No.
Komponen Lingkungan
5 (Sangat baik)
28 30 / 1115
1.001 2.000
46 50 / 80 86
21 30
24
24
BC
16 20
2.001 2.500
51 55 / 75 79
20 10
12
46
AB
21 27
>2.500
56 74
< 10
1
6
A
Berbau
0,29 0,23
37,5 30,0
0,49 0,39
1,13 0,90
3,7 4,2
31 35
4,9 5,6
60 70
1200 -1400
Agak berbau
<0,23 0,17
<30.0 22,5
<0,39 0,29
<0,90 0,68
3,1 3,6
25 30
4 4,8
50 59
1000 - 1200
Sedikit berbau
<0,17 - 0,11
<22,5 15,0
<0,29 0,19
<0,68 0,45
2,4 3,0
24 - 20
3,2 - 3,9
40 - 49
800 - 1000
Tidak berbau
< 0,11
< 15,0
< 0,19
< 0,45
< 2,4
< 20
< 3,2
< 40
< 800
>60
56 60
51 55
46 50
< 46
>95
86 95
76 85
66 - 75
< 66
3. Periode kejadian
Terus menerus
Kadang-kadang
Terputus
Terputus putus
Hanya sesaat
IV Getaran
Frekuensi (4 Hz)
Frekunsi (63 Hz)
>1000
> 12
>500 - 600
> 9 -12
100-500
69
100
<6
0,0
0,0
>15
8 15
38
23
02
Kasar
Agak kasar
Halus
Agak halus
Sedang
Iklim
Suhu (derajat 0C)
Curah Hujan (mm)
Kelembaban (%)
Kecepatan Angin (Km/jam)
Jumlah Bulan Kering
Jumlah Bulan Basah
Tipe Curah Hujan
Kualitas Udara
Bau
Partikel Debu (mg/m3)
Karbon oksida (CO) mg/m3
Nitrogen Oksida (NOx) mg/m3
Sulfur dioksida (SO2) mg/m3
BOD
COD
DO
TSS
Minyak dan Lemak
Kebisingan
Tingkat Kebisingan Pemukiman (dBA)
Tingkat Kebisingan Lingkungan Kerja
2.
(dBA)
IV
1.
V
1.
Fisiografi
Topografi (%)
Tanah
Tekstur
2 (buruk)
>35 / <5
<500 / <3000
<40 / >100
>41
>6
0
D-E
31 30 / 6 10
501 1.000
40 50 / 85 100
31 40
46
12
CD
Sangat Berbau
>0,29
>37,5
>0,49
>1,13
> 4,2
> 35
> 5,6
> 70
> 1400
4 (Baik)
I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7
II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
III
1.
1 (Sangat buruk)
No.
Komponen Lingkungan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Struktur
Permeabilitas
Konsistensi
Bahan organik (%)
Nitrogen (%)
P2O5 (ppm)
Kalium (me %)
pH
KTK (me %)
Tingkat Bahaya Erosi
Kedalaman tanah > 90 cm
Kedalaman tanah 60 - 90 cm
Kedalaman tanah 60 - 90 cm
Kedalaman tanah < 30 cm
VI Hidrometeorologi
1. Kecepatan aliran (m/dt)
2. Kadar suspense
Kesadahan
DHL
Salinitas
Chlorida (Cl) mg/l
Sulfat (SO4) mg/l
Nitrit (NO2) mg/l
Nitrat (NO3 mg/l
pH
Biotis
Daratan
Sumed Dominance Ratio
Kerapatan flora (phn/ha)
1 (Sangat buruk)
Masif granuler
>0,4
Lepas
<1,7
< 0,10
< 10
< 0,1
<4/>9
<5
>480 ton/ha/thn
SB
SB
SB
SB
2 (buruk)
Lempung
0,5 2,0
Tidak lekat
1,7 3,4
0,10 0,20
10 15
0,1 0,2
4,0 4,5 / 8,5 9
5 16
>180 - 480 ton/ha/thn
B
SB
SB
SB
0 atau < 20
> 500
20 16
250 500
Hitam coklat
4 (Baik)
Gumpalan membulat
6,25 12,5
Lekat
5,3 8,6
0,51 0,75
26 35
0,6 1,0
5,6 6,5 / 8,0 8,4
25 40
>15 60 ton/ha/thn
R
S
B
SB
5 (Sangat baik)
Remah
12,5
Agak lekat
< 8,7
> 0,76
> 36
> 10
6,6 7,5
> 40
>15 ton/ha/thn
SR
R
S
B
19 15
200 250
14 10
0 100
19
0
Agak coklat
Berbau tanpa di cium
langsung
Kuning
Berbau kalau di cium
langsung
Agak kuning
Agak berbau kalau di
cium langsung
Terang
Keruh berlumpur
Keruh
Agak keruh
Bening berwarna
> 100
> 3000
> 1,5
> 600
> 400
>5
> 100
< 3,5 / >10,5
75 100
2000 3000
1,1 1,5
300 600
300 400
15
50 100
3,5 4,5 / 9,5 10,5
50 75
750 2000
0,6 1,0
200 300
200 300
0,0 0,1
10 50
4,5 5 / 8,5 9,5
25 50
250 750
0,0 0,5
100 200
100 200
0,01 0,10
10 5
5,5 6,5 / 7,5 8,3
Bening tak
berwarna
25
< 250
0
< 100
< 100
< 0,01
<5
6,5 7,5
09
< 20
10 19
21 50
20 29
51 100
30 39
101 200
40 50
> 201
Sangat berbau
Tidak berbau
No.
Komponen Lingkungan
1 (Sangat buruk)
0 0,17
2 (buruk)
0,18 0,35
0 0,07
0 12
0,08 0,15
13 25
0 0,17
0 0,17
1. Kesempatan Kerja
Tingkat
pengangguran
75 %
2. Pendapatan masyarakat
Sangat rendah
Rp.100.000
3.
B
1.
2.
C
1.
2.
X
Keanekaragaman Fauna
Perairan
Keanekaragaman flora
Sumed Dominance Ratio
Plankton
Keanekaragaman Plankton
Keanekaragaman Benthos
Sosial dan Budaya
4 (Baik)
0,54 0,71
5 (Sangat baik)
> 0,72
0,16 0,20
26 38
0,24 0,31
26 38
> 0,32
52 65
0,18 0,35
0,18 0,35
0,36 0,53
0,36 0,53
0,54 0,71
0,54 0,71
0,72 0,90
0,72 0,90
Tingkat pengangguran
55 75 %
Tingkat
pengangguran
30 55 %
Tingkat
pengangguran
< 10 %
Rendah
Rp.100.000 x
200.000
Tidak setuju 50% dan
Setuju 50%
Tidak adanya fasilitas
pendidikan dan
fasilitas kesehatan
hanya berupa
posyandu
Tingkat
pengangguran
10
30 %
Tinggi
< 300.000 x
400.000
Tidak setuju 16-25%
dan Setuju 75-84%
Adanya fasiilitas
pendidikan hingga
tingkat SMP dan
fasilitas kesehatan
(puskesmas)
75 % penduduk tidak
pernah sekolah dasar
50 % penduduk tidak
pernah sekolah dasar
25 % penduduk tidak
pernah sekolah dasar
Terjadi perubahan
sangat besar terhadap
norma social
Sangat tidak puas
Terjadi perubahan
besar terhadap norma
social
Tidak puas
Terjadi perubahan
agak besar terhadap
norma sosial
Biasa
> 701
700 601
600 301
101 301
< 100
2 Kesempatan kerja
Tingkat pengangguran
75 %
Tingkat pengangguran
55 75 %
3 Mobilitas penduduk
25 %
penduduk bepergian
Tingkat
pengangguran
30 55 %
25 50 %
penduduk bepergian
Tingkat
pengangguran
10
30 %
51 75 %
penduduk bepergian
Tidak adanya
fasilitas kesehatan
dan juga pendidikan
5.
Sedang
< 200 x 300.000
Sangat tinggi
X > 400.000
Tingkat
pengangguran
< 10 %
> 75 %
penduduk
No.
Komponen Lingkungan
1 (Sangat buruk)
2 (buruk)
4 (Baik)
5 (Sangat baik)
bepergian
Menganggur
Tidak menentu
Ada mata
pencaharian
Ada mata
pencaharian pokok
Ada mata
pencaharian pokok
dan sambilan
2 Pendapatan Keluarga
< Rp.800.000
Rp.800.000
s/d
Rp.1,050.000
>Rp.1.050.000
s/d
Rp.1.550.000
>Rp.1.550.000
s/d
Rp.2,550.000
>Rp.2.550.000
Urutan 1 5
kesemuanya penyakit
infeksi
Urutan 1 3 penyakit
infeksi sedang urutan
4 5 bukan penyakit
infeksi
Urutan 1 penyakit
infeksi sedang 2 5
bukan penyakit
infeksi
Urutan 1 bukan
penyakit infeksi
PDAM
Sembarang tempat
Kebun
Sungai
Kakus
umum/tetangga
Kakus sendiri
> 25/menit/m2
11 25/menit/m2
6 10/menit /m2
0 5/menit/m2
Tidak ditemukan
Tidak pernah
Jarang
Ke Posyandu
Ke Puskesmas
Ke Rumah sakit
Tidak pernah
Sering
Berobat ke dokter
swasta
Jelas
Permanen, kualitas
baik
Kakus
umum/tetangga
XII Ekonomi
Urutan 1 atau 1 2
penyakit infeksi
sedang urutan 3 5
bukan penyakit
infeksi
Sumur gali bersemen
jarak dengan kakus,
air kotor lebih dari 10
m
8 Pencahayaan Rumah
Gelap
Tidak permanen, bahan
tidak kuat
Sembarang tempat
Kebun
Sungai
9 Jenis bangunan
10 Tempat buang air besar
11 Genangan air di halaman.
Kakus sendiri
Tidak ada,
halaman ada
drainase dan
sumur resapan.
No.
Komponen Lingkungan
1 (Sangat buruk)
Penyakit infeksi saluran
nafas dan malaria serta
penyakit gila
menduduki urutan
pertama dalam pola 10
leading of illness
2 (buruk)
Penyakit infeksi
saluran nafas dan
malaria menduduki
urutan 2 3
4 (Baik)
5 (Sangat baik)
Penyakit infeksi
saluran nafas dan
malaria menduduki
urutan 8 10
Penyakit infeksi
saluran nafas serta
gizi tidak masuk
dalam pola 10
leading of illness
Sumber : Standar Kualitas Lingkungan yang dipergunakan sebagai pedoman dalam Studi Penyusunan AMDAL
berasal dari Baku Mutu Kualitas Lingkungan berdasarkan KepMen KLH No. 02/1988 dan lainnya yang telah
dimodifikasi (Chafid Fandeli,1992 dalam Analisis Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dan Pemaparannya
Dalam Pembangunan)