Anda di halaman 1dari 24

Atestasi Kepatuhan

SAT Seksi 500

ATESTASI KEPATUHAN
Sumber: PSAT No. 06
PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN
01 Tujuan Seksi ini adalah untuk memberikan panduan bagi perikatan yang
berkaitan dengan asersi tertulis manajemen tentang (a) kepatuhan entitas te rhadap
persyaratan perundangan, peraturan, ketentuan, kontrak, atau hibah tertentu atau (b)
efektivitas struktur pengendalian intern entitas atas kepatuhan terhadap persyaratan
tertentu.1 Asersi manajemen dapat berkaitan dengan persyaratan kepatuhan baik
yang bersifat keuangan maupun nonkeuangan. Perikatan atestasi yang dilaksanakan
sesuai dengan Seksi ini harus mematuhi standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan
standar pelaporan dalam SAT Seksi 100 [PSAT No. 07] StandarAtestasi, dan standar
khusus yang ditetapkan dalam Seksi Mi.
a.
b.

c.

d.

02 Seksi ini:
Tidak berdampak terhadap tanggung jawab auditor dalam audit atas laporan
keuangan yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia.
Tidak diterapkan di situasi yang di dalamnya auditor melaporkan persyaratan
kepatuhan khusus berbasis hanya atas audit terhadap laporan keuangan,
sebagaimana diatur dalam SA Seksi 623 [PSA No. 41] Laporan Khusus, paragraf 19
s.d. 21.
Tidak diterapkan pada perikatan yang bertujuan untuk melaporkan sesuai
dengan SA Seksi 801 [PSA No. 62] Audit Kepatuhan yang Diterapkan atas Entitas
Pemerintahan dan Penerima Lain Bantuan Keuangan Pemerintah, kecuali jika syarat
perikatan secara khusus menyebutkan laporan atestasi menurut Seksi ini.
Tidak diterapkan terhadap perikatan yang diatur dalam SA Seksi 634 [PSA No. 54]
Surat
Kepada Penjamin Emisi dan Pihak Tertentu Lain .
ang Meminta.

________________________
Dalam Seksi inia. Kepatuhan entitas terhadap persyaratan perundangan, peraturan, ketentuan, kontrak, atau hibah tertentu disingkat
dengan kepatuhan terhadap persyaratan tertentu.
b. Pengendalian intern entitas atas kepatuhan terhadap persyaratan tertentu disingkat dengan pengendalian intern
atas kepatuhan. Pengendalian intern yang dituju dalam Seksi ini dapat mencakup bagian dari, namun tidak sama
dengan, pengendalian intern atas pelaporan keuangan.

5000.1

Standar Profesional Akuntan Publik

03 Suatu laporan yang diterbitkan sesuai dengan ketentuan dalam Seksi ini tidak
memberikan ketetapan secara hukum tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan
tertentu. Namun, laporan tersebut dapat bermanfaat bagi penasihat hukum atau yang
lain dalam membuat ketetapan tersebut.
LINGKUP JASA
04 Praktisi dapat menerima perikatan untuk melaksanakan prosedur yang disepakati
untuk membantu pemakai dalam mengevaluasi asersi tertulis manajemen tentang (a)
kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu, (b) efektivitas pengendalian intern
terhadap kepatuhan2, atau (c) keduanya. Praktisi juga mungkin mengadakan perikatan
untuk memeriksa asersi tertulis manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap
persyaratan tertentu.
05 Pertimbangan penting dalam penentuan tipe perikatan yang harus
dilaksanakan merupakan harapan dari pihak pemakai terhadap laporan praktisi. Oleh
karena pemakai memutuskan prosedur yang harus dilaksanakan dalam prosedur
yang disepakati, untuk memenuhi kepentingan terbaik praktisi dan pemakai (termasuk
klien) sebaiknya perikatannya berupa perikatan prosedur yang disepakati daripada
perikatan pemeriksaan. Bila memutuskan apakah akan menerima perikatan pemeriksaan,
praktisi harus mempertimbangkan risiko yang diuraikan dalam paragraf 28 s.d. 32.
06 Praktisi mungkin mengadakan perikatan untuk memeriksa asersi manajemen tentang
efektivitas pengendalian intern terhadap kepatuhan. Namun, sesuai dengan SAT Seksi
100 (PSAT No. 07) StandarAtestasi, praktisi tidak dapat menerima perikatan tersebut
kecuali jika manajemen menggunakan kriteria masuk akal yang telah dibuat oleh badan
yang diakui atau dinyatakan dalam penyajian asersi manajemen. 3 Jika praktisi
menentukan bahwa kriteria tersebut tidak ada untuk pengendalian intern terhadap
kepatuhan, ia harus melaksanakan

_________________________________________
2

Pengendalian intern terhadap kepatuhan adalah proses yang digunakan oleh manajemen untuk
memperoleh keyakinan memadai tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu. Meskipun pengendalian intern
yang komprehensif dapat mencakup berbagai tujuan yang luas dan kebijakan dan prosedur yang bersangkutan, hanya beberapa
yang relevan dengan kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu (lihat catatan kaki no. lb). Komponen
pengendalian intern terhadap kepatuhan bervariasi berdasarkan sifat persyaratan kepatuhan. Sebagai contoh,
pengendalian intern atas kepatuhan terhadap persyaratan modal umumnya mencakup prosedur akuntansi, sedangkan
pengendalian intern atas kepatuhan terhadap persyaratan pembuangan limbah tidak mencakup prosedur akuntansi.
3 Kriteria yang dibuat oleh badan pengatur atau badan lain yang terdiri dari pakar yang mengikuti due-process
procedures, termasuk prosedur distribusi secara luas kriteria yang diusulkan untuk mendapatkan komentar dari
masyarakat, biasanya harus diperlakukan sebagai kriteria yang masuk akal untuk tujuan Seksi ini.
Kriteria yang dibuat oleh badan pengatur yang tidak melalui d u e process procedures juga dapat diperlakukan sebagai
kriteria yang masuk akal untuk kepentingan badan pengatur yang bersangkutan. Namun, laporan praktisi umumnya
harus mencantumkan pembatasan pemakaiannya hanya dalam entitas dan badan pengatur yang bersangkutan.

5000.2

I
I

perikatan sesuai dengan panduan dalam SAT Seksi 100 [PSAT No. 07] Standar Atestasi. Di
samping itu, SAT Seksi 400 [PSAT No. 06] Pelaporan Pengendalian Intern Suatu Entitas atas
Laporan Keuangan, dapat bermanfaat bagi praktisi dalam perikatan tersebut.
07 Praktisi dilarang menerima suatu perikatan untuk melaksanakan suatu
review, sebagaimana didefinisikan dalam SAT Seksi 100 [PSAT No. 07] StandarAtestasi
paragraf 40, atas asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan
tertentu atau tentang efektivitas pengendalian intern atas kepatuhan.
08 Panduan dalam Seksi ini tidak berlaku kecuali jika manajemen menyajikan asersi
tertulis. Dalam hal tidak ada asersi tertulis, manajemen dapat menugasi praktisi
untuk memberikan jasa nonatestasi dalam hubungannya dengan kepatuhan entitas
terhadap persyaratan tertentu atau pengendalian intern entitas terhadap
kepatuhan. Misalnya, manajemen dapat menugasi praktisi untuk memberikan
rekomendasi tentang bagaimana meningkatkan kepatuhan entitas atau pengendalian
intern yang bersangkutan. Praktisi yang mengadakan perikatan untuk memberikan jasa
nonatestasi hares mengacu ke SJK Seksi 100 [PSJK No. 01] StandarJasa Konsultansi.
KONDISI UNTUK PELAKSANAAN PERIKATAN
09 Praktisi dapat melaksanakan suatu perikatan yang berkaitan dengan asersi tertulis
manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau
efektivitas pengendalian intern atas kepatuhan jika kedua kondisi berikut ini
dipenuhi, bersama-sama dengan kondisi yang berlaku dalam paragraf 10:
a. Manajemen menerima tanggung jawab atas kepatuhan entitas terhadap persyaratan
tertentu dan efektivitas pengendalian intern terhadap kepatuhan.
b. Manajemen mengevaluasi kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau
efektivitas pengendalian intern terhadap kepatuhan.
10 Praktisi dapat melaksanakan suatu pemeriksaan jika, sebagai tambahan terhadap
kondisi yang disebutkan dalam paragraf 09, kondisi berikut ini dipenuhi:
a. Manajemen membuat asersi tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan
tertentu. Jika laporan praktisi dimaksudkan untuk pemakaian umum, asersi tersebut
harus dalam bentuk surat representasi kepada praktisi dan dalam laporan terpisah
yang akan melampiri laporan praktisi.4 Jika penggunaan laporan praktisi dibatasi
hanya kepada pihak dalam entitas yang bersangkutan dan badan pengatur
tertentu, asersi dapat hanya berbentuk surat representasi.

______________________________________
4 Laporan

manajemen mungkin berbentuk suatu asersi yang ditujukan kepada pihak ketiga atau dalam bentuk
skedul yang telah ditetapkan atau deklarasi yang diberikan kepada pihak ketiga.

5000.3

Standar Profesional Akuntan Publik

b.

c.

Asersi manajemen dapat dievaluasi dengan menggunakan kriteria yang masuk akal,
yang ditetapkan oleh badan yang diakui atau dinyatakan dalam asersi secara
cukup jelas dan komprehensif bagi pembaca yang berpengetahuan untuk
memahaminya, dan asersi tersebut dapat diestimasi dan diukur secara masuk akal
dengan menggunakan kriteria tersebut.
Terdapat bukti yang cukup atau dapat dikembangkan untuk mendukung
evaluasi manajemen.

11 Dalam perikatan pemeriksaan, asersi tertulis manajemen dapat mengambil berbagai


macam bentuk, namun harus cukup spesifik sehingga pemakai yang memiliki
kompetensi dalam memanfaatkan kriteria pengukuran dan pengungkapan yang sama
atau serupa dapat mencapai kesimpulan yang secara material sama. Sebagai contoh,
asersi yang dapat diterima tentang kepatuhan terhadap persyaratan tertentu dapat
berbentuk pernyataan sebagai berikut: "PT KXT mematuhi aturan pembatasan yang
ditetapkan dalam paragraf 13, 14, 15, dan 16 a-d, dalam Perjanjian Penarikan Kredit dart
Bank Y, bertanggal 1 Januari 20X1, pada tanggal dan untuk periode tiga bulan yang
berakhir pada tanggal 30 Juni 20X2." Namun, praktisi dilarang memeriksa suatu asersi
yang terlalu luas atau subjektif (sebagai contoh, "PT KXT mematuhi undang-undang dan
peraturan yang berlaku untuk aktivitas entitas tersebut atau "PT X cukup mematuhi")
untuk dapat diestimasi atau diukur secara masuk akal.
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
12 Manajemen bertanggung jawab untuk memberikan keyakinan bahwa entitas
mematuhi persyaratan yang berlaku bagi aktivitasnya. Tanggung jawab ini mencakup
(a) pengidentifikasian persyaratan kepatuhan yang berlaku, (b) penetapan dan
pemeliharaan kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern untuk memberikan
keyakinan memadai bahwa entitas mematuhi persyaratan tersebut, (c) mengevaluasi
dan memantau kepatuhan entitas, dan (d) menentukan laporan yang memenuhi
persyaratan hukum, peraturan, atau kontrak. Evaluasi manajemen dapat mencakup
dokumentasi data akuntansi dan statistik, panduan kebijakan entitas, memorandum
berupa uraian, panduan prosedur, bagan alir, pedoman akuntansi, kuesioner yang
telah diisi, laporan auditor intern. Manajemen dapat menugasi praktisi dalam
mengumpulkan informasi untuk membantu dalam mengevaluasi kepatuhan entitas.
Terlepas prosedur yang dilaksanakan oleh praktisi, manajemen harus menerima
tanggung jawab atas asersinya dan dilarang menjadikan prosedur praktisi sebagai satusatunya dasar.
PERIKATAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI
13 Tujuan praktisi dalam perikatan prosedur yang disepakati adalah untuk menyajikan
temuan-temuan tertentu yang membantu pemakai dalam mengevaluasi asersi
manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau tentang
efektivitas pengendalian

5000.4

Atestasi Kepatuhan

intern terhadap kepatuhan berdasarkan prosedur yang disepakati oleh pemakai laporan
tersebut. Praktisi yang mengadakan perikatan untuk melaksanakan prosedur yang
disepakati atas asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan
tertentu atau tentang efektivitas pengendalian intern terhadap kepatuhan harus
mengikuti panduan yang ditetapkan dalam Seksi ini.
14 Prosedur yang digunakan oleh praktisi umumnya dapat terbatas atau luas
sebagaimana ditentukan oleh keinginan pemakai, sepanjang pemakai tertentu (a) setuju
atas prosedur yang telah dilaksanakan atau akan dilaksanakan dan (b) bertanggung
jawab atas memadainya prosedur yang disepakati untuk mencapai tujuan.
15 Untuk memenuhi persyaratan bahwa praktisi dan pemakai tertentu sepakat atas
prosedur yang telah dilaksanakan atau yang akan dilaksanakan dan pemakai tertentu
memikul tanggung jawab atas memadainya prosedur yang disepakati untuk mencapai
tujuan, biasanya praktisi harus berkomunikasi langsung dengan dan memperoleh
pengakuan dari setiap pemakai tertentu. Sebagai contoh, hal ini dapat diselesaikan
dengan mengadakan rapat dengan para pemakai tertentu atau dengan mendistribusikan
draft laporan yang diharapkan akan dihasilkan atau copy surat perikatan kepada
pemakai tertentu dan meminta persetujuan dari mereka. Jika praktisi tidak dapat
berkomunikasi secara langsung dengan seluruh pemakai tertentu, praktisi dapat
memenuhi persyaratan tersebut dengan menerapkan satu atau lebih prosedur berikut ini
atau prosedur yang serupa:
(a) Bandingkan prosedur yang akan diterapkan dengan persyaratan tertulis dari
pemakai tertentu.
(b) Bicarakan prosedur yang akan diterapkan dengan wakil semestinya dari pemakai
tertentu yang terkait.
(c) Lakukan review terhadap kontrak yang relevan atau korespondensi dari pemakai
tcrtentu.
Praktisi tidak harus melaporkan tentang suatu perikatan bilamana pemakai tertentu
tidak setuju dengan prosedur yang telah dilaksanakan atau akan dilaksanakan dan
tidak memikul tanggung jawab tentang memadainya prosedur untuk mencapai tujuan.
16 Dalam perikatan untuk menerapkan prosedur yang disepakati terhadap asersi
manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau tentang
efektivitas pengendalian intern entitas terhadap kepatuhan, praktisi dituntut untuk
melaksanakan prosedur yang telah disetujui oleh pemakai. Namun, sebelum
melaksanakan prosedur seperti itu, praktisi harus memperoleh pemahaman tentang
persyaratan kepatuhan tertentu, sebagaimana dibahas dalam paragraf 17.
17 Untuk memperoleh pemahaman tentang persyaratan yang ditentukan dalam
asersi manajemen tentang kepatuhan, praktisi harus mempertimbangkan hal-hal
berikut ini:

5000.5

Standar Profesional Akuntan Publik

a.

Undang-undang, peraturan, ketentuan, kontrak, dan hibah yang melandasi


persyaratan kepatuhan tertentu, termasuk persyaratan yang dipublikasikan.
b. Pengetahuan tentang persyaratan kepatuhan tertentu yang diperoleh melalui
laporan perikatan sebelumnya dan laporan untuk memenuhi peraturan.
c. Pengetahuan tentang persyaratan kepatuhan tertentu yang diperoleh dari
pembicaraan dengan individu semestinya di luar entitas (seperti pejabat pengatur
atau spesialis pihak ketiga).
18 Jika keadaan memaksakan pembatasan terhadap lingkup perikatan prosedur yang
disepakati, praktisi harus mencoba untuk memperoleh persetujuan dari emakai,
guna memodifikasi prosedur yang disepakati . Jika persetujuan semacam itu tidak
diperoleh, (misalnya, bila prosedur yang disepakati telah dipublikasikan oleh badan
pengatur yang tidak akan memodifikasi prosedur tersebut), praktisi harus
menjelaskan pembatasan semacam itu dalam laporannya atau mengundurkan diri
dari perikatan.
19 Praktisi tidak memiliki kewajiban untuk melaksana kan prosedur
melampaui prosedur yang disepakati . Namun, jika praktisi mengetahui adanya
ketidakpatuhan yang berkaitan dengan asersi manajemen, informasi ini biasanya
harus dimasukkan ke dalam laporannya.
2 0 Praktisi kemungkinan menyadari ketidakpatuhan berkaitan dengan asersi
manajemen yang terjadi dalam periode kemudian yang dicakup oleh asersi manajemen
namun sebelum diterbitkannya laporan praktisi. Praktisi harus mempertimbangkan
pencantuman informasi tentang ketidakpatuhan tersebut dalam laporannya.
Namun, praktisi tidak mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan prosedur untuk
mendeteksi ketidakpatuhan selain dari pemerolehan representasi manajemen tentang
ketidakpatuhan dalam periode kemudian, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 68.
21 Laporan praktisi tentang prosedur yang disepakati yang berkaitan dengan asersi
manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau tentang
efektivitas pengendalian intern entitas terhadap kepatuhan harus dalam bentuk prosedur
dan temuan. Praktisi dilarang memberikan keyakinan negatif tentang apakah asersi
manajemen disajikan secara wajar. Laporan praktisi harus memuat unsur-unsur berikut
ini:
a. Judul yang berisi kata independen
b. Identifikasi pemakai tertentu
c. Suatu pengacuan ke asersi manajemen tentang kepatuhan entitas dengan
persyaratan tertentu atau tentang efektivitas pengendalian intern entitas terhadap
kepatuhan, termasuk periode atau titik waktu yang dicakup oleh asersi manajemen, 5
dan sifat perikatan

_________________________________
5 Umumnya, asersi manajemen tentang kepatuhan terhadap persyaratan tertentu mencakup suatu periode waktu,

sedangkan asersi tentang pengendalian intern mencakup titik waktu tertentu.

5000.6

Atestasi Kepatuhan

d. Suatu pernyataan bahwa prosedur, yang telah disepakati oleh pemakai tertentu
yang disebutkan dalam laporan, telah dilaksanakan untuk membantu
pemakai dalam mengevaluasi asersi manajemen tentang kepatuhan entitas
terhadap persyaratan tertentu atau tentang efektivitas pengendalian intern entitas
terhadap kepatuhan
e. Pengacuan ke standar yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
f. Suatu pernyataan bahwa memadainya prosedur merupakan tanggung jawab
pemakai tertentu dan suatu pernyataan tidak bertanggung jawab tentang
memadainya prosedur tersebut
g. Daftar prosedur yang telah dilaksanakan (atau pengacuan mengenai hal ini) dan
temuan yang bersangkutan. (Praktisi dilarang memberikan keyakinan negatif lihat SAT Seksi 600 [PSAT No. 09] Perikatan Prosedur yang Disepakati, paragraf
26).
h. Jika berlaku, suatu penjelasan adanya batas materialitas yang disepakati (lihat SAT
Seksi 600 [PSAT No. 09] Perikatan Prosedur yang Disepakati, paragraf 27)
i. Suatu pernyataan bahwa praktisi tidak mengadakan perikatan, dan oleh karena itu
tidak melaksanakan, suatu pemeriksaan atas asersi manajemen tentang kepatuhan entitas
terhadap persyaratan tertentu atau tentang efektivitas pengendalian intern
entitas terhadap kepatuhan, suatu pernyataan tidak memberikan pendapat atas
asersi tersebut, dan suatu pernyataan bahwa jika praktisi telah melaksanakan
prosedur tambahan, hal lain mungkin terungkap dan akan dilaporkan.
j. Suatu pernyataan tentang pembatasan atas penggunaan laporan karena laporan
tersebut hanya diperuntukkan bagi pemakai tertentu (Namun, jika laporan tersebut
merupakan "catatan publik" praktisi harus menambahkan kalimat berikut ini:
"Namun, laporan ini merupakan catatan publik dan distribusinya tidak terbatas.")
k. Jika berlaku, pembatasan tentang prosedur atau temuan sebagaimana dibahas dalam
SAT Seksi 600 [PSAT No. 09] Perikatan Prosedur yangDisepakati, paragraf 35, 37, 41,
dan 42)
l. Jika berlaku, suatu penjelasan tentang sifat bantuan oleh spesialis sebagaimana
dibahas dalam SAT Seksi 600 [PSAT No. 09] Perikatan Prosedur yang Disepakati,
paragraf 21 s.d 23.
22 Berikut ini adalah contoh laporan prosedur yang disepakati atas asersi manajemen
tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau tentang efektivitas
pengendalian intern entitas terhadap kepatuhan yang di dalamnya prosedur dan
temuan dicantumkan, bukan disebut sebagai acuan.
Laporan Akuntan Independen tentang
Penerapan Prosedur yang Disepakati
[Pihak yang dituju oleh akuntan]
Kami telah melaksanakan prosedur yang tercantum dalam paragraf berikut, yang
telah disepakati oleh [cantumkan pemakai laporan], semata-mata hanya untuk
membantu
5000.7

Standar Profesional Akuntan Publik

pemakai dalam mengevaluasi asersi manajemen tentang kepatuhan [sebut nama


entitas] dengan [sebut persyaratan tertentu] selama [periode] yang berakhir pada
[tanggal], yang dimasukkan dalam [judul laporan manajemen] terlampir.6 '
Perikatan prosedur yang disepakati kami laksanakan sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Memadainya prosedur ini merupakan
tanggung jawab pemakai laporan. Sebagai akibatnya, untuk tujuan laporan ini
dan tujuan lain, kami tidak membuat representasi tentang memadainya prosedur
yang kami cantumkan berikut ini.
[Cantumkan paragraf yang berisi prosedur dan temuan]
Kami tidak mengadakan perikatan, oleh karena itu, kami tidak melaksanakan
pemeriksaan yang tujuannya untuk menyatakan suatu pendapat atas asersi
manajemen. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan suatu pendapat. Jika kami
melaksanakan prosedur tambahan, hal lain mungkin terungkap dan kami laporkan.
Laporan ini semata-mata ditujukan untuk digunakan oleh [daftaratau pengacuan
pemakai tertentu] dan tidak harus digunakan oleh pihak yang tidak menyepakati
prosedur tersebut dan tidak bertanggung jawab atas memadainya prosedur tersebut
untuk mencapai tujuan.
[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan
publik]
[Tanggal4
2 3 Penilaian kepatuhan terhadap persyaratan tertentu mungkin memerlukan
interpretasi atas undang-undang, peraturan, ketentuan, kontrak, atau hibah yang
menjadi sumber persyaratan tersebut. Dalam keadaan ini, praktisi harus
mempertimbangkan apakah ia diberi kriteria masuk akal untuk menilai suatu asersi
berdasarkan standar umum yang ketiga. Jika interpretasi ini signifikan, praktisi dapat
memasukkan suatu paragraf yang menyatakan penjelasan dan sumber interpretasi yang
dibuat oleh manajemen entitas. Sebagai contoh paragraf tersebut, yang harus
dicantumkan sebelum paragraf prosedur dan temuan disajikan berikut ini:
Kami telah diberi informasi, berdasarkan interpretasi [nama entitas] terhadap
(identifikasi persyaratan kepatuhan], [jelaskan sifat dan sumber interpretasi yang
relevan].
_________________________________
6

Jika asersi manajemen dalam bentuk surat representasi, bukan merupakan laporan terpisah yang dilampirkan,
kalimat pertama dalam paragraf ini harus menyebutkan: "Kami telah melaksanakan prosedur yang kami sebutkan
berikut ini yang dimasukkan ke dalam surat representasi bertanggal [tanggall."
7 Jika prosedur yang disepakati telah dipublikasikan oleh pemakai pihak ketiga (seperti badan pengatur dalam
kebijakan regulasi atau pemberi pinjaman dalam perjanjian pinjaman), kalimat ini dimulai dengan: "Kami telah
melaksanakan prosedur yang tercantum dalam /judul publikasi atau dokumen lain] dan yang kami cantumkan berikut ini
yang telah disepakati oleh [daftar pemakai laporan], semata-mata untuk membantu pemakai dalam mengevaluasi asersi
manajemen tentang

5000.8

Atestasi Kepatuhan

24 Berikut ini dicantumkan contoh laporan prosedur yang disepakati atas asersi
manajemen tentang efektivitas pengendalian intern entitas terhadap kepatuhan,
yang di dalamnya prosedur dan temuan dicantumkan, bukan diacu.
Laporan Akuntan Independen tentang
Penerapan Prosedur yang Disepakati,
[Pihak yang Dituju oleh Akuntan]
Kami telah melaksanakan prosedur yang tercantum dalam paragraf berikut, yang
telah disepakati oleh [cantumkan pemakai laporan], semata-mata hanya untuk
membantu pemakai dalam mengevaluasi asersi manajemen tentang kepatuhan
[sebut nama entitas] dengan [sebut persyaratan tertentu] selama [periode] yang
berakhir pada [tanggal], yang dimasukkan dalam [judul laporan manajemen]
terlampir.S Perikatan prosedur yang disepakati kami laksanakan sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Memadainya prosedur ini
merupakan tanggung jawab pemakai laporan. Sebagai akibatnya, untuk tujuan
laporan ini dan tujuan lain, kami tidak membuat representasi tentang
memadainya prosedur yang kami cantumkan berikut ini.
[Cantumkan paragrafyang berisi prosedur dan temuan]
Kami tidak mengadakan perikatan, oleh karena itu kami tidak melaksanakan
pemeriksaan yang tujuannya untuk menyatakan suatu pendapat atas asersi
manajemen. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan suatu pendapat. Jika kami
melaksanakan prosedur tambahan, hal lain mungkin terungkap dan kami laporkan.
Laporan ini semata-mata ditujukan untuk digunakan oleh [daftaratau pengacuan
pemakai tertentu] dan tidak harus digunakan oleh pihak yang tidak menyepakati
prosedur tersebut dan tidak bertanggung jawab atas memadainya prosedur tersebut
untuk mencapai tujuan.
[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan
publik]
[Tanggal]
25 Dalam beberapa perikatan prosedur yang disepakati, asersi manajemen dapat
ditujukan baik untuk kepatuhan terhadap persyaratan tertentu maupun efektivitas
pengendalian intern terhadap kepatuhan. Dalam perikatan ini, praktisi dapat
menerbitkan
____________________________
8 Jika asersi manajemen

dalam bentuk surat representasi, bukan merupakan laporan terpisah yang


dilampirkan, kalimat pertama dalam paragraf ini harus menyebutkan: "Kami telah melaksanakan prosedur yang kami
sebutkan berikut ini . yang dimasukkan ke dalam surat representasi bertanggal [tanggalj."

5000.9

Standar Profesional Akuntan Publik

satu laporan yang ditujukan untuk kedua macam asersi tersebut. Sebagai contoh, kalimat
pertama paragraf pengantar berbunyi sebagai berikut:
Kami telah melaksanakan prosedur yang disajikan berikut ini, yang telah disepakati
oleh [daftar pemakai laporan], semata-mata untuk membantu pemakai dalam
mengevaluasi asersi manajemen tentang kepatuhan [nama entitas] terhadap
[daftarpersyaratan tertentu] selama [periode] yang berakhir [tanggal] dan tentang
efektivitas pengendalian intern [nama entitas] terhadap kepatuhan terhadap
persyaratan tertentu sebagaimana disebutkan di atas pada [tanggal], yang
dicantumkan dalam [judullaporan manajemen] terlampir.
26 Tanggal penyelesaian prosedur yang disepakati harus digunakan sebagai tanggal
laporan praktisi.
PERIKATAN PEMERIKSAAN
27 Tujuan prosedur pemeriksaan yang dilaksanakan praktisi atas asersi manajemen
tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu adalah untuk menyatakan
pendapat tentang apakah asersi manajemen disajikan secara wajar dalam semua hal
yang material berdasarkan kriteria yang disepakati . Untuk menyatakan pendapat
semacam itu, praktisi harus mengumpulkan bukti dalam jumlah memadai yang
mendukung asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan
tertentu, oleh karena itu membatasi risiko atestasi ke tingkat yang cukup rendah.
Risiko Atestasi
28 Dalam perikatan untuk memeriksa asersi manajemen tentang kepatuhan terhadap
persyaratan tertentu, praktisi berusaha untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa
asersi manajemen disajikan secara wajar dalam semua hal yang material berdasarkan
kriteria yang ditetapkan atau kriteria yang disepakati . Hal ini dilakukan dengan
mendesain pemeriksaan untuk mendeteksi baik ketidakpatuhan yang tidak disengaja
maupun yang disengaja yang material untuk asersi manajemen. Keyakinan absolut tidak
dapat dicapai karena faktor-faktor seperti perlunya pertimbangan, penggunaan
sampling, dan keterbatasan bawaan pengendalian intern terhadap kepatuhan dan karena
banyak bukti yang tersedia bagi praktisi bersifat persuasif, bukan konklusif. Begitu juga,
prosedur yang efektif untuk mendeteksi ketidakpatuhan yang tidak disengaja
kemungkinan tidak efektif untuk mendeteksi ketidakpatuhan yang disengaja dan
disembunyikan melalui persekongkolan antara personel klien dengan pihak ketiga atau
antara manajemen dengan karyawan klien. Oleh karena itu, penemuan kemudian
bahwa terdapat ketidakpatuhan material tidak menjadi bukti tidak memadainya
perencanaan, pelaksanaan, atau pertimbangan praktisi.
5000.10

Atestasi Kepatuhan

2 9 Risiko atestasi adalah risiko yang dihadapi oleh praktisi yang secara tidak sadar
gagal dalam memodifikasi secara semestinya pendapatnya atas asersi manajemen. Risiko
ini terdiri dari risiko bawaan, risiko pengendalian, dan risiko deteksi. Untuk tujuan
pemeriksaan kepatuhan, komponen tersebut didefinisikan sebagai berikut:
a. Risiko bawaan-Risiko dapat terjadinya ketidakpatuhan material terhadap
persyaratan tertentu, dengan anggapan tidak ada kebijakan atau prosedur struktur
pengendalian intern yang bersangkutan.
b. Risiko pengendalian-Risiko dapat terjadinya ketidakpatuhan material yang tidak
dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu dengan prosedur dan
kebijakan struktur pengendalian intern entitas.
c. Risiko deteksi-Risiko prosedur yang dilaksanakan oleh praktisi mengakibatkan
praktisi berkesimpulan tidak ada ketidakpatuhan, padahal kenyataannya
ketidakpatuhan tersebut ada.
Risiko Bawaan
30 Dalam menaksir besarnya risiko bawaan, praktisi harus mempertimbangkan
faktor-faktor yang berdampak terhadap risiko yang sama dengan yang digunakan oleh
auditor dalam perencanaan audit atas laporan keuangan. Faktor-faktor tersebut dibahas
dalam SA Seksi 316 [PSA No. 32] Pertimbangan atas Kecurangan dalam Audit Laporan
Keuangan paragraf 16 s.d. 19. Di samping itu, praktisi harus mempertimbangkan faktorfaktor relevan dengan perikatan kepatuhan, seperti berikut ini:
a. Kompleksitas persyaratan kepatuhan tertentu
b. Panjangnya jangka waktu yang di dalamnya entitas harus mematuhi persyaratan
kepatuhan tertentu
c. Pengalaman sebelumnya tentang kepatuhan entitas d. Akibat potensial dari
ketidakpatuhan
Risiko Pengendalian
31 Praktisi harus menaksir risiko pengendalian sebagaimana yang dibahas dalam
paragraf 42 dan 43. Penaksiran risiko pengendalian membantu evaluasi praktisi
terhadap risiko bahwa terdapat ketidakpatuhan material. Proses penaksiran risiko
pengendalian (bersama dengan penaksiran risiko bawaan) memberikan bukti
pemeriksaan bahwa kemungkinan terdapat ketidakpatuhan semacam itu. Praktisi
menggunakan bukti pemeriksaan ini sebagai bagian dari basis yang masuk akal bagi
pendapatnya atas asersi manajemen.
Risiko Deteksi
32 Dalam penentuan risiko deteksi yang dapat diterima, praktisi menaksir risiko
bawaan dan risiko pengendalian serta mempertimbangkan seberapa jauh ia berusaha
untuk membatasi risiko atestasi. Jika risiko bawaan yang ditaksir atau risiko pengendalian
menurun, risiko deteksi yang dapat diterima meningkat. Oleh karena itu, praktisi
dapat mengubah sifat, saat, dan

5000.11

Standar Profesional Akuntan Publik

luasnya pengujian kepatuhan yang dilaksanakan atas dasar penaksiran risiko bawaan dan
risiko pengendalian.
Materialitas
33 Dalam pemeriksaan atas asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap
persyaratan tertentu, pertimbangan praktisi tentang materialitas berbeda dari materialitas
dalam audit atas laporan keuangan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia. Dalam pemeriksaan atas asersi manajemen tentang
kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu, pertimbangan praktisi tentang
materialitas dipengaruhi oleh (a) sifat asersi manajemen dan persyaratan kepatuhan,
yang mungkin dapat dikuantifikasikan dalam satuan moneter atau mungkin juga
tidak, (b) sifat dan frekuensi ketidakpatuhan yang diidentifikasi dengan
mempertimbangkan dengan semestinya sampling risk, dan (c) pertimbangan kualitatif,
termasuk kebutuhan dan harapan pemakai laporan.
34 Dalam beberapa keadaan, syarat-syarat perikatan dapat memberikan laporan
tambahan untuk semua atau ketidakpatuhan tertentu yang ditemukan. Syarat-syarat ini
harus tidak mengubah pertimbangan praktisi mengenai materialitas dalam
perencanaan dan pelaksanaan perikatan atau dalam perumusan pendapat atas
asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu.
Pelaksanaan Perikatan Pemeriksaan
35 Praktisi harus menerapkan (a) kemahiran profesionalnya dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi atas hasil prosedur pemeriksaannya dan (b) tingkat
semestinya keraguan profesionalnya untuk mencapai keyakinan memadai bahwa
ketidakpatuhan mate-rial akan dapat dideteksi.
36 Dalam pemeriksaan atas asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap
persyaratan tertentu, praktisi harus:
a. Memperoleh pemahaman tentang persyaratan kepatuhan tertentu (paragraf 37).
b. Merencanakan perikatan (paragraf 38 s.d. 41).
c. Mempertimbangkan porsi relevan struktur pengendalian intern terhadap
kepatuhan (paragraf 42 s.d. 44).
d. Memperoleh bukti yang cukup termasuk pengujian kepatuhan terhadap
persyaratan tertentu (paragraf 45 s.d. 46).
e. Mempertimbangkan peristiwa kemudian (paragraf 47 s.d. 49).
f. Merumuskan pendapat mengenai apakah asersi manajemen tentang kepatuhan
entitas terhadap persyaratan tertentu disajikan secara wajar dalam semua hal
yang material berdasarkan kriteria yang disepakati (paragraf 50).

5000.12

Atestasi Kepatuhan

Pemerolehan Pemahaman atas Persyaratan Kepatuhan Tertentu


37 Praktisi harus memperoleh pemahaman tentang persyaratan tertentu yang
terdapat dalam asersi manajemen tentang kepatuhan. Untuk memperoleh pemahaman
tersebut, praktisi harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
a. Undang-undang, peraturan, ketentuan, kontrak, dan hibah yang melandasi
persyaratan kepatuhan tertentu, termasuk persyaratan yang dipublikasikan.
b. Pengetahuan tentang persyaratan kepatuhan tertentu yang diperoleh melalui
laporan perikatan sebelumnya dan laporan untuk memenuhi peraturan.
c. Pengetahuan tentang persyaratan kepatuhan tertentu yang diperoleh dari
pembicaraan dengan individu semestinya di dalam entitas (seperti direktur
keuangan, auditor intern, penasihat hokum, pejabat kepatuhan, dan pengelola hibah
atau kontrak).
d. Pengetahuan tentang persyaratan kepatuhan tertentu yang diperoleh dari
pembicaraan dengan individu semestinya di luar entitas (seperti pihak pengatur,
spesialis pihak ketiga).
Perencanaan Perikatan
Pertimbangan Umum
38 Perencanaan suatu perikatan untuk memeriksa asersi manajemen tentang kepatuhan
entitas terhadap persyaratan tertentu meliputi pengembangan strategi menyeluruh
untuk pelaksanaan dan lingkup yang diharapkan dalam perikatan tersebut.
Praktisi harus mempertimbangkan hal-hal perencanaan yang dibahas dalam Seksi 100
[PSAT No. 07] Standar Atestasi, paragraf 28 s.d 32.
Berbagai Komponen
39 Dalam perikatan untuk memeriksa asersi manajemen tentang kepatuhan
entitas terhadap persyaratan tertentu bila entitas tersebut beroperasi dalam beberapa
komponen (sebagai contoh, lokasi, cabang, anak perusahaan, atau program), praktisi
dapat menentukan bahwa ia tidak perlu melakukan pengujian kepatuhan terhadap
setiap komponen. Dalam menentukan dan memilih komponen yang akan diuji, praktisi
harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini: (a) tingkat berlakunya
persyaratan kepatuhan tertentu di tingkat komponen, (b) pertimbangan materialitas,
(c) tingkat sentralisasi catatan, (d) efektivitas kebijakan dan prosedur lingkungan
pengendalian, terutama yang berdampak terhadap pengendalian langsung
manajemen terhadap pelaksanaan wewenang yang didelegasikan kepada orang lain dan
kemampuannya dalam mengawasi aktivitas secara efektif di berbagai lokasi, (e) sifat
dan luasnya operasi yang dilaksanakan di berbagai komponen, dan (f) kesamaan
operasi dan pengendalian terhadap kepatuhan untuk berbagai komponen.
Penggunaan Pekerjaan Spesialis
40 Dalam beberapa perikatan kepatuhan, sifat persyaratan kepatuhan tertentu
mungkin memerlukan keahlian atau pengetahuan dalam bidang khusus selain akuntansi
atau auditing.

5000.13

Standar Profesional Akuntan Publik

Dalam hal ini, praktisi dapat menggunakan pekerjaan spesialis dan hares mengikuti
panduan kinerja dan pelaporan dalam SA Seksi 336 [PSA No. 39] Penggunaan Pekerjaan
Spesialis.
Fungsi Audit Intern
41 Faktor lain yang harus dipertimbangkan oleh praktisi pada waktu
merencanakan perikatan adalah apakah entitas memiliki fungsi audit intern dan luasnya
keikutsertaan audi-tor intern dalam memantau kepatuhan terhadap persyarata n
tertentu. Praktisi harus mempertimbangkan panduan dalam SA Seksi 322 [PSA No. 33]
Pertimbangan Auditor atas FungsiAudit Intern dalam SuatuAuditatas Laporan
Keuangan,pada waktu menilai kompetensi dan objektivitas auditor intern, sifat, saat, dan
luasnya pekerjaan yang dilaksanakan, dan hal-hal lain yang berkaitan.
Pertimbangan atas Pengendalian Intern terhadap Kepatuhan
42 Praktisi harus memperoleh pemahaman memadai tentang bagian pengendalian intern
yang relevan terhadap kepatuhan untuk merencanakan perikatan dan untuk menaksir
risiko pengendalian untuk kepatuhan terhadap persyaratan tertentu. Dalam
merencanakan pemeriksaan, pengetahuan tersebut harus digunakan untuk
mengidentifikasi tipe ketidakpatuhan potensial, untuk mempertimbangkan faktorfaktor yang berdampak terhadap risiko ketidakpastian material, dan untuk mendesain
pengujian kepatuhan yang semestinya.
43 Praktisi umumnya memperoleh pemahaman atas desain pengendalian
tertentu dengan cara: pengajuan pertanyaan kepada manajemen yang semestinya,
personel pengawas dan personel staf; inspeksi terhadap dokumen entitas; pengamatan
terhadap operasi dan aktivitas entitas. Sifat dan luasnya prosedur yang dilaksanakan
oleh praktisi bervariasi dari satu entitas ke entitas lain dan dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti kompleksitas dan barunya persyaratan tertentu, pengetahuan praktisi
tentang pengendalian terhadap persyaratan tertentu yang diperoleh dari perikatan
profesional sebelumnya, pemahaman atas industri yang menjadi tempat beroperasinya
entitas, dan pertimbangan tentang materialitas. Pada waktu menaksir risiko
pengendalian di bawah maksimum, praktisi harus melaksanakan pengujian
pengendalian untuk memperoleh bukti yang mendukung tingkat risiko pengendalian
yang ditaksir.
44 Dalam pelaksanaan perikatan pemeriksaan atas asersi manajemen, praktisi dapat
menyadari adanya kekurangan signifikan dalam desain atau operasi pengendalian
intern terhadap kepatuhan yang dapat berakibat negatif terhadap kemampuan
entitas untuk mematuhi persyaratan tertentu. Tanggung jawab praktisi untuk
mengkomunikasikan kekurangan tersebut dalam pemeriksaan atas asersi manajemen
tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu sama dengan tanggung jawab
auditor yang dijelaskan dalam SA Seksi 325 [PSA No. 35] Komunikasi Masalah yang
Berhubungan dengan Pengendalian Intern yang Ditemukan dalam Suatu Audit.

5000.14

Atestasi Kepatuhan

Pemerolehan Bukti yang Cukup


45 Praktisi harus menerapkan prosedur untuk memberikan keyakinan memadai
dalam mendeteksi ketidakpatuhan material. Penentuan prosedur ini dan penilaian
kecukupan bukti yang diperoleh merupakan masalah pertimbangan profesional. Pada
waktu melaksanakan pertimbangan tersebut, praktisi harus mempertimbangkan
panduan yang dibahas dalam paragraf 34 s.d. 37 Seksi ini, dan S A Seksi 350 [PSA No.
26] SamplingAudit.
46 Untuk perikatan yang mencakup kepatuhan terhadap persyaratan
peraturan, prosedur yang digunakan oleh praktisi harus mencakup r e v i e w terhadap
laporan tentang pemeriksaan signifikan dan komunikasi yang bersangkutan antara
badan pengatur dengan entitas dan, jika berlaku, pengajuan pertanyaan kepada badan
pengatur, termasuk pengajuan pertanyaan tentang pemeriksaan yang sedang berjalan.
Pertimbangan atas Peristiwa Kemudian
47 Pertimbangan praktisi atas peristiwa kemudian dalam pemeriksaan atas
asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu adalah
sama dengan pertimbangan auditor atas peristiwa kemudian dalam audit atas laporan
keuangan, sebagaimana dibahas dalam SA Seksi 560 [PSA No. 46] Peristiwa Kemudian.
48 Dua tipe peristiwa kemudian memerlukan pertimbangan oleh manajemen dan
evaluasi oleh praktisi. Tipe pertama adalah peristiwa yang memberikan informasi
tambahan tentang kepatuhan entitas selama periode yang dicakup oleh asersi
manajemen dan kemungkinan berdampak terhadap asersi manajemen, dan oleh karena
itu, terhadap laporan praktisi. Untuk periode dari akhir periode pelaporan (atau titik
waktu) sampai dengan tanggal laporan praktisi, praktisi harus melakukan prosedur
untuk mengidentifikasi peristiwa yang memberikan informasi tambahan tentang kepatuhan
selama periode tersebut. Prosedur tersebut mencakup, namun terbatas pada, permintaan
keterangan tentang dan pertimbangan atas informasi berikut MI:
a. Laporan auditor intern yang relevan yang diterbitkan dalam periode kemudian.
b. Laporan praktisi lain yang mengidentifikasi ketidakpatuhan, yang diterbitkan dalam
periode kemudian.
c. Laporan badan pengatur tentang ketidakpatuhan entitas, yang diterbitkan dalam
periode kemudian.
d. Informasi tentang ketidakpatuhan entitas, yang diperoleh melalui perikatan
profesional lain terhadap entitas tersebut.
49 Tipe kedua berupa ketidakpatuhan yang terjadi dalam periode yang dicakup
oleh asersi manajemen namun sebelum tanggal diterbitkannya laporan praktisi.
Praktisi tidak bertanggung jawab untuk mendeteksi ketidakpatuhan semacam itu.
Namun, praktisi dapat saja mengetahui adanya ketidakpatuhan, yang menurut
sifatnya dan signifikannya, pengungkapan tentang peristiwa tersebut diperlukan
untuk menjadikan asersi manajemen

5000.15

Standar Profesional Akuntan Publik

tidak menimbulkan salah tafsir. Dalam keadaan seperti itu, praktisi harus memasukkan
paragraf penjelasan dalam laporannya yang menjelaskan sifat ketidakpatuhan
seandainya peristiwa tersebut tidak diungkapkan dalam asersi manajemen yang
melampiri laporan praktisi.
Perumusan Pendapat atas Asersi Manajemen
50 Dalam mengevaluasi apakah asersi manajemen disajikan secara wajar dalam
semua hal yang material, praktisi harus mempertimbangkan (a) sifat dan frekuensi
ketidakpatuhan yang diidentifikasi dan (b) apakah ketidakpatuhan semacam itu material
dibandingkan dengan sifat persyaratan kepatuhan, sebagaimana yang dibahas dalam
paragraf 33.
Pelaporan
51 Bentuk laporan praktisi tergantung antara lain pada metode yang digunakan
oleh manajemen dalam penyajian asersi tertulis:
a. Jika asersi manajemen disajikan dalam laporan terpisah yang akan melampiri
laporan praktisi, praktisi harus menggunakan bentuk laporan sebagaimana dibahas
dalam paragraf 52 clan 53.
b. Jika manajemen menyajikan asersinya hanya dalam bentuk surat representasi yang
akan melampiri laporan praktisi, praktisi harus menggunakan bentuk laporan
sebagaimana dibahas dalam paragraf 54 dan 55.
52 Bila manajemen menyajikan asersinya dalam laporan terpisah yang akan
melampiri laporan praktisi, laporan praktisi yang biasanya ditujukan kepada entitas,
harus mencakup;
a. Judul yang berisi kata independen
b. Suatu pengacuan ke asersi manajemen tentang kepatuhan entitas dengan
persyaratan tertentu, termasuk periode yang dicakup oleh asersi manajemen. 9
c. Suatu pernyataan bahwa kepatuhan terhadap persyaratan yang dicakup dalam
asersi manajemen merupakan tanggung jawab manajemen entitas dan bahwa
tanggung jawab praktisi terletak pada pernyataan pendapat atas asersi
manajemen tentang kepatuhan terhadap persyaratan tersebut berdasarkan
pemeriksaannya.
d. Suatu pernyataan bahwa pemeriksaan telah dilaksanakan berdasarkan standar
yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan oleh karena itu mencakup
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti tentang kepatuhan entitas terhadap
persyaratan tertentu dan melaksanakan prosedur lain berdasarkan pertimbangan
praktisi sesuai dengan keadaan. Di samping itu, laporan tersebut harus berisi
pernyataan bahwa praktisi yakin bahwa pemeriksaannya memberikan keyakinan
memadai sebagai dasar untuk memberikan suatu pendapat dan suatu pernyataan
bahwa pemeriksaannya tidak memberikan penentuan legal atas kepatuhan entitas.
_____________________________
9

Praktisi dapat juga mengadapan periktan untuk melaporkan asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap
persyaratan tertentu pada titik waktu tertentu, contoh laporan dalam Seksi ini harus disesuaikan.

5000.16

Atestasi Kepatuhan

e.

Suatu pernyataan pendapat praktisi atas apakah asersi manajemen disajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
atau disepakati

53 Berikut ini disajikan bentuk laporan praktisi yang harus digunakan bila Ia
memeriksa asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu
dalam periode waktu tertentu.
Laporan Akuntan Independen
[Pihak yang Dituju oleh Akuntan]
Kami telah memeriksa asersi manajemen tentang kepatuhan [nama entitas] terhadap
[daftar persyaratan kepatuhan tertentu] untuk [periode] yang berakhir pada [tanggal]
yang tercantum dalam [judullaporan manajemen] terlampir. Manajemen
bertanggung jawab atas kepatuhan [nama entitas] terhadap persyaratan tersebut.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas asersi manajemen
tentang kepatuhan [nama entitas] berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan pemeriksaan berdasarkan standar yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia oleh karena itu mencakup pemeriksaan, berdasarkan pengujian,
bukti tentang kepatuhan [nama entitas] terhadap persyaratan tersebut dan
pelaksanaan prosedur lain berdasarkan pertimbangan kami sesuai dengan keadaan.
Kami yakin bahwa pemeriksaan kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat. Pemeriksaan kami tidak memberikan penentuan legal atas
kepatuhan [nama entitas] terhadap persyaratan tertentu.
Menurut pendapat kami, asersi manajemen [sebutkan asersi manajemen-seperti,
bahwa PT KXT mematuhi persyaratan tersebut di atas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal31 Desember20X1] disajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material."
[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan
publik]
[Tanggal4
54 Bila manajemen menyajikan asersi tertulisnya tentang kepatuhan entitas
dalam bentuk surat representasi kepada praktisi dan tidak dalam bentuk laporan
terpisah yang
______________________________________
10 Seringkali, kriteria telah dimasukkan dalam persyaratan kepatuhan, sehingga dalam hal ini tidak perlu
mengulangi penyebutan kriteria dalam laporan praktisi; namun, jika kriteria tidak dimasukkan dalam persyaratan
kepatuhan, laporan praktisi harus mengidentifikasi kriteria tersebut. Sebagai contoh, jika persyaratan kepatuhan adalah
"mempertahankan modal berjumlah Rp200.000.000," laporan praktisi tidak perlu mengidentifikasi jumlah
Rp200.000.000 tersebut; namun, jika persyaratannya adalah "mempertahankan modal memadai," praktisi harus
mengidentifikasi kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan "memadai."

5000.17

Standar Profesional Akuntan Publik

melampiri laporan praktisi, praktisi harus memodifikasi laporannya untuk memasukkan


asersi manajemen tentang kepatuhan entitas dan menambahkan suatu paragraf yang
membahas penggunaan laporannya ke pihak tertentu. Sebagai contoh, badan pengatur
mungkin meminta laporan dari praktisi tentang asersi manajemen tentang kepatuhan
entitas terhadap persyaratan tertentu namun tidak meminta asersi tertulis secara terpisah
dari manajemen.
55 Berikut ini disajikan bentuk laporan praktisi yang digunakan untuk kondisi
yang dilukiskan dalam paragraf 54.
Laporan Akuntan Independen
[Pihak yang Dituju oleh Akuntan]
Kami telah memeriksa asersi manajemen yang dicantumkan dalam surat representasi
bertanggal [tanggal], bahwa [nama entitas] mematuhi [daftar persyaratan
kepatuhan tertentu] untuk [periode] yang berakhir pada [tanggal]. Sebagaimana
yang dibahas dalam surat representasi, manajemen bertanggung jawab atas kepatuhan
[nama entitas] terhadap persyaratan tersebut. Tanggung jawab kami terletak pada
pernyataan pendapat atas asersi manajemen tentang kepatuhan [nama entitas]
berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan pemeriksaan berdasarkan standar yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia oleh karena itu mencakup pemeriksaan, berdasarkan pengujian,
bukti tentang kepatuhan [nama entitas] terhadap persyaratan tersebut dan
pelaksanaan prosedur lain berdasarkan pertimbangan kami sesuai dengan
keadaan. Kami yakin bahwa pemeriksaan kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat. Pemeriksaan kami tidak memberikan penentuan legal atas
kepatuhan [nama entitas] terhadap persyaratan tertentu.
Menurut pendapat kami, asersi manajemen [sebutkan asersi manajemen-seperti,
bahwa PT KXT mematuhi persyaratan tersebut di atas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal3l Desember 20X1] disajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material.
Laporan ini ditujukan semata-mata untuk informasi bagi komite audit, manajemen,
dan [sebutkan nama badan pengatur]."
[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan
publik]
[Tanggal]
_________________________________________
Jika laporan ini merupakan bagian dari catatan publik, kalimat berikut ini harus ditambahkan dalam laporan:
"Namun, laporan ini merupakan catatan publik dan distribusinya tidak terbatas."

5000.18

Atestasi Kepatuhan

56 Bila penyaj tan asersi telah dilakukan sesuai dengan kriteria tertentu yang
disepakati oleh manajemen dan pemakai, laporan praktisi juga harus berisi pernyataan
tentang pembatasan penggunaan laporan tersebut karena hanya ditujukan semata-mata
bagi pihak tertentu.12
57 Evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan tertentu mungkin memerlukan
interpretasi terhadap undang-undang, peraturan, ketentuan, kontrak, atau hibah yang
menjadi sumber persyaratan tersebut. Dalam situasi seperti ini, praktisi harus
mempertimbangkan apakah ia memiliki kriteria yang memadai untuk mengevaluasi
kriteria tersebut sesuai dengan standar umum yang ketiga. Jika interpretasi signifikan,
praktisi dapat mencantumkan suatu paragraf yang menyatakan deskripsi dan sumber
interpretasi yang dibuat oleh manajemen entitas. Berikut ini contoh paragraf tersebut,
yang dicantumkan langsung setelah paragraf lingkup:
Kami telah diberi informasi bahwa, menurut interpretasi [nama entitas] terhadap
[identifakasi persyaratan kepatuhan], (jelaskan sumber dan sifat interpretasi yang
relevan].
58 Tanggal selesainya prosedur pemeriksaan harus digunakan sebagai tanggal
laporan praktisi.
MODIFIKASI LAPORAN
59 Praktisi harus memodifikasi laporan bentuk baku yang disajikan dalam paragraf
53 dan 55 Seksi ini, jika trdapat kondisi berikut ini:
a. Terdapat ketidakpatuhan material dengan persyaratan tertentu (paragraf 60 s.d.
paragraf 66).
b. Terdapat masalah ketidakpastian material (paragraf 67).
c. Terdapat pembatasan atas lingkup perikatan. 13
d. Praktisi memutuskan untuk mengacu ke laporan praktisi lain sebagai dasar, sebagian
untuk laporannya.14
Ketidakpatuhan Material
6 0 Bila pemeriksaan atas asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap
persyaratan tertentu mengungkapkan ketidakpatuhan terhadap persyaratan yang berlaku,
yang
______________________________________
12 Namun, dalam situasi tertentu, kriteria yang ditetapkan oleh manajemen dan pemakai laporan lain dapat
memadai untuk didistribusikan kepada publik. Lihat PSAT No. 01 (SAT Seksi 100) StandarAtestasi, paragraf 70
13 Praktisi harus mengacu ke PSAT No. 01 (SAT Seksi 400) Informasi Keuangan Interim paragraf 58 s.d. 61
sebagai pedoman tentang modifikasi laporan karena batasan atas lingkup dan menyesuaikan pedoman tersebut ke
standar pelaporan dalam Seksi ini.
14 Praktisi harus mengacu ke PSAT No. 04 (SAT Seksi 400) Informasi Keuangan Interim, paragraf 62 s.d. 63
untuk panduan tentang pendapat berdasarkan sebagian atas laporan praktisi lain dan menyesuaikan pedoman tersebut
ke standar pelaporan dalam Seksi ini.

5000.19

Standar Profesional Akuntan Publik

menurut keyakinan manajemen mempunyai pengaruh material terhadap kepatuhan


entitas, praktisi harus memodifikasi laporannya. Sifat modifikasi laporan tergantung
atas apakah manajemen mengungkapkan, dalam asersinya, suatu deskripsi tentang
ketidakpatuhan terhadap persyaratan.
61 Jika manajemen mengungkapkan ketidakpatuhan tersebut dan memodifikasi
semestinya asersi tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu, praktisi
harus memodifikasi paragraf pendapat dengan memasukkan pengacuan ke
ketidakpatuhan dan menambahkan paragraf penjelasan (setelah paragraf
pendapat) yang menekankan ketidakpatuhan tersebut.
62 Berikut ini disajikan suatu laporan, yang dimodifikasi dengan paragraf penjelasan,
yang harus digunakan oleh praktisi bila ia mengidentifikasi ketidakpatuhan dan
manajemen telah memodifikasi semestinya asersinya karena adanya ketidakpatuhan
tersebut.
Laporan Akuntan Independen
[Pihak yang Dituju oleh Akuntan]
[paragraf Pengantar]
[paragraf Lingkup]
Menurut pendapat kami, asersi manajemen [sebutkan asersi manajemen-seperti,
kecuali untuk ketidakpatuhan terhadap (daftar persyaratan tertentu) bahwa PT
KXT mematuhi persyaratan tersebut di atas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 20X1] disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material.
Sebagaimana dibahas dalam asersi manajemen, telah terjadi ketidakpatuhan material
di [nama entitas] selama [jangka waktu] yang berakhir pada [tanggal].
[Gambarkan ketidakpatuhan tersebut].
[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan
publik]
[Tanggal]
63 Dalam beberapa keadaan, manajemen kemungkinan tidak sepakat dengan
praktisi tentang adanya ketidakpatuhan material dan, oleh karena itu, tidak
mencantumkan penjelasan mengenai ketidakpatuhan tersebut ke dalam asersinya.
Sebagai alternatifnya, manajemen mungkin menjelaskan ketidakpatuhan, namun tidak
memodifikasi asersinya bahwa entitas tersebut mematuhi persyaratan tertentu. Dalam
hal ini, praktisi harus menyatakan pendapat

5000.20

Atestasi Kepatuhan

wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar, tergantung atas


materialitas ketidakpatuhan tersebut. Dalam memutuskan apakah praktisi
memodifikasi pendapatnya dan apakah modifikasi tersebut berupa pendapat wajar
dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar, praktisi harus mempertimbangkan
faktor-faktor seperti signifikannya ketidakpatuhan entitas dan pervasifnya
ketidakpatuhan yang terjadi.
64 Berikut ini adalah bentuk laporan yang harus digunakan oleh praktisi bila
ia berkesimpulan bahwa pendapat wajar dengan pengecualian sudah semestinya dalam
keadaan yang dihadapinya.
Laporan Akuntan Independen
[Pihak yang Dituju oleh Akuntan]
[Paragraf Pengantar]
[Paragraf Lingkup]
Pemeriksaan kami mengungkapkan ketidakpatuhan material berikut ini terhadap
[tipe persyaratan kepatuhan] yang berlaku bagi [nama entitas] selama [jangka
waktu] yang berakhir [tanggal]. Velaskan ketidakpatuhan tersebut].
Menurut pendapat kami,kecuali untuk ketidakpatuhan material sebagaimana
dijelaskan dalam paragraf ketiga, asersi manajemen [sebutkan asersi manajemen-seperti,
kecuali untuk ketidakpatuhan terhadap (dafiarpersyaratan tertentu) bahwa PTKXT
mematuhi persyaratan tersebut di atas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 20X1] disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material.
[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan
publik]
[Tanggal]
65 Berikut ini adalah bentuk laporan yang harus digunakan oleh praktisi bila
ia berkesimpulan bahwa pendapat tidak wajar merupakan pendapat yang cocok dalam
keadaan yang dihadapinya.
Laporan Akuntan Independen
[Pihak yang Dituju oleh Akuntan]
[Paragraf Pengantar]
5000.21

Standar Profesional Akuntan Publik

[Paragraf Lingkup]
Pemeriksaan kami mengungkapkan ketidakpatuhan material berikut ini terhadap
[tipe persyaratan kepatuhan] yang berlaku bagi [nama entitas] selama [jangka waktu]
yang berakhir [tanggal] [Jelaskan ketidakpatuhan tersebut].
Menurut pendapat kami, karena ketidakpatuhan material sebagaimana dijelaskan
dalam paragraf ketiga, asersi manajemen [sebutkan asersi manajemen-seperti,
kecuali untuk ketidakpatuhan terhadap (daftar persyaratan tertentu) bahwa PT KXT
mematuhi persyaratan tersebut di atas untuk tahun yang berakhirpada tanggal 3l
Desember20Xl] tidak disajikan secara wajar.
[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin kantorakuntan
publik
]
[Tanggal]
66 Bila praktisi menerbitkan laporan pemeriksaan atas asersi manajemen tentang
kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu dalam dokumen yang sama yang berisi
laporan audit atas laporan keuangan entitas, kalimat berikut ini harus dicantumkan dalam
suatu paragraf laporan pemeriksaan yang menjelaskan ketidakpatuhan material tersebut:
Kondisi ini dipertimbangkan dalam menentukan sifat, saat, dan luas pengujian
audit dalam audit kami atas laporan keuangan tahun 20XX, dan laporan ini tidak
mempengaruhi laporan bertanggal [tanggal laporan] atas laporan keuangan.
Praktisi juga mungkin memasukkan kalimat tersebut di atas jika dua laporan
tersebut tidak dicantumkan dalam dokumen yang sama.
Ketidakpastian Material
67 Dalam keadaan tertentu, hasil kejadian di masa yang akan datang yang
kemungkinan berdampak terhadap penentuan kepatuhan terhadap persyaratan
tertentu selama periode sebelumnya tidak dapat secara masuk akal diestimasi oleh
manajemen. Bila terdapat ketidakpastian seperti ini, tidak dapat ditentukan apakah
entitas mematuhi persyaratan tertentu dan, oleh karena itu, tidak dapat ditentukan pula
apakah asersi manajemen disajikan secara wajar. Sebagai contoh, suatu entitas terlibat
dalam perkara pengadilan atau penyelidikan peraturan yang kemungkinan, pada waktu
perikatan berlangsung, menyebabkan ketidakpastian dalam penentuan kepatuhan. Bila
terdapat hal ini dan dimasukkan ke dalam asersi manajemen, praktisi harus
menambahkan suatu paragraf penjelasan dalam laporannya yang menjelaskan
ketidakpastian tersebut. Bila terdapat situasi ketidakpastian namun tidak dimasukkan ke
dalam asersi manajemen, praktisi harus menambahkan suatu paragraf penjelasan dalam
laporannya

5000.22

Atestasi Kepatuhan

dan riempertimbangkan perlunya praktisi menyatakan pendapat wajar dengan


pengecualian atau pendapat tidak wajar.
REPRESENTASI MANAJEMEN
68 Dalam perikatan prosedur yang disepakati atau perikatan pemeriksaan, praktisi
harus memperoleh representasi tertulis manajemen yang berisi:
a. Pengakuan atas tanggung jawab manajemen untuk mematuhi persyaratan tertentu.
b. Pengakuan atas tanggung jawab manajemen untuk membangun dan
memelihara pengendalian intern yang efektif terhadap kepatuhan.
c. Pernyataan bahwa manajemen telah melaksanakan suatu evaluasi atas (1) kepatuhan
entitas terhadap persyaratan tertentu atau (2) pengendalian entitas untuk
menjamin kepatuhan dan untuk mendeteksi ketidakpatuhan terhadap persyaratan,
jika hal ini berlaku.
d. Pernyataan bahwa asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap
persyaratan tertentu atau efektivitas pengendalian intern terhadap kepatuhan, jika
hal ini berlaku, didasarkan pada kriteria yang ditetapkan atau dipublikasikan.
e.

Pernyataan bahwa manajemen telah mengungkapkan kepada praktisi semua


ketidakpatuhan yang diketahuinya.
f. Pernyataan bahwa manajemen telah menyediakan seluruh dokumentasi yang
berkaitan dengan kepatuhan terhadap persyaratan tertentu.
g. Pernyataan tentang interpretasi atas persyaratan kepatuhan yang memiliki
berbagai interpretasi.
h. Pernyataan bahwa manajemen telah mengungkapkan komunikasi apa saja dengan
badan pengatur, auditor intern, dan praktisi lain tentang kemungkinan
ketidakpatuhan terhadap persyaratan tertentu, termasuk komunikasi yang
diterima di antara akhir periode yang dicakup oleh asersi manajemen sampai
dengan tanggal laporan praktisi.
i. Pernyataan bahwa manajemen telah mengungkapkan semua ketidakpatuhan yang
terjadi setelah periode, atau tanggal, yang dipilih oleh manajemen untuk asersinya.
69 Penolakan manajemen untuk menyerahkan representasi tertulis yang
semestinya juga merupakan suatu batasan atas lingkup perikatan yang menuntut
praktisi untuk mengundurkan diri dari perikatan prosedur yang disepakati dan
menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau pernyataan tidak
memberikan pendapat dalam perikatan pemeriksaan. Lebih lanjut, praktisi harus
mempertimbangkan dampak penolakan manajemen atas kemampuannya untuk
meletakkan kepercayaan representasi manajemen yang lain.

5000.23

Standar Profesional Akuntan Publik

INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH


KLIEN YANG BERISI ASERSI MANAJEMEN TENTANG
KEPATUHAN ENTITAS TERHADAP PERSYARATAN TERTENTU
ATAU EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KEPATUHAN
70 Suatu entitas dapat menerbitkan berbagai dokumen yang berisi informasi ("informasi
laid) sebagai tambahan atas asersi manajemen (laporan) tentang (a) kepatuhan entitas terhadap
persyaratan tertentu atau (b) efektivitas pengendalian intern entitas terhadap kepatuhan dan
laporan praktisi mengenai asersi manajemen tersebut. Praktisi dapat telah melakukan prosedur
dan menerbitkan laporan yang mencakup informasi lain. Di lain pihak, tanggung jawab praktisi
berkaitan dengan informasi lain dalam dokumen tersebut, tidak meluas melampaui laporan
manajemen yang diidentifikasi dalam laporan praktisi, dan praktisi tidak memiliki kewajiban
untuk melaksanakan prosedur yang mendukung informasi lain yang terdapat dalam dokumen
tersebut. Namun, praktisi harus membaca informasi lain dalam mempertimbangkan apakah
informasi tersebut, atau cara menyajikan informasi tersebut, secara material tidak konsisten
dengan informasi yang tampak dalam laporan manajemen atau apakah informasi tersebut
berisi salah saji fakta secara material.
71 Praktisi harus mengikuti panduan yang terdapat dalam SAT Seksi 400 [PSAT No. 05]
Pelaporan tentang Pengendalian InternSuatu Entitas atas Pelaporan Keuangan paragraf 81 dan
82 jika ia yakin bahwa informasi lain tidak konsisten dengan informasi yang tercantum dalam
laporan manajemen atau jika ia menyadari bahwa ia yakin terdapat salah saji fakta secara
material.
TA NGGA L BERLA K U EFEK TIF
72 Seksi ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2000. Penerapan lebih awal dari tanggal
efektif berlakunya aturan dalam Seksi ini diizinkan.

5000.24

Anda mungkin juga menyukai