PEKERTI (PAIBP)
Disusun Oleh :
Hevana Muzayana Santoso
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya saya
dapat menyelesaikan tugas PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI
PEKERTI (PAIBP) ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran Agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia
dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang
telah berkembang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak
masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran
keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan
orang tua, guru, dan teman-teman sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi.
Dan akhirnya penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan tugas
PAIBP ini Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
kekurangan. Namun penulis berharap semoga makalah ini dapat diambil
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca
Subang, 16 Januari 2016
Penulis,
Hevana Muzayana S
BAB 1
Ayat Al-Quran Tentang Demokrasi
A. Pengertian Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
) : ( .
Artinya :
Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kami berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu, karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya. (Q.S. Ali Imron ayat 159).
Arti perkata
Lafadz
Arti
Lafadz
Arti
Maka
Pada mereka
disebabkan
Rahmat (kasih
Dan mohonkan
sayang)
ampun
bagi
mereka
Dari Allah
Dan
musyawarahlah
dengan mereka
Kamu berlaku
Dalam
lemah lembut
urusan
suatu
terhadap
mereka
Sekiranya
kamu bersikap
Maka
apabila
kamu
telah
bersepakat
Berperilaku
kasar
Maka
berserahdirilah
Berhati kasar
Kepada Allah
Tentulah
Sesungguhnya
mereka
Allah
menjauhkan
diri
Dari
Menyukai
Orang-orang
sekelilingmu
Maka
maafkanlah
yang
bertawakal
Arti Perkata
Kata
Arti
Kata
menerima (mematuhi)
seruan
Arti
(diputuskan) dengan
musyawarah
Tuhannya
antara meraka
mendirikan
sholat,
kepada mereka
mereka menafkahkan
d) Peduli kepada kaum dluafa dengan kelebihan rezeki yang Allah berikan
kepadanya.
Evaluasi
1. Jelaskan pengertian Demokrasi!
2. Sebutkan contoh perilaku budaya demokrasi!
BAB 2
Iman Kepada Malaikat
Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikatmalaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk
menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam
dan siang tiada henti-hentinya. (QS. Al-Anbiya: 19-20)
C. Perbedaan malaikat, Manusia dan Syetan
Malaikat
Manusia
Syetan
Senantiasa taat kepada Ada yang taat dan Tidak taat dan
Allah
ada yang tidak
membangkang kepada
Allah
Berbuat kebajikan,
Ada yang
Kufur, mengajak
beribadah kepada
beribadah dan
berbuat dosa dan
Allah
beriman, ada juga melanggar perintah
yang kufur
Allah
Diciptakan dari Nur Diciptakan dari
Diciptakan dari api
(cahaya)
tanah
Tidak memiliki nafsu Memiliki nafsu
Memiliki nafsu yang
/ keinginan
yang baik dan
buruk
buruk
10
Evaluasi
1. Jelaskan pengertian malaikat!
2. Tuliskan Dalil Naqli tentang Iman Kepada Malaikat!
11
BAB 3
Perilaku Terpuji
12
13
4. Adil
Adil menurut istilah agama adalah sama dalam segala urusan dan
menjalankan sesuai dengan ketentuan agama. Dengan kata lain, adil adalah
mengerjakan yang benar dan menjauhkan yang batil.
5. Amanah
Secara bahasa, amanah adalah kepercayaan, kesetiaan atau ketulusan hati.
Berdasarkan istilah, amanah adalah sesuatu yang dititipkan kepada pihak lain
sehingga menimbulkan rasa aman bagi pemberinya, dan sebaliknya, pihak
penerima memelihara amanah dengan baik.
6. Tasamuh
Tasamuh dapat diartikan sebagai lapang dada, yaitu sikap tidak terburuburu menerima atau menolak saran atau pendapat orang lain, sekalipun hal
tersebut menyangkut pada masalah agama, akan tetapi dipikirkan dalam-dalam
dipertimbangkan masak-masak baru menetapkan sikap.
7. Toleransi
Secara bahasa toleransi artinya bersabar, menahan diri dan membiarkan.
Toleransi menghendaki agar kerukunan hidup diantara manusia yang
bermacam-macam paham, keyakinan dapat terhindar dari sifat-sifat kaku,
bahkan menjurus pada sikap-sikap permusuhan.
8. Taawun
Taawun artinya tolong menolong. Manusia tidak dapat berbuat banyak
kalau seorangdiri, apalagi untuk kepentingan orang banyak. Karena manusia
tidak dapat hidup sendiri maka manusia memerlukan bantuan atau pertolongan
orang lain, bahkan harus mengikat kerjasama dengan orang lain.
14
15
Evaluasi
1. Tuliskan pengertian perilaku terpuji!
2. Bagaimana arti sabda Nabi SAW yg menyatakan bahwa orang yang
berperilaku terpuji akan masuk surge bersama nya?
3.
artinya?
4. Sebutkan 3 perilaku terpuji terhadap sesama dalam masyarakat!
16
BAB 4
Perilaku Tercela
17
Riya
Riya artinya memperlihatkan perbuatan (ibadah) kepada orang lain agar
disanjung atau dipuji. Maksud lain adalah beribadah dengan niat karena
ALLAH dan karena ingin dilihat, disanjung atau dipuji manusia. Hakikat riya
sebenarnya ada dalam hati, dan tidak selamanya ditunjukkan dalam perbuatan,
karena ada orang yang menunjukkan perbuatannya dengan niat memberi
contoh.
Evaluasi
1. Jelaskan pengertian perilaku tercela!
2. Sebutkan macam-macam perilaku tercela!
18
BAB 5
Zakat, Haji dan Waqaf
A. Zakat
Pengertian Zakat
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima. Zakat berarti tumbuh dan
bertambah. juga bisa berarti berkah, bersih, suci, subur dan berkembang maju.
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita selaku umat muslim telah diwajibkan
oleh Allah SWT untuk mengeluarkan zakat, seperti firman Allah Swt : Dan
dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul, supaya
kamu diberi rahmat. (Surat An Nur 24 : 56).
Dalam ayat yang lain Allah menjelaskan bahwa orang yang mentaati
perintah allah khususnya dalam menunaikan zakat niscaya Allah akan
memberikan rahmat kepada kita dan akan dikembalikannya kita kepada
kesucian/kembali fitrah seperti bayi yang baru dilahirkan ke alam muka bumi
ini atau seperti kertas puti9h yang belum ada coretan-coretan yang dapat
mengotori kertas tersebut, seperti firman-Nya : Ambillah zakat dari sebagian
harta mereka, dengan zakat itu kamu bersihkan dan mensucikan mereka dan
berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya dosa kamu itu (menjadi) ketentraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi maha Mengetahui . (Surat
At Taubah 9 : 103).
Syarat-syarat Zakat
Islam; Zakat hanya diwajibkan bagi orang Islam saja.
Merdeka; Hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat kecuali zakat fitrah,
sedangkan tuannya wajib mengeluarkannya. Di masa sekarang persoalan hamba
sahaya tidak ada lagi. Bagaimanapun syarat merdeka tetap harus dicantumkan
sebagai salah satu syarat wajib mengeluarkan zakat karena persoalan hamba
sahaya ini merupakan salah satu syarat yang tetap ada.
19
Macam-macam Zakat
Secara garis besar zakat dibagi menjadi 2 macam yaitu sebagai berikut :
1) Zakat Maal(zakat harta); ( zakat emas, perak, binatang, tumbuh-umbuhan
(buah-buahan dan biji-bijian), dan barang perniagaan).
2) Zakat Fitrah; (zakat yang diberikan berkenaan dengan telah selesainya
mengerjakan puasa Ramadhan).
Secara terperinci macam-macam zakat ada 6 jenis, yaitu sebagai berikut :
1) Zakat Anam (binatang ternak); (jenis binatang yang wajib dikeluarkan
zakatnya hanya unta, sapi, kerbau, dan kambing).
2) Zakat Zuru; (zakat bahan makanan yang mengenyangkan. Seperti beras,
gandum, jagung, dan sebagainya).
3) Zakat Buah-buahan; (meliputi buah kurma dan buah anggur).
4) Zakat Harta perniagaan
5) Zakat Madin; (zakat hasil tambang).
6) Zakat Rikaz; (zakat harta terpendam).
20
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI X
21
22
C. WAKAF
1. Pengertian Wakaf
Wakaf ialah menahan suatu benda yang kekal zatnya, yang dapat diambail
manfaatnya guna diberikan di jalan kebaikan. Kelebihan wakaf dari amal yang
lain adalah berwakaf bukan hanya seperti sedekah biasa, tetapi lebih besar
ganjaran dan bermanfaatnya terhadap diri yang berwakaf itu sendiri, karenan
ganjaran wakaf itu terus menerus mengalir selama barang wakaf itu masih
berguna, juga terhadap masyarakat, dapat menjadi jalan untuk kemajuan yang
seluas-luasnya.
2. Rukun Wakaf
Ada yang berwakaf. Syaratnya:
a. Baliq dan mumayiz
b. Tidak punya tanggungan hutang
c. Kehendak sendiri, tidak sah karena dipaksa.
Ada barang yang diwakafakan. Syaratnya:
a. Kekal zatnya. Berarti bila manfaatnya diambil, zat barang itu tidak rusak.
b. Batas-batasnya harus jelas.
c. Kepunyaan sendiri.
Ada tempat berwakaf (yang berhak menerima wakaf tersebut)
a. Dewasa, mampu memegang amanah dengan baik dan tidak ingkar.
b. Orang yang menerima wakaf tersebut hendaknya orang yang
membutuhkannya. Maka tidak sah berwakaf kepada anak yang masih dalam
kandungan ibunya, begitu juga kepada hamba sahaya.
c. Wakaf kepada umum itu lebih penting. Misalnya, kepada fakir miskin,
kepada ulama, murid-murid, masjid-masjid, sekolah-sekolah, untuk membuat
jalan, membuat jembatan, benteng, dan kemaslahatan umum lainnya.
Lafadz atau Sigat
Sigat adalah pernyataan orang yang mewakafkan dan merupakan tanda
penyerahan barang atau benda yang diwakafkan. Sigat dapat dinyatakan dengan
lisan atau dengan tulisan. Sigat harus dinyatakan secara jelas bahwa ia telah
melepaskan haknya atas benda tersebut untuk diwakafkan. Ketegasan tersebut
dibutuhkan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
3. Dalil Tentang Wakaf
Hukum wakaf adalah sunah. Berdasarkan dalil-dalil wakaf bagi kepentingan
umat, maka wakaf merupakan perbuatan yang terpuji dan sangat dianjurkan
oleh islam. Firman Allah SWT.
23
24
BAB 6
Keteladanan Rasulullah Periode Madinah
Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh
tahun, yakni dari semenjak tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijriah
sampai dengan wafatnya Rasulullah SAW, tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11
hijriah.
Materi dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW pada periode
Madinah, selain ajaran Islam yang terkandung dalam 89 surat Makiyah dan
Hadis periode Mekah, juga ajaran Islam yang terkandung dalm 25 surat
Madaniyah dan hadis periode Madinah. Adapaun ajaran Islam periode Madinah,
umumnya ajaran Islam tentang masalah sosial kemasyarakatan.
Mengenai objek dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah adalah
orang-orang yang sudah masuk Islam dari kalangan kaum Muhajirin dan Ansar.
Juga orang-orang yang belum masuk Islam seperti kaum Yahudi penduduk
Madinah, para penduduk di luar kota Madinah yang termasuk bangsa Arab dan
tidak termasuk bangsa Arab.
Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT bukan hanya untuk bangsa Arab,
tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia, Allah SWT berfirman:
Artinya: Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam. (Q.S. Al-Anbiya, 21: 107)
Dakwah Rasulullah SAW yang ditujukan kepada orang-orang yang sudah
masuk Islam (umat Islam) bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran
Islam baik yang diturunkan di Mekah ataupun yang diturunkan di Madinah,
kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka
betul-betul menjadi umat yang bertakwa. Selain itu, Rasulullah SAW dibantu
oleh para sahabatnya melakukan usaha-usaha nyata agar terwujud persaudaraan
sesama umat Islam dan terbentuk masyarakat madani di Madinah.
25
26
Untuk memelihara umat Islam agar tidak dihancurkan oleh bala tentara
Persia dan Romawi.
Setelah Rasulullah SAW dan para pengikutnya mampu membangun suatu
negara yang merdeka dan berdaulat, yang berpusat di Madinah, mereka
berusaha menyiarkan dan memasyhurkan agama Islam, bukan saja terhadap
para penduduk Jazirah Arabia, tetapi juga keluar Jazirah Arabia, maka bangsa
Romawi dan Persia menjadi cemas dan khawatir kekuaan mereka akan
tersaingi. Oleh karena itu, bangsa Romawi dan bangsa Persia bertekad untuk
menumpas dan menghancurkan umat Islam dan agamanya. Untuk menghadapi
tekad bangsa Romawi Persia tersebut, Rasulullah SAW dan para pengikutnya
tidak tinggal diam sehingga terjadi peperangan antara umat Islam dan bangsa
Romawi, yaitu :
1.
Perang Mutah
Peperangan Mutah terjadi sebelah utara lazirah Arab. Pasukan Islam
27
2.
Perang Tabuk
Melihat kenyataan ini, Heraklius menyusun pasukan besar di utara
Perang Badar
2.
Perang Uhud
3.
Perang Khandaq
28
Evaluasi
1. Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama?
5. Sebutkan peperangan yang terjadi antara umat Islam dan bangsa Romawi!
10. Sebutkan peperangan lainnya yang dilakukan pada masa Rasulullah SAW!
29