Instalasi Gedung Bertingkat
Instalasi Gedung Bertingkat
PENDAHULUAN
Instalasi listrik merupakan suatu rangkaian dari peralatan listrik yang saling
berhubungan antar satu dengan yang lain, dan berada dalam satu lingkup system
ketenaga listrikan.Instalasi listrik yang lebih baik adalah instalasi yang aman bagi
manusia dan akrab dengan lingkungan sekitarnya.
Mengingat bahwa listrik dapat pula membahayakan manusia dan dapat
menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan, maka selalu diupayakan agar
tenaga listrik yang didistribusikan dapat dilaksanakan secara:
a. Aman bagi manusia dan peralatan
b. Handal dalam arti mampu menyalurkan energy listrik dengan baik bagi
konsumen.
Sebagai kelengkapan dari sebuah gedung, listrik adalah
elemen penting dari bangunan itu sendiri. Oleh karena itu faktor
kenyamanan dan keamanan sangat harus diperhatikan ketika kita
melakukan pemasangan instalasi listrik di bangunan gedung,
sehingga dalam penggunaanya tidak menimbulkan masalah.
Masalah yang bisa ditimbulkan dari pemasangan instalasi listrik di
bangunan gedung yang salah, seperti kurang daya, konsleting, alatalat elekronik yang rusak karena listrik tidak stabil bahkan bisa ke
hal-hal yang fatal seperti kebakaran.
Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan dalam cara
pemasangan instalasi listrik pada bangunan gedung seperti jarak
antar titik listrik ke titik listrik lainnya,komponen / peralatan
listrikyang dipakai, pembagian daya yang harus diesuaikan dengan
kebutuhan ruangannya masing-masing, dan sebagainya. Bila semua
itu dilakukan dengan cara yang tepat, maka hasinyapun akan
dirasakan langsung, yaitu kondisi aman dan nyaman selama
Bengkel Otomasi
Bengkel Otomasi
serta ketepatan dalam pengerjaannya, sehingga dapat menghasilkan kerja yang lebih
baik, memuaskan dan lebih optimal. sehubungan dengan adanya kemajuan teknologi
tesebut maka dari itu diharapkan kepada mahasiswa agar lebih meningkatkan
pengetahuan dan wawasannya tentang industry modern, karena seperti yang kita
ketahui, pekerjaan yang dilakukan oleh manusia sekarang telah tergantikan oleh
tenaga mesin yang jauh lebih cepat dan efisien dalam pengerjaannya.
Beranjak dari fenomena tadi maka penulis akan mencoba untuk mengulas
bagaiman saya dapat mengerjakan teknik perbengkelan yang baik sehingga dapat
menghasilkan kerja yang lebih baik, memuaskan dan lebih optimal yang akan penulis
uraikan dalam laporan bengkel kali ini.
B. Tujuan
Setiap pekerjaan yang dilakukan tentunya ada tujuan yang ingin dicapai dan
juga manfaat yang akan kita peroleh dari pekerjaan tersebut. Adapun tujuan yang
ingin dicapai dan juga manfaat yang akan kita peroleh dari pekerjaan tersebut. Serta
dicapai pada praktek bengkel ini adalah sebagai berikut :
a. Agar mahasiswa dapat mengetahui tujuan dan fungsi serta dapat membaca
dan memahami job yang akan dikerjakan.
b. Agar mahasiswa mengetahui cara kerja dan fungsi dari alat-alat yang
digunakan sewaktu praktek berlangsu nng supaya nantinya apabila telah tamat
dan bekerja tidak bingung lagi tentang peralatan yang dipakai didunia
industry.
c. Agar mahasiswa terampil dalam menggunakan alat-alat yang terdapat
dibengkel dengan baik dan efisien.
d. Agar mahasiswa terampil dalam mengerjakan sebuah instalasi llistrik deangan
baik sesuai dengan standarisasi.
e. Agar mahasiswa teramoil dalam merangkai, rangkaian control dari sebuah
motor listrik.
f. Agar mahasiswa selalu disiplin dalam kerjanya dan bisa memperhatikan
keselamatan alat dan keselamatan pribadi.
Bengkel Otomasi
BAB II
URAIAN UMUM
Bengkel Otomasi
A. Disiplin Kerja
Disiplin kerja merupakan hal yang sangat mendasar yang harus dipatuhi
dalam pelaksanaan praktek di bengkel listrik. Hal yang merupakan factor yang paling
penting dalam melakukan praktek dibengkel karena menyangkut keselamatan diri
serta keselamatan peralatan praktek dibengkel. Disiplin merupakan salah satu cara
untuk mencapai hasil yang sempurna dalam praktek brngkel. Disiplin yang paling
utama dalam melaksanakan praktek bengkel adalah ketepatan waktu. Mengingat
pekerjaan bengkel yang akan dilakukan cukup untuk melaksanakan praktek saja maka
waktu yang ada tersebut harus dipergunakan sebaik dan seefisien mungkin.
Kedisiplinan juga menyangkut waktu dan peratura-peraturan yang berlaku dibengkel
listrik. Jadi kedisiplinan merupakan alat yang ampuh untuk mencapai hasil yang
maksimal dalam melaksanakan praktikum maupun kegiatan lainnya.
B. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja harus diperhatikan dalam segala pekerjaan yang akan
dilakukan baik pekerjaan kecil ataupun pekerjaan besar. Keselamatan kerja harus
dilakukan dalam melaksanakan praktikum biasanya terbagi dua yaitu keselamatan diri
sendiri(operator) dan keselamatan alat dan benda kerja. Setiap akan melaksanakan
praktek bengkel terlebih dahulu perhatikan kondisi tubuh dalam keadaan fit. Karena
hal ini erat kaitannya dengan pekerjaaan yang akan kita laksanakan nantinya, agra
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama berada dibengkel maka dari itu
harus diperhatikan keselamatan kerja.
Dalam melaksanakan praktikum, keselamatan kerja harus terkuasai agar
terlindung dari apa yang tidak diinginkan sehingga proses pekerjaan bisa berjalan
dengan lancer. Adapun cara-cara yang perlu diperhatikan dalam keselamatan kerja
nantinya adalah sebagai berikut.
1. Keselamatn diri sendiri (Operator)
a. Menggunakan perlengkapan kerja yang tidak mengganggu jalannya pekerjaan,
seperti:
b. Menggunakan baju yang tidak sempit (nyaman)
c. Menggunakan sepatu yang sesuai untuk praktek.
Bengkel Otomasi
d.
e.
f.
g.
Standarisasi,
Sertifikat
Akreditasi
Dalam
Lingkungan
Bengkel Otomasi
BAB III
LANDASAN TEORI
Dalam melaksanakan praktek bengkel pada semester V pada pemasangan
instalasi gedung bertingkat banyak menggunakan komponen seperti kabel, saklar,
stop kontak, lampu, pipa dan lain sebagainya, begitu juga untuk instalasi tenaga
komponen yang digunakan seperti kontaktor, panel, on delay, overload, puss button,
dan lain sebagainya. Untuk itu dalam melakukan pemasangan suatu instalasi listrik
agar dapat beroperasi dengan baik maka perlu diperhatikan beberapa hal yaitu sebagai
berikut:
telah dihiung.
Pemilihan alat yang berkemampuan tinggi.
Bengkel Otomasi
maksudnya adalah bahan yang digunakan adalah bahan yang handal atau
tahan terhadap panas atau bahan yang digunakan adalah bahan yang sesuai
Macam-Macam Instalasi
Dalam sistim kelistrikan dikenal dua macam sistim instalasi antara lain :
1. Instalasi Dalam yaitu instalasi dalam adalah instalasi yang digunakan untuk
pelayanan tenaga listrik yang terpasang di dalam gedunggedung seperti
perumahan yang mendapatkan supplai tenaga listrik dari instalasi jaringan
luar.
2. Instalasi Luar yaitu instalasi listrik yang dipasang diluar bangunan seperti
penyalur tenaga listrik dari jaringan distribusi ke konsumen. Instalasi luar ada
dua macam yaitu jaringan tegangan menengah (JTM) dan jaringan tegangan
rendah (JTR).
Jaringan tegangan menengah adalah instalasi listrik penyalur tenaga
listrik yang berawal dari gardu induk sampai ke trafo distribusi.
Bengkel Otomasi
10
Pengaman
Penghantar
Kontak-kontak
Tombol tekan
Kontaktor
Panel
Instalasi Penerangan
Instalasi penerangan adalah instalasi listrik yang khusus dipergunakan untuk
melayani beban penerangan. Untuk pencahayaan suatu ruangan didasarkan pada
fungsi daripada ruangan tersebut. Kebutuhan peralatan instalasi penerangan antara
lain sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
Lampu penerangan
Saklar
Kontak-kontak
Pipa
Bengkel Otomasi
11
e.
f.
g.
h.
i.
Penghantar
Pengaman
Kotak sambung
Panel hubung bagi (PHB)
Fitting
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pemasangan instalasi gedung
bertingkat sebagai berikut :
A. Penghantar
Penghantar adalah bahan yang digunakan untuk menghubungkan suatu titik
ketitik yang lain. Penghantar yang digunakan untuk instalasi listrik adalah berupa
kawat berisolasi atau kabel. Jenis penghantar yang lazim digunakan adalah tembaga
dan aluminium.
1. Kabel Tembaga
Tembaga yang digunakan untuk penghantar pada umumnya tembaga
elektrostatis dengan kemurnian 99,5 %. Tahanan jenis () yang telah
dijadikan standar internasional sama dengan 0,017241 Ohm mm2/m pada
suhu 200 C.
2. Kabel Aluminium
Aluminium untuk beban penghantar harus pula aluminium murni, yaitu
dengan kemurnian sekurang kurangnya 99,5 %, juga dengan tahanan
jenis tidak boleh melebihi 0,028264 Ohm mm2/m pada suhu 20o C. berat
aluminium jauh lebih ringan dibanding berat tembaga.
3. Rel ( busbar )
Rel mempunyai sifat kaku dan merupakan penghantar pejal yang dibuat
dari berbagai bentuk seperti segi empat, batang, pipa persegi maupun
berongga. Rel dapat dipasang sebagai penghantar tunggal (satu rel
perfasa) atau berbagai penghantar ganda yakni dua rel atau lebih perfasa.
Bengkel Otomasi
12
Bengkel Otomasi
13
2. Kabel NYY
Pada prinsipnya susunan kabel NYY sama dengan susunan kabel NYM.
Hanya saja tebal isolasi dan tebal luarnya serta jenis kompon PVC yang digunakan
berbeda. Warna selubung luarnya hitam, uratnya juga dapat berjumlah satu sampai
lima. Kabel NYY banyak digunakan untuk instalasi industri didalam gedung maupun
dialam terbuka, disaluran kabel dan didalam lemari hubung bagi, apabila diperkirakan
tidak ada gangguan mekanis. NYY juga dapat ditanam dalam tanah, asalkan diberi
pelindung secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan mekanis.
3. Kabel NYFGbY
Penghantar ini adalah jenis penghantar/kabel tanah thermoplastic berperisai
yang paling banyak digunakan di Indonesia. Uratnya terdiri dari penghantar tembaga
tanpa lapisan timah putih,dengan isolasi PVC. Jumlah uratnya kebanyakan tiga atau
empat dan kadang-kadang dua. Urat-uratnya ini dibelit menjadi satu, Kemudian
Bengkel Otomasi
14
diberi lapisan pembungkus inti dari karet atau plastik lunak, dan perisai kawat baja
pipih berlapis seng. Perisai kawat baja ini didikat dengan spiral pita baja berlapis
seng.
Untuk melindungi perisai dari korosi, kabelnya diberi selubung luar PVC
berwarna hitam. Perisai dan kawat baja itu juga berfungsi sebagai pelindung
elektrostatis yang baik, kerena kabel ini kurang fleksibel, kawat baja pipih ini tidak
dapat digunakan perisai kabel ukuran kecil.
I (maks)
KHA (maks)
FK KHA sebenarnya
I maks
1,25 In
In
S/V
FK
FKt FKp
Dimana :
In
= Arus nominal
= Daya aktif
= Tegangan
I maks
Bengkel Otomasi
I sebenarnya
15
FK
= Faktor Koreksi
FKt
= Arus nominal
VLL
VLN
= Tegangan fasa-netral
Bengkel Otomasi
16
utama pada setiap titik beban tidak boleh melebihi 5% dari tegangan pada panel
hubung bagi utama. Jatuh tegangan penghantar dapat dihitung dengan persamaan :
V =I R ................................................................................... (5)
L
R=
..................................................................................... (6)
A
Dimana :
V = Jatuh Tegangan (Volt)
I
R = Resistansi Penghantar ()
Bengkel Otomasi
17
Bengkel Otomasi
18
umumya, sakelar dibuat dari bahan-bahan semacam ebonite atau PVC keras dengan
warna hitam, coklat tua, atau putih.
Dalam pemasangannya, sakelar ada yang diletakkan pada posisi didalam
tembok dan ada juga diluar tembok. Menurut penggunaanya, sakelar terbagi dalam
beberapa jenis yaitu: saklar deret, system tunggal, system dua kutub, system tukar,
system silang, dan sebagainya, akan tetapi dalam praktek bengkel sakelar yang
digunakan adalah :
1. Sakelar Tunggal
Bengkel Otomasi
19
Bengkel Otomasi
20
Prinsip kerja rangkaian di atas adalah, lampu akan menyala jika kedua saklar
berada pada posisi yang sama, misal posisi saklar berada dibagian kontak atas semua
atau kontak bawah semua. Dapat dilihat dari rangkaian diatas. Sedangkan lampu akan
Bengkel Otomasi
21
padam jika posisi saklar berbeda tempat, misal satu saklar berada di kontak atas dan
satu lainnya di kontak bawah atau sebaliknya. Konsep inilah yang menyebabkan
saklar bisa dihidupkan maupun dimatikan dari arah bergantian.
3. Sakelar Tuas
TPDT atau saklar engkol merupakan komponen saklar yang banyak
digunakan pada instalasi tenaga. Biasanya digunakan untuk pengoperasian dua
saluran listrik yaitu dari supplay PLN dan dari supplay Generator atau pembangkit
sendiri. Saklar ini digunakan pada system 3 fase karena memiliki tiga terminal pada
setiap partisinya, saklar ini memiliki dua arah yaitu pada posisi 1,0,II. Supplay untuk
penerangan dipasang pada posisi tengah (0) dan yang lainnya (Idan II) dari sumber
tegangan.
C. Stop Kontak
Bengkel Otomasi
22
Terminal pada stop kotak ada tiga jaluar yaitu untuk jalur positif, untuk jaur
negative dan untuk jalur pentanahan. ((grounding). dengan perkembangan zaman stop
kontak ada yang dilengkapi dengan lampu tanda sekering.
D. Fiting
Fitting adalah suatu alat untuk menghubungkan lampu dengan kawat-kawat
jaringan listrik secara aman. Sambungan lampu dengan kawat-kawat jaringan listrik
harus dilakukan secara aman dan untuk menciptakan keamanan pada pemasangan
lampu dapat menggunakan fitting.
Berdasarkan pemakaiannya bentuk fitting terdapat beberapa macam, yaitu
fitting tempel, fitting gantung, fitting bayonet, kombinasi fitting dengan stop kontak
dan lain-lain.
Gambar Fitting
Ada dua jenis pemasangan bola lampu pada fitting yaitu :
Bengkel Otomasi
23
1. Sistem ulir (puntikr) yang biasanya digunakan pada lampu-lampu rumah dan
penerangan jalan.
2. Sistem tekan yang biasanya digunakan untuk lampu hias, lampu mobil dan
sebagainya yang umumnya brukuran kecil / berdaya kecil.
E. Lampu
Lampu merupakan komponen yang mengeluarkan dan memberikan sumber
cahaya untuk penerangan. Jenis lampu yang digunakan untuk praktek bengkel adalah
lampu pijar, lampu TL dan lampu tanda.
1. Lampu Pijar
Lampu pijar merupakan lampu yang menghasilkan cahaya dengan cara
memanaskan serabut pijar (filamen). Serabut pijar adalah kawat logam halus yang
mempunyai hambatan terhadap arus yang mengalir. Didalam serabut pijar inilah
tenaga listrik diubah menjadi panas dan cahaya.
Bola lampu dibuat dari kaca yang jernih, udaranya telah diambil dari bola
sedemikian rupa hingga tinggal menghabiskan bola lampu hampa udara tanpa
terdapat zat asam lagi. Keadaan seperti ini akan mencegah filamen terbakar habis.
Bengkel Otomasi
24
Jika bola lampu diisi dengan gas argon, maka gas argon itu akan mencegah
filamen menguap. Filamen yang menyala didalam tempat yang diisi gas argon
suhunya menjadi lebih tinggi, sehingga akan lebih banyak menghasilkan cahaya.
Untuk membaurkan cahaya yang kuat dan berpusat pada serabut pijar, banyak lampulampu yang dibuat dari kaca buram seperti kaca putih susu atau kaca berwarna. Jenis
lampu ini biasanya dipilih dengan alasan untuk hiasan, misalnya untuk lampu lantai,
lampu meja, lampu taman, atau lampu dinding.
2. Lampu TL
Bengkel Otomasi
25
F. Pipa Instalasi
Bengkel Otomasi
26
harus cukup tahan terhadap tekanan mekanis, tahanan panas dan lembab serta tidak
menjelas kan panas api, selain itu permukaan luar dan dalm pip harus licin dan rapi.
Keuntungan pipa adalah boleh dihubungkan dengan tanah yang sangat penting
untuk keamanan seperti halnya dalam bengkel konstruksi. Tetapi ada juga, oleh
karena sambungan tidak tepat untuk menganggap suatu pipa sekrup yang
dihubungkan dengan tanah sebagai pengaman yang sempurna untuk mencegah
bahaya penyinggungan.
Klem, digunakan sebagai penahan pipa agar melekat kedinding atau langitlangit dan juga sebagai penahan kontak sambungan , saklar, stop kontak , dan lainlain. yang ditetapkan antara klem dengan komponen yang lain adalah 10 cm, jarak
klem dengan klem adalah 80-100 cm sedangkan untuk meninggikan pipa maka
digunakan pelana yang dipasang serangkai dengan klem pipa. Ukuran klem yang
digunakan disesuaikan dengan ukuran pipa yang dipakai.
Elbow, digunakan untuk pemasangan pipa pada belokan-belokan dinding,
ukurannya disesuaikan dengan ukuran pipa yang dipakai bahan elbow terbuat dari
besi atau union dan ada juga yang terbuat dari plastic PVC.
G. Kotak Sambungan
Penyambungan atau percabangan hantaran listrik pada instalasi dengan pipa
harus dilakukan dalam kontak sambungan, hal ini dimaksudkan untuk melindungi
sambungan atau percabangan hantaran dari gangguan yang membahayakan. Pada
umumnya bentuk sambungan yang digunakan pada kontak sambungan ekor babi (pig
tail), kemudian setiap sambungan ditutup dengan lasdop setelah diisolasi. Selain itu
pada hantaran lurus memanjang perlu dipasang kontak sambung lurus setiap panjang
tertentu penarik kabel unyuk memudahkan penarikan hantaran. Pada kontak tarik ini
apabila tidak terpaksa hataran tidak boleh dipotong untuk kemudian disambungkan
lagi.
Bengkel Otomasi
27
Bengkel Otomasi
28
Bengkel Otomasi
29
Ada beberapa jenis model konstruksi panel yang dipakai dalam pemasangan instalsi
listrik yaitu :
1. Konstruksi panel rangkaian terbuka
Papan hubungan bagi panel jenis ini tidak memakai tutup pada semua
sisi, jadi bagian yang bertegangan tidak terlindungi terhadap bahaya sentuh
sehingga cocok digunakan pada ruangan yang tertutup (gardu induk
perangkat) dan hany aboleh didekati oleh operator panel tersebut.
2. Panel yang bagian dalamnya tertutup rapi
Pada panel ini operator terhindar dari bahaya srntuh. Pada sisi depan
tertutup rapat, tetapi pada sisi lainnya terbuka. Banyak digunakan dalam
ruangan tertentu.
3. Panel jenis cobical
Pada panel jenis ini semua sisi tertutup rapat pada bagian depan dan
terdapat alat-alat listrik diman aoperator dapat mengoperasikan atau
mengamati peralatan tersebut, panel jenis ini banyak digunakan di tempat
terbuka atau pemasangannya lebih tinggi 1 meter keatas.
4. Panel box-box
Panel ini terentuk dari box-box yang terpisah, kemudian diikat menjadi satu
nama bagian yang tegangannya terlindungi. Dalam merencanakan sebuah
panel sebuah rangkaian panel order tertentu harus diamati hantaran
listrik(matering selalu pada permualaan dari suatu diagram) dan hantaran
keluar(dimulai dari ukuran yng diakhiri dengan ukuran kecil), sedangkan
diagram rangkaian panel berguna untuk memberikan informasi yang
diperlukan untuk mengoperasikan atau dipahami oleh teknisi lain.
Sistem diagram panel sangat cocok untuk instalasi kecil misalnya untuk gedunggedung perkantoran dengan kata lain panel-panel distribusi sederhana dengan 15
hantaran keluaran. Indentifikasi dari rangkaian-rangkaian dan peralatan tidak hany
apenting bentuk diagram, tetai sama pentingnya untuk untuk diagram rankaian
instalasi yang benar dengan lengkap hanya sebuah elemen rangkaian sudah dilabel
dan lengkap hanya sebuah elemen rangkaian sudah dilabel dan menunjukkan
Bengkel Otomasi
30
kontak utama dan 2 kontak bantu yaitu kontak NO (Normaly Open) dan NC
(Normaly Close) kondisi normal tettutup serta konektor-konektor kumparan
magnet.
Tegangan yang terlalu tinggi pada kumpuran kontaktor menyebabkan
berkurangnya atau sering rusaknya kumparan, sedangkan tegangan yang terlalu
rendah menyebabkan tekanan antara kontak-kontak dri kontaktor menjadi
Bengkel Otomasi
31
berkurang dan dapat menimbulkan bunga api pada permulaanya yang dapat
merasakan kontak-kontak. Pengoperasian kontaktor biasanya dilengkapi dengan
tombol tekan (Push Boton) sebagai pemasok tegangan awal.
Tombol tekan dihubungkan seri dengan kontaktor, cara kerjanya adalah,
apabila tombol tekan ditekan maka arus yang mengalir dalam coil yang
menimbulkan magnet, sehingga anak kontaknya akan tertarik yaitu anak kontak
NO menjadi NC dan anak kontak NC menjadi NO.
Pada tombol tekan ini bekerja hanya sesaat (selama ditekan) maka
dibutuhkan anak kontak dari kontaktor yang difungsikan sebagai penngunci
apabila tombol tekan dilepaskan maka kontaktor akan tetap beroperasi. Maka dari
itu dibutuhkan anak kontak NO yang dirangkai parallel dengan kontaktor itu
sendiri, selain dari anak kontak kontaktor juga memiliki kontak utama yang mana
difungsikan untuk supplay beban yang diinginkan.
Bengkel Otomasi
32
Tang Buaya
3.
Tang Pemotong
Bengkel Otomasi
33
Tang Kombinasi
Tang Pembulat
Bengkel Otomasi
34
Ragum
8. Mistar Baja.
Bengkel Otomasi
35
BAB IV
INSTALASI PENERANGAN
Instalasi listrik merupakan suatu rangkaian dari peralatan listrik yang saling
berhubungan antar satu dengan yang lain, dan berada dalam satu lingkup system
Bengkel Otomasi
36
ketenaga listrikan.Instalasi listrik yang lebih baik adalah instalasi yang aman bagi
manusia dan akrab dengan lingkungan sekitarnya.
Mengingat bahwa listrik dapat pula membahayakan manusia dan dapat
menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan, maka selalu diupayakan agar
tenaga listrik yang didistribusikan dapat dilaksanakan secara:
a. Aman bagi manusia dan peralatan
b. Handal dalam arti mampu menyalurkan energy listrik dengan baik bagi
konsumen.
Penerangan Dalam Ruangan
Suatu penerangan diperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu objek
secara visual. Pada banyak industri, penerangan mempenyai pengaruh terhadap
kualitas produk. Tingkat penerangan, baik yang tinggi, rendah, maupun yang
menyilaukan berpengaruh terhadap kelelahan mata maupun ketegangan syaraf. Untuk
memperoleh kualitas penerangan yang optimal IES (Illumination Engineering
Society) menetapkan standar kuat penerangan untuk ruangan.
Pada saat merencanakan penerangan dalam ruangan yang harus diperhatikan
pertama kali adalah kuat penerangan, warna cahaya yang diperlukan, dan arah
pencahayaan sumber penerangan. Kuat penerangan akan menghasilkan luminasi
karena factor pantulan dinding maupun lantai ruangan.
Pancaran cahaya perlu mendapat perhatian pada perencanaan disamping
warna yang dihasilkan sumber cahaya. Sumber cahaya adalah satuan penerangan
lengkap yang terdiri dari lampu beserta perlengkapannya baik untuk operasi
kelistrikan maupun untuk mengatur distribusi cahaya, memposisikan lampu,
melindungi serta menghubungkan lampu pada sumber tegangan.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian perancang penerangan di dalam
ruangan anatara lain.
a. Ekonomi. Jika yang menjadi pertimbangan ekonomi adalah daya (W)
maka efikesi (lm/W) lampu yang akan digunakan harus menjadi
pertimbangan.
Bengkel Otomasi
37
38
terbuka pada bagian bawah atau atas. Armatur terbuat dari bahan yang
tembus cahaya, antara lain: kaca embun, fiberglas, plastic. Penerangan
difus menghasilkan cahaya teduh dengan bayangan lebih jelas disbanding
yang dihasilkan 2 penerangan yang dihasilkan sebelumnya. Penggunaan
penerangan difus antara lain pada: tempat ibadah.
4. Penerangan Setengah Langsung
Penerangan secara langsung 60 hingga 90% cahayanya diarahkan
kebidang kerja selebihnya diarahkan kelangit-langit.Penerangan jenis ini
adalah efisien. Pemakaian penerangan setengah langsung antara lain pada:
kantor, kelas, took, dan tempat kerja lainnya.
5. Penerangan Langsung
Pada penerangan langsung 90 hingga 100% cahaya dipancarkan ke bidang
kerja. Pada penerangan langsung terjadi efek terowongan (tunneling
effect) pada langit-langit yaitu:tepat diatas lampu terdapat bagian yang
gelap. Penerangan langsung dapat dirancang menyebar atau terpusat,
tergantung reflector yang digunakan.
Bengkel Otomasi
39
fkc
kp
= Koefisien pemakaian
n1
Bengkel Otomasi
= indeks ruang
40
Bengkel Otomasi
41
p+l
................................................................. (15)
p l
3. Untuk mendapatkan nilai pantulan efektif langit-langit menggunakan tabel
PRL=5 t rl
Bengkel Otomasi
42
saja ada benarnya, akan tetapi perlu diingat bahwa lantai beton tempat menaruh
saluran instalasi akan sedikit banyak mempengaruhi kekuatan betonnya. Hal tersebut
dikarenakan adanya rongga didalamnya yang berasal dari pipa instalasi yang ditanam
dan rata2 pipa yang ditanam berupa peralon PVC . Apabila pemasangan instalasinya
tidak benar akan mengakibatkan kesusahan dalam memperbaiki maupun jika akan
dilakukan penggantian kabel instalasi. Mengapa demikian..?
Yang pertama adalah jika suatu hal dalam menanam pipa instalasi terjadi
kebocoran pada pipa (ketika berlangsungnya proses pengecoran) maka akan
mengakibatkan campuran beton masuk kedalamnya sehingga pada akhirnya
pipa instalasi tersebut menjadi buntu alias tersumbat.
Yang kedua adalah jika sampai titik percabangan juga ditanam pada beton.
Sebaiknya instalasi terbagi menjadi group instalasi yang berbeda untuk tiap
lantai.
Jalur pembagian group dari kotak pengaman untuk lantai atas(lantai 2,3,dst.)
dapat diletakkan disisi luar tembok rumah ataupun didalam tembok itu sendiri.
Jika diletakkan disisi luar tembok rumah, pastikan jalur tersebut terlindungi
dengan baik. Anda bisa menggunakan pipa peralon atau bahan lainnya yang
tahan terhadap perubahan cuaca dan yang terpenting harus kedap air. Gambar
ilustrasinya baik di luar maupun didalam tembok terlihat seperti gambar
dibawah ini.
Bengkel Otomasi
43
maka ilustrasi gambar realisasi pemasangan yang tampak dari depan akan
terlihat seperti gambar dibawah ini:
Bengkel Otomasi
44
dan jika dilihat dari samping maka kotak sambung 1 atau kotak sambung 2
yang menuju lampu akan terlihat seperti gambar dibawah ini :
Perlu di ingat, pastikan pipa instalasi yang akan ditanam dalam beton harus
benar-benar tertutup rapat alias tidak ada kebocoran, terutama pada daerah
sambungan pipa. Gunakan isolasi pada sambungan pipa untuk lebih melindungi dari
kebocoran.
Bengkel Otomasi
45
BAB V
ALAT DAN BAHAN
Instalasi Penerangan
1. Alat yang digunakan
Adapun alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Obeng +
1 Buah
b. Obeng
1 Buah
c. Tang buaya
1 Buah
d. Tang kombinasi
1 Buah
e. Gergaji Besi
1 Buah
f. Palu besi
1 Buah
g. Tang potong
1 buah
46
a. Box panel
1 Buah
b. Kotak hubung
2 Buah
c. MCB 1 Phasa
3 Buah
d. MCB 3 phasa
1 Buah
e. Line-up Conector
1 Buah
f. Lampu Pijar
9 Buah
g. Fitting
9 Buah
h. Sakelar Tunggal
5 Buah
i. Sakelar Seri
2 Buah
j. Sakelar Bel
1 Buah
5 Buah
l. Tekong
5 Buah
m. Kabel NYA
5 Meter
Bengkel Otomasi
47
BAB VI
LANGKAH KERJA
A. Langkah Kerja Pemasangan Instalasi Penerangan
Dalam pemasangan instalasi penerangan memang sangat dituntut ketelitian
karena banyak penyambungan kabel yang akan dilakukan pada kotak hubung maka
dari itu harus mengikuti langkah-langkah berikutini nantinya agar dalam
pemasangannya tidak terjadi kesalahan.
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk instalasi penerangan.
2. Setelah peralatann dan bahan siap periksa kembali bahan yang dipinjam
apakah sesuai dengan yang dibutuhkan dan cek juga apakah peralatan tersebut
dalam kondisi baik.
3. Memasang rel untuk meletakan peralatan yang akan dipakai didalam box
panel.
4. Merangkai rangkaian seperti gambar rangkaian yang telah dibuat dan telah
diperiksa oleh dosen.
5. Pemasangan yang akan dilakukan terdiri dari 2 group yaitu pemasangan 3
fhase dan 1.
6. Setelah rangkaian selesai beri sumber tegangan 3 fase untuk mengoperasikan
pemasangan instalasi yang telah dirangkai.
Bengkel Otomasi
48
7.
8.
otomatis.
Pada MCB kelima digunakan untuk supplay starting motor putar kiri putar
kanan.
Bengkel Otomasi
49