Indikasi Permasalahan
dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini
Area beresiko sanitasi dan Penyebab utama dari 4 komponen kajian di Kabupaten
Pasaman Barat berdasarkan studi EHRA yang telah dilakukan dapat ditampilkan
sebagai berikut:
Tabel 5.1 Area beresiko sanitasi dan Penyebab utamanya
No
Area Beresiko
2
3
Wilayah Prioritas
(nagari)
Air Bangis
Batahan
Ujung Gading
Sasak Ranah
pasisia
Desa Baru
Parit
Kinali
Koto Alam
Katiagan
Muara kiawai
Lingkuang Aua
Kajai
Robi Jonggor
Talu
Sinurut
Air Gadang
Aur Kuning
Koto Baru
Kapa
Warna
Warna
Warna
Warna
Tabel 5.1.a Area beresiko kajian Data Primer ( EHRA), Data Sekunder dan
Persepsi SKPD
Kecamatan
Bab 5| 161
Nagari
Skor
berdasarkan
Skor
berdasarkan
Skor
berdasarkan
Skor
yg
skor
disepakati
0
SUNGAI BEREMAS
Air Bangis
RANAH BATAHAN
Desa Baru
Batahan
KOTO BALINGKA
Parit
SUNGAI AUR
Koto Alam
LEMBAH MALINTANG
Ujung Gading
GUNUNG TULEH
Muara Kiawai
Robi Jonggor
TALAMAU
Kajai
Talu
Sinuruik
PASAMAN
Lingkuang Aua
Aia Gadang
Aua Kuning
LUHAK NAN DUO
Koto Baru
Kapa
SASAK RANAH PASISIE
Sasak Ranah Pasisie
KINALI
Katiagan
Kinali
persepsi
SKPD
30,00%
data sekunder
data EHRA
25,00%
45,00%
3,50
3
4
2
2
3
4
2,75
3,50
4
4
2,25
2,10
2,85
3
3
1
1
2
1
2,05
1,60
3
2
3
3
3
2
1
1
2
1
1
2,30
1,60
1,60
2
2
2
3
2
2
1
1
1
2
2
2
2,05
1,75
1,75
3
2
2
2
2
2
2
1
2
1,55
2,00
2
2
2,85
3
4
1
1
2
3
2,05
2,80
3
3
Bab 5| 162
Gambar 5. 1
Peta Area Berisiko Sanitasi
Tabel 5.1.b
Bab 5| 163
Kecamatan
Nagari
M
Sungai
Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Lembah
Malintang
Sungai Aua
Gunung Tuleh
9
10
Bab 5| 164
Sasak Ranah
Pasisie
Luhak Nan Duo
Kinali
Talamau
KOMPONEN
PERSAMPAHAN
Air Bangih
2
3
Batahan
Desa Baru
4
4
4
4
4
5
6
7
8
KOMPONEN AIR
LIMBAH
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
Parit
Ujung
Gadiang
3
4
Kapa
Koto Baru
4
4
2
2
3
2
2
1
3
2
M
4
3
2
Kinali
Kajai
Katiagan
KOMPONEN
PROHISAN
Koto Alam
Robi
Jonggor
Muaro
Kiawai
Sasak
KOMPONEN
DRAINASE
2
1
2
1
11
Pasaman
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
Sinuruik
Lingkuang
Aua
Aia Gadang
Aua Kuning
Talu
a.
b.
c.
d.
Warna
Warna
Warna
Warna
Bab 5| 165
Gambar. 5.1
Posisi Pengelolaan Air Limbah
Bab 5| 166
Gambar 5.1.a
Posisi Pembuangan Akhir Lumpur Tinja
Persampahan
Dari Hasil Studi EHRA untuk sektor Persampahan diketahui untuk Kabupaten
Pasaman Barat bahwa 97,8% pengelolaan Sampah tidak memadai,94,4%
penganggkutan sampah tidak tepat waktu dan responden menyatakan 86,7%
sampah tidak mengalami pengolahan setempat.
Gambar 5.2
Posisi pengelolaan sanitasi saat ini komponen persampahan
Bab 5| 167
Drainase
Permasalahan Genangan air di Kabupeten Pasaman Barat belum menjadi
permasalahan yang mendesak untuk resiko sanitasi, selain pemukiman yang
masih didominasi pedesaan juga kabupaten Pasaman Barat memiliki
topografi daerah yang bervariasi tingkat ketinggiannya sehingga air hujan
lebih mudah mengalir. Dari hasil Studi EHRA 19,2% responden menyatakan
ada genangan sal;ah satunya Nagari Sasak yang disebabkan oleh
pendangkalan di mulut muara yang menyebabkan terhalangnnuya arus air
sungai menuju laut dan berdampak terjadinya genanngan di pemukiman
penduduk.. untuk Nagari Air Bangis terjadi genanhgan karena sistem drainase
belum ytertata dengan baik
Gambar 5.3
Posisi pengelolaan sanitasi saat ini komponen drainase lingkungan
Prohisan
Promosi Higiene Sanitasi (Prohisan) berdasarkan hasil studi EHRA dapat
disimpulkan masyarakat yang tidak CTPS di lima waktu penting sekitar
83,1%,lantai jamban sekitar 55,3% tidak bebas dari tinja, sekitar 56,3%
jamban masyarakat tidak bebas dari tinja,penggelontor yang berfungsi hanya
39,5% dan 58,7% dari masyarakjat masih melakukan BABS dan lokasi dari
area beresiko untuk sektor Prohisan ini dapat dilihat di tabel 5.1.b
Bab 5| 168
Gambar 5.4
Posisi pengelolaan sanitasi saat ini komponen promosi higiene sanitasi
(Prohisan)
tatanan rumah tangga
Bab 5| 169
Gambar 5.1.a
Peta Area Berisiko Air Limbah Domestik
Bab 5| 170
Gambar 5.1.b
Peta Area Berisiko Persampahan
Bab 5| 171
Gambar 5.1.c
Peta Area Berisiko Drainase
Bab 5| 172
Gambar 5.1.d
Peta Area Berisiko Prohisan
Bab 5| 173