UNIVERSITAS INDONESIA
A. Project Definition
Desa Minapolitan Garam yang akan kembangkan di Nagekeo, NTT ini akan kami
usung dengan misi menjadi sentra wisata teknologi pengolahan garam air laut skala
nasional dan juga skala internasional untuk jangka penjang. Produk garam olahan
yang dihasilkan adalah garam konsumsi (garam dapur), garam mandi (bath salt),
garam pembersih (detergent), dan garam produk kecantikan.
Selain memajukan daerah NTT, Desa Minapolitan diharapkan dapat menjadi
gerbang untuk wilayah Indonesia Timur dengan jalan memfasilitasi display produk
dari wilayah tersebut seperti Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya. Komoditas padi,
jagung, gandum dan tebu dari Wilayah Indonesia Timur, misalnya, dapat menjadi
bahan untuk pengolahan makanan yang selanjutnya dibumbui dengan garam
produksi NTT. Selain itu, garam pembersih (detergent) dapat digunakan untuk
membersihkan produk logam (tembaga, emas, perak, dan lain sebagainya) yang
selama ini banyak dihasilkan di Irian Jaya, serta beberapa manfaat lain yang dapat
dipetik dengan memberikan nilai tambah pada produksi garam. Dengan demikian,
Desa Minopolitan Garam ini diharapkan mampu turut berpartisipasi dalam
mempromosikan potensi yang dimiliki oleh Wilayah Indonesia Timur.
B. Project Objectives
Tujuan utama:
Menumbuhkan ketertarikan investor domestik untuk berinvestasi, setidaknya sebesar
900 juta rupiah atau 1% dari total foreign direct investment (FDI) di NTT. Berdasarkan
data yang kami peroleh, peran investor domestik masih nihil. Oleh karena itu, sangat
perlu dilakukan usaha untuk memberikan insentif dan ketertarikan bagi mereka, salah
satunya dengan menyediakan produk bernilai tambah yang tinggi.
Menjadikan NTT sebagai sentra teknologi pengolahan garam. Sebelumnya, petani
garam di NTT hanya memproduksi garam dapur dalam jumlah kecil dan dengan
metode tradisional. Dengan adanya sentra teknologi pengolahan garam ini, mereka
diharapkan mampu memproduksi garam sebagai bahan campuran produk lain
sehingga permintaan terhadap garam mengalami kenaikan.
Menjadi trigger untuk proyek-proyek pengembangan teknologi industri garam. Setelah
terlaksananya proyek ini, diharapkan setidaknya 10 pembangunan proyek lain yang
masih terkait dalam kurun waktu 5 tahun.
Menigkatkan pendapatan di sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan dan
pariwisata rata-rata 3% dalam kurun waktu 5 tahun.
Meningkatkan jumlah wisatawan domestik setidaknya 5% dalam waktu 5 tahun.
Tujuan sekunder:
Mengurangi tingkat pengangguran sebesar 3% di NTT dengan mempekerjakan warga
asli.
Memberikan nilai tambah terhadap produksi garam dalam negeri. Hal ini dikatakan
berhasil apabila garam yang diproduksi tidah hanya digunakan sebagai garam
konsumsi.
Membangun citra Indonesia, terutama Nagakeo sebagai penghasil garam terbesar dan
terbaik di dunia.
C. Scope statement
Produk yang akan disajikan dari proyek ini berupa sentra edukasi yang kemudian diberi
nama Proyek Pengembangan Wisata Desa Minapolitan Garam. Sentra edukasi ini
terdiri dari pabrik dan pusat penjualan. Pada awalnya, kami akan mengedukasi
masyarakat selama 3 bulan. Dalam masa ini, mereka akan belajar cara mengolah garam
bernilai tambah tinggi dengan produk seperti: produk kecantikan, cleanser perhiasan,
detergent, dan pengawet makanan. Selain itu, mereka juga akan diedukasi cara
memasarkan produk agar dapat memikat para konsumen. Setelah proses pelatihan ini
selesai, sentra edukasi akan diubah menjadi desa wisata dengan konsep yang sama
sehingga bangunan pabrik dan sentra penjualan yang sudah ada sebelumnya dapat
menjadi salah satu tujuan wisata. Dalam fase ini, mereka akan bekerja secara mandiri
dengan aktifitas yang sudah diajarkan selama masa pelatihan. Kami selaku project
manager hanya akan membantu mengelola keuangan agar investor, masyarakat lokal,
dan pihak lain yang terkait mendapatkan benefit sesuai porsinya. Untuk pengadaan
teknologi dan perbaikan infrastruktur akan dilakukan oleh pihak luar (pemenang open
tender). Selanjutnya, kami akan berperan sebagai pengawas pelaksanaan proyek ini.
D. Project time
Gambar 1. Network Diagram Proyek Pembangunan Desa Minapolitan Garam di Nagakeo, NTT
Task Name
Proyek Pembangunan Desa Minapolitan Garam di NTT
Planning
Project definition
Duration
Start
Finish
Predecessors
948 days
Mon 6/2/14
Wed 7/5/17
53 days
Mon 6/2/14
Wed 7/23/14
7 days
Mon 6/2/14
Tue 6/10/14
4 days
Mon 6/2/14
Thu 6/5/14
4 days
Mon 6/2/14
Thu 6/5/14
4 days
Mon 6/2/14
Thu 6/5/14
3 days
Fri 6/6/14
Tue 6/10/14
5,3,4
3 days
Fri 6/6/14
Tue 6/10/14
Project scoping
1 day
Fri 6/6/14
Sat 6/7/14
1 day
Fri 6/6/14
Sat 6/7/14
8FF
10
1 day
Fri 6/6/14
Sat 6/7/14
9FF
11
1 day
Fri 6/6/14
Sat 6/7/14
10FF
12
2 days
Sat 6/7/14
Tue 6/10/14
11
13
2 days
Sat 6/7/14
Tue 6/10/14
12FF
31 days
Wed 6/11/14
Thu 7/10/14
7FS+1 day
14
Team building
15
1 day
Wed 6/11/14
Thu 6/12/14
13FS+1 day
16
4 days
Thu 6/12/14
Tue 6/17/14
15
17
2 days
Sat 6/14/14
Tue 6/17/14
16FF
18
Penentuan
diperlukan
1 day
Tue 6/17/14
Wed 6/18/14
19
17 days
Fri 6/20/14
Thu 7/10/14
sub-divisi
dan
kriteria
SDM
yang
17
18FS+2 days
20
7 days
Fri 6/20/14
Sat 6/28/14
21
2 days
Sat 6/28/14
Tue 7/1/14
22
1 day
Tue 7/1/14
Wed 7/2/14
23
Melakukan interview
3 days
Thu 7/3/14
Mon 7/7/14
24
1 day
Mon 7/7/14
Tue 7/8/14
25
1 day
Tue 7/8/14
Wed 7/9/14
24
26
1 day
Wed 7/9/14
Thu 7/10/14
25
18 days
Thu 7/10/14
Wed 7/23/14
14
4 days
Thu 7/10/14
Sat 7/12/14
26
27
28
18FS+2 days
20
21
22FS+1 day
23
29
2 days
Thu 7/10/14
Sat 7/12/14
26
30
1 day
Fri 7/11/14
Sat 7/12/14
29FF
31
1 day
Fri 7/11/14
Sat 7/12/14
30FF
4 days
Sat 7/12/14
Thu 7/17/14
28
32
33
2 days
Sat 7/12/14
Tue 7/15/14
31
34
1 day
Tue 7/15/14
Wed 7/16/14
33
35
1 day
Wed 7/16/14
Thu 7/17/14
34
36
18 days
Sat 7/12/14
Wed 7/23/14
37
2 days
Sat 7/12/14
Tue 7/15/14
28
31
39
40
41
7 days
Tue 7/15/14
Wed 7/23/14
37
31FF
9 days
Sat 7/12/14
Wed 7/23/14
241 days
Wed 7/23/14
Wed 5/6/15
13 days
Wed 7/23/14
Fri 8/8/14
36
42
Persiapan survey
4 days
Wed 7/23/14
Mon 7/28/14
39
43
Survey Pendahuluan
7 days
Tue 7/29/14
Wed 8/6/14
42
44
Survey Lokasi
7 days
Tue 7/29/14
Wed 8/6/14
42
45
7 days
Tue 7/29/14
Wed 8/6/14
42
46
7 days
Tue 7/29/14
Wed 8/6/14
42
47
2 days
Wed 8/6/14
Fri 8/8/14
44,45,46
48
5 days
Fri 8/8/14
Thu 8/14/14
41,47
49
21 days
Sat 8/16/14
Wed 9/10/14
48FS+2 days
14 days
Thu 9/11/14
Mon 9/29/14
21 days
Mon 9/29/14
Thu 10/23/14
50
51
proyek
dengan
49FS+1 day
52
14 days
Mon 9/29/14
Wed 10/15/14
50
53
21 days
Mon 9/29/14
Thu 10/23/14
54
21 days
Thu 10/23/14
Mon 11/17/14
55
45 days
Tue 11/18/14
Fri 1/9/15
54
56
98 days
Sat 1/10/15
Wed 5/6/15
55
55
50
52,53
57
30 days
Sat 1/10/15
Sat 2/14/15
58
30 days
Sat 1/10/15
Sat 2/14/15
59
30 days
Sat 1/10/15
Sat 2/14/15
55
60
5 days
Sat 2/14/15
Fri 2/20/15
57,58,59
60 days
Tue 2/24/15
Wed 5/6/15
60FS+3 days
328 days
Thu 5/7/15
Tue 5/31/16
40
3 days
Thu 5/7/15
Mon 5/11/15
61
62
63
38
55
61
64
180 days
Wed 5/13/15
Sat 12/12/15
63FS+2 days
65
180 days
Wed 5/13/15
Sat 12/12/15
63FS+2 days
66
180 days
Wed 5/13/15
Sat 12/12/15
67
90 days
Wed 5/13/15
Thu 8/27/15
63FS+2 days
92 days
Tue 12/22/15
Sat 4/9/16
64FS+7 days
68
69
30 days
Tue 12/22/15
Tue 1/26/16
64FS+7 days
70
60 days
Thu 1/28/16
Sat 4/9/16
69FS+2 days
71
60 days
Thu 1/28/16
Sat 4/9/16
69FS+2 days
72
60 days
Thu 1/28/16
Sat 4/9/16
69FS+2 days
73
60 days
Thu 1/28/16
Sat 4/9/16
69FS+2 days
74
14 days
Sat 4/9/16
Tue 4/26/16
68
75
30 days
Tue 4/26/16
Tue 5/31/16
74
264 days
Wed 6/1/16
Tue 4/11/17
62
76
63FS+2 days
Project control
77
Evaluasi I
120 days
Wed 6/1/16
Fri 10/21/16
75
78
Evaluasi II
120 days
Tue 10/25/16
Fri 3/17/17
77FS+3 days
79
21 days
Fri 3/17/17
Tue 4/11/17
78
71 days
Tue 4/11/17
Wed 7/5/17
76
80
Project Closing
81
45 days
Tue 4/11/17
Sat 6/3/17
79
82
3 days
Sat 6/3/17
Wed 6/7/17
81
83
21 days
Wed 6/7/17
Mon 7/3/17
84
Penyerahan deliverables
2 days
Mon 7/3/17
Wed 7/5/17
terhadap
82
83
Proyek ini diselenggarakan dengan asumsi 1 minggu terdiri atas 6 hari kerja dan
setiap hari kerja terdiri dari 9 jam kerja dengan alokasi waktu 1 jam untuk istirahat.
Dari uraian kegiatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan kegiatan
proyek ini direncanakan akan dimulai pada tanggal Senin, 2 Juni 2014 dan akan
berakhir pada tanggal Rabu, 5 Juli 2017 atau memakan waktu 948 hari.
E. Master Budget
6
Dari uraian kegiatan yang sudah kami sampaikan di atas, kami membuat rancangan
anggaran untuk proyek ini dengan rincian sebagai berikut.
Item
Duration
Publikasi media
massa lokal
7 days
konsumsi
1 day
Cetak Proposal
5 days
Admistrasi
Perizinan
21 days
Pembebasan
Lahan
45 days
Media Massa
Lokal
30 days
Media Massa
Lokal
Fri
6/20/14
Wed
7/9/14
Fri
8/8/14
Sat
6/28/14
Thu
7/10/14
Thu
8/14/14
Mon
9/29/14
Thu
10/23/1
4
Cost Estimation
(Rp)
30.000.000
3.000.000
1.000.000
0,- (*)
Sat
2/14/15
20.000.000
30 days
Sat
1/10/15
Sat
2/14/15
20.000.000
Media Massa
Lokal
30 days
Sat
1/10/15
Sat
2/14/15
20.000.000
konsumsi
3 days
Thu
5/7/15
Mon
5/11/15
180 days
Wed
5/13/15
Sat
12/12/1
5
konsumsi
TOTAL
Keterangan
(*) = UU Penanaman Modal no.25 tahun 2007
Finish
Tue
11/18/1
4
Sat
1/10/15
Perbaikan jalan
menuju Desa
Minapolitan
Garam dan
instalasi listrik
Pengadaan mesin
produksi
Mendatangkan
trainer (ongkos
dan akomodasi)
Mendatangkan
trainer (ongkos
dan akomodasi)
Mendatangkan
trainer (ongkos
dan akomodasi)
Mendatangkan
trainer (ongkos
dan akomodasi)
Mendatangkan
trainer (ongkos
dan akomodasi)
Media Massa
nasional
Start
Fri
1/9/15
300.000.000
5.000.000
120.000.000
Wed
5/13/15
Tue
12/22/1
5
Thu
8/27/15
Tue
1/26/16
3.000.000
60 days
Thu
1/28/16
Sat
4/9/16
3.000.000
60 days
Thu
1/28/16
Sat
4/9/16
3.000.000
60 days
Thu
1/28/16
Sat
4/9/16
3.000.000
60 days
Thu
1/28/16
Sat
4/9/16
3.000.000
45 days
Tue
4/11/17
Sat
6/3/17
50.000.000
3 days
Sat
6/3/17
Wed
6/7/17
90 days
30 days
200.000.000
Task Name
100.000.000
884.000.000
F. Stakeholder analysis
Gambar 2. Stakeholder Mapping Proyek Pengembangan Desa Minapolitan Garam Nagakeo, NTT
Dari matriks di atas, dapat dilihat bahwa proyek ini melibatkan berbagai pihak, di
antaranya petani garam lokal, bank, investor, pemenang tender, penduduk setempat,
masyarakat adat, pecinta lingkungan, pemerintah pusat (kementrian perindustrian,
pariwi-sata, dan UKM), serta pemerintah daerah. Untuk menganalisis semua
stakeholder terkait, kami menggu-nakan stakeholder mapping dengan menggolongkan
stakeholder dalam constraint aktif pasif serta pro kontra.
Kuadran pertama merupakan daerah pro-aktif yang terdiri dari petani garam lokal,
investor, pemenang open tender, dan penduduk setempat. Petani garam lokal pastinya
mendukung proyek ini karena proyek ini merupakan bentuk nyata untuk meningkatkan
produksi garam mereka. Penduduk setempat dengan pola pikir modern tentunya juga
mendukung proyek ini sebagai salah satu jembatan untuk meningkatkan perekonomian
mereka. Lain halnya dengan investor dan pemenang open tender yang memiliki
kepentingan lain dalam pengembangan proyek ini. Mereka aktif mendukung Proyek
Pengembangan Desa Wisata Minapolitan Garam untuk menambah benefit yang dapat
mereka terima seperti profit dan suku bunga kredit.
G. Risk analysis
Beberapa resiko yang mungkin terjadi seiring dengan pembangunan proyek ini
antara lain sebagai berikut.
Warga setempat yang masih menjaga kearifan lokal sehingga tertutup dengan
adanya pengadaan teknologi. Cara untuk menyikapinya adalah memberikan
penyuluhan kepada warga bahwa proyek ini adalah proyek yang tidak merusak
ekosistem laut karena yang diambil hanya garamnya. Limbah yang dihasilkan pun
tidak besar karena pengolahannya semi-tradisional yang berbasis teknologi.
Karena proyek ini banyak menggunakan tenaga outsource, akan ada kemungkinan
dalam pelaksanaannya mengalami beberapa hal yang melenceng dan tidak sejalan.
Untuk mengantisipasi hal ini, persetujuan antara kedua belah pihak dan
penandatanganan MOU dengan poin-poin yang detail dan jelas perlu dilakukan
sebelum mengadakan deal dengan pemenang tender,
Belum adanya pengalaman yang dimiliki project manager sehingga mungkin
investor kurang yakin berinvestasi. Hal ini akan kami atasi dengan memilih
pemenang tender yang kredibel, memiliki nama baik, dan sudah berpengalaman.
Dengan demikian diharapkan investor mau mengambil resiko berinvestasi di industri
ini.
Kuadran kedua atau area pro-pasif terdiri dari pemerintah pusat (kementerian
perindustrian, pariwisata, dan UKM) serta pemerintah daerah. Keduanya akan
mendukung proyek ini sebagai salah satu upaya untuk memanfaatkan potensi
Nagakeo sebagai penghasil garam terbaik di dunia. Hal ini dapat berimbas pada
meningkatnya perekonomian di Wilayah Timur. Meskipun dukungan yang bisa
diberikan oleh pemerintah berupa kemudahan perizinan, tetapi mereka akan
menyetujui dijalankannya proyek ini.
References
10