otot lurik, pada jantung yang

otomatis
karena

dibagian

tengah
bergerak Strukturnya

/ sendiri

musculus cardiata

satu

oleh serabutnya
mendapat memanjang

rangsangan

dari ( silindris ) , gelap

mempunyai
fungsi terdiri

susunan otonom , terang

secara

gerakan

seling

lambat, berselang

ritmis, dan tidak dan


mudah lelah

terdapat

percabangan
sel,tetapi

kalu

melihat fungsinya
sama seperti otot
polos
(Tatowoto dkk,2009)

F Pemberian Nama pada Macam-macam Otot


1 Berdasarkan bentuk atau jumlah kepalanya, misalnya rhomboideus
(seperti belah ketupat), trapezius (seperti trapesium), trisef
2

(mempunyai 3 kepala) atau bifset (mempunyai 2 kepala).


Berdasarkan Lokasinya, misalnya vectoralis (didada), berachii

(dibwah lengan bawah).


Berdasarkan letak melekatnya, misalnya beberapa otot wajah
(zygomaticus

temporalis),

sternochleidomastoid

(sternum,clavicula, dan prosesus mastoid).


Berdasarkan ukurannya misalnya maksimus (untuk otot yang

besar), minimus (untuk otot yang kecil).


Berdasarkan bentuk serat ototnya misalnya transferse (seperti

menyilang), oblique (seperti oblique).


Berdasarkan posisi yangsaling berhubungan, misalnya lateral,

medial, abdominal, internal/eksternal.


Berdasarkan fungsinya, misalnya aductor,
fleksor,ekstensor,fronator/levator.

G Muskuloskeltal Disorders
Musculoskeletal disorders adalah kondisi dimana bagian dari sistem otot
dan tulang mengalami masalah (sakit). Penyakit ini terjadi akibat bagian
tubuh meregang terlalu jauh, mengalami tubrukan secara langsung,

ataupun karena kegiatan lainnya yang mengakibatkan kesalahan pada


sistem otot dan tulang. (Gibson dkk,2003)
Penyakit otot dan tulang atau lebih dikenal dengan musculoskeletal
disorders/MSDs merupakan penyakit akibat kerja. Gejalanya berupa pegal
atau sakit otot, tulang, dan sendi. Sebagian kecil hal ini disebabkan oleh
penyakit spesifik, namun sebagian besar sering disebabkan oleh kesalahan
sikap (posture): sikap kerja, sikap duduk, sikap tidur, dan masalah lainnya.
(Gibson dkk,2003)

Musculoskeletal

disorders

dapat

terjadi

pada

low

back

region,

intervertebral discs, neck, elbow, maupun shoulder.


a. Low-back region
Penyakit yang sering terjadi pada low-back region yaitu low-back
pain. Gejala low-back pain berupa sakit pinggang atau nyeri
punggung.(gibson dkk,2003)
Faktor risiko di tempat kerja:

Beban kerja fisik yang berat, seperti terlalu sering mengangkat


atau mengangkut, menarik, dan mendorong benda berat.

Posisi tubuh yang terlalu lama membungkuk ataupun posisi


tubuh lainnya yang tidak wajar,

Terlalu lama mengendarai kendaraan bermotor.

Faktor psikososial di tempat kerja, seperti pekerjaan yang


monoton, bekerja di bawah tekanan, atau kurangnya dukungan
sosial antar pekerja dan atasan.

b. Intervertebral Discs
Penyakit yang sering terjadi diantaranya:

Skoliosis: adalah keadaan melengkungnya tulang belakang


seperti huruf S, dimana intervertebral discs dan tulang
vertebra retak.

Spondylolisthesis: terjadinya pergeseran tulang vertebra ke


depan sehingga posisi antara vertebra yang satu dengan yang
lain tidak sejajar. Diakibatkan oleh patah pada penghubung
tulang di bagian belakang vertebra.

Ruptur: karena pecahnya anulus posterior akibat aktifitas fisik


yang berlebihan.

Spinal stenosis: adalah penyempitan pada sumsum tulang


belakang yang menyebabkan tekanan pada serabut saraf spinal.
(gibson dkk,2003)

Faktor risiko:

Beban/tekanan: posisi saat duduk dapat menekan tulang


belakang 5 kali lebih besar daripada saat berbaring.

Merokok

Terpapar dengan vibrasi/getaran pada level tinggi, yaitu


5 10 Hz (biasanya dihasilkan dari kendaraan).

c. Neck
Penyakit yang sering muncul diantaranya:

Tension neck: terjadi karena pemusatan tekanan leher pada


otot trapezeus

Acute torticollis: adalah salah satu bentuk dari nyeri akut


dan kaku leher

Acute disorder: terjadi karena hilangnya resistensi vertebra


torakalis terhadap tekanan ringan

Choronic disorder: karena adanya penyempitan diskus


vertebralis

Traumatic

disorder:

dapat

disebabkan

karena

kecelakaan(gibson dkk,2003)

Faktor risiko di tempat kerja:

Sering terjadi pada pekerja VDU (Visual Display


Unit), penjahit, tukang perbaikan alat elektronik,
dokter gigi, pekerja di pertambangan batu bara

Pekerjaan

entri

data,

mengetik,

menggergaji

(manufaktur), pemasangan lampu, rolling film

Pekerjaan-pekerjaan di atas menyebabkan leher


berada pada satu posisi yang sama dalam waktu
yang lam sehingga otot leher megalami kelelahan.

Pekerjaan dengan gerakan berulang pada tangan.

Terpajan oleh vibrasi: penggunaan mesin bor atau


mesin lainnya yang mengeluarkan vibrasi.

Pengorganisasian kerja: durasi pekrjaan yang lama


(over time), waktu istirahat (jeda) yang singkat.

Faktor psikologi dan sosial: stres, kurangnya


kontrol terhadap organisasi kerja, kurangnya relasi
antara managemen dan sesama pekerja, pekerjaan
yang menuntut keakuratan dan kecepatan kerja.

d. Elbow
Penyakit yang sering terjadi:

Epicondylitis: adalah kondisi yang sangat menyakitkan dimana


otot yang menggerakkan tangan dan jari bertemu dengan
tulang.

Olecranon Bursitis: merupakan perdangan yang terjadi di


olecranon bursa (kantong cairan dibagian dorsal siku), karena
trauma berulang kali dan infeksi.

Osteoarthrosis: kerusakan kartilago di siku, jarang terjadi pada


orang usia 60 tahun kebawah.(gibson dkk,2003)

Faktor risiko:

Pekerjaan yang menggunakan pergelangan tangan dan


jari secara berulang dan penuh tenaga (hand-intensive
tasks).

Penggunaan peralatan tangan atau pekerjaan manual


yang berat secara intensif, misalnya di pertambangan
dan konstruksi

Vibrasi

Trauma

e. Shoulder
Penyakit yang sering terjadi di tempat kerja:

Rotator cuff disorder and biceps tendinitis: dimana terjadi


peradangan pada tendon dan membran sinovial

Shoulder joint and acromioclavicular joint osteoarthritis:


adalah penurunan komponen kartilago dan tulang pada
penghubung dan intevertebral discs.(gibson dkk,2003)

Faktor risiko:

Pekerjaan yang sering mengangkat/menaikkan tangan


dengan durasi yang panjang, misalnya pada industri
otomotif.

Menggerakkan pergelangan tangan dan jari secara


berulang dan sepenuh tenaga, misalnya pada penjahit.

Mengangkat benda berat dan menggunakan peralatan yang


berat disertai vibrasi pada lengan, misalnya pada pekerja
kontruksi.

Melakukan gerakan flexi dan abduksi secara berulang,


misalnya pada pelukis, tukang kayu, dan atlet.

H Penyakit Lain yang Berhubungan dengan Musculoskeletal


Primary Fibomyalgia: penyebab penyakit ini tidak diketahui. Ditandai
dengan rasa lelah yang menyerang pada pagi hari, dengan gejala: lemas,
kaku, dan bengkak pada jari.
1. Rheumatoid Athritis: Penyakit rematik yang juga bisa menyerang
tulang dan persendian. Kebanyakan terjadi pada wanita umur 30-50
tahun. Penyebabnya tidak diketahui. Dengan gejala: bengkak pada
sendi-sendi jari, kelemahan pada kaki, dan demam rendah.
2. Gout atau asam urat: terjadi karena adanya gangguan metabolisme
sehingga menyebabkan peradangan pada sendi, terutama terjadi pada
laki-laki.
3. Osteoporosis: penyakit kelainan pada tulang yang ditandai dengan
menurunnya massa tulang, kerusakan tubuh atau arsitektur tulang
sehingga tulang mudah patah.. Terjadi karena kurangnya intake
kalsium, kebiasaan merokok, konsumsi kopi, dan barat badan dibawah
rata-rata.
4. Kanker tulang: sering menyerang anak kecil dan remaja, penyebabnya
tidak diketahui.
5. Osteomyelitis: infeksi tulang karena bakteri, jamur atau virus. Risiko
meningkat pada penderita diabetes. (sloane dkk,2003)

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia yang berfungsi


debagai alat geraak aktif yang membantu manusia dan hewan untuk
bergerak

yang

sangat

penting

bagi

suatu

organisme.

(wartonah,2009)
Ditinjau dari fungsinya, maka otot-otot tersebut dibedakan atas
beberapa macam yaitu
o Otot fleksor, untuk membengkokkan bagian tubuh
o Otot ekstensor, untuk merentangkan atau meluruskan
o Otot rotator, untuk memutar bagian tubuh
o Otot adukator untuk mendekatkan anggota badan ke sumbu
o
o
o
o

badan
Otot defresor untuk menurunkan anggota badan
Otot dilatator untuk melebarkan
Otot kontriktor untuk menyempitkan anggota badan
Otot sinergis, otot ini bekerjanya bersama-sama untuk satu

arah yang sama


o Otot antagonis otot ini bekerjanya berlawanan arah
o Otot lepator untuk menaikkan anggota badan
o Otot supinasi untuk memutar telapak tangan dan menerima
atau menengadah
o Otot pronasi untuk memutar telapak tangan tertelungkup.

(irianto, 2004 )
Ciri-ciri sistem muskuler/otot:
o Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang,
yang dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot.
o Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika
distimulasi oleh impuls saraf.
o Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk
menegang melebihi panjang otot saat rileks.

o Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula

setelah berkontraksi atau meregang(irianto,2004)


Jenis-jenis Otot
Jenis-jenis otot ada 3 yaitu
o Otot polos
Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos . sel otot ini
berbentuk seperti gelondong,sel otot ini dibagian tengah
terbesar dan keduanya meruncing, otot polos memiliki serat
yang arahnya searah dengan panjang sel disebut miofibril.
Serat miofibril terdiri dari miofilamen dan masing-masing
miofilamen terdiri dari protein otot yaitu aktin dan miosin.
o Otot jantung
Otot jantung merupakan otot istimewa. Otot ini
bentuknya seperti otot lurik. Perbedaannya ialah bahwa
serabutnya bercabang dan bersambungsatu sama lain,
berciri merah khas dan tidak dapat dikendalikan kemauan
kita. Kontraksi tidak dipengaruhi saraf, fungsi saraf hanya
untuk mempercepat atau memperlambat kontraksi, karena
itu disebut otot tak sadar.
o Otot luriks (rangka)
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan
berinti banyak. Letaknya dipinggir, panjangnya 2,5 cm dan
diameternya 50 mikron. Sel otot lurik ujung selnya tidak
menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen,
akibatya tanpa adanya serat-serat lintang.

Muskuloskeltal Disorders

Musculoskeletal disorders adalah kondisi dimana bagian dari


sistem otot dan tulang mengalami masalah (sakit). Penyakit ini
terjadi akibat bagian tubuh meregang terlalu jauh, mengalami
tubrukan secara langsung, ataupun karena kegiatan lainnya yang
mengakibatkan kesalahan pada sistem otot dan tulang. (Gibson
dkk,2003)
Musculoskeletal disorders dapat terjadi pada low back region,
intervertebral discs, neck, elbow, maupun shoulder.

DAFTAR PUSTAKA

Gibson, John. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2003.
Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC, 2003.
Irianto kus. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis.
Bandung: Yrama Widya

Anda mungkin juga menyukai