WIN32.ANF
M Irshan Novalino
Pembimbing: dr Tangkas Sibarani SpOT
Daftar Isi
Embriologi
Ossifikasi
Osteology
Articulatio dan Ligamen
Kompartemen
Musculus
NeuroVaskular
Daftar pustaka
3
5
6
14
36
39
50
53
Embriology
Skeletal system berkembang berasal paraxial dan lateral plate ( somatic layer )
mesoderm dan neural chest. Paraxial ,mesoderm terbentuk dari segmen segmen jaringan
dari setiap sisi dari neural tube, yang dikenal sebagai somitomeres pada bagian kepala)
dan somites dari Occipital
ventromedial , yaitu sclerotome dan bagian dorsolateral yaitu dermomyotome. Pada akhir
dari minggu ke empat sclerotome sel menjadi polymorfik dan dengan bentuk jaringan
yang longgar, mesenkim, atau jaringan pengikat embrionik. Ini ditandai dengan sel
mesenkim bermigrasi dan diferensiasi menjadi bermacam bentuk menjadi fibroblast,
condroblast dan osteoblast ( bone-forming cell).
Kapasitas pembentukan tulang dari mesenkim tidak
sclerotome , tetapi terjadi juga pada somatic mesoderm dari lapisan dinding tubuh ,
dengan kontribusi mesoderm sel untuk formasi dari pelvic dan shoulder serta tulang
panjang dari extremitas. Neural crest sel pada bagian kepala juga berdiferensiasi menjadi
mesenkim dan menjadi bagian dari wajah dan cranial. Occipital somites dan somiteres
juga berkonstribusi menjadi formasi dari kubah cranial dan basisnya. Pada beberapa
,seperti tulang pipih cranial, mesenkim pada dermis berdiferensiasi langsung menjadi
tulang, proses itu dikenal sebagai Intramembranous ossification . Pada kebanyakan tulang
, sel mesenkim pertama kali tumbuh menjadi hyaline cartilage , yang berubah menjadi
tulang melalui proses endochondral ossification
Pada akhir minggu ke empat pada pertumbuhan, limb buds menjadi terlihat keluar
dari kantong dari ventrolateral dinding. Awalnya terdiri dari dari mesenkimal core
derivate dari lapisan somatic dari lateral plate mesoderm yang akan menjadi tulang dan
jaringan pengikat dari extremitas , dilapisi dengan lapisan dari cuboidal ectoderm.
Ectoderm pada pada bagian perbatasan distal dari extremitas menebal dan berbentuk
Apical Ectoderm Ridge (AER). Daerah mempunyai pengaruh induksi atas daerah sekitar
mesenkim, menyebabkan
berproliferasi cepat , atau progress zone. Selama extremitas tumbuh , sel ini berada
dibawah pengaruh AER berdiferensiasi menjadi cartilage dan otot. Arah perkembangan
dari extremitas ini akan bersifat memanjang proximodistal.
Pada minggu ke 6 umur embrio daerah terminal dari bakal extremitas menjadi
mendatar menjadi bentuk handplate dan footplate, kemudian dari proximal segmen oleh
kontriksi sirkuler . Lebih lanjut konstriksi kedua akan memisahkan bagian proximal
menjadi dua segmen dan bagian utama dari ekstremitas dapat dikenal. Jari jari akan
terbentuk ketika sel mati dai AER akan terpisah menjadi lima bagian. Lebih jauh formasi
dari jari bergantung dari kontuinitas hasil pertumbuhan dibawah pengaruh dari lima
segmen dari ectoderm.
Pada minggu ke tujuh dari gestasi etremitas akan berotasi ke arah yang
berlawanan . Extremitas atas akan berotasi kurang lebih 90 ke arah lateral , sehingga otot
extensor akan terletak sebelah lateral dan posterior
semetara extremitas bawah akan berotasi 90 ke arah medial , menempatkan otot extensor
pada permukaan anterior dan ibu jari pada medial.
Ketika bentuk external mulai terlihat , mesenkim akan memendek dan
berdiferensiasi menjadi chodrosit . Pada minggu ke enam pertumbuhan Hyaline cartilage
model pertama , bentuk bayangan dari tulang extremitas akan terebntuk dari chondrosit
ini . Sendi akan terbentuk dari pemendekan dari cartilaginous ketika chondrogenesis
berhenti dan sendi akan terpisah ( joint interzone). Sel pada derah ini akan meningakat
jumlahnya dan densitas dari kavitas sendi dibentuk oleh kematian sel. Sel sekitar akan
berdiferensiasi menjadi kapsul sendi .
Ossifikasi
Ossifikasi dari tulang ekstremitas , endochindral ossification di mulai ketika akhir
dari masa embrionik. Pusat primer ossifikasi (primary ossification center) terdapat pada
seluruh tulang panjang pada minggu ke 12 dari pertumbuhan. Bentuk dari pusat primer
ini terletak pada shaft atau diafisis dari tulang , endocondral ossifikasi ini secara bertahap
berkembang kearah ujung dari cartilaginous model.
Pada kelahiran diafisis telah lengkap mengalami ossifikasi , tetapi pada dua
ujung yaitu epifisis , tetap berbentuk cartilage. Segera setelah itu , ossifikasi center
muncul pada epifisis ( secondary ossification center). Lempeng kartilago tersisa diantara
diafisis dan pusat ossifikasi epifisis. Lempeng ini , epiphiseal plate, memainkan peranan
penting pada pertumbuhan dari panjang tulang . Endochondral ossifikasi proses terjadi
pada kedua sisi dari lempeng . Ketika tulang telah mencapai panjang maksimal , lempeng
episial akan menghilang dan epifisis bersatu dengan shaft tulang. Pada tulang panjang
terdapat pada setiap sisi , sedangakan pada tulang kecil seperti phalang terdapat pada satu
sisi dan pada tulang ireguler seperti vertebra , satu atau lebih pusat ossifikasi primer dan
biasanya beberapa pusat ossifikasi sekunder.
Osteology
Ossa carpali atau ossa carpi , berjumlah delapan buah untuk setiap manus,
tersusun dalam dua barisan. Baris proximal dari sisi radial ke sisi ulnar adalah os
scaphoideum , os lunatum , os triquetrum, os pisiforme. Pada baris distal dari radial ke
sisi ulnar adalah os trapezium atau disebut juga mutangulum mayus , os trapezoideum atu
os multangulum minus, os capitatum dan os hamatum.
Semua os carpalia mempunyai 6 fasies kecuali os pisiforme. Fascies ini adalah :
1. Fascies palmaris atau volar ;
2. Fascies dorsalis , permukannnya lebih kasar , merupaka prlekatan untuk ligamentum,
fascies dorsalis lebih lebar , kecuali pada os schpoideum danos lunatum;
3. Fascies proximalis
4.
Fascies distalis , kedua permukaan terakhir ini mempunyai fascies articularis bagian
proximal , umunya complex
Os lunatum atau semilunar bone , pada permukaanya dapat dibedakan denagn adanya
cekungan dan peningian . tulang ini terletak di deretan proximal antara os schapoideum
da os triquetrum, Permukaan proximalis nya convex dan halus, bersendi dengan os
radius. Permukaan distalisnya concave bersendi dengan caput os capitatum dam melalui
fascies articularis yang panjang akan bersendi dengan caput os hamatum. Permukaan
dorsal dan fascies palmaris kasar , untuk perlekatan ligamentum. Permukaan lateral
dengan fascies articularis bebrbentuk quadrilateral halus untuk bersendi denagn os
triquetrum.
Articulasio: Os lunatum bersendi dengan 5 tulang yaitu bagian proximal dengan
os radius, di bagian distal dengan os capitatum dan os hamatum, di lateral dengan os
schapoideum sementara di bagian medial denagan ostriquetrum.
10
11
12
dengan os
Schapoideum ; fascies distalisnya dibagi oleh garis yang meninggi menjadi dua fascies
yang tidak sama besar, untuk bersendi dengan ujung proximal os metacarpale II. Fascies
dorsalis dan fascies palmaris kasar untuk perlekatan ligamentum lebih besar diantara
keduaanya. Fascies alteralis convex dan halus berartikulasi dengan os trapezium. Fascies
medialis concave dan halus di anterior untuk bersendi dengan os capitatum tapi bagian
yang kasar di dorsal untuk perlekatan ligamentum interoseus.
Artikulasi : Bersendi dengan empat tulang, yaitu di proximal dengan os
schapoideum, di distal dengan os metacarpale II, di lateral dengan os tarpezium dan
disebelah medial dengan os capitatum.
13
melalui fascies
articularis halus dan concave yang terletak di bagian proximal dan dorsalnya; fascies
palmarisnya untuk perlekatan ligamentum interosseus .
14
Os Hamatum dengan mudah dikenali karena adanya processus seperti kait yang
menonjol ke fascies palmaris; tonjolan itu disebut hamulus ossis hamati. Processus ini
memberikan perlekatan untuk retinaculum untuyk retinaculum m flexorum dan m flexor
carpi ulnaris dan di permukaan medialnya untuk m.flexor carpi iulnaris dan di permukaan
medialnya untuk m.flexor digiti minimi brevis dan m.opponens digiti minimi, sisi
lateralnya terdapat sulcus yang dilalui tendo m.flexores menuju vola maus. Tonjolan ini
terletak di medial dan distal carpus, bersandar di os metacarpal IV dan V. Fascies
proximalis sempit dan convex, dan halus untuk bersendi dengan os lunatum. Fascies
distalis akan bersendi dengan os metacarpal IV dan V. Fascies proximalis sempit,
convex dan halus untuk bersendi dengan os lunatum. Fascies distalis akan bersendi
dengan os metacarpal IV dan V melaluyi fascies artikularis concave yang dipisahkan
oleh peninggian . Fascies dorsalis berbentuk segitiga dan kasar untuk perlekatan
ligamentum.
Artikulatio
Terbagi menjadi 2
- Ligamen ekstrinsik : Radiocarpal dan carpalmetacarpal
- Ligamen intristik
: Intercarpal
15
Articulatio Radiocarpaea atau wrist joint bertype sebagai condyloid joint atau
arikulasio ellipsoidea. Formasi ini terdiri dari bagian distal dari Radius dan permukaan
bawah dari inter artikular fibrocartilage pada satu sisi dan Schapoid, semilunar dan
cuneiform pada sisi lainya. Facies artikularis Os radii dan discus articularis membentuk
permukaan concave berbentuk ellips tranversal. Permukaan artikular dari schapoid ,
lunate, and triquetrum membentuk permukaan yang licin , convex , dan condyle.
Anterior ligament : Radiocarpeum volare,
Ligament ini
disebut juga
16
Ulnocarpal
Merupakan pita serabut bulat , yang di sebelah proximal melekat di ujung distal
melkat di ujung distal processus styloideus ulna dan ke distal terbagi ke dalam dua
fasciculli yang masing masing melkat di sisi medial os triquetrum, dan os pisiforme serta
ligamentum carpi transversum
18
19
Ligamenta intercarpea interossesea ini bejumlah tiga buah dan lebih kuat
bila
dibandingkan dengan yang terdapat pada di deretan proximal oss carpi. Satu ligamentum
terletak antara os capitatum dan os hamatum, yang kedua terletak antara os capitatum
dan os trapezoedium dan yang ketiga terletak antara os trapezoedeum dan os trapezium.
Ligamentum yang pertama merupakan ligamentum yang terkuat sedang yang terakhir
terlemah.
20
21
Gerak
Gerakan di manus dan carpus melibatkan empat fascies articularis: (a) Fascies articularis
di ujung distal radius dan discus arikularis (b) Fascies articularis di ujung proximal os
schapoeideum, os lunatum, dan os triquetrum, os pisiforme tidak memiliki peran yang
berarti pada pergerakan manus, (c) fascies artikularis yang berbentuk huruf S yang
dibentuk oleh fascies artikularis inferior os schapoideum, os lunatum , dan os triquetrum
(d) fascies articularis superior ossa carpi deretan distalis yang saling berhadapan dengan
fascies articularis inferior os schapoedeum, os luantum dan os riquetrum . Semua fascies
ini membentuk dua articulatio; yaitu (1) Di bagian proximal , articulatio radiocarpea dan
(2) Di bagian distal midcarpal joint.
Articulatio radiocarpea bertype sebagai articulatio conyloidea atau artculatio ellipsoidea,
oleh karena itu semua gerakan dapat terjadi , kecuali rotasi. Flexi dan extensi merupakan
gerakan yang paling bebas, dan gerak ekstensi lebih besar dari flexi, oleh karena facies
articularis di ossa carpi jauh melebar ke facies dorsalis dari pada ke facies palmaris. Pada
gerakan ini ossa carpi bergerak lemah terhadap axis transversal antara ujung processus
styloideus raduu dan ulnae. Gerak adductie dan abductie juga dapat terjadi di articulatio
ini; gerak adductie lebih luas dibanding dengan gerak abductie. Pada gerakan ini carpus
bergerak terhadap axis anteroposterior. Selain itu gerakan circumductio juga dapat
dijumpai di sini, yang merupakan gerak tabungan antara gerak adductie, extensi, abductie
dan flexi. Gerak rotasi tidak dapat terjadi di sini, kecuali gerak rotasi sebagai efek gerak
pronasi dan supinasi dari radius pada ulna.
Gerakan flexi dilakukan oleh m.flexor carpi radialis, m.flexor carpi ulnaris, dan
,.palmaris longus; gerak extensi dilakukan oleh m.extensor carpi radialis longus et brevis
serta ,.extensor carpi ulnaris; gerak adductie (flexi-ulnar) dilakukan oleh m.flexor carpi
ulnaris dan m.extensor carpi ulnaris, dan gerak abductie (flexy-radial) dilakukan oleh
m.extensor carpi radialis longus et brevis, serta m.flexor carpi radialis. Apabila digiti
dalam keadaan extensi, flexi pada articulatio radiocarpea dilakukan oleh m.flexor carpi
radialis dan ulnaris, dan gerak extensi dibantu oleh m.extensor digitorum communis.
Apabila digiti dalam posisi flexi, flexi dari articulatio radiocarpea dibantu oleh m.flexor
digitorum superficialis et profundus,d an extensi dilakukan oleh m.extensor carpi radialis
dan ulnaris.
22
(2). Gerakan utama yang terjadi di midcarpal joint adalah flexi dan extensi dan
sedikit gerak rotasi. Dalam flexi dan extensi, yang merupakan gerak paling luas, os
trapezium dan os trapezoideum di sisi radial, dan os homatum pada sisi ulnar menggeser
ke arah depan dan belakang masing-masing terhadap os scaphoideum dan os triquetrum,
sementara caput os capitatum dan facies superior os humatum memutar pada cavitas yang
dibentuk bersama antara os scaphoideum dan os lunatum. Flexi di tempat ini lebih bebas
dari pada extensi. Gerak rotasi di sini sangat sedikit, yaitu caput os capitatum berputar
terhadap axis vertikal melalui pusat sendi, sementara itu pada saat yang sama gerakan
menggeser bergerak ke lateral dan medial terhadap sendi ini.
Articulatio carpometacarpea
(a). Articulatio carpometacarpea pollicis. Articulatio ini dibentuk oleh facies
articularis yang saling berhadapan antara os metacarpale I dengan os trapezium.
Articulatio ini bertype sebagai articulatio sellaris atau saddle joint yang dibungkus oleh
capsula halus dan kuat yang membentang di pinggir basis os metacarpale I menuju ke
tepian kasar di facies articularis ossis trapezium, tebal di sisi lateral dan dorsal serta
dilapisi oleh membrana synoviale.
Gerak, pada articulatio ini gerakan yang dapat dilakukan adalah flexi dan extensi
dalam bidang palmaris; gerak abductie dan adductie terjadi pada bidang yang
berpotongan secara tegak lurus dengan bidang palmaris, sementara gerak circumductio
dan gerak opposisi juga dapat terjadi. Gerak opposisi diartikan bila facies palmaris pollex
menyentuh ujung dari facies palmaris digiti yang lainnya pada manus yang sama; lawan
dari gerakan ini disebut reposisi. Gerak ke depan pollex yang menjauhi facies palmaris
disebut abductie, sedang kebalikannya disebut adductie. Gerakan ke medial pollex dalam
bidang palmaris disebut flexi, sedang sebaliknya disebut extensi.
Gerak flexii dilakukan oleh m.flexor pollicis longus etbrevis dengan dibantu m.
Adductor dan m.opponens, pollex dapat mencapai vola manus. Gerak extensi dilakukan
oleh m.extensor pollicis longus. Kontraksi m.extensor pollicis brevis menghasilkan posisi
tengah-tengah antara extensi dan abductie. Abductie dilakukan oleh m.abductor pollicis
longus et brevis. Adductie dilakukan oleh m.adductor pollicis dengan m.interosseus
palmaris I. Gerak opposisi dilakukan oleh m.opponens dibantu dengan mm.abductores.
23
24
25
Retinaculum mm.flexorum
Ada dua pita penting dalam retinaculum ini, yaitu: (a) ligamentum carpi palmare
atau ligamentum carpi volare dan (b) ligamentum carpi transversum
(a). Ligamentum carpi palmare atau ligamentum carpi volare
Ligamentum ini tidak perlu dikacaukan dengan ligamentum carpi transversum,
yang merupakan bagian distal dari fascia antebrachii yang mendadak menebal di setinggi
carpus akibat adanya tambahan bundle serabut-serabut transversal yang kuat.
Ligamentum ini di sebelah lateral dan medial melekat di processus styloideus ulnae dan
radii dan di bawah ini terdapat tendo mm.flexores. Di ujung distalnya sulit untuk dikenali
oleh karena bersatu dengan ligamentum carpi transversum, kecuali di tempat munculnya
a.ulnaris di bawah ligamentum carpi palmare menjadi terletak superficial ke ligamentum
carpi trasversum.
Hubungan tendo mm.flexores satu dengan lainnya dan terhadap nervi serta vasa
darah di carpus sangat penting terutama dalam bidang chirurgi oleh karena mereka
seringkali mengalami cedera akibat kerja yang harus memerlukan tindakan segera
26
27
28
29
Retinaculum mm.extensorum
Retinaculum mm.extensorum atau ligamentum carpi dorsalis atau disebut juga
dengan ligamentum annulare posterior. Di bawah ini retinaculum ini terdapat tendo
mm.extensorum; retinaculum ini merupakan bagian distal fascial antebrachii yang
mengalami penebalan mendadak akibat adanya bundle serabut-serabut collagen
transversal. Serabut-serabut collagen ini berjalan miring membentang ke distal menyilang
dari sisi radial menuju ke sisi ulnar. Retinaculum ini di sebelah medial melekat di
processus styloideus ulnae dan juga ke os triquetrum dan os pisiformae dan kelateral
melekat di margo lateralis ossis radii. Antara tepi lateral dan medial, retinaculum ini akan
melekat di peninggian pada facies dorsalis ossis radii.
30
31
Semua
Aponeurosis palmaris
Aponeurosis palmaris ini dibangun oleh dua komponen, yaitu : (a). Stratum
superficialis yang lebih kuat tersusun atas serabut-serabut longitudinal yang langsung
melanjutkan diri ke dalam tendo m.palmaris longus, dan (b). Stratum profundum yang
lebih tipis dari serabut-serabut transversal yang melanjutkan diri ke dalam ligamentum
carpi palmare. Kedua strata ini saling bersatu dan sebagian lagi saling beranyaman.
Stratum profundum melekat pada ligamentum carpi transversum dan akhirnya berjalan
miring menuju ke aponeurosis. Serabut-serabut longitudinal stratum superficialis
membentuk stratum yang sama dengan di bagian proximal manus, tetapi ke arah distal,
mereka membentuk pita divergen yang membentang ke basis digiti, menutupi tendo
mm.flexores longi.
32
Empat pita yang menuju ke digiti lebih kuat dan lebih konstan dari pada yang
menuju ke pollex. Setiap pita ini mempunyai dua akhiran, bagian yang superficial
melekat di kulit, sedang bagian yang profunda berakhir di vagina tendinis mm.flexorum.
Serabut-serabut yang paling superficial melekat di kulit di distal lipatan di vola manus;
serabut-serabut superficial yang lain berakhir di lipatan pada basis digiti.
33
Bagian dari pita yang paling profunda dalam menuju ke vagina tendinisi melalui
dua jalan, yaitu: (1). Beberapa serabut langsung ke distal menuju ke digiti, membantu
terbentuknya vagina tendinis; (2) Sebagian besar lainnya membentuk pita ligamentum
yang menembus ke profunda menuju ke ossa metacarpalia di setiap sisi tendo. Mereka
melakat di tulanga dan mengirimkan serabut-serabutnya menuju ke ligamentum
metacarpale transversum, dengan demikian akan melengkapi pembentukan terowongan
yang terdapat di caput os metacarpale. Di bagian sentral vola manus pita longitudinalis
berjalan divergen dan terpisah satu dengan lainnya, celah antara satu dan lainnya
ditempati serabut-serabut transversal yang ditunjukkan ke distal sebagai pemadatan
stratum profundum dari aponeurosis. Seabut-serabut transversal ini disebut ligamentum
metacarpale transversum superficialis, membentang jauh ke distal sampai ke caput ossa
metacarpalaia, tetapi dari sini ke jaringan di antara digiti, celah ini tidak ditutupi oleh
aponeurosis. Oleh karenanya, di bagian distal, bagian yang tidak ditutupi vasa digitalis
dan nervus dan tendo mm.lumbricales dapat ditemukan melalui pembedahan. Celah ini
dibagian distal akan saling tertutup oleh adanya serabut-serabut transversal dan dibantu
oleh jaringan di antara digiti yang disebut transversal dan dibantu oleh jaringan di antara
digiti yang disebut dengan banyak nama, yaitu fasciculi transversae, atau disebut
ligamentum transversum superficialis digiti, atau ligamenum interdigitalis atau
ligamentum natatorium. Mereka melekat di vagina tendinisi digitorium di basis phalanx
proximalis dan bersatu ke dalam septum fibrosum di sisi digiti yang dikenal dengan
ligamentum cutaneus phalanges. Vasa darah digitales dan nervi masuk ke digiti di bawah
fasciculi transversi dan berhadapan dengan ligamentum cutaneus phalanges dalam
menuju ke ujung digiti. Seperti telah disebutkan di atas, pita serabut-serabut longitudinal
dari aponeurosis palmaris yang membentang menuju ke pollex tidak sekuat seperti yang
menuju ke-empat digiti lainnya. Beberapa serabut melekat ke lipatan longitudinal di vola
manus, banyak pula serabut-serabut yang bersatu dengan fascia thenaris, dan sejumlah
kecil darinya membantu untuk membentuk vagina tendinis m.flexor pollicis longus. Bila
m.palmaris tidak ada, (kira-kira terjadi dalam 13% kasus), perlekatan aponeurosis
palmaris ke ligamentum carpi tranversum adalah kuat sebagai kompensasi terhadap
hilangnya kontinuitas tendo m.palmaris longus ini. M.palmaris brevis kecil saja, tetapi
merupakan musculus yang selalu ditemukan yang terletak superficial terhadap fascia
34
35
36
Kompartemen
Kompartemen thenaris menutupi eminentia thenaris di manus dan mengandung
musculus pendek untuk pollex kecuali untuk mm.adductores. Kompartemen ini dibatasi
oleh fascia profunda dan lanjutannya ke dalam membentuk septum thenaris, yang terletak
antara mm.adductores dan m.flexor pollicis brevis. Kompartemen ini tertutup oleh
perlekatan flascia di bagian proximal di ossa carpalia dan ligamentum carpi transversum;
ke distal, melekat di phalanx proximalis di tempat insertio musculus yang dibungkusnya;
ke dorsal, di sepanjang margo cutaneus os metacarpale I dan di ventral, oleh perlekatan
septum thenaris sepanjang mm.adductores. Bersama-sama dengan m.adductor brevis,
adalah m.flexor pollicis brevis dan m.opponens, kompartemen ini mengandung os
metacarpale I, r.palmaris superficialis a.radialis, dan bagian dari tendo m.flexor pollicis
longus dibungkus oleh bursa radialis. Di dalam kompartemen ini, setiap musculus
dibungkus oleh vagina tendinis sendiri-sendiri, dan untuk sebagian besar dipisahkan satu
dengan lainnya oleh spatium fasciae, tetapi spatium ini tidak saling berhubungan satu
dengan lainnya dengan spatium fasciae major di manus.
Kompartemen
hypothenaris
ini
menutupi
eminentia
hypothenaris
dan
37
dengan
jaringan
tersebut
dan
digiti.
38
Kompartemen adductor-interosseus
Kompartemen di volar manus dipisahkan dari bagian dorsal manus oleh septum
yang dibentuk terutama oleh mm.interossei dan mm.addutores pollicis, dan biasanya
disebut dengan kompartemen adductor-interosseus. Kompartemen ini ditutupi oleh dua
membranae fasciae yang masing-masing melanjutkan diri ke dalam tepi medial dan
lateralnya. Membrana di facies dorsalis disebut dengan fascia interosseus dorsalis,
menutupi dan melekat pada facies dorsalis os metacarpale II-V dan menutupi
mm.interossei dorsalis. Facies palmaris ditutupi oleh fascia interosseus palmaris di
separoh sisi ulnar, dan oleh fascia m.adductores di separoh bagian radial. Kompartemen
ini tertutup oleh perlekatan membrana ini pada tempat origo musculi di bagian proximal,
dan insertionnya di bagian distal. Kompartemen ini berisi os metacarpale II, III,IV dan V,
semua mm.interossei, mm.adductores transversus dan obliquus, arcus palmaris
profundus, dan r.profundus n.ulnari.
Spatium fasciae dapat memisahkan kedua mm.adductores satu terhadap lainnya dan
m.interosseus dorsalis, dan spatium fasciae ini dapat berhubungan dengan spatium
thenaris atau dengan spatium antara pollex dengan index.
39
Musculus
a). Musculi thenares
Termasuk ke dalam musculi thenaris adalah:
1. M.abductor pollicis brevis
2. M.apponens pollicis
3. M.flexor pollicis brevis
4. M.adductor pollicis (caput obliquum et caput transversum
1). M.abductor pollicis brevis atau m,abductor pollicis
Musculus ini tipis, datar, terletak lebih superficial di regio thenaris.
Origo : Melekat di ligamentum carpi transversum, tuberositas ossis scaphoida,
serta di os trapezium; serabutnya berjalan ke lateral dan distal
Insertio : Dengan melalui perantaran tendo tipis, musculus ini melekat di sisi
radial basis phalanx proximalis pollex dan capsula articulatio
metacarpophalangea.
Fungsi :
Nervus :
Nervus :
Insertio : Pada sisi radial phalanx proximalis pollex; di tempat ini dijumpai ossa
sesamoidea.
Bagian medial dari musculus ini terletak lebih profunda, lebih tipis,
dan perlekatannya adalah sebagai berikut.
Origo :
41
Nervus :
42
Insertio : Pada sisi ulnar basis phalanx proximalis pollex dan pada os
sesamoidea yang terdapat di situ. Beberapa fasciculi berjalan miring di
bawah tendo m.flexor pollicis longus, kemudian bertemu dengan
bagian lateral m.flexor pollicis brevis dan m.abductor pollicis brevis
Caput transversus musculus ini atau m.adductor transversus pollicis,
terletak lebih profunda dengan perlekatannya sebagai berikut.
Origo :
Nervus :
Menarik kulit sisi ulnar vola manus menuju pertengahan vola manus,
sehingga menyebabkan dapat meninggikan eminentia hypothenaris,
seperti saat mengepalkan tinju atau mempertahankan bantalan
subcutan di regio hypothenaris, seperti saat menangkap bola.
Nervus :
Insertio : Satu ujung melekat di sisi ulnar basis phalanx proximalis digiti quinti,
sedang ujung yang lainnya melekat di sisi ulnar aponeurosis
m.extensor digiti minimi.
Fungsi :
Nervus :
44
Origo :
Nervus :
45
46
Nervus :
c) Musculi intermedii.
Termasuk ke dalam musculi intermedii (manuus) adalah:
1. Mm.lumbricales.
2. Mm.interossei
1) Mm.lumbricales.
Ada empat mm.lumbricales, musculusnya kecil-kecil, berhubungan dengan tendo
m.flexor digitorum profundus.
Origo :
Nervus :
2) Mm.interossei.
Disebut sebagai mm.interossei oleh karena letaknya di antara ossa metacarpalia, yang
terbagi ke dalam mm.interossei dorsales dan mm.interossei palmares.
47
a) Mm.interosei dorsales.
Musculi interossei ini jumlahnya empat buah, terletak di antara ossa metacarpalia;
bentuknya bupennatus.
Origo :
48
Dengan dua caput yang dipisahkan oleh arcus fibrosus untuk jalan
a.radialis dari dorsum manus ke vola manus, caput laterale melekat di
separoh bagian proximal sisi ulnar os metacarpale I, sedang caput mediale
melekat di sepanjang sisi radial os metacarpale II.
Nervus :
Insertio : Melekat di sisi basis phalanx proximalis dan perluasan aponeurosis tendo
m.extensor digitorum communis pada digitus yang sama.
m.inerosseus palmaris I, perlekatannya sebagai berikut.
Origo :
49
Untuk adductie digiti ke arah garis imajiner yang ditarik melalui sumbu
digitus medius; juga untuk flexi articulatio metacarpophalangea dan
extensi phalanx distalis.
Nervus :
akibat
kontraksi
mm.interossei
dorsales
et
palmares
serta
mm.lumbricales.
Extensi phalanx proximalis akibat kerja dari m.extensor digitorum, m.extensor
indicis, dan m.extensor digiti minimi. Musculi untuk flexor carpus berkontraksi secara
sinergis untuk mencegah extensi carpus. Musculi extensores longus memiliki gerak
lemah pad dua articulatio interphalangea dan harus dibantu dalam geraknya oleh
mm.lumbricales dan mm.interossei
Abductie digiti akibat kontraksi mm.inteosei dorsales dan m.abductor digiti
minimi terhadap axis yang melalui pertengahan digitus medius sebagai titik senter
50
manus. Abductie penuh dapat terjadi bila digiti dalam posisi extensi, oleh karena
adanya hambatan dari articulatio.
Adductie digiti terjadi akibat kontraksi mm.interossei palmares dan dapat
terjadi pula dengan digiti dalam posisi baik flexi maupun extensi.
Pollex terletak dalam keadaan flexi dan extensi bila dalam posisi tegak lurus
dengan digiti. Oleh karena itu, flexi dan extensi pollex berada dalam satu bidang
abductie dan adductie digiti. Abductie dan adductie pollex terletak dalam satu bidang
flexi dan extensi digiti.
Flexi phalanx distalis dilakukan oleh m.flexor pollicis longus; untuk phalanx
proximalis sendiri dilakukan oleh m.flexor pollicis brevis.
Extensi phalanx distalis dilakukan oleh m.extensor pollicis longus, sedang
untuk extensi phalanx proximalis sendiri dilakukan oleh m.extensor pollicis brevis.
Abductie digiti dilakukan oleh m.abductor pollicis longus et brevis.
Adductie digiti dilakukan oleh m.adductor pollicis. Seringkali terjadi bahwa
extensi atau abductie dapat terjadi secara sendiri-sendiri, walaupun sebagian besar
aktifitas kerja akibat gabungan dari kedua gerakan tersebut di atas.
Apabila pollex dalam posisi menggenggam, pada mulanya terjadi gerakan abductie
yang dilakukan oleh mm.abductores, dan rotasi akibat kerja m.opponens sedemikian
rupa sehingga facies palmaris menghadap ke vola manus, dan akhirnya gerakan
menggenggam sebagian besar dilakukan oleh m.flexor pollicis longus
Neurovascular Anatomy
Inervasi dan suplai darah wrist dan carpal berasal dari nervus dan pembuluh darah
regional . Sirkulasi dari wrist didapatkan melalui radial , ulnar dan anterior interosseus
arteri serta deep palmar arch ( Arkus palmaris profundus). Pola arteri extraosseus
dibentuk oleh jaringan anastome dari tiga dorsal dan palmar arch yang terhubung secara
51
longitudinal pada batas medial serta lateral arteri radialis dan ulnaris. Penambahan secara
tranversal dan longitudinal anastome didapatkan dari interkoneksi antara dorsal dan
palmar diantara cabang dorsal dan palmar dari interosseus arteri.
FIGURE 25-5 Schematic drawing of the arterial supply of the palmar aspect of the carpus. Circulation of
the wrist is obtained through the radial, ulnar, and anterior interosseous arteries and the deep palmar arch:
(1) palmar radiocarpal arch, (2) palmar branch of anterior interosseous artery, (3) palmar intercarpal arch,
(4) deep palmar arch, (5) recurrent artery.
P.861
52
Suplai darah instristik menuju oss carpalia merupakan factor penting dari insdensi
Osteonecrosis setelah trauma . Penelitian melaporkan tiga pola dari vaskularisasi
intraosseus:
Oss scaphoid, capitate,, dan sekitar 20% dari lunate disuplai oleh satu pembulu
darah dan hal ini merupakan factor resiko osteonecrosis (ON).
Os trapezium, triquetrum, pisiform, dan 80% dari lunate menerima nutrisi dari
arteri melalui dua Fasies nonarticular dan mempunyai anastomose intraosseous
yang tetap. ON.jarang terjadi
53
54
Daftar Pustaka
1. Gray H. The Hand ; Osteology ; Gray Anatomy 17 th edition Senate Publisher ,
2000 London 290-300
2. Snell R . Extremitas superior : Anatomi Klinik Edisi 6 . EGC 2006 480-510
3. Moore L K Upper Limb : Clinically Oriented Anatomy Third Edition ; Wiliam
wilkins 1998 591-607
4. Netter F . The Hand ; Atlas of Human Anatomy 2004. 800-900
5. Sobota ; Hand . Atlas of human Anatomy 2002 Edisi 21 EGC ,
6. Spaltheholz, W Hand Atlas of human anatomy 7th Edition Vol I,II,III Philadelpia
and london J.B Lippincot Company
7. Thompson J . The Hand ; Netter Concise Orthopedic Atlas of Human Anatomy
2004. 121-130
8. Gaebler C : Fractur and dislocation of the hand ; Upper Extremity ;Rockwood
Fractures in adults Sixth Edition LWW Philadelpia USA 2006 857-865
9. Sadler TW: Skeletal system:Langmans Medical Embryology : 8th Edition Wiliam
wilkins 2002 179-199.
55