Anda di halaman 1dari 4

2.2.1.

Pengertian Tentang Seal


Seal merupakan peralatan yang digunakan untuk menutup suatu celah atau untuk membuat
sambungan yang kedap fluida (fluid-tight joint). Fluida yang dimaksudkan disini dapat berupa
liquid maupun gas. Secara umum seal terbagi dalam 2 kategori yaitu seal statis dan dinamis.
Seal statis merupakan jenis seal dimana proses sealing terjadi diantara permukaan permukaan
yang tidak bergerak relatif satu dengan yang lainnya. Contoh dari seal statis ini adalah gasket
yang dipakai pada flange untuk menyambung pipa. Seal dinamis yang merupakan jenis seal
dimana proses sealing terjadi diantara permukaan yang saling bergerak relatif satu dengan yang
lainnya seperti gerakan berputar dari poros pada bearing ataupun gerak bolak balik dari piston
pada suatu silinder hidraulik.
2.2.2. Kategori dan Jenis Seal
Seal statis biasanya digunakan untuk menyambung sambungan yang diam dan yang termasuk
jenis ini meliputi gasket dan sealant. Sealants biasanya digunakan untuk menutup sambungan
dan celah diantara 2 atau lebih material. Tujuan utama penggunaan sealant adalah mencegah
udara, air dan zat lainnya untuk masuk atau keluar suatu struktur atau peralatan sementara itu
pada saat yang sama boleh terjadi gerakan relatif pada komponen yang berpasangan. Sealant bisa
juga disebut sebagai liquid gasket ataupun liquid jointing.
Seal dinamis yang digunakan di lapangan dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori :
Contact Seal dimana seal dapat digunakan untuk menahan permukaan yang berhubungan
pada kondisi tekanan positif.
Clearance Seal dimana seal beroperasi dengan kondisi clearance postif atau tidak ada
permukaan yang bergesekan.
Kebanyakan seal dinamis yang digunakan saat ini merupakan jenis Contact seal yang beroperasi
dengan adanya gesekan dan hanya dipisahkan oleh lapisan pelumas yang tipis.
Karaktersistik seal dinamis dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah. Pada pemakaiannya di
lapangan Contact Seal dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu Compression Seal dan Pressure
Energized Seal. Pada Compression Seal tekanan radial untuk sealing terjadi akibat adanya gaya
squeeze yang diberikan oleh gland terhadap material packing yang akan menyebabkan material
tersebut berekspansi kearah radial, lihat gambar 2.2. Seal jenis ini dapat digunakan pada
pemakaian statik atau dinamik dan juga pada gerakan reciprocating atau rotary. Pressure

Energized Seal bisa dibagi lagi menjadi Solid Elastomeric Ring seperti O-ring maupun
Rectangular ring yang dipasang pada celah atau groove dengan suaian pas (interference fit).
Keadaan ini akan menyebabkan tekanan preload atau pemampatan yang memberikan sealing

Gambar 2.1. Karakteristik seal dinamis (Neale, 1994)


pada kondisi statik. Akibat tekanan fluida yang bekerja pada satu sisi dari seal yang melalui
clearance gap, bagian seal tersebut akan terdeformasi dan hal ini akan meningkatkan tekanan
interface sebesar tekanan fluida itu sendiri. Oleh karena itu bila tekanan preload adalah P dan
tekanan fluida adalah Pf maka tekanan interface efektif pada kondisi kerja adalah P + Pf .

Gambar 2.2. Cara kerja compression seal (Brown, 1990)

Tekanan gabungan ini pada dasarnya lebih besar dari tekanan fluida aktual P f dan kondisi ini
menyebabkan proses sealing dapat terjadi, lihat gambar 2.3. Kategori lain dari Pressure
Energized Seal adalah jenis seal yang mempunyai bagian berlubang (hollow section) dengan
dilengkapi lip fleksibel, lihat gambar 4. Seal ini juga dipasang pada groove dengan suaian pas
yang juga memberikan tekanan preload P. Tekanan fluida Pf yang bekerja pada seal akan

Gambar 2.3. Cara kerja pressure energized seal (Brown, 1990)


menaikkan tekanan interface sebesar P + Pf. Jenis jenis seal yang masuk kategori ini meliputi
U- ring, V-ring dan berbagai macam flexible lip seal.

Gambar 2.4. Cara kerja kelompok lip seal (Brown, 1990)


Seal dinamis dapat menahan perbedaan tekanan pada dua arah pada rotary atau reciprocating
dalam sebuah housing. Kecepatan gesek sangat penting dalam aplikasi rotary yang pada
umumnya sampai 20 mm/sec sedang pada aplikasi reciprocating sedikit lebih besar. Dalam
keadaan yang dinamis seal harus mempunyai daya lengket terhadap lapisan fluida dan dapat
bergerak di permukaan. Interaksi antara permukaan seal dan logam diperlukan pelumasan.
Adanya lapisan pelumas akan mengurangi gesekan dan umur menjadi lebih lama. Gesekan
antara seal dan permukaan juga dipengaruhi ketebalan lapisan pelumasan antara poros dan seal.
Ketebalan lapisan pelumasan pada pemakain seal dinamis tergantung pada :

Sliding velocity dari pelumas


Lubricant viscocity dari pelumas
Contact stress yang terjadi
Seal geometry yang digunakan

Ketebalan lapisan pelumas dari seal untuk gerakan reciprocating (reciprocating seal) berkisar
antara 0,25 3,0 m sedang rotary seal berkisar antara 0,6 1,0 m.
Jenis Jenis seal dinamis yang dikelompokkan berdasarkan mekanisme kerjanya dapat dilihat
pada tabel 2.1 dibawah ini.
Seal Dinamis
Rotary

Contact Seal
Reciprocatory Oscilatory

Lip seal
Mechanical seal
Packed gland
O ring
Felt ring

U ring
Ghevron
O ring
Lobed O ring
Goaxial PTFE seal
Packed gland
Piston ring
Bellows
Diaphragm

Clearance Seal
Rotary
Reciprocatory
Labyrinth
Viscoseal
Fixed bushing
Floating bushing
Centrifugal seal
Polymeric bushing

Labyrinth
Fixed bushing
Floating bushing

Tabel 2.1. Tipe Seal Dinamis (Brink dkk, 1993)

1. Brown, M. M (1990), Seals and Sealing Handbook , Third Edition, Elsevier Science
Publishers Limited, Oxford.
2. Brink, R.V, Czernik, D.E and Horve, L.A (1993), Handbook of Fluid Sealing , McGrawHill, New York.
3. Neale, M.J (1994), Drives and Seals : A Tribology Handbook , Butterworth Heinemann
Ltd, Oxford.

Anda mungkin juga menyukai