Anda di halaman 1dari 59

Special Senses

PENDAHULUAN
 Reseptor
 Indera
 Macam:
 pengecap → organ: lidah
 penghidu → organ : hidung
 penglihatan → organ : mata
 pendengaran dan keseimbangan → organ : telinga
Lidah/Lingua
 Membran mukosa
 2/3 bagian muka lidah
 melipat-lipat
 terdiri atas epitel dan lamina propria
 membentuk papilla lidah
 Tunika muscularis → otot seran lintang
Papilla lidah
Struktur Bentuk Distribusi Kuncup
kecap
Papilla Seperti jari Seluruh (-)
filiformis permukaan lidah

Papilla Seperti jamur Seluruh (+)


fungi- permukaan lidah
formis
Papilla Seperti daun Lateral dan (+)
foliata belakang lidah
Papilla Besar, permukaan rata Sepanjang sulcus (+)
sirkum- menyembul, dikitari terminalis, jumlah
vallata oleh sulcus papillae 10-14
INDERA PENGECAPAN
 gemma gustatoria/kuncup kecap/taste bud → kemoreseptor
 3 macam sel penyusun:
 sel sustentakular → di perifer, mikrovilli (+), berwarna gelap

 sel pengecap neuroepitel → di pusat, berwarna pucat, 10-14 sel,

mikrovilli (+)
 sel basal → di perifer, mikrovilli (-)

 Distribusi:
 lidah (paling banyak, + 10.000 kuncup)

 palatum mole

 permukaan laringeal epiglotis


BC

SC LC
Indera penghidu
 Epitel olfaktorius→ Kemoreseptor
 Letak:derah olfaktoria/mukosa olfaktoria
Epitel olfaktoria →
 Epitel kolumner pseudokompleks bersilia
 tanpa sel goblet
 Sangat tinggi, hampir 60 µm
 Tersusun atas 3 jenis sel, sulit dibedakan
 Sel penyokong/sel sustentakuler (SC)
 Sel basal (BC)
 Sel olfaktorius/sel sensorik (OC)
Epitel Olfaktorius
BG

OE

OE

BC
SC
LP
C
BV

LV
OC
Indera pendengaran dan keseimbangan

Telinga terdiri atas:


 Telinga luar
 Telinga tengah
 Telinga dalam
Telinga
MEATUS AKUSTIKUS EKSTERNUS
 Ada 2 bagian:
 Pars cartilaginea, terdiri atas:

 Kartilago elastik

 Integumen lanjutan auricula, dilengkapi

 Pili (rambut) + folikel pili


 Kelenjar sebacea
 Kelenjar seruminosa
 Pars ossea → integumen tipis, glandula dan pili di
dinding sebelah atas
MEMBRANA TIMPANI
 Bentuk oval, letaknya miring.
 Permukaan luar ditutup oleh epidermis tipis, bagian
dalam oleh epitel kuboid simpleks, kemudian
melanjut sebagai pelapis kavum timpani. Antara
kedua epitel : jaringan ikat kolagen elastis & fibrosa.
 Kuadran superior-anterior serat kolagen (-)  lemas
& transparan  Membran Shrapnell.
 Tempat melekat os. maleus
Kavum Timpani
 Ossicula auditiva (maleus, incus, stapes)
 Dinding dilapisi epitel skuamus simpleks
 Dinding medial dilengkapi 2 lubang:
 Fenestra vestibuli/tingkap oval: oval, di atas

 Fenestra cochleare/tingkap bulat: bulat, di

bawah
 Terdapat 2 otot skelet kecil (m. tensor timpani & m.
stapedius) → untuk konduksi suara
TUBA EUSTACHII/TUBA AUDITIVA

 1/3 posterior berdinding tulang, 2/3 anterior


berdinding rawan.
 Dilapisi epitel kolumner pseudokompleks bersilia
dengan sel goblet
 Dalam keadaan normal kolaps
 Saat menelan  dinding tuba terpisah  lumen
terbuka
TELINGA DALAM
LABIRIN TULANG
 Rongga dlm tulang temporal, berpusat di vestibulum
 Posterior vestibulum: 3 kanalis semisirkularis (anterior,
posterior & lateral). Kanalis semisirkularis membungkus
duktus semisirkularis.
 Anterolateral vestibulum berhubungan dgn koklea tulang
 Koklea : saluran 2 ½ lingkaran bersumbu pada modiolus
 Modiolus memiliki rongga yg mengandung pembuluh darah
& badan sel serta cabang dari ramus akustikus N. VIII
(ganglion spiralis)
 Dari modiolus terjulur ke lateral sebuah tulang tipis yaitu
lamina spiralis ossea.
 Berisi perilimfe. Komposisi ion = ciran ektrasel lain, protein
lebih rendah
LABIRIN MEMBRANOSA
 Di dalam labirin tulang, berasal dari ektoderm
 mengandung endolimfe ([Na] rendah, [K] tinggi,
protein rendah)
 Sakulus berhubungan dgn duktus koklearis.
 Utrikulus berhubungan dgn duktus
semisirkularis.
 Epitel pelapis membentuk struktur sensoris
khusus
 sakulus → makula sakuli

 utrikulus → makula utrikuli

 duktus semisirkularis → krista ampularis

 duktus koklearis → organ Corti


TELINGA DALAM
SAKULUS & UTRIKULUS
 Pada dinding terdapat penebalan (makula)
 Kedua makula tersusun saling tegak lurus.
 Makula terdiri atas:
 sel reseptor (sel rambut), mempunyai 40-80 stereosilia. Ada 2:

 Tipe I

 Tipe II

 Sel penyokong: menghasilkan glikoprotein bbtk agar2


ditaburi kristal kalsium karbonat  otolit  melapisi makula.
- Perubahan posisi kepala  perubahan tegangan dalam
membran otolit  rangsang pd sel rambut  diterima badan
akhiran saraf yg terletak di antara sel2 rambut.
DUKTUS SEMISIRKULARIS
√ Daerah reseptor :krista ampularis, di dalam ampula
DUKTUS & SACCUS ENDOLIMFATIKUS

√ menyerap endolimfe & endositosis materi asing.

Kokhlea terbagi 3 ruangan


- skala vestibuli (superior) : perilimfe
- skala timpani (inferior) : perilimfe
- skala media (duktus koklearis) : endolimfe
 divertikulum sakulus, reseptor suara

 Membran vestibularis (Reissner)

 Stria vaskularis

 dinding lateral duktus koklearis

 epitel bervaskuler khusus

 3 jenis sel : sel marginal, intermediet, basal


Duktus Koklearis
ORGAN CORTI
 reseptor auditorik
 Mengandung sel rambut yg berespon terhadap frekuensi
suara berbeda.
 3 - 5 sel rambut luar & 1 baris sel rambut dalam.
 Kedua jenis sel rambut berupa sel silindris dengan inti di
basal, & bnyk mitokondria.
 Ciri khas dari sel ini: susunannya berbentuk huruf W (sel
rambut luar) & susunan linier (sel rambut dalam).
 Sel rambut luar & dalam memiliki ujung saraf afferen &
efferen.
 Badan sel dari neuron bipolar afferen organ corti terletak
dalam pusat tulang pd modiolus & membentuk ganglion
spiralis.
ORGAN CORTI I
ORGAN CORTI II
 FUNGSI VESTIBULAR
 Naik/turunnya percepatan gerak melingkar 
mengalirnya cairan dalam duktus semisirkularis 
merangsang kupula pd krista ampularis  stereosilia pd
sel sensoris  badan sel saraf.
 Duktus semisirkularis : percepatan angular.
 Makula utrikuli & sakuli : percepatan linear.
 Alat vestibular  untuk persepsi gerakan, orientasi dalam
ruangan, & untuk mempertahankan keseimbangan badan.
 FUNGSI AUDITORIUS
- Gelombang suara  menggetarkan osikel 

perbedaan luas membrana timpani dan


landasan kaki stapes  penerusan gerak
dinamis secara efisien udara ke cairan telinga
dlm.
- M. tensor timpani (pd os. maleus) & m.

stapedius (pd os. stapes)  mengurangi


getaran m. timpani & os. stapes  cegah
kerusakan telinga dalam dari suara keras yg
mendadak.
Indera Penglihatan
 MATA adalah organ fotosensitif yg kompleks
 Mencakup :
 Bola fibrosa kuat

 Sistem lensa

 Sel-sel fotosensitif

 Sistem saraf

 3 Kompartemen pada mata:


 Bilik anterior tdpt humor akueus (cairan rendah protein)
 Bilik posterior

 Ruang vitreus  tdpt korpus vitreus (cairan gelatinosa).


 3 lapis konsentris
- Luar : sklera & kornea.

- Tengah/vaskular/traktus uveal :koroid, korpus siliaris & iris

- Lapisan dalam : retina

Retina (fotosensitif)  N. optikus & meluas ke depan ke ora


serrata
 Lensa mata
 struktur bikonveks transparans

ditahan o/ zonula/lig. Suspensorium, terbentang antara lensa &

korpus siliaris
 Iris
 Pupil
MATA - I
MATA - II
TUNIKA FIBROSA
1. SKLERA
 5/6 posterior lapisan luar mata
 Bentuknya opak & warnanya putih.
 Vaskuler (terutama pd limbus) & beberapa serat saraf siliaris
 Simpai tenon  serat kolagen halus, menghubungkan sklera
dengan episklera.
 Ruang tenon  memungkinkan bola mata bergerak ke segala
arah.
 Antara sklera & koroid  lamina suprakoroid (lapisan tipis
jaringan ikat, banyak melanosit, fibroblas & serat elastin)
 Lamina cribrosa : bagian posterior ditembus serat2 saraf optik
 Terdiri atas :
 jaringan ikat padat kolagen
 fibroblast
2. KORNEA
 1/6 anterior bola mata.
 Avaskuler, jernih, transparan, tembus cahaya
 Kornea asli t.a (dari depan ke belakang):
1. Epitel
- 5-6 lapis epitel skuamous kompleks non keratin
- Banyak akhiran saraf bebas
- Permukaan kornea: ruang berisi lap. tipis air mata pra-
kornea  lap. pelindung yang t.a. lipid & protein
- Fungsi : mempertahankan kejernihan kornea
2. Membrana Bowman
- Tebal 7-12 µm
- Serat2 kolagen bersilangan acak & aseluler
- Fungsi: membantu stabilitas & kekuatan kornea
3. Stroma/substansia propria
 90% massa kornea

 berkas kolagen

 fibroblast (+) berbentuk stelat, gepeng, & ramping (spt


kupu2)

4. Membrana Descemet
 struktur homogen, tebal 5-4 µm

 filamen kolagen halus

5. Endotel
 epitel selapis gepeng/kuboid rendah

 Aktif menstransport & membuat protein u/ sekresi

 Fungsi: pembuatan & pemeliharaan m. Descemet,


mempertahankan kejernihan kornea.
KORNEA
Limbus
 Zona peralihan
 Sangat vaskuler
 lapisan stroma (saluran tak teratur berlapis
endotel, yaitu jalinan trabekula, menyatu
membentuk kanalis Schlemm) →
mengangkut pergi cairan dari COA/bilik
depan.
LAPISAN UVEA
 Mengandung banyak pembuluh darah & sel
pigmen
 Terdiri atas :
1. Koroid
2. Korpus Siliaris & Processus Siliaris
3. Iris
KOROID
 Sangat vaskuler
 Terdiri atas :
1. Epikoroid/lamina suprakoroidal → CT longgar dg >> melanosit
2. Lapisan pembuluh darah
 lapisan paling tebal

 massa pembuluh arteri & vena yg lebih besar, dalam CT longgar

 mengandung >> melanosit

3. Koriokapiler
 terdiri dari kapiler

 Fungsi: nutrisi retina

4. Lamina elastika (Membran Bruch)


 antara koriokapiler dengan retina

 Terdiri atas membran hialin tipis (3-4 m)

 Meluas dari diskus optikus/papila optikus sampai ora serrata


KORPUS SILIARIS
 perluasan koroid ke anterior setinggi lensa.
 CT longgar (serat elastin, pembuluh & melanosit)
mengelilingi muskulus siliaris.
 M. siliaris :
 2 berkas otot polos
 insersi pada sklera & korpus siliaris
 fungsi: meregangkan koroid & mengendurkan ketegangan
lensa  akomodasi visual.
 terdiri atas 2 lapis sel epitel
 Lapisan yg berbatasan langsung dengan korpus
siliaris terdiri atas epitel selapis silindris, banyak
melanin.
 Lapisan kedua berasal dr lapisan sensoris retina,
terdiri atas epitel silindris tanpa pigmen.
PROSESUS SILIARIS
 jaringan ikat, banyak kapiler bertingkap & ditutupi 2 lapisan
epitel
 serat Zonula terjulur sampai lensa
 berasal dari membran basal sel tanpa pigmen (lapisan epitel
kedua)
 fungsi: menahan lensa di tempatnya

 Sel tanpa pigmen memiliki lapisan basal interdigitasi luas 


secara aktif mentranspor unsur2 plasma tertentu dalam COP 
membentuk humor aqueus
 Humor aqueus: komposisi ion organik serupa plasma, tetapi
kadar protein < 0,1%
 Aliran humor aqueus :
dihasilkan procc. siliaris  COP  celah antara lensa & iris 
COA  angulus iridokornealis  trabekula  kanalis
Schlemm  vena episklera
IRIS
 Permukaan anterior tidak teratur & kasar
 Lapisan2 (dari anterior-posterior)
- Lapisan sel pigmen
- Jaringan ikat
- Jaringan ikat longgar
- Permukaan posterior : 2 lapis epitel
- Di lap posterior terdapat otot polos :
- M. sfingter pupil : tersusun melintang konsentris, parasimpatis (N.
III), u/ konstriksi pupil.
- M. dilator pupil : tersusun radier, simpatis (ganglion servikalis
posterior), u/ dilatasi pupil.
 melanosit  u/ menentukan warna mata & mencegah berkas cahaya
yang mengganggu pembentukan bayangan.
 Makin banyak pigmen, makin gelap
 albino  pigmen (-) , warna iris merah muda karena pantulan cahaya
dari pembuluh darah iris.
Kapsul

UVEA PC

Lensa
IRIS
AC

M.sfingter
P
LENSA
 3 Komponen :
 Simpai/kapsul lensa :

 Membungkus lensa (10- 20 m)

 Serat zonula melekat pd struktur ini.

 Epitel subkapsular :

 lapisan anterior, terdiri atas selapis sel kuboid.

 Serat lensa :
 Berasal dr sel epitel subkapsular

 Produksi serat  seumur hidup  mkn lama produksinya 

 Lensa  avaskuler, nutrisi dr humor aqueus & korpus vitreus


 Lensa ditahan o/ zonula  akomodasi  memfokuskan obyek
penglihatan dgn cara mengubah kelengkungan lensa.
 Peningkatan usia  elasitisitas lensa   sukar berakomodasi 
presbiopia
KORPUS VITREUS
 Terdapat pd ruang mata di belakang lensa
 Mrpkn gel transparan yg terdiri atas:
 air ( 99%)
 kolagen & glikosaminoglikan yg berhidrasi berat,
yg unsur utamanya adalah asam hialuronat.
RETINA
 Berasal dr penonjolan ke luar forebrain (vesikel otak)
 lapis luar  epitel pigmen

 melekat erat pd koroid

 lapis dlm  retina neural/saraf

 tidak melekat pada koroid  mudah terlepas : “ablatio retina”

 melapisi koroid dari papila optik di posterior sampai ora serrata

di anterior
 Terdapat cekungan dangkal : fovea sentralis, terletak  2,5 mm

ke arah temporal papila optik  daerah penglihatan terjelas


 Sekeliling fovea tdpt daerah yg dikenal sbg bintik kuning

(makula lutea)
 Papila optik  tdk terdapat fotoreseptor (bintik buta)
Lapisan Retina (luar ke dalam)
1. Epitel pigmen
2. Lapisan batang & kerucut
3. Membran limitans eksterna neuron pertama
4. Lapisan nuklear luar
5. Lapisan pleksiform luar
6. Lapisan nuklear dlm neuron kedua
7. Lapisan pleksiform luar
8. Lapisan sel ganglion
9. Lapisan serat saraf neuron ketiga
10. Membran limitans interna
1. EPITEL PIGMEN
 1 lapis sel poligonal, bentuk teratur → lebih gepeng ke

arah ora serrata


 Inti sferis di basal

 Sitoplasma mengandung mitokondria, RE, apparatus

golgi, terdapat banyak butir melanin &


premelanosom, serta badan residu dari hasil
fagositosis.
 Fungsi:

 menyerap cahaya

 nutrisi fotoreseptor

 pembentukan rhodopsin

 tempat esterifikasi vit A

 transport vit A ke fotoreseptor.


2. LAPISAN BATANG & KERUCUT
 Sel batang :
 sel halus & langsing; terdiri atas:

 segmen luar

 Silindris
 fotopigmen rhodopsin (ungu)  memutih karena cahaya & mengawali
rangsang visual.
 Segmen dlm: lebih panjang, tempat biosintesis energi
 Jumlah:  120 juta sel batang

 Sel kerucut
 Segmen luar mengecil, segmen dalam membesar  seperti botol

 Inti lebih besar drpd sel batang; terletak pd membran limitans eksterna

 Segmen dalam membentuk kaki kerucut (cone pedicle)  berhubungan

dgn sel bipolar pada fovea


 Jumlah  6-7 juta

 iodopsin, u/ menangkap cahaya dgn intensitas tinggi  menghasilkan

gambar yang lebih tajam


3. Membrana limitans eksterna
Dibentuk o/ prosessus dari sel batang & sel Muller (sel neuroglia)
4. Lapisan nuklear luar
Nuklei batang & kerucut & prosessus sel Muller
5. Lapisan plexiform luar
Akson sel batang & kerucut bersinaps dengan dendrit sel bipolar & sel
horizontal
6. Lapisan nuklear dalam
Nuklei sel bipolar : sel horizontal, sel amakrin & sel Muller
7. Lapisan plexiform dalam
Akson sel bipolar bersinaps dengan dendrit sel ganglion & sel amakrin
8. Lapisan sel ganglion
Badan sel neuron multipolar (sel ganglion) yang besar & sel Muller
9. Lapisan serat saraf
Akson tersusun vertikal & horizontal dari sel ganglion & jala-jala dari
serat sel Muller
10. Membrana limitans interna
Ujung akhir serat dalam sel Muller meluas membentuk lapisan ini
Sel pada retina
 Sel fotoreseptor
 Sel bipolar :
 Sel bipolar difus  bersinaps dg 2 fotoreseptor.

 Sel bipolar monosinaps  bersinaps dg 1 fotoreseptor.

 Sel-sel ganglion
 Akson berkumpul membentuk N. optikus  papil optikus/ bintik
buta, spt sel2 ganglion yg lain
 Selain itu terdapat sel lain pada retina :
 Sel horizontal

 menghubungkan fotoreseptor yang berbeda

 Fungsi: tdk diketahui, kemungkinan u/ mengintegrasi rangsangan

 Sel amakrin

 jenis neuron yg menghubungkan sel2 ganglion

 Fungsi: blm jelas

 Sel penyokong/neuroglia : sel Muller

 Fungsi: menunjang, memberi makan & mengisolasi neuron retina


& serat
RETINA
RETINA
PAPILA OPTIK & SARAF OPTIK
 Papila optik
 tonjolan dibentuk o/ penumpukan serat saraf saat
meninggalkan retina
 tempat keluarnya arteri centralis & vena retina.
 Pd papila optik  celah pd sklera terisi lamina
kribrosa yg terdiri atas serat2 fibrosa padat
 Saraf optik  termasuk dalam SSP, dibungkus o/
menings
Fovea & Nervus Optikus
PAPILA OPTIK
STRUKTUR TAMBAHAN MATA
Konjungtiva
 Membran mukosa tipis & transparan yg

menutupi bagian anterior mata sampai kornea


& permukaan dalam kelopak mata.
 T.a :

 epitel berlapis silindris dengan banyak sel goblet


 lamina propria: jaringan ikat longgar.
Kelopak Mata /palpebra
 lipatan jaringan ,dapat digerakkan
 berfungsi melindungi mata
 Kulit kelopak sangat longgar & elastis.
 Terdapat 3 kelenjar pd kelopak mata :
 Kelenjar Meibom : berfungsi menghasilkan
substansi sebaseus yang membentuk lapisan
berminyak pada permukaan film air mata 
mencegah penguapan secara cepat dr lapisan air
mata.
 Kelenjar Zeis: kelenjar sebasea yang lebih kecil &

berhubungan dengan folikel bulu mata.


 Kelenjar Moll : kelenjar keringat

 Dibawahnya terdapat M. orbikularis okuli


Apparatus Lakrimalis
 T.a :
 Kelenjar lakrimal :
 letak di antero-superior os temporal orbita.
 Termasuk kelenjar tubuloalveoler.
 Fungsi : membasahi permukaan mata & menghidrolisis bakteri.
 Sakus lakrimalis : bagian terlebar sistem saluran air mata yg
terletak dalam fosa lakrimalis. Dilapisi epitel bertingkat
silindris.
 Duktus nasolakrimalis : lanjutan ke bawah sakus lakrimalis

 membuka ke meatus inferior pd konka inferior. Dilapisi


epitel bertingkat silindirs
 Air mata : kelenjar lakrimalis  punctum lakrimalis 
kanalikulus lakrimalis  sakus lakrimalis  duktus
nasolakrimalis  concha nasalis inferior.
Kelopak mata, Konjungtiva & Gld lakrimalis

Anda mungkin juga menyukai