5rangkaian Logic, Multiplekser, Flip-Flop, Counter
5rangkaian Logic, Multiplekser, Flip-Flop, Counter
Tujuan
Rangkaian Logik
Multiplexer, FLIP-FLOP, Counter
: Setelah mempelajari Rangkaian Logik ini diharapkan
1. Memahami fungsi masukan, selektor, dan keluaran dari multiplexer.
2. Memahami prinsip kerja multiplexer.
3. Memahami aplikasi multiplexer pada rangkaian logika
4. Memahami macam-macam flip-flop
5. Memahami prinsip kerja flip-flop
6. Memahami aplikasi flip-flop pada rangkaian logika
7. Memahami macam-macam counter
8. Memahami prinsip kerja counter
9. Memahami aplikasi counter pada rangkaian logika
10. Memahami syarat multiplexer, flip-flop, dan counter.
5. Rangkaian Logik
Dalam teknik komputer digital ada beberapa rangkaian logik yang harus kita mengerti
sebelumnya, karena rangkaian ini adalah rangkaian utama yang membangun fungsi
dari mikrokomputer itu sendiri. Hal-hal yang akan dibahas di sini hanyalah hal-hal yang
nantinya sangat erat hubungannya dengan teknik mikrokomputer. Rangkaian atau
fungsi yang dimaksud adalah :
Multiplexer, Decoder, Flip-Flop, Shift Register, dan Counter ( Penghitung )
Teknik Mikroprosessor
63
Rangkaian Logik
5. 1. Multiplexer
Multiplexer atau sering disebut Data Selector, adalah sakelar elektronik yang dapat
dikontrol oleh input pengontrol S. Salah satu dari input yang ada ( X0 .. X3 )dapat
sampai ke output tergantung dari keadaan pengontrol S1 dan S2.
input
X0
X1
output
X2
Kontrol Input
X3
S1
S0
Output
S1
S0
X0
X1
X2
X3
Contoh
Variabel sinyal pada input adalah
pengontrol
X3 = H X2 = L X1 = L X0 = H
S1 = H S2 = L
input
X0
X1
X2
X3
H
L
Output Y = X 2 = L
L
H
H
S1
L
S0
Teknik Mikroprosessor
64
Rangkaian Logik
5. 2. Decoder
Pada Decoder yang sering juga disebut Demultiplexer, sinyal L atau H pada outputnya
tergantung dari kombinasi inputnya. Decoder di bawah ini disebut juga decoder 3 ke 8
karena mempunyai 3 input X0 sampai X1 dan 8 ( 23 ) output Y0 sampai Y7.
Tabel Fungsi Decoder
X2 X1 X0
Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
output
Y0
Y1
Y2
Y3
Y4
Y6
Y7
Y8
input
X0
X1
X2
Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa tergantung dari kombinasi input, setiap output
dapat berupa logik H.
Contoh
Pada variabel input terdapat sinyal-sinyal
X2 = H
X1 = L
X0 = H
maka sesuai
Y0
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
H
L
H
L
L
L
L
L
H
L
L
Dalam kenyataannya decoder yang sering digunakan adalah decoder dengan output
inverter, sehingga tabel di atas outputnya harus diinverter
( H menjadi L
dan
65
Rangkaian Logik
input
Sesuai sebelumya
Keadaan Stabil
Keadaan Stabil
Keadaan irregular
output
RS berarti S = Set sedangkan R = Reset. Tergantung dari sinyal input S dan R, sinyal
output pada Q dan Q dapat berupa logika L ataupun logika H dan keadaan disebut
bistabil triger. Tidak seperti fungsi gerbang dan rangkaian kombinasi yang sejauh ini
telah kita pelajari, pada FF ini sinyal output dapat tersimpan sekian lama sehingga
dapat digunakan sebagai elemen penyimpan. Dalam kenyataanya gerbang FF ini
direalisasikan dari 2 gerbang NAND yang disambung secara silang seperti gambar di
bawah ini,
S
Contoh
Dibawah ini adalah kombinasi dari input R dan S
Dengan kombinasi sinyal S = H
R=L
L
S
H
Teknik Mikroprosessor
66
Rangkaian Logik
R=H
H
L
S
H
Q
H
Q
L
R=H
L
H
R=H
H
H
67
Rangkaian Logik
gerbang NAND ). Ini berarti bahwa perubahan keadaan pada input S dan R tidak
mempunyai pengaruh pada master FF. Keadaan FF adalah seperti keadaan
sebelumnya. Disisi lain, jika clock input berlogika H keadaan S dan R menentukan
keadaan dari master FF. Slave mempunyai perilaku sama seperti pada Master, dimana
Kontrol Clock II diinverter dari Clock inputnya artinya bahwa Clock H pada Master FF
menghasilkan Clock L pada Slave FF atau sebaliknya.
S
Q
Clock
Q
R
Kontrol Clock I
Basis FF
Master
Kontrol Clock II
Basis FF
Slave
UClock
H
Level H
L
Level L
t2
t3
t1
t
t4
gambar
68
Rangkaian Logik
Pada Kasus t = t1 :
UClock
L
Level L
t1
H
H
Clock
L
H
R
L
Kontrol Clock I
Basis FF
Master
Kontrol Clock II
Basis FF
Slave
Kasus t = t1
Jika naiknya tegangan Clock yang sedang menuju level H telah meninggalkan batas
atas toleransi sinyal L output pada clock inverter berubah menjadi L, yang berarti
bahwa kedua output Kontrol Clock II dan juga input Slave FF berlogika H. Input dari
Slave FF tidak dilalukan ( disable ) dan Slave FF tetap bertahan pada keadaanya.
Pada Kasus t = t2 :
Jika tegangan clock telah mencapai batas bawah dari toleransi sinyal H, salah satu
output pada Kontrol Clock I berlogika L dan output yang lain berlogika H. Input pada
Master FF dilalukan ( enable ), yang berarti bahwa output pada Master FF mengambil
keadaan logika yang ditetapkan pada input R-S ( sama persis ) atau inverter dari
keluaran pada Kontrol Clock I. Untuk lebih jelasnya lihat perilaku clock input dan
Teknik Mikroprosessor
69
Rangkaian Logik
t2
H
L
Clock
Kontrol Clock I
Basis FF
Master
Kontrol Clock II
Basis FF
Slave
Kasus t = t2
Pada Kasus t = t3 :
Jika turunya tegangan Clock yang sedang menuju level L telah meninggalkan batas
bawah toleransi sinyal H, input dari Master FF kembali tertutup ( disable ), yang berarti
bahwa outputnya menyimpan keadaan yang ada.
UClock
Level H
t3
Teknik Mikroprosessor
70
Rangkaian Logik
H
H
Clock
L
H
Kontrol Clock I
Basis FF
Master
Kontrol Clock II
Basis FF
Slave
Kasus t = t3
Pada Kasus t = t4 :
Jika tegangan clock mencapai batas atas toleransi sinyal L , input dari Slave FF
dihantarkan ( enable ) yang berarti bahwa Slave FF mengambil keadaan dari Master
FF. Dengan urutan yang pasti maka pada saat t4 informasi pada input RS sampai ke
output Q.
S
H
H
Clock
H
H
Kontrol Clock I
Basis FF
Master
Kontrol Clock II
Basis FF
Slave
Kasus t = t4
Dari seluruh penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, informasi yang ada
pada input R dan S selama interval t1 dan t2 ditransfer ke Flip-Flop, disimpan dan pada
t4 diteruskan ke output.
Teknik Mikroprosessor
71
Rangkaian Logik
J
Q
Clock
Q
K
Tabel Fungsi
tN+1
Q
Q
tN
toggle
( toggle )
Tergantung dari type Flip-Flop, bahwa FF dapat bekerja dengan pulsa turun atau pulsa
naik artinya bahwa reaksi akan terjadi pada saat pulsa turun ( H L ) atau reaksi
akan terjadi pada saat pulsa naik ( L H ) . Seperti pada penjelasan sebelumnya,
maka di bawah ini akan dijelaskan prinsip kerja dari JK Master - Slave Flip-Flop.
Kasus
Teknik Mikroprosessor
72
Rangkaian Logik
Keadaan Awal
Q
L
K
H
Clock
Q=H
Q=L
L
H
J
H
L
H
1
H
K
H
Q
H
Teknik Mikroprosessor
73
Rangkaian Logik
pada
T ( )
Outputnya
akan berubah
menjadi
Q=H
J
H
2
H
Kasus
Q
H
II
Keadaan Awal
Q
L
K
L
Teknik Mikroprosessor
74
Rangkaian Logik
Clock
Q=H
Q=L
L
H
H
H
1
H
K
L
pada
T ( )
Outputnya
akan berubah
menjadi
Q=L
H
L
L
H
2
H
K
L
Teknik Mikroprosessor
H
L
75
Q
L
Rangkaian Logik