Anda di halaman 1dari 9

2.3.4.

Hujan Rancangan
1) Konsep Peluang dan Probabilitas Perencanaan
Banjir ini adalah banjir dengan siklus 5 tahunan” Bukan banjir yang terjadi tiap 5 tahun
sekali, tetapi:
• Ada peluang banjir ini terjadi 1 kali dalam 5 tahun
• Jadi peluangnya adalah 1÷5 = 20%
Berbagai macam bangunan-bangunan air memerlukan perhitungan hidrologi yang
merupakan bagian dari perencanaan bangunan-bangunan tersebut. Pemilihan kala ulang
(return period) banjir rancangan untuk bangunan air adalah suatu masalah yang sangat
bergantung pada analisa statistik dari urutan kejadian banjir baik berupa debit air di sungai
maupun curah hujan badai. Untuk mempermudah pemecahan masalah, pertimbangan
ekonomi diabaikan sehingga hanya berdasarkan teori kemungkinan yang sering disebut
juga dengan resiko kegagalan (risk of failure), atau kemungkinan terjadinya banjir
rancangan sekali atau lebih selama umur bangunan (life time) suatu bangunan air. Resiko
kegagalan tersebut digambarkan dengan rumus sebagai berikut:

Dengan, P = Peluang dan TR = Kala Ulang (Time Return)

Tabel Kriteria pemilihan kala ulang banjir rancangan

Hal-hal yang diperhatikan dalam penentuan kala ulang (TR) adalah:


a) Kala ulang ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : ekonomi, sosial, politik dan
faktor teknis menempati urutan terbawah.
b) Realitanya tidak pernah dijumpai pedoman yang dapat digunakan sebagai pegangan
untuk menetapkan kala ulang, karena faktor ‘lokal’ lebih menentukan.
c) Penatapan berdasrkan analisa ekonomi didasarkan pada :
• Resiko yang diambil
• Besarnya kerugian jika terjadi kegagalan bangunan
• Umur ekonomis bangunan
• Biaya pembangunan
2) Distribusi Hujan Rancangan
Distribusi yang digunakan menentukan curah hujan/ banjir rancangan diantaranya :
Metode Normal, Log Pearson tipe III, Gumbel tipe I dan lain-lain.
Untuk menentukan jenis distribusi yang sesuai menggunakan parameter berikut :
a) Metode Gumbel
Langkah-langkah perhitungan adalah sebagai berikut :
• Kumpulkan data hujan minimal 10 tahun terakhir yang telah melalui proses
penyiapan
• Urutkan data dari besar ke kecil
• Hitung peluang dan kala ulang masing-masing data
m 1
P TR 
n 1 P
P= Peluang, TR =Kala Ulang, m = Data urutaan ke.. ,n =jumlah data
• Hitung standar deviasi data curah hujan tersebut

S
 ( Xi  X ) 2

n 1
Xi = Data hujan, X= Rata Hujan, n = jumlah data
• Berdasarkan jumlah data cari nilai Yn dan Sn (lihat Tabel)
• Berapa kala ulang (TR) yang dikehendaki?
• Hitung Yt
 TR  1 
Yt   ln  ln 
 TR 
• Hitung curah hujan rancangan d ranc.n = R24 dengan TR ….th
S
d rancanga n  d  (Yt  Yn) 
Sn
Tabel Yn dan Sn
b) Metode Log Pearson Tipe III
Langkah-langkah perhitungan:
• Urutkan data hujan (d) dari besar ke kecil
• Ubah data hujan d menjadi log d
• Hitung rata-rata log dr (log x)

• Hitung standar deviasi log d (s) atau Sd

• Hitung koefisien kepencengan/ skewness log d (Cs)

• Berapa kala ulang yang dikehendaki? (TR)


• Cari nilai G dari tabel berdasarkan Cs dan TR
• Buat persamaan log d
log drancangan = log dr + G . s
• Hitung nilai log d dan drancangan untuk TR yang dikehendaki


Tabel G untuk Nilai Cs Positif
Tabel G untuk Nilai Cs Negatif
Contoh: Hitunglah curah hujan rancangan dengan distribusi
Log Pearson III untuk data-data berikut ini

Tahun CH (mm)

1980 97.363
1981 83.250
1982 89.886
1983 89.870
1984 75.110
1985 90.410
1986 121.919
1987 87.089
1988 101.550
1989 90.822

Log X – Log (Log X – Log (Log X – Log


NO X (mm) P Log X
X X)2 X)3
1 121.919 9.091% 2.0861 0.1222 0.0149 0.0018
2 101.550 18.182% 2.0067 0.0428 0.0018 0.0001
3 97.363 27.273% 1.9884 0.0245 0.0006 0.0000
4 90.822 36.364% 1.9582 -0.0057 0.0000 0.0000
5 90.410 45.455% 1.9562 -0.0077 0.0001 0.0000
6 89.886 54.545% 1.9537 -0.0102 0.0001 0.0000
7 89.870 63.636% 1.9536 -0.0103 0.0001 0.0000
8 87.089 72.727% 1.9400 -0.0239 0.0006 0.0000
9 83.250 81.818% 1.9204 -0.0435 0.0019 -0.0001
10 75.110 90.909% 1.8757 -0.0882 0.0078 -0.0007
Log X Jumlah 0.0279 0.0011
S 0.0557
Cs 0.0911

Persamaan:
log drancangan = log d + G . s = 1.9639 + G . 0.0557
Kala ulang 10 tahun  TR=10 (P=10%)
Dari tabel: Cs=1.0  G=1.340
Cs=0.9  G=1.339
Cs=0.911  G=1.339109
log drancangan = 1.9639 + 1.339109. 0.0557 =2.038
drancangan = alog 2.038 = 109.258 mm

Persamaan:
log drancangan = log d + G . s = 1.9639 + G . 0.0557
P=50%
Dari tabel: Cs=1.0  G=
Cs=0.9  G=
Cs=0.911  G=-0.15
log drancangan = 1.9639 + -0.15 . 0.0557 =
drancangan = alog 1.956 = 90.270 mm
Persamaan:
log drancangan = log d + G . s = 1.9639 + G . 0.0557
P=0.1%
Dari tabel: Cs=1.0  G=
Cs=0.9  G=
Cs=0.911  G=4.4
log drancangan = 1.9639 + 4.4 . 0.0557 = 2.209
drancangan = alog 2.209 = 161.8 mm

Anda mungkin juga menyukai