Penyakit
metabolik
pada
tulang
biasanya
disebabkan
adanya
1. Prinsip Dasar
1.1 Biologi dasar sel tulang
Kemampuan tulang untuk dapat berformasi, remodeling dan beradaptasi
kepada lingkungannya tergantung pada pengaturan dari fungsi selluler.
Dua
populasi stem sel berperan dalam formasi sel yang mengatur metabolisme tulang,
yaitu stem sel mesenkim dan stem sel hemapoetik.
Stem sel mesenkim berperan pada aktivitas dari osteoblast dan sel
perumbuhan tulang. Sedangkan stem sel hemapoetik berperan dalam peningkatan
aktivitas dari osteoklast.
Osteoblast adalah sel pembentuk tulang yang mensintesa dan mensekresi
matriks unmineralized bone (osteoid), mengatur mineralisasi tulang dan
mengkontrol metabolisme kalsium serta fosfat baik di dalam maupun di luar
tulang. Karakter dari osteoblast dapat terlihat dari nilai alkalifosfatase, sintesa
dari kolagen tipe I dan osteokalsin, dan juga berperan pada reseptor spesifik dari
Sedangkan osteoproteoclast
Contoh pada
osteoporosis terdapat kegagalan kopling dan struktur tulang hilang tanpa adanya
pengganti.
kalsium
pada
usus
merupakan
hasil
dari
aksi
1,25-
menurunkan jumlah kalsium yang datang dari tulang dan masuk ke dalam serum.
Hormon ini berinteraksi dengan reseptor dari osteoklast dengan menginhibisi sel
tersebut.
Defisiensi estrogen dikenal sebagai penyebab turunnya jumlah massa
tulang, walaupun masih dalam beberapa kontroversi tentang efek estrogen
tersebut.
4
menghambat bone loss baik oral atau intravena biphosphonat, estrogen, selektif
estrogen reseptor modulator (SERMs) dan kalsitonin.
penyakit ricketsia biasanya terganggu, untuk berat badan biasanya normal tetapi
untuk ukuran tinggi mereka selalu lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak
lain yang seumur.
Pada tulang panjang , terutama pada ekstremitas bawah juga ditemukan
adanya perluasan dari zona hipertropi epiphise sehingga mengakibatkan suatu
tibia vara. Pada tulang belakang manifestasi yang didapatkan adalah kyphosis
ringan, yang dikenal rachitis catback dan bias juga didapatkan scoliosis
moderate.
Pada
pemeriksaan
radiologi
sehingga
diperlukan
osteoporosis,
akan
didapatkan
pemeriksaan
gambaran
lebih
lanjut
seperti
untuk
membedakannya. Selain itu juga pada osteomalacia ditemukan adanya hal yang
spesifik yaitu pseudofraktur atau zona Looser transformation. Looser zone
ini adalah suatu area radioluscent pada tulang yang dihasilkan akibat fraktur
multipel mikrostress yang diganti oleh formasi tulang osteomalacia yang tidak
mengandung mineral. Looser line ini biasanya dapat ditenukan di femoral neck,
pelvic rami, dan iga.
Para klinisi biasanya akan waspada terhadap penyakit ini bila ditemukan
adanya peningkatan serum alkali phospatase, nilai inorganic phospat yang rendah,
atau level serum bikarbonat yang rendah. Juga dapat ditemukan rendahnya nilai
serum kalsium, namun ini sangat jarang.
10
oncogenic
11
12
utara. Orang dengan riwayat keluarga terkena penyakit paget dapat meningkatkan
resiko terjadinya penyakit ini pada dirinya. Laki-laki dan perempuan mempunyai
resiko yang sama.
Tanda-tanda klinis pada penyakit ini adalah seperti adanya rasa nyeri,
deformitas, bony-enlargement, dan gagal jantung. Walau tulang tersering yang
terkena pada penyakit ini, seperti vertebrae, tulang pelvis, dan femur, hasil bonescan memperlihatkan 60 % dari pasien terkena penyakit ini tampak kelainan pada
tulang lumbal, 47 % pada vertebrae thoracis dan sakrum, sedangkan 15 % terjadi
pada vertebrae cervical. Dan yang tersering pada tulang vertebrae adalah vertebra
lumbal 4-5.
Pada penyakit ini terjadi aktivitas osteoklast yang berrlebihan, dengan
peningkatan resorpsi tulang dan penggantian sumsum tulang oleh jaringan fibrosa.
Namun penyebab pasti dari penyakit ini belum jelas, tetapi beberapa penemuan
mengangkat bahwa infeksi virus mempunyai peranan pada penyakit ini.
Peningkatan aktivitas osteoklast disertai dengan peningkatan aktivitas dari
osteoblast akan tampak dengan adanya peningkatan serum alkalifosfatase.
13
Target dari pengobatan penyakit ini dengan kasus ringan adalah dengan
menurunkan reaksi inflamasi dengan menggunakan NSAID dan coxib
(cyclooxygenase-2 inhibitor). Sedangkan pada kasus yang lebih berat diperlukan
inhibisi dari aktivitas osteoklast yaitu dengan pemberian kalsitonin atau
bisphophonat baik oral atau intravena.
2.5 Osteopetrosis
Osteopetrosis (Albers-Schonberg disease atau marble bone disease)
merupakan penyakit metabolik tulang yang sangat jarang ditemukan, dan penyakit
ini mempunyai ciri khas ditemukan adanya gangguan pendengaran dan
penglihatan. dari densitas tulang, dan obliterasi dari ruang sumsum tulang.
Terdapat 3 bentuk dari penyakit ini, yaitu 1. tipe infantil atau malignant
osteopetrosis ( autosomal recessive); 2. tipe adult
oleh
karena
adanya
obliterasi
dari
sumsum
tulang,
14
Terapi pada tipe infantil yaitu termasuk dengan cara implantasi dari
sumsum tulang, dengan tujuan merestorasi dari ruang sumsum tulang. Terapi juga
dengan pemberian dosis tinggi 1,25-dihidroxyvitamin D3 dan diet rendah kalsium
mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi. Sedangkan pada tipe adult belum
ada terapi yang memuaskan.
KESIMPULAN
Penyakit metabolik pada tulang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
gangguan genetik, endokrin dan perilaku yang menghasilkan berbagai perubahan
pada fungsi osteoblast dan osteoklast. Karena sel-sel tersebut sangat bertanggung
jawab dalam mempertahankan struktur dan integritas tulang, gangguan pada
sintesa matriks tulang, metabolisme mineral atau resorpsi mineral dari jaringan
dapat menjadi suatu penyakit ata kondisi yang berpengaruh pada pertumbuhan
tulang, integritas mekanik, dan kamampuan untuk sembuh setelah mengalami
injuri.
Penyakit metabolik pada tulang yang tersering adalah osteoporosis,
dimana pasien mempunyai kualitas tulang yang normal tetapi karena variasi
penyebab maka akan mengakibatkan penurunan dari massa tulang. Osteomalacia
dan renal osteodystrophy diakibatkan dari efek lingkungan dan penyakit sistemik
pada metabilisme mineral. Penyakit paget dan osteopetrosis disebabkan karena
gangguan pada fungsi sel.
15
Pembimbing :
16