Anda di halaman 1dari 35

PENGANTAR

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

PENDAHULUAN

Kesesuaian terhadap spesifikasi tersebut ditentukan


oleh suatu batas tertentu disekitar nilai yang diinginkan,
yang kemudian disebut dengan ketidakpastian

KONSEP DASAR
Tujuan pengukuran adalah menentukan nilai besaran
ukur
Hasil pengukuran merupakan taksiran nilai besaran ukur
Karena hanya merupakan taksiran maka setiap hasil
pengukuran selalu mengandung kesalahan
Terdapat dua komponen kesalahan pengukuran, yaitu:
Kesalahan acak; dan
Kesalahan sistematik
Kesalahan acak timbul dari besaran berpengaruh yang
tidak terduga
Kesalahan sistematik timbul dari besaran berpengaruh
yang dapat diduga berdasarkan model besaran ukur
3

KONSEP DASAR

Definisi Kesalahan Acak


Hasil satu pengukuran dikurangi dengan nilai rata-rata
dari sejumlah besar pengukuran berulang terhadap
besaran ukur yang sama dalam kondisi pengukuran
tertentu
e1

e3
e4
e6

e2
e5
x1 x4

x2

x5 x6

x3

Nilai kesalahan acak tidak dapat dikoreksi karena


bervariasi dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya

KONSEP DASAR

Definisi Kesalahan Sistematik


Nilai rata-rata dari sejumlah besar pengukuran berulang
terhadap besaran ukur yang sama dalam kondisi
pengukuran tertentu dikurangi nilai benar besaran ukur
tersebut
esistematik

x tr u e

Dalam pengukuran, taksiran nilai benar diberikan oleh


nilai dalamm sertifikat kalibrasi alat ukur atau standar
pengukuran
Taksiran nilai kesalahan sistematik dapat dihitung dari
pengaruh besaran yang dapat dikenali selama proses
pengukuran sehingga taksiran kesalahan sistematik ini
dapat dikoreksi dengan suatu nilai koreksi atau faktor
koreksi
5

KONSEP DASAR

Nilai benar besaran ukur dan kesalahan pengukuran


merupakan suatu nilai yang tidak dapat diketahui
Hasil pengukuran hanya dikatakan lengkap bila disertai
dengan suatu taksiran rentang dimana nilai benar dari
besaran ukur tersebut diyakini berada di dalamnya
Parameter yang menyatakan suatu rentang dimana nilai
benar dari besaran ukur tersebut diyakini berada di
dalamnya dengan tingkat kepercayaan tertentu disebut
dengan KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
Ketidakpastian pengukuran dapat ditaksir berdasarkan
hasil pengamatan terhadap perilaku besaran ukur
selama proses pengukuran dilakukan
6

KONSEP DASAR

Akurasi
Akurasi didefinisikan sebagai kedekatan dari kesesuaian
antara hasil pengukuran dengan nilai benar besaran
ukur
Akurasi merupakan suatu konsep kualitatif

Nilai benar

Nilai benar

KONSEP DASAR

Presisi
presisi adalah kedekatan dari kesesuaian antar hasil
pengukuran bebas yang dilakukan dalam kondisi
tertentu.
Presisi berhubungan dengan distribusi kesalahan acak,
tidak berhubungan dengan kedekatan terhadap nilai
benar

Nilai benar

Nilai benar
8

KONSEP DASAR

Ilustrasi

AB = 101 cm
CD = 100 cm
EF = 102 cm

BERAPAKAH
PANJANG MEJA ??
TIDAK SAMA!!
A

SEMUA PENGUKURAN
D
TIDAK PASTI

C
E

KONSEP DASAR

Definisi Ketidakpastian Pengukuran


Ketidakpastian pengukuran didefinisikan sebagai suatu
parameter yang terkait dengan hasil pengukuran, yang
menyatakan sebaran nilai yang secara beralasan dapat
diberikan kepada besaran ukur

Apabila taksiran nilai besaran ukur dinyatakan dengan


x, dan ketidakpastian pengukuran untuk tingkat
kepercayaan tertentu dinyatakan dengan U, maka nilai
dari besaran ukur tersebut, yaitu X diyakini berada
dalam rentang:

x- U < X < x + U
10

SUMBER KETIDAKPASTIAN
Standar atau acuan
Benda ukur
Peralatan
Metode pengukuran
Kondisi lingkungan
Personil pelaku pengukuran

11

SUMBER KETIDAKPASTIAN

Sumber-sumber lain yang timbul dari


definisi besaran ukur yang tidak memadai,
nilai tetapan yang digunakan dalam perhitungan
keterbatasan teknik perhitungan
perbedaan hasil pengamatan berulang pada kondisi yang
sama
Kesalahan pemakaian alat ukur, kesalahan program
komputer, kesalahan pemindahan data, kesalahan
model besaran ukur bukan merupakan sumber
ketidakpastian melainkan penyebab hasil pengukuran
yang SALAH
12

STATISTIK DALAM PENAKSIRAN


KETIDAKPASTIAN
Populasi dan Sampel
Populasi
Sampel

n
N

n
X : N ila i ra ta - ra ta s a m p e l
s

: V a ria n d a ri s a m p e l

: N ila i ra ta - ra ta p o p u la s i

: V a ria n d a ri p o p u la s i
13

STATISTIK DALAM PENAKSIRAN KETIDAKPASTIAN

Taksiran Varian dari Nilai rata-rata sampel


Nilai rata-rata sampel untuk besaran ukur Xk sejumlah n

1
X
n
Varian sampel

1
s (X k)
n 1
2

k 1

k 1

(X

X )2

Taksiran Varian dari nilai rata-rata sampel

s2(X k)
1
s (X )

n
n (n 1)
2

k 1

(X

X )2
14

STATISTIK DALAM PENAKSIRAN KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian
Dalam suatu proses pengukuran ketidakpastian ditaksir
dari

pengamatan terhadap n sampel besaran ukur Xk

Dari n sampel besaran ukur Xk, ketidakpastian baku


dapat dihitung dengan:

s
u (X ) s(X )

s ( X ) adalah simpangan baku rata-rata eksperimental

15

STATISTIK DALAM PENAKSIRAN KETIDAKPASTIAN

Distribusi Kemungkinan
Distribusi Normal

Batas tingkat kepercayaan


95%

Batas tingkat kepercayaan


95%

Interval kepercayaan 95%

16

STATISTIK DALAM PENAKSIRAN KETIDAKPASTIAN


Distribusi Kemungkinan

Distribusi Segiempat (rectangular)

Rentang
Setengah rentang (a)

Simpangan bakunya dihitung dengan s=a/(30.5)


17

STATISTIK DALAM PENAKSIRAN KETIDAKPASTIAN


Distribusi Kemungkinan

Distribusi Segitiga (triangular)

Rentang
Setengah rentang (a)

Simpangan bakunya dihitung dengan s=a/(60.5)


18

STATISTIK DALAM PENAKSIRAN KETIDAKPASTIAN


Distribusi Kemungkinan

Distribusi Bentuk-U (U-shape)

Rentang
Setengah rentang (a)

Simpangan bakunya dihitung dengan s=a/(20.5)


19

KLASIFIKASI KOMPONEN KETIDAKPASTIAN


Berdasarkan teknik evaluasinya, komponen ketidakpastian
pengukuran dapat diklasifikasikan menjadi komponen
ketidakpastian Tipe-A dan komponen ketidakpastian TipeB:
Komponen Ketidakpastian Tipe-A
Dievaluasi dengan analisis statistik dari sekumpulan
data pengukuran, yang antara lain meliputi:
Simpangan baku rata-rata eksperimental
Simpangan baku eksperimental pooled
Regresi linier dan teknik statistik lainnya
20

KLASIFIKASI KOMPONEN KETIDAKPASTIAN

Komponen Ketidakpastian Tipe-B


Dievaluasi dengan metode selain analisis statistik dari
sekumpulan data pengukuran, biasanya berdasarkan
penetapan ilmiah menggunakan informasi yang relevan,
antara lain meliputi:
Data pengukuran sebelumnya
Pengalaman dan pengetahuan
Spesifikasi pabrik
Data dari sertifikat kalibrasi
Ketidakpastian yang ditetapkan berdasarkan databook
21

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU


Ketidakpastian baku adalah ketidakpastian dari hasil
pengukuran yang dinyatakan sebagai satu simpangan
baku
Evaluasi Ketidakpastian Baku tipe A
Nilai rata-rata dari n
sampel
Simpangan baku sampel

i 1

k 1

(X i X )2
n 1
s

Simpangan baku dari


Nilai rata-rata sampel
Ketidakpastian baku

1
X
n

n
u

s
n
22

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE A

Ilustrasi

SIMPANGAN BAKU
=1 cm

Panjang meja:
AB = 101 cm;
CD = 100 cm; NILAI RATA-RATA
=101 cm
EF = 102cm

KETIDAKPASTIAN BAKU
TIPE A=0.58 cm

23

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU

Evaluasi Ketidakpastian Baku tipe B


Distribusi Normal
Dalam sertifikat kalibrasi anak timbangan standar
tercantum nilai ketidakpastian untuk tingkat kepercayaan
95% adalah 0.01 mg dengan faktor cakupan k = 2

Dari data dalam sertifikat kalibrasi standar tersebut maka


ketidakpastian baku dapat ditaksir dengan
u = (0.01 mg)/ 2 = 0.005 mg

24

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE B

Distribusi Segiempat
Resolusi timbangan yang digunakan untuk menimbang
sampel obat adalah 0.01 mg

0.01 mg
0.015
0.005 0.01
-a
+a
a = + (0.01 mg)/ 2 = + 0.005 mg
u = a / (30.5) = + 0.0017 mg

25

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE B

Distribusi Segitiga
Dalam pemantauan suhu ruangan kalibrasi tercatat
bahwa suhu ruangan tersebut selalu berada dekat dengan
pusat dari rentang 20 + 2 0C

Sehingga setengah rentang


diberikan oleh a = + 20C
-a
u = a / (60.5) = + 1.15 0C

20-2

+a
20

26

20+2

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE B

Distribusi Bentuk-U
Dalam pemantauan suhu ruangan kalibrasi tercatat
bahwa suhu ruangan tersebut selalu berada pada daerah
batas dari rentang 20 + 2 0C

Sehingga setengah rentang


diberikan oleh a = + 20C
-a
u = a / (20.5) = + 1.41 0C

20-2

+a
20

27

20+2

KOEFISIEN SENSITIFITAS
Dalam suatu proses pengukuran sering dijumpai keadaan
dimana besaran yang diukur merupakan fungsi dari
besaran masukan lainnya
Koefisien sensitifitas menunjukkan laju perubahan
besaran yang diukur setiap satu satuan besaran masukan
Koefisien sensitifitas memberikan faktor konversi untuk
mengubah satuan dari besaran masukan ke dalam satuan
besaran yang diukur

28

KOEFISIEN SENSITIFITAS

Evaluasi Koefisien Sensitifitas


Secara matematis laju perubahan besaran yang diukur
terhadap besaran masukannya dapat dievaluasi dengan
turunan parsial
Nilai dari koefisien sensitifitas sangat bergantung pada
model matematis yang menunjukkan relasi antara
besaran yang diukur dengan besaran masukannya
Secara eksperimental koefisien sensitifitas dapat
dievaluasi dari data pengamatan terhadap besaran yang
diukur dengan mengubah nilai salah satu besaran
masukan dan mempertahankan nilai besaran masukan
lainnya
29

EALUASI KOEFISIEN SENSITIFITAS

Model Matematis
Jika relasi antara besaran yang diukur y, terhadap
besaran-besaran masukan x1, x2, xs dinyatakan dengan:
y = f (x1, x2, x3)
Koefisien sensitifitas dari masing-masing besaran
masukan dapat dinyatakan dengan:

y
;
x1

y
;
x 2

y
x 3

30

EALUASI KOEFISIEN SENSITIFITAS

Ilustrasi

LUAS BIDANG = A (cm2)


A=pxl

A
p
l

A
l
p

l (cm)

p (cm)

Bila panjang segi empat berubah


sebesar
Maka luas segiempat akan berubah
sebesar
Bila panjang segi empat berubah
sebesar
Maka luas segiempat akan berubah
sebesar

p (c m )
A lp (c m 2 )

l(c m )

A p l(c m 2 )
31

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU


GABUNGAN
Apabila suatu besaran ukur y dapat dinyatakan sebagai
fungsi dari besaran masukan x1, x2, , xn
Maka ketidakpastian baku gabungan dari besaran ukur y,
yaaitu uc(y) dapat dinyatakan sebagai fungsi dari
ketidakpastian baku dari masing-masing besaran
masukan, u(x1), u(x2), u(xn) dengan relasi sebagai
berikut:

uc(y)

u ( x1)
x1


u ( x 2 )
x 2

. . .
u ( x n )
x n

Bila masing-masing besaran masukan tersebut tidak


berkorelasi
32

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BENTANGAN


Ketidakpastian bentangan dari besaran ukur, yaitu U
dapat dinyatakan sebagai fungsi dari ketidakpastian baku
gabungan dengan relasi
U = k x uc(y)
Dimana k merupakan faktor cakupan yang diperlukan
untuk mencapai tingkat kepercayaan tertentu
Apabila fungsi rapat kemungkinan dari besaran ukur
diasumsikan memiliki bentuk distribusi normal, maka
k = 1, untuk tingkat kepercayaan 68,3 %
k = 2, untuk tingkat kepercayaan 95 %; dan
k = 3, untuk tingkat kepercayaan 99%
33

EVALUASI KETIDAKPASTIAN BENTANGAN

Dalam sertifikat kalibrasi biasanya digunakan pelaporan


ketidakpastian bentangan pada tingkat kepercayaan 95%
artinya:
terdapat 5 kemungkinan dari seratus pengukuran
mempunyai nilai diluar rentang ketidakpastian bentangan
yang dilaporkan dalam sertifikat
Dalam sertifikat kalibrasi standar pengukuran atau alat
ukur harus dicantumkan tingkat kepercayaan dan faktor
cakupan yang digunakan dalam perhitungan
ketidakpastian bentangan

34

ILUSTRASI HASIL PENGUKURAN DAN


KETIDAKPASTIANNYA
Nilai

Variansi

Pengamatan tak terkoreksi

Rata-rata dari
pengamatan tak
terkoreksi
Taksiran koreksi untuk
semua gejala sistematik
yang dapat diketahui
Hasil pengukuran
(tidak termasuk ketidakpastian
karena definisi besaran ukur
yang tidak lengkap)

Kesalahan yang tidak


diketahui (tidak bisa
diketahui)
Nilai
besaran ukur (tidak
bisa diketahui)

Nilai besaran ukur


dengan definisi yang
tidak
lengkap
Hasil akhir
pengukuran
35

Anda mungkin juga menyukai