Anda di halaman 1dari 29

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI

PEKERTI (PAIBP)

Disusun Oleh :
Hevana Muzayana Santoso

SMK MINHAJUT THALIBIN


Kp.Pungangan, Ds.Rancabango, Kec.Patokbeusi, Kab.Subang
Tahun Ajaran 2015-2016

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya saya
dapat menyelesaikan tugas PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI
PEKERTI (PAIBP) ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran Agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia
dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang
telah berkembang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak
masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran
keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan
orang tua, guru, dan teman-teman sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi.
Dan akhirnya penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan tugas
PAIBP ini Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
kekurangan. Namun penulis berharap semoga makalah ini dapat diambil
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca
Subang, 16 Januari 2016
Penulis,

Hevana Muzayana S

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

BAB 1
Ayat Al-Quran Tentang Demokrasi

A. Pengertian Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

B. Contoh Perilaku Budaya Demokrasi


1. Menerima Perlakuan yang Demokratis dari orang lain. Contoh sikap
menerima perlakuan yang demokratis dari orang lain di antaranya :
a)
b)
c)
d)
e)

menerima kritikan dengan lapang dada,


menghargai pendapat dari orang lain,
menyampaikan pendapat secara arif dan bijaksana,
menghargai makna dialog dengan tidak mendominasi suatu pembicaraan,
menerima dan melaksanakan hasil keputusan dengan penuh tanggung
jawab.

2. Berperilaku Demokratis kepada orang lain. Contoh sikap berperilaku


demokratis kepada orang lain di antaranya :
a.
b.
c.
d.
e.

tidak suka memaksakan kehendak,


tidak suka memotong pembicaraan orang lain,
tidak bersikap egois,
akomodatif terhadap kepentingan umum,
lebih mengutamakan kemampuan nalar dan akal sehat dalam
berpendapat,
f. santun dan tertib dalam memberikan pendapat dan gagasan,
g. peduli terhadap kemajuan bangsa dan negara.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

C. Ayat-Ayat Tentang Demokrasi


1. Qs. Ali-Imran : 159

) : ( .

Artinya :
Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kami berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu, karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya. (Q.S. Ali Imron ayat 159).

Arti perkata
Lafadz

Arti

Lafadz

Arti

Maka

Pada mereka

disebabkan

Rahmat (kasih

Dan mohonkan

sayang)

ampun

bagi

mereka

Dari Allah

Dan
musyawarahlah
dengan mereka

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

Kamu berlaku

Dalam

lemah lembut

urusan

suatu

terhadap
mereka

Sekiranya
kamu bersikap

Maka

apabila

kamu

telah

bersepakat

Berperilaku
kasar

Maka
berserahdirilah

Berhati kasar

Kepada Allah

Tentulah

Sesungguhnya

mereka

Allah

menjauhkan
diri

Dari

Menyukai

Orang-orang

sekelilingmu

Maka
maafkanlah

yang
bertawakal

Kandungan Q.S. Ali-Imron ayat 159


Q.S. Ali Imron ayat 159 berisi tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam
muasyawarah, yaitu :
Bersikap lemah lembut
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

Saling memaafkan, sekiranya ada kesalah pahaman dan istighfar memohon


ampunan kepada Allah.
Bertawakal kepada Allah, setelah membulatkan tekad dari hasill
musyawarah untuk dilaksanakan
Bermusyawarah dalam segala urusan

Perilaku yang mencerminkan Q.S. Ali Imron ayat 159


Sikap dan Perilaku yang mencerminkan penghayatan Q.S. Ali Imran : 159
adalah sebagai berikut :
1. Menunjukkan sikap lemah lembut terhadap sesama manusia.
2. Menunjukkan sifat kejujuran dalam mengemukakan pendapat, dan
menyampaikan informasi.
3. Ikhlas saat memberikan maaf kepada orang lain.
4. Menghormati pendapat atau saran orang lain, walaupundirinya yang
benar.
5. Senantiasa bertawakkal dengan sabar serta berusaha dan ikhtiar.
2. Q.S. Asy Syura ayat 38




) :(
Artinya :
Dan bagi orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya, dan
mendirikan sholat, sedangkan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah
antara meraka dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang kami berikan
kepada mereka. (Q.S. Asy Syura 38).

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

Arti Perkata
Kata

Arti

Kata

menerima (mematuhi)
seruan

Arti
(diputuskan) dengan
musyawarah

Tuhannya

antara meraka

mendirikan

dan sebagian dari

rizki yang kami berikan

sholat,

kepada mereka

sedangkan urusan mereka

mereka menafkahkan

Kandungan Q,S. Asy Syura ayat 38


Q.S. Asy Syura ayat 38 berisi tentang :
Senantiasa melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan segala
larangannya
Mendirikan shalat fardhu lima waktu tepat pada waktunya
Bermusyawarah dalam menyelesaikan segala urusan
Menafkahkan sebagian rizki karunia Allah dijalan yang benar.
Penerapan Sikap dan Perilaku
a) Menyeru atau mengajak manusia untuk senantiasa berada di jalan Allah
SWT, yang dilakukan dengan cara berdialog atau berdiskusi dengan baik
dan penuh argumentasi yang tepat.
b) Terbiasa mendirikan shalat tepat waktu yang dilaksanakan secara
berjamaah, sebagai simbol kekuatan ummat dan kebersamaan.
Ikut serta berperan aktif dalam kegiatan organisasi dan peduli terhadap
permasalahan di lingkungannya.
c) Selalu bermusyawarah untu mencari jalan keluar dalam menghadapi
hal-hal yang penting
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

d) Peduli kepada kaum dluafa dengan kelebihan rezeki yang Allah berikan
kepadanya.

Evaluasi
1. Jelaskan pengertian Demokrasi!
2. Sebutkan contoh perilaku budaya demokrasi!

3. Tuliskan Qs. Ali-Imran ayat 159!


4. Tuliskan terjemahan Qs. Ali-Imran ayat 159!

5. Jelaskan kandungan Qs. Ali-Imran ayat 159!


6. Sebutkan 3 perilaku yang mencerminkan Qs. Ali-Imran ayat 159!

7. Tuliskan Qs. Asy-Syura ayat 38!


8. Tuliskan terjemahan Qs. Asy-Syura ayat 38!

9. Jelaskan kandungan Qs. Asy-Syura ayat 38!


10. artinya?

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

BAB 2
Iman Kepada Malaikat

A. Pengertian Iman Kepada Malaikat


Yaitu percaya dan yakin bahwasahnya Allah SWT telah menciptakan malaikat,
makhuluk yang sangat taat kepada Allah, yang berasal dari nur / cahaya dan
mempunyai tugas untuk melaksanakan segala perintah-Nya.
B. Dalil Naqli tentang Iman Kepada Malaikat

Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikatmalaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk
menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam
dan siang tiada henti-hentinya. (QS. Al-Anbiya: 19-20)
C. Perbedaan malaikat, Manusia dan Syetan
Malaikat
Manusia
Syetan
Senantiasa taat kepada Ada yang taat dan Tidak taat dan
Allah
ada yang tidak
membangkang kepada
Allah
Berbuat kebajikan,
Ada yang
Kufur, mengajak
beribadah kepada
beribadah dan
berbuat dosa dan
Allah
beriman, ada juga melanggar perintah
yang kufur
Allah
Diciptakan dari Nur Diciptakan dari
Diciptakan dari api
(cahaya)
tanah
Tidak memiliki nafsu Memiliki nafsu
Memiliki nafsu yang
/ keinginan
yang baik dan
buruk
buruk

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

D. Nama-nama Malaikat beserta tugas-tugasnya


Jumlah malaikat sangat banyak, hanya Allah yang mengetahui jumlahnya.
Sedangkan malaikat yang wajib kita seperti yang diterangkan dalam Al-Quran
dan Hadits ada sepuluh, yaitu :
1. Jibril, bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul ( Q.S.
An Nahl ayat 102 )
2. Mikail, bertugas membagi rezeki kepada seluruh makhluq ( Q.S. Al
Baqarah ayat 98 )
3. Israfil, bertugas meniup sangkakala (terompet) atas perintah Allah ( Q.S.
Yasin ayat 51 )
4. Izrail, bertugas mencabut nyawa makhluq Allah ( Q.S. As Sajdah ayat 11
)
5. Munkar, bertugas menanyakan dan memeriksa amal manusia di alam
kubur
6. Nakir, bertugas menanyakan dan memeriksa amal manusia di alam kubur
7. Raqib, bertugas mencatat semua amal perbuatan manusia yang baik
8. Atid, bertugas mencatat semua amal perbuatan manusia yang buruk (
Q.S. Qaf ayat 17 18 )
9. Malik, bertugas menjaga neraka ( Q.S. At Tahrim ayat 6 )
10.Ridwan, bertugas menjaga surga ( Q.S. Az Zumar ayat 73 )
E. Fungsi Iman Kepada Malaikat
1. Malaikat adalah makhluk Allah SWT yang patuh dan taat, hal ini
mendorong manusia untuk senantiasa dapat mendekatkan diri dan disipiln
dalam beribadah kepada Allah SWT.
2. Salah satu tugas malaikat adalah mengawasi segala tingkah laku manusia,
hal ini mendorong manusia untuk senantiasa bersikap hati-hati dalam
kehidupan.
3. Adanya malaikat penunggu surga dan neraka, mendorong manusia untuk
senantiasa meningkatkan amal ibadah kepada Allah SWT serta berusaha
menjauhi segala larangan Allah SWT.
F. Dalil Naqli Iman Kepada Malaikat, antara lain :
1.
2.
3.
4.

Q.S. Al An Aam ayat 61


Q.S. Al Mumin ayat 7
Q.S. Ar Rad ayat 11
Q.S. Al Araaf ayat 206

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

10

Evaluasi
1. Jelaskan pengertian malaikat!
2. Tuliskan Dalil Naqli tentang Iman Kepada Malaikat!

3. Tuliskan terjemahan Qs. Al-Anbiya ayat 19-20!


4. Sebutkan 2 perbedaan Malaikat, Manusia dan Syetan!

5. Sebutkan 10 nama malaikat yang wajib kita ketahui!


6. Apa tugas malaikat isrofil?

7. Apa tugas malaikat ridwan?


8. Apa tugas malaikat munkar & nakir?

9. Tuliskan 3 fungsi Iman Kepada Malaikat!


10.Tuliskan dalil naqli iman kepada malaikat! (selain Qs. Al-Anbiya:19-20)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

11

BAB 3
Perilaku Terpuji

A. Pengertian Perilaku Terpuji


Perilaku terpuji adalah segala sikap, ucapan dan perbuatan yang baik
sesuai ajaran Islam. Kendatipun manusia menilai baik, namun apabila tidak
sesuai dengan ajaran Islam, maka hal itu tetap tidak baik. Sebailiknya, walaupun
manusia menilai kurang baik, apabila Islammeyatakan baik, maka hal itu tetap
baik.
Orang yang baik akhlaknya tentunya didalam pergaulan sehari-hari akan
senantiasa dicintai oleh sesama, dan tentunya mereka kelak dihari kiamat akan
masuk surga bersama dengan nabi saw. Sebagaimana beliau bersabda dalam
hadisnya yang artinya sebagai berikut:
Sesungguhnya (orang) yang paling aku cintai diantara kalian dan orang yang
paling dekat tempatnya dariku pada hari kiamat adalah oarang yang paling
baik budi pekertinya diantara kalian.
Harta yang banyak, pangkat yang tinggi atau dimilikinya beberapa gelar
kesarjanaan tak mampu mengangkat derajat manusia tanpa dimilikinya akhlak
terpuji.
Islam hadir dimuka bumi sebenarnya sangat mengedepankan akhlak
terpuji, karena Rasulullah saw. sendiri diutus untuk menyempurnakan akhlak
sebagaimana sabdanya sebagai berikut:


Artinya:
Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

12

B. Perilaku Terpuji Terhadap Lingkungan Sosial


Manusia diciptakan Allah swt sebagai makhluk sosial artinya manusia selalu
berhubungan dan membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu, dalam
bergaul dengan orang lain harus diperhatikan norma-norma yang ada sehingga
pergaulan antar masyarakat akan berlangsung dengan harmoni. Denagn
demikian setiap manusia dituntut untuk berperilaku terpuji dalam hubungan
dengan orang lain dilingkungan sosialnya tanpa membedakan status sosialnya,
agama, maupun keturunannya. Rasulullah bersabda: Engkau belum disebut
sebagai orang yang beriman kecuali engkau mencintai orang lain sebagaimana
engkau mencintai dirimu sendiri.
Macam-macam perilaku terpuji terhadap sesama dalam masyarakat :
1. Taaruf
Taaruf dapat di artikan saling mengenal, saling mengetahui manusia satu
dengan manusia lain. Saling kenal mengenal tersebut harus didasari dengan
kemanusiaan, persaudaraan kecintaan serta ketakwaan kepada Allah SWT.
tanpa membedakan ras, keturunan, warna kulit, pangkat jabatan maupun agama.
Dalam taaruf perbedaa-perbedaan itu harus kita jauhkan dan di ganti dengan
kasih sayang.
2. Tafahum
Tafahum artinya saling memahami keadaan seseorang, baik sifat watak
maupun latar belakang seseorang.
3. Jujur
Dalam bahasa arab benar atau jujur disebut sidiq (ash shidqu). Artinya
mengatakan sesuatu keadaanya yang sebenarnya, tidak mengada-ngada dan
tidak pula menyembunyikan. Akan tetapi, apabila yang disembunyikan itu suatu
rahasia atau menjaga nama baik seseorang, maka itu diperbolehkan.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

13

4. Adil
Adil menurut istilah agama adalah sama dalam segala urusan dan
menjalankan sesuai dengan ketentuan agama. Dengan kata lain, adil adalah
mengerjakan yang benar dan menjauhkan yang batil.
5. Amanah
Secara bahasa, amanah adalah kepercayaan, kesetiaan atau ketulusan hati.
Berdasarkan istilah, amanah adalah sesuatu yang dititipkan kepada pihak lain
sehingga menimbulkan rasa aman bagi pemberinya, dan sebaliknya, pihak
penerima memelihara amanah dengan baik.
6. Tasamuh
Tasamuh dapat diartikan sebagai lapang dada, yaitu sikap tidak terburuburu menerima atau menolak saran atau pendapat orang lain, sekalipun hal
tersebut menyangkut pada masalah agama, akan tetapi dipikirkan dalam-dalam
dipertimbangkan masak-masak baru menetapkan sikap.
7. Toleransi
Secara bahasa toleransi artinya bersabar, menahan diri dan membiarkan.
Toleransi menghendaki agar kerukunan hidup diantara manusia yang
bermacam-macam paham, keyakinan dapat terhindar dari sifat-sifat kaku,
bahkan menjurus pada sikap-sikap permusuhan.
8. Taawun
Taawun artinya tolong menolong. Manusia tidak dapat berbuat banyak
kalau seorangdiri, apalagi untuk kepentingan orang banyak. Karena manusia
tidak dapat hidup sendiri maka manusia memerlukan bantuan atau pertolongan
orang lain, bahkan harus mengikat kerjasama dengan orang lain.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

14

C. Akhlak Terpuji Kepada Allah


a. Pengertian Akhlak Terpuji Kepada Allah
Akhlak terpuji disebut juga akhlak mahmudah. Islam mengjarkan ,
berakhlak terpuji tidak hanya berhubungan dengan sesama manusia, tetapi juga
terhadap Allah SWT. sebagai Zat Yang Maha Pencipta. Akhlak terpuji kepada
Allah adalah suatu sikap atau perilaku terpuji yang hanya ditujukan kepada
Allah SWT. sebagai hamba ciptaan Allah kita wajib berperilaku terpuji kepada
Allah. Hal ini wujud rasa terima kasih atau bersyukur kepada Allah yang telah
menciptakan manusia dengan segala kelengkapan dan fasilitas untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia.

b. Macam-macam Akhlak Terpuji Kepada Allah


1. Ikhlas
Ikhlas adalah melakukan atau mengerjakan sesuatu pekerjaan sematamata hanya karena Allah SWT.
2. Taat
Taat menurut bahasa berarti tunduk, patuh, dan setia. Adapun taat
dalam berakhlak terpuji kepada Allah ialah tunduk, patuh, dan setia kepada
Allah SWT dan Rasul-nya baik dalam bentuk pelaksanaan perintah maupun
meninggalkan larangannya.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

15

Evaluasi
1. Tuliskan pengertian perilaku terpuji!
2. Bagaimana arti sabda Nabi SAW yg menyatakan bahwa orang yang
berperilaku terpuji akan masuk surge bersama nya?

3.
artinya?
4. Sebutkan 3 perilaku terpuji terhadap sesama dalam masyarakat!

5. Tuliskan pengertian perilaku terpuji kepada Allah SWT!

6. Sebutkan macam-macam akhlak terpuji kepada Allah SWT!

7. Apa pengertian Amanah?

8. Apa pengertian Toleransi?

9. Apa pengertian Ikhlas?

10.Apa pengertian Taat?

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

16

BAB 4
Perilaku Tercela

A. Pengertian Perilaku Tercela


Perilaku tercela adalah sikap yang menunjukkan seseorang melanggar
larangan Allah SWT. Sikap ananiah, gadab, hasad, gibah, naminah, dan riya
adalah bentuk sikap-sikap yang dilarang oleh Allah SWT untuk diterapkan
manusia. Berikut pembahasan mengenai ananiah gadab, hasad, gibah, naminah,
dan riya.
B. Macam-macam Perilaku Tercela
Ananiah (egois)
Egois artinya sifat orang yang selalu mementingkan diri sendiri. Adapun
orangnya disebut individualis.
Gadab (marah)
Marah adalah perasaan ketika hati menjadi tidakatau tidak ridho akan suatu hal
yg ada. Hal ini dapat berupa ucapan, perbuatan ataupunhal lain yang dilakukan
oleh orang lain ataupun diri sendiri
Hasad (dengki)
Hasad artinya menaruh perasaan benci, tidak senang yang amat sangat terhadap
keberuntungan orang lain. Hasad biasanya berkaitan dengan sifat iri. Dengki
atau sirik atau hasud (hasad) itu tidak sekadar dosa biasa, bahkan dianggap
berbahaya, karenanya harus dijauhi.
Gibah (menggunjing)
Gibah atau yang dikenal sekarang dengan kata Gosip merupakan hal yang
biasa di zaman sekarang ini. Gibah adalah mengumpat atau menggunjing, yaitu
suatu perbuatan atau tindakan yang membicarakan aib seseorang di hadapan
orang lain. Karena dirinya merasa lebih baik dan benci terhadap orang tersebut.
Namimah (mengadu domba)
Namimah artinya mengadu domba, yaitu memfitnah dua orang supaya saling
bermusuhan. Sikap namimah sangat dicela oleh Agama Islam. Orang yang
mengadu domba disebut sebagai orang yang fasik, sehingga segala
perkataannya harus dicari tahu kebenarannya terlebih dahulu.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

17

Riya
Riya artinya memperlihatkan perbuatan (ibadah) kepada orang lain agar
disanjung atau dipuji. Maksud lain adalah beribadah dengan niat karena
ALLAH dan karena ingin dilihat, disanjung atau dipuji manusia. Hakikat riya
sebenarnya ada dalam hati, dan tidak selamanya ditunjukkan dalam perbuatan,
karena ada orang yang menunjukkan perbuatannya dengan niat memberi
contoh.
Evaluasi
1. Jelaskan pengertian perilaku tercela!
2. Sebutkan macam-macam perilaku tercela!

3. Mengadu domba sering juga disebut dengan istilah?


4. Jelaskan pengertian Riya!

5. Berikan contok sikap Riya!


6. Jelaskan pengertian Gibah!

7. Apa itu Ananiah?


8. Apa itu Gadab?

9. Jelaskan pengertian Hasad!


10.Mengapa kita tidak boleh berperilaku tercela? Jelaskan!

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

18

BAB 5
Zakat, Haji dan Waqaf
A. Zakat
Pengertian Zakat
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima. Zakat berarti tumbuh dan
bertambah. juga bisa berarti berkah, bersih, suci, subur dan berkembang maju.
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita selaku umat muslim telah diwajibkan
oleh Allah SWT untuk mengeluarkan zakat, seperti firman Allah Swt : Dan
dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul, supaya
kamu diberi rahmat. (Surat An Nur 24 : 56).
Dalam ayat yang lain Allah menjelaskan bahwa orang yang mentaati
perintah allah khususnya dalam menunaikan zakat niscaya Allah akan
memberikan rahmat kepada kita dan akan dikembalikannya kita kepada
kesucian/kembali fitrah seperti bayi yang baru dilahirkan ke alam muka bumi
ini atau seperti kertas puti9h yang belum ada coretan-coretan yang dapat
mengotori kertas tersebut, seperti firman-Nya : Ambillah zakat dari sebagian
harta mereka, dengan zakat itu kamu bersihkan dan mensucikan mereka dan
berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya dosa kamu itu (menjadi) ketentraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi maha Mengetahui . (Surat
At Taubah 9 : 103).
Syarat-syarat Zakat
Islam; Zakat hanya diwajibkan bagi orang Islam saja.
Merdeka; Hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat kecuali zakat fitrah,
sedangkan tuannya wajib mengeluarkannya. Di masa sekarang persoalan hamba
sahaya tidak ada lagi. Bagaimanapun syarat merdeka tetap harus dicantumkan
sebagai salah satu syarat wajib mengeluarkan zakat karena persoalan hamba
sahaya ini merupakan salah satu syarat yang tetap ada.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

19

Milik Sepenuhnya; Harta yang akan dizakati hendaknya milik sepenuhnya


seorang yang beragama Islam dan harus merdeka. Bagi harta yang bekerjasama
antara orang Islam dengan orang bukan Islam, maka hanya harta orang Islam
saja yang dikeluarkan zakatnya.
Cukup Haul; cukup haul maksudnya harta tersebut dimiliki genap setahun,
selama 354 hari menurut tanggalan hijrah atau 365 hari menurut tanggalan
mashehi.
cukup Nisab; Nisab adalah nilai minimal sesuatu harta yang wajib dikeluarkan
zakatnya. Kebanyakan standar zakat harta (mal) menggunakan nilai harga emas
saat ini, jumlahnya sebanyak 85 gram. Nilai emas dijadikan ukuran nisab untuk
menghitung zakat uang simpanan, emas, saham, perniagaan, pendapatan dan
uang dana pensiun.

Macam-macam Zakat
Secara garis besar zakat dibagi menjadi 2 macam yaitu sebagai berikut :
1) Zakat Maal(zakat harta); ( zakat emas, perak, binatang, tumbuh-umbuhan
(buah-buahan dan biji-bijian), dan barang perniagaan).
2) Zakat Fitrah; (zakat yang diberikan berkenaan dengan telah selesainya
mengerjakan puasa Ramadhan).
Secara terperinci macam-macam zakat ada 6 jenis, yaitu sebagai berikut :
1) Zakat Anam (binatang ternak); (jenis binatang yang wajib dikeluarkan
zakatnya hanya unta, sapi, kerbau, dan kambing).
2) Zakat Zuru; (zakat bahan makanan yang mengenyangkan. Seperti beras,
gandum, jagung, dan sebagainya).
3) Zakat Buah-buahan; (meliputi buah kurma dan buah anggur).
4) Zakat Harta perniagaan
5) Zakat Madin; (zakat hasil tambang).
6) Zakat Rikaz; (zakat harta terpendam).

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

20

Perilaku Cerminan Hikmah zakat


Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghayatan terhadap hikmah zakat
antara lain sebagai berikut.
1. Melaksanakan zakat, baik zakat fitrah maupun zakat mal secara rutin tiap
tahun.
2. Menunjukkan kepekaan terhadap fakir miskin atau kaum dhuafa.
3. Mengutamakan keikhlasan dalam beramal.
4. Berpartisipasi dalam kepanitiaan zakat, baik di sekolah maupun di
lingkungan tempat tinggal.
5. Menjauhi sifat ego, kikir, dan sombong karena sifat tersebut membuat
miskin hati.
6. Mengembangkan ekonomi berbasis Islam untuk memperkuat ekonomi
umat.
7. Mempelajari ilmu ekonomi dan disesuaikan dengan semangat dan hikmah
ajaran islam.
8. Menyadari pentingnya membayar zakat demi pembangunan dan
pengembangan umat.
9. Berperan aktif menciptakan lapangan kerja di tengah masyarakat.
B. Haji
Haji merupakan suatu kegiatan rohani yang didalamnya terdapat
pengorbanan, ungkapan rasa syukur, berbuat kebajikan dengan kerelaan hati,
melaksanakan perintah Allah serta mewujudkan pertemuan besar dengan umat
Islam lainnya di seluruh dunia. Firman Allah SWT.
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Kakbah) tempat
berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia, dan jadikanlah maqam
Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan
Ismail, Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang itikaf, orang yang
rukuk dan orang yang sujud! (QS Al-Baqarah/2:125)
1. Pengertian Haji
Haji (asal maknanya) adalah menyengaja sesuatu. Pengertian haji
secara istilah adalah pergi beribadah ke tanah suci (Mekah), melakukan tawaf,
sai, dan wukuf di Padang Arafah serta melaksanakan semua ketentuanketentuan haji di bulan Zulhijah.
2. Hukum melaksanakan haji adalah wajib bagi setiap muslim
yang mampu, satu kali seumur hidupnya. Allah Swt. berfirman:










PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

21

Artinya: Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (diantaranya) maqam


Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (diantara)
kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke
Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan
kesana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa
Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam. (QS Ali
Imran/3:97)
Ibadah haji wajib segera dikerjakan. Artinya, apabila orang tersebut telah
memenuhi syarat-syaratnya, tetapi masih dilalaikanjuga (tidak dikerjakan pada
tahun itu), maka ia berdosa karena kelalaiannya itu.
3. Syarat dan Rukun Haji
i. Syarat Haji
1. Islam
2. Berakal
3. Balig
4. Mampu
a. Mempunyai cukup bekal
b. Ada kendaran yang pantas dengan keadaannya
c. Aman perjalanannya
ii. Rukun Haji
1. Ihram
Ihram yaitu berniat untuk mulai mengerjakan ibadah haji dengan memakai
kain putih yang tidak dijahit.
2. Wukuf
Wukuf yang dilaksanakan di Arafah berhenti di padang Arafah sejak
tergelincirnya matahari tanggal 9 bulan Zulhijah sampai terbit fajar pada tanggal
10 Zulhijah.
3. Tawaf
4. Sai
Sai adalah lari-lari kecil atau jalan cepat antara Safa dan Marwa.
5. Tahalul
Tahalul adalah mencukur atau menggunting rambut sedikitnya tiga helai.
Pihak yang mengatakan bercukur sebagai rukun haji beralasan karena tidak
dapat diganti dengan penyembelihan.
6. Tertib
Tertib maksudnya adalah menjalankan rukun haji secara berurutan.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

22

C. WAKAF
1. Pengertian Wakaf
Wakaf ialah menahan suatu benda yang kekal zatnya, yang dapat diambail
manfaatnya guna diberikan di jalan kebaikan. Kelebihan wakaf dari amal yang
lain adalah berwakaf bukan hanya seperti sedekah biasa, tetapi lebih besar
ganjaran dan bermanfaatnya terhadap diri yang berwakaf itu sendiri, karenan
ganjaran wakaf itu terus menerus mengalir selama barang wakaf itu masih
berguna, juga terhadap masyarakat, dapat menjadi jalan untuk kemajuan yang
seluas-luasnya.
2. Rukun Wakaf
Ada yang berwakaf. Syaratnya:
a. Baliq dan mumayiz
b. Tidak punya tanggungan hutang
c. Kehendak sendiri, tidak sah karena dipaksa.
Ada barang yang diwakafakan. Syaratnya:
a. Kekal zatnya. Berarti bila manfaatnya diambil, zat barang itu tidak rusak.
b. Batas-batasnya harus jelas.
c. Kepunyaan sendiri.
Ada tempat berwakaf (yang berhak menerima wakaf tersebut)
a. Dewasa, mampu memegang amanah dengan baik dan tidak ingkar.
b. Orang yang menerima wakaf tersebut hendaknya orang yang
membutuhkannya. Maka tidak sah berwakaf kepada anak yang masih dalam
kandungan ibunya, begitu juga kepada hamba sahaya.
c. Wakaf kepada umum itu lebih penting. Misalnya, kepada fakir miskin,
kepada ulama, murid-murid, masjid-masjid, sekolah-sekolah, untuk membuat
jalan, membuat jembatan, benteng, dan kemaslahatan umum lainnya.
Lafadz atau Sigat
Sigat adalah pernyataan orang yang mewakafkan dan merupakan tanda
penyerahan barang atau benda yang diwakafkan. Sigat dapat dinyatakan dengan
lisan atau dengan tulisan. Sigat harus dinyatakan secara jelas bahwa ia telah
melepaskan haknya atas benda tersebut untuk diwakafkan. Ketegasan tersebut
dibutuhkan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
3. Dalil Tentang Wakaf
Hukum wakaf adalah sunah. Berdasarkan dalil-dalil wakaf bagi kepentingan
umat, maka wakaf merupakan perbuatan yang terpuji dan sangat dianjurkan
oleh islam. Firman Allah SWT.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

23

Artinya: Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu


menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu
infakkan, tentang hal itu sunnguh, Allah Maha Mengetahui. (QS Ali
Imran/3:92).
Evaluasi
1. Jelaskan pengertian zakat!
2. Sebutkan syarat-syarat zakat!
3. Sebutkan macam-macam zakat!
4. Jelaskan pengertian haji!
5. Melaksanakan haji hukumnya?
6. Sebutkan syarat-syarat haji!
7. Sebutkan rukun-rukun haji!
8. Jelaskan pengertian Waqaf!
9. Sebutkan rukun waqaf!
10. Tuliskan dalil naqli tentang waqaf!

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

24

BAB 6
Keteladanan Rasulullah Periode Madinah
Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh
tahun, yakni dari semenjak tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijriah
sampai dengan wafatnya Rasulullah SAW, tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11
hijriah.
Materi dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW pada periode
Madinah, selain ajaran Islam yang terkandung dalam 89 surat Makiyah dan
Hadis periode Mekah, juga ajaran Islam yang terkandung dalm 25 surat
Madaniyah dan hadis periode Madinah. Adapaun ajaran Islam periode Madinah,
umumnya ajaran Islam tentang masalah sosial kemasyarakatan.
Mengenai objek dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah adalah
orang-orang yang sudah masuk Islam dari kalangan kaum Muhajirin dan Ansar.
Juga orang-orang yang belum masuk Islam seperti kaum Yahudi penduduk
Madinah, para penduduk di luar kota Madinah yang termasuk bangsa Arab dan
tidak termasuk bangsa Arab.
Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT bukan hanya untuk bangsa Arab,
tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia, Allah SWT berfirman:
Artinya: Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam. (Q.S. Al-Anbiya, 21: 107)
Dakwah Rasulullah SAW yang ditujukan kepada orang-orang yang sudah
masuk Islam (umat Islam) bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran
Islam baik yang diturunkan di Mekah ataupun yang diturunkan di Madinah,
kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka
betul-betul menjadi umat yang bertakwa. Selain itu, Rasulullah SAW dibantu
oleh para sahabatnya melakukan usaha-usaha nyata agar terwujud persaudaraan
sesama umat Islam dan terbentuk masyarakat madani di Madinah.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

25

Mengenai dakwah yang ditujukan kepada orang-orang yang belum masuk


Islam bertujuan agar mereka bersedia menerima Islam sebagai agamanya,
mempelajari ajaran-ajarannya dan mengamalkannya, sehingga mereka menjadi
umat Islam yang senantiasa beriman dan beramal saleh, yang berbahagia di
dunia serta sejahtera di akhirat.
Tujuan dakwah Rasulullah SAW yang luhur dan cara penyampaiannya yang
terpuji, menyebabkan umat manusia yang belum masuk Islam banyak yang
masuk Islam dengan kemauan dan kesadarn sendiri. namun tidak sedikit pula
orang-orang kafir yang tidak bersedia masuk Islam, bahkan mereka berusaha
menghalang-halangi orang lain masuk Islam dan juga berusaha melenyapkan
agama Isla dan umatnya dari muka bumi. Mereka itu seperti kaum kafir Quraisy
penduduk Mekah, kaum Yahudi Madinah, dan sekutu-sekutu mereka.
Setelah ada izin dari Allah SWT untuk berperang, sebagaimana firman-Nya
dalam surah Al-Hajj, 22:39 dan Al-Baqarah, 2:190, maka kemudian Rasulullah
SAW dan para sahabatnya menusun kekuatan untuk menghadapi peperangan
dengan orang kafir yang tidak dapat dihindarkan lagi
Artinya: Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi,
karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benarbenar Maha Kuasa menolong mereka itu (Q.S. Al-Hajj, 22:39)
Artinya: Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu,
(tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Q.S. Al-Baqarah, 2:190)
Peperangan-peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para
pengikutnya itu tidaklah bertujuan untuk melakukan penjajahan atau meraih
harta rampasan pernag, tetapi bertujuan untuk:

Membela diri, kehormatan, dan harta.

Menjamin kelancaran dakwah, dan memberi kesempatan kepada mereka


yang hendak menganutnya.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

26

Untuk memelihara umat Islam agar tidak dihancurkan oleh bala tentara
Persia dan Romawi.
Setelah Rasulullah SAW dan para pengikutnya mampu membangun suatu
negara yang merdeka dan berdaulat, yang berpusat di Madinah, mereka
berusaha menyiarkan dan memasyhurkan agama Islam, bukan saja terhadap
para penduduk Jazirah Arabia, tetapi juga keluar Jazirah Arabia, maka bangsa
Romawi dan Persia menjadi cemas dan khawatir kekuaan mereka akan
tersaingi. Oleh karena itu, bangsa Romawi dan bangsa Persia bertekad untuk
menumpas dan menghancurkan umat Islam dan agamanya. Untuk menghadapi
tekad bangsa Romawi Persia tersebut, Rasulullah SAW dan para pengikutnya
tidak tinggal diam sehingga terjadi peperangan antara umat Islam dan bangsa
Romawi, yaitu :

1.

Perang Mutah
Peperangan Mutah terjadi sebelah utara lazirah Arab. Pasukan Islam

mendapat kesulitan menghadapi tentara Ghassan yang mendapat bantuan dari


Romawi. Beberapa pahlawan gugur melawan pasukan berkekuatan ratusan ribu
orang itu. Melihat kenyataanyang tidak berimbang ini, Khalid ibn Walid, yang
sudah masuk Islam, mengambil alih komando dan memerintahkan pasukan
untuk menarik diri dan kembali ke Madinah.
Selama dua tahun perjanjian Hudaibiyah berlangsung, dakwah Islam
sudah menjangkau seluruh Jazirah Arab dan mendapat tanggapan yang positif.
Hampir seluruh Jazirah Arab, termasuk suku-suku yang paling selatan,
menggabungkan diri dalam Islam.
Hal ini membuat orang-orang Mekah merasa terpojok. Perjanjian
Hudaibiyah ternyata menjadi senjata bagi umat Islam untuk memperkuat
dirinya. Oleh karena itu, secara sepihak orang-orang kafir Quraisy membatalkan
perjanjian tersebut.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

27

2.

Perang Tabuk
Melihat kenyataan ini, Heraklius menyusun pasukan besar di utara

Jazirah Arab, Syria, yang merupakan daerah pendudukan Romawi. Dalam


pasukan besar itu bergabung Bani Ghassan dan Bani Lachmides.
Untuk menghadapi pasukan Heraklius ini banyak pahlawan Islam yang
menyediakan diri siap berperang bersama Nabi sehingga terhimpun pasukan
Islam yang besar pula. Melihat besarnya pasukaDi sini beliau membuat
beberapa perjanjian dengan penduduk setempat. Dengan demikian, daerah
perbatasan itu dapat dirangkul ke dalam barisan Islam. Perang Tabuk
merupakan perang terakhir yang diikuti Rasulullah SAW.
Peperangan lainnya yang dilakukan pada masa Rasulullah SAW seperti:
1.

Perang Badar

2.

Perang Uhud

3.

Perang Khandaq

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

28

Evaluasi
1. Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama?

2. Objek dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah adalah?

3. Tuliskan arti dari Qs. Al-Anbiya ayat 107!

4. Apa tujuan dakwah Rasulullah SAW?

5. Sebutkan peperangan yang terjadi antara umat Islam dan bangsa Romawi!

6. Perang Mutah terjadi di?


7. Siapa yang mengambil alih komando dan memerintahkan pasukan untuk
menarik diri dan kembali ke Madinah?

8. Heraklius menyusun pasukan besar di?

9. Perang terakhir yang diikuti Rasulullah SAW adalah perang?

10. Sebutkan peperangan lainnya yang dilakukan pada masa Rasulullah SAW!

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X

29

Anda mungkin juga menyukai