Definisi Ilmiah

Hematoma subdural adalah hematoma yang terbentuk karena adanya perdarahan yang
terkumpul di antara duramater dan arakhnoid. Ia bisa terjadi oleh karena trauma termasuk
aselerasi atau deselerasi yang menghasilkan pengrobekan jembatan vena dari otak ke sinus dural.
Apabila volume hematoma meningkat, tekanan intracranial juga akan meningkat dan
menyebabkan herniasi.1
Kejadian hematoma subdural bisa dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas yang
tinggi, tergantung kepada ukuran hematoma dan kelainan lain yang terkait dengan kerusakan
otak. Semakin cepat kejadian ini dirawat dan diatasi, semakin tinggi peratus sembuh pasien
hematoma subdural. 1
Hematoma subdural bisa dibahagikan kepada tiga klasifkasi yaitu: hematoma subdural
akut, hematoma subdural subakut dan hematoma subdural kronik.
a) Subdural akut ( < 2 hari) 2
Hematoma subdural akut menimbulkan gejala neurologic penting dan serius
dalam 24- 48 jam setelah cedera. Seringkali berkaitan dengan trauma otak berat,
hematoma ini juga mempunyai mortalitas yang tinggi.4
b) Subdural subakut ( 2-14 hari) 2
Hematoma subdural subakut menyebabkan deficit neurologic yang bermakna
dalam waktu lebih 48 jam tetapi kurang dari dua minggu setelah cedera. Seperti
hematoma subdural akut, hematoma ini juga disebabkan oleh perdarahan vena
dalam ruangan subdural.4
c) Subdural kronik ( > 14 hari) 2
Timbulnnya gejala pada umumnya tertunda beberapa minggu, bulan dan bahkan
beberapa tahun setelah cedera pertama.4

Subdural Hematoma, Capital Health

Epidemiologi
Hematoma subdural bisa terjadi pada 1/3 dari kejadian kecederaan kepala yang berat.
Peningkatan usia bisa menyebabkan peningkatan faktor resiko untuk terjadinya hematoma
subdural. Kejadian ini dilaporkan sebanyak 7.35 kasus per 100 000 bagi populasi golongan yang
berusia 70- 79 tahun. Penelitian yang dijalankan di UK melaporkan sebanyak 12,5 kasus per 100

000 untuk setahun bagi populasi anak- anak yang berusia 0- 2 tahun dan sebanyak 24 kasus per
100 000 untuk anak- anak yang berusia 0- 1 tahun. Hasil penelitian ini juga menunjukkan kasus
yang disebabkan oleh non- accidental injury sebanyak 57%. 6
Penyebab lain bagi hematoma subdural yaitu

Komplikasi perinatal
Meningitis
Penyebab yang tidak terdeteksi
Kecederaan kepala
Kondisi medical non- traumatic

Hipotensi intracranial spontan juga turut dilaporkan sebagai penyebab kasus hematoma
subdural tetapi kejadiannya jarang. Hematoma subdural kronik bisa terjadi pada golongan
yang berusia lanjut oleh karena adanya riwayat jatuh atau penggunaan anticoagulant.
Prognosis
Prognosis bagi kasus hematoma subdural akut dan hematoma subdural kronik berbeda.
Pasien yang mengalami hematoma subdural akut ternyata tinggi sekali mortalitasnya, walaupun
dioperasi dengan segera. Kebiasaannya, ada kecederaan lain di kepala selain hematoma subdural
akut dan kecederaan lain ini yang menyebabkan prognosis kasus ini buruk. Ada juga kasus yang
dimana pasiennya berhasil setelah dioperasi tapi ada kesan sampingnya yaitu masalah
neurological yang permanent. Dalam kasus komplikasi hematoma subdural akut, apabila adanya
kecederaan parenkim otak, kadar mortalitas akan meningkat ke 50%. Hematoma subdural akut
yang tidak berkomplikasi, kadar mortalitasnya ialah 20%. 5
Prognosis akan menjadi lebih baik bagi pasien yang berkondisi seperti berikut: 6

Tidak hilang kesedaran

Tiada atau sedikit symptom neurological
Usia pasien kurang dari 50 tahun
Tidak mengkomsumsi alcohol
Tiada kecederaan yang lain
Menerima perawatan awal

Untuk kasus hematoma subdural kronik, prognosisnya lebih baik. Kadar mortalitasnya
sekitar 20% setelah dioperasi.

Daftar pustaka
1. Radiology Corner, Subdural Hematoma
2. Subdural Hematoma, Associate Professor Michael Murphy, Victorian Brain
and Spine Centre

3. Subdural Hematoma, Capital Health

4. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses- proses Penyakit, Sylvia A.Price and
Lorraine M. Wilson, Penerbit Buku Kedokteran
5. http://www.patient.co.uk/doctor/Subdural-Haematoma.htm
6. http://www.sparkpeople.com/resource/health_a-z_detail.asp?
AZ=447&Page=8