PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
1 dari 37
PEDOMAN MUTU
BALAI DIKLAT INDUSTRI (BDI) YOGYAKARTA
Pedoman Mutu ini menguraikan Sistem Manajemen Mutu Balai Diklat Industri (BDI)
Yogyakarta dan merupakan pedoman dalam melaksanakan tugas bagi seluruh
widyaiswara dan karyawan Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta. Perubahan terhadap
sistem manajemen mutu ini tidak diperbolehkan tanpa persetujuan Wakil Manajemen
Mutu (WMM) dan Kepala Balai Diklat dan harus ditetapkan dengan mengacu pada
prosedur pengendalian dokumen yang tercantum di dalam dokumen ini.
Dokumen ini milik Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta, isi dokumen tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari
Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
2 dari 37
HALAMAN PENGESAHAN
Revisi pedoman mutu ini telah disetujui untuk disahkan ulang sebagai pedoman dalam penerapan
Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 pada Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta oleh:
Nama
Sutrisno, SE
Direvisi
Oleh
Jabatan
Kepala Sub
Bagian Tata
USaha
Kepala Seksi
Penyelenggaraan
Diklat
Kepala Seksi
Pengembangan
& Kerjasama
Diklat
Tanda Tangan
Tanggal
18 Februari 2015
18 Februari 2015
18 Februari 2015
Diperiksa
Oleh
Wakil
Manajemen Mutu
18 Februari 2015
Disahkan
ulang Oleh
Kepala Balai
18 Februari 2015
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
3 dari 37
DAFTAR ISI
Halaman
Kulit Muka
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
Daftar Distribusi
Sejarah Revisi
1
2
3
4
5
PM.01
PM.02
PM.03
6
8
9
PM.04
11
11
12
PM.05
15
15
15
16
16
17
18
PM.06
20
20
20
21
21
PM.07
23
23
24
25
27
28
29
PM.08
30
30
30
32
32
32
LAMPIRAN
I.
Struktur Organisasi
II. Uraian Tugas Unit Kerja
III.
Daftar Prosedur Operasional Standar
ei15
PEDOMAN MUTU
DAFTAR DISTRIBUSI
Nomor
Copy
1
ei15
Jabatan
Kepala Balai Diklat
Koordinator Widyaiswara
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
4 dari 37
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
5 dari 37
SEJARAH REVISI
Revisi
Tanggal
Deskripsi Perubahan
01 Mei 2010
Penerbitan perdana
18 Februari
2015
ei15
Keterangan
Permenperin No 40/MIND/PER/5/2014
Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai
Pendidikan dan
Pelatihan Industri.
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
6 dari 37
ei15
Menyelenggarakan diklat berbasis kompetensi di bidang industri produk plastik, logam dan
kerajinan,
Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia aparatur dan dunia usaha,
Mengembangkan kerjasama dengan bebagai lembaga pemerintah, swasta dan dunia usaha
serta masyarakat dengan dukungan SDM yang profesional.
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
7 dari 37
Penyusunan rencana dan program pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya industri;
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi Pembina industri;
Pelaksaaan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja industri, wirausaha industri kecil dan
industri menengah yang berbasis spesialisasi dan kompetensi;
Pelaksanaan uji kompetensi, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja industri;
Penyelenggaraan inkubator bisnis untuk wirausaha industri kecil dan industri menengah;
Pelaksanaan identifikasi kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan dunia usaha
industri;
Pelaksanaan kerjasama dan pengembangan program pendidikan dan pelatihan industri;
Evaluasi dan pelaporan kegiatan pendidikan dan pelatihan industry; dan
Pelaksanaan urusan tata usaha Balai Diklat industri.
Wilayah Kerja
Wilayah kerja Balai Diklat Industri Yogyakarta meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia
Pegawai
Balai Diklat Industri Yogyakarta memiliki pegawai sebanyak 28 orang, terdiri atas; pejabat struktural 4
orang, pejabat fungsional tertentu (widyaiswara dan arsiparis) 11 orang, dan pejabat fungsional
umum 13 orang.
ei15
PEDOMAN MUTU
ei15
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
8 dari 37
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
9 dari 37
ISTILAH
1.
Mutu
Kebijakan Mutu
Pedoman Mutu
Manajemen Mutu
Perencanaan Mutu
Pengendalian Mutu
10
Pemastian Mutu
11
Perbaikan Mutu
12
Perbaikan Berlanjut
13
Pemasok
14
Proses
15
Karakteristik Mutu
16
17
Kesesuaian
Ketidaksesuaian
18
Tindakan Pencegahan
19
Tindakan Korektif
20
Spesifikasi
21
Rekaman
22
Bukti Objektif
23
Verifikasi
24
Pembenaran
ei15
PENJELASAN
Derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam
memenuhi persyaratan.
Maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi tentang
mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh pucuk pimpinan
Dokumen yang merincikan sistem manajemen mutu suatu
organisasi
Sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan
organisasi dalam hal mutu
Suatu kegiatan yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan
mengendalikan organisasi dalam hal mutu
Seorang anggota manajemen organisasi yang diluar tanggung
jawab lain harus memiliki tanggung jawab dan wewenang dalam
memastikan proses dalam manajemen mutu, melaporkan kepada
pucuk pimpinan dan memastikan pembangkitan kesadaran tentang
persyaratan pelanggan
Bagian dari manajemen mutu yang diarahkan ke penetapan tujuan
mutu dan merincikan proses operasional yang diperlukan dan
sumber daya terkait untuk memenuhi tujuan mutu
Suatu peta yang menggambarkan proses-proses yang dimiliki suatu
organisasi dan urutan serta interaksi dari proses-proses tersebut
dalam menjalankan bisinisnya.
Bagian dari manajemen mutu yang diarahkan pada pemenuhan
persyaratan
Bagian dari manajemen mutu yang diarahkan pada pemberian
keyakinan bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi
Bagian dari manajemen mutu yang diarahkan pada peningkatan
kemampuan memenuhi persyaratan mutu
Kegiatan berulang untuk meningkatkan kemampuan memenuhi
persyaratan
Organisasi atau orang yang memberi produk
Set kegiatan saling terkait atau berinteraksi yang mengubah
masukan menjadi keluaran
Karakteristik inheren dari produk, proses atau sistem yang berkaitan
dengan suatu persyaratan
Dipenuhinya suatu persyaratan
Tidak dipenuhinya suatu persyaratan
Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang
potensial atau situasi potensial lain yang tidak dikehendaki
Tindakan menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang
ditemukan atau situasi yang tidak dikehendaki
Dokumen yang menyatakan persyaratan
Dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan suatu kegiatan
Data pendukung adanya atau kebenaran sesuatu
Penegasan melalui penyediaan bukti objektif bahwa persyaratan
yang telah ditentukan telah dipenuhi
Penegasan melalui penyediaan bukti objektif bahwa persyaratan
bagi pemakaian atau penerapan dimaksud tertentu telah dipenuhi
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
10 dari 37
Lanjutan
NO
ISTILAH
25
Tinjauan
26
Audit
27
Program Audit
28
Kriteria Audit
29
Bukti Audit
30
Temuan Audit
31
Kesimpulan Audit
32
33
34
35
Rekanan Audit
Auditee
Auditor
Proses Pengukuran
36
Peralatan Pengukuran
37
Perancangan dan
pengembangan
38
Kepuasan Pelanggan
39
Rencana Mutu
40
Sasaran Mutu
ei15
PENJELASAN
Kegiatan yang dilakukan untuk menentukan kessesuaian,
kecukupan dan keefektifan masalah yang dibahas untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan
Proses sistematis mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh
bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk menentukan
sampai sejauh mana kriteria audit telah terpenuhi
Set satu atau lebih audit yang direncanakan untuk kerangka waktu
tertentu dan diarahkan ke tujuan tertentu
Set kebijakan, prosedur dan persyaratan yang dipakai sebagai
rujukan
Rekaman, pernyataan fakta atau informasi lain yang relevan dengan
kriteria audit dan dapat diverifikasi
Hasil penilaian bukti audit yang dikumpulkan terhadap kriteria audit
Hasil audit oleh tim audit setelah mempertimbangkan tujuan audit
dan semua temuan audit
Organisasi atau orang yang meminta diadakannya audit
Organisasi yang diaudit
Orang dengan kemampuan melakukan audit
Set operasi untuk menentukan nilai suatu besaran
Instrumen ukur, perangkat lunak, standar ukur, bahan rujukan atau
alat bantu atau gabungannya yang perlu untuk merealisasikan
proses pengukuran
Set proses yang mengubah persyaratan menjadi karakteristik
tertentu atau menjadi spesifikasi suatu produk, proses atau sistem
Persepsi pelanggan tentang derajat telah dipenuhinya persyaratan
pelanggan
Dokumen yang menentukan prosedur dan sumber daya yang
berkaitan mana harus diterapkan oleh siapa dan bila pada suatu
proyek, produk, proses atau kontrak tertentu
Sesuatu yang dicari, atau dituju, berkaitan dengan mutu
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
11 dari 37
Persyaratan Umum
Untuk memenuhi persyaratan penerapan sistem manajemen mutu, utamanya untuk
mengarahkan dan mengendalikan seluruh kegiatan dalam hal mutu, Balai Diklat Industri (BDI)
Yogyakarta menetapkan, mendokumentasikan, mengimplementasikan dan memelihara sistem
manajemen mutu dan akan terus menerus memperbaiki keefektifannya sesuai dengan
persyaratan standar internasional ISO 9001:2008.
4.1.1
ei15
Mengacu pada tugas pokok dan fungsi Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta yaitu
melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia industri, prosesproses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu dibagi kedalam tiga kategori
yaitu; proses bisnis utama, proses pendukung, dan proses manajerial.
Proses bisnis utama terdiri dari; training need assesment (identifikasi kompetensi
sumber daya manusia yang dibutuhkan dunia usaha/industri dan analisis
kebutuhan diklat), perancangan dan pengembangan program diklat,
penyelenggaraan diklat (persiapan diklat, rekrutmen peserta, pelaksanaan diklat,
dan evaluasi hasil belajar), dan evaluasi program dan pelaporan. Untuk beberapa
jenis diklat, penyelenggaraan diklat juga mencakup uji kompetensi dan sertifikasi
serta penempatan tenaga kerja di industri dan inkubator bisnis.
Proses manajemen terdiri dari: rapat rutin, rapat kerja, pengajuan program dan
anggaran, penetapan sasaran mutu, pengukuran kepuasan pelanggan, audit
internal, dan tinjauan manajemen
4.1.2
Semua proses di atas baik proses bisnis utama maupun proses pendukung dan
proses manajerial merupakan proses yang saling terkait satu sama lain dan
berinteraksi mengikuti suatu siklus yang sistematis. Urutan dan interaksi prosesproses tersebut digambarkan secara lengkap dalam business process map
sebagaimana disajikan pada dokumen PM.02.
4.1.3
4.1.4
Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta juga harus mengambil langkah-langkah yang
diperlukan guna mencapai hasil yang diharapkan dari setiap proses di atas, serta
melakukan penyempurnaan-penyempurnaan agar terwujud perbaikan berlanjut dari
proses-proses tersebut.
4.1.5
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
12 dari 37
4.2
Persyaratan Dokumentasi
4.2.1
Umum
Sebagai acuan dan pedoman bagi seluruh widyaiswara dan karyawan dalam
penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, Balai Diklat Industri (BDI)
Yogyakarta mengembangkan dokumen yang terdiri dari; kebijakan mutu, sasaran
mutu, pedoman mutu, prosedur operasional standar, instruksi kerja, uraian jabatan,
formulir dan dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan oleh Balai Diklat Industri (BDI)
Yogyakarta. Dokumentasi tersebut dibagi kedalam empat tingkatan sebagai berikut:
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III
Terdiri dari; Instruksi Kerja (IK) yang merinci lebih lanjut aktivitas
suatu proses yang tercantum pada POS dan proses lainnya dan
uraian jabatan yang menjelaskan tugas atau tanggung jawab, dan
wewenang seorang staf dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau
mengemban suatu jabatan yang dipercayakan kepadanya. Standar
kompetensi yang mencakup aspek pendidikan, pelatihan,
pengalaman dan keahlian.
Tingkat IV
Ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta
mencakup seluruh kegiatan Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta sebagai unit
pelaksana teknis di bidang pendidikan dan pelatihan industri yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Sebagai unit pelaksana teknis di bidang pendidikan dan pelatihan Balai Diklat Industri
(BDI) Yogyakarta mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi
pembina industri, tenaga kerja industri, dan wirausaha industri kecil dan menengah
yang mencakup diklat operator mesin industri plastik, logam dan kerajinan,
kepemimpinan dan manajerial, penumbuhan wirausaha baru, teknisi mesin industri,
dan sistem industri (khusus bagi pembina industri). Sebagai lembaga diklat, produk
utama Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta adalah peningkatan kompetensi peserta
diklat.
ei15
PEDOMAN MUTU
4.2.2
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
13 dari 37
Pedoman Mutu
Pedomanan mutu yang menguraikan secara rinci sistem manajemen mutu Balai
Diklat Industri (BDI) Yogyakarta dimaksudkan untuk menjadi pedoman bagi seluruh
widyaiswara dan karyawan Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta dalam menerapkan
sistem manajemen mutu yang berbasis pada standar ISO 9001:2008.
Pedoman mutu Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta mencakup seluruh lingkup
sistem manajemen mutu dan mengaplikasikan seluruh persyaratan standar ISO
9001:2008.
Rincian tanggapan terhadap seluruh persyaratan standar ISO 9001:2008 dan uraian
interaksi antara proses-proses sistem manajemen mutu Balai Diklat Industri (BDI)
Yogyakarta termasuk prosedur terdokumentasi yang dipersyaratkan dijelaskan secara
lengkap dalam pedoman mutu ini, khususnya dalam dokumen PM.04 sampai dengan
PM.08.
4.2.3
Pengendalian Dokumen
4.2.3.1 Wakil Manajemen Mutu (WMM) memastikan bahwa semua dokumen yang
dipergunakan dalam Sistem Manajemen Mutu Balai Diklat Industri (BDI)
Yogyakarta selalu dalam keadaan terkendali. Untuk itu, semua dokumen
harus:
4.2.3.2 Untuk mencegah pemakaian dokumen kadaluarsa yang disimpan untuk tujuan
apa pun, maka pada dokumen tersebut harus dibubuhkan identifikasi berupa
stempel dengan tulisan dokumen kadaluwarsa.
4.2.3.3 Penjelasan lebih rinci tentang pengendalian dokumen ini, selanjutnya diatur
dalam POS 4.2.3 tentang Pengendalian Dokumen.
4.2.4
Pengendalian Rekaman
Rekaman adalah merupakan bukti pelaksanaan suatu kegiatan atau hasil dari suatu
kegiatan. Karena itu, guna memberikan bukti bahwa produk jasa diklat Balai Diklat
Industri (BDI) Yogyakarta berupa peningkatan kompetensi peserta diklat telah sesuai
dengan persyaratan dan sistem manajemen mutu telah diterapkan secara efektif,
maka semua rekaman harus dikendalikan.
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
14 dari 37
Wakil Manajemen Mutu beserta seluruh pimpinan unit kerja terkait harus menetapkan
dan memelihara rekaman secara terkendali, sehingga semua rekaman yang
mendukung sistem manajemen mutu selalu terjaga, tetap mudah dibaca, siap untuk
ditunjukkan dan diambil bila diperlukan.
Penjelasan lebih rinci tentang pengendalian rekaman ini, selanjutnya diatur dalam
POS 4.2.4 tentang Pengendalian Rekaman.
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
15 dari 37
Komitmen Manajemen
Komitmen manajemen merupakan faktor kunci keberhasilan penerapan sistem manajemen
mutu. Oleh karena itu, Kepala Balai Diklat dan Seluruh Unsur Pimpinan Balai Diklat Industri
(BDI) Yogyakarta berketetapan hati untuk memiliki komitmen dan tanggung jawab terhadap
penyusunan dan penerapan sistem manajemen mutu, serta mengupayakan perbaikan
berkesinambungan terhadap sistem tersebut dengan cara:
5.2
5.1.1
5.1.2
Menetapkan kebijakan mutu sebagai pedoman yang harus diikuti oleh seluruh unsur
pimpinan, widyaiswara dan karyawan.
5.1.3
Menetapkan sasaran mutu sesuai dengan perkembangan Balai Diklat Industri (BDI)
Yogyakarta.
5.1.4
5.1.5
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
16 dari 37
Untuk maksud tersebut, Kepala Balai Diklat dan seluruh unsur pimpinan Balai Diklat Industri
(BDI) Yogyakarta harus selalu aktif melakukan komunikasi dengan pelanggan menggunakan
semua sarana komunikasi yang memungkinkan, baik formal maupun informal.
5.3
Kebijakan Mutu
Kepala Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta memastikan bahwa kebijakan mutu, yang
merupakan maksud dan arahan secara menyeluruh tentang mutu ditetapkan dan disahkan
dengan memastikan bahwa kebijakan mutu tersebut:
Sesuai dengan tujuan (visi dan misi) Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta.
Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan terus menerus
memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu.
Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu.
Disosialisasikan kepada seluruh widyaiswara dan karyawan untuk dipahami dan
dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan.
Ditinjau secara periodik agar selalu sesuai dan relevan dengan kondisi dan
perkembangan Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta.
Kebijakan mutu Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta ditulis pada lembaran terpisah dari
Pedoman Mutu ini. Untuk keperluan sosialisasi, kebijakan mutu tersebut dipajang pada
tempat-tempat tertentu dan kandungan isinya disosialisasikan secara bertahap dan
bertingkat pada seluruh widyaiswara dan karyawan Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta.
5.4
Perencanaan
5.4.1
Sasaran Mutu
5.4.1.1 Kepala Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta menetapkan dan
mengesahkan sasaran mutu tingkat balai (Balai Diklat Industri (BDI)
Yogyakarta). Kepada seluruh pimpinan unit kerja ditugaskan menetapkan
sasaran mutu unit kerja masing-masing dengan merujuk pada sasaran mutu
Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta. Sasaran mutu tersebut harus terukur
dan taat asas dengan kebijakan mutu. Untuk itu, sasaran mutu dirumuskan
dengan pendekatan SMART (spesifik, measurable, achievable, realistik, dan
time frame).
5.4.1.2 Seluruh unsur pimpinan Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta menjamin
bahwa sasaran mutu tersebut dikomunikasikan dan dipahami oleh seluruh
widyaiswara dan karyawan, sehingga betul-betul menjadi sesuatu yang ingin
dicapai atau dituju berkenaan dengan mutu. Untuk itu, sasaran mutu harus
dilengkapi dengan program pencapaian sasaran mutu dan ketercapaiannya
harus dipantau secara berkala.
5.4.2
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
17 dari 37
5.5
ei15
Rapat unsur pimpinan, dihadiri oleh; Kepala Balai Diklat, WMM, Kepala
Subbagian Tata Usaha, dan Kepala Seksi. Pelaksanaannya disesuaikan dengan
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
18 dari 37
Umum
Kepala Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta memimpin Tinjauan Manajemen yang
diadakan minimal 1 (satu) kali dalam enam bulan. Tinjauan manajemen dilaksanakan
dalam rangka memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifan Sistem Manajemen
Mutu (SMM). Rapat tinjauan manajemen juga harus membahas peluang perbaikan dan
kebutuhan akan perubahan sistem manajemen mutu (SMM), termasuk perubahan
kebijakan mutu dan sasaran mutu. Rekaman pelaksanaan dan hasil-hasil rapat
tinjauan manajemen dipelihara oleh Wakil Manajemen Mutu (WMM).
5.6.2
5.6.3
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
19 dari 37
Hal-hal yang dibicarakan dalam rapat tinjauan manajemen adalah semua bahan
yang diuraikan pada poin 5.6.2.
Setiap pelaksanaan rapat tinjauan manajemen harus dibuat notula rapatnya.
5.6.4
Sehubungan dengan itu, keluaran atau hasil tinjauan manajemen harus dalam bentuk
keputusan, dan dalam keputusan tersebut harus ditetapkan paling tidak; apa yang harus
dilakukan, siapa yang melakukan, kapan harus dilakukan dan dengan cara apa
dilakukan.
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
20 dari 37
6.2
Tenaga Kediklatan
6.2.1 Umum
Untuk menjamin terselenggaranya diklat yang memenuhi persyaratan, Balai Diklat
Industri (BDI) Yogyakarta memastikan bahwa seluruh Tenaga Kediklatan (widyaiswara
dan karyawan) yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan, memiliki kompetensi
yang sesuai dengan tuntutan tugas dan pekerjaan atas dasar pendidikan, pelatihan,
keterampilan dan pengalaman .
6.2.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran
Agar semua Tenaga Kediklatan dapat melaksanakan tugas dengan kinerja yang
optimal, Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta menetapkan beberapa ketentuan
berkenaan dengan Tenaga Kediklatan, sebagai berikut:
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
21 dari 37
Memastikan bahwa seluruh widyaiswara dan karyawan Balai Diklat Industri (BDI)
Yogyakarta menyadari betapa pentingnya peran dan kontribusi mereka dalam
pencapaian sasaran mutu balai maupun sasaran mutu unit kerja.
6.3 Prasarana
Sama halnya dengan Tenaga Kediklatan, prasarana juga merupakan sumber daya yang tidak
kalah pentingnya dalam upaya penyelenggaraan diklat yang bermutu. Untuk itu, Balai Diklat
Industri (BDI) Yogyakarta menetapkan, menyediakan dan memelihara prasarana yang
diperlukan untuk melaksanakan penyelenggaraan diklat yang memenuhi persyaratan,
kebutuhan dan harapan pelanggan serta pihak berkepentingan lainnya. Prasarana ini
mencakup :
Gedung, ruang kerja, ruang belajar, laboratorium, perpustakaan, dan sarana pendukung
lainnya.
Untuk menjamin terlaksananya penyelenggaraan diklat yang bermutu, maka Subbagian Tata
Usaha khususnya Urusan Rumah Tangga dan Inventaris dan Seksi Penyelenggaraan Diklat
harus memastikan bahwa semua fasilitas dan peralatan selalu dalam keadaan siap pakai.
Untuk itu kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana baik preventif maupun kuratif harus
dilakukan secara terprogram, terkoordinasi, dan dengan penuh kesungguhan.
Pengelolaan dan penyimpanan rekaman-rekaman yang terkait dengan pengeloaan sarana dan
prasarana menjadi tanggung jawab Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kepala Unit Kerja
masing-masing. Penjelasan lebih rinci tentang hal ini, selanjutnya diatur dalam POS SAR
tentang Pemeliharaan Sarana Prasaran.
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
22 dari 37
canggih dan lengkap sekalipun tidak akan memberi kontribusi terhadap mutu diklat tanpa
didukung oleh lingkungan kerja yang juga berkualitas. Untuk itu Balai Diklat Industri (BDI)
Yogyakarta menetapkan dan mengelola lingkungan kerja baik lingkungan fisik (physical
environment) maupun lingkungan non fisik (non physical environment) sedemikian rupa
sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif untuk mendorong semua staf bekerja lebih
semangat dan penuh tanggung jawab.
Pengelolaan lingkungan kerja yang bersifat fisik harus diarahkan pada penciptaan lingkungan
kerja yang bersih, nyaman, aman, indah, teratur, dan tertib.
Pengelolaan lingkungan kerja yang bersifat non fisik diarahkan pada penciptaan hubungan
yang harmonis baik antar sesama widyaiswara dan karyawan, antara staf dan pimpinan
maupun antar sesama pimpinan. Hal ini tidak lain dimaksudkan untuk membangun saling
pengertian, saling harga menghargai, hormat menghormati, jauh dari prasangka dan sikap
saling curiga mencurigai. Pendek kata harus tercipta kebersamaan yang saling asah, asih dan
asuh. Untuk maksud tersebut, sebagai sarana menciptakan lingkungan non fisik yang
kondusif, Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial
sebagai berikut:
Pengelolaan lingkungan kerja pada unit kerja menjadi tanggung jawab masing-masing
pimpinan unit kerja. Sedangkan pengelolaan lingkungan kerja pada tingkat balai diatur sebagai
berikut:
ei15
Kepala subbagian tata usaha khususnya urusan rumah tangga dan inventaris bertanggung
jawab atas pengelolaan lingkungan yang terkait dengan masalah kekeluargaan,
kebersihan, kesehatan, keindahan, ketertiban, kerindangan dan keamanan.
Kepala Balai Diklat dibantu oleh seluruh unsur pimpinan bertanggung jawab atas
pengelolaan lingkungan non fisik.
Seluruh warga Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta harus berperan serta secara aktif dan
penuh tanggung jawab dalam setiap upaya penciptaan lingkungan kerja yang kondusif.
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
23 dari 37
Tujuan diklat di Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta diarahkan untuk meningkatkan
kompetensi pembina industri, tenaga kerja industri, wirausaha industri kecil dan
industri menengah pada sektor industri plastik, logam, dan kerajinan dalam rangka
industrialisasi menuju kehidupan yang lebih baik. Karena itu perencanaan realisasi
jasa diklat harus dilakukan secara baik dengan melibatkan seluruh unsur terkait
seperti; Kepala Seksi Penyelenggaraan Diklat, Kepala Seksi Pengembangan dan
Kerjasama Diklat, Kepala Subbagian Tata Usaha, dan widyaiswara. Perencanaan
realisasi diklat ini harus konsisten dan senantiasa terkait dengan persyaratan prosesproses lain dari sistem manajemen mutu.
Dalam merencanakan realisasi jasa diklat, Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta
menetapkan :
ei15
7.1.2
7.1.3
7.1.4
Untuk menjamin agar setiap tahapan proses jasa diklat berjalan dengan baik dan
bermutu, maka Kepala Seksi Penyelenggaraan Diklat, Kepala Seksi Pengembangan
dan Kerjasama Diklat, Kepala Subbagian Tata Usaha berkewajiban menyusun
rencana mutu untuk setiap kegiatan yang dikelola. Rencana mutu dimaksud paling
tidak harus mencakup; tahap/jenis kegiatan, penanggung jawab/pelaksana, sumber
daya, kriteria keberterimaan, pemantauan dan dokumen terkait. Sementara itu, untuk
semua karyawan sebelum memulai aktivitas harian wajib membuat rencana kerja
terlebih dahulu.
7.1.5
Untuk memberikan bukti bahwa proses realisasi jasa diklat yang dihasilkan memenuhi
persyaratan, maka rekamannya disimpan oleh unit kerja terkait.
7.1.6
Keluaran perencanaan harus dalam bentuk yang sesuai dengan metode operasional
yang selama ini dilaksanakan pada Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta.
7.1.7
Penjelasan lebih lanjut tentang realisasi jasa diklat, dirinci dalam POS PLD tentang
Penyelenggaraan Diklat
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
24 dari 37
Semua rekaman yang terkait dengan tinjauan dan tindakan yang timbul sebagai
akibat dari tinjauan tersebut harus dipelihara.
Dalam kasus, pelanggan tidak menyampaikan persyaratan berkenaan dengan suatu
diklat, maka Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta menetapkan persyaratanpersyaratan tersebut sebelum pelaksanaan diklat, melalui leaflet, brosur, surat
pemanggilan peserta dan sarana promosi lainnya.
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
25 dari 37
Tinjauan, verifikasi dan pembenaran yang sesuai bagi tiap tahap perancangan
dan pengembangan.
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
26 dari 37
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
27 dari 37
Pembelian (Purchasing)
7.4.1. Proses Pembelian
Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta memastikan bahwa setiap proses pembelian
didasarkan pada kebutuhan dan persyaratan yang ditentukan agar alat bahan yang
dibeli betul-betul sesuai dengan persyaratan dan menunjang pelaksanaan program.
Pembelian dilakukan pada pemasok yang telah dinilai berdasarkan pada
kemampuan pemasok tersebut memasok alat bahan sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta. Untuk itu, Balai Diklat Industri
(BDI) Yogyakarta menetapkan kriteria pemilihan, evaluasi dan evaluasi ulang
pemasok. Pemasok yang memenuhi syarat selanjutnya didata dalam daftar
pemasok terseleksi.
Rekaman hasil penilaian dan tindakan apapun yang dilakukan sebagai konsekuensi
dari peniliaian dipelihara dengan baik.
7.4.2. Informasi pembelian
Pembelian dilakukan dengan menggunakan order pembelian yang menguraikan
jenis produk yang dibeli, spesifikasi, satuan, jumlah, persyaratan persetujuan
produk. Kecukupan persyaratan pembelian harus dipastikan sebelum disampaikan
kepada pemasok.
7.4.3. Verifikasi produk yang dibeli
Terhadap produk atau alat bahan yang dibeli harus dilakukan inspeksi atau kegiatan
lain guna memastikan bahwa produk atau alat bahan yang dibeli telah memenuhi
persyaratan pembelian yang ditentukan.
Ketentuan lebih rinci berkenaan dengan pembelian, selanjutnya diatur dalam POS
PBJ tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
ei15
PEDOMAN MUTU
7.5
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
28 dari 37
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
29 dari 37
ei15
Instrumen evaluasi harus ditinjau atau ditinjau ulang setiap akan digunakan dan harus
disimpan dengan baik sehingga terlindungi dari kerusakan dan terjaga dari
kemungkinan tidak sahnya hasil evaluasi.
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
30 dari 37
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
31 dari 37
ei15
PEDOMAN MUTU
8.3
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
32 dari 37
8.4
Analisis Data
Untuk memperagakan kesesuaian dan keefektifan sistem manajemen mutu serta untuk
mengevaluasi apakah perbaikan berkelanjutan dari sistem manajemen mutu dapat dilakukan,
Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta menetapkan, menghimpun, dan menganalisis data yang
sesuai menggunakan teknik-teknik statistik yang relevan. Hasil analisis data harus
memberikan informasi yang berkaitan dengan:
8.5
Kepuasan pelanggan.
Kesesuaian hasil diklat dengan persyaratan.
Karakteristik dan kecenderungan proses dan hasil diklat termasuk peluang untuk tindakan
pencegahan, dan
Kinerja pemasok
Perbaikan
8.5.1 Perbaikan berkesinambungan
Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta secara berkala dan berkesinambungan senantiasa
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
33 dari 37
Penjelasan tentang tata cara dan ketentuan melakukan tindakan korektif secara rinci
dijelaskan dalam POS. 8.5.2 tentang Tindakan Korektif.
8.5.3 Tindakan Pencegahan
Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta senantiasa melakukan tindakan pencegahan
dalam upaya menghilangkan penyebab ketidaksesuaian potensial guna mencegah
terjadinya ketidaksesuaian. Untuk memastikan agar tindakan pencegahan yang
dilakukan sesuai dengan pengaruh yang akan ditimbulkan oleh ketidaksesuaian atau
masalah potensial dimaksud, maka Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta menetapkan
persyaratan bagi :
Penjelasan tentang tata cara dan ketentuan melakukan tindakan pencegahan diatur
secara rinci dalam POS. 8.5.3 tentang tindakan pencegahan.
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
34 dari 37
LAMPIRAN 1
STRUKTUR ORGANISASI BALAI DIKLAT INDUSTRI (BDI) YOGYAKARTA
SUB BAGIAN
TATA USAHA
SEKSI
PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SEKSI
PENGEMBANGAN DAN
KERJASAMA PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
35 dari 37
LAMPIRAN 2
URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA
NO
UNIT KERJA
1.
2.
3.
Seksi Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan
4.
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
36 dari 37
Lanjutan
NO
UNIT KERJA
Kelompok Jabatan
Fungsional (Widyaiswara)
ei15
PEDOMAN MUTU
Kode. Dok
PM
Edisi/Revisi
A/1
Tgl Terbit
18 Februari 2015
Halaman
37 dari 37
LAMPIRAN 3
DAFTAR PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
No
Kode Dokumen
Judul POS
POS 4.2.3
Pengendalian Dokumen
POS 4.2.4
Pengendalian Rekaman
POS 8.2.2
Audit Internal
POS 8.3
POS 8.5.2
Tindakan Korektif
POS 8.5.3
Tindakan Pencegahan
POS PTK
POS SAR
POS PBJ
10
POS PYD
Penyelenggaraan Diklat
ei15