Anggota Kelompok :
1. Cincin Kusuma Dewi
2. Herny Kurniawati
3. Widdi
PENDAHULUAN
masak
baik dari segi proses dan juga da.ri segi kinetika reaksi kimia (kinetika kimia). Pada
prinsip stoikhiometri memungkinkan untuk menghitung jumlah zat yang dapat
dihasilkan dari
bahan-bahan kimia
yang
(Ralph H. Petrucci,1994)
Reaksi kimia yang diteliti ini, adalah reaksi pembentukan
soda
ash
NaOH
dari
Sedangkan
2 NaOH + CaC03
kimia
(chemical
reactors) perlu diketahui atau dicari datanya dengan penelitian kinetika reaksi,
yaitu
mengenai suhu reaksi, tekanan operasi, rate aliran dan waktu reaksi.(Stanley
M. Walas, 1998)
Selain waktu reaksi dan rate aliran yang sating terkait, dapat pula ditambahkan,
yaitu waktu pengisian reaktor, waktu pengosongan, waktu pendinginan, dan waktu
pemanasan. Karena data tersebut sangat diperlukan dalam perancangan reaktor kimia,
maka hal tersebut yang melatar belakangi mengapa suatu penelitian kinetika reaksi
dilaksanakan. (Stanley M. Walas, 1998)
Dari
data
mengenai
suhu
yang diperlukan untuk reaksi pembentukan NaOH tersebut, maka dapat dirancang
reaktor kimia untuk
reaksi
antara
calcium
DESKRIPSIPROSES
Soda Ash
Bahan Baku Soda Ash mempunyai komposisi 99% NazC03 dan 1% H20. Sifat-sifat
fisika Na2C03 adalah
berupa padatan
berwama
putih,
berasap
dan
berbau
menyengat hidung, larut dengan baik dalam air 7,1 gram/100 gram air pada 0C dan 48,5
gram/100 gram air pada 104C, tidak larut dalam alkohol dan ether, density = 2,533
gram!cc, titik leleh 851C (Arthur, 1958).
Kegunaan Na2C03 adalah untuk bahan baku pembuatan gelas, bahan
pembuatan NaOH,
baku
industri kertas, industri sabun, tekstil dan lain-lain (Faith and Keyes,
1961) Proses Pembuatan Caustic Soda secara garis besar terdiri antara lain: Proses
Electrolysis
Sebagai
bahan
baku
aliran listrik yang dilewatkan pada larutan NaCl dalam air. Sebagai reaktor yang
digunakan Cell yang dibuat secara khusus. Sebagai by product diperoleh gas Hydrogen dan
Chlorine yang terbentuk pada Cathode dan
Anode.
Caustic
Soda
yang
diperoleh
berupa larutan 10% NaOH. Adapun reaksi yang tetjadi adalah sebagai berikut: 2 NaCI +
2 H20 2 NaOH + Hz + Ch (Faith and
Keyes, 1961).
Proses dari Lime dan Soda Ash
Sebagai bahan baku digunakan Lime Stone dan Soda Ash. Lime Stone dibakar
dalam Kiln pada suhu 899C, dengan reaksi sebagai berikut:
CaC03 + heatCaO + C02 - 766 btu/lb CaC03.
Dengan penambahan air akan diperoleh hasil Milk of Lime atau Ca(OH)2 sesuai
reaksi sebagai berikut:
CaO+ HzOCa(OH)z +heat
Pada
sesuai reaksi
NaOH, Ca(OH)2
ini
sebagai berikut:
Na2C03 + Ca(OH)2 2 NaOH + CaC03 (Faith and Keyes, 1961).
NaOH basil
berupa
larutan 10%
penyaringan. Selain bahan tersebut, sebagai ganti Ca(OH)2 yang berasal dari Lime Stone,
adalah limbah gas asetilin yang mempunyai kandungan Ca(OH)z di atas 90% (kering)
yang terjadi sesuai reaksi sebagai berikut :
TUGAS NaOH : Herny Kurniawati (2014437041)
hampir sama dengan lime dan soda, akan tetapi lebih singkat. Sebagai
limbah pabrik
dari
las
karbit
sebagai basil reaksi karbit dengan air yang menghasilkan Ca(OH)z dan CzHz gas.
CaCz + 2Hz0
Ca(OH)2 + C2H2 C2H2 gas digunakan untuk pengelasan,
endapan yang
sedangkan Ca(OH)2
berupa
Waste Ca(OH)2 yang berupa padatan yang mengandung air dibuat slurry dengan kadar
30% solid direaksikan di reaktor dengan 20% soda ash (Na2C03) larutan sehingga terjadi
reaksi:
Ca(OH)z + NazC03 2 NaOH + CaC03.
Na2C03
yang
bereaksi 95
- 96%
dan Ca(OH)z
diberikan
sedikit
berlebihan,
sehingga pada basil reaksi terdapat Na2C03 dan Ca(OH)3 lebih rendah dari NaOH, maka
sebagian besar NazC03 yang ada akan mengendap, dan dipisahkan dengan filter. Larutan
NaOH
50%
sedikit
yang
Na2C03 dan
tertahan di filter dicuci dengaN air pencuci hingga larut semua dan ditampung, dijual
sebagai basil samping.
Dipilih proses dari lime dan soda ash disebabkan oleh beberapa alasan yang
menguntungkan, yaitu:
1. Tidak
2. Bahan baku
3. Proses
Ca(OH)2
lebih
investment lebih
Konsentrasi NaCl yang diizinkan adalah 340 350 g/liter yang pada hakekatnya adalah
larutan jenuh. Sel bekerja pada suhu 85 oC (Faith and Keyes, 1972). Diaphragma umumnya
diganti setiap empat kali pergantian anoda. Umur anoda biasanya sekitar 365 hari. Pada saat
ini telah digunakan diafragma dan elektroda yang telah dimodifikasi sehingga memiliki
TUGAS NaOH : Herny Kurniawati (2014437041)
efisiensi yang lebih tinggi dan umur penggunaan yang lebih lama yaitu mencapai 8-10 tahun.
Larutan NaOH yang dihasilkan adalah 11,3 15 %.
2. Proses sel elektrolisa dengan sel membran
Sel membran memakai membran semipermeabel untuk memisahkan anoda dan
katoda. Membran ini hanya mengijinkan ion Na + untuk melewatinya dan mencegah ion OH -.
Pemakaian ini dimaksudkan untuk mencegah ion OH - dan Cl- masuk ke dalam ruangan
katoda. Membran terbuat dari bahan polimer seperti perfluoro sulfonie acid polimer dan
perfluorocarboxylic acid polimer. Sel membran menghasilkan NaOH yang lebih murni dan
lebih tinggi konsentrasinya bila dibandingkan dengan sel diaphragma, yaitu sebesar 28 %. Sel
membran ini telah diterapkan dalam industri secara komersiil tetapi terlalu mahal.
3. Proses elektrolisis dengan menggunakan sel merkuri
Di dalam sel mercuri, yang dipakai sebagai katoda adalah merkuri yang dialirkan pada
bagian dasar sel, sedangkan sebagai anoda dipakai grafit. Larutan NaCl yang telah dimurnikan
dialirkan diantara kedua elektroda tersebut dan membentuk NaHg pada katoda dan gas Cl 2
padaanoda.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Reaksi : NaCl Na+ + ClAnoda : 2 Cl- Cl2
Katoda : 2 Na+ + Hg+ + 2 e NaHg
Larutan NaCl sebagai umpan masuk ke dalam sel elektrolisa pada suhu 60 70 o C dengan
konsentrasi NaCl 340 350 g/liter. Amalgam (NaHg) yang dihasilkan mengalir ke
dekomposer dan dikontakkan dengan air secara counter current sehingga dihasilkan NaOH 50
% dan gas H2.
Reaksi :
2 NaHg + H2O 2 NaOH + H2 + Hg