Anda di halaman 1dari 6

BAB III

JARINGAN DRAINASE

3.1. Macam-Macam Pola Jaringan Drainase


Pola - Pola Jaringan Drainase dibagi menjadi :
1) Siku.
Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi dari pada sungai.
Sungai sebagai saluran pembuang akhir berada akhir berada di tengah kota.

2) Paralel
Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Dengan saluran cabang
(sekunder) yang cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan kota,
saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.

3) Grid Iron
Untuk daerah dimana sungainya terletak di pinggir kota, sehingga saluran-saluran
cabang dikumpulkan dulu pada saluran pengumpulan.
4) Alamiah
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar

5) Radial
Pada daerah berbukit, sehingga pola saluran memencar ke segala arah.

3.2. Kriteria Desain Jaringan Drainase


1) Jenis saluran adalah saluran terbuka
2) Aliran air secara grafitasi, sehingga diupayakan bagian hilir selalu lebih rendah
elevasinya dari bagian hulu
3) Akhir aliran diupayakan menuju saluran akhir (sungai) atau daerah cekungan sebagai
kolam tampungan.
4) Debit aliran diupayakan terbagi secara merata sehingga debit aliran pada akhir saluran
tidak terlalu besar.
5) Kecepatan aliran diupayakan sesuai dengan kecepatan ijin, sehingga tidak terjadi erosi
pada saluran
6) Kebutuhan bangunan inlet menuju saluran (pada drainase Jalan) dibuat dalam jumlah
yang cukup

3.3. Tata Letak Saluran Drainase


1) Drainase Jalan
Pada drainase permukaan, saluran ditempatkan di kiri dan kanan jalan, disebut saluran
samping (side ditch). Pada jalan yang mendatar, air dapat langsung menuju saluran, sedang pada
jalan yang kemiringan vertikalnya besar (menanjak atau menurun) arah aliran menyerong
menuju saluran.
Pada jalan satu jalur yang menyusuri bukit dan jalan di tikungan, kemiringan melintang dapat
dibuat satu arah. Saluran samping yang berada di sisi yang lebih tinggi dihubungkan dengan
saluran di sisi lain dengan gorong-gorong.

Sejauh limpasan hujan tidak merusak lahan (pertanian), atau saluran yang ada masih
mencukupi kapasitasnya, cara ini dapat dipakai. Apabila jalan raya direncanakan 2 jalur dan
cukup lebar, misalnya masing-masing jalur terdiri dari 2 lajur, di tengah-tengahnya dapat dibuat
saluran drainase.

2) Drainase Lapangan Bola


Untuk menunjang permainan bola syarat mutlak yang harus dimiliki lapangan sepak
bola adalah bebas dari genangan, untuk itu lokasi lahan dilapisi dengan material porous
sebelum ditanami rumput.
Air hujan yang jatuh dianggap seluruhnya meresap kedalam tanah karena adanya
pergantian lapisan yang lebih porous.
Tiga pilar dalam draianase Lapangan Bola :
1. System drainase yang bertujuan mengeringkan lapangan bola
2. Instalasi air, yaitu adanya instalasi pengairan yang menyeluruh untuk rumput
lapangan sepak bola,.
3. Grassing atau rumput hidup
Denah Draianse Lapangan Bola

Susunan lapisan tanah dan konstruksi drainase lapangan bola

3) Drainase Lapangan Terbang


Kawasan bandara merupakan area yang cukup luas, sehingga air hujan yang jatuh harus
di alirkan pada system drainase, sehingga tidak mengganggu fungsi utama lapangan
terbang.
Adapun fungsi drainase lapangan terbang antar lain :
a. Intersepsi dan mengalirkan air permukaan dan air tanah yang berasal dari lokasi
di sekitar lapangan terbang.
b. Membuang air permukaan dari lapangan terbang
c. Membuang air bawah tanah dari lapangan terbang
Biasanya terdiri dari drainase permukaan (surface drainage) dan drainase bawah
permukaan (sub-surface drainage).
Drainase permukaan pada system lapangan terbang berfungsi untuk menangani air
permukaan di sekitar lapangan terbang, khususnya yang berasal dari runway, apron dan
bangunan bandara serta wilayah sekitar bandara
Drainase bawah permukaan berfungsi :
a. membuang air dari base course
b. membuang air dari subgrade di bawah permukaan menerima, mengumpulkan,
dan membuang air dari mata air atau lapisan tembus air

Tipe Drainase Lapangan Terbang

Latak Inlet

Detail Struktur Drainase sub surface lapangan terbang

4) Drainase Lapangan Golf


Drainase lapangan golf merupakan drainase bawah permukaan, sebagaimana drainase
lapangan sepak bola.
Kemiringan lahan lapangan golf dijadikan bagian dari pertimbangan arah aliran dari
pipa cabang dan pipa utama menuju badan penerima danau buatan sebagai resapan.
Konstruksi dan Pelaksanaan Drainase Lapangan Golf

Anda mungkin juga menyukai