Disusun Oleh :
Annida Azkia Trinanda
Julianita Berliany
X-1
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada kehadiran Illahi
Rabbi, yang oleh karena curahan rahmat serta hidayah-Nya, alhamdulillah
kami masih bisa diberi kesempatan untuk senantiasa mengagungkan dan
berada dalam lindungan-Nya. Semoga kita semua termasuk ke dalam
golongan orang-orang yang berada pada jalan yang lurus. Aamiin.
Serta berkat rahmat-Nya pula lah, akhirnya kami bisa
menyelesaikan artikel yang bertemakan Hak Asasi Manusia ini dengan
lancar. Kami telah berupaya semaksimal mungkin mencari sumbersumber informasi terpercaya dan selengkap mungkin yang kami bisa.
Kami harap, dengan adanya artikel ini, kami bisa memberi wawasan yang
lebih terhadap para pembaca dan juga memuaskan bapak guru terhadap
hasil pencapaian kerja kami melalui artikel ini.
Tak lupa kami pun mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada bapak guru yang telah membimbing dan mengarahkan
kami dalam penyusunan artikel ini serta pemberian ilmu sebagai dasar
bagi kami untuk bereksplorasi dalam mencari informasi terbaru yang
terkait dengan materi yang bersangkutan. Sehingga itu sangat membantu
kami hingga kini kami akhirnya dapat memenuhi dan menyelesaikan
tugas tanpa adanya kendala yang berarti.
Akhir kata, kami selaku redaksi yang menyusun artikel ini
mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila terjadi
kesalahan penulisan kata serta sistematika bahasa yang masih jauh dari
kesempurnaan. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih dan kami
berharap semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bandung, 29 November 2011
Hormat kami,
BAB I
Latar Belakang dan Pengertian Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak
manusia itu dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang
melekat dengan kodrat kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak
tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai manusia. Hak ini dimiliki oleh
manusia semata mata karena ia manusia, bukan karena pemberian
masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak
tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara
lain. Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.
Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang
tinggi. Hak asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh
karena itu, bersifat universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk
siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan
manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga
digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan
dengan sesama manusia.
Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu,selain ada hak asasi
manusia, ada juga kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban yang harus
dilaksanakan demi terlaksana atau tegaknya hak asasi manusia (HAM).
Dalam
menggunakan
Hak
Asasi
Manusia,
kita
wajib
untuk
memperhatikan, menghormati, dan menghargai hak asasi yang juga
dimiliki oleh orang lain.
Kesadaran akan hak asasi manusia , harga diri , harkat dan martabat
kemanusiaannya, diawali sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu
disebabkan oleh hak hak kemanusiaan yang sudah ada sejak manusia
itu dilahirkan dan merupakan hak kodrati yang melekat pada diri manusia.
Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar di dunia ini sebagai suatu
usaha untuk menegakkan hak asasi manusia.
Sebelum dibahas lebih mendalam mengenai hak asasi manusia di
Indonesia,
terlebih
dahulu
kita
membahas
sekelumit
sejarah
perkembangan dan perumusan hak asasi manusia di Dunia.
Perkembangan atas pengakuan hak asasi manusia ini berjalan secara
perlahan dan beraneka ragam. Perkembangan tersebut antara lain dapat
ditelusuri sebagai berikut.
menghormati
pemungut
pajak
akan
dengan
dengan
keyakinan
dan
kemerdekaan
bekerja,berdagang,
dan
melaksanakan
Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam
melaksanakan hak, kita tidak memperhatikan hak orang lain,maka
yang terjadi adalah benturan hak atau kepentingan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak
asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang
secara kodrati melekat dan tidak terpisah dari manusia yang harus
dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat
kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta
keadilan.
Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara
Republik Indonesia,yakni:
Undang Undang Dasar 1945
Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia
Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia
Di Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi
manusia itu dapat dibeda-bedakan menjadi sebagai berikut :
Hak hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi
kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk
agama, dan kebebasan bergerak.
Hak hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak
untuk memiliki sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta
memanfaatkannya.
Hak hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut
serta dalam pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam
pemilu) dan hak untuk mendirikan partai politik.
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam
hukum dan pemerintahan ( rights of legal equality).
Hak hak asasi sosial dan kebudayaan ( social and culture
rights). Misalnya hak untuk memilih pendidikan dan hak
untukmengembangkan kebudayaan.
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan
dan perlindungan (procedural rights). Misalnya peraturan
dalam hal penahanan, penangkapan, penggeledahan, dan
peradilan.
BAB II
Perkembangan Pengertian Hak Asasi Manusia dan
Macamnya
Menurut Jack Donnely, hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki
manusia semata-mata karena ia manusia. Umat manusia memilikinya
bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau berdasarkan
hukum positif, melainkan semata-mata berdasarkan martabatnya sebagai
manusia.
Sementara Meriam Budiardjo, berpendapat bahwa hak asasi manusia
adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya
bersamaan dengan kelahirannya di dalam kehidupan masyarakat.
Dianggap bahwa beberapa hak itu dimilikinya tanpa perbedaan atas dasar
bangsa, ras, agama, kelamin dan karena itu bersifat universal.
Dasar dari semua hak asasi ialah bahwa manusia memperoleh
kesempatan berkembang sesuai dengan harkat dan cita-citanya. Hal yang
sama juga dikemukakan oleh Slamet Marta Wardaya yang menyatakan
bahwa hak asasi manusia yang dipahami sebagai natural rights
merupakan suatu kebutuhan dari realitas sosial yang bersifat universal.
pekerjaan dan upah yang layak, hak atas jaminan sosial, hak atas
pendidikan, hak atas kesehatan, hak atas pangan, hak atas perumahan,
hak atas tanah, hak atas lingkungan yang sehat dsb. Dalam pemenuhan
hak-hak generasi kedua ini negara dituntut bertindak lebih aktif (positif),
sehingga hak-hak generasi kedua ini disebut juga sebagai hak-hak
positif.
3. Hak-hak generasi ketiga diwakili oleh tuntutan atas hak solidaritas
atau hak bersama. Hak-hak ini muncul dari tuntutan gigih negaranegara berkembang atau Dunia Ketiga atas tatanan internasional yang
adil. Melalui tuntutan atas hak solidaritas itu, negara-negara berkembang
menginginkan terciptanya suatu tatanan ekonomi dan hukum
internasional yang kondusif bagi terjaminnya hak-hak berikut: (i) hak atas
pembangunan; (ii) hak atas perdamaian; (iii) hak atas sumber daya alam
sendiri; (iv) hak atas lingkungan hidup yang baik dan (v) dan hak atas
warisan budaya sendiri.
Menurut UU No 39/1999, HAM adalah seperangkar hak yang melekat pada
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
Negara, hokum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Dengan akal budinya dan nuraninya, manusia memiliki kebebasan untuk
memutuskan sendiri perbuatannya. Disamping itu, untuk mengimbangi
kebebasannya tersebut manusia memiliki kemampuan untuk bertanggung
jawab atas semua tindakan yang dilakukannya.
Kebebasan dasar dan hak-hak dasar itulah yang disebut Hak Asasi
Manusia yang secara kodratnya melekat pada diri manusia sejak manusia
dalam kandungan yang membuat manusia sadar akan jatidirinya dan
membuat manusia hidup bahagia. Setiap manusia dalam
kenyataannyalahir dan hidup di masyarakat. Dalam perkembangan
sejarah tampak bahwa Hak Asasi Manusia memperoleh maknanya dan
berkembang setelah kehidupan masyarakat makin berkembang
khususnya setelah terbentuk Negara. Kenyataan tersebut mengakibatkan
munculnya kesadaran akan perlunya Hak Asasi Manusia dipertahankan
terhadap bahaya-bahaya yng timbul akibat adanya Negara, apabila
memang pengembangan diri dan kebahagiaan manusia menjadi tujuan.
Berdasarkan penelitian hak manusia itu tumbuh dan berkembang pada
waktu Hak Asasi Manusia itu oleh manusia mulai diperhatikan terhadap
serangan atau bahaya yang timbul dari kekuasaan yang dimiliki oleh
Negara. Negara Indonesia menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dan
kewajiban dasar manusia. Hak secara kodrati melekat dan tidak dapat
dipisahkan dari manusia, karena tanpanya manusia kehilangan harkat dan
kemanusiaan. Oleh karena itu, Republik Indonesia termasuk pemerintah
Republik Indonesia berkewajiban secara hokum, politik, ekonomi, social
dan moral untuk melindungi, memajukan dan mengambil langkah-langkah
konkret demi tegaknya Hak Asasi Manusia dan kebebasan dasar manusia.
UU Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (UU HAM) memuat
prinsip bahwa hak asasi manusia harus dilihat secara holistik bukan
parsial sebab HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara hukun, Pemerintahan, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Oleh sebab itu perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia di bidang
sosial politik hanya dapat berjalan dengan baik apabila hak yang lain di
bidang ekonomi, sosial dan budaya serta hak solidaritas juga juga
dilindungi dan dipenuhi, dan begitu pula sebaliknya. Dengan
diratifikasinya konvenan Hak EKOSOB oleh Indonesia melalui UndangUndang Nomor 11 Tahun 2005, kewajiban Indonesia untuk melakukan
pemenuhan dan jaminan-jaminan ekonomi, sosial dan budaya harus
diwujudkan baik melalui aturan hukum ataupun melalui kebijakankebijakan pemerintah.
Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia :
1. Hak asasi pribadi / personal Right
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing
2. Hak asasi politik / Political Right
- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
- hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
- Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi
politik lainnya
- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right
- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan
- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
secara
leluasa.
Pengembangan
diri
sebagai
manusia
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan sebagai asal dan tujuan hidup
manusia. Semua hak yang berakar dalam kodratnya sebagai manusia
adalah hakhak yang lahir bersama dengan keberadaan manusia itusendiri.
Dengan demikian hak-hak ini adalah universal atau Perlindungan dan
Penegakan Hak Asasi Manusia berlaku di manapun di dunia ini. Di mana
ada manusia di situ ada HAM dan harus dijunjung tinggi oleh siapapun
tanpa kecuali. HAM tidak tergantung dari pengakuan orang lain, tidak
tergantung dari pengakuan mesyarakat atau negara. Manusia
memperoleh hak-hak asasi itu langsung dari Tuhan sendiri karena
kodratnya.(secundum suam naturam) Penindasan terhadap HAM
bertentangan dengan keadilan dan kemanusiaan, sebab prinsip dasar
keadilan dan kemanusiaan adalah bahwa semua manusia memiliki
martabat yang sama dengan hak-hak dan kewajibankewajiban yang sama.
Oleh karenanya, setiap manusia dan setiap negara di dunia wajib
mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) tanpa kecuali.
Penindasan terhadap HAM berarti pelanggaran terhadap HAM. Pengakuan
oleh orang-orang lain maupun oleh negara ataupun agama tidaklah
membuat adanya HAM itu. Demikian pula orang-orang lain, negara dan
agama tidaklah dapat menghilangkan atau menghapuskan adanya HAM.
Setiap manusia, setiap negara di manapun, kapanpun wajib mengakui dan
menjunjung tinggi HAM sebagai hak-hak fundamental atau hak-hak dasar.
Penindasan terhadap HAM adalah bertentangan dengan keadilan dan
kemanusiaan. Untuk mempertegas hakekat dan pengertian HAM di atas
dikuatkanlah dengan landasan hukum HAM sebagaimana dikemukakan
dalam ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
BAB III
ia berharap akan ada pengadilan yang Maha Adil kelak di kemudian hari.
Jika tidak ada kehidupan sesudah mati dan memperoleh keadilan yang
Maha Adil, maka alangkah sia-sia hidup ini sebab tidak akan ada bedanya
berbuat baik atau tidak baik.
Hubungan yang baik antara manusia dengan Tuhan dapat dilihat dari
hubungannya dengan sesama manusia. Setiap bangsa di dunia secara
universal mengakui bahwa hakikat manusia terletak pada harkat dan
martabat kemanusiaannya. Apabila telah hilang kemanusiaannya, maka ia
akan turun derajatnya lebih rendah dari makhluk lainnya. Misalnya, tidak
ada hewan manapun yang akan memangsa anaknya sendiri, dan jika ada
karena ia tidak memiliki rasio, rasa, hati nurani dan iman. Manusia yang
dibekali dengan keempat kemampuan tersebut apabila melakukan
pembunuhan terhadap anaknya sendiri maka ia lebih rendah
kedudukannya daripada hewan. Kemanusiaan merupakan kualitas kodrat
yang melekat pada setiap orang. Kemanusiaan tersebut menjadi bagian
dari sistem nilai yang melandasi hak asasi manusia.
Manusia memiliki sifat individu dan sosial. Sifat individu ditunjukkan
manusia untuk selalu mementingkan diri sendiri dan sifat sosial
ditunjukkan dengan kecenderungan untuk berkelompok. Di dalam
kehidupan kelompok tersebut, setiap orang berinteraksi dengan orang lain
demi tujuan bersama. Setiap orang merasa menjadi bagian dari
kelompoknya dan karena itu ia memiliki loyalitas atau solidaritas
(persatuan) kepada kelompoknya. Kehidupan berkelompok tersebut
kemudian dijadikan bagian dari sistem nilai yang dijunjung tinggi yaitu
persatuan.
Persatuan akan dimiliki setiap kelompok apabila seluruh anggota
kelompok itu dihargai dan dilindungi. Setiap anggota kelompok
mempunyai kedudukan yang sama. Perlakuan yang sama dan tidak
diskriminatif tersebut menjadi dasar pembentukan nilai demokrasi yang
tidak membeda-bedakan anggota kelompok. Di dalam demokrasi nilainilai kerakyatan sangat dihormati dan dihargai untuk memperlakukan
anggota kelompok masyarakat.
Semua anggota masyarakat harus diperlakukan secara adil. Keadilan
menjadi sendi di dalam kehidupan masyarakat. Tanpa keadilan,
masyarakat itu akan rapuh dan mudah konflik dan akhirnya akan
menghancurkan kehidupan masyarakat sendiri. Menurut Aristoteles,
keadilan itu dibedakan menjadi keadilan komutatif (antar individu),
distributif (negara kepada individu), dan legal (keadilan yang diberikan
oleh hukum yang berlaku).
Disamping nilai universal, ada sistem nilai lokal yang melandasi HAM.
Sistem nilai lokal tersebut benar-benar spesifik dan menjadi ciri khas
bangsa Indonesia.
Unit 2 2-4
Landasan Filosofis
Setiap orang atau masyarakat tentu memiliki masalah. Ada masalah
yang bersifat sederhana dan praktis sehari-hari, ada pula masalah yang
bersifat fundamental filsafati. Bahkan, orang itu hidup di lautan masalah
tetapi hanya sedikit saja yang menyadari adanya masalah. Penyelesaian
masalah tersebut sesuai dengan kemampuan dan perkembangan
peradaban manusia. Pada mulanya manusia menyelesaikan masalahnya
melalui kepercayaan. Penyelesaian semacam ini disebut penyelesaian
mitologis. Manusia percaya terhadap kekuatan adikodrati yang menguasai
kehidupan semesta alam.
Seiring dengan perkembangan zaman, penyelesaian masalah secara
mitologis itu dipandang tidak memuaskan manusia. Kemudian, manusia
mencari penyelesaian dengan kemampuan sendiri yaitu berpikir. Manusia
memiliki kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya karena dibekali
dengan kemampuan berpikir. Hampir setiap hari manusia menggunakan
kemampuan berpikirnya itu.
Kemampuan berpikir menjadi ciri khas manusia. Tidak semua
kemampuan berpikir berisifat kefilsafatan. Suatu pemikiran dikatakan
bersifat kefilsafatan manakala memiliki ciri-ciri tertentu. Pertama, berpikir
kefilsafatan bersifat objektif, artinya memiliki objek tertentu, baik objek
materi maupun objek formal. Secara material, objek filsafat adalah segala
sesuatu yang ada. Pengertian ada meliputi ada alam kenyataan, ada
dalam pikiran, dan ada dalam kemungkinan.
Kedua, berpikir kefilsafatan bersifat radikal. Radix artinya akar.
Berpikir radikal berarti berpikir sampai ke akar-akarnya sampai ditemukan
hakikatnya. Dengan kata lain berpikir kefilsafatan itu bersifat mendalam,
sedalam-dalamnya sampai pada hakikatnya. Misalnya hakikat air adalah
H2O. Hakikat manusia adalah kemanusiaan.
Ketiga, berpikir kefilsafatan mempunyai ciri berpikir bebas. Artinya,
berpikir kefilsafatan itu bebas dari prasangka. Prasangka yang dimaksud
adalah anggapan-anggapan yang membuat pemikiran itu menjadi bias
dan mengaburkan kebenaran. Prasangka tersebut dapat berupa
prasangka etnik, agama, politik, masyarakat, adat istiadat, bahasa, dan
lain sebagainya.
Keempat, berpikir kefilsafatan bersifat komprehensif. Dalam
memikirkan objeknya, filsafat selalu melihat dari semua segi, dan tidak
bersifat parsial. Objek filsafat dikaji secara menyeluruh. Kalau berpikir
ilmiah, dibatasi pada satu segi tertentu saja, maka filsafat memikirkan
objeknya dari berbagai segi secara menyeluruh.
Unit 2 2-6
Landasan Ideologis
Istilah ideologi digunakan pertama kali oleh Destutt de Tracy di dalam
buku Elements d`ideologie. Ia menjelaskan ideologi sebagai ilmu tentang
ide. Ideologi sebagai sistem ide menunjuk pada paham konservatisme,
environmentalisme, sosialisme, dan kadang-kadang digunakan untuk
menyebut kepentingan kelas-kelas dalam masyarakat, sebagaimana
digunakan Karl Marx untuk menyebut kesadaran untuk memperjuangkan
kepentingan (Thomas Mautner, 1997).
Ideologi adalah ajaran tentang cita-cita berdasarkan sistem nilai yang
diyakini kebenarannya. Sistem nilai tersebut dikembangkan oleh filsafat.
Melalui pemikiran filsafat, sistem nilai tersebut merupakan hasil
perenungan secara mendalam tentang hakikat terdasar dari segala
sesuatu. Untuk melaksanakan hasil pemikiran filsafat tersebut dibutuhkan
ideologi. Ideologi merupakan petunjuk untuk melaksanakan filsafat.
Secara harfiah, ideologi berarti system of ideas yang mensistematisasikan
seluruh pemikiran tentang kehidupan dan melengkapinya dengan sarana
serta strategi dan kebijakan untuk menyesuaikan realitas kehidupan
dengan nilai-nilai filsafat (Oetojo Usman dan Alfian, 1992).
Ideologi dikembangkan dari sistem filsafat. Ideologi kapitalisme
dikembangkan dari sistem filsafat liberalisme-individualisme. Ideologi
komunisme dikembangkan dari sistem filsafat materialisme. Menurut
ideologi liberalisme-individualisme, manusia itu bagaikan atom yang
berdiri lepas dan bebas dari pengaruh atom lainnya. Individu tersebut
berinteraksi dan membuat perjanjian (contract social) untuk membentuk
masyarakat. Pembentukan masyarakat itu didasarkan pada kepentingan
bersama. Masyarakat dibentuk bukan untuk mengganggu hak individu
tetapi untuk melindunginya.
Berbeda
halnya
dengan
liberalisme-individualisme,
ideologi
komunisme didasarkan pada filsafat materialisme. Pada hakikatnya segala
sesuatu yang ada itu dapat dikembalikan pada prinsip-prinsip
materialistik. Manusia semata-mata sebagai makhluk materi tidak
memiliki kebebasan. Individu hidup di dalam kelompok sehingga
keberadaan individu ditentukan oleh kelompok. Hak individu tidak diakui,
tetapi yang diakui hanya hak kelompok. Ideologi komunisme ini banyak
dianut oleh Rusia, Eropa Timur, dan negara di bawah pengaruh Tiongkok
(RRC). Tidak ada kebebasan individu tetapi ada kebebasan kelompok.
Artinya keberadaan individu ditentukan oleh kelompok.
Bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu atau kedua ideologi
kapitalisme dan komunisme. Bangsa Indonesia memiliki ideologi yang
disepakati bersama. Ideologi tersebut dapat dilihat pada pembukaan UUD
1945. Terbentuknya
Unit 2 2-8
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka
politik dari negara lain.
Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus
untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.
Pasal 28I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran
dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif
atas dasar apapun dan berhak mendapat perlindungan terhadap
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras
dengan perkembangan zaman dan peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia adalah tanggung jawab negara terutama pemerintah.
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan
prinsip negara hukum yang demokrtais, maka pelaksanaan hak asasi
manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundangundangan.
Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan
atas hak dan kebebasan
Pendidikan Hak Asasi Manusia 2-13
orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat demokratis.
Pasal 29
(3) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
Pasal 30
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan Negara.
Pasal 31
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Pasal 32
(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. (catatan penulis,
ayat ini berarti: masyarakat berhak atas kebebasan memelihara dan
mengembangkan kebudayaannya untuk memajukan peradaban dan
kebudayaan dan nasional).
(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai
kekayaan budaya nasional (catatan penulis, ayat ini berarti: masyarakat
berhak atas kebebasan untuk mengembangkan bahasa daerah sebagai
kekayaan budaya nasional).
Pasal 33
(1) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
(2) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Pasal 34
(1) Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara.
akan
Landasan Religius
Masyarakat itu tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Menurut Van Peursen (1981) masyarakat
tumbuh melalui tiga tahap: mitis, ontologis, dan fungsional. Pada awalnya,
masyarakat tumbuh dalam tahap mitis. Pada tahap mitis ini,
dikembangkan penyelesaian masalah dengan menggunakan sistem
kepercayaan, magi, dan mitos. Semua persoalan kehidupan diselesaikan
dengan pengetahuan tersebut.
Namun demikian, penyelesaian
berdasarkan mitologi ini tidak memuaskan manusia. Ketidakpuasan itu
kemudian membuat manusia mencari penyelesaian dengan cara lainnya,
yaitu berpikir rasional. Berbekal kemampuan rasional, orang berusaha
memecahkan masalah itu. Melalui rasio, manusia mengambil jarak
terhadap segala sesuatu yang dipikirkan. Pemikiran rasional itu bersifat
reflektif filosofis sehingga melahirkan pemikiran ontologis. Pada tahap
ontologis ini lahir pengetahuan filsafat. Perkembangan masyarakat dan
kehidupan yang sangat pesat membuat pemikiran filsafat itu kurang
memuaskan manusia. Manusia kemudian mengembangkan pemikiran
rasional yang terukur melalui tahap tertentu. Pemikiran rasional yang
dikembangkan melalui tahapan tertentu itu melahirkan pemikiran ilmiah.
Tahapan itu adalah: (1) pemikiran rasional itu bersifat objektif empiris,
artinya objek itu dipikirkan sejauh dapat dialami oleh manusia. (2)
menggunakan metode ilmiah tertentu, (3) memiliki sistem ilmiah, (4)
kebenarannya bersifat hipotetik, artinya kebenaran itu diukur dari buktibukti empiris yang mendukungnya.
Metode ilmiah yang dikembangkan dalam ilmu pengetahuan mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut: (1) ada gejala tertentu yang selalu
berulangkali terjadi, (2) di dalam gejala itu terdapat permasalahan yang
harus diatasi, (3) masalah itu kemudian dicarikan penyelesaian teoritik di
dalam kepustakaan yang ada, (4) penyusunan hipotetik yang harus
dicarikan bukti-bukti yang ada, (5) pengumpulan data, (6) analisis data,
(7) hasil analisis data itu kemudian dipakai untuk menguji hipotesis, (8)
hasil uji hipotesis itu dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan umum.
Kajian ilmiah sekarang ini lebih banyak digunakan orang untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kecenderungan penyelesaian
masalah secara ilmiah itu membuat penyelesaian masalah dengan cara
lainnya lebih banyak diabaikan.
Pada akhirnya, penyelesaian secara ilmiah dengan ipteks itu juga tidak
dapat menyelesaikan segalanya. Bahkan, kehidupan manusia menjadi
semakin jauh dari kehidupan spiritual. Kehidupan semacam itu lepas dari
aspek-aspek spiritual sehingga menjadi kering dan rindu pada aspekaspek kerohanian yang dulu pernah dialaminya. Kehidupan spiritual;
religius itu kemudian dijadikan landasan untuk mengembangkan HAM.
Sebagai anugerah Tuhan, hak dasar manusia yang dibawa sejak lahir itu
dijalankan sesuai dengan nilai-nilai religius. Artinya HAM itu semakin
meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri pada Tuhan. Harkat dan
martabat manusia terletak pada kedekatannya dengan Tuhan.
BAB IV
PELANGGARAN-PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA
Bila kita berbicara tentang apa yang dimaksud dengan pelanggaran HAM,
maka akan selalu terjadi banyak perdebatan. Masih dalam konteks ini,
HAM perlu dipahami sebagai suatu hal yang terus berkembang seiring
dengan jaman. Sejak dideklarasikannya Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia pada tahun 1945 hingga saat ini, pemahaman tentang HAM terus
berkembang seiring dengan terjadinya berbagai peristiwa di seluruh
belahan dunia. Artinya pemaknaan pelanggaran HAM juga terus
berkembang dan terus diperbaharaui
Sebelum melangkah pada pemahaman tentang pelanggaran HAM, ada
baiknya kita memahami basis dasarnya yaitu Hak Asasi Manusia. Selama
ini, banyak pihak yang memahami pelanggaran HAM dengan salah
kaprah.
Agar lebih mudah, mari kita lihat dua contoh kasus
1. Seseorang memukul tetangganya hingga luka berat karena mencuri
ayam.
2. Seorang polisi memukuli seorang tersangka untuk memaksanya
mengakui perbuatannya
Menurut anda, apakah kedua peristiwa tersebut adalah pelanggaran HAM?
Pelanggaran HAM
Jika anda mengatakan bahwa kedua kasus di atas adalah sebuah
pelanggaran HAM, maka mari kita coba lihat kembali konsep dasarnya.
Dalam kondisi terjadi pelanggaran hak sesesorang yang dilakukan oleh
orang lainnya, maka Negara (yang diwakili oleh pemerintah) sebagai
pemegang mandat untuk melakukan tindakan berdasarkan undangundang yang berlaku. Undang-undang tersebut adalah mekanisme dan
prosedur yang bertujuan melindungi setiap warga negaranya. Istilah
sejumlah orang dari satu wilayah tanpa prosedur yang sesuai dianggap
bukan sebagai sebuah pelanggaran HAM.
Tahun 1993, Konferensi Dunia tentang Hak Asasi Manusia di Vienna telah
memberikan perspektif yang lebih luas terhadap pengertian pelanggaran
HAM. Konferensi itu secara tegas menghasilkan pernyataan bahwa HAM
terdiri dari hak bidang sipil, politik, sosial, ekonomi dan budaya. Sehingga
pelanggaran yang terjadi dalam bidang-bidang tersebut merupakan
pelanggaran HAM yang memiliki saling keterkaitan dan mempengaruhi
satu bidang dengan yang lainnya sehingga itu terjadi.1
Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseoarang
atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun
tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut Hak Asasi Manusia
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang, dan
tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum
yang berlaku (Pasal 1 angka 6 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM).
Pengadilan Hak Asasi Manusia adalah Pengadilan Khusus terhadap
pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat. Pelanggaran HAM yang berat
diperiksa dan diputus oleh
Pengadilan HAM meliputi :
1. Kejahatan genosida;
2. Kejahatan terhadap kemanusiaan
Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara :
1. Membunuh anggota kelompok;
2. mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap
anggota-anggota kelompok;
3. menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan
mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau
sebagiannya;
4. memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran
di dalam kelompok; atau
5. memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke
kelompok lain.
kejahatan apartheid.
Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menegaskan hal ini usai
melakukan pelepasan relawan untuk korban Merapi, di kantornya, Rabu
(17/11), siang ini. "Di dunia ini, penganiayaan seperti itu tergolong
pelanggaran HAM berat," tegas Patrialis.
Pemerintah, menurutnya, telah bertemu pihak keduataan besar Arab
Saudi di Indonesia. Mereka berjanji menindaklanjuti kasus tersebut dan
akan memproses majikan Sumiati sesuai hukum yang berlaku. "Kita sudah
ketemu dengan Dubes Arab Saudi di sini. Dubes Arab Saudi mengutuk
habis perbuatan kejam dan zalim itu. Kita bersyukur pemerintah Arab
Saudi berjanji akan menindaklanjuti proses hukum," papar Patrialis.
Sebagaimana diberitakan, TKI asal Dompu, Nusa Tenggara Barat itu
dibawa ke RS King Fahad pada 8 November 2010 setelah mengalami
penyiksaan oleh majikannya. Kondisi TKI malang tersebut sangat
memprihatinkan dan sangat lemah.
Seorang petugas rumah sakit itu mengungkapkan, kedua kaki Sumiati
nyaris lumpuh, kulit tubuh dan kepalanya terkelupas, jari tengah retak,
alis matanya rusak. Yang lebih parah, bibir bagian atasnya hilang.
Diduga majikan wanita Sumiati kerap kali melakukan kekerasan
terhadapnya, sebab terdapat banyak luka di sekujur tubuhnya. Antara lain
luka bekas setrika panas. Sumiati diketahui tidak bisa berbahasa Arab
maupun Inggris.
Pengadilan Madinah, Arab Saudi pada Sabtu 2 April 2011 mengeluarkan
keputusan yang mengejutkan: majikan yang tenaga kerja wanita (TKW)
asal Indonesia, Sumiati binti Salan Mustafa, dinyatakan bebas dari delik
khusus.
Hakim mengatakan, tak ada bukti bahwa majikan perempuan 53 tahun itu
prosedur.
Pada pengadilan pertama, pihak pengadilan tidak menggelar pengadilan
delik khusus, namun langsung ke pengadilan delik umum. Inilah yang
dipermasalahkan oleh pengacara tersangka, sehingga pengadilan diulang
dan hukuman tersangka dianulir.
Kasus Sumiati mencuat pada awal Januari 2011. Wanita asal Dompu, Nusa
Tenggara Barat, ini mengalami luka-luka parah di sekujur tubuhnya,
diduga kuat akibat disiksa oleh majikannya. Kulit kepala dan tubuh
perempuan muda itu terkelupas.
Wajahnya luka parah, lebam, dan alis matanya rusak. Yang paling
mengenaskan, bibir bagian atasnya hilang terpotong. Tak hanya itu, dua
kakinya nyaris lumpuh, dan jari-jari tangannya pun retak. November lalu,
Sumiati telah menjalani operasi dan perlu waktu lama untuk pulih.
Belum ada media informasi yang dianggap independent oleh kedua pihak,
yang diberitakan oleh media cetak masih dominan berita untuk
kepentingan kawasannya (sesuai lokasi media), ada media yang selama
ini melakukan banyak provokasi tidak pernah ditindak oleh Penguasa
Darurat Sipil Daerah (radio yang selama ini digunakan oleh Laskar Jihad
(radio SPMM/Suara Pembaruan Muslim Maluku).
PELANGGARAN HAM ATAS NAMA AGAMA
Kita memiliki banyak sejarah gelap agamawi, entah itu dari kalangan
gereja Protestan maupun gereja Katolik, entah dari aliran lainnya. Bahwa
kadang justru dengan simbol agamawi, kita melupakan kasih, yaitu kasih
yang menjadi atribut Tuhan kita Yesus Kristus. Hal-hal ini dicatat dalam
buku sejarah dan beberapa kali kisah-kisah tentang kekejaman gereja
difilmkan. Salah satu contohnya dalam film The Scarlet Letter, film
tentang hyprocricy Gereja Potestan yang menghakimi seorang pezinah
dan kelompok-kelompok yang dianggap bidat, adalagi filmThe Magdalene
Sisters, juga film A Song for A Raggy Boy, The Headman, The Name of
the Rose , dan masih banyak lainnya. Kini, telah hadir film yang lumayan
baru, yang diproduksi oleh Saul Zaentz dan disutradarai oleh Milos
Forman, dua nama ini cukup memberi jaminan bahwa film yang dibuat
mereka selalu bagus yaitu film GOYAs GOST.
Mungkin saja film GOYAs GOST ini akan membuat marah sebagian
kelompok, namun apa yang dikemukakan oleh Zaentz dan Forman,
sebagaimana kekejaman Inkuisisi telah tercatat dalam sejarah hitam
Gereja. Kisah-kisah kekejamannya juga terekam dalam lukisan-lukisan
karya Seniman Spanyol Francisco Goya (17461828 ), yang menjadi tokoh
sentral dari film GOYAs GOST ini.
Kita telah mengenal banyak sekelompok manusia dengan atribut agama,
berlindung dalam lembaga agama, mereka justru melakukan kejahatan
kemanusiaan (crimes against humanity) entah itu Kristen, Islam atau
agama apapun. Atas nama agama yang suci mereka melakukan
pelecehan yang tidak suci kepada sesamanya manusia. Akhir abad 20
atau awal abad 21, akhir-akhir ini kita disuguhi sajian-sajian berita akan
kebobrokan manusia yang beragama melanggar hak asasi manusia,
misalnya kelompok Al-Qaeda dan sejenisnya menteror dengan bom, dan
olehnya mungkin sebagian dari kita telah prejudice menempatkan orangorang Muslim di sekitar kita sama jahatnya dengan kelompok Al-Qaeda.
Di sisi lain Amerika Serikat (AS) sebagai polisi dunia sering memakai isu
Abilio Jose Osorio Soares, mantan Gubernur Timtim, yang diadili oleh
Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) ad hoc di Jakarta atas dakwaan
pelanggaran HAM berat di Timtim dan dijatuhi vonis 3 tahun penjara.
Sebuah keputusan majelis hakim yang bukan saja meragukan tetapi juga
menimbulkan tanda tanya besar apakah vonis hakim tersebut benar-benar
berdasarkan rasa keadilan atau hanya sebuah pengadilan untuk
mengamankan suatu keputusan politik yang dibuat Pemerintah Indonesia
waktu itu dengan mencari kambing hitam atau tumbal politik. Beberapa
hal yang dapat disimak dari keputusan pengadilan tersebut adalah
sebagai berikut ini.
Bagi orang yang awam dalam bidang hukum, dapat diartikan bahwa
hakim ragu-ragu dalam mengeluarkan keputusannya. Sebab alternatifnya
adalah apabila terdakwa terbukti bersalah melakukan pelanggaran HAM
berat hukumannya minimal 10 tahun dan apabila terdakwa tidak terbukti
bersalah ia dibebaskan dari segala tuduhan.
Kedua, publik dapat merasakan suatu perlakuan diskriminatif dengan
keputusan terhadap terdakwa Abilio tersebut karena terdakwa lain dalam
kasus pelanggaran HAM berat Timtim dari anggota TNI dan Polri divonis
bebas oleh hakim. Komentar atas itu justru datang dari Jose Ramos Horta,
yang mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kemungkinan hanya
rakyat Timor Timur yang akan dihukum di Indonesia yang mendukung
berbagai aksi kekerasan selama jajak pendapat tahun 1999 dan yang
mengakibatkan sekitar 1.000 tewas. Horta mengatakan, Bagi saya bukan
fair atau tidaknya keputusan tersebut. Saya hanya khawatir rakyat Timor
Timur yang akan membayar semua dosa yang dilakukan oleh orang
Indonesia
Komite solidaritas
Tahun 1993, dibentuk Komite Solidaritas Untuk Marsinah (KSUM). KSUM
adalah komite yang didirikan oleh 10 LSM. KSUM merupakan lembaga
yang ditujukan khusus untuk mengadvokasi dan investigasi kasus
pembunuhan aktivis buruh Marsinah oleh Aparat Militer. KSUM melakukan
berbagai aktivitas untuk mendorong perubahan and menghentikan
intervensi militer dalam penyelesaian perselisihan perburuhan. Munir
menjadi salah seorang pengacara buruh PT. CPS melawan Kodam
V/Brawijaya, Depnaker Sidoarjo dan PT. CPS Porong atas pemutus
hubungan kerja sepihak yang dilakukan oleh aparat kodim sidoarjo
terhadap 22 buruh PT. CPS Porong yang dianggap sebagai dalang unjuk
rasa.
27 Agustus: Sekitar pukul 10.30 WIB, police line di TKP rumah Udin
dicopot kembali oleh polisi. Dengan demikian police line ini hanya
berumur kurang lebih 25 jam setelah dipasang untuk kepentingan
penyidikan.
21 April: Kepala Kejaksaan Tinggi DIY mengabulkan permohonan penangguhan status penahanan Iwik. Iwik berstatus tahanan luar.
mempunyai
bukti yang lengkap.
v Menembak wanita hamil didepan khalayak ramai karna suaminya
tetuduh
pengikut AM.
v Manyat yang masih berdarah di ikat di belakang Truk dan di bawabawa
seharian.
v Membawa manyat yang di bunuh atau meletakkan di pinggir jalan
dan
pasar - pasar yang manyat tersebut berasal dari kabupaten yang
lain,
jadi orang local susah mengidentifikasikan.
Kejadian hari - hari selama PKI (ABRI) di Aceh juga memaksakan dan
mengancam orang - orang di desa untuk mengambil kesempatan
melakukan
seenaknya seperti: mengeledah rumah dengan alasan mencari senjata api
yang di simpan oleh AM tetapi kalau senjata tidak diketemukan lantas
yang lainnya yang jadi sasaran, mengambil barang berharga seperti emas
dll. Orang-orang Aceh yang tinggal dipedesaan walupun mereka bukan
orang kaya tetapi merka selalu mempunyai sedikit logam mulia yang di
simpan sebagai kegunaan di waktu darurat, tetapi diwaktu PKI bangsat
ini menggeledah rumah lantas menguras semua barang berharga
tersebut.
Bukan saja barang berharga yang di ambil Ayampun yang sedang
ngeramin
juga di sikat, kalau punya motor PKI bangsat ini minta pinjam dan
sekalian mimta duit untuk bensin, setelah itu mereka akan mengederai
motor dengan boncengan tiga orang. Setelah motor di pakai tidak di
antarlagi ke pemiliknya tetapi pemiliknya sendiri yang harus
mengambilnya di markas mereka, resiko rusak tanggung jelas sendiri.
Tidak lupa setiap hari mereka makan gratis di Restoran dan minta duit
sehabis makan, hari - hari pasukan bangsat ini makan minum dan rokok
gratis inilah Aangkatan Bangsat Republik Indonesia(ABRI). Saat itu
tidak ada orang di Aceh yang berani menegor karna takut di tuduh AM
(GPK) sebab kalau sudah tertuduh GPK maka anda siap dibawa untuk
interogasi dan menerima siksaan, setidak tidaknya keluarga siap
menyediakan kain putih untuk manyat.
Disaat peristiwa ini di Aceh tidak ada mass media yang memberitakan
kasus ini dan tidak ada pers asing yang bisa masuk ke Aceh dan sangat
rahasia sekali di mana pemerentah daerah juga merasa takut dan tidak
berani kerkoar apa lagi ada pemimpin - pemimpin Aceh juga tidak
bertanggung jawab karna terlalu sibuk dengan KKN dan takut pecah
periuk nasi, padahal rakyat seluruh Aceh sedang trauma dan tersiksa
lahir batin yang luar biasa. Yang ada waktu itu hanya fitnah dari ABRI
mengataka orang AM membakar sekolah dan kampus Univesitas padahal
yang
membuat itu adalah Abri sendiri untuk memancing kebencian orang
terhadap AM.
Setelah pasukan ini meninggalkan Aceh maka lebih
dari 3000 orang Aceh yang hilang dan tinggallaah anak yatim piatu dan
wanita janda.
Ke-13 aktivis yang masih hilang dan belum kembali adalah Petrus Bima
Anugrah, Herman Hendrawan, Suyat, Wiji Thukul, Yani Afri, Sonny, Dedi
Hamdun, Noval Al Katiri, Ismail, Ucok Siahaan, Hendra Hambali, Yadin
Muhidin, dan Abdun Nasser. Mereka berasal dari berbagai organisasi,
seperti Partai Rakyat Demokratik, PDI Pro Mega, Mega Bintang, dan
mahasiswa.
TRAGEDI TRISAKTI
Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada 12 Mei1998,
terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari
jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas
Trisakti di Jakarta, Indonesia serta puluhan lainnya luka.
Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin
Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak di dalam kampus,
terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, leher, dan
dada.
[sunting] Latar belakang dan kejadian
Ekonomi Indonesia mulai goyah pada awal 1998, yang terpengaruh oleh
krisis finansial Asia. Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besarbesaran ke gedung DPR/MPR, termasuk mahasiswa Universitas Trisakti.
Mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju gedung
DPR/MPR pada pukul 12.30. Namun aksi mereka dihambat oleh blokade
dari Polri--militer datang kemudian. Beberapa mahasiswa mencoba
bernegosiasi dengan pihak Polri.
Akhirnya, pada pukul 17.15 para mahasiswa bergerak mundur, diikuti
bergerak majunya aparat keamanan. Aparat keamanan pun mulai
menembakkan peluru ke arah mahasiswa. Para mahasiswa panik dan
bercerai berai, sebagian besar berlindung di universitas Trisakti. Namun
aparat keamanan terus melakukan penembakan. Korban pun berjatuhan,
dan dilarikan ke RS Sumber Waras.
Satuan pengamanan yang berada di lokasi pada saat itu adalah Brigade
Mobil Kepolisian RI, Batalyon Kavaleri 9, Batalyon Infanteri 203, Artileri
Pertahanan Udara Kostrad, Batalyon Infanteri 202, Pasukan Anti Huru
HaraKodam seta Pasukan Bermotor. Mereka dilengkapi dengan tameng,
gas air mata, Styer, dan SS-1.
Pada pukul 20.00 dipastikan empat orang mahasiswa tewas tertembak
dan satu orang dalam keadaan kritis. Meskipun pihak aparat keamanan
membantah telah menggunakan peluru tajam, hasil otopsi menunjukkan
kematian disebabkan peluru tajam.
10.30 -10.45
o Aksi damai civitas akademika Universitas Trisakti yang
bertempat di pelataran parkir depan gedung M (Gedung Syarif
Thayeb) dimulai dengan pengumpulan segenap civitas Trisakti
yang terdiri dari mahasiswa, dosen, pejabat fakultas dan
universitas serta karyawan. Berjumlah sekitar 6000 orang di
depan mimbar.
10.45-11.00
o Aksi mimbar bebas dimulai dengan diawali acara penurunan
bendera setengah tiang yang diiringi lagu Indonesia Raya
yang dikumandangkan bersama oleh peserta mimbar bebas,
kemudian dilanjutkan mengheningkan cipta sejenak sebagai
tanda keprihatinan terhadap kondisi bangsa dan rakyat
Indonesia sekarang ini.
11.00-12.25
o Aksi orasi serta mimbar bebas dilaksanakan dengan para
pembicara baik dari dosen, karyawan maupun mahasiswa.
Aksi/acara tersebut terus berjalan dengan baik dan lancar.
12.25-12.30
o Massa mulai memanas yang dipicu oleh kehadiran beberapa
anggota aparat keamanan tepat di atas lokasi mimbar bebas
(jalan layang) dan menuntut untuk turun (long march) ke jalan
dengan tujuan menyampaikan aspirasinya ke anggota
MPR/DPR. Kemudian massa menuju ke pintu gerbang arah Jl.
Jend. S. Parman.
12.30-12.40
o Satgas mulai siaga penuh (berkonsentrasi dan melapis barisan
depan pintu gerbang) dan mengatur massa untuk tertib dan
12.40-12.50
o Pintu gerbang dibuka dan massa mulai berjalan keluar secara
perlahan menuju Gedung MPR/DPR melewati kampus Untar.
12.50-13.00
o Long march mahasiswa terhadang tepat di depan pintu masuk
kantor Walikota Jakarta Barat oleh barikade aparat dari
kepolisian dengan tameng dan pentungan yang terdiri dua
lapis barisan.
13.00-13.20
o Barisan satgas terdepan menahan massa, sementara
beberapa wakil mahasiswa (Senat Mahasiswa Universitas
Trisakti) melakukan negoisasi dengan pimpinan komando
aparat (Dandim Jakarta Barat, Letkol (Inf) A Amril, dan
Wakapolres Jakarta Barat). Sementara negoisasi berlangsung,
massa terus berkeinginan untuk terus maju. Di lain pihak
massa yang terus tertahan tak dapat dihadang oleh barisan
satgas samping bergerak maju dari jalur sebelah kanan. Selain
itu pula masyarakat mulai bergabung di samping long march.
13.20-13.30
o Tim negoisasi kembali dan menjelaskan hasil negoisasi di
mana long march tidak diperbolehkan dengan alasan oleh
kemungkinan terjadinya kemacetan lalu lintas dan dapat
menimbulkan kerusakan. Mahasiswa kecewa karena mereka
merasa aksinya tersebut merupakan aksi damai. Massa terus
mendesak untuk maju. Dilain pihak pada saat yang hampir
bersamaan datang tambahan aparat Pengendalian Massa
(Dal-Mas) sejumlah 4 truk.
13.30-14.00
o Massa duduk. Lalu dilakukan aksi mimbar bebas spontan di
jalan. Aksi damai mahasiswa berlangsung di depan bekas
kantor Wali Kota Jakbar. Situasi tenang tanpa ketegangan
antara aparat dan mahasiswa. Sementara rekan mahasiswi
membagikan bunga mawar kepada barisan aparat. Sementara
itu pula datang tambahan aparat dari Kodam Jaya dan satuan
kepolisian lainnya.
14.00-16.45
o Negoisasi terus dilanjutkan dengan komandan (Dandim dan
Kapolres) dengan pula dicari terobosan untuk menghubungi
MPR/DPR. Sementara mimbar terus berjalan dengan diselingi
pula teriakan yel-yel maupun nyanyian-nyanyian. Walaupun
hujan turun massa tetap tak bergeming. Yang terjadi akhirnya
hanya saling diam dan saling tunggu. Sedikit demi sedikit
massa mulai berkurang dan menuju ke kampus.
o Polisi memasang police line. Mahasiswa berjarak sekitar 15
meter dari garis tersebut.
16.45-16.55
o Wakil mahasiswa mengumumkan hasil negoisasi di mana hasil
kesepakatan adalah baik aparat dan mahasiswa sama-sama
mundur. Awalnya massa menolak tapi setelah dibujuk oleh
Bapak Dekan FE dan Dekan FH Usakti, Adi Andojo SH, serta
ketua SMUT massa mau bergerak mundur.
16.55-17.00
o Diadakan pembicaraan dengan aparat yang mengusulkan
mahasiswa agar kembali ke dalam kampus. Mahasiswa
bergerak masuk kampus dengan tenang. Mahasiswa
menuntut agar pasukan yang berdiri berjajar mundur terlebih
dahulu. Kapolres dan Dandim Jakbar memenuhi keinginan
mahasiswa. Kapolres menyatakan rasa terima kasih karena
mahasiswa sudah tertib. Mahasiswa kemudian membubarkan
diri secara perlahan-lahan dan tertib ke kampus. Saat itu
hujan turun dengan deras.
o Mahasiswa bergerak mundur secara perlahan demikian pula
aparat. Namun tiba-tiba seorang oknum yang bernama
Mashud yang mengaku sebagai alumni (sebenarnya tidak
tamat) berteriak dengan mengeluarkan kata-kata kasar dan
kotor ke arah massa. Hal ini memancing massa untuk
bergerak karena oknum tersebut dikira salah seorang anggota
aparat yang menyamar.
17.00-17.05
o Oknum tersebut dikejar massa dan lari menuju barisan aparat
sehingga massa mengejar ke barisan aparat tersebut. Hal ini
menimbulkan ketegangan antara aparat dan massa
mahasiswa. Pada saat petugas satgas, ketua SMUT serta
Kepala kamtibpus Trisakti menahan massa dan meminta
massa untuk mundur dan massa dapat dikendalikan untuk
17.05-18.30
o Ketika massa bergerak untuk mundur kembali ke dalam
kampus, di antara barisan aparat ada yang meledek dan
mentertawakan serta mengucapkan kata-kata kotor pada
mahasiswa sehingga sebagian massa mahasiswa kembali
berbalik arah. Tiga orang mahasiswa sempat terpancing dan
bermaksud menyerang aparat keamanan tetapi dapat
diredam oleh satgas mahasiswa Usakti.
o Pada saat yang bersamaan barisan dari aparat langsung
menyerang massa mahasiswa dengan tembakan dan
pelemparan gas air mata sehingga massa mahasiswa panik
dan berlarian menuju kampus. Pada saat kepanikan tersebut
terjadi, aparat melakukan penembakan yang membabi buta,
pelemparan gas air mata dihampir setiap sisi jalan,
pemukulan dengan pentungan dan popor, penendangan dan
penginjakkan, serta pelecehan seksual terhadap para
mahasiswi. Termasuk Ketua SMUT yang berada di antara
aparat dan massa mahasiswa tertembak oleh dua peluru karet
dipinggang sebelah kanan.
o Kemudian datang pasukan bermotor dengan memakai
perlengkapan rompi yang bertuliskan URC mengejar
mahasiswa sampai ke pintu gerbang kampus dan sebagian
naik ke jembatan layang Grogol. Sementara aparat yang
lainnya sambil lari mengejar massa mahasiswa, juga
menangkap dan menganiaya beberapa mahasiswa dan
mahasiswi lalu membiarkan begitu saja mahasiswa dan
mahasiswi tergeletak di tengah jalan. Aksi penyerbuan aparat
terus dilakukan dengan melepaskan tembakkan yang terarah
ke depan gerbang Trisakti. Sementara aparat yang berada di
atas jembatan layang mengarahkan tembakannya ke arah mahasiswa
yang berlarian di dalam kampus.
o Lalu sebagian aparat yang ada di bawah menyerbu dan merapat ke pintu
gerbang dan membuat formasi siap menembak dua baris (jongkok dan berdiri)
lalu menembak ke arah mahasiswa yang ada di dalam kampus. Dengan
tembakan yang terarah tersebut mengakibatkan jatuhnya korban baik luka
maupun meninggal dunia. Yang meninggal dunia seketika di dalam kampus
tiga orang dan satu orang lainnya di rumah sakit beberapa orang dalam kondisi
kritis. Sementara korban luka-luka dan jatuh akibat tembakan ada lima belas
orang. Yang luka tersebut memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
o Aparat terus menembaki dari luar. Puluhan gas air mata juga dilemparkan ke
dalam kampus.
18.30-19.00
o Tembakan dari aparat mulai mereda, rekan-rekan mahasiswa
mulai membantu mengevakuasi korban yang ditempatkan di
beberapa tempat yang berbeda-beda menuju RS.
19.00-19.30
o Rekan mahasiswa kembali panik karena terlihat ada beberapa
aparat berpakaian gelap di sekitar hutan (parkir utama) dan
sniper (penembak jitu) di atas gedung yang masih dibangun.
Mahasiswa berlarian kembali ke dalam ruang kuliah maupun
ruang ormawa ataupun tempat-tempat yang dirasa aman
seperti musholla dan dengan segera memadamkan lampu
untuk sembunyi.
19.30-20.00
o Setelah melihat keadaan sedikit aman, mahasiswa mulai
berani untuk keluar adari ruangan. Lalu terjadi dialog dengan
Dekan FE untuk diminta kepastian pemulangan mereka ke
rumah masing- masing. Terjadi negoisasi antara Dekan FE
dengan Kol.Pol.Arthur Damanik, yang hasilnya bahwa
mahasiswa dapat pulang dengan syarat pulang dengan cara
keluar secara sedikit demi sedikit (per 5 orang). Mahasiswa
dijamin akan pulang dengan aman.
20.00-23.25
o Walau masih dalam keadaan ketakutan dan trauma melihat
rekannya yang jatuh korban, mahasiswa berangsur-angsur
pulang.
o Yang luka-luka berat segera dilarikan ke RS Sumber Waras.
Jumpa pers oleh pimpinan universitas. Anggota Komnas HAM
datang ke lokasi
01.30
o Jumpa pers Pangdam Jaya Mayjen TNISjafrie Sjamsoeddin di
Mapolda Metro Jaya. Hadir dalam jumpa pers itu Pangdam Jaya
Mayjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Kapolda Mayjen (Pol) Hamami
Nata, Rektor Usakti Prof Dr Moedanton Moertedjo, dan dua
anggota Komnas HAM AA Baramuli dan Bambang W Soeharto.
TRAGEDI SEMANGGI
menunjuk kepada dua kejadian protes masyarakat terhadap pelaksanaan
dan agenda Sidang Istimewa yang mengakibatkan tewasnya warga sipil.
Kejadian pertama dikenal dengan Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13
November1998, masa pemerintah transisi Indonesia, yang menyebabkan
tewasnya 17 warga sipil. Kejadian kedua dikenal dengan Tragedi
Semanggi II terjadi pada 24 September1999 yang menyebabkan
tewasnya seorang mahasiswa dan sebelas orang lainnya di seluruh
jakarta serta menyebabkan 217 korban luka - luka.
g. Peristiwa kekerasan di Timor Timur pasca jejak pendapat (1999)
Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia menjelang dan pasca jejak
pendapat 1999 di timor timur secara resmi ditutup setelah penyerahan
laporan komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) Indonesia - Timor Leste
kepada dua kepala negara terkait.
Awal
Pada bulan November 1998 pemerintahan transisi Indonesia mengadakan
Sidang Istimewa untuk menentukan Pemilu berikutnya dan membahas
agenda-agenda pemerintahan yang akan dilakukan. Mahasiswa bergolak
kembali karena mereka tidak mengakui pemerintahan B. J. Habibie dan
tidak percaya dengan para anggota DPR/MPR Orde Baru. Mereka juga
mendesak untuk menyingkirkan militer dari politik serta pembersihan
pemerintahan dari orang-orang Orde Baru.
Masyarakat dan mahasiswa menolak Sidang Istimewa 1998 dan juga
menentang dwifungsi ABRI/TNI. Sepanjang diadakannya Sidang Istimewa
itu masyarakat bergabung dengan mahasiswa setiap hari melakukan
Deskripsi
Jumlah masyarakat dan mahasiswa yang bergabung diperkirakan puluhan
ribu orang dan sekitar jam 3 sore kendaraan lapis baja bergerak untuk
membubarkan massa membuat masyarakat melarikan diri, sementara
mahasiswa mencoba bertahan namun saat itu juga terjadilah
penembakan membabibuta oleh aparat ketika ribuan mahasiswa sedang
duduk di jalan. Saat itu juga beberapa mahasiswa tertembak dan
meninggal seketika di jalan. Salah satunya adalah Teddy Wardhani
Kusuma, mahasiswa Institut Teknologi Indonesia yang merupakan korban
meninggal pertama di hari itu.
No. Nama
Penyebab
Status
1.
Yohanis Radjawane
Ditembak aparat
Tewas
2.
Dominggus Tupalesy
Ditembak aparat
Tewas
3.
Elly Pattinasarany
Tewas
4.
Dolly Takaria
Tewas
5.
Polly Nanlohi
Ditembak aparat
Luka parah
6.
Atja Pattiasina
Ditembak aparat
Luka parah
7.
Hengky Siahaya
Ditembak aparat
Luka ringan
8.
Yohanis Noya
Ditembak aparat
Luka ringan
9.
Izack Noya
Ditembak aparat
Luka ringan
10. Salakori
Ditembak aparat
Luka ringan
Ditembak aparat
Luka ringan
Ditembak aparat
Luka ringan
Ditembak aparat
Luka ringan
Ditembak aparat
Luka ringan
Ditembak aparat
Luka ringan
Ditembak aparat
Luka ringan
Ditembak aparat
Luka ringan
Ditembak aparat
Luka ringan
Ditembak aparat
Luka ringan
Dipanah
Luka ringan
Dipanah
Luka ringan
Dipanah
Luka ringan
Dipanah
Luka ringan
Ledakan bom
Luka ringan
Ledakan bom
Luka ringan
Dipanah
Luka ringan
Dipanah
Luka ringan
Dipanah
Luka ringan
Dipanah
Luka ringan
Dipanah
Luka ringan
Dipanah
Luka ringan
Nama
Penyebab
Status
1.
Marthen Tahapary
Tewas
Tewas
2.
Janes Leikawabessy
Tewas
Tewas
3.
Agus Noya
Tewas
Tewas
4.
Frangky Tanate
Tewas
Tewas
5.
Christian Noya
Ditembak aparat
Luka parah
6.
Marthinus Taihutu
Ditembak aparat
Luka parah
7.
Jacob Noya
Ditembak aparat
Luka parah
8.
Chres Noya
Ditembak aparat
Luka parah
9.
Jusuf Birahi
Ditembak aparat
Luka parah
10.
Ronny Huka
Ditembak aparat
Luka parah
11.
Donny Noya
Ditembak aparat
Luka parah
12.
Duan Noya
Ditembak aparat
Luka parah
13.
Stevy Noya
Ditembak aparat
Luka parah
14.
Julius Kainama
Ditembak aparat
Luka parah
15.
Jopie Laisina
Ditembak aparat
Luka parah
16.
Elianus Siahaya
Ditembak aparat
Luka ringan
17.
Bram Noya
Ditembak aparat
Luka ringan
18.
Thopilus Noya
Ditembak aparat
Luka ringan
19.
Simon Werinussa
Ditembak aparat
Luka ringan
Nama
Penyebab
Status
1.
Jacob de Lima
Di tembak aparat
Tewas
2.
Rudy Hehatubun
Di tembak aparat
Tewas
3.
E. Telusa
Di tembak aparat
Tewas
4.
Marthin Manukelle
Di tembak aparat
Tewas
5.
Anthon Lopulalan
Di tembak aparat
Tewas
6.
F., Hitipeuw
Di tembak aparat
Tewas
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Daftar mesjid yang dirusak dan atau dibakar massa saat kerusuhan
Ambon tanggal 15-28 Januari, 1999:
1. Mesjid Al Huda di jalan Diponegoro Atas dibakar (12% rusak).
2. Mesjid As Sa92adah Pule di jalan Karang Panjang terbakar habis.
1966
1967
1969
1970
1971
Pemerkosaan Sum Kuning, penjual jamu di Yogyakarta oleh pemudapemuda yang di duga masih ada hubungan darah dengan Sultan
Paku Alam, dimana yang kemudian diadili adalah Sum Kuning
sendiri. Akhirnya Sum Kuning dibebaskan.
1972
1973
1974
1975
1977
1978
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1989
Kasus tanah Lampung, 100 orang tewas oleh ABRI. Peritiwa ini
dikenal dengan dengan peristiwa Talang sari.
1991
1992
1993
1994
1995
Kerusuhan di Flores.
1996
1997
1998
1999
menggunakan lebih dari 117 referensi sebagai sumber data dan informasi
tentang pelanggaran HAM yang dilakukan oleh AS.
Ketaatan, promosi dan perlindungan HAM berdasarkan penghormatan
pada perbedaan budaya dalam kerangka universalitas merupakan salah
satu pilar kehidupan modern saat ini, yang ditandai dengan globalisasi
yang sedang tumbuh. Negara-negara bertanggung-jawab dalam domain
HAM berdasarkan kenyataan mereka memiliki instrumen-instrumen
kekuatan yang diperlukan untuk memberi arah dan efektualitas kepada
kekuatan aktif globalisasi. Karena itu, perangai HAM para pemain yang
lebih berpengaruh di dunia memiliki dampak besar pada semua aspek
kehidupan modern, termasuk penetapan standar dan aplikasi HAM di
dunia.
Jelas, pelanggaran hak-hak sipil dan politik oleh Pemerintahan AS
terhadap mereka yang ada di dunia dalam apa yang disebut perang
terhadap teror tak dapat disamakan dengan pelanggaran HAM oleh
sebuah pemerintahan kecil dalam wilayah yang kecil. Situasi yang
mengerikan di tempat-tempat seperti Tanjung Guantanamo dan Bagram
dan kisah-kisah tentang pusat-pusat penahanan rahasia di seluruh dunia
akan berdampak negatif terhadap struktur konsep hukum internasional
tentang HAM dan penerapannya di dunia. Lebih parah lagi, itu akan
digunakan sebagai rujukan oleh pihak lain, menemukan interpretasi
negatif atas ketentuan hukum internasional terhadap HAM di dalam kultur
unilateralisme yang sedang tumbuh.
Sejak April 2004, ketika potret pertama muncul mengenai personel militar
AS menghina, menyiksa, dan juga memperlakukan dengan buruk tahanan
di penjara Abu Ghuraib di Irak, pemerintahan AS berulangkali mencoba
memotret pelanggaran HAM itu sebagai insiden yang terpisah, kerja
segelintir tentara yang buruk yang bertindak tanpa perinta.
Kenyataannya, satu-satunya aspek pengecualian dari pelanggaran di Abu
Ghuraib adalah potret. Tetapi kenyataannya pola pelanggaran ini tidak
berasal dari aksi beberapa tentara yang melanggar hukum. Kejadian itu
berasal dari keputusan yang dibuat oleh Pemerintahann AS untuk
membelokkan, mengabaikan, atau mengesampingkan hukum. Kebijakan
administrasi yang menciptakan iklim Abu Ghuraib dalam tiga cara
fundamental pengelakkan dari hukum intenasional, menerapkan metode
interogasi yang bersifat memaksa dan pendekatan tidak melihat
kejahatan, tidak mendengar kejahatan pemerintahan Bush.
Kendati fakta bahwa AS telah meratifikasi Konvensi PBB yang menentang
penyiksaan dan Konvensi Ketiga dan Keempat Geneva, dan bahwa
Pemerintahan AS telah mengakui bahwa perjanjian-perjanjian dimaksud
Demonstrasi pendukung Aung San Suu Kyi di Manila, Filipina (AP Photo)
Buku ini dapat dilihat sebagai salah satu upaya membedah realitas
kompleks politik luar negeri AS pasca-9/11 serta dampaknya bagi
hubungan internasional. Dalam kapasitasnya sebagai seorang pendeta,
alih-alih memisahkan masalah 9/11 dari agama, Richard Daulay malah
mencoba menelusuri sampai sejauh mana pertimbangan-pertimbangan
teologis memengaruhi produk kebijakan Presiden George W. Bush. Dua
ideologi utama yang dicermati dalam buku ini adalah neokonservatisme
dan fundamentalisme Kristen. Kedua ideologi inilah yang menjadi pusat
perhatian Daulay, dengan mencoba melihat korelasi kedua kekuatan ini
dalam berbagai kebijakan luar negeri AS.
Kajian hubungan antara neokonservatisme dan fundamentalisme Kristen
memang dilihat aneh. Demikian pandangan Rizal Mallarangeng dalam
kata pengantar buku ini. Kaum neokonservatif awalnya dimotori oleh
kaum intelektual New York, Yahudi sekuler, migran dari ajaran Stalin dan
kaum kiri lainnya (misalnya: Irving Kristol). Di pihak lain, kaum
fundamentalis Kristen yang pasti tidak akan nyaman secara personal
berkawan dengan tokoh-tokoh intelektual sekuler seperti Irving Kristol.
Namun, Mallarangeng pun menyadari bahwa dalam politik banyak hal
dapat terjadi karena pertautan kepentingan. Dengan pendasaran pada
pandangan Unger, Daulay rupanya juga menerima bahwa kepentingan
di sini bukan hanya kepentingan politik tetapi juga kepentingan teologis.
Menurut Unger, fundamentalisme Kristen dengan teologi
premilenialismenya dan neokonservatisme dengan ideology demokrasi
imperialismenya sama-sama bertemu dalam kepentingan Israel.
Keduanya menghadapi common enemy, yakni Irak; dan common mission,
yakni Israel (hlm. 64).
Berdasarkan hasil kajiannya, Daulay sendiri mengakui bahwa Bush sedang
mempraktikkan agamanisasi politik, yakni menempatkan politik dalam
domain agama. Praktik ini mengacu pada pandangan politik Bush yang
dikenal sebagai Doktrin Bush, dalam pidato kenegaraannya di hadapan
Kongres pada 20 September 2001. Ditinjau dari segi retorika dan
kebijakan-kebijakannya pasca 9/11, Bush memang sangat intensif
menggunakan ungkapan-ungkapan yang sarat dengan ide-ide teokrasi
dan fundamentalisme Kristen di Amerika. Menurut Daulay, dalam batas
tertentu, Bush sedang melakukan politik luar negeri yang dijiwai oleh
prinsip-prinsip teokrasi, bahwa perang melawan terror itu adalah perintah
Tuhan, dan bahwa Bush ditempatkan Tuhan di Gedung Putih untuk
memimpin perang melawan terror demi menghancurkan kerajaan setan:
Irak, Iran, dan Korea Utara.
************
Penutup
Assalamualaikum Wr. Wb
Kami selaku redaksi yang menyusun artikel ini tak pernah lepas
untuk mengucapkan terima kasih kepada bapa guru yang telah
membimbing kami dalam proses penyelesaian artikel ini hingga tuntas
dan kepada para pembaca sekalian yang telah membaca artikel ini.
Serta tak lupa kami pun tak henti-hentinya mengucapkan
permintaan maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam artikel ini terdapat
kesalahan ejaan ataupun kurangnya kelengkapan dari artikel-artikel yang
telah kami sajikan. Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk
memuaskan para pembaca dengan berita / informasi yang telah kami
berikan.
Kami berharap semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan
penambahan wawasan bagi para pembaca sekalian.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Hormat kami,
DAFTAR PUSTAKA
http://imadekariada.blogspot.com/2008/08/sejara
h-hak-asasi-manusia.html
http://emperordeva.wordpress.com/about/sejarah
-hak-asasi-manusia/
http://organisasi.org/pengertian_macam_dan_jeni
s_hak_asasi_manusia_ham_yang_berlaku_umum_g
lobal_pelajaran_ilmu_ppkn_pmp_indonesia
http://gurupkn.wordpress.com/2008/02/22/penge
rtian-pengertian-hak-asasi-manusia/
http://www.gudangmateri.com/2011/01/definisiham-hak-asasi-manusia.html
http://daniiskandarmanajemen.blogspot.com/201
1/03/pengertian-hak-asasi-manusia-danmacam.html
http://erieltala.blogspot.com/2011/03/hakekathak-asasi-manusia.html
http://www.komnasham.go.id/profil/landasanhukum
http://polowijoyo.files.wordpress.com/2009/09/ha
munit2.pdf
http://syaldi.web.id/2007/03/memahamipelanggaran-hak-asasi-manusia-ham/
http://katabuku.wordpress.com/2009/04/17/ameri
ka-vs-irak/
http://id.answers.yahoo.com/
http://www.dwworld.de/dw/article/0,,2992651,00.html
http://dunia.vivanews.com/news/read/60789junta_militer_tadinya_bersiap_melepas_suu_kyi
http://myartikel.wordpress.com/2007/07/14/pelan
ggaran-ham-amerika-serikat/
http://www.scribd.com/doc/18371455/KasusPelanggaran-Ham-Internasional
http://id.wikipedia.org/wiki/
www.fica.org/hr/ambon/idAmbonCivilWar.html