KEKONVERGENAN
DALAM INTEGRAL
Disusun Oleh:
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang . . . .
1.2 Pembatasan Masalah .
1.3 Rumusan Masalah . .
1.4 Tujuan Penulisan . . .
1.5 Manfaat Penulisan . .
1.6 Sistematika Penulisan .
.
.
.
.
.
.
1
1
1
2
2
2
3
.
.
.
.
.
.
.
4
4
4
5
6
6
7
8
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
2 PEMBAHASAN
2.1 Konvergensi barisan peubah acak . . . . . . . . . . .
2.1.1 Konvergen lemah (Weak law of large numbers)
2.1.2 Konvergen Kuat . . . . . . . . . . . . . . . .
2.1.3 Konvergen dalam Ruang LP . . . . . . . . . .
2.2 Kekonvergenan Monoton . . . . . . . . . . . . . . . .
2.3 Kekonvergenan pada Integral . . . . . . . . . . . . .
2.3.1 Kekonvergenan dalam Integral Lebesgue . . .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
3 KESIMPULAN
11
Bibliografi
12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Teori integral yang biasa dikenal adalah integral Riemann, yang kemudian
diperluas menjadi integral Lebesgue. Kelemahan dari integral Lebesgue adalah
banyak dibutuhkan persyaratan untuk mempelajarinya (seperti aljabar sigma,
teori ukuran, himpunan terukur, fungsi terukur,dll.). Pada akhirnya ditemukan teori integral baru, yang merupakan perluasan dari integral Lebesgue, yakni
integral Denjoy Khusus dan integral Perron, namun penggunaan definisi kedua
integral tersebut masih dirasakan sulit. Oleh Henstock dan Kurzweil kemudian disusun definisi integral yang baru dengan cara konstruktif,sama dengan
tipe definisi integral Riemann. Dengan tipe definisi yang baru ini, definisi integral menjadi lebih sederhana, pembuktian-pembuktian teori integralnya pun
menjadi lebih mudah.
Banyak hal yang bisa dipelajari dalam teori integral, salah satu di antaranya mengenai kekonvergenan barisan fungsi-fungsi terintegral. Permasalahannya adalah tidak semua barisan fungsi yang terintegral dan konvergen ke
suatu fungsi, fungsi limitnya terintegral, atau jika terintegral, nilai integralnya
belum tentu sama dengan nilai limit integral barisan fungsinya.
Pada makalah ini, secara khusus dibahas mengenai kekonvergenan seragam
dalam sudut pandang ukuran.
1.2
Pembatasan Masalah
Dari permasalahan yang dihadapi tersebut yang akan dikaji atau dipelajari
hanya ada beberapa saja diantaranya yang berkaitan dengan teorema-teorema
1
kekonvergenan dalam barisan peubah acak dan teorema-teorema kekonvergenan dalam integral Reimann, integral Lebesgue dan integral Henstock.
1.3
Rumusan Masalah
1.4
Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan umum untuk memenuhi tugas akhir
mata kuliah Teori Ukuran. Selain itu, tujuan khusus dalam penyusunan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui teorema-teorema kekonvergenan dalam barisan peubah acak
2. Mengetahui teorema-teorema kekonvergenan integral
3. Mengetahui hubungan teorema-teorema kekonvergenan dalam integral
Reimann, integral Lebesgue dan integral Henstock
1.5
Manfaat Penulisan
1.6
Sistematika Penulisan
Karya tulis ini secara keseluruhan terdiri dari 3 bab yaitu Pendahuluan,
Pembahasan dan Kesimpulan, dilengkapi dengan daftar pustaka yang memuat
sumber-sumber materi referensi. Sistematika pembahasan pada tugas akhir ini
adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, pada bab ini dijelaskan tentang
latar belakang masalah, perumusan masalah yang dihadapi di dalam menyusun
karya tulis, pembatasan masalah, tujuan dibuatnya karya tulis dan sistematika
pembahasan laporan karya tulis yang menjelaskan sekilas dari isi tiap bab yang
terdapat pada karya tulis ini. Bab II Pembahasan, pada bab ini dibahas mengenai teorema-teorema kekonvergenan. Bab III Kesimpulan, bab ini merupakan
bab akhir laporan yang memuat kesimpulan dari pembahasan masalah yang
ada dalam karya tulis ini. Selain itu juga dimuat mengenai saran-saran penulis untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan dalam tugas akhir ini.
Dan terakhir daftar pustaka pada bagian akhir makalah yang memuat daftar
sumber materi yang ada dalam karya tulis ini.
BAB 2
PEMBAHASAN
Materi pertama dibahas adalah Konvergensi dalam barisan peubah acak.
Setelah itu dilanjukan membahas teorema konvergen monoton kemudian teoremateorema kekonvergenan dalam integral.
2.1
Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata.
2.1.1
Teorema 2.1.1. Diberikan barisan peubah acak X1 , X2 , ...., Xn yang i.i.d dengan mean dan simpangan baku , dengan
Sn =
X1 + X2 + ... + Xn
n
(2.1)
Catatan
i Dikatakan bahwa X1 , X2 , ...., Xn bersifat i.i.d (independent indentically
distributed), jika X1 , X2 , ...., Xn saling bebas dan berdistribusi sama, i.e
Fxn = Fxi n.
ii Dengan (1) tersebut diatas, menyatakan bahwa Sn (rata-rata barisan
peubah acak) akan sama dengan (mean).
4
Bukti:
Kita ketahui bahwa
E(Sn ) =
2
n2
(2.2)
Catatan:
Dalam hal kontinu, kita tinggal menggantikan penjumlahan dengan integral.
Konvergensi lemah tsb di atas, sering disebut dengan Konvergensi dalam
P
Probabilitas, dan sering ditulis sebagai: Xn X.
Pada buku JC Taylor,
(1) dinyatakan sebagai: lim P (|Sn | ) = 0 dan
n
(2) dinyatakan sebagai: untuk > 0, P (|Xn X| ) 0, untuk n .
2.1.2
Konvergen Kuat
Teorema 2.1.2. Diberikan barisan peubah acak X1 , X2 , ...., Xn yang i.i.d dengan mean i maka untuk n
|Sn mn |
<
n
dengan mn = n , > 0
Pernyataan tersebut dapat dinyatakan pula sebagai Barisan peubah acak
X1 , X2 , ...., Xn akan konvergen (secara kuat) ke peubah acak X jika
P ( lim Xn = X) = 1
n
Hal ini sering disebut dengan konvergen hampir pasti (almost sure convera.s
gence disingkat a.s convergence), dan ditulis sebagai Xn X
2.1.3
p1
Z
||f ||P = |f |P d <
S
dengan 1 p .
2.2
Kekonvergenan Monoton
Bukti:
Teorema 2.2.2. Diberikan sel E X. Fungsi g : E <+ terintegral- pada
E, jika g terintergar- McShane pada E.
Bukti:
Syarat perlu: Tidak mengurangi arti jika hanya dibuktikan g tak negatif. Untuk setiap bilangan asli n, dibentuk fungsi gn : X <+ dengan
(
g(x), jika g(x) n,
gn (x) =
0, jika g(x) > n.
Karena g terintegralkan- pada E, maka g terintegralkan- pada E, yang
berakibat gn terukur- pada E, dan karena gn terbatas pada E, maka gn
6
gd = lim (L)
(L)
E
n
2.3
Salah satu hal yang menarik dipelajari dalam integral adalah kekonvergenan barisan fungsi-fungsi terintegral. Permasalahannya adalah tidak semua
7
barisan fungsi yang terintegral dan konvergen ke suatu fungsi, fungsi limitnya
terintegral, atau jika terintegral, nilai integralnya belum tentu sama dengan
nilai limit integral barisan fungsinya.
Diberikan barisan fungsi fn pada [0,1] yang didefinisikan dengan:
(
1, x = rk k = 1, 2, ...n,
fn (x) =
0, x lainnya.
dengan (r1 , r2 , ..) bilangan rasional di dalam [a,b], dan
(
1, x rasional,
f (x) =
0, x lainnya.
Untuk setiap n,fn terintegral Riemann pada [0,1] dengan (R)
R1
fn (x)dx = 0.
fn (x)dx = Fn (x)|10 = 1 en
sehingga diperoleh :
Z1
Z1
fn (x)dx = 1 6= (R)
lim (R)
2.3.1
fn (x)dx = 0
0
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui dan dibuktikan syarat-syarat-syarat cukup yang menjamin fungsi limit dari barisan fungsi
terintegral Riemann juga terintegral Riemann pada [a,b] dan nilai integralnya
sama dengan nilai limit integral barisan fungsinya, sebagaimana yang tertuang
dalam teorema-teorema berikut:
Zb
f = lim (L)
fn
Bukti:
Untuk setiap n N , g fn 0, sehingga menurut Lemma Fatou
Z
Z
(g f ) lim inf (g fn )
E
sehingga
Z
Z
f lim sup
fn
E
Akibatnya,
E
Dengan demikian
R
E
f = lim
n E
fn =
fn = lim inf
lim sup
dan
lim sup an := inf sup an
nN kn
10
BAB 3
KESIMPULAN
Berdasarkan isi makalah, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
11
Bibliografi
Gunawan, Hendra. 2011. Integral Lbesgue (Untuk Fungsi Sembarang). [ON LINE]. Tersedia http://personal.fmipa.itb.ac.id/hgunawan/files/
2011/08/MA5032-Integral-Lebesgue.pdf (diakses tanggal 31 April
2015 pukul 19.58).
Royden, H.I. dan Fitzpatrick, P.M. 2010. REAL ANALYSIS 4th ed.. Asia:
Pearson Education Asia Limited.
. 2004. Jurnal Matematika dan Komputer. ISSN:1410-8518.
. BAB III Integral Lebesgue. Bandung: Perpustakaan Universitas Pendidikan Indnesia.
12