Anda di halaman 1dari 17

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................2


1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................................2
1.2 Tujuan ............................................................................................................................................2
BAB II DASAR TEORI...........................................................................................................................3
2.1 Pengertian Komposit ......................................................................................................................3
2.2 Material Penyusun Komposit .........................................................................................................3
2.3 Uji Tarik .........................................................................................................................................4
2.4 Fenomena Necking.........................................................................................................................4
2.5 Pemberian Gaya pada Komposit ....................................................................................................4
2.5.1 Isostrain ...................................................................................................................................4
2.5.2 Isostress ...................................................................................................................................5
2.5.3 Matriks Transformasi .............................................................................................................5
2.6 Software MATLAB ........................................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................................7
3.1 Data Pengujian Uji Tarik................................................................................................................7
3.2 Soal dan Pembahasan MATLAB ...................................................................................................8
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................................. 17
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 17
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 17

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komposit merupakan material yang saat ini umum digunakan dalam kehidupan
manusia. Contoh paling sederhana komposit dalam kehidupan sehari-hari yaitu batu bata
yang terdiri dari tanah liat dan jerami sebagai penguat. Komposit banyak digunakan di
pesawat terbang karena sifatnya ringan dan tidak mudah mengalami korosi. Karena
penggunaannya yang komersial baik dalam kehidupan sehari-hari ataupun dunia industri,
diperlukan suatu pengujian untuk mengetahui kualitas kualitas material. Dengan melakukan
sebuah pengujian, kita dapat mengetahui sifat mekanik dari sebuah material, melingkupi yield
strength dan ultimate strength.
Pengujian karakteristik suatu material dapat dilakukan dengan cara teoritis dan praktis.
Pengujian teoritis lebih mudah dilakukan karena menggunakan sebuah software seperti
MATLAB dengan memasukkan parameter dan rumus terkait tanpa melakukan praktek,
sedangkan pengujian praktis yaitu dengan menggunakan mesin uji tarik. Kedua metode ini
memang bertujuan untuk mengetahui karakteristik sebuah material komposit dengan
spesifikasi yang dimilikinya.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui

kekuatan

tarik

material

komposit

dengan

variasi

formasi

reinforcement yang berbeda menggunakan mesin uji tarik.


2. Mengetahui besar gaya, modulus elastisitas dan fraksi gaya pada komposit
menggunakan software MATLAB

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Komposit
Komposit merupakan campuran dari
dua material atau lebih yang berbeda, yang
terdiri dari matriks dan penguat. Komposit
merupakan material baru karena memiliki
gabungan sifat mekanik dari masing-masing
material penyusunnya.
Keunggulan

material

komposit

Gambar 2.1 Komposit

diantaranya material komposit lebih baik


daripada semua material dasar dalam hal kekuatan (strength) dan kekakuan (stiffness),
ketahanan pada temperatur tinggi, fatigue strength, dan sifat-sifat lainnya. Sifat kombinasi
yang diinginkan dapat direkayasa sesuai keinginan, dengan mempertimbangkan sifat dasar
dari bahan-bahan penyusun. Material komposit memiliki sifat ortotropik, artinya kekuatannya
bergantung pada arah dan bidang. Pembuatan komposit bertujuan untuk mengkombinasikan
property (additive effect) dan menciptakan property baru (synergetic effect).
2.2 Material Penyusun Komposit
Penyusun dari komposit terdiri dari matriks dan reinforcement. Matriks dapat berupa
metalik, keramik atau polimer (plastic), sementara reinforcement dapat berupa partikel, lamel,
skeleton, dan fiber. Kekakuan dan kekuatan spesifik yang tinggi dari sebuah komposit
diperoleh dari elastisitas dan tegangan ultimate yang tinggi dari fiber, dan massa jenis yang
rendah dari matriks. Jenis fiber yang umum digunakan yaitu fiber glass, carbon fiber dan
aramid fiber.

Gambar 2.2 Fiber Glass

Gambar 2.3 Carbon Fiber

Gambar 2.4 Aramid Fiber

2.3 Uji Tarik


Material dapat mengalami perubahan bentuk bila material tersebut menerima gaya dari
luar. Ketahanan material untuk mempertahankan bentuk awalnya setelah gaya atau beban luar
dihilangkan disebut deformasi elastis. Selanjutnya material mengalami deformasi permanen
(tidak kembali ke bentuk semula) setelah beban luar dihilangkan, yang disebut deformasi
plastis. Uji tarik merupakan metode yang memberikan beban luar secara dua arah pada
spesimen untuk mengetahui beban maksimal, modulus young dan tensile strength pada
specimen dengan spesifikasi sudut fiber tertentu.

2.4 Fenomena Necking


Necking specimen merupakan proses pengecilan penampang. Secara teoritis necking
akan terjadi pada saat faktor pengeras regangan sama dengan regangan uniformnya. Adapun
bentuk necking pada specimen yang bersifat ulet dapat dilihat pada gambar.

Gambar 2.5 Fenomena Necking

2.5 Pemberian Gaya pada Komposit


Pemberian gaya pada komposit terbagi menjadi dua bagian. Isostrain berarti gaya yang
diberikan searah fiber, sementara isostress berarti gaya yang diberikan tegak lurus fiber.
2.5.1 Isostrain
Pada kondisi isostrain modulus bergerak
secara longitudinal, dan berlaku rumus sebagai
berikut :

Gambar 2.6 Isostrain

2.5.2 Isostress
Pada kondisi isostress modulus bergerak
secara transversal, dan berlaku rumus sebagai
berikut :

Gambar 2.7 Isostress

2.5.3 Matriks Transformasi

Gambar 2.8 Matriks Transformasi

1. Ortotropik

{
[

2. Isotropik

[ ]

{
[

3. Matriks Transformasi Bersudut


[

]{

Untuk mencari regangan gunakan rumus pada ortotropik.


2.6 Software MATLAB
MATLAB adalah bahasa pemrograman untuk rekayasa komputasi/perhitungan yang
dikembangkan oleh Mathworks Inc. Matlab merupakan singkatan dari Matrix Laboratory.
Matrix yang dimaksud disini yaitu matriks dalam ilmu matematika. MATLAB memiliki
ratusan fungsi yang dapat digunakan sebagai jalan keluar baik permasalahan yang mudah
maupun kompleks dari berbagai disiplin ilmu. Karena perhitungan rumus dalam komposit
menggunakan matriks, perhitungan teoritis dari berbagai masalah yang berkaitan dengan
komposit dapat dipecahkan menggunakan software ini dengan menggunakan fitur yang
tersedia.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Data Pengujian Uji Tarik

1. Perbandingan komposit antara formasi reinforcement 90 dan 45

Keterangan
Formasi 90
Formasi 45

No.

Material No.

Force @ Young's

Tensile

Strength

Peak

modulus

Strength

@ break

(N)

(Pa)

(Pa)

(Pa)

2313854

1235291

9450953.

74.701

3.543

467

7060564

2506893

2489771

60.451

7.494

9.350

7015571

2757791

2604379

10.591

9.838

8.489

2179717

9900530.

9042385.

72.118

838

416

7060564

2757791

2604379

60.451

9.838

8.489

2179717

9900530.

9042385.

72.118

838

416

4642427

1872507

1735871

04.465

5.428

4.181

571.890

1160.592

1276.747

458.355

Max

1.000

1276.747

Min

1.000

458.355

Mean

1.000

866.896

Elongation Elongation
percentage
@

percentage

break @

(%)

(%)

15.066

13.006

3.860

3.824

4.296

4.246

13.413

11.617

15.066

13.006

3.860

3.824

9.159

8.173

3.2 Soal dan Pembahasan MATLAB


1. Diketahui :
Ef = 10.5 x 106 psi
Em = 4.5 x 105 psi
f = 350000 psi
m = 9000 psi
Fraksi = 0.01-1
Ditanya :
Kurva Modulus Elastisitas dalam kondisi Isostress dan Isostrain terhadap fraksi
volume

peak

[Program Variasi Fraksi Volume]


Jawab :
Isostrain
Isostress

Gambar 3.1 Program Variasi Fraksi Volume

Isostrain
Isostress

7
Modulus Elastisitas Composit [MPa]

Kurva Komparasi Modulus Elastisitas Komposit

x 10

4
3

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5
Fraksi Volume Fiber

0.6

0.7

2. Diketahui :
Kondisi = isostress
E1=70 GPa
G12=5 GPa
1 = 100 MPa
2 = -50 MPa
= 50 MPa
Poisson Number=0.2-0.4
Ditanya :
Regangan sepanjang arah fiber
Jawab

Ortotropik

{
[

0.8

0.9

[Program Regangan karena Kombinasi Gaya]

Gambar 3.2 Program Regangan karena Kombinasi Gaya

3. Diketahui
Kondisi = isostress
E1=70 GPa
12=0.25
G12=5 GPa
1 = 100 MPa
2 = -50 MPa
= 50 MPa
Sudut=0o-180o
Ditanya :
Kurva Regangan Pemasangan Fiber
Jawab :

Rumus [

kemudian rumus ortotropik [

]{

{
[

} untuk mencari tegangan

} untuk mencari regangan

Gambar 3.3 Progam Regangan Fungsi Sudut


-5

Kurva Regangan Pemasangan Fiber

x 10

Regangan 1
Regangan 2
Regangan Geser

1.5

Besar Regangan

0.5

-0.5

-1

-1.5

20

40

60

80
100
Sudut Pemasangan (derajat)

120

140

160

180

`
4. A filament-wound cylindrical pressure vessel of mean diameter d= 1 m and wall
thickness t=20 mm is subjected to an internal pressure, p. The filament winding angle
53.1o from the longitudinal axis of the pressure vessel, and the glass/epoxymaterial has
the following properties : E1= 40 GPa = 40 (103 MPa, E2 = 10 GPa, G12 =3.5 GPa,
and v12 = 0.25. By the use of a strain gage, the normal strain along the fiber direction
is determindet to be e1 = 0.001. Determine the internal pressure in vessel.

Diketahui :
d=1m
t = 20 mm
=53.1o
Poisson Number= 0.25
G 12 =3.5 GPa
E1=40 GPa
E2=10e3 GPa
Regangan yang diminta=0.001
Ditanya : Tekanan dalam bejana
Jawab :
Tekanan pada bejana

Gunakan rumus matriks transformasi untuk menentukan Tegangan Fiber, kemudian rumus
ortotropik untuk penentuan regangan fiber.

Tekanan dalam bejana

Gambar 3.4 Program Menghitung Tekanan Bejana

Dari perhitungan MATLAB didapatkan tekanan dalam bejana sebesar 2.4627 MPa,
berapapun input tekanan yang diasumsikan.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Material komposit merupakan material yang sifatnya bergantung pada arah dan sifat
material penyusunnya sehingga sifatnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan manusia. Dari
pengujian uji tarik, dapat disimpulkan bahwa , formasi 90 lebih kuat terhadap gaya luar
dibandingkan formasi 45 namun getas saat mengalami perpanjangan, sebaliknya, formasi 90
kurang kuat menerima gaya yang besar namun bersifat ulet saat mengalami perpanjangan.
Dari perhitungan MATLAB dapat ditentukan sudut pemasangan arah fiber yang direkomendasikan
dan sesuai dengan kebutuhan dari plot kurva hasil perhitungan seperti pada contoh soal nomor 3.
Software MATLAB dapat membantu dalam proses pembuatan komposit sehingga sifat mekanik yang
didapat sesuai dengan kebutuhan.

Daftar Pustaka
Bintoro, Carolus.2010. Teknologi Material Komposit.Politeknik Negeri Bandung:Bandung.
Guide to Composite (from www.gurit.com)

https://en.wikipedia.org/wiki/MATLAB

Anda mungkin juga menyukai