Bab 4
2. Misal kandungan garam tiap saat di tangki 1 adalah Q1 (t) oz dan di tangki 2 adalah Q2 (t)
oz. Persamaan pengaturnya
{
Q̇1 = 1.5 + 1.5 Q Q1
20 − 3 30
2
Q̇2 = 3 + 3 Q Q2
30 − 4 20
1
32
BAB 4. SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL 33
SRP 2011
Persamaan diferensial orde n linier, koefisien konstan, dapat ditransformasi menjadi sistem per-
samaan diferensial orde 1 dengan variabel bebas n buah.
xn = f (t, x, x′ , · · · , x(n−1) )
x1 = x, x2 = x′ , · · · , xn = x(n−1)
Diferensialkan pers (2), bersama-sama dengan pers (1) x′ dieliminir, sehingga menghasilkan
y ′′ + 3y ′ − 10y = 0
x(t)=3e2t − e−5t
y(t)=2e2t − 3e−5t
SRP 2011
Suatu sistem pd dengan koefisien konstan dapat ditulis dalam bentuk
L1 x + L2 y = f1 (t)
(4.0.1)
L3 x + L4 y = f1 (t)
(D − 4)x + 3y = 0
−6x + (D + 7)y = 0
(D2 + 3)x − y = 0
−2x + (D2 + 2)y = 0
Selanjutnya diperoleh
Solusi di atas memuat 8 konstanta sebarang. Solusi umum masalah ini seharusnya hanya memuat
4 konstanta sebarang. Untuk itu jika (4.0.3) disubstitusikan ke dalam persamaan (D2 + 3)x − y = 0
menghasilkan
Pengamatan lanjutan terhadap solusi sistem 2 pegas 2 massa. Solusi (4.0.4) dapat dituliskan
sebagai
SRP 2011
x(t) = A cos(t − α) + B cos(2t − β)
y(t) = 2A cos(t − α) − B cos(2t − β)
Dua solusi (partikular) (A cos(t − α), 2A cos(t − α)) dan (B cos(2t − β), −B cos(2t − β)) merupakan
dua getaran natural dengan dua bilangan gelombang (mode) atau dua frekuensi berbeda ω1 =
1, ω2 = 2, disebut frekuensi natural sistem tersebut.
hanya mempunyai solusi trivial ∀t ∈ I. Jika S tidak bebas linier dikatakan bergantung linier.
Selanjutnya (4.0.5) hanya mempunyai solusi trivial ∀t ∈ I jika determinan ‘matriks koefisien’nya
bernilai nol ∀t ∈ I atau
(1)
x (t) x(2) (t) · · · x(n) (t)
1 1 1
(1) (2) (n)
x (t) x2 (t) · · · x2 (t)
W (x(1) , x(2) , · · · , x(n) ) = 2 = 0, ∀t ∈ I
··· ··· ···
(1)
xn (t) x(2)
n (t) · · · xn (t)
(i)
Teorema 4.0.5. Misal x(1) , x(2) , · · · , x(n) adalah n solusi dari suatu sistim pd pada selang buka I.
Notasikan W ≡ W (x(1) , x(2) , · · · , x(n) )
1. Jika x(1) , x(2) , · · · , x(n) bergantung linier pada I, maka W = 0 pada I.
C1 x1 + C2 x2 = 0
Akan ditunjukkan bahwa SPL di atas hanya mempunyai solusi C1 = 0, C2 = 0, atau bahwa
2t
3e e−5t
2e2t 3e−5t
SRP 2011
1 0
1. et , et
0 1
{( ) ( ) }
1 2t 1 2t
2. e , te
1 1
{( ) ( ) }
1 1
3. cos t, sin t .
0 0
ẋ = Ax (4.1.1)
Misalkan solusinya berbentuk x = veλt , dengan v dan λ akan dicari. Jika disubstitusikan ke dalam
sistem pd akan menghasilkan
λveλt − Aveλt = 0
(A − λI)veλt = 0.
Dicari v solusi SPL di atas yang tak nol. Karena eλt tak pernah nol, maka haruslah
det(A − λI) = 0
Jadi diperoleh solusi (4.3.8) adalah x = veλt , dengan v dan λ berturut-turut adalah vektor eigen
dan nilai eigen matriks A.
Dengan demikian jika kita ingin mencari solusi dari sistim pd (4.3.8) maka langkah-langkah yang
harus ditempuh adalah sebagai berikut.
1. Tentukan semua nilai eigen λ1 , λ2 , · · · , λn dari An×n .
2. Selanjutnya kita tentukan n buah vektor eigen bebas linier v1 , v2 , · · · , vn yang bersesuaian
dengan nilai-nilai eigen di atas.
3. Langkah 2 tidak selalu berhasil, tetapi jika berhasil, maka kita punyai n buah solusi bebas
linier berikut
Dalam hal ini solusi umum dari sistim pd (4.3.8) adalah kombinasi linier dari n solusi bebas
linier berikut
SRP 2011
Contoh 4.1.1. Gunakan metoda nilai eigen untuk mecari solusi sistem pd berikut (sama seperti
Contoh 4.0.2).
( ) ( )( ) ( ) ( )
x˙1 4 −3 x1 x1 (0) 2
= , =
x˙2 6 −7 x2 x2 (0) −1
Penyelesaian: Dicari nilai eigen dari matriks koefisien A.
4−λ −3
=0
6 −7 − λ
λ2 + 3λ − 10 = 0
Diperoleh pasang
( ) eigen ( )
3 1
λ1 = 2, v1 = dan λ2 = −5, v2 = .
2 3
Solusi umum sistem pd adalah kombinasi linier dari v1 eλ1 t dan v2 eλ2 t atau
( ) ( ) ( )
x(t) 3 1
= C1 2t
e + C2 e−5t
y(t) 2 3
Jika syarat awal disubstitusikan diperoleh
( ) ( ) ( )
x(t) 3 1
= e2t − e−5t
y(t) 2 3
Soal Latihan
4.1.2. Gunakan metoda nilai eigen untuk mecari solusi sistem pd berikut.
( )
3−2
1. x = x
2−2
( )
1−2
2. x = x
3−4
11 2
3. x = 12 1 x
21 1
1 1 2 2
4. x = 0 2 2 x, x(0) = 0
−1 1 3 1
Perhatikan bahwa bagian real dan bagian imajiner dari x(t) juga merupakan solusi sistim pd. Ini
berarti telah diperoleh dua solusi real yang bbl.:
SRP 2011
v(t) = Re(x(t)) = ept (a cos qt − b sin qt)
x = C1 v(t) + C2 u(t)
dengan C1 , C2 bilangan real. Periksa bahwa dua solusi real di atas juga dapat diperoleh jika diambil
bagian real dan imajiner dari v̄eλ̄t .
Penyelesaian: Nilai(eigen )matriks koefisien sistim pd di atas: −1/2 ± i dan vektor eigen yang
1
bersesuaian adalah . Diperoleh dua solusi kompleks
±i
( ) ( )
1 (−1/2+i)t 1
e dan e(−1/2−i)t
i −i
Cek kebebaslinierannya!
SRP 2011
Dalam kasus matriks koefisien A mempunyai nilai eigen berulang, perhatikan contoh-contoh berikut.
Catatan: Dalam contoh ini nilai eigen λ = −1 merupakan nilai eigen berulang dengan multiplisitas
2. Namun nilai eigen ini mempunyai dua buah vektor eigen yang bersesuaian. Nilai eigen berulang
seperti ini dikatakan complete.
dengan η harus dicari. Jika disubstitusikan ke dalam sistim pd maka η harus memenuhi
(A − 2I)η = ξ. (4.1.3)
BAB 4. SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL 40
Perhitungan menghasilkan
( ) ( ) ( )
SRP 2011
k 0 1
η= = +k
−1 − k −1 −1
dengan k real sebarang, dapat dipilih k = 0. Sehingga diperoleh solusi sistim pd yang kedua adalah
( ) ( )
(2) 1 2t 0
x (t) = te + e2t
−1 −1