Anda di halaman 1dari 46

MODUL

KB & KEPENDUDUKAN
SKENARIO 2
DWINTA MONICA
111001073
SGD 6 A

Skenario 2
Pak D, 35 tahun dan istrinya, Ibu A 29 tahun,
P3AB0 datang ke klinik dr. U seorang dokter ahli
kandungan dan kebidanan. Tujuan kedatangan
mereka untuk berkonsultasi tentang metode
keluarga berencana. Mereka tidak ingin memiliki
anak lagi. Tetapi pak D enggan kalau harus
menggunakan kondom, dan istrinya pun takut
menggunakan IUD. Sehingga mereka datang
untuk mencari metode keluarga berencana yang
tepat. Dr. U kemudian menjelaskan beberapa jenis
metode keluarga berencana melalui teknik
konseling sehingga akhirnya pak D dan istrinya
sepakat menggunakan IUD.

Klarifikasi istilah
Konseling KB :
Pertukaran informasi dan interaksi positif antara
klien-petugas untuk membantu klien mengenali
kebutuhannya, memilih solusi terbaik dan
membuat keputusan yang paling sesuai dengan
kondisi yang sedang dihadapi. 1 hal 35
IUD (Intra Uterine Device) : Alat Kontrasepsi
yang dimasukkan ke dalam rahim ,terbuat dari
plastik fleksibel. 4. Hal 27
Kondom : Sarung karet tipis penutup penis yang
menampung cairan sperma pada saat pria
berejakulasi. 4. Hal 23

identifikasi Masalah
1. Bagaimana tehnik konseling dalam melakukan
pelayanan KB yang baik dan benar (yang
dilakukan dr. U) untuk meyakinkan akseptor (pak
D dan istrinya )sehingga memutuskan memakai
IUD ?
2. Mengapa IUD menjadi pilihan akseptor (pak D dan
istrinya) tersebut ?
3. Mengapa kondom tidak menjadi pilihan akseptor ?
4. Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan kontrasepsi yang tepat ?
5. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dari pihak
akseptor dalam memilih kontrasepsi yang tepat !

Analisa Masalah
1. Bagaimana tehnik konseling dalam melakukan
pelayanan KB yang baik dan benar (yang dilakukan dr.
U) untuk meyakinkan akseptor (pak D dan istrinya )
sehingga memutuskan memakai IUD ?
Jawab :
Langkah konseling SATU TUJU :
-. Sapa dan salam kepada pak D dan istrinya secara
terbuka dan sopan . Beri perhatian sepenuhnya kepada
pak D dan istrinya dan berbicara di tempat yang
nyaman dan terjamin privasinya.
-. Tanyakan informasi tentang diri pak D dan isrinya
berkonsultasi tentang metode berencana , pak D da
istrinya tidak ingin punya anak lagi, tetapi pak D enggan
menggunakan kondom dan istri takut menggunakan IUD
. Mereka datang untuk mencari metode keluarga
berencana yang tepat

- Uraikan tentang jenis- jenis KB serta keuntungan


dan kerugiannya kepada pak D dan istrinya.
- Bantu pak D dan istrinya dalam menentukan
pilihan. Bantu pak D dan istrinya berpikir
mengenai apa yang paling sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan pak D dan istrinya
pak D dan istrinya sepakat menggunakan IUD
- Jelaskan secara lengkap tentang cara
menggunakan kontrasepsi pilihan pak D dan
istrinya waktu dan pemasangan IUD
- Kunjungan ulang perlu dilakukan. Bicarakan dan
buat perjanjian kapan pak D dan istrinya akan
kembali untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
Ingatkan pak D dan istrinya untuk kembali
apabila terjadi suatu masalah . 1. hal 41-42
(berdasarkan skenario)

2. Mengapa IUD menjadi pilihan akseptor (pak


D dan istrinya) tersebut ?
Jawab :
Karena IUD mempunyai keunggulan bila
dibandingkan dengan kontrasepsi yang
lainnya, seperti :
-Umumnya hanya memerlukan satu kali
pemasangan.
-Tidak menimbulkan efek sistemik.
- Ekonomis
-Efektivitas cukup tinggi
-Reversibel . 3. hal.452

3. Mengapa kondom tidak menjadi pilihan


akseptor ?
Jawab :
kondom tidak menjadi pilihan karena dapat
terjadi efek samping atau masalah yang
timbul pada penggunaan kondom, antara lain
:
- Kondom rusak atau diperkirakan bocor
(sebelum berhubungan), kondom bocor atau
dicurigai ada curahan di vagina saat
berhubungan.
-Mengurangi kenikmatan senggama. 1. hal.56
-Alergi terhadap kondom karet. 2. hal .56

4. Apa saja yang harus dipertimbangkan


dalam pemilihan kontrasepsi yang tepat ?
Jawab :
- Tujuan kontrasepsi.
- Usia.
- Berat badan.
- Sosial ekonomi.
- Kenyamanan.
- Efektivitas.
- Kontraindikasi.

5. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dari pihak akseptor dalam
memilih kontrasepsi yang tepat ?
Jawab :

1. Faktor Pasangan-motivasi
a. Umur
b. Gaya Hidup
c. Frekuensi senggama
d. Jumlah Keluarga yang diinginkan
e. Pengalaman dengan kontrasepsi yang lalu

2.Faktor kesehatan
f. Status Kesehatan
b. Riwayat haid
c. Riwayat Keluarga
d. Pemeriksaan fisik
3.
e.
f.
g.
h.

Faktor metode Kontrasepsi


Efektifitas
Efek samping
Kerugian
biaya

Mapping Concept
Akseptor KB
Faktor- faktor
yang perlu
diperhatikan dari
pihak aceptor
Syarat
kontrasepsi yang
baik.
Kelebihan dan
kekurangan
kontrasepsi

tujuan
konseling
Jenis

Langkah-langkah

Tehnik konseling
Jenis jenis
kontrasepsi

Ciri-ciri konselor
yang baik.

Learning objective.
Mahasiswa/i mampu memahami dan
menjelaskan tentang :
- Metode konseling KB.
- Jenis jenis kontrasepsi. (kelebihan dan
kekuranagan, mekanik dan hormonal, efek
samping, waktu pemasangan dan
pelepasan, teknik pemasanagan)
- Syarat kontrasepsi yang baik dan benar.
- Faktor faktor yang perlu diperhatikan dari
pihak aceptor.

Tujuan Konseling KB
Tujuan pemberian konseling :
1. Memberikan informasi yang tepat, lengkap, serta
objektifmengenai berbagai metode kontrasepsi
sehingga klien mengetahui manfaat penggunaan
kontrasepsi bagi diri sendiri maupun keluarga.
2. Mengiden tifikasindan menampung perasaanperasaan negatif, misalnya keraguan maupun
ketakutan-ketakutan yang dialami klien
sehubungan dengan pelayanan KB atau metodemetode kontrasepsi sehingga konselor dapat
membantu klien dalam menanggulanginya.
3. Membantu klien untuk memilih metode kontrasepsi
terbaik bagi mereka. Terbaik disini berarti
metode yang aman dan yang ingin digunakan klien
atau metode yang secara mantap dipilih oleh klien.

4. Membantu klien agar dapat


menggunakan cara kontrasepsi yang
mereka pilih secara aman dan efektif.
5. Memberi informasi tentang cara
mendapatkan bantuan dan tempat
pelayanan KB.
6. Menyeleksi calon akseptor dengan risiko
tinggi, khususnya untuk kontrasepsi
mantap, dan membantu mereka memilih
metode kontrasepsi alternatif yang lebih
sesuai. 2. Hal. 34-35

Jenis Konseling KB
1. Konseling Umum
Konseling umum dapat dilakukan oleh petugas
keluarga berencana atau PLKB. Konseling umum,
meliputi penjelasan umum dari berbagai metode
kontrasepsi.
2. Konseling spesifik
Konseling spesifik dapat dilakukan oleh
dokter/bidan/konselor. Konseling spesifik berisi
penjelasan spesifik tentang metode yang diinginkan .
3. Konseling pra- dan pascatindakan
Konseling pra- dan pasca tindakan dapat dilakukan
oleh operator/konselor/dokter/bidan. Konseling ini
meliputi penjelasan spesifik tentang prosedur yang
akan dilaksanakan serta penjelasan lisan/instruksi
tertulis asuhan mandiri.1. Hal.38

Tugas Konselor Kontrasepsi


Membuat klien memiliki pengetahuan yang
lengkap dan tepat mengenai berbagai alat
kontrasepsi.
Membantu klien untuk benar-benar
mempertimbangkan keputusan.
Mempertimbangkan apakah klien sudah memenuhi
pesyaratan untuk menjalani kontrasepsi sesuai
dengan keadaan dan pilihannya.
Mencatat atau mendokumentasikan informed
consent dari klien .
Menjadwalkan atau merujuk klien untuk tindakantindakan yang diperlukan.2. Hal : 39

Hal yang Dibutuhkan Petugas


untuk Melakukan Konseling yang
Baik

Perlakukan klien dengan baik.


Interaksi antar petugas pada klien.
Memberi informasi yang baik pada
klien.
Hindari pemberian informasi yang
berlebihan.
Tersedianya metode yang diinginkan
klien.
Membantu klien untuk mengerti dan
mengingat. 2. Hal :40

Langkah-langkah Konseling KB

SATU TUJU
1. SA : Sapa dan salam kepada klien
secara terbuka dan sopan.
2. T : Tanyakan informasi tentang diri
klien.
Motivasi klien untuk berbicara
mengenai pengalaman KB dan KR,
tujuan, kepentingan, harapan, serta
keadaan kesehatan dan kehidupan
keluarganya.Tanyakan kontrasepsi
yang diinginkan klien.

3. U : Uraikan tentang pilihan klien dan beritahu


apa pilihan reproduksi yang paling mungkin,
termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi.
Bantu klien pada jenis kontrasepsi yang paling
klien inginkan , jelaskan pula jenis kontrasepsi
lain yang ada. Selain itu, jelaskan alternatif
kontrasepsi lain yang mungkin klien inginkan.
4. TU : Bantu klien menentukan pilihan. Bantu
klien berpikikir mengenai apa yang paling sesuai
dengan keadaan dan kebutuhannya. Motivasi
klien untuk mengungkapkan keinginannya dan
mengajukan pertanyaan. Tanggapi secara
terbuka. Petugas membantu klien
mempertimbangkan kriteria dan keinginanklien
terhadap setiap jenis kontrasepsinya.

5. J : Jelaskan secara lengkap tentang cara


menggunakan kontrasepsi pilihannya.
Setelah klien memilih jenis kontrasepsinya,
jika diperlukan, perlihatkan alat/obat
kontrasepsi. Jelaskan cara penggunaan
alat/obat kontrasepsi tersebut.
6. U : Kunjungan Ulang perlu dilakukan.
Bicarakan dan buat perjanjian kapan klien
akan kembali untuk melakukan
pemeriksaan lanjutan atau permintaan
kontrasepsi jika dibutuhkan. Ingatkan klien
untuk kembali apa bila terjadi suatu
masalah .1. Hal 41

GATHER 1
1. G : Greet
Berikan salam, perkenalkan diri, dan mulai
berkomunikasi.
2. A : Ask
Tanyakan keluhan atau kebutuhan pasien dan nilai
apakah keluhan /keinginan yang disampaikan sesuai
kondisi pasien.
3. T : Tell
Beritahu bahwa persoalan pokok yang dihadapi oleh
pasien adalah seperti yang tercermin dari hasil
tukar informasi dan harus dicarikan upaya
penyelesaian masalah tersebut.
4. H : Help
Bantu pasien untuk memahami masalah utama
yang dihadapi dan masalah itu harus diselesaikan.

5. E : Explain
Jelaskan bahwa cara terpilih telah diberikan
atau di anjurkan dan hasil yang diharapkan
mungkin dapat segera terlihat atau di
observasi beberapa saat hingga
menunjukkan hasil seperti Yang diharap kan.
Jelaskan juga tentang tempat dan siapa saja
yang dapat memberi pertolongan lanjutan
dan darurat.
6. R : Referl return visit
Rujuk apabila fasilitas pelayanan kesehatan
yang di datangi tidak dapat memberi
pelayanan yang sesuai atau buat jadwal
kunjungan ulang apabila pelayanan terpilih
telah diberikan. 1.Hal 42-43

Teknik Konseling KB
1. Terapi suportif
Teknik konseling
dengan cara ini
bertujuan untuk
memberi dukungan
kepada peserta. Cara
ini dilakukan dengan
menenangkan dan
menentramkan diri
agar klien memiliki
keyakinan bahwa ia
memiliki kemampuan
untuk membantu
dirinya sendiri.

2. Katarsis
Teknik konseling dengan
cara katarsis dilakukan
dengan memberi
kesempatan kepada klien
untuk mengungkapkan
apa yang dirasakannya.
3. Refleksi
Membuat refleksi dan
kesimpulan atau ucapan
serta perasaan yang
tersirat dalam ucapan.
4. Informatif.
Memberi semua informasi
yang diperlukan untuk
membantu peserta. 1. Hal
35-36

Ciri-ciri Konselor efektif


Memperlakukan klien dengan baik.
Berinteraksi positif dalam posisi
seimbang.
Memberi informasi objektif, mudah
dimengerti dan diingat serta tidak
berlebihan.
Mampu menjelaskan berbagai
mekanisme dan ketersediaan metode
kontrasepsi.
Membantu klien mengenali
kebutuhannya dan membuat pilihan

Persyaratan Konseling KB
1. Tahu dan mengerti tentang NKKBS(Norma
Keluarga Kecil Bahagian Sejahtera).
2. Yakin terhadap manfaat KB dan tujuannya.
3. Ingin menolong calon peserta KB agar mereka
bisa mengikutinya dengan aman dan nyaman.
4. Mau dan berusaha memahami perasaan
peserta KB dalam melaksanakan KB.
5. Tahu dan mengerti informasi yang benar untuk
disampaikan kepada calon peserta KB.
6. Sesuai dengan tujuan itu, petugas konseling KB
diharapkan mempunyai hubungan
antarmanusia yang baik. 2.Hal.40

Jenis jenis Kontrasepsi

1. Metode Sederhana
a. Tanpa alat
-. KB alamiah
yaitu : Metode kalender, metode suhu
basal, metode lendir serviks.
-. Coitus interuptus
b. Dengan Alat
-. Mekanis
yaitu : Kondom pria, barier intra-vaginal
-. Kimiawi
yaitu : Spermatisida

2.
a.
b.
c.

Metode Modern
Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi Oral
Injeksi atau suntikan
Sub kutis (implan)
Intra uterine devices (IUD/AKDR)
MOW/MOP (Tubektomi/vasektomi)

Kondom

Keuntungan
Murah, mudah
didapat (tidak perlu
resep dokter) , tidak
memerlukan
pengawasan, dan
mengurangi
kemungkinan
penularan penyakit
kelamin. 2. hal 56

Kekurangan :
-Kondom rusak atau
diperkirakan bocor
(sebelum
berhubungan), kondom
bocor atau dicurigai ada
curahan di vagina saat
berhubungan.
- Mengurangi
kenikmatan senggama.
1. hal.56
-Alergi terhadap
kondom karet. 2. hal .
56

Cara Pemakaian kondom :


1. Buka kemasan, keluarkan
kondom dengan hat-hati.
2. Pada saat ereksi, pegang
penis, kemudian
masukkan kondom
perlahan.
3. Masukkan secara penuh
hingga menutupi
sepanjang penis.
4. Jangan lupa, sisakan
ujung kondom dengan
kondisi agak longgar
guna menampung
sperma (mencegah
kondom bocor). 1. Hal
56-57

Beberapa hal penting yang perlu


disampaikan kepada aksptor kontrasepsi
kondom :
- Gunakan selalu kondom untuk mencegah
kehamilan.
- Dipasang sebelum penis masuk vagina.
- Sisakan sedikit ruang bebas pada ujung
kondom.
- Simpan kondom yang masih terbungkus
ditempat kering dan sejuk.
- Jangan memakai pelumas yang merusak
karet.
- Periksa kondom setelah dipakai
(utuh/rusak/bocor).

Kontrasepsi Oral
Keuntungan :
- Memiliki efektivitas yang
tinggi.
- Risiko terhadap kesehatan
sangat kecil.
- Tidak mengganggu hubungan
seksual.
- Siklus haid menjadi teratur,
Jumlah haid berkurang, dan
tidak terjadi nyeri haid.
- Dapat digunakan jangka
selama masih ingin
menggunakannya untuk
mencegah kehamilan.
- Mudah dihentikan setiap saat
- Dapat digunakan sebagai
kontrasepsin darurat.
2. Hal 68

Kekurangan :
- Mahal dan
membosankan
karena harus
menggunakannya
setiap hari.
- Mual
- Pusing
- Nyeri payudara
- Berat badan naik
- Berhenti haid
2. Hal 68-69

Waktu mulai
menggunakan pil :
- Setiap saat selagi
haid.
- Hari pertama sampai
hari ketujuh siklus
haid.
- Setelah melahirkan.
Setelah 6 bulan
pemberian ASI
eksklusif, setelah
tiga bulan dan tidak
menyusui).
2. Hal 73

Instruksi Pada klien :


- Sebaiknya pil diminum setiap
hari.
- Pil pertama dimulai pada hari
pertama sampai hari ke-7
siklus haid.
- Beberapa paket pil berjumlah
28 butir, yang lain 21 butir
- Apabila muntah dalam waktu
dua jam setelah
menggunakan pil, ambillah
pil yang lain atau gunakan
metode kontrasepsi lain.
- Apabila lupa minum satu
pil , sebaiknya minum pil
tersebut setelah ingat
walaupun minum dua pil
pada hari yang sama.
2. Hal 73

Suntik/Injeksi
Keuntungan :
- Sangat efektif.
- Pencegahan
kehamilan jangka
panjang.
- Tidak berpengaruh
pada hubungan
suami istri.
- Klien tidak perlu
menyimpan obat
suntik.
2. hal 76

Kekurangan :
- Sering di temukan
gangguan haid.
- Klien sangat bergantung
pada sarana pelayanan
kesehatan.
- Tidak dapat dihentikan
sewaktu waktu
sebelum suntikan
berikutnya.
- Terlambatnya kembali
kesuburan setelah
penghentian
penggunaan. 2 haln76

Waktu mulai
menggunakan
suntikan :
- Setiap saat selama
siklus haid, dengan
syarat tidak hamil.
- Mulai hari pertama
sampai hari ke 7
siklus haid. 2. hal 77

Klien harus kembali


ke tempat
pelayanan
kesehatan atau
klinik untuk
mendapatkan
suntikan kembali
setiap 12 minggu
DMPA atau setiap 8
minggu untuk
noristerat.
Efek samping :
- Amenore ( tidak
terjadi perdarahan)
- Perdarahan. 2. hal

Subkutis/Implan
Keuntungan :
- Daya guna tinggi
- Perlindungan jangka panjang
(sampai 5 tahun).
- Pengembalian tingkat
kesuburan yang cepat setelah
pencabutan.
- Tidak memerlukan
pemeriksaan dalam.
- Tidak mengganggu aktivitas
seksual.
- Klien hanya perlu kembali ke
klinik bila ada keluhan.
- Dapat dicabut setiap saat
sesusi dengan kebutuhan.
- Mengurangi nyeri haid. 2. hal
81

Kekurangan :
- Nyeri kepala.
- Peningkatan atau
penurunan berat badan.
- Nyeri payudara.
- Perasaan mual.
- Pusing kepala.
- Klien tidak dapat
menghentikan sendiri
pemakaian kontrasepsi
ini sesuai dengan
keinginan , akan tetapi
pergi ke klinik untuk
pencabutan. 2. hal 82

Waktu mulai menggunakan


implan
- Setiap saat selama siklus haid
hari ke-2 sampai hari ke-7.
- Insersi dapat dilakukan setiap
saat, dengan syarat diyakini
tidak terjadi kehamilan
- Apabila menyusui antara enam
minggu sampai enam bulan
pasca persalinan ,insersi dapat
dilakukan setiap saat. 2. hal 83
Instruksi untuk klien :
- Daerah insersi harus tetap
dibiarkan kering dan bersih
selama 48 jam pertama.
- Perlu dijelaskan bahwa
mungkin akan terasa sedikit
perih, pembengkakan atau
lebam padadaerah insisi, tetapi
hal ini tidak perlu
dikhawatirkan.

- Pekerjaan rutin tetap dapat


dilakukan. Namun hindari
benturan, gesekan, atau
penekanan pada daerah
insersi.
- Balutan penekanan tetap
ditinggalkan selama 48 jam,
sedangkan plester tetap
dipertahankan hingga luka
sembuh (biasanya 5 hari)
- Setelah luka sembuh, dapat
disentuh dan dicuci dengan
tekanan wajar
- Apabila ditemukan adanya
tanda-tanda infeksi seperti
demam, peradangan , atau
bila rasa sakit menetap
selama beberapa hari, segera
kembali ke klinik. 2. hal 84

Intra-Uterine Devices (IUD/AKDR)


Keuntungan :
- Praktis,efektif dan
ekonomis.
- Kesuburan dapat
kembaliu jika IUD
dibuka/ditanggalkan.
- Tidak menggunakan
pemberian ASI.
4. Hal 27
Kekurangan :
- Dapat keluarsendiri jika
ukuran IUD tidak cocojk
dengan rahim pemakai.

- Perdarahan lebih banyak


dan lebih lama pada saat
menstruasi kadang
kadang dapat disertai
kram dan nyeri selama
selama menstruasi.
- Dapat mengalami bercak
perdarahan. 4. hal27
Waktu pemasangan AKDR
- Klien dalam keadaan tidak
hamil dan bebas dari
infeksi vagina atau uterus.
- Selama periode
menstruasi. 2. hal 88

Pemasangan AKDR
Persiapan pemeriksaan
vagina

Pembersihan liang vagina


menggunakan kapas dan
pemeriksaan vagina

Persiapan pemeriksaan vagina


dengan spekulum

Perawatan sarung
tangan

Persiapan pemeriksaan vagina


dengan spekulum

Cara memegang sonde dengan


ibu jari dan telunjuk

Penarikan tenakulum ke atas dan


pemasukan sonde

Memasukkan sonde kedalam


rahim

Membuka plastik dan melipat sisi


T

Pemasangan Copper T

Alat pemasang yang


telah siap

Cara mengeluarkan AKDR


Tabung penyalur
dengan AKDR di
dalamnya di
masukkan melalui
kanalis servikalis dan
dengan leher tabung
penyalur pada serviks
AKDR di dorong ke
kavum uteri, tabung
penyalur kemudian
dikeluarkan, filament
AKDR ditinggalkan
dalam kanalis
servikalis dan vagina.
2. hal 103

Syarat metode kontrasepsi


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Aman dan tidak berbahaya.


Dapat di andalkan.
Sederhana.
Murah
Dapat diterima orang banyak
Pemakaian jangka lama

.Belum ada kontrasepsi yang 100% sempurna atau


ideal , pilihan metode kontrasepsi masih dalam
bentuk cafetaria ( akseptor memilih sendiri
metode kontrasepsinya). 1. Hal.48

Faktor-Faktor Dalam Memilih Metode Kontrasepsi


1.
Faktor Pasangan-motivasi
a.
Umur
b.
Gaya Hidup
c.Frekuensi senggama
d.
Jumlah Keluarga yang diinginkan
Salah satu tujuan dari kontrasepsi ini adalah untuk menjarangkan
kehamilan, Jadi wanita yang ingin mengatur jumlah anak ataupun
yang ingin menjarangkan kehamilan sehingga jumlah anak dalam
keluarga sesuai keinginan dapat menggunakan kontrasepsi.
e.
Pengalaman dengan kontrasepsi yang lalu
Wanita yang dahulunya pernah menggunakan salah satu jenis
kontrasepsi, dia merasa nyaman dan merasa mendapat keuntungan
dari kontrasepsi itu. Maka dia pasti akan menggunakan kontrasepsi
itu lagi.

2.
a.
b.
c.
d.
3.
e.

Faktor kesehatan
Status Kesehatan
Riwayat haid
Riwayat Keluarga
Pemeriksaan fisik
Faktor metode Kontrasepsi
Efektifitas
Efektifitas kontrasepsi
progestin tinggi, dengan
0,3 kehamilan per 100
perempuan tiap tahun. Asal
penyuntikannya dilakukan
secara teratur sesuai
jadwal yang ditentukan.

b. Efek samping
Efek samping
hanya sedikit
( gangguan siklus
haid, perubahan
berat badan,
keterlambatan
kembalinya
kesuburan dan
osteoporosis pada
pemakaian jangka
panjang.
c. Kerugian
d. Biaya 5. hal 9-12

Referensi
1.

2.

3.
4.
5.

Yuhedi, LuckyTaufika. Kurniawati,


Titik. Buku Ajar Kependudukan dan
Pelayanan KB. Jakarta : EGC, 2014
Sulistyawati, Ari. Pelayanan Keluarga
Berencana. Jakarta : Salemba Medika,
2011
Buku ilmu kandungan
http://www.bkkbn.go.id/Documents/K
URIKULUM%20DIKLAT%20%28PUSDIKLAT%@
)KKB%20Konseling.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/10

Anda mungkin juga menyukai