Anda di halaman 1dari 39

PD dan Aplikasinya: Sistem Persamaan Diferential

Aang Nuryaman

Maret 2011

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

1 / 27

Pendahuluan
Tinjau model matematika untuk sistem pegas massa teredam
my " =

cy 0

ky

dengan m menyatakan massa benda yang dihubungkan ke pegas, k


konstanta pegas, c konstanta peredam dimana c > 0, y simpangan pegas,
2
y " = ddt y2 percepatan massa benda dan y 0 = dy
dt kecepatan massa benda.
Misalkan y1 = y dan y2 = y 0 maka dari model sistem diperoleh:
y10 = y2

(1)
k
y1
m

y20 =

c
y2
m

yang membentuk sistem persamaan dierensial. Bila dinyatakan dalam


bentuk matriks, persamaan (1) menjadi:
y0 =
(IT Telkom)

y10
y20

0
k
m

1
c
m

Sistem Persamaan Diferensial

y1
y2

= Ay
Maret 2011

2 / 27

Sistem Persamaan Diferensial


Bentuk umum sistem persamaan diferensial (SPD) orde-1 adalah
y10 = f1 (t, y1 , ..., yn )
y20 = f2 (t, y1 , ..., yn )
..
.
yn0

= fn (t, y1 , ..., yn )

Ketika sistem linier di dalam y1 , ..., yn maka disebut sistem persamaan


diferensial linier (SPDL) orde-1 dan dapat dituliskan dalam bentuk:
y10 = a11 (t ) y1 + ... + a1n (t ) yn + g1 (t )
..
.
yn0

(IT Telkom)

= an1 (t ) y1 + ... + ann (t ) yn + gn (t )

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

3 / 27

Sistem Persamaan Diferensial


Dalam bentuk vektor SPDL menjadi:
y0 = Ay + g

(2)

dimana:
2

a11
6 ..
A =4 .
an1

3
a1n
.. 7 ,
. 5
ann

3
y1
6
7
y = 4 ... 5 ,
yn

SPDL dikatakan homogen jika g = 0 sehingga

3
g1
6
7
g = 4 ... 5
gn

y0 = Ay
Jika g 6= 0 maka SPDL dikatakan tak homogen.
(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

4 / 27

Eksistensi dan Ketunggalan Solusi SPDL

Solusi dari (2) adalah himpunan n fungsi dierensiabel


y1 = 1 (t ) ,

, yn = n (t )

pada interval a < t < b yang memenuhi (2), Jika dilengkapi dengan syarat
awal:
(3)
y1 (t0 ) = K0 ,
, yn (t0 ) = Kn
maka disebut masalah nilai awal.
Misalkan ajk (t ) dan gj (t ) adalah fungsi-fungsi yang kontinu pada interval
terbuka a < t < b yang memuat t = t0 . Maka (2) memiliki sebuah solusi
y (t ) pada interval tersebut yang memenuhi (3) dan solusi ini adalah
tunggal.

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

5 / 27

Prinsip Superposisi atau Linieritas


Jika y(1 ) dan y(2 ) adalah solusi suatu SPDL homogen y0 = Ay pada suatu
interval, maka kombinasi liniernya:
y = c1 y ( 1 ) + c2 y ( 2 )
juga adalah solusi SPDL tersebut. Dan jika diperluas untuk n buah basis
solusi, maka
y = c1 y ( 1 ) +
+ cn y ( n )
yang disebut dengan solusi umum SPDL homogen.
Lebih jauh lagi, Wronskian y(1 ) ,
, y(2 ) adalah determinan
(1 )

W y (1 ) ,

(IT Telkom)

, y (2 ) =

(2 )

y1
y1
(1 )
(2 )
y2
y2
..
..
.
.
(1 )
(2 )
yn
yn

Sistem Persamaan Diferensial

(n )

y1
(n )
y2
..
.
(n )

yn

Maret 2011

6 / 27

SPDL Homogen dengan Koesien Konstan


Tinjau SPDL homogen:
y0 = Ay

(4)

dimana:
A = [ajk ] ,

y=

y1

yn

Misalkan solusi SPDL berbentuk y = xe t , maka (4) menjadi


y0 = xe t = Ay = Axe t
Jika masing-masing ruas dibagi e t maka diperoleh masalah nilai eigen:
Ax =x
Misalkan diperoleh nilai eigen 1 , 2 , ..., n dengan vektor eigennya
x(1 ) , x(2 ) , ..., x(n ) maka basis solusi (4) adalah:
y (1 ) = x(1 ) e 1 t ,

y (2 ) = x(2 ) e 2 t ,

...,

y (n ) = x(n ) e n t

dan solusi umumnya adalah:


y = c1 x ( 1 ) e 1 t + c2 x ( 2 ) e 2 t +
(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

+ cn x ( n ) e n t
Maret 2011

7 / 27

SPDL Homogen dengan Koesien Konstan


Untuk y 2 R2 , terkait dengan nilai eigen, ada tiga kasus:
kedua nilai eigen real dan berbeda; 1 , 2 dengan 1 6= 2 ; yang
memberikan dua vektor eigen x(1 ) , x(2 ) . Maka solusi umumnya:
y = c1 x ( 1 ) e 1 t + c2 x ( 2 ) e 2 t

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

8 / 27

SPDL Homogen dengan Koesien Konstan


Untuk y 2 R2 , terkait dengan nilai eigen, ada tiga kasus:
kedua nilai eigen real dan berbeda; 1 , 2 dengan 1 6= 2 ; yang
memberikan dua vektor eigen x(1 ) , x(2 ) . Maka solusi umumnya:
y = c1 x ( 1 ) e 1 t + c2 x ( 2 ) e 2 t
nilai eigen real kembar, 1 , 2 dengan 1 = 2 = ; yang
memberikan satu vektor eigen x. Vektor eigen kedua adalah vektor u
yang memenuhi
(A I) u = x
Sehingga solusi umumnya adalah
y = c1 xe t + c2 (xt + u) e t

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

8 / 27

SPDL Homogen dengan Koesien Konstan


p
kedua nilai eigen kompleks; 12 = i, i =
1; yang
memberikan dua vektor eigen x dan x (kompleks konjugat). Sehingga
solusi umum kompleksnya adalah:
y = c1 xe (+ i )t + c2 xe (

i )t

Untuk mendapatkan solusi umum realnya gunakan hubungan


e (+ i )t = e t (cos t + i sin t )
Misalkan u = Re xe (+ i )t
umum real SPDL adalah:

dan v = Im xe (+ i )t

maka solusi

y = Au + Bv
Catatan: Re ( ) dan Im ( ) menyatakan bagian real dan imajiner
suatu bilangan kompleks.
(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

9 / 27

SPDL Homogen dengan Koesien Konstan


Contoh Kasus 1: Tinjau SPDL homogen:
y10 =
y20

3y1 + y2

= y1

(5)

3y2

atau dalam bentuk matriks


y0 =

y10
y20

3
1

= Ay =

1
3

y1
y2

Dengan mensubstitusikan y = xe t maka diperoleh masalah nilai eigen


Ax =x dimana persamaan karakteristiknya adalah
det (A

I) =

Ini memberikan nilai eigen 1 =


(IT Telkom)

2 dan 2 =

Sistem Persamaan Diferensial

= 2 + 6 + 8 = 0
4.
Maret 2011

10 / 27

SPDL Homogen dengan Koesien Konstan


Vektor eigen dibentuk dari hubungan (A

( 3

I) x = 0 yang memberikan

) x1 + x2 = 0

Untuk 1 = 2 diperoleh x1 + x2 = 0 dan untuk 2 = 4 diperoleh


x1 + x2 = 0.Sehingga vektor eigennya bisa dipilih berturut-turut
x(1 ) =

1
1

1
1

dan x(2 ) =

Sehingga solusi umum dari SPDL (5) adalah


y=

y1
y2

= c1

1
1

2t

1
1

+ c2

4t

atau

(IT Telkom)

y1 (t ) = c1 e

2t

y2 (t ) = c1 e

2t

+ c2 e
c2 e

Sistem Persamaan Diferensial

4t
4t
Maret 2011

11 / 27

SPDL Homogen dengan Koesien Konstan


Contoh Kasus 2: Tinjau SPDL homogen:
y0 = Ay =

4 1
1 2

y1
y2

Persamaan karakteristiknya adalah


det (A

I) =

1
1 2

= 2

6 + 9 = (

3)2 = 0

Ini memberikan nilai eigen 1 = 2 = 3. Vektor eigen dibentuk dari

(4

) x1 + x2 = 0

sehingga untuk = 3 diperoleh x1 + x2 = 0; yang memberikan


x=
(IT Telkom)

1
1

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

12 / 27

SPDL Homogen dengan Koesien Konstan

Untuk mendapatkan vektor eigen kedua, pandang persamaan

(A

3I) u = x ,

1
1

1
1

yang memberikan u1 + u2 = 1. Ambil u =

u1
u2
0
1

1
1

.dengan demikian solusi

umumnya adalah:
y=

y1
y2

(IT Telkom)

= c1

1
1

e 3t + c2

Sistem Persamaan Diferensial

1
1

t+

0
1

e 3t

Maret 2011

13 / 27

SPDL Homogen dengan Koesien Konstan


Contoh Kasus 3: Tinjau SPDL homogen:
1
1

y0 =

1
1

y1
y2

(6)

Persamaan karakteristiknya adalah


det (A

I) =

= 2 + 2 + 2 = 0

yang memberikan nilai eigen 1 = 1 + i dan 2 = 1 i. Vektor eigen


dibentuk dari hubungan (A I) x = 0 yang memberikan

( 1

) x1 + x2 = 0

Untuk 1 diperoleh ix1 + x2 = 0 dan untuk 2 diperoleh ix1 + x2 = 0.


Sehingga vektor eigennya bisa dipilih berturut-turut
x(1 ) =
(IT Telkom)

1
i

dan x(2 ) =

Sistem Persamaan Diferensial

1
i
Maret 2011

14 / 27

SPDL Homogen dengan Koesien Konstan


Sehingga solusi umum kompleks dari SPDL (6) adalah
y=

y1
y2

1
i

= c1

1 +i )t

e(

1
i

+ c2

e(

1 i )t

Untuk solusi umum realnya, kita punya:


1
i

e(

1 +i )t

=
=

1
i

e(

1 i )t

=
=

(IT Telkom)

e
ie

(cos t + i sin t )
(cos t + i sin t )

cos t
t
e sin t

e
e

+i

t
t

sin t
cos t

e t (cos t i sin t )
ie t (cos t i sin t )
e

cos t
e sin t
t

Sistem Persamaan Diferensial

e
e

t
t

sin t
cos t
Maret 2011

15 / 27

SPDL Homogen dengan Koesien Konstan

Bagian real dan imajiner di ruas kanan merupakan solusi umum real dari
SPDL (6). Keduanya membentuk sebuah basis solusi karena
Wronskiannya tidak sama dengan nol.
W=

cos t e
e sin t e
t

t
t

sin t
cos t

=e

2t

cos2 t + sin2 t = e

2t

6= 0

Jadi solusi umum realnya SPDL (6) adalah:


y=

(IT Telkom)

y1
y2

=A

cos t
e sin t
t

+B

Sistem Persamaan Diferensial

e
e

t
t

sin t
cos t

Maret 2011

16 / 27

Latihan
Problem
Tentukan solusi dari SPDL berikut dengan baik dan benar!
1

y10 = y2
y20 = y1

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

17 / 27

Latihan
Problem
Tentukan solusi dari SPDL berikut dengan baik dan benar!
1

y10 = y2
y20 = y1

y10 = 2y1 + 3y2


y20 = 31 y1 + 2y2

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

17 / 27

Latihan
Problem
Tentukan solusi dari SPDL berikut dengan baik dan benar!
1

y10 = y2
y20 = y1

y10 = 2y1 + 3y2


y20 = 31 y1 + 2y2

y10 = y1 y2
y20 = y1 + y2

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

17 / 27

Latihan
Problem
Tentukan solusi dari SPDL berikut dengan baik dan benar!
1

y10 = y2
y20 = y1

y10 = 2y1 + 3y2


y20 = 31 y1 + 2y2

y10 = y1 y2
y20 = y1 + y2

y10 = 6y1 + 9y2


, y1 (0) =
y20 = y1 + 6y2

(IT Telkom)

3, y2 (0) =

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

17 / 27

Latihan
Problem
Tentukan solusi dari SPDL berikut dengan baik dan benar!
1

y10 = y2
y20 = y1

y10 = 2y1 + 3y2


y20 = 31 y1 + 2y2

y10 = y1 y2
y20 = y1 + y2

y10 = 6y1 + 9y2


, y1 (0) =
y20 = y1 + 6y2

3, y2 (0) =

y10 = 2y1 + 4y2


, y1 (0) =
y20 = y1 + 2y2

4, y2 (0) =

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

17 / 27

Lintasan (path/trajectory) dan Bidang Fase


Misalkan y1 (t ) dan y2 (t ) adalah solusi dari SPDL
y0 = Ay
maka bidang y1 y2 disebut bidang fase.

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

18 / 27

Lintasan (path/trajectory) dan Bidang Fase


Misalkan y1 (t ) dan y2 (t ) adalah solusi dari SPDL
y0 = Ay
maka bidang y1 y2 disebut bidang fase.
Kurva solusi y1 (t ) dan y2 (t ) yang disajikan dalam bidang fase
disebut lintasan (path) atau trayektori (trajectory). Lintasan ini
biasanya memiliki arah yang menunjukan perilaku solusi saat t
membesar.

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

18 / 27

Lintasan (path/trajectory) dan Bidang Fase


Misalkan y1 (t ) dan y2 (t ) adalah solusi dari SPDL
y0 = Ay
maka bidang y1 y2 disebut bidang fase.
Kurva solusi y1 (t ) dan y2 (t ) yang disajikan dalam bidang fase
disebut lintasan (path) atau trayektori (trajectory). Lintasan ini
biasanya memiliki arah yang menunjukan perilaku solusi saat t
membesar.
Suatu titik (a, b ) dimana kurva solusi menuju atau keluar dari titik
tersebut dinamakan node. Jika kurva solusi semuanya menuju (a, b )
maka titik (a, b ) disebut improper node. Jika sebaliknya disebut
proper node. Jenis node ini terjadi jika nilai eigen memiliki tanda
yang sama. Jika nilai eigen tandanya berbeda disebut saddle
node.
(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

18 / 27

Saddle Node
Tinjau SPDL
y0 =
yang memiliki solusi y = c1

y10
y20

=
1
0

1
0

0
1

e t + c2

y1
y2

0
1

atau

y1 (t ) = c1 e t
y2 (t ) = c2 e

Perhatikan bahwa
y1 y2 = c1 e t .c2 e

= c1 c2 = C

yang merupakan keluarga kurva hiperbola.

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

19 / 27

Titik Improper Node


Contoh 2: Tinjau SPDL
y0 =
yang memiliki solusi y =

y10
y20

y1
y2

3
1

= c1

1
3
1
1

y1 (t ) = c1 e

2t

y2 (t ) = c1 e

2t

y1
y2
2t

+ c2 e
c2 e

+ c2

1
1

4t

atau

4t
4t

Jika c2 = 0 maka y1 (t ) = c1 e 2t = y2 (t ) yaitu persamaan garis lurus di


kuadran I jika c1 > 0 dan di kuadran III jika c1 < 0. Jika c1 = 0 maka
y1 (t ) = c2 e 4t = y2 (t ) yaitu persamaan garis lurus di kuadran IV jika
c2 > 0 dan di kuadran II jika c2 < 0. Jika c1 6= 0, c2 6= 0 maka kurva
1
karena e 4t
solusi menyinggung garis yang dibangun oleh vektor
1
lebih cepat menuju nol dibandingkan e 2t .
(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

20 / 27

Titik Center
Contoh 3: Tinjau SPDL homogen:
0 1
4 0

y0 = Ay =

y1
y2

Persamaan karakteristiknya adalah


det (A

I) =

= 2 + 4 = 0
1
2i

Ini memberikan nilai eigen 1 = 2i dengan vektor eigen


2 =

1
2i

2i dengan vektor eigen

dan

. Sehingga solusi umum

kompleksnya adalah
y=
(IT Telkom)

y1
y2

= c1

1
2i

e 2it + c2

Sistem Persamaan Diferensial

1
2i

2it

Maret 2011

21 / 27

Titik Center
Karena
1
2i

e 2it =

1
2i

cos 2t
2 sin 2t

(cos 2t + i sin 2t ) =

+i

sin 2t
2 cos 2t

Maka solusi umum realnya SPDL adalah:


y=

y1
y2

=A

cos 2t
2 sin 2t

+B

sin 2t
2 cos 2t

Selanjutnya
1
y12 + y22 = A2 + B 2
4

cos2 2t + sin2 2t = A2 + B 2 = K 2

merupakan keluarga ellips dengan pusat di (0, 0)

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

22 / 27

Titik Spiral
Contoh 4: Tinjau SPDL homogen:
1
1

y0 = Ay =

1
1

y1
y2

Persamaan karakteristiknya adalah


det (A

I) =

Ini memberikan nilai eigen 1 =


2 =

= 2 + 2 + 2 = 0
1
i

1 + i dengan vektor eigen


1
i

i dengan vektor eigen

dan

. Sehingga solusi umum

kompleksnya adalah
y=
(IT Telkom)

y1
y2

= c1

1
i

e(

1 +i )t

+ c2

Sistem Persamaan Diferensial

1
i

e(

1 i )t

Maret 2011

23 / 27

Titik Center
Karena
1
i

e(

1 +i )t

= e

1
i

(cos t + i sin t )

cos t
t
e sin t

e
e

+i

sin t
cos t

Maka solusi umum realnya SPDL adalah:


y=

y1
y2

=A

cos t
t
e sin t

e
e

+B

Atau y1 = Ae t cos t + Be t sin t ; y2 = Ae


Misalkan r 2 = y12 + y22 dan tan = yy21 maka :

t
t

sin t
cos t

sin t + Be

y12 + y22 = r 2 = A2 + B 2 e

cos t .

2t

yang merupakan keluarga keluarga spiral


(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

24 / 27

Titik Kritis
Tinjau SPDL homogen:
y0 = Ay =

a11 a12
a21 a22

y1
y2

a11 y1 + a12 y2
a21 y1 + a22 y2

f1 (y1 , y2 )
f2 (y1 , y2 )

Dari persamaan di atas kita punya:


dy2 /dt
y0
a21 y1 + a22 y2
dy2
=
= 20 =
dy1
dy1 /dt
y1
a11 y1 + a12 y2
Titik P0 = (0, 0) disebut titik kritis jika di P0 memenuhi
dy2
tak terdenisi
dy1
atau dengan kata lain memenuhi SPL
f1 (y1 , y2 ) = 0
f2 (y1 , y2 ) = 0
(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

25 / 27

Jenis Titik Kritis

Selanjutnya
det (A

I ) =

a11
a12
a21
a22

= 2

= (a11

node jika q > 0 dan

(IT Telkom)

a12 a2

(a11 + a22 ) + det A

Tulis p = a11 + a22 , q = det A, dan = p 2


1

) (a22

4q. Titik kritis P0 disebut:

0 (kedua nilai eigen real dan tandanya sama)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

26 / 27

Jenis Titik Kritis

Selanjutnya
det (A

I ) =

a11
a12
a21
a22

= 2

= (a11

) (a22

(a11 + a22 ) + det A

Tulis p = a11 + a22 , q = det A, dan = p 2

4q. Titik kritis P0 disebut:

node jika q > 0 dan

titik sadel, jika q < 0 (nilai eigen real dan berbeda tanda)

(IT Telkom)

a12 a2

0 (kedua nilai eigen real dan tandanya sama)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

26 / 27

Jenis Titik Kritis

Selanjutnya
det (A

I ) =

a11
a12
a21
a22

= 2

= (a11

) (a22

(a11 + a22 ) + det A

Tulis p = a11 + a22 , q = det A, dan = p 2

4q. Titik kritis P0 disebut:

node jika q > 0 dan

titik sadel, jika q < 0 (nilai eigen real dan berbeda tanda)

center jika p = 0 dan q > 0 (nilai eigen imajiner murni)

(IT Telkom)

a12 a2

0 (kedua nilai eigen real dan tandanya sama)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

26 / 27

Jenis Titik Kritis

Selanjutnya
det (A

I ) =

a11
a12
a21
a22

= 2

= (a11

) (a22

(a11 + a22 ) + det A

Tulis p = a11 + a22 , q = det A, dan = p 2

4q. Titik kritis P0 disebut:

node jika q > 0 dan

titik sadel, jika q < 0 (nilai eigen real dan berbeda tanda)

center jika p = 0 dan q > 0 (nilai eigen imajiner murni)

a12 a2

0 (kedua nilai eigen real dan tandanya sama)

titik spiral jika p 6= 0 dan < 0 (nilai eigen bukan imajiner murni)

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

26 / 27

Kestabilan Titik Kritis

Titik kritis P0 dikatakan


1

stabil jika q > 0 dan p < 0

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

27 / 27

Kestabilan Titik Kritis

Titik kritis P0 dikatakan


1

stabil jika q > 0 dan p < 0

stabil secara asimtotik jika p 0 dan q > 0 (kedua nilai eigen real
dan negatif atau bagian real dari nilai eigen negatif)

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

27 / 27

Kestabilan Titik Kritis

Titik kritis P0 dikatakan


1

stabil jika q > 0 dan p < 0

stabil secara asimtotik jika p 0 dan q > 0 (kedua nilai eigen real
dan negatif atau bagian real dari nilai eigen negatif)

tidak stabil jika p > 0 atau q < 0 (kedua nilai eigen real dan positif
atau bagian real dari nilai eigen positif)

(IT Telkom)

Sistem Persamaan Diferensial

Maret 2011

27 / 27

Anda mungkin juga menyukai