Anda di halaman 1dari 12

JARINGAN OTOT

Disusun oleh:
KELOMPOK 5
1. Nabela Alifa (A1C420070)
2. Yufrina Waruwu (A1C420025)
3. Aria Gunawan (A1C420085)
4. Puja Septiana(A1C420061)
5. Nadiva Aulia(A1C420093)

Dosen Pembimbing:
Dr. Drs. Jodion siburian, M.Si

Program Studi Pendidikan Biologi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi 2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kelompok kami mengenai “Jaringan Otot”.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. Drs. Jodion siburian, M.Si. yang menjadi
dosen
mata pelajaran kuliah Struktur hewan yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah
ini dan juga kepada teman-teman sekalian yang telah berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk memberikan manfaat dan memperluas
pengetahuan kita sebagai Mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran teman-teman sekalian sebagai pembaca demi kesempurnaan
makalah untuk kedepannya.
Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan,
maupun dari isi, maka kami memohon maaf. Semoga makalah ini dapat membantu dan
memberikan penjelasan mengenai “ JARINGAN OTOT”
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………… 1

 A. Latar Belakang ………………………………………….. 1


 B. Rumusan Masalah …………………………………….. 2
 C. Tujuan ……………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………… 3

 A. Struktur otot……………………………….. 3

BAB IV PENUTUP ………………………………………… 6

 A. Simpulan …………………………………………………6

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………. 7


BAB I
PENDAHULUAN
A.            Latar Belakang
Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik dengan jalan
kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Sel otot memiliki struktur filamen dalam
sitoplasma, bentuk selnya memanjang agar dapat melangsungkan perubahan sel menjadi
pendek. Di balik mekanisme otot yang secara eksplisit hanya merupakan gerak mekanik itu,
terjadilah beberapa proses kimiawi dasar yang berseri demi kelangsungan kontraksi otot.
Dalam makalah ini, dengan tujuan akhir pada penjelasan lengkap tentang proses di balik
kontraksi otot, akan dibahas dahulu mengenai zat-zat kimia penyusun filamen-filamen tebal
dan tipis yaitu aktin dan miosin.
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi untuk alat gerak, menyimpan glikogen
dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot
polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara
kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang
terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti: lambung
dan usus. Otot Lurik (otot rangka)
Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari
(sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus
banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan. Otot jantung hanya terdapat pada
jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama
dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa
otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung
adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini
juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).

            Jaringan otot merupakan kumpulan dari sel sel yang serabut otot. Selama
perkembangan embrionik, serabut otot dibentuk melalui peleburan ekor dengan ekor dari
banyak sel menjadi struktur yang seperti pipa. Di dalam sel serabut otot ini terdapat unit
kontaksi berupa protein yang trerdiri atas miofibril-miofibril. Miofibril ini merupakan
kumpulan dari lapis tebal (miosin) dan lapis tipis (aktin).   

 
1

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu jaringan otot?
2. Apa saja jenis jenis otot?
3. Apa perbedaan otot lurik,polos dan jantung?

C. TUJUAN
1. Mampu mengenali jenis otot pada tubuh
2. Memahami cara kerja otot
3. Memahami perbedaan antar ketiga otot
2

BAB II

PEMBAHASAN

1. A.            Struktur Otot
Daging sebenarnya adalah kumpulan dari otot-otot. Otot merupakan jaringan terbanyak yang
menyusun tubuh manusia, pada awal kelahiran mencapai 25% dari massa tubuh, lebih dari
40% ketika remaja, dan 30% ketika dewasa/tua. Sel-sel khusus jaringan otot memiliki
bangunan khusus yang dikaitkan dengan aktivitas kontraksi. Berdasarkan bentuk serta
bangunannya, sel sel otot disebut serabut otot (myofiber). Tetapi serabut otot berbeda dengan
denga serabut jaringan ikat, karena serabut jaringan ikat bersifat ekstra seluler, berbeda
dengan sel. Jaringan otot secara langsung mampu menghasilkan gerakan. Sel-sel jaringan lain
dapat pula bergerak, tetapi gerakannya kurang terintegrasi. Hanya kumpulan sel-sel yang
mampu menciptakan gerakan kuat melalui progres kontraksi dengan gerakan searah
dilaksanakn oleh otot.

Otot merupakan jaringan yang terdiri atas kumpulan sel-sel serabut otot. Selama
perkembangan embrionik, serabut otot dibentuk melalui peleburan ekor dengan ekor dari
banyak sel menjadi struktur yang seperti pipa. Hal ini yang menyebabkan mengapa serabut
otot memiliki struktur yang panjang dan memiliki banyak inti. Pada sel otot ini terdiri atas
membran sel yang disebut dengan sarkolemna, sitoplasma sel yang disebut denngan
sarkoplasma, serta banyak organel sel seperti mitokondria dan nucleus. Sarkolemna dicirikan
dengan banyaknya invaginasi seperti lubang yang meluas ke dalam sarkoplasma pada sudut
kanan  sepanjang aksis sel. Di dalam sarkoplasma terdapat glikogen, ATP, phosphocreatine,
dan enzim-enzim glikolisis.

Dalam sel serabut otot ini terdapat unit kontraksil yanng disebut dengan miofibril. Perluasan
sarkoplasma mengadakan hubungan dengan miofibril ini. Ketika myofibril diamati dengan
mikroskop elektron, ditemukan adanya pita terang dan pita gelap. Pita-pita ini kemudian
disebut pita A (anisotrop atau gelap) dan pita I (isotrop atau terang). Pada pita A terdapat
daerah yang tanpa filamen aktin, sehingga terlihat kurang padat daripada bagian pita A yang
lain, daerah ini disebut dengan zone H. Pita I terbagi menjadi dua bagian oleh garis Z yang
tebal dan gelap. Sarkomer merupakan daerah antara dua garis Z dan berulang sepanjang
serabut otot pada jarak 1500 – 2300 nm tergantung bagian yang berkontraksi. Sarkomer
merupakan satuan fungsional otot.

Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah
mendapat rangsangan.
 Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :

1. Kontraktibilitas yaitu kemampuan untuk berkontraksi / memendek


2. Ekstensibilitas yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan
yang ditimbulkan saat kontraksi
3. Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah
berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi
Menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot anggota gerak
dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-otot perut, otot-otot punggung,

otot-otot dada dan otot-otot leher. Otot punggung tidak terlihat dari permukaan tubuh. Otot
punggung berfungsi untuk gerak-gerik tulang belakang. Otot perut terentang antara gelang
panggul dan rangka dada. Otot-otot tersebut dapat memendek secara aktif.

Sedangkan Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :

1. Bagian-bagian otot:
2. Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung
otot

1. Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada

1. Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.

1. Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril terbagi
atas 2 macam, yakni :

1. Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)


2. Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot
rangka/otot lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin),
tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang
sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang
bekerja.

1. Jenis Otot
Terdapat 3 jenis otot yang ditemukan pada vertebrata, yaitu otot rangka, otot jantung dan otot
polos. Bila diteliti di bawah mikroskop, pada otot jantung dan otot rangka terlihat adanya
garis-garis dan disebut otot lurik, sedang otot polos tidak ditemukan adanya garis-garis atau
pun garisnya sangat halus, oleh karena itu disebut otot polos.

1. Jaringan Otot Polos


Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang tidak memantulkan cahaya berselang-seling,
sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan homogen. Otot polos mempunyai bentuk sel
seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya meruncing. Dalam setiap sel otot polos
terdapat satu inti sel yang terletak di tengah dan bentuknya pipih.

 Aktivitas otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita (otot tidak sadar) sehingga disebut
otot involunter dan selnya dilengkapi dengan serabut saraf dari sistem saraf otonom.
Kontraksi otot polos sangat lambat dan lama, tetapi tidak mudah lelah. Otot polos terdapat
pada alat-alat tubuh bagian dalam sehingga disebut juga otot visera. Misalnya pada pembuluh

darah, pembuluh limfa, saluran pencernaan, kandung kemih, dan saluran pernapasan. Otot
polos berfungsi memberi gerakan di luar kehendak, misalnya gerakan zat sepanjang saluran
pencernaan. Selain itu, berguna pula untuk mengontrol diameter pembuluh darah dan gerakan
pupil mata.

1. Jaringan Otot Lurik atau Jaringan Otot Rangka


Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling
gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau
serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi
sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot
volunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik
cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot lurik disebut juga otot rangka karena
biasanya melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep dan trisep. Selain itu juga
terdapat di lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat
gerak aktif karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan
tulang dan tubuh.
 

                                                             

1. Jaringan Otot Jantung


       Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik
yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Setiap sel otot jantung
mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot jantung bekerja di
luar kehendak (otot tidak sadar) atau disebut juga otot involunter dan selnya dilengkapi
serabut saraf dari saraf otonom. Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis, teratur,
tidak pernah lelah, dan bereaksi lambat. Dinamakan otot jantung karena hanya terdapat di
jantung. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan
mengembang untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot jantung adalah
mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat
dengan mikroskop.

1. C.            Faktor perbedaan Otot Lurik, Otot Polos, dan Otot


Jantung
Akan lebih jelas bila kita memahami perbedaan otot lurik, otot
polos, dan otot jantung berdasarkan tabel berikut.

 
 

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Struktutr otot terdiri atas berkas-berkas serabut otot, berkas serabut otot ini terdiri atas sel-sel
otot. Di dalam setiap sel otot terdiri atas sarkolemna, sarkoplasma, dan miofibril. Miofibril
memliliki struktur gelap (anisotrop/A) dan strukur terang (isotrop/I). Dalam pola gelap dan
terang tersebut terdapat miofilamen yang terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal. Filamen
tipis merupakan aktin sedangkan filamen tebal merupakan mioisin. Aktin dan miosin
merupakan protein sel otot yang bertanggung jawab atas kontraksi otot, selain aktin dan
miosin, terdapat pula beberapa protein otot yang mempunyai peran penting dalam kontraksi
otot, yaitu titin, tropomiosin, dan troponin.
Bagian-bagian otot:
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung
otot
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril
terbagi atas 2 macam, yakni :
miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot
lurik).
Jaringan otot terdiri dari:
    Otot Polos (otot volunter) adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang
polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) /
invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya
terdapat pada saluran pencernaan seperti:lambung dan usus.
 Otot Lurik (otot rangka) merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka,
cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak
lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada
lengan. 
 Otot Jantung (otot cardiak) merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk
yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya
dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak
di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki
percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan
dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari). Otot
jantung hanya terdapat pada jantung.
 

DAFTAR PUSTAKA

Cooper, Geofrey and Robert E. Hausman. 2004. The Cell A Molecular Approach, 3th
edition. USA : Sinauer Associates, Inc.

Dellmann, H. Dieter. 1989. Buku Teks Histologi Veteriner. Jakarta: UI Press.

Karp, Gerald. 1984. Cell Biology, 2nd ed, McGraw-Hill Book Co., New York

Lodish et al. 1998. Molecular Cell Biology, 3rd ed, Scientific American Books, W. H.
Freeman and Co., New York

Murray, Robert K. 1999. Biokimia Harper. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Suryani, Yoni. 2004. Biologi Sel dan Molekuler. Yogyakarta: Penerbit JICA

Wolfe, S.L. 1993. Molecular And Cellular Biology. Wadswordh Publising Company
Melmont, California.

Anda mungkin juga menyukai