Anda di halaman 1dari 3

Pendekatan Ideologik

Thomas Sowell menamakan pendekatan ideologi (visions) dan


menindentifikasi dua perspektif yang bersaing.
Pertama visi yang dibatasi merupakan suatu gambaran egosentrik
dengan keterbatasan moral, oleh karena itu tantangan moral dan sosial
yang fundamental adalah untuk membuat yang terbaik dari kemungkinan
kemungkinan yang ada dalam keterbatasan ketimbang menghamburkan
energi sia - sia untuk mengubah sifat manusia.
Kedua visi tidak terbatas memberi pandangan tentang sifat
manusia dimana pemahaman dan disposisi manusia adalah mampu untuk
memperoleh keuntungan keuntungan sosial. Menurut perpektif ini,
manusia mampu merasakan secara langsung kebutuhan orang lain lebih
penting dibanding kebutuhan mereka sendiri, dan karenanya mampu
bertindak secara adil dan konsisten.
Pendekatan Historis / Sejarah
Banyak sarjana kebijakan publik makin meningkatkan perhatian
mereka kepada evolusi kebijakan publik melintasi waktu. Peneliti bisa
melakukan penelitian tentang kebijakan-kebijakan publik dari perspektif
lima puluh tahun atau lebih. Dengan demikian, peneliti bisa melihat polapola tertentu dalam bentuk kebijakan publik yang sebelumnya yang tidak
dikenali karena analisis menggunakan kerangka waktu yang pendek
(misalnya, analisis lintas sectional atau analisis terbatas pada kurun waktu
satu decade atau lebih). Hanya dengan meneliti kebijakan-kebijakan
publik dari titik pandang kurun waktu yang panjang analis bisa
memperoleh perspektif yang jauh lebih baik tentang pola-pola yang ada
dalam pembuatan kebijakan publik, baik misalnya di Negara-negara maju,
seperti di Amerika Serikat, maupun di negara-negara berkembang, seperti
di Indonesia.
Dalam kasus di Amerika Serikat, ada dua perpekstif bertentangan
mengenai sifat pembuatan kebijakan. Pertama, Perspektif kecenderungan
pembuatan kebijakan mengikuti pola zigzag , dimana kecenderungan

lebih konservatif mengikuti kecenderungan liberal, dan kemudian pola ini


terulang melintasi waktu. Kedua perspektif suatu penjelasan evolusioner,
dimana

kebijakan

berkembang

menuju

publik

merefleksikan

pembuatan

kebijakan

pembelajaran
yang

lebih

kebijakan
bijak

dan

implikasinya rasional.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan sebelumnya
menyangkut

pendekatan-pendekatan

yang

dapat

digunakan

dalam

analisis kebijakan adalah bahwa para ilmuan politik secara individual


seringkali menunjukkan suatu preferensi untuk satu teori dibandingkan
dengan menggunakan pendekatan yang lain. Masing-masing pendekatan
yang telah disampaikan di awal uraian, seperti telah ditunjukkan
Sebelumnya mempunyai kelemahan dan keunggulannya masing-masing.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini tidak berpretensi untuk mengatakan
bahwa suatu pendekatan adalah sangat memuaskan atau paling baik
untuk melakukan analisis terhadap kebijakan publik dibandingkan dengan
pendekatan yang lain. Hal ini terjadi karena bisa jadi suatu pendekatan
akan sangat "mumpuni" untuk melakukan analisis terhadap suatu
kebijakan tertentu, tetapi mungkin pendekatan tersebut tidak akan
banyak membantu dalam melakukan analisis terhadap kebijakan lainnya.
Masing-masing teori atau pendekatan lebih memusatkan pada
aspek-aspek politik dan pembuatan kebijakan yang berbeda. Oleh karena
itu, pendekatan-pendekatan seperti ini tampaknya lebih bermanfaat bagi
beberapa tujuan dan beberapa situasi tertentu daripada bagi tujuantujuan dan situasi-situasi yang lain. Dengan demikian, secara umum
orang tidak harus terikat secara ketat atau dogmatis kepada model atau
pendekatan teoritik tertentu. Suatu aturan yang baik adalah yang bersifat
elastis dan luwes dan menggunakan teori-teori tersebut sebagai konsepkonsep yang mengorganisir yang nampak paling bermanfaat untuk
melakukan

analisis

kebijakan,

serta

penjelasan

yang

rnemuaskan

mengenai kebijakan publik atau tindakan politik tertentu. Satu hal yang
harus diperhatikan adalah bahwa penjelasan tentang perilaku politik dan

bukan pengesahan pendekatan teoritik tertentu seharusnya merupakan


tujuan pokok dari penyelidikan dan analisis politik. Dengan demikian,
masing-masing pendekatan teoritik yang telah dibahas sebelumnya dapat
memberikan sumbangan dalam memahami pembuatan kebijakan publik.

Anda mungkin juga menyukai