Anda di halaman 1dari 55

Anatomi Carpalia

WIN32.ANF

M Irshan Novalino
Pembimbing: dr Tangkas Sibarani SpOT

PPDS-1 Orthopaedi dan Traumatology


FK UNS Rs dr Moewardi/Rs Orthopaedi Prof.dr
Soeharso

Daftar Isi

Embriologi
Ossifikasi
Osteology
Articulatio dan Ligamen
Kompartemen
Musculus
NeuroVaskular
Daftar pustaka

3
5
6
14
36
39
50
53

Embriology
Skeletal system berkembang berasal paraxial dan lateral plate ( somatic layer )
mesoderm dan neural chest. Paraxial ,mesoderm terbentuk dari segmen segmen jaringan
dari setiap sisi dari neural tube, yang dikenal sebagai somitomeres pada bagian kepala)
dan somites dari Occipital

ke kaudal . Somite berdiferensiasi menjadi bagian

ventromedial , yaitu sclerotome dan bagian dorsolateral yaitu dermomyotome. Pada akhir
dari minggu ke empat sclerotome sel menjadi polymorfik dan dengan bentuk jaringan
yang longgar, mesenkim, atau jaringan pengikat embrionik. Ini ditandai dengan sel
mesenkim bermigrasi dan diferensiasi menjadi bermacam bentuk menjadi fibroblast,
condroblast dan osteoblast ( bone-forming cell).
Kapasitas pembentukan tulang dari mesenkim tidak

terbatas hanya dari

sclerotome , tetapi terjadi juga pada somatic mesoderm dari lapisan dinding tubuh ,
dengan kontribusi mesoderm sel untuk formasi dari pelvic dan shoulder serta tulang
panjang dari extremitas. Neural crest sel pada bagian kepala juga berdiferensiasi menjadi
mesenkim dan menjadi bagian dari wajah dan cranial. Occipital somites dan somiteres
juga berkonstribusi menjadi formasi dari kubah cranial dan basisnya. Pada beberapa
,seperti tulang pipih cranial, mesenkim pada dermis berdiferensiasi langsung menjadi
tulang, proses itu dikenal sebagai Intramembranous ossification . Pada kebanyakan tulang
, sel mesenkim pertama kali tumbuh menjadi hyaline cartilage , yang berubah menjadi
tulang melalui proses endochondral ossification

Pada akhir minggu ke empat pada pertumbuhan, limb buds menjadi terlihat keluar
dari kantong dari ventrolateral dinding. Awalnya terdiri dari dari mesenkimal core
derivate dari lapisan somatic dari lateral plate mesoderm yang akan menjadi tulang dan
jaringan pengikat dari extremitas , dilapisi dengan lapisan dari cuboidal ectoderm.
Ectoderm pada pada bagian perbatasan distal dari extremitas menebal dan berbentuk
Apical Ectoderm Ridge (AER). Daerah mempunyai pengaruh induksi atas daerah sekitar
mesenkim, menyebabkan

ini tetap sebagai populasi yang undiferensiasi , sel yang

berproliferasi cepat , atau progress zone. Selama extremitas tumbuh , sel ini berada
dibawah pengaruh AER berdiferensiasi menjadi cartilage dan otot. Arah perkembangan
dari extremitas ini akan bersifat memanjang proximodistal.

Pada minggu ke 6 umur embrio daerah terminal dari bakal extremitas menjadi
mendatar menjadi bentuk handplate dan footplate, kemudian dari proximal segmen oleh
kontriksi sirkuler . Lebih lanjut konstriksi kedua akan memisahkan bagian proximal
menjadi dua segmen dan bagian utama dari ekstremitas dapat dikenal. Jari jari akan
terbentuk ketika sel mati dai AER akan terpisah menjadi lima bagian. Lebih jauh formasi
dari jari bergantung dari kontuinitas hasil pertumbuhan dibawah pengaruh dari lima
segmen dari ectoderm.
Pada minggu ke tujuh dari gestasi etremitas akan berotasi ke arah yang
berlawanan . Extremitas atas akan berotasi kurang lebih 90 ke arah lateral , sehingga otot
extensor akan terletak sebelah lateral dan posterior

serta ibu jari berada di lateral

semetara extremitas bawah akan berotasi 90 ke arah medial , menempatkan otot extensor
pada permukaan anterior dan ibu jari pada medial.
Ketika bentuk external mulai terlihat , mesenkim akan memendek dan
berdiferensiasi menjadi chodrosit . Pada minggu ke enam pertumbuhan Hyaline cartilage

model pertama , bentuk bayangan dari tulang extremitas akan terebntuk dari chondrosit
ini . Sendi akan terbentuk dari pemendekan dari cartilaginous ketika chondrogenesis
berhenti dan sendi akan terpisah ( joint interzone). Sel pada derah ini akan meningakat
jumlahnya dan densitas dari kavitas sendi dibentuk oleh kematian sel. Sel sekitar akan
berdiferensiasi menjadi kapsul sendi .

Ossifikasi
Ossifikasi dari tulang ekstremitas , endochindral ossification di mulai ketika akhir
dari masa embrionik. Pusat primer ossifikasi (primary ossification center) terdapat pada
seluruh tulang panjang pada minggu ke 12 dari pertumbuhan. Bentuk dari pusat primer
ini terletak pada shaft atau diafisis dari tulang , endocondral ossifikasi ini secara bertahap
berkembang kearah ujung dari cartilaginous model.
Pada kelahiran diafisis telah lengkap mengalami ossifikasi , tetapi pada dua
ujung yaitu epifisis , tetap berbentuk cartilage. Segera setelah itu , ossifikasi center
muncul pada epifisis ( secondary ossification center). Lempeng kartilago tersisa diantara
diafisis dan pusat ossifikasi epifisis. Lempeng ini , epiphiseal plate, memainkan peranan
penting pada pertumbuhan dari panjang tulang . Endochondral ossifikasi proses terjadi
pada kedua sisi dari lempeng . Ketika tulang telah mencapai panjang maksimal , lempeng
episial akan menghilang dan epifisis bersatu dengan shaft tulang. Pada tulang panjang
terdapat pada setiap sisi , sedangakan pada tulang kecil seperti phalang terdapat pada satu
sisi dan pada tulang ireguler seperti vertebra , satu atau lebih pusat ossifikasi primer dan
biasanya beberapa pusat ossifikasi sekunder.

Osteology
Ossa carpali atau ossa carpi , berjumlah delapan buah untuk setiap manus,
tersusun dalam dua barisan. Baris proximal dari sisi radial ke sisi ulnar adalah os
scaphoideum , os lunatum , os triquetrum, os pisiforme. Pada baris distal dari radial ke
sisi ulnar adalah os trapezium atau disebut juga mutangulum mayus , os trapezoideum atu
os multangulum minus, os capitatum dan os hamatum.
Semua os carpalia mempunyai 6 fasies kecuali os pisiforme. Fascies ini adalah :
1. Fascies palmaris atau volar ;
2. Fascies dorsalis , permukannnya lebih kasar , merupaka prlekatan untuk ligamentum,
fascies dorsalis lebih lebar , kecuali pada os schpoideum danos lunatum;
3. Fascies proximalis
4.

Fascies distalis , kedua permukaan terakhir ini mempunyai fascies articularis bagian
proximal , umunya complex

5. Fascies Medialis atau ulnaris.


6. Fascies lateralis atau radius

Ossa Carpalia deretan proximal


Os Scaphoideum atau os naviculare adalah tulang terbesar di baris proximal dan
dinamai demikian karena mirip dengan perahu. Fascies proximalisnta convex, halus
berbentuk segitiga dan berartikulasi dengan os radius. Fascies distalis juga halus convex,
berbentuk segitiga dan dibagi dua menjadi dua bagian dengan peninggian ringan , yang
lateral bersendi dengan os trapezoideum. Fascies dorsalisnya sempit dan kasar untuk
perlekatan ligamentum. Fascies palmaris concave, pada margo lateralis terdapat
penonjolan bulat yng disebut tuberculim ossis navicularis untuk perlekatan retinaculum
mm flexorum dan kadang untuk origo m. Abductor policis brevis. Fascies lateralis atau
fascies radialis kasar dan sempit untuk perlekatan ligamentum collaterale carpi radiale
articulatio radiocarpae. Fascies medialis atau ulnaris menunjukan dua faset articularis
yang proximal lebih kecil, berbentuk semilunaris datar , bersendi dengan os lunatum ,
sedang yang distal lebih besar, concave, akan membentuk cekunagan bersama sama
dengan os lunatum , bersendi dengan caput os capitatum.

Artikulasi : Os scaphoideum bersendi dengan dengan lima tulang yaitu bagian


proximal bersendi dengan os radius , bagian distal dengan os trapezium dan os
trapezoideum sementara dengan capitatum dan os lunatum.

Os lunatum atau semilunar bone , pada permukaanya dapat dibedakan denagn adanya
cekungan dan peningian . tulang ini terletak di deretan proximal antara os schapoideum
da os triquetrum, Permukaan proximalis nya convex dan halus, bersendi dengan os
radius. Permukaan distalisnya concave bersendi dengan caput os capitatum dam melalui
fascies articularis yang panjang akan bersendi dengan caput os hamatum. Permukaan
dorsal dan fascies palmaris kasar , untuk perlekatan ligamentum. Permukaan lateral
dengan fascies articularis bebrbentuk quadrilateral halus untuk bersendi denagn os
triquetrum.
Articulasio: Os lunatum bersendi dengan 5 tulang yaitu bagian proximal dengan
os radius, di bagian distal dengan os capitatum dan os hamatum, di lateral dengan os
schapoideum sementara di bagian medial denagan ostriquetrum.

10

Os triquetrum atau cuneform bone bentuknya seperti piramid dengan fascies


artikularis oval untuk bersendi dengan pisiforme. Tulang ini terletak di deretan proksimal
sisi ulnar is carpalia. Permukaan proximal sisi medial kasar merupakan bagian bangunan
non artikuler, dan bagian lateralnya bersifat convex

untuk bersendi dengan discus

articularis di articulatio radiocarpea. Permukaan distal mengarah ke lateral , concave dan


melengkung halus untuk bersendi denagn os hamatum. Permukaaan dorsalnya kasar
untuk melekat ligamentum. Permukaan palmar menunjukan adanya fascies articularis
oval untuk bersendi dengan os pisiforme di sisi medial, sedang sisi lateral kasar unutk
melekatnya ligamentum. Permukaan palmaris menunjukan adanya fascies articularis oval
untuk bersendi dengan os pisiforme di sisi medial, sedang sisi lateral kasar untuk tempat
melekatnya ligamentum. Permukaan palmaris menunujukan adanya fascies articularis
oval untuk bersendi dengan os pisiforme di sisi medial, sedang sisi lateral kasar untuk
melekatnya ligamentum. Permukaan lateral , basisnya berbentuk piramid, ditandai oleh
fascies articularis quadrilateral datar untuk bersendi dengan os lunatum . Permukaan
medial, merupakan puncak dari piramid, berujung runcing dan kasar untuk perlekatan
ligamentum collaterale carpi ulnare articulatio radiocarpea
Artikulasi. Os triquetrum bersendi dengan tigs tulang yaitu di sebelah lateral
dengan os lunatum, sebelah anterior dengan os pisiforme, di distal dengan os hamatum,
dan dengan discus articularis trianguler yang memisahkan os triquetrum dari ujung os
ulnae di bagian proximalnya
Os Pisiforme mudah dikenal oleh karena ukuranya kecil dengan fascies
articularis tunggal. Tulang ini terletak di anterior ossa carpalia lainnya dan bentuknya
spheroidal. Pada permukaan dorsalnya ada fascies articularis oval yang halus untuk
bersendi dengan os triquetru, fascies artikularis ini lebih ke arah proximal , tapi tidak
sampai ke batas disatl tulang. Permukaan palmaris bulat dan kasar , untuk perlekatan
retinaculum mm flexorum , m flexor carpi ulnaris dan m abductor digiti minimi.
Permukaan lateral dan medialnya kasar serta convex.
Artikulasi : Os pisiforme bersendi dengan satu tulang yaitu os triquetrum

11

Ossa Carpalia deretan distal


Os Trapezium atau os multangulum mayus dapat ditemukan sulcus yang dalam
di fascies palmarisnya. Tulang ini terletak di sisi radial carpus, antara os scaphoideum
dengan os metacarpale I. Permukaan proximal sisi medialnya halus untuk bersendi
dengan os scaphoideum , sedang sisi lateralnya kasar dan berlanjut pada ascies lateralis.
Permukaan distal oval bebentuk pelana, untuk bersendi dengan basis os metacarpale I.
Permukaan dorsal kasar , fascies palmaris sempit dan kasar . Pada bagian proximal
terdapat sulcus dalam yang dilalui tendo m.flexor carpi radialis dan di lateralnya terdapat
peninggian yang miring. Permukaan ini untuk origo m.opponens pollicis dan m abductor
dan flexor brevis, juga untuk perlekatan retinaculum mm.flexorum. Fascies lateralisnya
besar dan kasar, untuk perlekatan ligamentum. Fascies medialis menunjukan dua faset
yaitu : yang proximal, besar dan concave, untuk berartikulasi dengan os trapezoideum,
sedangkan yang distal, kecil dan oval untuk berartikulasi dengan basis os metacarpale II.

Articulasi .Os Trapezium bersendi dengan empat tulang , proximal dengan os


schapoideum, ke arah distal dengan metacarpale I dan ke arah medial dengan os
trapezoideum dan os metacarpale I

12

Os trapezoideum atau os multangulum minus adalah tulang terkecil di baris


distal. Bentuknya segitiga dengan bagian yang lebar disebelah dorsal , sedang ujung yang
sempit pada fascies palmaris serta ditemukan adanya empat fascies articularis untuk
bersendi denga tulang di sekitarnya . Fascies proximalis bersendi

dengan os

Schapoideum ; fascies distalisnya dibagi oleh garis yang meninggi menjadi dua fascies
yang tidak sama besar, untuk bersendi dengan ujung proximal os metacarpale II. Fascies
dorsalis dan fascies palmaris kasar untuk perlekatan ligamentum lebih besar diantara
keduaanya. Fascies alteralis convex dan halus berartikulasi dengan os trapezium. Fascies
medialis concave dan halus di anterior untuk bersendi dengan os capitatum tapi bagian
yang kasar di dorsal untuk perlekatan ligamentum interoseus.
Artikulasi : Bersendi dengan empat tulang, yaitu di proximal dengan os
schapoideum, di distal dengan os metacarpale II, di lateral dengan os tarpezium dan
disebelah medial dengan os capitatum.

13

Os capitatum atau os magnum merupakan tulang terbesar dan terletak di


tengah- tengah di antara ossa carpalia lainnya. Pada tulang ini dijumpai caput , yang
akan besendi dengan cekunagn tang dibentuk oleh os schapoideum dan os lunatum,
bagian yang menyempit disebut collum , dan corpus. Fascies proximal bulat , halus
besendi dengan os lunatum. Fascies distalis mempunyai tiga facet untuk berartikulasi
dengan os metacarpale II, III, IV. Fascies dorsalis luas dan kasar , fascies palmaris sempit
bulat dan kasar untuk perlekatan ligamentum dan sebagian m.adductor pollicis . Fascies
lateralis bersendi dengan os trapezoideum dengan melalaui facet dan lekukan kasar
untuk perlekatan ligamentum interosseus. Di sebelah proximalnya terdapat fascies
articularis halus dan convex untuk bersendi dengan os hamatum

melalui fascies

articularis halus dan concave yang terletak di bagian proximal dan dorsalnya; fascies
palmarisnya untuk perlekatan ligamentum interosseus .

14

Os Hamatum dengan mudah dikenali karena adanya processus seperti kait yang
menonjol ke fascies palmaris; tonjolan itu disebut hamulus ossis hamati. Processus ini
memberikan perlekatan untuk retinaculum untuyk retinaculum m flexorum dan m flexor
carpi ulnaris dan di permukaan medialnya untuk m.flexor carpi iulnaris dan di permukaan
medialnya untuk m.flexor digiti minimi brevis dan m.opponens digiti minimi, sisi
lateralnya terdapat sulcus yang dilalui tendo m.flexores menuju vola maus. Tonjolan ini
terletak di medial dan distal carpus, bersandar di os metacarpal IV dan V. Fascies
proximalis sempit dan convex, dan halus untuk bersendi dengan os lunatum. Fascies
distalis akan bersendi dengan os metacarpal IV dan V. Fascies proximalis sempit,
convex dan halus untuk bersendi dengan os lunatum. Fascies distalis akan bersendi
dengan os metacarpal IV dan V melaluyi fascies artikularis concave yang dipisahkan
oleh peninggian . Fascies dorsalis berbentuk segitiga dan kasar untuk perlekatan
ligamentum.

Artikulatio
Terbagi menjadi 2
- Ligamen ekstrinsik : Radiocarpal dan carpalmetacarpal
- Ligamen intristik

: Intercarpal

Artikulatio Radiocarpaea ( Wrist Joint)

15

Articulatio Radiocarpaea atau wrist joint bertype sebagai condyloid joint atau
arikulasio ellipsoidea. Formasi ini terdiri dari bagian distal dari Radius dan permukaan
bawah dari inter artikular fibrocartilage pada satu sisi dan Schapoid, semilunar dan
cuneiform pada sisi lainya. Facies artikularis Os radii dan discus articularis membentuk
permukaan concave berbentuk ellips tranversal. Permukaan artikular dari schapoid ,
lunate, and triquetrum membentuk permukaan yang licin , convex , dan condyle.
Anterior ligament : Radiocarpeum volare,
Ligament ini

disebut juga

Taleisnik's extrinsic ligaments. Ligamen Volar

radiocarpal lebih kuat dibanding

dorsal ligaments. Ligamen ini terdiri dari

radioscaphocapitate (RCL), Radiolunotriquetral (RTL), radioscapho-lunate (RSL)


Radioschaphocapitathe ligamen ini menahan wrist join melawan pronasi radiocarpal and
translasi ulnocarpal. Juga dipercaya merupakan stabilisasi dari distal pole scaphoid.
Merupakan pita membranosea kuat melkat ke margo anterior ujung distal radius,
ke processus styloideus dan ke fascies palmaris ujung distal ulna, serabut: serabutserabutnya berjalan ke distal dan ke arah ulnar berinsersio di fascies palmaris os
scphoideum, os lunatum, os triquetrum beberapa serabut melanjutkan diri ke os
capitatum. Membrana ini akan bertambah luas akibat adanya fasciculusnya yang terletak
di superfisialnya membentang dari basis processus styloideus ulna menuju ke os lunatum
dan os triquetrum. Ligamentum ditembus oleh vasa darah dan pada fascies palmaris
berhubungan dengan tendo-tendo m.flexor digitorum profundus dan m.flexor pllicis
longus: ligamentum ini melekat dekat dekat dengan tepi anterior discuss articularis
articulatio radioulnaris distalis.
Ligamentum ini mempunyai area yang lemah pada sisi radial ( space of Poirier)
yang memberikan suports yang lebih sedikit terhadap Schapoid, lunate, dan trapezoid.

16

Posterior Ligament radiocarpeum dorsale


Lebih tipis dan kurang kuat bila dibanding dengan ligamentum radiocarpeum
volare dan bagian proximal melekat di tepi posterior ujung distal radius ; serabutnya
berjalan miring ke distal dan ke arah ulnar untuk melekat di bagian distal fascies dorsalis
os schapoideum, os lunatum, intercarpeum dorsale. Permukaan dorsalisnya berhubungan
dengan

tendo mm extensores untuk digiti, sedang permukaan ventralisnya bersatu

dengan discus articularis.


17

Ulnocarpal
Merupakan pita serabut bulat , yang di sebelah proximal melekat di ujung distal
melkat di ujung distal processus styloideus ulna dan ke distal terbagi ke dalam dua
fasciculli yang masing masing melkat di sisi medial os triquetrum, dan os pisiforme serta
ligamentum carpi transversum

TFCC( Triangular fibrocartilage complex)


Merupakan struktur yang mempunyai origo lebih banyak pada radius dan
memanjang menuju caput ulna dan wrist joint bagian ulna menuju kearah basis
metacarpal V
Gerak
Pergerakan yang dimungkinkan di wrist joint : Flexi, extensi, abduksi, adduksi
dan sirkumductio.
Artikulatio intercarpea
Artikulatio ini dapat dibedakan menjadi tiga bagian :

18

1. Articulatio di baris proximal oss carpal


2. Articulatio di baris distal oss carpal
3. Artticulatio antara deretan proximal et distal oss carpal
Artikulatio pada baris proximal:
Bertype articulatio plana atau gliding joint. Antara os schapodeum, os lunatum
dan os triquetrum saling dihubungkan

oleh ligamentun intercarpeum dorsale,

ligamentum intercarpeum palmare (volare) dan ligamentoum intercarpeum interosseum.


Ligamentum intercarpeum dorsale.: Ligamentum ini jumlahnya 2 buah , terletak
tranversal di belakang baris proximal oss carpi. Ligamentum ini meghubungkan antara
os scaphoideum dengan os lunatum , dan os lunatum dengan triquetrum.
Ligamentum intercarpeum palmare. Ligamentum ini juga berjumlah dua buah ,
menghubungkan antara os lunatum dengan os triquetrum; ligamentum intercarpeum
dorsale, dan terletak di profundus tendo mm. Flexores dan ligamentum radiocarpeum
palmare.
Ligamentum intercarpeum interosseus. Ligamentum ini tersusun dua pita kecil, yang satu
menghubungkan antara os lunatum dengan os scaphoideum dan yang lainya
menghubungkan os schpoideum dengan os triquetrum.
Ligamentum yang berhubungan dengan os pisiforme adalah capsula artikularis
dan dua ligamenta intercarpea palmaris. Capsula articularis adalah membrana tipis yang
menghunbungkan os pisiforme ke os triquetrum; capsula ini dilapisi oleh membrana
synoviale. Dua ligamenta intercarpea palmaria merupakan pita serabut yang kuat nerujud
sebagai (a) ligamentum pisohamatum, menghubungkan antara os piforme dengan os
hamatum dan (b) ligamantum piso hamatum, menghubungkan antara os pisiforme ke
basisi os metacarpale V. Ligamentum ini merupakan perpanjangan tendo m.flexor carpi
ulnaris.
Articulatio di baris distal ossa carpi.
Articulatio ini juga bertype sebagai articulatio plana atau gliding joint; tulang tulangnya
saling dihubungkan oleh ligamenta intercarpea dorsalia, ligamenta intercarpea palmaria
dan ligamenta intercarpea interossea.

19

Ligamenta intercarpea dorsalia berjumlah tiga buah, membentang secara


tranversal dari satu tulang ke tulang lainya pada fascies dorsalis, menghubungkan os
trapezium dengan os trapezoideum, os trapezoideum dengan os capitatum dan os
capitatum dengan os hamatum.
Ligamenta intercarpea palmaria juga ada tiga, membentang seperti ligamenta
intercarpea dorsalia tetapi pada fascies palmaris.

Ligamenta intercarpea interossesea ini bejumlah tiga buah dan lebih kuat

bila

dibandingkan dengan yang terdapat pada di deretan proximal oss carpi. Satu ligamentum
terletak antara os capitatum dan os hamatum, yang kedua terletak antara os capitatum
dan os trapezoedium dan yang ketiga terletak antara os trapezoedeum dan os trapezium.
Ligamentum yang pertama merupakan ligamentum yang terkuat sedang yang terakhir
terlemah.

20

Artikulatio antara deretan proximal dan distal oss carpi.


Artikulatio yang dibentuk antara os schapoideum, lunatum dan os triquetrum di bagian
proximal, dan deretan distal oss carpi , disebut mid carpal joint, yang dibangun oleh tiga
bagian berbeda; di bagian tengah caput os capitatum dan fascies superior ossis hamati
berartikulasi dengan cekungan dalam yang dibentuk os scaphoideum dan os lunatum,
membentuk ball and socket joint. Pada sisi radial , os trapezium dan trapezoideum
berartikulasi dengan os schapoideum dan pada sisi ulnar , os hamatum berartikulasi
dengan os triquetrum , membentuk arikulasio plana atau gliding joint.
Ligamenta yang memperkuat artikulatio ini adalah ligamentum intercarpeum palmaria,
Ligamentum intercarpeum dorsale , ligamentum collaterale carpi ulnare , ligamentum
collaterale carpi radiale.
Ligamenta intercarpea palmaria
Terdiri dari serabut serabut pendek , yang berjalan dari fascies palmaria deretan proximal
oss carpi menuju ke depan os capitatum.
Ligamentum intercarpea dorsalia
Ligamentum ini juga tersusun oleh serabut serabut pendek merupakan bundle serabut
ireguler yang berjalan abtara facies dorsalis deretan proximal dan distal os carpi.
Ligamentum collaterale carpi radiale et carpi ulnare.
Ligamentum ini sangat pendek , yang masing masing terletak di sisi radial dan ulnar
carpus. Ligamentum yang pertama terlihat lebih jelas dan kuat, menghubungkan os
triquetrum dengan os hamatum; ligamentum ini kemudian melanjutkan diri kedalam
ligamantum collaterale di articulatio radiocarpea.

21

Gerak
Gerakan di manus dan carpus melibatkan empat fascies articularis: (a) Fascies articularis
di ujung distal radius dan discus arikularis (b) Fascies articularis di ujung proximal os
schapoeideum, os lunatum, dan os triquetrum, os pisiforme tidak memiliki peran yang
berarti pada pergerakan manus, (c) fascies artikularis yang berbentuk huruf S yang
dibentuk oleh fascies artikularis inferior os schapoideum, os lunatum , dan os triquetrum
(d) fascies articularis superior ossa carpi deretan distalis yang saling berhadapan dengan
fascies articularis inferior os schapoedeum, os luantum dan os riquetrum . Semua fascies
ini membentuk dua articulatio; yaitu (1) Di bagian proximal , articulatio radiocarpea dan
(2) Di bagian distal midcarpal joint.
Articulatio radiocarpea bertype sebagai articulatio conyloidea atau artculatio ellipsoidea,
oleh karena itu semua gerakan dapat terjadi , kecuali rotasi. Flexi dan extensi merupakan
gerakan yang paling bebas, dan gerak ekstensi lebih besar dari flexi, oleh karena facies
articularis di ossa carpi jauh melebar ke facies dorsalis dari pada ke facies palmaris. Pada
gerakan ini ossa carpi bergerak lemah terhadap axis transversal antara ujung processus
styloideus raduu dan ulnae. Gerak adductie dan abductie juga dapat terjadi di articulatio
ini; gerak adductie lebih luas dibanding dengan gerak abductie. Pada gerakan ini carpus
bergerak terhadap axis anteroposterior. Selain itu gerakan circumductio juga dapat
dijumpai di sini, yang merupakan gerak tabungan antara gerak adductie, extensi, abductie
dan flexi. Gerak rotasi tidak dapat terjadi di sini, kecuali gerak rotasi sebagai efek gerak
pronasi dan supinasi dari radius pada ulna.
Gerakan flexi dilakukan oleh m.flexor carpi radialis, m.flexor carpi ulnaris, dan
,.palmaris longus; gerak extensi dilakukan oleh m.extensor carpi radialis longus et brevis
serta ,.extensor carpi ulnaris; gerak adductie (flexi-ulnar) dilakukan oleh m.flexor carpi
ulnaris dan m.extensor carpi ulnaris, dan gerak abductie (flexy-radial) dilakukan oleh
m.extensor carpi radialis longus et brevis, serta m.flexor carpi radialis. Apabila digiti
dalam keadaan extensi, flexi pada articulatio radiocarpea dilakukan oleh m.flexor carpi
radialis dan ulnaris, dan gerak extensi dibantu oleh m.extensor digitorum communis.
Apabila digiti dalam posisi flexi, flexi dari articulatio radiocarpea dibantu oleh m.flexor
digitorum superficialis et profundus,d an extensi dilakukan oleh m.extensor carpi radialis
dan ulnaris.

22

(2). Gerakan utama yang terjadi di midcarpal joint adalah flexi dan extensi dan
sedikit gerak rotasi. Dalam flexi dan extensi, yang merupakan gerak paling luas, os
trapezium dan os trapezoideum di sisi radial, dan os homatum pada sisi ulnar menggeser
ke arah depan dan belakang masing-masing terhadap os scaphoideum dan os triquetrum,
sementara caput os capitatum dan facies superior os humatum memutar pada cavitas yang
dibentuk bersama antara os scaphoideum dan os lunatum. Flexi di tempat ini lebih bebas
dari pada extensi. Gerak rotasi di sini sangat sedikit, yaitu caput os capitatum berputar
terhadap axis vertikal melalui pusat sendi, sementara itu pada saat yang sama gerakan
menggeser bergerak ke lateral dan medial terhadap sendi ini.
Articulatio carpometacarpea
(a). Articulatio carpometacarpea pollicis. Articulatio ini dibentuk oleh facies
articularis yang saling berhadapan antara os metacarpale I dengan os trapezium.
Articulatio ini bertype sebagai articulatio sellaris atau saddle joint yang dibungkus oleh
capsula halus dan kuat yang membentang di pinggir basis os metacarpale I menuju ke
tepian kasar di facies articularis ossis trapezium, tebal di sisi lateral dan dorsal serta
dilapisi oleh membrana synoviale.
Gerak, pada articulatio ini gerakan yang dapat dilakukan adalah flexi dan extensi
dalam bidang palmaris; gerak abductie dan adductie terjadi pada bidang yang
berpotongan secara tegak lurus dengan bidang palmaris, sementara gerak circumductio
dan gerak opposisi juga dapat terjadi. Gerak opposisi diartikan bila facies palmaris pollex
menyentuh ujung dari facies palmaris digiti yang lainnya pada manus yang sama; lawan
dari gerakan ini disebut reposisi. Gerak ke depan pollex yang menjauhi facies palmaris
disebut abductie, sedang kebalikannya disebut adductie. Gerakan ke medial pollex dalam
bidang palmaris disebut flexi, sedang sebaliknya disebut extensi.
Gerak flexii dilakukan oleh m.flexor pollicis longus etbrevis dengan dibantu m.
Adductor dan m.opponens, pollex dapat mencapai vola manus. Gerak extensi dilakukan
oleh m.extensor pollicis longus. Kontraksi m.extensor pollicis brevis menghasilkan posisi
tengah-tengah antara extensi dan abductie. Abductie dilakukan oleh m.abductor pollicis
longus et brevis. Adductie dilakukan oleh m.adductor pollicis dengan m.interosseus
palmaris I. Gerak opposisi dilakukan oleh m.opponens dibantu dengan mm.abductores.

23

(b). Articulatio carpometacarpeae (yang lainnya). Articulatio ini dibentuk oleh


ossa carpi dengan basis os metacarpale II, III, IV, dan V, bertype sebagai articulatio
planai atau gliding joint. Tulang tulang itu disatukan oleh ligamenta carpometacarpea
dorsalia, ligamenta carpometacarpea palmaria dan ligamenta interossea
Ligamenta carpometacarpea dorsalia terlihat sangat kuat dan mudah dikenali,
menghubungkan ossa carpi dengan basis ossa metacarpalia di facies dorsalis.
Os metacarale II dilekati dua fasciculi, satu berasal dari os trapezium dan yang lainnya
dari os trapezoideum; os metacarpale III juga dilekati dua fasciculi, masing-masing dari
os trapezoideum dan os capitatum. Os metacarpale IV menerima dua fasciculi masingmasing dari os capitatum dan os humatum, sedang os metacarpale V menerima satu
fasciculus dari os homatum yang melanjutkan diri dengan ligamentum yang sama pada
facies palmaris.
Ligamenta carpometacarpea palmaria ini mempunyai susunan yang sama dengan
dorsal, kecuali untuk os metacarpale III yang menerima tiga fasciculi; yang lateral dari os
trapezium, terletak superficial terhadap vagina tendinis m.flexor carpi radialis, yang
intermedia dari os capitatum dan yang medial dari os hamatum.
Ligamenta interossea. Ligamenta interossea ini pendek dan tebal, terletak dalam
satu articulatio carpometacarpeal ligamenta ini akan menghubungkan permukaan yang
saling berhadapan di sudut bawah os capitatum dan os hamatum dengan facies articularis
yang sesuai pada os metacarpale III dan IV.
Gerak. Gerakan pada articulatio carpometacarpe terbatas hanya dengan gerakan
menggeser dari setiap facies articularis masing-masing. OS metacarpale dari digitus
minimus sangat luas geraknya, kemudia pada digitus annularis; os metacarpale untuk
index.
Musculi dan fasciae di regio manus
Musculi di manus dibagi ke dalam: (1). Musculi yang melekat di pollex, yang
terletak di sisi radial dengan membentuk tonjolan, yang disebut dengan eminentia
thenaris. (2). Musculi yang melekat di digitus minimus yang terletak di sisi ulnar
sehingga membentuk eminentia hypothenaris dan 3). Musculi yang terletak di bagian
tengah manus, terletak di antara ossa metacarpalia.

24

Fascia subcutanea atau tela subcutanea di facies palmaris antebrachium berubah


sifatnya secara mendadak di bagian distal carpus mulai dari jaringan lembut yang mudah
bergerak ke dalam jaringan kuat yang menutupi vola manus dan facies palmaris digiti.
Jaringan yang terakhir initersusun dengan banyak jaringan lemak, tetapi tidak mudah
untuk dipisahkan ke dalam lamina superficialis dan profunda. Pita fibrosa dan septa
muncul dari jaringan lemak disini yang membagi jaringan lemak ini ke dalam lobuli
granuler yang dibatasi oleh fascia profunda. Dermisnya sangat kompak, tidak hanya
sebagai proteksi terhadap struktur dibawahnya, tetapi juga untuk menahan infeksi dari
permukaan; tetapi pita yang berjalan vertikal dapat menuntun proses infeksi dari
permukaan menuju ke lamina profunda. Fascia subcutanea melakat pada fascia profunda
yang menutupi vola manus, tetapi persatuan kedua fascia ini terjadi di daerah kulit
setinggi carpus, membentuk lipatan di vola manus dan facies palmaris digiti. Pada sisi
medial dan lateral manus dan digiti, fascia ini berubah karakternya secara perlahan-lahan
untuk akhirnya melanjutkan diri ke dalam fascia di dorsum manus.
Fascia subcutanea dorsum manus dan digiti sangat halus dan mudah bergerak,
seperti yang terdapat di antebrachim. Dua fasciae di sini dapat di identifisirl lamina
superficialisnya merupakan lapisan yang tipis dengan banyak mengandung jaringan
lemak; sementara lamina profunda tersusun atas serabut-serabut fibrosa, banyak
mengandung venae superficiales dan nervi cutanei. Lapisan ini terpisah dari fascia
profunda oleh fascial cleft yang jelas sehingga memberikan gerak bebas terhadap kulit di
dorsum manus.
Fascia profunda di carpus. Fascia antebrachi setingi carpus memadat ke dalam
bentuk pita annuler sebagai pegangan tendo musculi di antebrachium untuk menahan
musculi di dekat carpus. Selanjutnya, pemadatan fascia ini disebut dengan retinaculum
mm,flexorum dan retinaculum mm.extensorum

25

Retinaculum mm.flexorum
Ada dua pita penting dalam retinaculum ini, yaitu: (a) ligamentum carpi palmare
atau ligamentum carpi volare dan (b) ligamentum carpi transversum
(a). Ligamentum carpi palmare atau ligamentum carpi volare
Ligamentum ini tidak perlu dikacaukan dengan ligamentum carpi transversum,
yang merupakan bagian distal dari fascia antebrachii yang mendadak menebal di setinggi
carpus akibat adanya tambahan bundle serabut-serabut transversal yang kuat.
Ligamentum ini di sebelah lateral dan medial melekat di processus styloideus ulnae dan
radii dan di bawah ini terdapat tendo mm.flexores. Di ujung distalnya sulit untuk dikenali
oleh karena bersatu dengan ligamentum carpi transversum, kecuali di tempat munculnya
a.ulnaris di bawah ligamentum carpi palmare menjadi terletak superficial ke ligamentum
carpi trasversum.
Hubungan tendo mm.flexores satu dengan lainnya dan terhadap nervi serta vasa
darah di carpus sangat penting terutama dalam bidang chirurgi oleh karena mereka
seringkali mengalami cedera akibat kerja yang harus memerlukan tindakan segera

26

Ligamentum carpi transversum.Ligamentum carpi transversum atau disebut


retinaculum flexorum atau ligamentum annulare anterior. Ligamentum ini merupakan
pita fibrosa yang kuat yang membentang di atas cekungan di facies palmaris ossa
carpalia, membentuk saluran yang disebut canalis carpi , untuk jalan tendo panjang
mm.flexores dan n.medianus. Di sebelah medial, ligamentum ini melekat di os psiforme
dan hamulus ossis hamati dan di lateral melekat di os scaphoideum dan bagian medial
facies palmaris dan tonjolan di os trapezium. Di bagian proximal, ligamentum ini bersatu
dengan ligamentum carpi palmare, tetapi kadang-kadang ligamentum ini tetap merupakan
lapisan tersendiri yang letaknya leih superficialis yang dipisahkan oleh adanya a.ulnaris
dan n.ulnaris. ligamentum ini akan melekat dengan apponeurosis palmaris, yang terletak
lebih superficial darinya dan membentuk serabut-serabut miring menuju ke permukaan
dalam aponeurosis palmaris tersebut. Perlekatannya pada os trapezium dalam dua bagian,
yaitu satu pada setiap sisi dari cekungan untuk jalan tendo m.flexor carpi ulnaris.
M.flexor carpi ulnaris di tempat insertionnya, memberikan serabut-serabut tendinis ke
ligamentum ini dan ke musculi pendek di pollex dan digiti minimi dari tempat origonya
sampai jauh membentang.

27

28

Vagina tendinum mm.flexorum di carpus


Tendo yang berjalan di bawah ligamentum carpi transversum dibungkus oleh
pembungkus khusus dari saccus synovialis. Bungkus yang besar, yang membungkus
seluruh tendo mm.flexores superficiales dan profundae disebut dengan vagina tendinum
mm.flexorum digitorum communium atau bursa ulnaris dan bungkus yang kecil
membungkus m.flexor pollicis longus disebut vagina tendinis m.flexoris pollicis longi
atau bursa radialis. Mereka membentang ke proximal sejauh 2,5 cm dari ligamentum
carpi transversum. Bursa radialis membentang kedistal sampai ke ujung phalanx distalis
pollex, di tempat insertio m.flexor pollicis longus membentuk vagina tendinis m.flexor
pollicis longi. Bursa ulnaris melanjutkan diri ke distal sampai di pertengahan vola manus,
sedang untuk yang mengikuti digiti quinti tetap memanjang sampai ujung digitus tersebut
membentuk vagina tendinum digitorum manus; tetapi kadang-kadang juga dijumpai celah
sempit di vagina tendinum digitorium yang terdapat di digiti quinti ini. Pada umumnya,
di pertengahan vola manus atau kira-kira dipertengahan ossa metacarpalia vagina
tendinum mm.flexorum digitorium communium ini berakhir oleh adanya diverticula di
sekitar tendo yang menuju ke digitus secundus, digitus medius dan digitus annularis; oleh
karena itu di tempat ini, tendo yang menuju ke digitus secundus, medius dan anularis
tersebut di atas. Tidak dibungkus oleh vagina tendinum dalam jarak tertentu. Selanjutnya,
vagina tendinum digitorum manus akan muncul kembali kira-kira mulai setinggi caput
ossa metacarpalia terus berjalan ke distal sampai di ujung digitus yang bersangkutan.
Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa infeksi dapat menjalar melalui vagina tendinum
digitorum ke vola manus bahkan sampai pollex dan digitus minimus; tetapi infeksi
tersebut kiranya dapat terbatas di tempat itu bila infeksi tersebut menyangkut vagina
tendinum pada tiga digiti yang di tengah.

29

Retinaculum mm.extensorum
Retinaculum mm.extensorum atau ligamentum carpi dorsalis atau disebut juga
dengan ligamentum annulare posterior. Di bawah ini retinaculum ini terdapat tendo
mm.extensorum; retinaculum ini merupakan bagian distal fascial antebrachii yang
mengalami penebalan mendadak akibat adanya bundle serabut-serabut collagen
transversal. Serabut-serabut collagen ini berjalan miring membentang ke distal menyilang
dari sisi radial menuju ke sisi ulnar. Retinaculum ini di sebelah medial melekat di
processus styloideus ulnae dan juga ke os triquetrum dan os pisiformae dan kelateral
melekat di margo lateralis ossis radii. Antara tepi lateral dan medial, retinaculum ini akan
melekat di peninggian pada facies dorsalis ossis radii.

30

Vagina tendinum mm.extensorum


Antara retinaculum mm.extensorum dan ossa carpalia terdapat enam tunnel/
compartemen untuk jalan tendo, yang masing-masing compartemen tersebut dibungkus
oleh vagina tendinis yang saling terpisah, yaitu:
(1). Pada sisi radial (lateral) processus styloideus radii terdapat vagina tendinum
untuk tendo m.abductor pollicis longus (APL) dan m.extensor pollicis brevis (EPB). EPB
tendon ini terletak lebih ke ulnar dibandingkan APL ( APL ini sering mengalami gesekan
sehingga menyebabkan de Quervain tenosynovitis , dimana tendo ini perlu direlease pada
tindakan pengobatan)
(2). Di sebelah dorsal processus styloideus terdapat vagina tendinum untuk tendo
m.extensor carpi radialis longus et brevis
(3). Di sekitar pertengahan facies dorsalis ossis radii terdapat vagina tendinis
untuk tendo m.extensor pollicis longus
(4). Lebih ke arah medial lagi terdapat vagina tendinum untuk tendo
mm.extensorum digitorum communis dan mm.extensoris indicis proprii
(5). Berhadapan dengan jarak antara radius dan ulna terdapat vagina tendinis
untuk tendo m.extensor digiti quinti
(6). Antara caput dan processus styloideus ulnae terdapat vagina tendinis untuk
tendo m.extensor carpi ulnaris.

31

Semua

vagina tendinis ini berawal dari sebelah proximal ligamentum carpi

dorsalel vagina tendinis yang membungkus m.abductor pollicis longus, m.extensor


pollicis brevis, mm.extensores carpi radialis dan m.extensor carpi ulnaris berakhir tepat di
proximal basis ossa metacarpalia, sementara vagina tendinis untuk m.extensor digitorum,
m.estensor indicis, dan m.extensor digiti minimi lebih panjang sampai di hubungan antara
bagian proximal dengan sepertiga tengah ossa metacarpalia.

Fascia profunda di manus


Perlekatan fascia profunda di manus merupakan lanjutan dari fascia antebrachii
yang ditunjukkan di carpus sebagai ligamentum carpi palmare. Frascia ini juga
melanjutkan diri dengan fascia di dorsum manus di pinggir manus, melekat pada os
metacarpale V di sebelah medial, dan pada os meracarpale I dan II di sebelah lateral.
Fascia thenaris, menutupi mm.thenaris di sisi radial manus sedangkan fascia
hypothenaris akan menutupi mm.hypothenaris di sisi ulnar, yang mempunyai struktur
sama seperti yang terdapat di antebrachium, tetapi di bagian tengah manus terlihat lebih
kuat yang disebut dengan aponeurosis palmaris

Aponeurosis palmaris
Aponeurosis palmaris ini dibangun oleh dua komponen, yaitu : (a). Stratum
superficialis yang lebih kuat tersusun atas serabut-serabut longitudinal yang langsung
melanjutkan diri ke dalam tendo m.palmaris longus, dan (b). Stratum profundum yang
lebih tipis dari serabut-serabut transversal yang melanjutkan diri ke dalam ligamentum
carpi palmare. Kedua strata ini saling bersatu dan sebagian lagi saling beranyaman.
Stratum profundum melekat pada ligamentum carpi transversum dan akhirnya berjalan
miring menuju ke aponeurosis. Serabut-serabut longitudinal stratum superficialis
membentuk stratum yang sama dengan di bagian proximal manus, tetapi ke arah distal,
mereka membentuk pita divergen yang membentang ke basis digiti, menutupi tendo
mm.flexores longi.

32

Empat pita yang menuju ke digiti lebih kuat dan lebih konstan dari pada yang
menuju ke pollex. Setiap pita ini mempunyai dua akhiran, bagian yang superficial
melekat di kulit, sedang bagian yang profunda berakhir di vagina tendinis mm.flexorum.
Serabut-serabut yang paling superficial melekat di kulit di distal lipatan di vola manus;
serabut-serabut superficial yang lain berakhir di lipatan pada basis digiti.

33

Bagian dari pita yang paling profunda dalam menuju ke vagina tendinisi melalui
dua jalan, yaitu: (1). Beberapa serabut langsung ke distal menuju ke digiti, membantu
terbentuknya vagina tendinis; (2) Sebagian besar lainnya membentuk pita ligamentum
yang menembus ke profunda menuju ke ossa metacarpalia di setiap sisi tendo. Mereka
melakat di tulanga dan mengirimkan serabut-serabutnya menuju ke ligamentum
metacarpale transversum, dengan demikian akan melengkapi pembentukan terowongan
yang terdapat di caput os metacarpale. Di bagian sentral vola manus pita longitudinalis
berjalan divergen dan terpisah satu dengan lainnya, celah antara satu dan lainnya
ditempati serabut-serabut transversal yang ditunjukkan ke distal sebagai pemadatan
stratum profundum dari aponeurosis. Seabut-serabut transversal ini disebut ligamentum
metacarpale transversum superficialis, membentang jauh ke distal sampai ke caput ossa
metacarpalaia, tetapi dari sini ke jaringan di antara digiti, celah ini tidak ditutupi oleh
aponeurosis. Oleh karenanya, di bagian distal, bagian yang tidak ditutupi vasa digitalis
dan nervus dan tendo mm.lumbricales dapat ditemukan melalui pembedahan. Celah ini
dibagian distal akan saling tertutup oleh adanya serabut-serabut transversal dan dibantu
oleh jaringan di antara digiti yang disebut transversal dan dibantu oleh jaringan di antara
digiti yang disebut dengan banyak nama, yaitu fasciculi transversae, atau disebut
ligamentum transversum superficialis digiti, atau ligamenum interdigitalis atau
ligamentum natatorium. Mereka melekat di vagina tendinisi digitorium di basis phalanx
proximalis dan bersatu ke dalam septum fibrosum di sisi digiti yang dikenal dengan
ligamentum cutaneus phalanges. Vasa darah digitales dan nervi masuk ke digiti di bawah
fasciculi transversi dan berhadapan dengan ligamentum cutaneus phalanges dalam
menuju ke ujung digiti. Seperti telah disebutkan di atas, pita serabut-serabut longitudinal
dari aponeurosis palmaris yang membentang menuju ke pollex tidak sekuat seperti yang
menuju ke-empat digiti lainnya. Beberapa serabut melekat ke lipatan longitudinal di vola
manus, banyak pula serabut-serabut yang bersatu dengan fascia thenaris, dan sejumlah
kecil darinya membantu untuk membentuk vagina tendinis m.flexor pollicis longus. Bila
m.palmaris tidak ada, (kira-kira terjadi dalam 13% kasus), perlekatan aponeurosis
palmaris ke ligamentum carpi tranversum adalah kuat sebagai kompensasi terhadap
hilangnya kontinuitas tendo m.palmaris longus ini. M.palmaris brevis kecil saja, tetapi
merupakan musculus yang selalu ditemukan yang terletak superficial terhadap fascia

34

hypothenaris; musculus ini berorigo di margo ulnaris aponeurosis palmaris dan


insertionnya ke kulit di margo ulnaris vola manus.
Aponeurosis palmaris bersatu pada sisi radial dengan fascia musculi thenaris dan
dari garis persatuan membrana ini akan melanjutkan diri di bagian profunda di volar
manus, dan melekat ke os metacarpale I, membentuk septum thenaris. Hal yang sama,
aponeurosis palmaris bersatu dengan fascia hypothenaris dan dari persatuannya ini
septum berjalan di bagian profunda manus untuk menuju ke os metacarpale V, untuk
membentik septum hypothenaris. Kedua septa ini membagi vola manus ke dalam tiga
buah kompartemen, yaitu: kompartemen thenaris, kompartemen hypothenaris serta
kompartemen sentralis.
Suatu keadaan patologis, apabila terjadi penebalan dan pemendekan dari serabut-serabut
longitudinal aponeurosis palmaris yang sebabnya tidak diketahui, tetapi terlihat bersifat
herediter, ditandai dengan terjadinya flexie permanen satu atau lebih jari-jari, keadaan ini
disebut dengan Dupuytrens contracture. Keadaan patalogis ini jarang menyangkut
pada pollex, oleh karena aponeurosis dalam kenyatannya tidak membentang sampai ke
bagian yang paling bebas dari pollex.
Vagina tendinum mm.digitorum
Tendo mm.flexorum digitorum superficiales dan profundum berada di sepanjang
digiti akibat adanya canalis jaringan fibrosa yang kuat. Canalis ini dibentuk oleh facies
palmaris ossa phalanges dan pita collagenosa yang kuat yang melengkung di atas tendo
dan melekat di setiap sisi phalanges. Di pertengahan phalanx proximalis dan phalanx
media, terdapat ligamentum vaginalis digitalis

yang sangat kuat dengan serabut-

serabutnya berjalan transversal. Di depan articulatio, ligamentum ini sangat tipis,


membentuk ligementum cruciatum dan ligamentum annuler. Di ujung proximal, vagina
tendinum bersatu dengan bagian yang paling dalam dari aponeurosis palmaris.

35

Di vagina tendinum mm.flexorum digitorum communium berisi vagina tendinis


m.flexoris pollicis longi sepanjang pollex yang akan melanjutkan diri dengan bursa
radialis, sedangkan vagina tendinis m.flexoris digiti minimi melanjutkan diri dengan
bursa ulnaris; sementara untuk tiga digiti bagian tengah, di bagian proximal saling
bersatu dan berakhir di pertengahan vola manus. Vagina tendinis mm.flexorum digitorum
untuk digitus secundus, medius dan anularis, kemudian muncul kembali mulai setinggi
articulation metacarpophalangea sampai berakhir di masing-masing ujung digitus
Fascia profundum dorsum manus
Fascia profunda di dorsum manus merupakan lanjutan dari fascia antebrachii yang
sebelumnya menebal di daerah carpus akibat adanya jaringan collagen yang berasal dari
ligamentum annulare, bergabung dengan retinaculum mm.extensorum. Fascia ini ked
distal melanjutkan diri dengan fascia hypothenaris di sisi ulnar manus selanjutnya akan
melekat di facies dorsalis os metacarpale V. Di sisi radial manus, fascia ini melanjutkan
diri ke dalam fascia thenaris, untuk kemudian melekat di facies dorsalis os metacarpale I.
Perlekatan fascia ini akan membentuk batas superficial dari kompartemen yang
mengandung tendo mm.extensores digitorum communis, m.extensor indicis proprium
dan m.extensor pollicis longus.
Fascia pada dorsum pollex sesuai dengan yang terletak di manus sendiri, melekat
di sepanjang digitus tersebut dan melekat dengan facies subaponeurotica menjadi satu
lapis; fascia ini, setelah melekat di dorsum os metacarpale II, melebar ke lateral menutupi
m.interosseus dorsalis I, membentuk lapisan antara pollex dengan digitus sedundus
(index), melekat ke sisi ulnar os metacarpale I. Fascia ini kemudian terpisah lagi ke
dalam dua laminae yang membentuk kompartemen yang berisi tendo mm.extensores
untuk pollex, kemudian bersatu lagi membentuk satu lapis, yang melekat di sisi radial os
metacarpale I, yang kemudian akan melanjutkan diri ke dalam fascia thenaris

36

Kompartemen
Kompartemen thenaris menutupi eminentia thenaris di manus dan mengandung
musculus pendek untuk pollex kecuali untuk mm.adductores. Kompartemen ini dibatasi
oleh fascia profunda dan lanjutannya ke dalam membentuk septum thenaris, yang terletak
antara mm.adductores dan m.flexor pollicis brevis. Kompartemen ini tertutup oleh
perlekatan flascia di bagian proximal di ossa carpalia dan ligamentum carpi transversum;
ke distal, melekat di phalanx proximalis di tempat insertio musculus yang dibungkusnya;
ke dorsal, di sepanjang margo cutaneus os metacarpale I dan di ventral, oleh perlekatan
septum thenaris sepanjang mm.adductores. Bersama-sama dengan m.adductor brevis,
adalah m.flexor pollicis brevis dan m.opponens, kompartemen ini mengandung os
metacarpale I, r.palmaris superficialis a.radialis, dan bagian dari tendo m.flexor pollicis
longus dibungkus oleh bursa radialis. Di dalam kompartemen ini, setiap musculus
dibungkus oleh vagina tendinis sendiri-sendiri, dan untuk sebagian besar dipisahkan satu
dengan lainnya oleh spatium fasciae, tetapi spatium ini tidak saling berhubungan satu
dengan lainnya dengan spatium fasciae major di manus.
Kompartemen

hypothenaris

ini

menutupi

eminentia

hypothenaris

dan

mengandung musculus pendek yang melekat di digitus minimus. Kompartemen ini


dibungkus oleh perlekatan fascia hypothenaris dan septum hypothenaris yang terdapat di
antara m.flexor digiti minimi dan m.interosseus palmaris III, fascia ini akan membuat
kompartemen menjadi tertutup oleh perlekatannya di sepanjang os metacarpale V pada
facies dorsalis dan facies palmaris musculus ini dan di sekitarnya. Di dalam
kompartemen ini, setiap musculus dibungkus oleh fascia tersendiri dan dipisahkan satu
dengan lainnya oleh spatium fasciae, tetapi spatium ini tidak berhubungan satu dengan
lainnya atau dengan spatium fasciae major di manus.

37

Kompartemen sentralis/midthenar dibatasi di sebelah lateral dan medial oleh


septum fasciae thenaris dan hypothenaris; di bagian superficialis dibatasi oleh
aponeurosis palmaris, sedang di sebelah profunda oleh membranae fasciae yang
menutupi permukaan tendo m.flexoris longi. Kompartemen ini berisi: tendo mm.flexores
digitorum superficialis et profundus, mm.lumbricales, arcus palmaris superficialis,
r.palmaris n.medianus dan r.superficialis n.ulnaris. Kompartemen ini kecil di sebelah
proximal, tetapi akan menjadi luas di bagian distal sebagai tendo divergen yang menuju
ke digiti. Di bagian proximal akan menutup sampai sejauh perlekatan fascia, tetapi vagina
tendinis membentang ke belakang ke dalam antebrachium, dan akan bersatu di sebelah
distal

dengan

jaringan

tersebut

dan

digiti.

38

Kompartemen adductor-interosseus
Kompartemen di volar manus dipisahkan dari bagian dorsal manus oleh septum
yang dibentuk terutama oleh mm.interossei dan mm.addutores pollicis, dan biasanya
disebut dengan kompartemen adductor-interosseus. Kompartemen ini ditutupi oleh dua
membranae fasciae yang masing-masing melanjutkan diri ke dalam tepi medial dan
lateralnya. Membrana di facies dorsalis disebut dengan fascia interosseus dorsalis,
menutupi dan melekat pada facies dorsalis os metacarpale II-V dan menutupi
mm.interossei dorsalis. Facies palmaris ditutupi oleh fascia interosseus palmaris di
separoh sisi ulnar, dan oleh fascia m.adductores di separoh bagian radial. Kompartemen
ini tertutup oleh perlekatan membrana ini pada tempat origo musculi di bagian proximal,
dan insertionnya di bagian distal. Kompartemen ini berisi os metacarpale II, III,IV dan V,
semua mm.interossei, mm.adductores transversus dan obliquus, arcus palmaris
profundus, dan r.profundus n.ulnari.
Spatium fasciae dapat memisahkan kedua mm.adductores satu terhadap lainnya dan
m.interosseus dorsalis, dan spatium fasciae ini dapat berhubungan dengan spatium
thenaris atau dengan spatium antara pollex dengan index.

39

Kompartemen tendo dorsalis akan tertutup di bagian superficial oleh perlekatan


fascia, dan di bagian profunda oleh membranae fasciae yang menutupi permukaan dalam
tendo mm.extensores, disebut dengan fascia subaponeurotica dorsalis. Kompartemen ini
tertutup di sisi manus oleh persatuan dua membranae ke dalam satu lamina yang
keduanya melekat ke facies dorsalis os metacarpale II dan V. Di bagian distal juga akan
menutup akibat adanya persatuan dua laminae antara digiti dan perlekatannya ke capsula
articularis dan tendo mm.digitorum. Di bagian proximal tertutup oleh persatuan vagina
tendinis yang berjalan di bawah ligamentum carpi dorsalis. Kompartemen ini terpisah
dari fascia subaponeurotica oleh spatium fasciae subcutaneum dan dari fascia interosseus
dorsalis oleh adanya spatium fasciae subaponeurotica.

Musculus
a). Musculi thenares
Termasuk ke dalam musculi thenaris adalah:
1. M.abductor pollicis brevis
2. M.apponens pollicis
3. M.flexor pollicis brevis
4. M.adductor pollicis (caput obliquum et caput transversum
1). M.abductor pollicis brevis atau m,abductor pollicis
Musculus ini tipis, datar, terletak lebih superficial di regio thenaris.
Origo : Melekat di ligamentum carpi transversum, tuberositas ossis scaphoida,
serta di os trapezium; serabutnya berjalan ke lateral dan distal
Insertio : Dengan melalui perantaran tendo tipis, musculus ini melekat di sisi
radial basis phalanx proximalis pollex dan capsula articulatio
metacarpophalangea.
Fungsi :

Untuk a bductie pollex, yaitu menarik pollex menjauh secara tegak


lurus dari vola manus
40

Nervus :

Musculus ini mendapat inmervasi dari n.medianus, yang mengandung


serabut-serabut n.cervicalis ke-6 dan 7.

2). M. Opponens pollicis


Musculus ini kecil, berbentuk trianguler terletak di bawah m.abductor pollicis
brevis.
Origo :

Melekat di peninggian pada os trapezium dan pada retinaculum


mm.flexorum, serabutnya berjalan ke lateral dan distal

Insertio : Di sepanjang sisi radial os metacarpale untuk pollex


Fungsi :

Untuk abductie, flexi dan rotasi os metacarpale di pollex dengan cara


menarik pollex menjauhi vola manus terhadap digiti lainnya.

Nervus :

Musculus ini mendapat innervasi dari n.medianus, yang mengandung


serabut-serabut n.cervicalis ke-6 dan 7

3). M.flexor pollicis brevis


Musculus ini tersusun oleh dua bagian, lateral dan medial. Bagian yang lateral
terletak lebih superficial, perlekatannya sebagai berikut
Origo :

Pada tepi distal retinaculum mm.flexorum dan tepi distal os trapezium;


serabutnya berjalan sepanjang sisi radial tendo m.flexor pollicis
longus, selanjutnya menjadi tendo.

Insertio : Pada sisi radial phalanx proximalis pollex; di tempat ini dijumpai ossa
sesamoidea.
Bagian medial dari musculus ini terletak lebih profunda, lebih tipis,
dan perlekatannya adalah sebagai berikut.
Origo :

Melekat pasa sisi ulnar os metacarpale ke-1 antara m.adductor pollicis


(obliquus) dan caput laterale m.interosseus dorsalis I.

Insertio : Melekat di sisi ulnar basis phalanx proximalis bersama-sama dengan


m.adductor pollicis (obliqus) Bagian medial m.flexor pollicis brevis
kadang-kadang disebut m.interosseus palmaris I.
Fungsi :

Untuk flexi dan adductie pollex.

41

Nervus :

Bagian lateral musculus ini diinervasi oleh n.medianus, mengandung


serabut-serabut n.cervicalis ke-6 dan 7; bagian medial diinervasi oleh
n.ulnaris, yang mengandung serabut-serabut n.cervicalis ke-8 dan
n.thoracalis ke-1.

4). M.adductor pollicis.


Musculus ini tersusun atas dua caput, yaitu caput obliqus dan caput transversus.
Caput obliqus atau m.adductor obliqus pollicis, perlekatannya sebagai berikut.
Origo :

Melekat di os capitatum, basis os metacarpale II dan III, ligamentum


intercarpeum, dan vagina tendinis m.flexor carpi radialis.
Sebagian serabutnya berjalan miring ke distal dan kemudian bersatu
membentuk tendo, yang akan bersatu dengan tendo bagian medial
m.flexor pollicis brevis dan bagian transversal m.adductor.

42

Insertio : Pada sisi ulnar basis phalanx proximalis pollex dan pada os
sesamoidea yang terdapat di situ. Beberapa fasciculi berjalan miring di
bawah tendo m.flexor pollicis longus, kemudian bertemu dengan
bagian lateral m.flexor pollicis brevis dan m.abductor pollicis brevis
Caput transversus musculus ini atau m.adductor transversus pollicis,
terletak lebih profunda dengan perlekatannya sebagai berikut.
Origo :

Melekat di dua-pertiga bagian distal facies palmaris os metacarpale III.

Insertio : Melekat di bagian medial m.flexor pollicis brevis dan m.adductor


pollicis (obliquus) dan sisi ulnar basis phalanx proximalis pollex.
Fungsi :

Untuk adductie, yaitu dengan menarik pollex menuju ke vola manus.

Nervus :

Musculus ini diinervasi oleh r.palmaris n.ulnaris, yang mengandung


serabut-serabut n.cervicalis ke-8 dan n.thoracalis ke-1.

b). Musculi hypothenares.


Termasuk ke dalam musculi hypothenaris adalah:
1. M.palmaris brevis
43

2. M.abductor digiti minimi.


3. M.flexor digiti minimi brevis
4. M.opponens digiti minimi.
1). Palmaris brevis
Musculus ini tipis saja, berbentuk quadrilateral terletak dibawah kulit sisi ulnar
manus
Origo :

Dengan perantaran fasciculi tendinis, musculus melekat di ligamentum


carpi transversum dan aponeurosis palmaris,

Insertio : Melekat di kulit sisi ulnar vola manus.


Fungsi :

Menarik kulit sisi ulnar vola manus menuju pertengahan vola manus,
sehingga menyebabkan dapat meninggikan eminentia hypothenaris,
seperti saat mengepalkan tinju atau mempertahankan bantalan
subcutan di regio hypothenaris, seperti saat menangkap bola.

Nervus :

Musculus ini diinervasi oleh n.ulnaris, mengandung serabut-serabut


n.cervicalis ke-8.

2). M.abductor digiti minimi.


Musculus ini disebut juga dengan m.abductor digiti quinti, terletak di sisi ulnar
vola manus.
Origo :

Melekat di os pisiforme dan tendo m.flexor carpi ulnaris, berakhir


sebagai tendo gopeng, yang terbagi ke dalam dua bagian.

Insertio : Satu ujung melekat di sisi ulnar basis phalanx proximalis digiti quinti,
sedang ujung yang lainnya melekat di sisi ulnar aponeurosis
m.extensor digiti minimi.
Fungsi :

Untuk abdcutie digiti minimi dan flexi phalanx proximalis

Nervus :

Musculus ini diinervasi oleh n.ulnaris, mengandung serabut-serabut


n.cervicalis ke-6 dan n.thoracalis ke-1

3). M.flexor digiti minimi brevis


Musculus ini disebut juga sebagai m.flexor digiti quinti brevis, terletak sebidang
dengan m.abductor digiti minimi, yang terletak di sisi radialnya.

44

Origo :

Melekat di facies convexitas hamulus ossis hamati dan pada facies

palmaris retinaculum mm.flexorum.


Insertio : Melekat di sisi ulnar basis phalanx proximalis digiti minimi. Musculus ini
terpisah dari m.abductor di tempat origonya oleh adanya r.profundus
a/n.ulnaris; bila musculus ini tidak dijumpai, maka m.abductor menjadi
lebih besar.
Fungsi :

Untuk flexi digiti minimi.

Nervus :

Musculus ini diinervasi oleh n.ulnaris, mengandung serabut-serabut


n.cervicalis ke-8 dan n.thoracalis ke-1.

45

4). M.opponenes digiti minimi.


Musculus ini disebut juga dengan m.oppnens digiti quinti, berbentuk trainguler,
terletak tepat di bawah m.flexor digiti minimi brevis.
Origo :

Muslucus ini melekat di convexitas hamulus ossis hamati dan


bersinggungan dengan retinaculum mm.flexorum.

46

Insertio : Melekat di sepanjang margo ulnaris os metacarpale di digiti minimi.


Fungsi :

Untuk abductie, flexi, da rotasi os metacarpale V dengan menarik digiti


minimi menjauhi pollex

Nervus :

Musculus ini diinervasi oleh n.ulnaris, mengandung serabut-serabut


n.cervicalis ke-8 dan n.thoracalis ke-1.

c) Musculi intermedii.
Termasuk ke dalam musculi intermedii (manuus) adalah:
1. Mm.lumbricales.
2. Mm.interossei
1) Mm.lumbricales.
Ada empat mm.lumbricales, musculusnya kecil-kecil, berhubungan dengan tendo
m.flexor digitorum profundus.
Origo :

Mm.lumbricales I dan II masing-masing melekat di sisi radial dan facies


palmaris tendo di index dan digitus medius; m.lumbricalis III melekat di
sisi yang saling bersinggungan dari tendo di digitus medius dan digiti
anularis; m.lumbricalis IV melekat di sisi yang saling bersinggungan dari
tendo pada digitus annularis dengan digiti minimi. Setiap musculus ini
berjalan di sisi radial digitus yang sesuai dan berhadapan dengan
articulatio metacarpophalangea.

Insertio : Melekat di lanjutan tendo m.extensor digitorum yang menutupi facies


dorsalis digiti.
Fungsi :

Untuk flexi articulatio metacarphalangea dan extensi dua phalanx distalis

Nervus :

Mm.lumbricales I dan II diinervasi oleh r.digitales ke-3 dan 4 n.medianus,


yang mengandung serabut-serabut n.cervicalis ke-6 dan 7. mm.lumbricales
III dan IV diinervasi oleh r.palmaris profundus n.ulnaris. M.lumbricalis III
juga mendapat cabang-cabang dari kedua nervi tersebut di atas atau
semuanya mendapat innervasi dari n.medianus.

2) Mm.interossei.
Disebut sebagai mm.interossei oleh karena letaknya di antara ossa metacarpalia, yang
terbagi ke dalam mm.interossei dorsales dan mm.interossei palmares.

47

a) Mm.interosei dorsales.
Musculi interossei ini jumlahnya empat buah, terletak di antara ossa metacarpalia;
bentuknya bupennatus.
Origo :

Masing-masing dengan dua caput melekat pada sisi yang saling


bersebelahan di os metacarpale; di tempat ini perlekatannya lebih luas
daripada tempat insertionya.

Insertio : Musculus ini melekat di basis phalanx proximalis dan ke aponeurosis


tendo m.extensor digitorum. Di antara kedua perlekatan di tempat origo
musculus ini terdapat celah trianguler sempit, yang pada celah pertama

48

akan dilalui oleh a.radialis; sedang melalui masing-masing celah ketiga


lainnya adalah rr.perforans arcus palmaris profundus.
M.interosseus dorsalis I dan m.abductor indicis, terlihat lebih besar
dibanding lainnya; berbentuk triangules datar.
Origo :

Dengan dua caput yang dipisahkan oleh arcus fibrosus untuk jalan
a.radialis dari dorsum manus ke vola manus, caput laterale melekat di
separoh bagian proximal sisi ulnar os metacarpale I, sedang caput mediale
melekat di sepanjang sisi radial os metacarpale II.

Insertio : Tendo musculus ini melekat di sisi radial index.


Mm.interossei II dan III insertionya di digitus medius, yang I melekat di
sisi radial sedang yang terakhir melekat di sisi ulnarnya.
M.interosseus IV, insertionnya di sisi ulnar digiti anularis.
Fungsi :

Mm.interossei dorsales untuk abductie digiti terhadap bidang imajiner


yang ditarik melalui digitus medius dan berfungsi untuk gerak flexi digiti
serta flexi articulatio metacarpophalangea dan extensi dan extensi phalanx
distalis

Nervus :

Musculus ini diinervasi oleh r.palmaris profundus n.ulnaris, yang


mengandung serabut-serabut n.cervicalis ke-8 dan n.thoracalis ke-1.

b) Mm. interossei palmares.


Disebut juga dengan mm.interossei volares; jumlahnya tiga buah, lebih kecil dari
pada mm.interossei dorsales, terletak lebih ke arah facies palmaris terhadap ossa
metacarpalia.
Origo :

Melekat di sepanjang os metacarpale dari satu digitus.

Insertio : Melekat di sisi basis phalanx proximalis dan perluasan aponeurosis tendo
m.extensor digitorum communis pada digitus yang sama.
m.inerosseus palmaris I, perlekatannya sebagai berikut.
Origo :

Melekat di sisi ulnar os metacarpale II

Insertio : Melekat di sisi yang sama phalanx proximalis index.


M.interosseus palmaris II, perlekatannya sebagai berikut.
Origo :

Melekat di sisi radial os metacarpale IV

Insertio : Melekat di sisi yang sama digitus annularis.

49

M.interosseus palmaris III, perlekatannya sebagai berikut.


Origo :

Melekat di sisi radial os metacarpale V

Insertio : Melekat di sisi yang sama digiti minimi.


Dari sejumlah musculus ini mungkin terlihat bahwa setiap digitus terdapat
dua kelompok musculus ini, kecuali untuk digiti minimi, m.abductor
sebagai pengganti sepasang musculus tersebut. Caput mediale
m.flexor pollicis brevis kadang-kadang disebut dengan m.interosseus
palmaris primus.
Fungsi :

Untuk adductie digiti ke arah garis imajiner yang ditarik melalui sumbu
digitus medius; juga untuk flexi articulatio metacarpophalangea dan
extensi phalanx distalis.

Nervus :

Musculus ini diinervasi oleh r.palmaris profundus n.ulnaris, yang


mengandung serabut-serabut n.cervicalis ke-8 dan n.thoracalis ke-1.

Gerak kelompok musculus.


Flexi digiti dalam menggenggam benda akibat kerja dari m.flexor digitorum
superficialis et profundus. Musculi untuk extensor carpus akan berkontraksi secara
sinergis untuk mencegah flexi carpus. Khas kerja m.flexor digitorum profundus
adalah untuk flexi phalanx distalis. Gerak kedua musculi tersebut pada phalanx
distalis dapat dilakukan secara tersendiri oleh phalanx proximalis dengan bantuan
kerja sinergis m.extensor digitorum pada phalanx proximalis. Flexi phalanx
proximalis pada waktu yang sama dapat terjadi akibat pengaruh flexi articulatio
interphalangea

akibat

kontraksi

mm.interossei

dorsales

et

palmares

serta

mm.lumbricales.
Extensi phalanx proximalis akibat kerja dari m.extensor digitorum, m.extensor
indicis, dan m.extensor digiti minimi. Musculi untuk flexor carpus berkontraksi secara
sinergis untuk mencegah extensi carpus. Musculi extensores longus memiliki gerak
lemah pad dua articulatio interphalangea dan harus dibantu dalam geraknya oleh
mm.lumbricales dan mm.interossei
Abductie digiti akibat kontraksi mm.inteosei dorsales dan m.abductor digiti
minimi terhadap axis yang melalui pertengahan digitus medius sebagai titik senter

50

manus. Abductie penuh dapat terjadi bila digiti dalam posisi extensi, oleh karena
adanya hambatan dari articulatio.
Adductie digiti terjadi akibat kontraksi mm.interossei palmares dan dapat
terjadi pula dengan digiti dalam posisi baik flexi maupun extensi.
Pollex terletak dalam keadaan flexi dan extensi bila dalam posisi tegak lurus
dengan digiti. Oleh karena itu, flexi dan extensi pollex berada dalam satu bidang
abductie dan adductie digiti. Abductie dan adductie pollex terletak dalam satu bidang
flexi dan extensi digiti.
Flexi phalanx distalis dilakukan oleh m.flexor pollicis longus; untuk phalanx
proximalis sendiri dilakukan oleh m.flexor pollicis brevis.
Extensi phalanx distalis dilakukan oleh m.extensor pollicis longus, sedang
untuk extensi phalanx proximalis sendiri dilakukan oleh m.extensor pollicis brevis.
Abductie digiti dilakukan oleh m.abductor pollicis longus et brevis.
Adductie digiti dilakukan oleh m.adductor pollicis. Seringkali terjadi bahwa
extensi atau abductie dapat terjadi secara sendiri-sendiri, walaupun sebagian besar
aktifitas kerja akibat gabungan dari kedua gerakan tersebut di atas.
Apabila pollex dalam posisi menggenggam, pada mulanya terjadi gerakan abductie
yang dilakukan oleh mm.abductores, dan rotasi akibat kerja m.opponens sedemikian
rupa sehingga facies palmaris menghadap ke vola manus, dan akhirnya gerakan
menggenggam sebagian besar dilakukan oleh m.flexor pollicis longus

Neurovascular Anatomy
Inervasi dan suplai darah wrist dan carpal berasal dari nervus dan pembuluh darah
regional . Sirkulasi dari wrist didapatkan melalui radial , ulnar dan anterior interosseus
arteri serta deep palmar arch ( Arkus palmaris profundus). Pola arteri extraosseus
dibentuk oleh jaringan anastome dari tiga dorsal dan palmar arch yang terhubung secara

51

longitudinal pada batas medial serta lateral arteri radialis dan ulnaris. Penambahan secara
tranversal dan longitudinal anastome didapatkan dari interkoneksi antara dorsal dan
palmar diantara cabang dorsal dan palmar dari interosseus arteri.

FIGURE 25-5 Schematic drawing of the arterial supply of the palmar aspect of the carpus. Circulation of
the wrist is obtained through the radial, ulnar, and anterior interosseous arteries and the deep palmar arch:
(1) palmar radiocarpal arch, (2) palmar branch of anterior interosseous artery, (3) palmar intercarpal arch,
(4) deep palmar arch, (5) recurrent artery.
P.861

52

Suplai darah instristik menuju oss carpalia merupakan factor penting dari insdensi
Osteonecrosis setelah trauma . Penelitian melaporkan tiga pola dari vaskularisasi
intraosseus:

Oss scaphoid, capitate,, dan sekitar 20% dari lunate disuplai oleh satu pembulu
darah dan hal ini merupakan factor resiko osteonecrosis (ON).

Os trapezium, triquetrum, pisiform, dan 80% dari lunate menerima nutrisi dari
arteri melalui dua Fasies nonarticular dan mempunyai anastomose intraosseous
yang tetap. ON.jarang terjadi

Os trapezoid and hamate mempunyai intraosseous anastomosis yang kurang ,


oleh karean itu setelah fracture dapat menjadi avaskular fragmen.

Observasi ini merupakan kelanjutan dari peneltian sebelumya , yang mana


memperlihatkan bahwa suplai darah ke kebanyakan tulang carpal masuk melalui bagian
distal ,meninggalkan proximal bagian dengan resiko . Tidak ada interval , sebagai

53

contoh , schapoid dapat di lakukan tindakan tanpa membahayakan suplai darahnya.


Perdarahan ubntuk lunate selalu menjadi resiko pada setiap tindakan dorsal approach ,
tetapi suplai darah dari palmar selalu dapat mendarahinya.

54

Daftar Pustaka
1. Gray H. The Hand ; Osteology ; Gray Anatomy 17 th edition Senate Publisher ,
2000 London 290-300
2. Snell R . Extremitas superior : Anatomi Klinik Edisi 6 . EGC 2006 480-510
3. Moore L K Upper Limb : Clinically Oriented Anatomy Third Edition ; Wiliam
wilkins 1998 591-607
4. Netter F . The Hand ; Atlas of Human Anatomy 2004. 800-900
5. Sobota ; Hand . Atlas of human Anatomy 2002 Edisi 21 EGC ,
6. Spaltheholz, W Hand Atlas of human anatomy 7th Edition Vol I,II,III Philadelpia
and london J.B Lippincot Company
7. Thompson J . The Hand ; Netter Concise Orthopedic Atlas of Human Anatomy
2004. 121-130
8. Gaebler C : Fractur and dislocation of the hand ; Upper Extremity ;Rockwood
Fractures in adults Sixth Edition LWW Philadelpia USA 2006 857-865
9. Sadler TW: Skeletal system:Langmans Medical Embryology : 8th Edition Wiliam
wilkins 2002 179-199.

55

Anda mungkin juga menyukai