Tugas 2 - Turbin Angin Sumbu Horizontal Tiga Sudu
Tugas 2 - Turbin Angin Sumbu Horizontal Tiga Sudu
DISUSUN OLEH :
Nama
: Agung Nugroho
NIM
: 111.03.1051
Jurusan
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pemanfaatan tenaga angin sebenarnya bukanlah hal
yang baru dalam sejarah peradaban. Sudah berabad-abad
lamanya manusia menggunakan angin sebagai tenaga
penggerak kapal yang dipakai untuk mengarungi samudera
dan menjelajah semesta. Konon, pada abad ke-17 SM,
bangsa Babilonia kuno pun sudah menggunakan tenaga
angin untuk sistem irigasi. Turbin angin pertama sebagai
pembangkit listrik berupa sebuah kincir angin tradisional
dibuat oleh Poul La Cour di Denmark lebih dari 100 tahun
yang lalu. Kemudian pada awal abad ke-20 mulai ada
mesin eksperimen untuk turbin angin. Pengembangan lebih
serius dilakukan pada saat terj adi krisis minyak di era
1970-an dimana banyak pemerintah di seluruh dunia mulai
mengeluarkan
dana
untuk
riset
dan
pengembangan
15.000
turbin
angin
dengan
kapasitas
tersebut
juga
diikuti
pemangkasan
subsidi
hingga
akhir
tahun
2002,
kapasitas
total
MW
per
unit.
Dengan
keberhasilan
energi
angin
sudah
mampu
bersaing
dengan
mengurangi
ketergantungan
terhadap
sumber
Salah
satu
energi
alternatif
yang
dapat
listrik
tersebut
digunakan
untuk
berbagai
sumber
energi
pembangkit
listrik
yang
tangga
seperti
lampu,
televisi
dan
beberapa
besar.
Karena
peralatan listrik
rumah tangga
inverter.
Tujuan
a. Mengetahui koefisien daya kincir
b. Menggunakan kincir angin poros horizontal untuk
pembangkit listrik
c. Untuk
meningkatkan
kreativitas
1.3
mahasiswa
dan
dalam
mengembangkan
bidang
ilmu
pengetahuan (IPTEK)
Manfaat
a. Kincir angin ini dapat digunakan sebagai salah satu
pemanfaatan energi terbarukan.
Tinjauan Pustaka
Perkembangan teknologi tenaga angin di Indonesia
Diameter blade
=
Putaran generator
=
Perbandingan roda gigi
=
Diameter poros motor ke reduser =
Diameter poros
=
Umur bantalan
=
300 mm
1200 rpm
1:6
15,22 mm
25 mm
20000 jam
2. Bahan blade
: Fiberglass (Komposit)
: 100 cm
: 18 cm
: 8 cm
6. Diameter rotor
: 200 cm
7. Sudut helix
: 20o
Gambar 4. Anemometer
Sumber : (Komponen elektronika)
http://komponenelektronika.biz/fungsi-anemometer.html
Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin
dan
mengirimkan
data
pengontrol.
kecepatan
angin
ke
3.1.2 Blades
di
atas
menyebabkan
pisau
pisau
untuk
untuk
menjaga
putaran
pada
poros
titik
kerja
aman
dalam
pengoperasiannya.
10
angin
diluar
diguaan
akan
menyebabkan
overheat,
rotor
breakdown,
kawat
pada
listrik
adalah
sebuah
alat
yang
11
ini
dikenal
sebagai
pembangkit
listrik.
Walau
Generator
mendorong
muatan
listrik
untuk
sebuah
turbin
maupun
kincir
air,
mesin
3.1.8 Tower
Menara Kerangka
Kontruksi menara ini terdiri dari besi besi siku yang dibuat
sedemikian rupa hingga menjadi sebuah menara, tingginya
disesuaikan dengan kebutuhan. Menara ini juga biasa terbuat
dari besi bulat atau baja, sehingga menara lebih tahan lama.
12
Menara Pipa
Menara ini terbuat dari sebuah pipa yang mempunyai kawatkawat sebagai penegak tiang, dan kawat-kawat tersebut
harus diikat dengan jangkar, maka pondasinya dapat lebih
ringan. Dengan adanya kawat penegak tiang menara tidak
mudah tumbang, tetapi dalam pemasangan manara pipa ini
membutuhkan lahan yang cukup luas
3.1.9 Penyimpan energi (Battery)
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak
sepanjang hari angin akan selalu tersedia) maka ketersediaan
listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat
penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi
listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat
meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang
menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak
dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan
sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya
pada
saat
turbin
angin
berputar
kencang
atau
saat
Angin (SKEA)
3.2.1 Sudu (Blade)
Sudu merupakan bagian dari sebuah kincir angin berupa
pelat yang rata. Bila sejumlah udara dengan kecepatan
bergerak melalui bidang seluas R2 (luas sudu), maka daya
yang terdapat di dalam angin dapat ditentukan dengan rumus
:
P = v R2
P = Daya (watt)
13
mV
..
......................................................(1)
m adalah massa dari angin dan V adalah kecepatan angin.
Untuk menentukan besarnya massa angin yang mengenai
suatu permukaan dapat dihitung berdasarkan debit angin
yaitu volume persatuan waktu. Volume adalah massa per
berat jenis (Volume = m/). Debit juga merupakan perkalian
antara area dan kecepatan (Q = A x V). dari persamaan
tersebut maka dapat diturunkan persamaan massa angin
persatuan waktu (m/t) yaitu:
m/t
udara
Vangin.
.................................(2)
A adalah luas area baling-baling. Daya (P/power) adalah
energi persatuan waktu sehingga dari persamaan 1 dapat
ditulis menjadi :
P
Ek
/t
m/t
(V angin)
.......................................(3)
Subtitusi dari persamaan 3, persamaan daya (P) menjadi :
P
(Vangin)3
............................................(4)
Energi angin yang mengenai baling-baling seluas A pada
umumnya dinyatakan dalam Daya per area ( P/A) atau di
istilahkan dengan Power density (P*/Daya spesifik) dengan
satuan watt/m2. Jika berat jenis udara rata-rata adalah udara
14
V3
.................................................(5)
Baling-baling kincir angin direncanakan berjumlah 3 buah,
dengan besarnya diameter rotor 2 m. Jika kecepatan angin
rata-rata 4 - 5 m/s, Dari rencana itu dapat ditentukan daya
ideal yang dihasilkan adalah sebesar:
15
16
17
sebagai
stator.
Pada
pembuatan
generator
ini
dilakukan
18
menghasilakn
fluks.
Digunakan
dua
buah
rotor
keluaran
generator
di
searahkan
19
menjadikan
yang sering kita jumpai di sekitar kita. alat ini biasa kita
jumpai di gedung -gedung tinggi maupun perkantoran, selain
itu bisa juga kita jumpai di sekolah-sekolah maupun warnet.
Tower triangle sendiri mempunyai fungsi yang sangat banyak.
selain bisa kita gunakan untuk meletakkan atau sebagai
tempat pendukung dalam instalasi jaringan internet, tower
triangle juga bisa juga digunakan untuk antena radio amatir
maupun antena lainnya.
Ada berbagai spesifikasi produk yang digunakan dalam
pemasangan tower triangle ini, ada yang menggunakan
Galvanis
ada
juga
yang
tidak.
adalah
seng/
zink
dan
2%
adalah
unsur
alumunium.
Galvalum merupakan sebutan untuk pelapisan yang
mengandung unsur alumunium dan zinc, dipasaran popular
dengan sebutan Zincalume. Untuk Galvalum finishingnya
terdiri dari: 55% unsur coatingnya adalah aluminium, 43, 5%
adalah unsur seng/ zink dan 1, 5% unsur silikon.Beberapa
produsen mengklaim bahwa pada tebal pelapisan yang sama,
Galvalum memiliki ketahanan terhadap karat yang lebih tinggi
dibandingkan Galvanis.Untuk menyamai kekuatan galvalum
menahan karat, maka pelapisan pada galvanis dibuat lebih
tebal. Seperti juga produk material lainnya, dipasaran beredar
berbagai macam kelas material, pilihlah baja ringan dengan
mutu material prima yang sudah teruji dilapangan.
20
sampai
jarak
tarikan
seberat
pemancang
adalah
50kg.
1/3
dari
21
Digunakan
untuk
menjaga
putaran
pada
poros
titik
kerja
aman
dalam
pengoperasiannya.
d. Desain Fisik\
e. Pembuatan Generator
f. Uji Coba
Tower
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Tinjauan pustaka
Pemilihan Jenis Tower
Pemilihan Material Tower
Perhitungan Statika Struktur
Pengelasan
Uji Coba
23
BAB. V PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang adapat diambil dari perancangan ini
adalah sebagai berikut :
1.
Rancangan
berdasarkan
perhitungan
dari
kapasitas
24
Turbin
angin
yang
telah
diuji
dengan
jumlah
blade
4.2 Saran
Untuk Perancangan Kincir Angin Penggerak Generator
Listrik, masih perlu diadakan pengembangan lebih lanjut. Untuk
itu disarankan :
25
yang
dapat
tertentu
sebaiknya
diadakan
bantalan
sebaiknya
juga
diadakan
pengecekan
DAFTAR PUSTAKA
26
AWEA,2004., The
http://www.awea.org.
American
British
Wind
Wind
Energy
Association
Energy
Association
Angin
Rotor http://id.wikipedia.org/wiki/Rotor
Tower Triangle http://antarlangit.com/products/Tower-TriangleStandart-Ukuran-20.html
27
LAMPIRAN
DESAIN RANCANGAN KINCIR ANGIN
28