Anda di halaman 1dari 14

Pengetahuan dari Waktu ke Waktu

Makalah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar dasar Sains
yang dibimbing oleh Bapak Drs. H. Edi Supriana, M.Si

disusun oleh :
Nenny Wahyuni
130322615510
S1 Fisika / Offering M

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
DESEMBER 2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik dan lancar.
Di dalam pembuatan makalah ini, penulis membahas mengenai
Pengetahuan dari Waktu ke Waktu untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar
dasar Sains. Dalam penulisan makalah ini, penulis juga mengucapkan terima
kasih atas segala bantuan dan dukungan, khususnya kepada:
1

Bapak Drs. H. Edi Supriana, M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Dasar

2
3

dasar Sains,
Seluruh keluarga dan teman-teman offering M yang turut memberi dorongan,
Dan pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita
mengenai Pengetahuan dari Waktu ke Waktu yang terus berkembang. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Malang, Desember 2013


Penulis

ABSTRAK
Pengetahuan selalu berkembang dari zaman ke zaman. Manusia memiliki
sifat tidak pernah puas. Faktor yang mempengaruhi perkembangan pengetahuan
ialah pendidikan, informasi dan media. Pengetahuan terus mengalami
perkembangan dari zaman purba hingga zaman modern kini. Pengetahuan ada
bermacam macam yaitu pengetahuan ditinjau dari prosesnya, polanya dan
eksplisitasnya. Pengetahuan tidak akan pernah berhenti berkembang selama
manusia masih hidup di dunia.manusia selalu mengalami peristiwa peristiwa
untuk menambah pengetahuan yang ia milikki. Banyak para ilmuwan yang
merumuskan pengetahuan pengetahuan baru dengan cara melihat dan
mengamati. Ilmuwan ilmuwan sains kebanyakan adalah orang Yunani, mereka
menggunakan pola pikir rasio. Pengetahuan memiliki sifat yang objektif, sebab
dimanapun pengetahuan itu akan sama. Pengetahuan tidak tergantung pada objek.
Pengetahuan yang paling mutakhir ialah teknologi komputer, diamana sains masa
sekarang adalah sains digital. Perkembangan pengetahuan tidak akan pernah
terhenti sampai kapanpun selama manusia dan alam tempat tinggal masih ada.
Banyak metode yang digunakan untuk mencari pengetahaun baru seperti yang
dirumuskan oleh Galileo.

Kata Kunci : pengetahuan, terselubung, aktual, know, eksplisit, implisit,


rasionalis, empiris, observasi, koheren

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan manusia berkembang karena semua pengetahuan
yang telah didapat tidak pernah dirasakan cukup, sebab salah satu ciri khas
manusia adalah sifatnya yang selalu ingin tahu tentang peristiwa
peristiwa yang terjadi di alam sekelilingnya. Sepanjang sejarah, pola
pengetahuan terus berkembang sesuai dengan kondisi saat itu. Manusia
merupakan subjek yang melihat alam sekitar dalam pandangan objektif.
Pengetahuan dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang
cukup terlihat nyata. Pada zaman dahulu, manusia hanya dapat
memperoleh pengetahuan dengan cara mengamati secara langsung,
sedangkan pada saat ini pengetahuan dapat diperoleh dengan
menggunakan hasil pengetahuan yang lalu. Pengetahuan yang paling
modern adalah dengan berkembangnya teknologi.
Manusia selalu berpikir bahwa pengetahuan yang ia punya harus
selalu dikembangkan agar mereka tidak ketinggalan zaman, sehingga
pengetahuan akan selalu terus mengalami perkembangan selama manusia
masih ada di dunia ini. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas
mengenai perkembangan pengetahuan dari waktu ke waktu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengetahuan?
2. Apa sajakah faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan?
3. Apa saja macam macam pengetahuan?
4. Bagaimana perkembangan pengetahuan dari zaman ke zaman?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti pengetahuan.
2. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi
pengetahuan.
3. Untuk mengetahui macam macam pengetahuan.

4. Untuk mengetahui perkembangan pengetahuan dari zaman ke


zaman.

BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau


disadari oleh seseorang. Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui
dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal dan muncul ketika
seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau
kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan
pemahaman dan potensi untuk menindaki yang kemudian melekat di
benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan
prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola.
Pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan.
Pengetahuan kebanyakan menyangkut suatu objek. Pengetahuan
memiliki sifat yang objektif. Pengetahuan tidak bisa keliru karena ketika
terbukti keliru, pengetahuan ini tidak akan digunakan lagi untuk rujukan.

B. Faktor faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan


Setiap pengetahuan yang telah didapat oleh seseorang dipengaruhi
oleh berbagai faktor, antara lain :
1. Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita
kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia
sehingga lambat laun pengetahuan yang didapat manusia akan terus
berkembang.
2. Media

Media secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat


luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan
majalah. Dengan menggunakan media, maka manusia akan dapat
mengembangkan pengetahuannya melalui cara melihat, mendengar dan
memahami.
3. Informasi
Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui dan sebagai transfer
pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain
yaitu suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan,
memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan
informasi dengan tujuan tertentu. Sedangkan informasi sendiri
mencakup data, teks, gambar, suara, kode, program komputer, basis
data. Informasi tidak dapat diuraikan, namun informasi itu dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari yang diperoleh dari data dan pengamatan
terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.

C. Macam macam Pengetahuan


Jika ditinjau dari pemilahan prosesnya, maka pengetahuan ada dua
macam yakni pengetahuan tersebulung dan pengetahuan aktual.
Pengetahuan aktual daapt dilihat dengan objektif tanpa perlu abstraksi,
sedangkan pengetahuan terselubung adalah pengetahuan rasional yang
rumusannya belum lahir, perlu elaborasi lebih lanjut, perlu eksperimen dan
pemikiran yang rumit.
Pengetahuan juga dapat dibedakan melalui polanya, menurut
pemilahan ini ada 4 proses pengetahuan, yaitu :
1. Know That (Tahu Bahwa), adalah pengetahuan yang menyangkut
informasi. Pengetahuan semacam ini tidak terlalu mendalam sifatnya
karena hanya berhenti pada tahap mengetahui dan mengumpulkan

informasi saja sehingga sifatnya nyata dan faktual. Pengetahuan ini


menyangkut konsep, teori, rumus, dan informasi abstrak.
2. Know How (Tahu Bagaimana), adalah pengetahuan yang sifatnya
praktis yang sangat berguna untuk menjalankan alat alat maupun
memecahkan masalah masalah praktis. Pengetahuan tahap ini
menuntut teori untuk mendukung keterampilannya, terutama dalam
hal memecahkan masalah.
3. Know About (Tahu akan/mengenai), adalah menyangkut
pengetahuan spesifik akan sesuatu melalui pengalaman dan
pengenalan secara pribadi langsung dengan objek atau dengan kata
lain kenal. Kenal berarti lebih dari sekedar tahu sehingga menuntut
pengalaman serta latar belakang teoritis. Pengetahuan ini
menyangkut kemampuan memecahkan masalah dan menjelaskan
tiap bagian dari objek yang dikenalnya tersebut. Tahap ini
merupakan pengetahuan tingkat tinggi yang lebih dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
4. Know Why (Tahu Mengapa), adalah tingkatan pengetahuan yang
jauh lebih mendalam karena berkaitan dengan penjelasan yang harus
menerobos masuk kedalam data atau informasi yang abstrak untuk
menyingkap ilmu pengetahuan. Latar belakang teoritis juga
dibutuhkan dalam pengetahuan tahap ini karena manusia akan
melakukan percobaan, merumuskan pengatahuannya, dan
menerapkannya dalam lingkup lain.
Selain pembagian pengetahuan menurut proses dan polanya, pengetahuan
juga dibedakan dari perihal eksplisitasnya, yaitu :
1. Pengetahuan Implisit, adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam
bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak
bersifat nyata seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip.
Seseorang yang memiliki pengetahuan implisit biasanya tidak

menyadari bahwa dia sebenarnya memilikinya dan juga bagaimana


pengetahuan itu bisa menguntungkan orang lain. Untuk
mendapatkannya, memang dibutuhkan pembelajaran dan keterampilan,
namun tidak lantas dalam bentuk-bentuk yang tertulis. Pengetahuan
implisit seringkali berisi kebiasaan dan budaya yang bahkan kita tidak
menyadarinya.
2. Pengetahuan eksplisit, adalah pengetahuan yang telah
didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata berupa media atau
semacamnya. Dia telah diartikulasikan ke dalam bahasa formal dan
bisa dengan relatif mudah disebarkan secara luas. Hasil kerja seni dan
desain produk bisa dipandang sebagai suatu bentuk pengetahuan
eksplisit yang merupakan eksternalisasi dari keterampilan, motif dan
pengetahuan manusia.
3. Pengetahuan Empiris, lebih menekankan pengamatan dan pengalaman
indrawi. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan
pengamatan yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan
empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan
deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala
ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut.
Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi
manusia yang terjadi berulangkali.
4. Pengeatahuan Rasionalisme, diperoleh melalui akal budi.
Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori
yaitu tidak menekankan pada pengalaman.

D. Perkembangan Pengetahuan dari Zaman ke Zaman


1. Zaman Batu Purba (4 juta 10.000 SM)

Pada zaman ini, manusia telah memiliki kemampuan dasar


pengetahuan yakni mampu membedakan, mengumpulkan dan
mendesain serta mengamati. Bukti kemajuan teknologi pada zaman ini
ialah dengan ditemukannya peninggalan gua, alat berburu serta
lumbung dan juga ditemukkannya gambar di gua yang menunjukkan
cara mereka berkomunikasi.
2. Zaman Pola Pikir Koheren (10.000 500 SM)
Peradaban sudah mulai maju dalam lingkup berbagai kerajaan. Hal
ini menunjukkan bagaimana manusia berinteraksi dan hidup bersama.
Kemampuan bahasa dan ilmu pengetahuan juga mulai berkembang,
diantaranya adalah ilmu matematika, astronomi, dan mitologi kuno.
Sekitar tahun 500 SM orang telah mampu berpikir secara abstrak dan
berbicara bahasa yang penuh dengan simbolisme.
3. Zaman Pola Pikir Rasio
Pola pikir Yunani dominan pada masa ini. Mereka menggunakan
akal sehat dan cara berpikir yang koheren. Peradaban ini berkembang
ari yang sebelumnya kental akan mitologi dewa dewa, kini menjadi
menggunakan rasio untuk mencari sebab yang lebih objektif. Banyak
sekali ilmuwan Yunani yang muncul pada masa ini, antara lain Thales,
Anaximander, Herakleitos, Phytagoras, Aristoteles, Plato, dll. Pada
masa ini ditemukan cara berpikir yang logi untuk menggiring pikiran
manusia ke kemampuan melihat secara objektif dan memecahkan
masalah.
4. Zaman Pertengahan (abad 2 14 M)
Zaman yang ditandai oleh karya para teolog ini menghasilkan
perkembangan berpikir dan pola yang baru. Perumusan hukum alam
mendasar yang duikaitkan dengan ilmu agama menjadi pengetahuan

yang menarik. Banyak penemuan pada bidang kedokteran dan ilmu


bumi.
5. Zaman Sains Modern pada Zaman Renaissance (14 17 M)
Zaman ini ditandai dengan bangkitnya akal budi yang melepaskan
diri dari doktrin agama. Ilmuwan yang berjasa pada zaman ini antara
lain ialah Kopernikus, George Joachim, dan Tycho Brahe, serta
Johannes Keppler, dll. Terdapat rumusan langkah ilmiah yang
dilakukan oleh Galileo Galilei yang diterapkan pada penyelidikan
ilmiah, yaitu observasi (pengamatan), eliminasi ( penyingkiran),
prediksi dan pengukuran serta percobaan. Zaman ini juga disebut
sebagai zaman sains rasionalis karena lebih mementingkan rasio
dalam menjelaskan alam.
6. Zaman Pola Pikir Induksi
Zaman ini ditandai dengan gaya berpikir induksi yang mulai
digunakan sebagai landasan dalam penyelidikan ilmiah. Pada zaman
ini timbul empirisme yang menghantarkan sains ke kemajuan teknologi
karena memiliki sifat yang kualitatif. Zaman empirisme meletakkan
dasar pengetahuan pada hasil eksperimen dan pemikiran. Teori dan
hukum alam baru ditemukan pada zaman ini.
7. Zaman Kontemporer
Diatandai dengan kemajuan ilmu alam terutama fisika. Ilmuwan
fisika yeng hadir pada masi ini antara lain Rutherford, Thomson,
Schrodinger, Heisenberg, dll. Pada zaman ini dianalisis bahwa fisika
merupakan dasar semua ilmu alam karena penyelidikannya mengenai
unsur unsur fundamental yang ada di alam. Kemajuan pada zaman
ini ditandai dengan penemuan beberapa teknologi canggih, misalnya
teknologi informasi dan komunikasi.
8. Sains di Masa Depan

Sains di masa depan akan bergerak di lapangan yang berbeda. Ilmu


baru seperti chaos dan fraktal. Sains di masa depan adalah sains digital
dimana komunikasi dan teknologi akan melaju pesat.

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan
pemahaman dan potensi untuk menindaki yang kemudian melekat di
benak seseorang. Pengetahuan menurut prosesnya dibedakan menjadi dua,
yaitu pengetahuan aktual dan pengetahuan terselubung. Sedangkan
pengetahuan menurut polanya dibedakn menjadi know that (tahu bahwa),
know how (tahu bagaimana), know about (tahu akan/mengenai), dan know
why (tahu mengapa). Selain dibedakan melalui proses dan polanya,
pengetahuan juga dapat dilihat dari eksplisitasnya yaitu ada pengetahuan
eksplisit, pengetahuan implisit, pengetahuan rasionalisme, dan
pengetahuan empiris.
Faktor faktor yang menyebabkan perkembangan pengetahuan
antara lain pendidikan, media dan informasi. Perkembangan pengetahuan
menurut zamannya dibagi menjadi delapan bagian, yang pertama ialah
Zaman batu purba, kemudian zaman pola pikir koheren, zaman pola pikir
rasio, zaman pertengahn, zaman sains pada zaman renaissance, zaman pola
pikir induksi, zaman kontemporer dan yang terakhir ialah sains di masa
depan.

DAFTAR PUSTAKA

Wonorahardjo, Surjani. 2011. Dasar dasar Sains Menciptakan


Masyarakat Sadar Sains. Jakarta; PT. Indeks

Meliono, Irmayanti, dkk. 2007. MPKT Modul 1. Jakarta: Lembaga


Penerbitan FEUI

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan, diakses pada 18 Desember 2013


pukul 19.23

Astarini, Isna.Kronolgis Historis Sejarah an Perkembangan Ilmu


Pengetahuan. http://sophiascientia.wordpress.com/kronologis-historissejarah-dan-perkembangan-ilmu-pengetahuan/ diakses pada 19 Desember
2013

Perkembangan Pengetahuan. 2012.


http://hasyimsoska.blogspot.com/2012/07/perkembanganpengetahuan.html diakses pada 18 Desember 2013

Anda mungkin juga menyukai