Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN STUDI KASUS

DIETETIK DEGENERATIF

Kelompok 3

Chyntia Apris Christiwan/ 101811233048


Silvia Rosalinda Aprilinium / 101811233050
Riswandha Ichsan Noor/ 101811233051
Afifah Pertiwi / 101811233052
Widi Marda Shanty/ 101811233059
Fedora Micheale/ 101811233060
Qayra Syifadhiya/ 101811233065
Theresia Chrisanthy Kustiawan /101811233071
Hasna Izdihar / 101811233075
Ashlikhatul Khanif/ 101811233078
Annisa Ainur Rahma/ 101811233083

KELAS 6B
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PRODI S1 GIZI
2021
BAB I

STUDI KASUS

Ny. BP MRS usia 55 tahun dgn keluhan Sesak nafas, badan lemas dan nafsu makan menurun. +- 6
HSMRS (Hari Sebelum Masuk Rumah Sakit) pasien mengeluh sesak nafas memberat namun tdk ada
mual muntah. MHRS pasien mengeluh sesak nafas semakin berat, lemas, selera makan dan minum
menurun. Pasien menurun keadaannya +- 1 bulan ini. Selera makan dan minum sangat menurun, BB
turun +- 6 kg 1 bulan ini. Riwayat operasi tumor payudara kanan 2 tahun yang lalu. Riwayat operasi
tumor payudara kiri 1 tahun yang lalu. Riwayat kemoterapi (+) namun tidak selesai. Riwayat radioterapi
tahun 2009. Px juga mengaku mengalami konstipasi dan sulit menelan.  

Diketahui RL 102 cm dan LILA 21cm. dan hasil lab biokimia sbg berikut :

Pemeriksaan Nilai Normal Awal Kasus (13 Februari 2012) Keterangan


Darah

AL 5.0-10.0 7.06 Normal

Hb 12-16 11.9 Rendah

Alb 3.5-5.00 2.82 Rendah

pH 7.3-7.45 7.341 Normal

pCO2 35-45 49,2 Tinggi

pO2 80-100 116.2 Tinggi

SO2 75-99 98.1 Normal

HCO3 21-30 26 Normal

AT 150-400 261 Normal

AE 4.0-5.0 4 Normal

Hmt >45 34.6 Rendah

MCV  79-99 86.5 Normal

MCH 27-31 29.7 Normal

TP 6.4-8.3 6.4 Normal

BUN 7-18 20 Tinggi

Cr 0.5-1.0 0.94 Normal


Asam Urat 3.4-7.0 6.2 Normal

GOT 10-42.0 138 Tinggi

GPT 10-40.0 43 Tinggi

GDS 80-140 320 Tinggi

Na 136-145 122 Rendah

K 3,6-5,0 3.1 Rendah

Cl 98.00 – 107.00 83 Rendah

o
Kesan umum : Compos mentis lemah, tampak sesak dan lemas. Suhu 37 C, nadi 112, respirasi 24, TD
110/70. Terapi medis px : Ceftriaxone, Ketolorac, Ranitidin 1A x 2, Infuse RL, Nebulizer NaCl. Recall
24jam RS L TKTP :

Waktu Menu Porsi Energi Protein (g) Lemak (g) KH (g)


(kcal)

08.00 BBN 2 sdm 21.9 0.4  0  4.8 

Putel ½ btr 15 3,2 0  0,3 

10.00 Teh manis 50 6,5 0  0  1,6 


mL

13.00 Pisang ½ bh 23 0,3  0,1  5,8 

Jus jambu  30 20,6 0,1  0.1 5.1 


mL

17.00 BBN 2 sdm 21.9 0.4  0  4.8 

Tahu bacem ½ ptg 39,8 4,4  2,4  1,1

Sayur balap 1 sdm 10,7 0,6 0,2 1,9

20.00 Teh manis 50 6,5 0  0  1,6 


mL

Jumlah 165.9 9.4 2.8 27

Standar Rumah   2146 76  59  331 


Sakit

% Asupan/Standar   7.7  12 4.7  8.1 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Penyakit

Kanker payudara adalah suatu pertumbuhan abnormal sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan
penunjang payudara yang tumbuh infiltratif dan destruktif, serta dapat bermetastasis. Ditinjau
dari biomolekuler, kanker payudara merupakan penyakit akibat mutasi gen yang dipicu oleh
multifaktor seperti faktor diet, faktor lingkungan, dan faktor keturunan yang dikenal sebagai
faktor risiko. Faktor risiko yang erat kaitannya dengan peningkatan insiden kanker payudara
antara lain jenis kelamin wanita, usia > 50 tahun, riwayat keluarga dan genetik (Pembawa mutasi
gen BRCA1, BRCA2, ATM atau TP53 (p53)), riwayat penyakit payudara sebelumnya (DCIS
pada payudara yang sama, LCIS, densitas tinggi pada mamografi), menarche dini (< 12 tahun)
atau menstruasi lambat (>55 tahun), riwayat reproduksi (tidak memiliki anak dan tidak
menyusui), hormonal, obesitas, konsumsi alkohol, riwayat radiasi dinding dada dan faktor
lingkungan.

Kanker payudara menjadi salah satu kanker yang paling menakutkan bagi perempuan di dunia
dan juga di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2004, menyatakan bahwa 5
besar kanker di dunia adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar, kanker
lambung, dan kanker hati. Menurut data Globocan tahun 2012 diketahui bahwa terdapat 1,67 juta
kasus baru kanker payudara yang terdiagnosis pada tahun 2012 atau sekitar 25% dari seluruh
kanker. Kanker payudara lebih sering terjadi pada negara berkembang dibandingkan negara
maju. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, jumlah penderita kanker
payudara mencapai 61.682 kasus di Indonesia.

Diagnosis kanker payudara diterapkan dengan pendekatan bertahap yang melibatkan pengenalan
gejala dan tanda, pencitraan klinis melalui ultrasonografi (USG) atau mamografi, biopsi, dan
diagnosis patologis guna membedakan tumor payudara jinak dengan kanker payudara.

Terapi pada kanker payudara harus didahului dengan diagnosa yang lengkap dan akurat
( termasuk penetapan stadium ). Diagnosa dan terapi pada kanker payudara haruslah dilakukan
dengan pendekatan humanis dan komprehensif. Selain itu juga harus dipertimbangkan mengenai
faktor usia, comorbid, evidence-based, cost effective, dan kapan menghentikan seri pengobatan
sistemik termasuk end of life issues.

2.2 Faktor Resiko Penyakit

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2015), berikut beberapa faktor resiko
penyakit kanker payudara pada wanita :
 Wanita yang mengalami haid pertama pada usia di bawah 12 tahun
 Wanita yang tidak menikah
 Wanita menikah tetapi tidak memiliki anak
 Wanita yang melahirkan anak pertama pada usia 30 tahun
 Wanita yang tidak Menyusui
 Wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal dan atau mendapat terapi hormonal
dalam waktu yang cukup lama
 Wanita yang mengalami menopause pada usia lebih dari 55 tahun
 Wanita yang pernah melakukan operasi tumor jinak payudara
 Wanita yang mempunyai riwayat kanker dalam keluarga
 Wanita yang mengalami stres berat
 Wanita yang mengonsumsi lemak dan alkohol secara berlebih
 Wanita yang merupakan perokok aktif dan pasif

2.3 Manifestasi Klinis

Menurut Suyatno & Pasaribu (2010), ada beberapa tanda dan gejala kanker payudara di
antaranya yaitu:

1. Terdapat benjolan yang keras di payudara dengan atau tanpa rasa sakit.
2. Bentuk puting mengalami perubahan  yaitu adanya retraksi nipple atau terasa sakit terus
menerus dan atau puting mengeluarkan cairan/darah (nipple discharge).
3. Terdapat perubahan kulit payudara di antaranya berkerut seperti kulit jeruk (peau
d’orange), melekuk ke dalam (dimpling) dan ada borok (ulkus).
4. Terdapat benjolan-benjolan kecil di dalam atau kulit payudara (nodul satelit).

2.4 Patofisiologi Penyakit

Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel tidak terkendali dan
kemampuan sel abnormal tersebut untuk menyerang jaringan biologis di sekitarnya baik dengan
pertumbuhan langsung (invasi) maupun menyebar ke organ yang jauh (metastasis) (Indrawati,
2009).

Penyebab timbulnya kanker payudara belum diketahui secara pasti karena bersifat
multifaktorial atau banyak faktor. Adapun faktor risiko kanker payudara termasuk: (1) Mutasi
pada gen BRCA1 BRCA2 dan TP53. Wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker
payudara memiliki resiko dua kali lipat terkena kanker payudara dibanding wanita tanpa riwayat
keluarga kanker payudara (2) Estrogen dan pgestin yang digunakan dalam terapi pengganti
hormon diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara melalui efeknya yang
memicu tahap promosi (3) Menarche pada usia kurang dari 12 tahun berhubungan dengan
peningkatan resiko kanker payudara. Sementara usia menopause lebih dari 50 tahun
meningkatkan resiko kanker payudara sebesar 3% (4) Obesitas merupakan faktor resiko
terjadinya kanker payudara pasca menopause. Rekomendasi pencegahan berbasis bukti telah
dirilis oleh Dana Penelitian Kanker Dunia dan Amerika Institute for Cancer Research seperti
hindari makanan padat energi dan konsumsi alkohol. Makan variasi buah-buahan sayuran biji-
bijian dan kacang- kacangan. Kepatuhan atas rekomendasi dikaitkan dengan penurunan risiko
kanker secara keseluruhan sebesar 5% (5) Rendah aktivitas fisik merupakan faktor risiko utama
untuk beberapa kanker termasuk kanker payudara baik secara tidak langsung melalui pengaruh
pada indeks massa tubuh (BMI) maupun secara langsung melalui mekanisme lainnya (6)
Karsinogen lingkungan seperti arsenik aflatoksin dan lain- lain.

Malnutrisi yang paling sering ditemui pada pasien kanker payudara adalah defisiensi
protein.  Dalam keadaan  normal orang  mendapatkan  nitrogen dalam bentuk protein yang
dikonsumsi. Asam-asam amino dilepas ketika protein dicerna dan kemudian digunakan untuk
mensintesis protein tubuh. Dalam keadaan kelaparan yang lama ketika tidak terdapat nitrogen
untuk dikonsumsi tubuh akan berusaha untuk mempertahankan massa tubuh tanpa lemak (otot
rangka) dan membakar simpanan lemak untuk menghasilkan energi. Namun pada kaheksia
kanker tubuh tidak dapat mempertahankan massa tubuh tanpa lemak. Sebaliknya protein rangka
akan dikatabolisasi dan asam-asam amino  ditarik untuk proses glukoneogenesis guna
memenuhi kebutuhan tumor terhadap glukosa. Diperkirakan bahwa kehilangan 30% atau lebih
protein jaringan akan mengakibatkan kematian.

2.5 Tatalaksana Diet

Ny. BP memiliki riwayat tumor payudara yang sudah dioperasi dan melalui tahap kemoterapi
namun tidak selesai sehingga sel kanker masih tersisa dan bermetastasis ke hati dan ginjal. Nilai
GDs yang tinggi pun menjadi pertimbangan untuk diet yang dipilih. Diet yang dipilih adalah diet
kanker dan dikombinasikan dengan diet DM PERKENI dan akan diberikan berupa makanan cair
dan melalui enteral (NGT) karena pasien mengalami kesulitan menelan. 
BAB III

PATOFISIOLOGI KASUS

3.1 Kerangka Patofisiologi

3.2 Penjelasan Patofisiologi

      Px BP memiliki riwayat tumor payudara,  payudara kanan 2 tahun yang lalu dan payudara kiri 1
tahun yang lalu. Pasien sempat menjalani kemoterapi namun tidak selesai sehingga
memungkinkan sel kanker dapat berkembang kembali dan menjadi tidak terkontrol. Sel kanker
yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya hiperplasia. Hiperplasia pada kanker
payudara memungkinkan adanya metastasis pada kelenjar adrenal pada ginjal dan hati
(Irianto,2015). Sel kanker yang mengalami bermetastasis ke hati mengakibatkan gangguan
fungsi hati yang ditandai dengan nilai SGPT dan SGOT meningkat, serta kadar protein albumin
serum rendah.

Kanker yang tidak terkontrol menyebabkan aktivasi sistem imun meningkat. Beberapa
sitokin yang dihasilkan oleh sistem imun seperti tumor necrosing factor (TNF) dan interleukin-2
(IL-2) merupakan bahan-bahan yang merangsang untuk terjadinya anemia karena menekan
produksi eritropoietin. Produksi eritropoietin yang rendah akan menyebabkan hemoglobin dan
hematokrit rendah sehingga terjadi anemia normositik normokromik yang memiliki gejala klinis
nilai MCV dan MCHC normal. Pelepasan sitokin inflamasi selanjutnya menyebabkan terjadinya
resistensi insulin dan pembongkaran protein pada px. Akibat terjadi pembongkaran protein maka
cadangan protein dalam otot akan menurun, sehingga otot melemah dan terjadi atrofi yang
selanjutnya menyebabkan px mengalami penurunan berat badan kurang lebih 6 kg selama satu
bulan dan px dikategorikan dalam status gizi kurang.

Riwayat kanker tumor payudara mengakibatkan fungsi tastebuds px menurun, sehingga


nafsu makan dan minum menurun ditandai dengan asupan oral yang rendah. Hal ini
mengakibatkan px kekurangan energi. Saat kekurangan energi, maka tubuh akan melakukan
homeostatis berupa glukoneogenesis untuk menghasilkan energi yang diperlukan, sehingga
menyebabkan nilai GDs tinggi yaitu 320mg/dL dan hiperglikemia pada px. Karena GDs pada px
tinggi maka akan meningkatkan kerja ginjal dalam memfiltrasi darah dan menyebabkan
kebocoran ginjal yang selanjutnya terjadi penurunan produksi hormon insulin  dan gangguan
pada produksi hormon aldosteron. Penurunan hormon insulin menjadi faktor pendorong
terjadinya hiperglikemia pada px. Fungsi ginjal dalam membuang ureum akan menurun karena
terganggunya produksi hormon aldosteron, sehingga ureum pada darah tinggi ditandai dengan
tingginya kadar BUN (20 mg/dL). Selain itu, gangguan produksi hormon aldosteron juga akan
menyebabkan Na, K, dan Cl terbuang melalui urin yang merupakan efek dari penurunan fungsi
ginjal dalam menyerap Na, K, dan Cl ditandai dengan kadar Na, K dan Cl dalam serum darah
rendah (Na= 122, K=3,1 Cl= 83). Px mengalami sesak nafas ditandai dengan PCO2 yang tinggi
karena melemahnya otot pernafasan yang merupakan efek dari rendahnya kalium dalam tubuh
px, untuk mengurangi sesak nafas pada px maka diberikan nebulizer Nacl dan infuse RL. Selain
itu, kadar kalium yang rendah juga menyebabkan motilitas usus besar menurun sehingga terjadi
konstipasi. 
BAB IV

NUTRITION CARE PROCESS

4.1 Assessment

Kode/Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan

Food History

FH-1.1 Asupan Zat  165.9 kkal  1529.6 kkal  Rendah


Gizi  ( 10.8% )

FH-1.1.1 Asupan
Energi 2.8 gram 71.3 gram
Rendah
FH-1.5.1 Asupan ( 3% )
Lemak
12 gram 48.9 gram
FH-1.5.2 Asupan
Protein Rendah
( 24% )
FH-1.5.3 Asupan Kh 27 gram 172 gram
Rendah
( 15.6% )

Konsumsi Obat    
Infuse RL
FH-1.3.2 Asupan
Cairan Parenteral

FH-3.1.1 Prescription Ceftriaxone, Ketolorac, Ranitidin


Medication Use 1A x 2, Nebulizer NaCl

Kesimpulan Domain Food History: Asupan makanan Ny. BP rendah dan menerima
terapi medis berupa infuse RL, Ceftriaxone, Ketolorac, Ranitidin 1A x 2, dan
Nebulizer NaCl.
Antropometri

AD-1.1.7 Lingkar 21 cm >23.5 cm  


Lengan Atas (LLA)
= (2.001 x LLA ) - 1.223
AD-1.1.2 Berat Badan
= (2.001 x 21 ) - 1.223

= 40.79 kg (Formula Arupah)


AD-1.1.7  Rentang 102 cm
Lengan
=63,18+(0,63xRL)-(0,17xU)
AD-1.1.1 Tinggi Badan
=63,18+(0,63x102)-(0,17x55)

=63,18+64,26-9,35

= 118.09

AD- 1.1.4  Pasien mengalami penurunan


berat badan +- 6 Kg dalam 1
Perubahan Berat Badan 
bulan 

Kesimpulan Domain Antropometri: Pasien memiliki status gizi kurang.

Biokimia

Kesimpulan Domain Biokimia:

Pasien mengalami anemia, gangguan hati dan gangguan pernapasan. 

Fisik/Klinis

PD-1.1 Lemas    
PD-1.1.3 Sesak nafas

Pulmonary

PD-1.1.5 Digestive Konstipasi


system

PD-1.1.9 Vital Signs


Sulit menelan 35,8 - 37,5 Co

Normal
Suhu 37 C
o
<120/80 mm/Hg
Normal
TD 110/70 mm/Hg 12 - 20x / mnt
Tinggi
Respirasi 24 x/mnt 60 - 100x / mnt
Normal
Denyut nadi 112 x/mnt

Kesimpulan Domain Fisik/Klinis:

Pasien menunjukkan gejala lemas, sesak nafas, konstipasi dan sulit menelan.

Biokimia

BD-1.10.1 AL = 7.06 AL = 5.0 - 10.0 Normal

BD-1.11.1 Hb = 11.9 Hb = 12 - 16 Rendah

BD-1.1.5 Alb = 2.82 Alb = 3.5 - 5.00 Rendah

BD-1.1.3 pH = 7.341 pH = 7.3 - 7.45 Normal

BD-1.1.4 pCO2 = 49.2 pCO2 = 35 - 45 Tinggi

BD-1.10.2 pO2 = 116.2 pO2 = 80-100 Tinggi

BD-1.10.3 SO2 = 98.1 Normal


BD-1.2.1 HCO3 = 26 SO2 = 75-99 Normal

BD-1.2.2 AT = 261 HCO3 = 21-31 Normal

AE = 4 AT = 150-400 Normal

Hmt = 34.6 AE = 4.0 - 5.0 Rendah

BD-1.5 MCV = 86.5 Hmt = >45 Normal

BD-1.2.5 MCH = 29.7 MCV = 79 - 99 Normal

BD-1.2.7 TP = 6.4 MCH = 27 - 31 Normal

BD-1.2.6 BUN = 20 TP = 6.4 - 8.3 Tinggi

Cr = 0.94 BUN = 7 - 18 Normal

Asam Urat = 6.2 Cr = 0.5 - 1.0 Normal

BD-1.4.3 GOT = 138 Asam Urat = 3.4 - 7.0 Tinggi

BD-1.4.2 GPT = 43 GOT = 10 - 42.0 Tinggi

BD-1.5 GDS = 320 GPT = 10 - 40.0 Tinggi

BD-1.2.5 Na = 122 GDS = 80 - 140 Rendah

BD-1.2.7 K = 3.1 Na = 136 - 145 Rendah

BD-1.2.6 Cl = 83 K = 3.6 - 5.0 Rendah

Cl = 98.00 - 107.00

Kesimpulan Domain Biokimia:

Pasien mengalami anemia, gangguan hati dan gangguan pernapasan.

Client History

Kode Hasil Assesment Kesimpulan  


CH-1.1.1 (Age) Ny. BP usia 55 tahun    

CH-1.1.2 (Gender) Jenis Kelamin Perempuan

CH-2.1.7 (Oncology) Riwayat tumor payudara

CH-2.2.1 Riwayat Kemoterapi tapi tidak


(Treatments/Therapy) selesai

CH-2.2.1 Riwayat Radioterapi tahun


(Treatments/Therapy) 2009

CH-2.2.2 ( Surgical Riwayat operasi tumor


treatment) payudara kanan 2 tahun yang
lalu
CH-2.2.2 ( Surgical
treatment) Riwayat operasi tumor
payudara kiri 1 tahun yang lalu

Kesimpulan Domain Client History:  

Pasien berusia 55 tahun memiliki riwayat tumor payudara, riwayat kemoterapi tidak selesai,
radioterapi pada tahun 2009, operasi tumor payudara kanan 2 tahun yang lalu dan kiri 1 tahun
yang lalu.

4.2 Diagnosis

Kode Diagnosis

NI-2.1 Kekurangan asupan oral (P) berkaitan dengan penurunan nafsu makan akibat
efek kemoterapi (E) ditandai dengan hasil recall asupan energi rendah (10.8%),
asupan protein rendah (24%), asupan karbohidrat rendah (15.6%) dan asupan
lemak rendah (3%) (S).
NI-5.4 Penurunan kebutuhan karbohidrat (P) berkaitan dengan hiperglikemia (E)
ditandai dengan gula darah tinggi 320 mg/dl (S).

NC-2.1 Gangguan utilisasi zat gizi (P) berkaitan dengan efek kemoterapi (E) ditandai
dengan gejala anemia normositik normokromik yaitu Hb rendah, Hmt rendah,
MCV dan  MCHC normal (S).

NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium albumin (P) berkaitan dengan pembongkaran


protein akibat retensi insulin (E) ditandai dengan kadar protein albumin serum
rendah 2,82 g/dL (S).

NC-1.4 Perubahan saluran fungsi cerna (P) berkaitan dengan motilisasi usus besar
akibat hipokalemia (E) ditandai dengan kadar serum kalium rendah 3,1 mmol/L
(S).

4.3 Intervensi

Tujuan:

1. Memenuhi kebutuhan zat gizi setiap hari. 


2. Mengontrol Gula Darah
3. Mengatasi anemia.
4. Mengontrol kadar albumin.
5. Mencegah konstipasi.

Prinsip Diet:

Diet Kanker Rendah Karbohidrat

Syarat Diet
1. Kebutuhan energi tinggi sebesar 35 Kkal/Kg BB sesuai dengan diet kanker dengan
hipermetabolik dan faktor stress
2. Kebutuhan protein sebesar 1.5 gram/kg BB sesuai dengan diet kanker dengan
hipermetabolik dan faktor stress
3. Kebutuhan lemak sebesar 38% energi dengan pertimbangan diet kanker makanan cair
karena pasien mengalami sulit menelan, sesak nafas, dan kesadaran menurun.  Jenis
lemak : asam lemak essensial seperti omega-3 dengan tujuan mengurangi inflamasi
pada penderita kanker (antiinflamasi)
4. Kebutuhan  karbohidrat sebesar 45% (PERKENI). Jenis karbohidrat : Karbohidrat
kompleks. 
5. Pemberian makanan 1.5 kkal / 1 ml → supaya makanan bisa diberikan porsi kecil
namun densitas energi tinggi.
6. Tingkat kematangan makanan → matang, tidak boleh mentah.
7. Hindari makanan berkolesterol 
8. Tidak boleh daging merah
9. Porsi kecil dengan frekuensi lebih sering.
10. Mengonsumsi sayur dan buah.

Perhitungan Kebutuhan

Perhitungan Berat Badan Estimasi menurut Formula Arupah

BB = (2.001 x LLA ) - 1.223

      = (2.001 x 21 ) - 1.223

      = 40.79 kg

Kebutuhan Energi Menggunakan Diet Kanker  dengan hipermetabolik dan faktor stress

Energi = 35 kkal/kg BB

          = 35 x 40.79

          = 1427.65 kkal

Kebutuhan Protein = 1.5 g/kg BB (pertimbangan diet kanker dengan hipermetabolik dan
faktor stress )

                                 = 1.5 x 40.79

                                 = 61.2 gram ( 17% Energi )

Kebutuhan Lemak = 38% x Energi 


                                 = 38% x 1427.65 kkal

                                 = 542.5 kkal = 60.2 gram

Kebutuhan Karbohidrat = 45% x Energi

                                           = 45% x 1427.65 kkal

                                           = 642.4 kkal = 160.6 gram 

Jenis Diet, Cara Frekuensi


Bentuk Makanan Pemberian

 3 kali makan utama: makan pagi 20% x 1427.65


Jenis diet  : Diet Oral kkal = 285.53 kkal; makan siang 30% x 1427.65
Kanker rendah kkal = 428.3 kkal; makan malam 20% x 1427.65
karbohidrat kkal = 285.53 kkal. 
 3 kali snack/makanan selingan: 10% x 1427.65
Bentuk makanan : kkal=142.7 kkal.
cair

4.4 Pangan Fungsional

Sumber Zat Bioaktif Kegunaan


Bahan
Makanan

   
- Kedelai
Isoflavon Menghambat aktivitas enzim penyebab
kanker, aktivitas antioksidan, dan
meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Flavonida Penghambatan pembelahan/proliferasi sel
(baik sel normal, sel yang terinduksi oleh
faktor pertumbuhan sitokinin, maupun sel
kanker payudara yang terinduksi dengan
nonil-fenol atau bi-fenol A) yang diakibatkan
oleh penghambatan pembentukan membran
sel, khususnya penghambatan pembentukan
- Jahe Fenol protein yang mengandung tirosin.

 Antiproliferatif dan toksik terhadap sel


kanker.
-

Kecambah, Sulforaphane
Brokoli senyawa tersebut dapat berinteraksi dengan
glutathione S-transferase-µ-1 (GSTM1)
genotipe untuk mengganggu jalur sinyal
onkogenik yang mana menghambat
pembelahan pada sel tumor
a tokoferol (vitamin E)
Bekatul vitamin E berperan dalam mengurangi
oksidasi dari katekol estrogen (2-OH dan 4-
OH). Secara umum, antioksidan berperan
dalam metabolisme estrogen dengan
menurunkan oksidasi 4-Hydroxyestrone (4-
0H) menjadi 3,4 Quinones yang memiliki
potensi sebagai karsinogenesis
-minyak asam oleat, lignan, dan
secoiridoid. menghambat overekspresi dari gen Her-2/neu
zaitun yang merupakan salah satu gen yang berperan
dalam terjadinya kanker payudara

4.6 Interaksi Obat dan Makanan

Nama Dosis Kegunaan Interaksi dengan Makanan


Obat

2 x 1 g / 50mL Obat antibiotik Pemberian ceftriaxone intravena dan


Ceftriaxone golongan kalsium dapat menyebabkan
sefalosporin yang kerusakan yang berakibat fatal bagi
bekerja dengan cara paru-paru dan ginjal. Kalsium
menghambat sebaiknya tidak diberikan secara
pertumbuhan bakteri intravena dalam waktu 48 jam dari
atau membunuh pemberian injeksi ceftriaxone
bakteri.  intravena.

Mengganggu metabolisme vitamin


K dan risiko terjadinya pengendapan
kristal pada paru dan ginjal serta efek
samping yang fatal jika digunakan
bersama cairan yang mengandung
kalsium. 

Dosis tunggal Toksisitas ginjal yang dimediasi


Ketorolac intramuskular Obat golongan ketorolak dikaitkan dengan
<60mg.  antiinflamasi peningkatan kadar kreatinin serum,
Dosis Oral nonsteroid (OAINS) nitrogen urea darah, dan kalium, dan
ketorolac 10 mg untuk meredakan penurunan output urin. Namun
setiap 4 sampai 6 nyeri dan biasanya nefrotoksisitas dapat pulih
jam hingga peradangan. setelah penghentian terapi obat; Hal
maksimum 40 tersebut mungkin jarang terjadi pada
mg / hari. pasien berisiko rendah setelah dosis
tunggal.

Ranitidine 400mg selama 4 Menurunkan sekresi


minggu asam lambung dan
reflux yang parah

Infus RL 10-20 ml/kgBB Dapat membantu Terjadi pengendapan jika bertemu


dalam 10 menit kesulitan bernafas. dengan larutan aditif yang
mengandung fosfat.
Nebulizer 4x sehari Untuk pencegahan
NaCl sesak nafas.

4.7 Konseling

Tujuan:

C-1.4 Merubah perilaku makan pasien agar kondisi stabil.

Materi:

Pola makan yang sesuai dengan kondisi pasien 

Media:

Poster, leaflet, food model

Sasaran:

keluarga.

Metode, Durasi:

Waktu Materi Tempat Durasi Metode

Minggu ke- Pola makan sesuai kondisi pasien. Poli 15 Diskusi


1 Gizi menit

Minggu ke- Makanan yang dianjurkan dan dibatasi. Poli gizi 15 Diskusi
2 menit
Minggu ke- Aktivitas fisik yang dianjurkan sesuai kondisi Poli 15 Diskusi 
3 pasien Gizi menit

4.8 Monitoring dan Evaluasi

Parameter Waktu Metode Target Pencapaian

Antropometri  
Pengukuran antropometri (berat Berat badan naik 0.5 -
AD- 1.1.4  3x sehari badan) menggunakan LLA jika 1 kg 
pasien tidak bisa bangun dari
Perubahan Berat
kasur. Menggunakan timbangan
Badan 
digital jika kondisi normal. 

Biokimia  
2 minggu Kadar albumin
BD-1.11.1 setelah Membaca hasil pemeriksaan data menunjukkan angka
Albumin penanganan laboratorium mendekati batas
bawah normal ( 3,5
g/dl )
Membaca hasil pemeriksaan data
BD-1.5.1  GDs Setiap hari laboratorium
GDs menunjukkan
angka mendekati
batas atas normal
( 140 mg/dL)

Fisik/Klinis  
 Cek Fisik, wawancara Dapat BAB minimal
1-3x sehari 

PD-1.1.5
Konstipasi Setiap hari

Food History  
food weighing Memenuhi 50% dari
FH-1.1.1 Setiap hari total energi
Asupan Energi
Memenuhi 50% dari
FH-1.5.1 food weighing total lemak.
Asupan Lemak Setiap hari
food weighing Memenuhi 50% dari
FH-1.5.2 Setiap hari total protein.
Asupan Protein
Memenuhi 50% dari
FH-1.5.3 food weighing total karbohidrat.
Asupan Setiap hari
Karbohidrat

Konseling Setiap Setelah Wawancara, recall 24h Pasien dapat


pemberian mengikuti pola makan
konseling yang dianjurkan
sesuai kondisinya 

 
4.5 Perencanaan Menu sesuai Preksripsi Diet

1. Chyntia Apris Christiwan/101811233048

Nama Menu Komposisi Berat E P L KH Vit C K


Bahan
URT Gram

Jenis Makanan : Makanan Utama Waktu Makan: 07.00, 13.00, 19.00

Makanan Cair Tepung 5 50 184 17.9 1 25.8 5.5 871.5


Oral Susu Skim sdm

Jeruk Manis 0.55 55 25.9 0.5 0.1 6.5 29.1 99.6


poton
g
besar

Margarine 2.25 45 319.4 0.1 36 0.2 0 3.2


Vegetable sdm

Salmon 0,6 60 78.4 11 3.8 0 0 222.6


poton
g
kecil

Beras merah 2 20 71.6 1.5 0.5 15 0 50.6


sdm

Kurma 2 20 55.8 0.6 0.1 14.7 1.2 139.6


Buah

Kacang 5 50 167.5 11.5 0.6 30.1 1.5 532


merah sdm

Pisang hijau 5 50 58 0.4 0.1 15.6 5.5 232.5

Sdm

Buncis 5 50 17.4 0.9 0.2 4 5 149.5


sdm

Wortel 4 40 14.4 0.4 0.2 3.2 7.2 98


sdm

Air - 662 0 0 0 0 0 0

Total 992.6 44.8 42.7 115 54.5 2399

Kebutuhan 999.3 42.8 42.1 112.4 52.5 3290

%Pemenuhan 99.3% 104.6% 101.4% 102.3% 103.8% 72.9%

Jenis Makanan : Selingan Waktu Makan: 10.00, 16.00, 22.00

Makanan Cair Oats 6 60 212 7 4.3 35.9 0 213


Oral sdm

Bayam 5 50 18.5 1.9 0.1 3.7 16.5 275


sdm

Kacang 7 70 24.4 1.3 0.2 5.5 7 209.3


panjang sdm

Telur puyuh 3 30 55.5 3.8 4.1 0.4 0 66.6


butir
Margarine 0.5 10 71 0 8 0 0 0.7
vegetable sdm

Tahu 2 bh 60 45.6 4.9 2.9 1.1 0 72.6


kecil

Air 285 0 0 0 0 0 0

Subtotal 427 18.9 19.6 46.7 23.5 837.2

Kebutuhan 428.2 18.3 18 48.1 22.5 1410

%Pemenuhan 99.7% 103.2% 108.8% 97% 104.4% 59.3%

Total 1419. 63.7 62.3 161.7 78 3236.


6 2

Kebutuhan 1427. 61.2 60.2 160.6 75 4700


6

%Pemenuhan 99.4% 104% 103.4% 100.6% 104% 68.8%

2. Silvia Rosalinda Aprilinium / 101811233050

Nama Komposisi Berat Mentah E P L KH Vit C Fe


Menu
Bahan (kotor) (kcal) (g) (g) (g) (mg) (mg)

URT Gram
Jenis Makanan : Makan Waktu Makan: 07.00, 13.00, 19.00

Makanan Kentang 1.7 bh 170 158.1 3.4 0.2 36.7 22.1 0.7
Cair Oral sdg

Bayam 4 sdm 40 14.8 1.5 0.1 2.9 13.2 1.2

Tempe 1 bh 30 59.7 5.7 2.3 5.1 0 0.7


segitiga

Tepung susu 5 sdm 50 184 17.9 1 25.8 5.5 0


skim

Jeruk Manis 0.25 bh 25 11.8 0.2 0 3 13.3 0


bsr

Salmon 0.4 ptg 40 52.3 7.4 2.5 0 0 0.4


kcl

Wortel 4 sdm 40 13.8 0.4 0.2 3.2 7.2 0.4

Margarine 0.6 sdm 30 213 0.1 24 0.1 0 0


vegetable

Kacang 2.5 sdm 25 141.7 6.4 12.3 4 0 1.1


Tanah

Kurma 4 buah 50 139.5 1.5 0.3 36.8 1.5 1

Air 659ml

Sub Total 988.6 44.4 43 117.5 62.8 5.6

Kebutuhan 999.355 42.84 42.14 112.42 52.5 5.6


%Pemenuhan 98% 103% 102% 104% 119% 100%

Jenis Makanan : Selingan Waktu Makan: 10.00, 16.00, 22.00

Makanan Pisang Hijau 0.4 bh 20 23.2 0.2 0 6.2 2.2 0.1


Cair Oral

Oats 4 sdm 40 141,3 4.7 2.8 23.9 0 2.3

Madu 0.5sdm 5 15.2 0 0 4.1 0.1 0

Anggur 2 bh 20 6 0 0 1.5 0.6 0

Kacang 3.5 sdm 35 144.9 6.6 12.6 4.1 0 1.2


Panjang

Tepung susu 2 sdm 20 73.6 7.1 0.4 10.3 2.2 0


skim

Air 270ml

Sub Total 404.2 18.6 15.9 50 5 3.7

Kebutuhan 428.295 18.36 18.06 48.18 22.5 2.4

%Pemenuhan 94% 101% 89% 103% 22% 154%

Total 1392.8 63 58.9 167.5 67.8 9.3

Kebutuhan 1427.65 61.2 60.2 160.6 75 8

%Pemenuhan 97.5% 102% 97.8% 104% 90% 116%


Berat Mikro
Nama Menu Komposisi Bahan E P L KH
URT Gram Zn Vit E
Bentuk Makanan : cair Digunakan : Selama satu hari (3x pemberian PAGI 20%; SIANG 30%; MALAM 25%)

Makanan Cair Telur ayam 1 btr 60 93.1 7.6 10.4 0.7 0.7 3.6
Kedele Kuning 3 sdm 20 83 7.3 4 6.1 1 1.2

Bubuk susu krim 4 sdm 20 73.6 13.1 0.4 10.3 0.8 0


Sereal gandum 10 sdm 70 279.1 10.1 10.5 47.7 2.6 0

Tepung Maizena 1 sdm 10 38.1 0 0 9.1 0 0


Ubi Jalar Putih 1 buah 120 154.5 2.9 0.1 31.6 0.7 7.2

½ iris
Gula aren 73.8 0.1 0 18.8 0.6 0.6
sedang 20

Jagung pipil ¼ gelas 50 47.9 1.7 1.8 10.5 0.3 0


Minyak kelapa 2 sdm 25 235.8 0 12.2 0 0 0.8

5/4
Air 0 0 0 0 0 0
gelas 700

TOTAL MAKANAN UTAMA 1058.9 41.9 50.3 134.7 6.8 13.4


KEBUTUHAN PER HARI 1427.65 61.2 60.2 160.6 8 15

Bentuk Makanan : cair Digunakan : Selama satu hari (2x pemberian PAGI 12.5%; SIANG; 12.5%)
Cair kurma 3 btr 40 111.6 1.2 0.2 15.4 0.1 0.4

4
Nutrijell
bungku 31.8 0.3 0.1 3.9 0.2 0.2
tanparasa
s 20
alpukat 4 sdm 40 86.9 0.8 9.4 0.2 0.2 0.5

Bubuk susu skim 40 137.2 11.3 0.8 8.6 1.2 0


Air 1 gelas 227

TOTAL SNACK/PENDAMPING 377.5 12.6 10.6 28.1 1.7 1.1


TOTAL MENU KESELURUHAN 1,426.4 55.5 60.9 162.8 8.5 14.5

KEBUTUHAN PER HARI 1427.65 61.2 60.2 160.6 8 15


100.3 106.2
99.9% 90.9% 101.% 96.7%
% PEMENUHAN % %
3. Riswandha Ichsan Noor/ 101811233051

4. Afifah Pertiwi / 101811233052

Nama Menu Komposisi Berat E P L KH C K


Bahan
URT Gram

Jenis Makanan : Makan dan selingan Waktu Makan: Satu hari penuh

Makanan Cair Skimmed 30 110.5 10.6 0,3 15,4 3 480


Enteral milk powder

Telur ayam 25 38.8 3.2 2.7 0.3 0 31,5

Ikan gabus 25 21 4.6 0.2 0 0.3 48.8


segar

Tepung beras 60 216,5 4 0.4 47.7 0 48.6

Olive oil 50 440.8 0 49.8 0.1 0 0

Kedele 35 145.2 12,8 7 10.6 1 629.3


kuning

apel 100 59 0,2 0.4 15.3 6 115

Kacang 50 41.9 2,7 0.1 7.8 7 135.5


merah

Jambu biji - 50 25.5 0.4 0.3 5.9 92 142

Asparagus 50 8 1 0.1 0.8 5 57

brokoli 30 8.4 0.9 0.1 1.5 22.5 87.6

Tepung 45 171.4 0.1 0 41.1 0 1.4


maizena
Air 1000

Total 1412. 49.2 61.8 168.9 230 2173


7

Kebutuhan 1529. 48.9 71.3 172 75 4700


6

%pemenuhan 92 100,6 86,6 98,1 306 46,2

5. WIDI MARDA SHANTY/101811233059

Nama Menu Komposisi Berat E P L KH Vit C Fe


Bahan
Gram URT

Jenis Makanan : Makan utama dan selingan Waktu Makan: Makanan Utama 3x (07.00,
13.00, 19.00) ; Makanan selingan 3x (10.00, 16.00, 22.00)

Makanan Cair 8
tepung
Utama maizena 50 sdm 190,5 0,2 0,1 45,7 0 0,3

2
minyak
zaitun 20 sdm 176,3 0 19,9 0 0 0

3 ptg
ikan tuna 120 sdg 129,6 28,1 5,9 0 0 1,2

¼
susu kedelai 50 gls 26,9 2,3 1 2,5 0 0,3

perasan 50 5 50,1 0,3 0,2 9,9 14,1 0,2


lemon
sdm
tepung 8
beras
merah 50 sdm 179 3,7 1,3 37,6 0 0,8

½ bh
wortel 50 sdg 12,9 0,5 0,1 2,4 3,5 1

daun
4 lbr
pepaya 100 60 5,3 0,9 11,2 31 2,3

minyak 2
jagung/corn
oil 20 sdm 160,1 0 18 0 0 0

air 657 - 0 0 0 0 0 0

Sub total 985,4 40,4 47,4 109,3 48,6 6,1

Kebutuhan
999 42,84 42,14 112,42 52,5 5,6

%Pemenuhan 101% 106% 89% 103% 108% 92%

Makanan Cair susu kedelai 200 1 gls 107,6 9,3 4 10,2 0 1,2
Selingan
5
perasan
lemon 50 sdm 50,1 0,3 0,2 9,9 14,1 0,2

tepung 1,6
beras
merah 10 sdm 35,8 0,7 0,3 7,5 0 0,2

½ bh
wortel 50 sdg 12,9 0,5 0,1 2,4 3,5 1

pisang
¼ bh
ambon 20 18,4 0,2 0,1 4,7 1,8 0,1

jagung 60 ¼ 64,8 2 0,8 15,1 3,6 0,4


kuning pipil
gls
baru

minyak 1
jagung/corn
oil 10 sdm 80,1 0 9 0 0 0

air 246 - 0 0 0 0 0 0

Sub total 369,7 13 14,5 49,8 23 3,1

Kebutuhan 428 18,36 18,06 48,18 22,5 2,4

%Pemenuhan 116% 141% 125% 97% 98% 77%

Total 1355,1 53,4 61,9 159,1 71,6 9,2

Kebutuhan 1428 61,2 60,2 160,6 75 8

%Pemenuhan 105% 115% 97% 101% 105% 87%

6 Fedora Micheale/ 101811233060

Komposisi Berat
Nama Menu E P L KH Zn Vit C
Bahan URT Gram
Jenis Makanan : Makan pagi, Makan siang dan Makan malam Waktu makan : 07.00, 13.00, 19.00
Makanan Cair Wortel 100 21 1 0,2 3,6 0,5 4,5
Oral Kurma 2 bh 10 27,9 0,3 0,1 7,4 0 0,3
Tempe 2 ptg kcl 80 159,3 15,2 6,2 13,6 1,4 0
tepung maizena 6 sdm 30 114,3 0,1 0 27,4 0 0
Susu skim 5 sdm
bubuk 25 92 8,9 0,5 12,9 1 2,8
gula pasir 2 ½ sdm 25 96,7 0 0 25 0 0
telur ayam 2 btr bsr 70 108,6 8,8 7,4 0,8 0,8 0
Susu bubuk 8 sdm 40 185,6 8,6 7,6 20,6 1,4 14,8
Olive oil 4 sdt 20 176,3 0 19,9 0 0 0
Air 2 gls 500 0 0 0 0 0 0
Subtotal 900 981,7 42,9 41,9 111,3 5,1 22,4
% Pemenuhan 68,76 70,098 69,60 69,302 63,75 29,87
Jenis Makanan : Selingan Waktu makan : 10.00, 16.00, 22.00

Selingan cair 6 sdm


oral Susu bubuk 30 139,2 6,5 5,7 15,5 1 11,1
tepung maizena 3 sdm 15 57,1 0 0 13,7 0 0
labu kuning ¼ gls 25 9,7 0,2 0,2 2,2 0,1 2,5
jeruk ½ bh bsr 30 41,4 3,4 0,7 7,8 0,7 18,3
telur ayam ½ btr bsr 35 54,3 4,4 3,7 0,4 0,4 0
Minyak zaitun 1 ½ sdt 7 61,7 0 7 0 0 0
kacang hijau 3 ½ sdm 35 40,6 2,7 0,2 7,3 0,5 0
Subtotal 177 404 17,2 17,5 46,9 2,7 31,9
% Pemenuhan 28,3 28,10 29,06 29,2 33,75 42,5
Total 1385,74 60,14 59,28 158,1 7,98 54,28
Kebutuhan 1427,65 61,2 60,2 160,6 8 75
% Pemenuhan 97,06 98,26 98,47 98,44 99,75 72,4

7. Qayra Syifadhiya/101811233065

Nama Menu Komposisi Berat E P L KH Zn Fe


Bahan

URT Gram

Jenis Makanan : Makanan Utama Waktu Makan: 07.00, 13.00, 19.00

Makanan Cair Kentang 1½ 200 185. 4 0.2 43.2 0.6 0.8


Oral bh 9
bsr
Bayam 6 60 3.3 0.7 0.4 2.2 0
sdm

Kacang 1 30 6 1.6 0.1 4.7 0.4 0.5


Polong mang
kuk

Telur Ayam 1 btr 60 93.1 7.6 6.4 0.7 0.7 0.7

Kacang 3 15 88.3 3 7.8 3.1 0.4 0.6


Almond sdm

Dada Ayam 1 ptg 80 227. 21.5 15.1 0 1.4 1.1


9

Susu 1 gls 100 54 3.3 1.8 6.3 0.1 0.6


Kedelai

Jagung 2 ptg 70 75.6 2.3 0.9 17.6 0.3 0.4

Alpukat ½ bh 65 141. 1.2 15.3 0.3 0.3 0.4


sdg 2

Apel 1 bh 200 118. 0.4 0.8 30.6 0 0.4


besar 1

Air 700 0 0 0 0 0 0

Subtotal 993. 45.6 48.7 108.5 4.2 5.5


5

Kebutuhan 999. 42.8 42.1 112.4 5.6 5.6


3

%Pemenuhan 99.4 106.5 115% 96.5% 75% 98%


% %

Jenis Makanan : Makanan Selingan Waktu Makan: 10.00, 16.00, 22.00

Makanan Cair Kentang 1 bh 150 139. 3 0.2 32.4 0.5 0.6


Oral bsr 5

Bayam 2 20 1.1 0.2 0.1 0.7 0 0


sdm

Salmon ½ ptg 50 65.4 9.2 3.2 0 0.4 0.5


bsr

Minyak 2 10 88.2 0 10 0 0 0
Zaitun sdm

Kacang ½ 15 17.4 1.2 0.1 3.1 0.2 0.4


Hijau mgk

Susu 1 gls 100 54 3.3 1.9\8 6.3 0.1 0.6


Kedelai

45 34.2 3.6 2.2 0.9 0.4 2.4

Air 200

Subtotal 399. 20.5 17.4 43.4 1.5 4.6


7

Kebutuhan 404. 18.36 18.06 48.18 1.4 1.4


2

%Pemenuhan 98% 112% 96% 90% 107% 328%

Total 1393 66.1 66.1 156.6 9.5 10.1


.2
Kebutuhan 1427 61.2 60.2 160.6 8 8
.6

%Pemenuhan 97.5 108% 109% 97.5% 118% 126%


%

8. Theresia Chrisanthy Kustiawan / 101811233071

9. Hasna Izdihar / 101811233075

Nama Menu Komposisi Berat E P L KH Zn K


Bahan
URT Gram

Jenis Makanan : Makan utama dan selingan Waktu Makan: Makanan Utama 3x (07.00,
13.00, 19.00) ; Makanan selingan (10.00, 16.00, 22.00)

Makanan Cair Jagung ½ 135 494 13.2 9.9 93.3 5.5 106.7
Utama pipil gelas

Olive oil 6 sdt 30 264.5 0 29.9 0.1 0 0

Tepung 6½ 40 152.4 0.1 0 36.5 0 1.2


beras sdm

Wortel 7 70 24.1 0.7 0.4 5.5 0.2 171.5


sdm

Bayam 7 70 11.2 0.6 0.3 2.0 0.3 319.2


sdm

Salmon ½ 70 91.5 12.9 4.4 0 0.6 259.7


ekor
sdg

Susu skim 3/20 30 10.8 1.0 0 1.5 0 0


gls

Air 3½ 700 0 0 0 0 0 0
gls

Sub total 1048.5 28.5 44.9 138.9 6.6 858.3

%Pemenuhan 73.44% 46.5% 74.5% 86.4% 82.5% 18.2%

Makanan cair Tepung 9 45 37.3 16.2 9.3 13.5 1.2 1135.2


selingan kacang sdm
kedelai

Pisang 1½ 30 38.1 0.4 0.1 10.1 0 0


emas bh

Kacang 3 30 99.3 7.3 0.6 17 0 0


tolo sdm

Olive oil 1¾ 9 79.4 0 9 0 0 0


sdt

Air ¾ 170 0 0 0 0 0 0
gelas

Sub total 254.1 23.9 19 40.6 1.2 1135.2

%Pemenuhan 17.79% 39% 31.5% 25.2% 15% 24.1%

Total 1294.6 55.1 64 174.8 8.2 2024.6

Kebutuhan 1427.65 61.2 60.2 160.6 8 4700


%Pemenuhan 90.6% 90% 106% 108% 102.5 43%
%

10 Ashlikhatul Khanif/101811233078

Nama Menu Komposisi Berat E P L KH Fe Vit B12


Bahan
URT Gram

Jenis Makanan : Makan Utama dan Selingan Waktu Makan: Makanan Utama 3 kali
(07.00, 13.00, 19.00), Makanan Selingan (10.00, 16.00, 22.00)

Makanan Cair Tepung 10 50 190, 0,2 0,1 45,7 0,3 0


Utama Maizena sdm 5

Tepung 10 50 184 17,9 1 25,8 0 2


Susu Skim sdm

Salmon 1 ptg 40 39,3 8,4 0,6 0 0,4 1,2


sdg

Kedele 4 40 166 14,6 8 12,1 6,3 0


Kuning sdm

Wortel 5 ptg 50 10,5 0,5 0,1 1,8 1 0

Madu 3 15 45,6 0 0 12,4 0,1 0


sdm

Apel 0,5 40 23,6 0,1 0,2 6,1 0,1 0


ptg

Jagung 4 40 43,2 1,3 0,5 10 0,2 0


sdm
Minyak 3 30 264, 0 29,9 0,1 0 0
Zaitun sdm 5

Air - 644,8 0 0 0 0 0 0

Total 967, 42,9 40,3 113,9 8,3 3,2


2

Kebutuhan 999, 42,8 42,1 112,4 8 4


3

%Pemenuhan 96,7 100,2 95,7% 101,3% 103% 80%


% %

Makanan Cair Kacang 5 50 58 3,8 0,3 10,4 1,3 0


Selingan Hijau sdm

Jeruk Manis 1 bh 50 23,5 0,4 0,1 5,9 0,1 0


sdg

Tepung 1 5 19 0 0 4,6 0 0
Maizana sdm

Kacang 3 30 100, 6,9 0,4 18,1 2,3 0


Merah sdm 5

Tepung 4 20 73,6 7,1 0,4 10,3 0 0,8


Susu Skim sdm

Minyak 1 15 132, 0 14,9 0 0 0


Zaitun sdm 3

Air - 271,3 0 0 0 0 0 0
Total 406, 18,4 16,1 49,3 3,6 0,8
9

Kebutuhan 428, 18,3 18 48,1 8 4


2

%Pemenuhan 95% 100,5 89,4% 102,5% 45% 20%


%

Total 1374 61,3 56,4 163,2 11,9 4


,1

Kebutuhan 1427 61,2 60,2 160,6 8 4


,6

%pemenuhan 96,2 100,1 93,6% 101,6% 148,75 100%


5% % %

11 Annisa Ainur Rahma/101811233083

DAFTAR PUSTAKA

American Dietetic Association. 2008. International Dietetics and Nutrition Terminology


( IDNT ) : Standardized Language for the Nutrition Care Process. Chicago : American
Dietetic Association. 
Cunha. John. P. Ceftriaxone. https://www.rxlist.com/consumer_ceftriaxone_rocephin/drugs-
condition.htm. (diakses tanggal 6 Maret 2021).
D'Hiru. 2013. Live Blood Analysis. Jakarta :  PT Gramedia Pustaka Utama. .
Gilis, J.C., Brogden,R.N.. 1997. Ketolorac Drugs (1).
Hay, W.W., et al. Current Pediatric Diagnosis and Treatment. Edisi 15. New York : Lange
Medical Book/McGraw Hills. 
Irianto K.(2015). Kesehatan Reproduksi , Teori & Praktikum. Bandung : Alfabeta CV
Kementerian kesehatan RI. 2015. Pusat Data dan Informasi (Stop Kanker). Jakarta Selatan.
Nowrousian, M. R. (Ed.). 2007. Recombinant Human Erythropoietin (rhEPO) in clinical
oncology: Scientific and clinical aspects of anemia in cancer. Springer Science &
Business Media.
Pakar Gizi Indonesia. 2019. Asuhan Gizi Klinik. Jakarta: EGC.
PERKENI. 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Miletus Tipe 2 di
Indonesia. Jakarta: PB. Perkeni.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia dan Asosiasi Dietisien Indonesia. 2019. Penuntun Diet dan Terapi
Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ; EGC.
Price, A.Price., Lorraine. M. Wilson. 2003. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ; EGC.
Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC 
Soldin,S.J.. 1999. Pediatric References Range. Washington DC: AACC Press.
Supariasa, I. D. N., dan Handayani Dian. 2019. Asuhan Gizi Klinik. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ; EGC.
Suyatno dan Pasaribu Emir T. 2010. Bedah Onkologi Diagnostik dan Terapi. Jakarta : Sagung
Seto.
Thamaria, Netty. 2017. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Pusat Pendidikan Sumber Saya Manusia
Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Yilmaz. Dr. Sebahat.2011. Vitamin K Deficiency Because of Ceftriaxone Usage and Prolonged
Diarrhoea. 47(5), 314-315.

Anda mungkin juga menyukai