Anda di halaman 1dari 13

PB-4: DRAINASE KHUSUS

SUB POKOK BAHASAN


SPB 4.1:

DRAINASE BANDAR UDARA

SPB 4.2:

DRAINASE LAPANGAN OLAH RAGA

SPB 4.1: DRAINASE BANDAR UDARA


A. MAKSUD & TUJUAN
1. Mempertahankan daya dukung tanah dengan mengurangi masuknya
air ke tanah dasar.
2. Menjaga agar landasan pacu (runway) dan bahu landasan (shoulder)
tidak digenangi air, karena genangan air dapat membahayakan
penerbangan

B. KRITERIA DISAIN
1. Saluran drainase harus berada di bawah muka tanah dan tidak
memotong landasan pacu, agar kegiatan perawatan drainase tidak
mengganggu aktivitas bandara.
2. Air dari luar wilayah bandar udara tidak boleh membebani sistem
drainase bandar udara. Jadi diperlukan sistem drainase tersendiri
untuk kawasan di sekitarnya yang disebut hill-foot drain

SPB 4.1: DRAINASE BANDAR UDARA


3. Persyaratan Teknis
a. Kemiringan memanjang runway maksimum 1 %
b. Kemiringan melintang runway maksimum 1,5 %
c. Kemiringan melintang shoulder maksimum 2,5 5 %
d. Periode ulang hujan/banjir rencana minimum 10 tahun

Gbr. 1. Potongan Melintang Runway

SPB 4.1: DRAINASE BANDAR UDARA

Gbr. 2 Hill Foot Drain

SPB 4.1: DRAINASE BANDAR UDARA

Gbr. 2 Hill Foot Drain

SPB 4.1: DRAINASE BANDAR UDARA


4. Debit rencana dihitung dengan persamaan

Q A IT
dalam hal ini,
Q = debit rencana
A

= luas daerah layanan

= koefisien pengaliran

= koefisien penyebaran hujan

IT

= Intensitas hujan rata-rata selama selang waktu T

= waktu pengaliran (= waktu konsentrasi)

SPB 4.1: DRAINASE BANDAR UDARA


Koefisien pengaliran ditentukan berdasarkan jenis / keadaan permukaan
dengan mengacu pada tabel di bawah ini:

SPB 4.1: DRAINASE BANDAR UDARA


Koefisien penyebaran hujan ditentukan berdasarkan jarak dari stasion hujan
dengan mengacu pada tabel di bawah ini:

SPB 4.2: DRAINASE LAPANGAN OLAH RAGA


A. MAKSUD & TUJUAN
1. Mengeringkan permukaan lapangan olah raga agar tidak mengganggu
aktivitas di lapangan tersebut.
2. Mengatur kelembaban tanah / muka air tanah agar tidak mengganggu
pertumbuhan rumput.

B. KRITERIA DISAIN
1. Konstruksi sitem drainase diusahakan agar dapat mengeringkan
permukaan lapangan dengan cepat, tetapi tidak mengganggu
pertumbuhan rumput.
2. Tidak memungkinkan untuk membuat suatu lobang pemasukan (inlet)
karena areal yang ditangani cukup luas.
3. Kecepatan aliran permukaan sekecil mungkin agar tidak terjadi erosi
tanah (biasanya kemiringan permukaan, I = 0,007)

SPB 4.2: DRAINASE LAPANGAN OLAH RAGA

4. Infiltrasi diusahakan semaksimal mungkin


5. Piping harus dicegah dengan cara memberi lapisan filter pada
sambungan-sambungan pipa
6. Pembebanan aliran dari luar dicegah dengan membuat saluran di
sekeliling lapangan.
7. Asumsi yang lazim digunakan:

Kecepatan infiltrasi, v = 430 860 mm/hari

Porositas tanah,

Daya resap tanah, qt = p x v = 43 430 mm/hari

Kemampuan sistem, qs = Vi / t

p = 10 50 %

Vi = c x (H x p)

dan

t = S / v sin

H = kedalaman penanaman pipa

SPB 4.2: DRAINASE LAPANGAN OLAH RAGA

Gbr. 4 Sketsa untuk perhitungan kemampuan sistem

SPB 4.2: DRAINASE LAPANGAN OLAH RAGA

SPB 4.2: DRAINASE LAPANGAN OLAH RAGA

Contoh Soal:
Diketahui: Suatu lapangan olah raga mempunyai ukuran 200 x 300 m2,
porositas tanah 30%, kecepatan infiltrasi 650 mm/hari. Untuk
mengeringkan lapangan olah raga tersebut, digunakan 20 pipa
dengan kedalaman 1,95 m, dan kemiringan 4%
Ditanyakan:
a. Kemampuan tanah untuk mendrain
b. Kemampuan sistem untuk mendrain
c. Tentukan diameter pipa yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai