Operation Management
Tata Letak dan Fasilitas
Nama
Npm
: 1441173402266
Prodi
: S1 Manajmen
DAFTAR ISI
Hal.
Halaman Judul
Daftar Isi....................................................................................
ii
Kata Sambutan .........................................................................
iii
Kata Pengantar............................................................................ iv
Bab 1
PENDAHULUAN
..........................................................................................
1
Bab 2
ISI
.....................................................................................................
2
A. Pengertian Pendapatan Nasional...........................................................
2
B. Konsep Pendapatan Nasional................................................................
3
C. Penghitungan Pendapatan Nasional......................................................
4
D. Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional.......................................
5
E. Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional...............................
7
PENUTUP
..........................................................................................
22
Kesimpulan................................................................................................
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga perbankan merupakan salah satu instrumen penting dalam
sistem ekonomi modern. Tidak ada satupun negara modern yang menjalankan
kegiatan ekonominya tanpa melibatkan lembaga perbankan.1Perbankan
merupakan sebuah lembaga intermediasi yang berfungsi untuk menghimpun dana
yang berlebih dari masyarakat yang kemudian disalurkan ke masyarakat yang
kekurangan dana dalam berbagai bentuk penyaluran. Saat ini di Indonesia muncul
dua jenis perbankan yang sedang bersaing satu sama lain dalam merebut perhatian
pasar, yaitu perbankan syariah dan perbankan konvensional.
Perkembangan perbankan syariah telah mengalami kemajuan yang
signifikan dalam melayani kebutuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Dan
terbukti dimasa sekarang perbankan syariah memiliki tempat dipasar perbankan
Indonesia. Berbeda dengan era 80-an, masyarakat menilai bahwa makna kata
1
syariah hanya hal-hal yang menyangkut ibadah saja. Mereka meragukan bahwa
ekonomi yang berlandaskan syariah mampu berdiri dan bertahan dalam praktek
kehidupan.2 Tingginya jumlah penduduk yang beragama Islam di Indonesia
merupakan peluang yang sangat besar bagi bank syariah dalam menarik nasabah.
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh bank syariah agar nasabah
memilih bank syariah yaitu menyangkut pada aspek pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat.
Banyaknya bank dan lembaga keuangan syariah baru, akan menjadikan
persaingan ketat. Bagi seorang konsumen atau nasabah hal tersebut akan membuat
mereka lebih selektif didalam memilih bank yang menjamur. Lembaga keuangan
syariah sebagai bank pada awal berdirinya mempunyai tujuan untuk bisa
bermuamalat dalam bidang ekonomi yang sesuai dengan syariah Islam. Akan
tetapi seiring dengan perkembangan zaman, kualitas pelayanan merupakan kunci
untuk meningkatkan jumlah nasabah. Meskipun pada mulanya lembaga keuangan
ingin mewadahi dan menampung masyarakat yang tidak setuju dengan sistem
bunga bank konvensional.3
Adanya permintaan dari masyarakat terhadap perbankan syariah yaitu
dalam mewujudkan visinya menjadi bank syariah yang unggul dalam layanan dan
kinerja sesuai dengan kaidah sehingga insya Allah membawa berkah menjadi
universal banking yang mampu mampu menawarkan produk dan jasa dan
keuangan serta melayani setiap kebutuhan nasabah termasuk segmen pasar yang
menghendaki transaksi perbankan berprinsip syariah.4 BNI membuka layanan
perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah dengan konsep dual system
banking, yakni menyediakan layanan perbankan umum dan syariah sekaligus.
Hal ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan bankbank umum untuk membuka layanan syariah. Diawali dengan pembentukan Tim
Bank Syariah di Tahun 1999, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin prinsip
dan usaha untuk beroperasinya unit usaha syariah BNI. Dengan prinsip Syariah
dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab
kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil.5
Di dalam rekruitmen calon nasabah dan mempertahankan nasabah yang
loyal membutuhkan usaha yang keras pada situasi persaingan perbankan saat ini.
Keberhasilan usaha tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam
2
Bayu Lestiono, Analisis Kualitas untuk Meningkatkan Jumalh Anggota pada BMT-UGT
Sidogiri Cabang Malang Kota, skripsi tidak diterbitkan, (Malang : UIN, 2012), hal. 1
4
Iman Hilman, Perbankan Syariah Masa Depan, (Jakarta: Senayan Abadi Publishing,
2003), hal. 155
5
Iman Hilman, Perbankan Syariah Masa Depan..... hal. 156
Kasmir, Manajemen Perbankan, ( Jakarta : PT. Raja Grafinda Persada, 2000), hal. 165
Irmayanti Hasan, Manajemen Operasional Perspektif Integratif, ( Malang : UIN-Maliki
Press, 2011), hal. 167
8
Irmayanti Hasan, Manajemen Operasional Perspektif Integratif.., hal. 168
9
Bayu Lestiono, Analisis Kualitas untuk Meningkatkan Jumalh Anggota pada BMT-UGT
Sidogiri Cabang Malang Kota, skripsi tidak diterbitkan....., hal. 2
7
hal.137
11
mampu memuaskan nasabah, maka maka nasabah akan bereaksi dengan cara exit
(nasabah berhenti menjadi nasabah).14
BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Tulungagung merupakan sebuah
lembaga perbankan yang memiliki citra yang khas sebagai lembaga keuangan
syariah yang sedang berkembang dan dipercaya masyarakat. Kualitas pelayanan
dan tata letak/layout sangat mempengaruhi keberhasilan perusahaan agar tetap lebih
maju serta mewujudkan tujuan yang ingin dicapai sebuah Bank . Jika kualitas pelayanan
dan tata letak/layout tidak diterapkan di sebuah bank akan mempengaruhi citra
bank itu sendiri. Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang
kualitas pelayanan dan tata letak/layout sehingga dapat mempengaruhi loyalitas
nasabah pada BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Tulungagung.
Dengan uraian permasalahan yang terdapat dalam latar belakang, maka
perlu adanya penelitian yang membahas permasalahan tersebut. Oleh karena itu
peneliti menyusun penelitian yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Tata Letak/Layout Terhadap Loyalitas Nasabah pada BNI Syariah Kantor
Cabang Pembantu Tulungagung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah seperti berikut:
a. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah pada BNI
Syariah Kantor Cabang Pembantu Tulungagung?
b. Apakah tata letak/layout berpengaruh terhadap loyalitas nasabah pada BNI
Syariah Kantor Cabang Pembantu Tulungagung?
c. Apakah kualitas pelayanan dan tata letak/layout secara simultan berpengaruh
terhadap loyalitas nasabah pada BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu
Tulungagung?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian dalam penelitian
ini adalah seperti berikut:
a. Untuk menguji kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah pada
BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Tulungagung.
b. Untuk menguji tata letak/layout berpengaruh terhadap loyalitas nasabah pada
BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Tulungagung.
c. Untuk menguji kualitas pelayanan dan tata letak/layout secara simultan
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah pada BNI Syariah Kantor Cabang
Pembantu Tulungagung.
D. Hipotensis Penelitian
Pada penulisan penelitian ini, penulis akan mengajukan hipotesis sebagai berikut :
14
Luqman Hadi Thoiriq Islachi, Pengaruh Atribut Produk, Kepuasan Nasabah dan
Kualitas Pelayanaan Terhadap Loyalitas nasabah di BMT Sahara Tulungagung, tidak diterbitkan,
(Tulungagung: IAIN, 2012), hal. 2
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan hasil penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah :
a. Secara Teoritis
Kualitas pelayanan dan tata letak(layout) memiliki dimensi yang
penting dalam loyalitas nasabah, jika suatu pelayanan dan tata letak(layout)
tidak diperhatikan dan tidak diterapkan akan berdampak negatif. Sehingga
dapat menyebabkan nasabah tidak setia lagi pada BNI Syariah Kantor Cabang
Tulungagung.
b. Secara Praktis
a) Bagi Peneliti
Sebagai sarana menuangkan ide/pemikiran ke dalam bentuk tulisan
dan melatih berfikir dalam menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan
tata letak(layout) terhadap loyalitas nasabah pada BNI Syariah Kantor
Cabang Pembantu Tulungagung..
b) Bagi Instasi Terkait
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan, sumbangan
pikiran. Dan dari hasil penelitian ini, dapat digunakan BNI Syariah Kantor
Cabang Pembantu Tulungagung sebagai dasar pengembangan kualitas dari
instasi tersebut.
c) Bagi Perguruan Tinggi
Penulis ingin menambahkan informasi kepada perguruan tinggi dan
sebagi tambahan dalam keperpustakaan di bidang perbankan syariah
khususnya, dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan yang berisikan suatu
studi yang bersifat karya ilmiah.
d) Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi
atau pikiran yang dijadikan dasar pijakan penelitian sejenis.
10
Pembatasan Penelitian
Untuk memperjelas ruang lingkup permasalahan serta untuk
menghindari pembicaraan yang simpang siur dan untuk menghasilkan
pembahasan yang terarah, maka dalam penulisan ini perlu adanya pembatasan
masalah yang diteliti agar dapat diketahui hasil yang diteliti. Adapun
pembatasannya adalah sebagai berikut :
a) Pembatasan Daerah Penelitian.
Untuk mengarahkan agar penelitian terhadap masalah yang telah
ditetapkan tidak kabur, maka daerah penelitian perlu dibatasi. Adapun
daerah yang menjadi tempat penelitian penulis adalah BNI Syariah Kantor
Cabang Pembantu Tulungagung.
b) Pembatasan Responden Penelitian.
Adapun yang menjadi responden penelitian adalah nasabah di BNI
Syariah Kantor Cabang Pembantu Tulungagung .
c) Pembatasan Masalah Penelitian
11
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka,
2008), hal. 1176.
16
M. Nur Nasution, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Manajemen), (Bogor
Selatan: Ghalia Indonesia, 2005), hal. 3.
17
Irmayanti Hasan, Manejemen Oprasional Prespektif Integratif...... hal 92.
18
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen..., hal. 129
19
Zulfajri, Kamus Lengkap Indonesia, (Jakarta: Difa Publisher, t.t). hal 585
12
variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X). Penegasan operasional dalam
penelitian ini meliputi:
a) Kualitas pelayanan yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan tingkat
baik buruknya suatu program dalam perihal tata cara melayani nasabah
pada BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Tulungagung dan seberapa jauh
kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka peroleh.
Indikator dari kualitas pelayanan yaitu, keandalan, ketanggapan, jaminan
dan kepastian, empati, dan berwujud.
b) Tata letak/layout atau pengaturan fasilitas produksi dan area kerja yang ada
adalah suatu masalah yang sering dijumpai dalam pada BNI Syariah Kantor
Cabang Pembantu Tulungagung. Umumnya tata letak perusahaan yang
terencana dengan baik ikut menentukan efisiensi dan menjaga kelangsungan
hidup ataupun kesuksesan kerja suatu perusahaan pada BNI Syariah Kantor
Cabang Pembantu Tulungagung.
c) Loyalitas nasabah yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan kesetian
seorang pelanggan dari suatu BNI Syariah untuk terus melakukan transaksi
di lembaga tersebut. Indikator dari loyalitas nasabah yaitu, melakukan
pembelian
secara
teratur,
membeli
diluar
lini
produk/jasa,
merekomendasikan produk lain, dan menunjukkan kekebalan dari daya tarik
produk sejenis pesaing.
H. Sitematika Skripsi
Perumusan sistematika penulisan skripsi ini untuk memberikan gambaran
yang jelas mengenai materi pembahasan dalam penelitian, sehingga dapat
memudahkan pembaca untuk mengetahui maksud dilakukannya penelitian skripsi:
Bab I pendahuluan, untuk memberikan gambaran secara singkat apa yang
akan dibahas dalam penelitian ini, dalam bab pendahuluan ini di dalamnya
membahas beberapa unsur yang terdiri dari: latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup dan
keterbatasan penelitian, definisi operasional dan sistematika skripsi.
Bab II Landasan Teori, dalam bab ini diuraikan berbagai teori, konsep dan
anggapan dasar tentang teori pengertian kualitas layanan, pelayanan dalam islam,
ciri-ciri pelayanan yang baik, dimensi (konsep) kualitas jasa, pengertian tata
letak(layout), tipe layout dan pengertian loyaritas, karekteristik loyaritas
pelanggan, tangapan dan tingkat loyaritas, pengertian nasabah kabur, sebab
sebab nasabah kabur, dan cara-cara membuat nasabah betah.
Bab III Metode Penelitian, dalam bab ini memuat tentang rancangan
penelitian (berisi pendekatan dan jenis penelitian), populasi, sampel dan teknik
sampling, sumber data, variabel dan skala pengukurannya, teknik pengumpulan
data dan isntrumen penelitian serta analisis data.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Kualitas Pelayanan
Salah satu cara agar penjualan jasa satu perusahaan lebih unggul di
bandingkan para persaingnya adalah dengan memberikan pelayanan yang
berkualitas dan bermutu yang memenuhi tingkat kepentingan konsumen.
Tingkat kepentingan konsumen terhadap jasa yang akan mereka terima dapat
dibentuk berdasarkan pengalaman dan saran yang mereka peroleh. Konsumen
memberi jasa berdasarkan peringkat kepentingan. Dan setelah menikmati jasa
tersebut mereka cenderung akan membandingkannya dengan yang mereka
harapkan.
Definisi American Society for Quality Control., Kualitas (quality)
adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.20
Menurut mantan pemimpin GE, John F. Welch Jr., kualitas adalah
jaminan terbaik kami atas loyalitas pelanggan, pertahanan terkuat kami
menghadapi persaingan luar negri, dan satu-satunya jalan untuk
mempertahankan pertumbuhan dan penghasilan. 21
Menurut Kotler mendefinisikan pelayanan sebagai pelayanan dalah
setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan
20
Philip Koter dan Kevin Lane Keller, Manejemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas,
(Jakarta : Penerbit Erlangga, 2008), hal. 143
21
Philip Koter dan Kevin Lane Keller, Manejemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas..,
hal 144
14
menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk atau
fisik22
Sedangkan Atep Adya Barata mengemukakan bahwa pelayanan adalah
daya tarik yang besar bagi para pelanggan, sehingga korporat bisnis sering kali
menggunakannya sebagai alat promosi untuk menarik minat pelanggan23
Tingkat kualitas pelayanan tidak dapat dinilai berdasarkan sudut
pandang perusahaan tetapi harus dipandang dari sudut padang pelanggan.
Karena itu, dalam merumuskan strategi dan program pelayanan, perusahaan
harus berorientasi pada kepentingan pelanggan dengan memperhatikan
komponen kualitas pelanggan.
Kualitas layanan sangat berpengantung pada tiga hal, yaitu sistem,
teknologi dan manusia. Faktor manusia memegang kontribusi dengan kualitas
produk dan harga.
Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas
perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan
kepada pelanggan, serta peningkatan profit perusahaan tersebut sangat
ditentukan oleh pendekatan yang digunakan konsekuensi atas pendekatan
kualitas pelayanan suatu produk memiliki esensi yang penting bagi strategi
perusahaan untuk mempertahankan diri dan mencapai kesuksesan dalam
menghadapi persaingan.
Menurut Parasuraman dalam Rambat Lupiyoadi mengemukakan bahwa
kualitas layanan adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan
harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima atau peroleh. 24
Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan
berakhir dengan kepuasan pelnggan serta persepsi terhadap kualitas jasa.
Sebagai pihak yang membeli dan mengkonsumsi jasa, pelanggan (dan bukan
penyedia jasa) yang menilai tingkat kualitas jasa sebuah perusahaan.
Islam mengajarkan apabila ingin memberikan hasil usaha yang baik,
berupa barang maupun pelayanan atau jasa hendaknya memberikan yang
berkualitas, jangan memberikan pelayanan atau jasa yang buruk kepada orang
lain. Seperti dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqoroh ayat 267:
22
Ismanto Setyobudi, Konsumen dan Pelayanan Prima, (Malang: Gava Media, 2014),
hal 135
23
Atep Adya Barat, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, (Jakarta: Elex media Komputindo,
2004), hal 23
24
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasran Jasa Teori dan Praktik, (Jakarta: Salemba
Empat, 2001), hal 148
15
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan
Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih
yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya.
dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. Al Baqarah
: 267)25
b. Pelayanan Dalam Islam
Dalam berbisnis dilandasi oleh dua hal pokok kepribadian yang amanah
dan terpercaya, serta mengetahui dan ketrampilan yang bagus. Dua hal ini
amanah dan ilmu.26
a) Shidiq yaitu benar dan jujur, tidak pernah berdusta dalam melakukan
berbagai macam transaksi bisnis. Larangan berdusta, menipu, mengurangi
takaran timbangan dan mempermainkan kualitas akan menyebabkan
kerugian yang sesungguhnya. Nilai shidiq disamping bermakna tahanuji,
ikhlas sertamemiliki kesinambungan emosional.
b) Kretif, berani, dan percaya diri. Ketiga hal itu mencerminkan kemauan
berusaha untuk mencari dan menemukan peluang bisnis yang baru,
prospektif, dan berwawasan masa depan, namun tidak mengabaikan prinsip
kekinian. Hal ini hanya mungkin dapat dilakukan bila seorang pebisnis
memiliki kepercayaan diri dan keberanian untuk berbuat sekaligus siap
menanggung berabagai macam resiko.
c) Amanah dan fathonah merupakan kata yang seringditerjemahkan dalam
nilai bisnis dalam manajemen dan bertanggung jawab, transparan, tepat
waktu, memiliki manajemen bervisi, manajer dan pemimpin yang cerdas,
sadar produk dan jasa, secara berkelanjutan.
d) Tablig yaitu mampu berkomunikasi dengan baik, istilah ini juga
diterjemahkan dalam bahasa manajemen sebgai supel, cerdas, deskripsi
tugas, delegasi wewenang, kerja tim, cepat tanggap, koordinasi, kendali, dan
supervise.
e) Istiqomah yaitu secara konsisten menampilkan dan mengimplemantasikan
nilai-nilai diatas walau mendapatkan godaan dan tantangan. Hanya dengan
istiqomah peluang-peluang bisnis yang prospektif dan menguntungkan akan
selalu terbuka lebar.
25
Al-Quran da terjemah.
Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah Dalam Praktik, (Jakarta:
Gema Insani, 2003), hal.56
26
16
27
17
28
18
19
peralatan produksi lainnya dalam satu tempat. Strategi layout bertujuan untuk
mengembangkan layout yang ekonomis yang sesuai dengan persaingan
perusahaan. Layout yang baik mempertimbangkan bagaimana memperoleh
penggunaan yang tinggi pada masing masing ruangan. Oleh karena itu, tidak
di ajurkan adanya ruangan yang tidak terpakai.30
b. Tipe Layout
Menurut Heizer daan Rander ada enam pendekatan layout yang dibahas
dalam topik ini yaitu: 31
a) Layout dengan posisi tepat, biasanya untuk proyek besar yang memerlukan
tempat luas seperti pembuatan jalan layanan maupun gedung.
b) Layout berorentasi paada proses, untuk produksi dengan volume rendah dan
variabel tinggi disebut juga job shop. Layout jenis ini yang paling tepat
untuk pembuatan produk yang melayani konsumen dengan kebutuhan
berbeda-beda.
c) Layout perkantoran, bagaimana menempatkan tenaga kerja, peralatan
kantor, dan ruang kantor yang melancarkan aliran informasi. Hal yang
membedakan kantor dan pabrik adalah pada kepentingan informasi, namun
demikian pada beberapa lingkungan kantor, produksi sangat tergantung pada
aliran bahan.
d) Ritel layout penempatan rak dan pemberian tanggapan atas pelaku
konsumen. Layout ini didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan
bervariaasi kepada produk yang menarik perhatian konsumen. Contoh:
customer service dan teller sudah ditempatkan sesuai dengan ketentuan
bank.
e) Layout gudang, mengefisienkan ruang penyimpanan dana sistem
penanganan bahan dengan memperhatiakn kelebihan dan kekurangannya.
f) Layout berorientasi produk, pemanfaatan tenaga kerja, mesin yang terbaik
dalam produksi yang berulang. Layout ini disusun di sekeliling produk atau
keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan variasi
rendah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lokasi pada BNI Syariah
Kantor Cabang Pembantu Tulungagung sangat strategis, mudah ditemukan
nasabah untuk melakukan transaksi dan investasi. Tata letak/layout pada ruangan
sangat nyaman dan rapi. Dalam layout kantor, bagian-bagian ruangan yang sering
berhubungan, letaknya dibuat berdekatan. Misalnya penempatan ruangan di lantai
atas (lantai 2), penempatan pimpinan, custemer service dan teller, alasanya berada
30
31
hal. 212
20
di atas karena menjaga keamanan ketika nasabah menabung dan akan membuat
nasabah nyaman tanpa harus merasa takut. Sedangkan lantai bawah bagian
marketing, prosesing, analis keuangan.
C. Loyalitas pelanggan atau nasabah
a. Pengertian loyalitas pelanggan atau nasabah
Dalam jangka panjang loyalitas pada nasabah menjadi tujuan bagi
perencanaan sebuah perusahaan, dan dijadikan dasar untuk pengembangan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Loyalitas juga akan menjdai kunci
sukses, tidak hanya dalam kunci sukses jangka pendek tetapi juga jangka
panjang. Loyalitas pada nasabah merupakan perilaku yang terkait dengan
produk, pelayanan dan kepuasan. Jika suatu faktor tersebut tidak terdapat pada
perusahaan maka nasabah akan memutuskan untuk berhenti menggunakan
sebuah produk.
Definisi loyalitas menurut Oliver yang diterjemahkan oleh Ratih
Hurriyati mengemukakan definisi loyalitas pelanggan adalah:32
Komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan
kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara
konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usahausaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan
perilaku.
Selain itu menurut Griffin yang diterjemahkan oleh Ratih Hurriyati
menyatakan bahwa loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dan unit-unit
pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus
terhadap barang/jasa suatu perusahaan yang dipilih.33
Oliver mendefinisi loyalitas (loyalty) sebagai komitmen yang
dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk
atau jasa yang disukai di masa depan mesti pengaruh situasi dan usaha
pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih.34
Pada masa sekarang loyalitas pada nasabah yang dalam perkembangan
awalnya lebih menitik beratkan pada perilaku, dan dikembangkan lebih luas
dengan melibatkan sikap para karyawan. Loyalitas mempunyai hubungan erat
dengan sikap relatif dan perilaku pembelian ulang.
32
21
Pelanggan yang loyal merupakan aset penting bagi perusahaan, hal ini
dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, sebagaimana diungkapkan
Griffin, pelanggan yang loyal memiliki karakteristik sebagai berikut:35
a) Melakukan pembelian secara teratur (Makesregular repeat purchases)
Pelanggan yang telah melakukan hubungan transaksi dengan
perusahaan dan merasa puas dengan apa yang di proleh akan membentuk
hubungan yang erat antara pelanggan dengan apa yang ia inginkan, sehingga
pelanggan tersebut akan melakukan pembelian secara teratur.
b) Membeli di luar lini produk/jasa (Purchases across product and service
lines)
Pelanggan bukan hanya membeli produk satu jenis sesudah yang
lainnya, tetapi mereka membeli aksesoris untuk produk mereka, yang
dimana mungkin pelanggan menambah item-item dari produk yang
dibelinya.
c) Merekomendasikan produk lain (Refers other)
Pelanggan yang selalu merekomendasikan produk kepada orang lain
adalah aset terbesar bagi perusahaan, dimana pelanggan ini selain
merekomendasikan akan selalu membeli produk dan merek perusahaan,
pelanggan akan menjadi juru bicara yang baik pada pelanggan lain dan
pelanggan akan marah apabila ada orang lain menjelek-jelekkan merek
perusahaan.
d) Dan menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing
(Demonstrates an immunity to the full of the competition).
Para pelanggan menolak untuk mengakui ada jenis-jenis produk lain,
mereka yakin dengan produk yang mereka gunukan saat ini, dan sulit untuk
beralih ke produk yang lain, mereka menggap produk yang digunakan saat
ini adalah sudah benar-benar sesuai dan banyak mereka sudah percaya
dengan produk yang saat ini digunakan.
BAB III
35
Philip Koter dan Kevin Lane Keller, Manejemen Pemasaran..., hal. 130
22
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang akan dipakai adalah penelitian asosiatif (hubungan)
dengan metode analisis kuantitatif (data berbentuk angka). Penelitian asosiatif
merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih.36 Dalam hal ini peneliti menggunakan penelitian lapangan
yaitu dengan meneliti langsung pada obyek yang akan diteliti. Disini yang akan
diteliti adalah nasabah BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Tulungagung.
Adapaun fungsi dari pendekatan penelitian adalah untuk mengetahui tentang
kualitas pelayanan dan tata letak/layout yang dimiliki oleh BNI Syariah Kantor
Cabang Pembantu Tulungagung dalam pengaruhnya terhadap loyalitas nasabah.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek
yang mempunyai kuantitas daan karakteristik yang diterapkan oleh peneliti
untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. 37 Populasi dalam
penenlitian ini adalah seluruh nasabah pada BNI Syariah Kantor Cabang
Pembantu Tulungagung. Nasabah pada BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu
Tulungagung sebesar 3.000 nasabah.
b. Sampel dan Teknik Sampling
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
dari populasi itu.38
Dalam penelitian ini peneliti memakai teknik probability sampling
dengan menggunakan sampel random atau sampel acak. Menurut Arikunto
dalam bukunya mengemukakan sebagai berikut:39
Teknik sampling ini diberi nama demikian karena di dalam
pengambilan samplenya, peneliti mencampur subjek-subjek di
dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan
demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek
untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel.
36
23
Dimana:
N = Jumlah populasi
n = Jumlah sampel
d2 = Presentase kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan sampel
yang masih dapat ditoleransi.
Berdasarkan rumus tersebut jumlah sampel dari populasi sebanyak:
n=
n=
n=
n = 96,77
Berdasarkan rumus slovin tersebut dengan tingkat kesalahan 10% maka
diperoleh jumlah sampel sebanyak 96,77 sampel, namun karena subjek
bilangan pecahan, maka dibulatkan menjadi 97 responden.
C. Sumber Data, Variabel dan Skala Pengukurannya
a. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian ini menggunakan data primer,
dimana penelitian menggunakan angket untuk mengetahui respon dari
40
Umar, H. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2005) .hal., 49
24
responden. Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau
sumber pertama di lapangan.41
Kegiatan memberikan angka dan data yang dikuantifikasikan dan
menghitungnya untuk jawaban setiap responden. Untuk skor dari setiap
jawaban dari setiap pertanyaan ditentukan sesuai dengan tingkat pilihan dari
peneliti, seperti sebagai berikut:
(a) Skor 5 bila pada jawaban angket memilih alternatif a
(b) Skor 4 bila pada jawaban angket memilih alternatif b
(c) Skor 3 bila pada jawaban angket memilih alternatif c
(d) Skor 2 bila pada jawaban angket memilih alternatif d
(e) Skor 1 bila pada jawaban angket memilih alternatif e
b. Variabel
Variabel penelitian adalah gejala, individu, obyek, peristiwa yang
bervariasi yaitu faktor-faktor yang dapat berubah atau dapat dirubah untuk
tujuan penelitian yang dapat dihitung secara kuantitatif maupun kualitatif.
Penelitian ini diidentifikasikan menjadi dua variabel, yaitu:
a) Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah suatu variabel yang ada atau terjadi
mendahului variabel terkaitnya.42 Dalam penelitian ini variabel bebas yang
digunakan adalah kualiatas pelayanan dan tata letak/ layout yang diberi
simbol X. Dimana di dalam variabel X ini terdapat 2 sub poko yaitu kualitas
pelayanan diberi simbol X1, tata letak/layout diberi simbol X2.
b) Variabel Terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang diakibatkan atau yang
depengaruhi oleh variabel bebas.43 Dalam penelitian ini variabel yang
digunakan adalah Loyalitas nasabah yang diberi simbol Y.
c. Skala Pengukurannya
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert skala ini
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau
sekelompok orang terntang fenomena sosial.44 Dengan skala likert, maka w =
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
41
25
www.bnisyariah.co.id
26
2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun
2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah
terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran
terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.
September 2013 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 64 Kantor
Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan
Gerak dan 16 Payment Point.
Setelah BNI Syariah mengalami perkembangan di berbagai daerah
dan akhirnya BNI Syariah saat ini telah membuka Kantor Cabang di
Tulungangung yang ditandai dengan pengguntingan untaian bunga melati
dipintu masuk kantor setempat oleh Wakil Bupati Tulungagung, Moch.
Athiyah, SH di dampingi Pimpinan BNI Syariah Kediri Muhamad Hatta
dan Asisten Bank Indonesia Kediri Widodo.
Muhamad Hatta, pimpinan BNI Syariah menjelaskan pelayanan
BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Tulungagung ini sebenarnya sudah
dilakukan beberapa hari yang lalu, dimaksud untuk meningkatkan peran
misi yakni memberikan kontribusi positip pada masyarakat Tulungagung.
Kantor Pembantu BNI Syariah Tulungagung, Ruko Nirwana Plaza
A-12 Jl. Supriyadi No. 41 Tulungagung dalam peresmiannya juga ditandai
dengan penandatangan prasasti serta, pemotongan tumpeng oleh Moch.
Athiyah, SH yang diserahkan kepada Pimpinan BNI Syariah Kediri
Muhamad Hatta dan dengan peninjauan ke dalam kantor setempat.
c) Visi dan Misi BNI Syariah46
BNI Syariah mempunyai visi untuk menjadi bank syariah
pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja. Untuk
mencapai visi tersebut, BNI Syariah mempunyai misi sebagai berikut:
(a) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
(b) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah.
(c) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
(d) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
(e) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
46