KB & KEPENDUDUKAN
SKENARIO 2
DWINTA MONICA
111001073
SGD 6 A
Skenario 2
Pak D, 35 tahun dan istrinya, Ibu A 29 tahun,
P3AB0 datang ke klinik dr. U seorang dokter ahli
kandungan dan kebidanan. Tujuan kedatangan
mereka untuk berkonsultasi tentang metode
keluarga berencana. Mereka tidak ingin memiliki
anak lagi. Tetapi pak D enggan kalau harus
menggunakan kondom, dan istrinya pun takut
menggunakan IUD. Sehingga mereka datang
untuk mencari metode keluarga berencana yang
tepat. Dr. U kemudian menjelaskan beberapa jenis
metode keluarga berencana melalui teknik
konseling sehingga akhirnya pak D dan istrinya
sepakat menggunakan IUD.
Klarifikasi istilah
Konseling KB :
Pertukaran informasi dan interaksi positif antara
klien-petugas untuk membantu klien mengenali
kebutuhannya, memilih solusi terbaik dan
membuat keputusan yang paling sesuai dengan
kondisi yang sedang dihadapi. 1 hal 35
IUD (Intra Uterine Device) : Alat Kontrasepsi
yang dimasukkan ke dalam rahim ,terbuat dari
plastik fleksibel. 4. Hal 27
Kondom : Sarung karet tipis penutup penis yang
menampung cairan sperma pada saat pria
berejakulasi. 4. Hal 23
identifikasi Masalah
1. Bagaimana tehnik konseling dalam melakukan
pelayanan KB yang baik dan benar (yang
dilakukan dr. U) untuk meyakinkan akseptor (pak
D dan istrinya )sehingga memutuskan memakai
IUD ?
2. Mengapa IUD menjadi pilihan akseptor (pak D dan
istrinya) tersebut ?
3. Mengapa kondom tidak menjadi pilihan akseptor ?
4. Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan kontrasepsi yang tepat ?
5. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dari pihak
akseptor dalam memilih kontrasepsi yang tepat !
Analisa Masalah
1. Bagaimana tehnik konseling dalam melakukan
pelayanan KB yang baik dan benar (yang dilakukan dr.
U) untuk meyakinkan akseptor (pak D dan istrinya )
sehingga memutuskan memakai IUD ?
Jawab :
Langkah konseling SATU TUJU :
-. Sapa dan salam kepada pak D dan istrinya secara
terbuka dan sopan . Beri perhatian sepenuhnya kepada
pak D dan istrinya dan berbicara di tempat yang
nyaman dan terjamin privasinya.
-. Tanyakan informasi tentang diri pak D dan isrinya
berkonsultasi tentang metode berencana , pak D da
istrinya tidak ingin punya anak lagi, tetapi pak D enggan
menggunakan kondom dan istri takut menggunakan IUD
. Mereka datang untuk mencari metode keluarga
berencana yang tepat
5. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dari pihak akseptor dalam
memilih kontrasepsi yang tepat ?
Jawab :
1. Faktor Pasangan-motivasi
a. Umur
b. Gaya Hidup
c. Frekuensi senggama
d. Jumlah Keluarga yang diinginkan
e. Pengalaman dengan kontrasepsi yang lalu
2.Faktor kesehatan
f. Status Kesehatan
b. Riwayat haid
c. Riwayat Keluarga
d. Pemeriksaan fisik
3.
e.
f.
g.
h.
Mapping Concept
Akseptor KB
Faktor- faktor
yang perlu
diperhatikan dari
pihak aceptor
Syarat
kontrasepsi yang
baik.
Kelebihan dan
kekurangan
kontrasepsi
tujuan
konseling
Jenis
Langkah-langkah
Tehnik konseling
Jenis jenis
kontrasepsi
Ciri-ciri konselor
yang baik.
Learning objective.
Mahasiswa/i mampu memahami dan
menjelaskan tentang :
- Metode konseling KB.
- Jenis jenis kontrasepsi. (kelebihan dan
kekuranagan, mekanik dan hormonal, efek
samping, waktu pemasangan dan
pelepasan, teknik pemasanagan)
- Syarat kontrasepsi yang baik dan benar.
- Faktor faktor yang perlu diperhatikan dari
pihak aceptor.
Tujuan Konseling KB
Tujuan pemberian konseling :
1. Memberikan informasi yang tepat, lengkap, serta
objektifmengenai berbagai metode kontrasepsi
sehingga klien mengetahui manfaat penggunaan
kontrasepsi bagi diri sendiri maupun keluarga.
2. Mengiden tifikasindan menampung perasaanperasaan negatif, misalnya keraguan maupun
ketakutan-ketakutan yang dialami klien
sehubungan dengan pelayanan KB atau metodemetode kontrasepsi sehingga konselor dapat
membantu klien dalam menanggulanginya.
3. Membantu klien untuk memilih metode kontrasepsi
terbaik bagi mereka. Terbaik disini berarti
metode yang aman dan yang ingin digunakan klien
atau metode yang secara mantap dipilih oleh klien.
Jenis Konseling KB
1. Konseling Umum
Konseling umum dapat dilakukan oleh petugas
keluarga berencana atau PLKB. Konseling umum,
meliputi penjelasan umum dari berbagai metode
kontrasepsi.
2. Konseling spesifik
Konseling spesifik dapat dilakukan oleh
dokter/bidan/konselor. Konseling spesifik berisi
penjelasan spesifik tentang metode yang diinginkan .
3. Konseling pra- dan pascatindakan
Konseling pra- dan pasca tindakan dapat dilakukan
oleh operator/konselor/dokter/bidan. Konseling ini
meliputi penjelasan spesifik tentang prosedur yang
akan dilaksanakan serta penjelasan lisan/instruksi
tertulis asuhan mandiri.1. Hal.38
Langkah-langkah Konseling KB
SATU TUJU
1. SA : Sapa dan salam kepada klien
secara terbuka dan sopan.
2. T : Tanyakan informasi tentang diri
klien.
Motivasi klien untuk berbicara
mengenai pengalaman KB dan KR,
tujuan, kepentingan, harapan, serta
keadaan kesehatan dan kehidupan
keluarganya.Tanyakan kontrasepsi
yang diinginkan klien.
GATHER 1
1. G : Greet
Berikan salam, perkenalkan diri, dan mulai
berkomunikasi.
2. A : Ask
Tanyakan keluhan atau kebutuhan pasien dan nilai
apakah keluhan /keinginan yang disampaikan sesuai
kondisi pasien.
3. T : Tell
Beritahu bahwa persoalan pokok yang dihadapi oleh
pasien adalah seperti yang tercermin dari hasil
tukar informasi dan harus dicarikan upaya
penyelesaian masalah tersebut.
4. H : Help
Bantu pasien untuk memahami masalah utama
yang dihadapi dan masalah itu harus diselesaikan.
5. E : Explain
Jelaskan bahwa cara terpilih telah diberikan
atau di anjurkan dan hasil yang diharapkan
mungkin dapat segera terlihat atau di
observasi beberapa saat hingga
menunjukkan hasil seperti Yang diharap kan.
Jelaskan juga tentang tempat dan siapa saja
yang dapat memberi pertolongan lanjutan
dan darurat.
6. R : Referl return visit
Rujuk apabila fasilitas pelayanan kesehatan
yang di datangi tidak dapat memberi
pelayanan yang sesuai atau buat jadwal
kunjungan ulang apabila pelayanan terpilih
telah diberikan. 1.Hal 42-43
Teknik Konseling KB
1. Terapi suportif
Teknik konseling
dengan cara ini
bertujuan untuk
memberi dukungan
kepada peserta. Cara
ini dilakukan dengan
menenangkan dan
menentramkan diri
agar klien memiliki
keyakinan bahwa ia
memiliki kemampuan
untuk membantu
dirinya sendiri.
2. Katarsis
Teknik konseling dengan
cara katarsis dilakukan
dengan memberi
kesempatan kepada klien
untuk mengungkapkan
apa yang dirasakannya.
3. Refleksi
Membuat refleksi dan
kesimpulan atau ucapan
serta perasaan yang
tersirat dalam ucapan.
4. Informatif.
Memberi semua informasi
yang diperlukan untuk
membantu peserta. 1. Hal
35-36
Persyaratan Konseling KB
1. Tahu dan mengerti tentang NKKBS(Norma
Keluarga Kecil Bahagian Sejahtera).
2. Yakin terhadap manfaat KB dan tujuannya.
3. Ingin menolong calon peserta KB agar mereka
bisa mengikutinya dengan aman dan nyaman.
4. Mau dan berusaha memahami perasaan
peserta KB dalam melaksanakan KB.
5. Tahu dan mengerti informasi yang benar untuk
disampaikan kepada calon peserta KB.
6. Sesuai dengan tujuan itu, petugas konseling KB
diharapkan mempunyai hubungan
antarmanusia yang baik. 2.Hal.40
1. Metode Sederhana
a. Tanpa alat
-. KB alamiah
yaitu : Metode kalender, metode suhu
basal, metode lendir serviks.
-. Coitus interuptus
b. Dengan Alat
-. Mekanis
yaitu : Kondom pria, barier intra-vaginal
-. Kimiawi
yaitu : Spermatisida
2.
a.
b.
c.
Metode Modern
Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi Oral
Injeksi atau suntikan
Sub kutis (implan)
Intra uterine devices (IUD/AKDR)
MOW/MOP (Tubektomi/vasektomi)
Kondom
Keuntungan
Murah, mudah
didapat (tidak perlu
resep dokter) , tidak
memerlukan
pengawasan, dan
mengurangi
kemungkinan
penularan penyakit
kelamin. 2. hal 56
Kekurangan :
-Kondom rusak atau
diperkirakan bocor
(sebelum
berhubungan), kondom
bocor atau dicurigai ada
curahan di vagina saat
berhubungan.
- Mengurangi
kenikmatan senggama.
1. hal.56
-Alergi terhadap
kondom karet. 2. hal .
56
Kontrasepsi Oral
Keuntungan :
- Memiliki efektivitas yang
tinggi.
- Risiko terhadap kesehatan
sangat kecil.
- Tidak mengganggu hubungan
seksual.
- Siklus haid menjadi teratur,
Jumlah haid berkurang, dan
tidak terjadi nyeri haid.
- Dapat digunakan jangka
selama masih ingin
menggunakannya untuk
mencegah kehamilan.
- Mudah dihentikan setiap saat
- Dapat digunakan sebagai
kontrasepsin darurat.
2. Hal 68
Kekurangan :
- Mahal dan
membosankan
karena harus
menggunakannya
setiap hari.
- Mual
- Pusing
- Nyeri payudara
- Berat badan naik
- Berhenti haid
2. Hal 68-69
Waktu mulai
menggunakan pil :
- Setiap saat selagi
haid.
- Hari pertama sampai
hari ketujuh siklus
haid.
- Setelah melahirkan.
Setelah 6 bulan
pemberian ASI
eksklusif, setelah
tiga bulan dan tidak
menyusui).
2. Hal 73
Suntik/Injeksi
Keuntungan :
- Sangat efektif.
- Pencegahan
kehamilan jangka
panjang.
- Tidak berpengaruh
pada hubungan
suami istri.
- Klien tidak perlu
menyimpan obat
suntik.
2. hal 76
Kekurangan :
- Sering di temukan
gangguan haid.
- Klien sangat bergantung
pada sarana pelayanan
kesehatan.
- Tidak dapat dihentikan
sewaktu waktu
sebelum suntikan
berikutnya.
- Terlambatnya kembali
kesuburan setelah
penghentian
penggunaan. 2 haln76
Waktu mulai
menggunakan
suntikan :
- Setiap saat selama
siklus haid, dengan
syarat tidak hamil.
- Mulai hari pertama
sampai hari ke 7
siklus haid. 2. hal 77
Subkutis/Implan
Keuntungan :
- Daya guna tinggi
- Perlindungan jangka panjang
(sampai 5 tahun).
- Pengembalian tingkat
kesuburan yang cepat setelah
pencabutan.
- Tidak memerlukan
pemeriksaan dalam.
- Tidak mengganggu aktivitas
seksual.
- Klien hanya perlu kembali ke
klinik bila ada keluhan.
- Dapat dicabut setiap saat
sesusi dengan kebutuhan.
- Mengurangi nyeri haid. 2. hal
81
Kekurangan :
- Nyeri kepala.
- Peningkatan atau
penurunan berat badan.
- Nyeri payudara.
- Perasaan mual.
- Pusing kepala.
- Klien tidak dapat
menghentikan sendiri
pemakaian kontrasepsi
ini sesuai dengan
keinginan , akan tetapi
pergi ke klinik untuk
pencabutan. 2. hal 82
Pemasangan AKDR
Persiapan pemeriksaan
vagina
Perawatan sarung
tangan
Pemasangan Copper T
2.
a.
b.
c.
d.
3.
e.
Faktor kesehatan
Status Kesehatan
Riwayat haid
Riwayat Keluarga
Pemeriksaan fisik
Faktor metode Kontrasepsi
Efektifitas
Efektifitas kontrasepsi
progestin tinggi, dengan
0,3 kehamilan per 100
perempuan tiap tahun. Asal
penyuntikannya dilakukan
secara teratur sesuai
jadwal yang ditentukan.
b. Efek samping
Efek samping
hanya sedikit
( gangguan siklus
haid, perubahan
berat badan,
keterlambatan
kembalinya
kesuburan dan
osteoporosis pada
pemakaian jangka
panjang.
c. Kerugian
d. Biaya 5. hal 9-12
Referensi
1.
2.
3.
4.
5.