Jarak Aman SUTM
Jarak Aman SUTM
LAMPIRAN
KEPUTUSANDIREKSIPTPLN(Persero)
NOMOR:606.K/DIR/2010
TANGGAL:09Desember2010
BUKU5
STANDARKONSTRUKSI
JARINGANTEGANGANMENENGAH
TENAGALISTRIK
PTPLN(Persero)
Tahun 2010
Penyusun :
Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik,
disusun oleh
Kelompok Kerja Standar Kontruksi Disribusi Jaringan Tenaga Listrik dan
Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia
Tim Pembina :
Direktur Operasi Jawa Bali
Direktur Operasi Indonesia Barat
Direktur Operasi Indonesia Timur
Tim Pengarah :
Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Jawa Bali
Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Indonesia Barat
Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Indonesia Timur
Narasumber :
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Bali, PT PLN (Persero) Distribusi Indonesia Barat,
PT PLN (Persero) Indonesia Timur, PT PLN (Persero) Jasa Engginering,
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan,
PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Latihan.
Diterbitkan Oleh :
PT PLN (PERSERO)
Jalan Trunojoyo Blok M-I / 135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................................................
DAFTAR TABEL...................................
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................
TERMINOLOGI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH...............................................................
SISTEM PENOMORAN GAMBAR.............................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................................
i
iv
v
x
xi
xv
ii
iii
DAFTAR TABEL
NO TABEL
3.1
3.2
4.1
6.1
6.2
7.1
7.2
8.1
8.2
8.3
8.4
NAMA TABEL
Spesifikasi Tiang Besi Baja untuk SUTM
Spesifikasi Tiang Beton Bulat untuk SUTM.
Jarak Aman SUTM.
Kegiatan Survey dan Penentuan Lokasi Titik Tiang
Proses Pendirian Tiang dan Kelengkapannya
Penandaan Kode Pengenal Kabel.
Jenis-jenis Kabel SKTM.
Jarak Aman SKTM.
Pemilihan Jenis Konstruksi SKTM.
Dimensi Galian Tanam Langsung SKTM pada Taman/Tanah
Biasa.
Dimensi Galian Tanam Langsung SKTM pada Trotoar/Jalan
Lingkungan.
HALAMAN
7
8
9
18
19
23
23
25
25
27
27
iv
DAFTAR GAMBAR
NO
NAMA GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
NOMOR
GAMBAR
1.1
1.2
1.3
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
3.1
6.1
8.1
9.1
9.2
9.3
9.4
Hal
3
4
4
5
5
5
6
6
8
20
28
30
30
31
31
JTM/SUTM/01
JTM/SUTM/02
JTM/SUTM/03
36
37
38
JTM/SUTM/04
39
JTM/SUTM/05
40
JTM/SUTM/06
42
JTM/SUTM/07
43
JTM/SUTM/08
44
JTM/SUTM/09
45
JTM/SUTM/10
46
JTM/SUTM/11
47
JTM/SUTM/12
48
JTM/SUTM/13
49
JTM/SUTM/14
50
JTM/SUTM/15
51
v
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
JTM/SUTM/16
52
JTM/SUTM/17
53
JTM/SUTM/18
JTM/SUTM/19
54
55
JTM/SUTM/20
57
JTM/SUTM/22
58
59
JTM/SUTM/23
60
JTM/SUTM/24
62
JTM/SUTM/25
63
JTM/SUTM/26
64
JTM/SUTM/27
65
JTM/SUTM/28
67
JTM/SUTM/29
JTM/SUTM/30
68
69
JTM/SUTM/31
70
JTM/SUTM/32
71
JTM/SUTM/33
JTM/SUTM/34
JTM/SUTM/35
72
73
74
JTM/SUTM/36
76
JTM/SUTM/37
77
JTM/SUTM/38
JTM/SUTM/39
JTM/SUTM/40
JTM/SUTM/41
JTM/SUTM/42
JTM/SUTM/43
78
79
80
81
82
83
JTM/SUTM/44
85
JTM/SUTM/45
86
vi
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
JTM/SUTM/46
87
JTM/SUTM/47
JTM/SUTM/48
JTM/SUTM/49
JTM/SUTM/50
JTM/SUTM/51
JTM/SUTM/52
JTM/SUTM/53
JTM/SUTM/54
88
89
90
91
92
93
94
95
JTM/SUTM/55
96
JTM/SUTM/56
98
JTM/SUTM/57
99
JTM/SUTM/58
100
JTM/SUTM/59
JTM/SUTM/60
101
102
JTM/SUTM/61
103
JTM/SUTM/62
JTM/SUTM/63
JTM/SUTM/64
JTM/SUTM/65
JTM/SUTM/66
JTM/SUTM/67
JTM/SUTM/68
104
106
107
109
110
111
112
JTM/SUTM/69
113
JTM/SUTM/70
114
JTM/SUTM/71
115
JTM/SUTM/72
JTM/SUTM/73
JTM/SUTM/74
JTM/SUTM/75
JTM/SUTM/76
JTM/SUTM/77
JTM/SUTM/78
JTM/SUTM/79
JTM/SUTM/80
117
118
119
120
122
123
124
125
127
vii
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
JTM/SUTM/81
JTM/SUTM/82
JTM/SUTM/83
JTM/SUTM/84
JTM/SUTM/85
JTM/SUTM/86
JTM/SUTM/87
JTM/SUTM/88
JTM/SUTM/89
JTM/SUTM/90
JTM/SUTM/91
JTM/SUTM/92
JTM/SUTM/93
JTM/SUTM/94
JTM/SUTM/95
JTM/SUTM/96
JTM/SUTM/97
JTM/SUTM/98
JTM/SUTM/99
JTM/SUTM/100
JTM/SUTM/101
JTM/SUTM/102
JTM/SUTM/103
JTM/SUTM/104
JTM/SKTM/105
JTM/SKTM/106
JTM/SKTM/107
JTM/SKTM/108
JTM/SKTM/109
JTM/SKTM/110
JTM/SKTM/111
JTM/SKTM/112
JTM/SKTM/113
JTM/SKTM/114
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
JTM/SKTM/115
162
JTM/SKTM/116
163
JTM/SKTM/117
164
JTM/SKTM/118
165
viii
134
135
136
137
138
139
140
141
142
JTM/SKTM/119
166
JTM/SKTM/120
167
JTM/SKTM/121
168
JTM/SKTM/122
169
JTM/SKTM/123
170
JTM/SKTM/124
171
JTM/SKTM/125
172
JTM/SKTM/126
173
JTM/SKTM/127
174
143
JTM/SKTM/128
175
144
JTM/SKTM/129
176
145
Jarak Aman ( 1 )
JTM/SKTM/130
177
146
Jarak Aman ( 2 )
JTM/SKTM/131
178
147
Jarak Aman ( 3 )
JTM/SKTM/132
179
148
Jarak Aman ( 4 )
JTM/SKTM/133
180
JTM/SKTM/134
181
JTM/SKTM/135
182
JTM/SKTM/136
183
JTM/SKTM/137
184
JTM/SKTM/138
185
149
150
151
152
153
154
JTM/SKTM/139
186
155
JTM/SKTM/140
187
ix
bertegangan, dari masuknya benda asing (angka pertama) dan dari masuknya air (angka
kedua). Contoh : IP 44, IP 45
Angka pertama :
4 = tidak di masuki benda padat yang lebih besar dari 1 mm.
Angka kedua :
4 = terlindung dari air dari segala arah
5 = terlindung dari air yang di semprotkan dari segala arah.
Dalam PUIL 2000 di cantumkan istilah IP sebagai International Protection.
19. Pengukuran Langsung : Pengukuran arus beban langsung dari penghantar sirkit beban.
20. Pengukuran Tidak Langsung : Pengukuran arus beban dengan menggunakan trafo arus
dan trafo tegangan.
21. Elektroda Bumi : Bagian konduktif atau kelompok bagian konduktif yang membuat kontak
langsung dan memberikan hubungan listrik dengan bumi.
22. Bagian Aktif : Bagian yang di aliri arus pelayanan dan bertegangan (live part)
23. Penghantar Bumi : Penghantar dengan inpedansi rendah yang secara fisik menghubungkan
titik tertentu pada suatu perlengkapan (instalasi atau sistem) dengan elektroda bumi
(earth conductor)
24. Penghantar Pembumian
a. Penghantar berinpedensi rendah yang di hubungkan ke bumi
b. Penghantar proteksi yang menghubungkan terminal pembumi utama ke elektroda bumi
(earthing elektroda)
25. Penghantar Pilin : Dua atau lebih penghantar yang dipilin atau dipintal jadi satu tanpa
isolasi diantaranya.
26. Penghantar Proteksi (PE) : Penhantar proteksi dari kejut listrik yang menghubungkan
bagian konduktif terbuka, bagian konduktif extra, terminal pembumian utama elektroda
bumi, titik sumber yang di bumikan, atau netral buatan (Protectif Conductor)
27. Bagian Konduktif Extra : Bagian yang bersifat konduktif yang tidak merupakan dari bagian
instalasi dan dapat menimbulkan potensial, biasanya potensial bumi.
28. Kabel Pilin : Dua atau lebih penghantar berisolasi yang di pilin atau dipintal jadi Satu.
29. Jangkauan Tangan : Daerah yang dapat di capai dari ukuran tangan dari tempat berdiri
tanpa menggunakan sarana apapun (arms reach)
30. Jarak Bebas : Jarak terpendek antara bagian bertegangan dengan bagian lain yang
bertegangan atau dengan bagian yang terhubung dengan bumi (Clearence)
31. Nilai Arus Pengenal : Arus yang mendasari pembuatan perlengkapan listrik (Rated Current)
Nilai Tegangan Pengenal : Besarnya tegangan yang mendasari pembuatan perlengkapan
listrik (Rated voltage)
32. Beban Lebih : Kelebihan beban actual atau melebihi beban penuh atau arus pengenal
alat proteksi (overload).
33. Beban Penuh : Nilai beban tertinggi yang di tetapkan untuk suatu kondisi pengenal
PT. PLN (PERSERO)
Edisi 1 Tahun 2010
xi
xii
xiii
xiv
KATA PENGANTAR
Dalam membangun instalasi jaringan tegangan menengah tenaga listrik di PT PLN (Persero)
diperlukan Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik yang merupakan
penjabaran dari Kriteria Desain Enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. Selama
ini konstruksi instalasi tenaga listrik di PT PLN (Persero), masih mengacu pada tiga macam
Standar Konstruksi Distribusi yang dibuat oleh Konsultan dari manca negara.
Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi dan Standar Konstruksi Jaringan Tenaga Listrik termasuk
Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik ini masih mengacu pada
Konsultan Sofrelec dari Perancis, dengan pembumian system tahanan rendah (12 dan 40
) berlaku di Jaringan Distribusi DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali dan sebagian Unit di luar Jawa.
Konsultan Chas T Main dari Amerika Serikat, dengan pembumian system solid (langsung ke
bumi) atau multi grounded common neutral, low and medium voltage network berlaku di
Jawa Tengah & DIY dan sebagian Unit di luar jawa. Sedangkan Konsultan New Jec dari Jepang,
dengan pembumian sistem tahanan tinggi (500 ) berlaku di Jawa Timur.
Disamping Standar Konstruksi yang masih berbeda-beda, ada hal-hal lain yang perlu
diperhatikan, adalah ; pemanfaatan tiang listrik untuk telematika, semakin sulitnya
memperoleh lokasi tanah gardu yang cukup dan tepat serta kemajuan teknologi material
distribusi tenaga listrik.
Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dengan pertimbangan keamanan lingkungan, PT
PLN (Persero) secara bertahap, perlu memperbaruhi Standar Konstruksi yang ada sekarang,
sehinga menjadi acuan teknik yang sesuai perkembangan teknologi dan lingkungan.
Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi dan Standar Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik,
terdiri dari :
Buku 1. Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik.
Buku 2. Standar Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik.
Buku 3. Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah Tenaga Listrik.
Buku 4. Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik.
Buku 5. Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik.
Dalam aplikasinya, Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik dapat
dirubah sesuai tuntutan kebutuhan yang bersifat lokal. Unit Induk dapat membuat Standar
Konstruksi Jaringan Tegangan Menegah Tenaga khusus, sebagai modifikasi dari buku 5 ini,
catatan tidak menyimpang dari Kriteria Enjinering, yang ada pada buku 1. Perubahan standar
konstruksi agar dilaporkan ke PLN Pusat melalui Direktorat terkait.
Terima kasih.
Jakarta, November 2010.
TTD
Kelompok Kerja Standar Konstruksi
Jaringan Distribusi Tenaga Listrik.
PT. PLN (PERSERO)
Edisi 1 Tahun 2010
xv
xvi
dipersyaratkan akan tetapi untuk mengurangi resiko gangguan temporer khususnya akibat
sentuhan tanaman.
I.2 Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM)
Untuk lebih meningkatkan keamanan dan keandalan penyaluran
tenaga listrik, penggunaan penghantar telanjang atau penghantar
berisolasi setengah pada konstruksi jaringan Saluran Udara
Tegangan Menengah 20 kV, dapat juga digantikan dengan konstruksi
penghantar berisolasi penuh yang dipilin.
Isolasi penghantar tiap Fase tidak perlu di lindungi dengan pelindung
mekanis. Berat kabel pilin menjadi pertimbangan terhadap
pemilihan kekuatan beban kerja tiang beton penopangnnya.
Gambar 1.2 Kabel Udara Tegangan Menengah (KUTM)
Penggunaan Saluran Kabel bawah tanah Tegangan Menengah (SKTM) sebagai jaringan
utama pendistribusian tenaga listrik adalah sebagai upaya utama peningkatan kwalitas
pendistribusian. Dibandingkan dengan SUTM, penggunaan SKTM akan memperkecil resiko
kegagalan operasi akibat faktor eksternal / meningkatkan keamanan ketenagalistrikan.
Secara garis besar, termasuk dalam kelompok SKTM adalah :
1. SKTM bawah tanah underground MV Cable.
2. SKTM laut Submarine MV Cable
Selain lebih aman, namun penggunaan SKTM lebih mahal untuk penyaluran daya yang
sama, sebagai akibat konstruksi isolasi penuh penghantar per Fase dan pelindung mekanis
yang dipersyaratkan sesuai keamanan ketenagalistrikan.
Penerapan instalasi SKTM seringkali tidak dapat lepas dari instalasi Saluran Udara Tegangan
Menengah sebagai satu kesatuan sistem distribusi sehingga masalah transisi konstruksi
diantaranya tetap harus dijadikan perhatian.
II.2. Isolator
Pada jaringan SUTM, Isolator pengaman penghantar bertegangan dengan tiang penopang/
travers dibedakan untuk jenis konstruksinya adalah :
II.2.1 Isolator Tumpu
Pin- Insulator
Pin-Post insulator
Line-Post insulator
PT. PLN (PERSERO)
Edisi 1 Tahun 2010
Long-Rod
Keterangan
Material dasar isolator
Long-Rod dapat berupa
keramik atau gelas atau
polimer
II.4. Tiang
II.4.1. Tiang Kayu
SPLN 115 : 1995 berisikan tentang Tiang Kayu untuk jaringan distribusi, kekuatan,
ketinggian dan pengawetan kayu sehingga pada beberapa wilayah pengusahaan PT
PLN Persero bila suplai kayu memungkinkan, dapat digunakan sebagai tiang penopang
penghantar penghantar SUTM.
II.4.2. Tiang Besi
Adalah jenis tiang terbuat dari pipa besi yang disambungkan hingga diperoleh kekuatan
beban tertentu sesuai kebutuhan.
Walaupun lebih mahal, pilihan tiang besi untuk area/wilayah tertentu masih diijinkan
karena bobotnya lebih ringan dibandingkan dengan tiang beton. Pilihan utama juga
dimungkinkan bilamana total biaya material dan transportasi lebih murah dibandingkan
dengan tiang beton akibat diwilayah tersebut belum ada pabrik tiang beton.
II.4.3. Tiang Beton
Untuk kekuatan sama, pilihan tiang jenis ini dianjurkan digunakan di seluruh PLN karena
lebih murah dibandingkan dengan jenis konstruksi tiang lainnya termasuk terhadap
kemungkinan penggunaan konstruksi rangkaian besi profil.
C
B
A
C
B
A
C
B
A
100
-
200
114,3
165,2
190,7
5.6
6
7
2500
2500
6000
196
7
600
306
350
165,2
190,7
267,4
4,5
7
7
2500
2500
6000
144
7
600
446
500
190,7
267,4
318,5
4,5
8
9
2500
2500
6000
142
9
600
564
800
216,3
318,5
355,6
6
8
8
2500
2500
6000
108
8
600
700
1200
267,4
355,6
406,4
6
8
12
2500
2500
6000
106
12
600
973
Sedang untuk tiang beton, tipe tubular sesuai SPLN 93 : 1991 tentang Tiang Beton
Pratekan untuk jaringan distribusi, spesifikasi konstruksi tiang beton penampang bulat
dapat dilihat pada tabel 3.2
Tinggi titik
Tumpu/batas
tanam (m)
Diameter
(cm)
Beban
Kerja
(daN)
Panjang
(m)
Tinggi titik
Tumpu/batas
tanam (m)
Diameter
(cm)
Beban
Kerja
(daN)
1,5
15,7
15,7
19
19
22
22
100
200
350
500
800
1200
13
2,2
19
19
19
22
22
200
350
500
800
1200
11
1,9
19
19
19
22
22
200
350
500
800
1200
14
2,4
19
19
19
22
22
200
350
500
800
1200
12
2,0
19
19
19
22
22
200
350
500
800
1200
10
11
12
13
14
15
j)
16
17
Pematokan akhir
Uraian aktivitas
Tentukan titik -titik awal survey dengan dugaan awal jarak +/- 50 m dan indikasikan dengan patok awal. Antara
titik satu dengan lainya merupakan garis lurus.
Perhatikan pula ketinggian tanah dan perkiraan tiang
yang akan dipasang. Berikan tanda pada sket , misal
antara B dan C permukaan tanah sangat rendah atau
titik C lebih rendah dari B. Data ini penting untuk pemilihan panjang tiang yang berbeda.
Penggunaan theodolit dapat memudahkan pengukuran
selisih ketinggian.
Ukur jarak antara titik penting dan membaginya menjadi
titik antara, dengan jarak untuk jaringan SUTM antara
40 m sampai dengan 50 m. Untuk jarak yang melebihi
ketentuan, digunakan tiang dengan kekuatan > 200 daN
dan panjang > 11 m.
Gunakan Kompas untuk mngukur Sudut Titik Penting.
Pengukuran sudut ini penting untuk pemilihan konstruksi tiang yang sesuai
Setelah kegiatan pengukuran awal selesai, evaluasi dan
sesuaikan jarak antar patok-patok awal sebagai hasil
survey yang optimal.
18
Gambar
Uraian
Gunakan truck/trailer sesuai beban tiang yang akan di
pindahkan ke lokasi pendirian tiang bersangkutan
1 / 6 panjang tiang
Kemiringan 45
Instalasi cross arm/isolator yang sesuai dengan rancangan konstruksi SUTM pada tiang bersangkutan.
Perhatikan kekencangan baut pengikat cross arm pada
tiang
19
sebagai pijakan kerja petugas instalasi 1,2 m dari rencana posisi cross-arm.
Pasang cross-arm pada tiang sesuai rancangan konstruksi SUTM tersebut dan kencangkan
masing-masing baut pengikat minimal 20 Nm dengan menggunakan kunci 19 atau 22.
Pada pemasangan isolator, naikkan isolator dengan katrol dan segera ikatkan pada
cross-arm. Perhatikan kesesuaian isolator tumpu atau tarik dengan sudut tiang
20
3)
Periksa ulang hasil instalasi kuat tarik yang dipersyaratkan, lendutan, ikatan
penghantar penghantar pada isolator dan pengukuran tahanan isolasi hasil
konstruksi penghantar penghantar.
21
22
23
24
Kondisi
Persilangan antar SKTM 20 kV
Persilangan/Sejajar dengan rel kereta Kabel harus berjarak minimal 2 meter dari rel kereapi.
ta api.
Jika persilangan, kabel harus dimasukkan dalam
pipa baja diameter > minimal 4 dan dilebihkan 2
meter dari rel kereta, dengan kedalaman 2 meter
dibawah rel kereta api.
Persilangan dengan jalan raya atau jalan Kedalaman minimal kabel adalah 0,80 m,
lingkungan.
Kabel harus di masukkan kedalam Pipa baja atau
PVC 4, yang dilebihkan minimal 0,5 meter sisi kiri
kanan bahu jalan.
Untuk jalan lingkungan, bilamana saat konstruksi
jalan tersebut dapat digali sementara, pipa baja/
PVC dapat dipasangkan bilah
>30 Cm
Kabel Kabel listrik harus di bawah saluran pipa
PAM/Gas
dan dilindungi pipa beton belah, atau lempengan
minimum tebal 6 cm dan dilebihkan 0,5 meter
pada sisi kiri kanan persilangan,
Bila saluran pipa PAM/Gas sejajar dengan kabel TM
sepanjang selama sejajar harus dimasukkan dalam
pipa beton belah / pelat beton atau sejenis.
25
Bila saat instalasi kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk pemenuhan jarak aman
tersebut diatas, pelaksanaan akhir harus ditambahkan penguatan struktur pelindung
dan dengan sepengetahuan PEMDA.
Jenis Konstruksi SKTM bawah tanah pada garis besarnya dibedakan atas sistem tanam
langsung (direct buried cable) menggunakan pipa saluran/ducting atau terowongan
(tunneling cable). Dasar pemilihan jenis konstruksi ini secara ringkas dapat dilihat
sebagai berikut.
Tabel 8.2 Pemilihan Jenis Konstruksi SKTM
Tanam Langsung
Saluran Pipa
Terowongan
Singkat
Murah
Mudah
sulit
Tinggi
lama
mahal
sulit
Mudah
rendah
Lebih lama
Mahal sekali
Lebih sulit
Sangat mudah
Sangat kecil
Kurang
baik
Paling baik
Agak mudah
sulit
mudah
Subjek
1
2
3
4
5
6
7
Waktu pengerjaan
Biaya
Kemudahan konstruksi
Penggantian kabel
Resiko kerusakan
Kemampuan penyaluran
daya
Instalasi penyambungan
Pemilihan jenis konstruksi ini harus sesuai dengan kemampuan financial perusahaan
dan kebutuhan.Untuk perolehan biaya pengusahaan lebih murah, penerapan
terowongan dapat saja bersama utilitas prasarana lain dibawah koordinasi PEMDA.
Dengan pertimbangan optimasi biaya perusahaan, pada pedoman standar konstruksi
SKTM ini diutamakan sistem tanam langsung untuk diterapkan di PT PLN Persero.
26
Lebar [cm]
40
50
60
80
60
60
80
Kedalaman *) [cm]
80
80
80
80
90
90
100
Sebelum kabel diletakan pada galian, untuk mengantisipasi dissipasi panas dan
kelenturan, galian harus di lapisi pasir setebal 10 cm terlebih dulu; demikian juga
setelah diletakan untuk kemudian ditutup dengan batu pengaman dengan tebal 6 cm.
Batu pengaman yang berwujud lempengan beton harus diberi tanda PLN 20 kV. Untuk
peletakan lebih dari 1 kabel, diantara kabel juga harus disekat dengan batu pengaman
setebal 6 cm. Saat konstruksi harus diperhatikan struktur tanah setempat, bilamana
diperlukan dindingnya perlu ditopang, agar tepinya terhindar dari longsor.
VIII.2.2 Konstruksi SKTM Tanam Langsung di bawah Trotoar atau Jalan Lingkungan.
Konstruksi SKTM dibawah trotoar berbeda dengan dibawah tanah biasa atau taman.
Sebelum SKTM digelar, harus memperhitungkan konstruksi trotoar, sehingga
kedalaman galian disesuaikan menurut tabel 8.4.
Tabel 8.4 Dimensi Galian Tanam Langsung SKTM pada trotoar/jalan lingkungan
Jumlah kabel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PT. PLN (PERSERO)
Edisi 1 Tahun 2010
Kedalaman *[cm]
150
150
150
150
170
170
170
170
170
170
27
Pada konstruksi jalan lingkungan dengan kedalaman galian yang sama, sebagai antisipasi
akibat beban untuk mencegah terjadinya deformasi kabel TM yang berpengaruh
dan beresiko terhadap kerusakan kabel, maka seluruh galian diisi dengan pasir urug.
Struktur jalan lingkungan harus dikembalikan sesuai kondisi semula.
VIII.2.2.1 Konstruksi SKTM Persilangan (Crossing) Jalan
Pada situasi memungkinkan dan seijin PEMDA setempat, persilangan jalan
dilaksanakan dengan cara pemotongan aspal, penggalian dan instalasi kabel.
Kabel persilangan harus diletakkan dalam pipa beton atau pipa PVC dengan
diameter lebih besar dari 4 inchi. Dalam hal jumlah kabel yang menyeberang
jalan lebih dari satu, maka antara pipa kabel TM harus di beri sekat plat beton
setebal 6 cm. Pengembalian konstruksi jalan setelah instalasi Pipa dan kabel
TM harus dilakukan pemadatan jalan dengan stamper agar dikemudian hari
tidak terjadi penurunan permukaan jalan akibat crossing SKTM tersebut.
Minimal 1 bulan setelah pemulihan konstruksi jalan bekas persilangan jalan
SKTM harus diperiksa ulang untuk mengetahui kondisi aspal jalan tersebut.
VIII.2.2.2 Persilangan dengan cara dibor
Dalam hal pemotongan jalan tidak dijinkan atau tidak memungkinkan oleh
PEMDA, pelaksanaan crossing harus dilakukan dengan membuat bor atau
terowongan melintang jalan.
Pembuatan sistem bor atau terowongan dapat dengan cara manual atau
mesin.
Segera setelah pekerjaan bor selesai segera dilakukan pemasangan pipa besi
minimal 6 Inci untuk pelintasan kabel TM. Kedalaman persilangan untuk jalan
raya ini minimal sama dengan untuk jalan kereta api, kecuali bila ditetapkan
khusus oleh PEMDA/PJKA .
VIII.3 Konstruksi SKTM Persilangan Sungai
Untuk bentangan sungai lebih dari 50 m, crossing sungai lebih effektif dengan
menggunakan penggelaran SUTM diatas sungai. Periksa konstruksi tiang ujung SKTM
transisi dengan SUTM Crossing. Konstruksi tiang beton SUTM Crossing harus dipastikan
berada sekurang-kurangnya 2 m dari sisi kering sungai (perhatikan kemungkinan
siklus banjir 10 tahunan) dan kekuatan minimal 500 daN. Ketinggian tiang beton yang
diperlukan, disesuaikan dengan jarak aman SUTM terhadap muka sungai.
28
29
Pengangkutan kabel dengan cara diuraikan terlebih dulu dari haspel untuk kemudian di
sling diatas truk pengangkut; sangat tidak di rekomendasikan. Kalaupun terpaksa harus
dilaksanakan, misalnya akibat panjang kabel yang akan diangkut tidak mencapai 300 m
(panjang penuh kabel pada 1 haspel) penaikan dan peletakan diatas truk harus hati-hati
dan membentuk sling dengan radius 2 m
Penurunan kabel tidak boleh dilakukan dengan cara menjatuhkan kabel dari atas truk.
Penurunan dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti pada waktu penurunan. Bila
kabel yang akan diangkut panjang kurang dari 25 meter, pengangkutan-pengangkutan
dapat dilakukan tanpa haspel, kabel dapat dibuat dalam bentuk melingkar atau spiral
dan lingkaran satu dengan yang lainnya sekurang-kurangnya di tempat-tempat tertentu.
Perhatikan agar jari-jari lingkaran lebih besar dari 15 x diameter kabel.
IX.4 Penggelaran Kabel SKTM
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggelaran/penarikan kabel :
1. Jumlah tenaga yang akan melaksanakan penarikan atau penggelaran kabel harus
cukup minimal satu orang per 5 meter kabel.
Jadi jika akan menggelar I rol haspel kabel yang panjangnya 300 m diperlukan
tenaga minimal 300/3 = 100 orang
2. a. Sebelum dilakukan penarikan atau penggelaran kabel tanah haspel, harus
diletakkan diatas dongkrak untuk memudahkan penarikan.
b. Kabel dilepas dari rol haspelnya, ditarik dan digelar secara hati hati jangan
sampai melilit dan menyatu, dsb.
c. Kabel ditarik dengan tangan oleh pekerjapekerja yang berdiri dengan jarak
yang teratur sepanjang penggalian (1 orang, 1 roller, setiap kurang lebih 5 m)
d. Setiap pekerja menarik kabel secara serentak sesuai aba aba (komando, suara)
pengawas.
3. Dalam melakukan penarikan kabel pada tikungan / belokan radius lengkungan kabel
selama penggelaran harus selalu lebih dari 20 kali diameter kabelnya.
30
Dalam melaksanakan penarikan kabel sedapat mungkin tanpa membuat selingan kabel.
Jika selingan kabel tersebut harus dibuat berbentuk huruf S dimana jari-jari lengkungannya
minimal 15 x diameter kabel, tidak dibenarkan menyilang kabel seperti membuat angka
8 (delapan).
IX.5. Penyambungan Kabel
Instalasi penyambungan harus dilaksanakan oleh petugas bersertifikat pabrikan
kotak sambung yang akan dipasangkan. Syarat yang harus diperhatikan pada saat
menyambung kabel adalah faktor kehati hatian dan ketelitian untuk peniadaan resiko
rusak dikemudian hari saat dioperasikan. Pada posisi penyambungan ini kabel diberi
cadangan / Spare masing masing 2 meter kiri kanan sambungan type yang perlu
diperhatikan dalam penyambungan kabel :
1)
2)
Pemasangan Konektor.
Gunakan konektor sesuai ukuran & jenis konduktor.
Kekuatan tekan alat kompresi konektor minimal 12
ton atau
sesuai persyaratan pabrikan kotak sambung tersebut ; dengan bentuk Dies hexagonal atau
lingkaran penuh. Ukuran Dies harus sesuai penampang penghantar.
Bila pengepresan menggunakan alat DSICVC (Deep
Stepped Indent Controlled Volume Compression),
bagian cekuan yang tercipta harus diisi bahan semi
konduktor. Perhatikan kemungkinan deformasi
konektor dan haluskan untuk menghindari titik
awal discharge yang berujung kepada kerusakan isolasi dikemudian hari
Gambar 9.4. Pengepresan pada Sambungan Kabel Tanah Tegangan Menengah
3)
31
32
33
34
35
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
36
17
17
8 1 10
16
11
15
12
15
6
5
14
14
Keterangan :
NO
14
Konstruksi tiang awal (riser pole) dengan (panjang tiang 12 m) atau tanpa kawat tanah
(panjang tiang 11 m)
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
Pcs
Pcs
Set
Pcs
Set
Set
Set
Set
Mtr
Set
Pcs
Set
Set
Set
Pcs
Mtr
bh
3
4
6
4
1
1
3
3
6
3
1
3
3
3
10
4.5
1
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/02
EDISI
2010
37
3000
2000
1.500
4
11.000
2.070
Keterangan :
480
1. Lightning Arrester 10 kA
2. End Mof Kabel TM
3. Pipa Galvanis 4 inchi
4. Cross ARM UNP.8
5. Fixing Collar 6 inchi
6. Fixing Collar 10 inchi
1.850
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
FOTO
2010
38
2
2
2
2
2
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/04
EDISI
2010
39
1000
1 2
13
Grounding terminal
8+9+10+11
12
8+9+10
1000
400
2000
1400
1400
1400
1400
800
KONSTRUKSIKABEL
KABEL NAIK
NAIK TM
TIANG
AWAL-SKUTM
KONSTRUKSI
TMPADA
PADA
TIANG
AWAL-SKUTM
TANPA
LIGHTNING
ARRESTER
TANPA LIGHTNING ARRESTER
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
40
41
0-15
3
1
A
100
800
100
800
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/06
EDISI
2010
42
Catatan :
konstruksi tiang penumpu dengan posisi insulator tidak simetris terhadap tiang
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
7
8
NAMA MATERIAL
SATUAN
Bh
Bh
Set
Bh
Set
M
-
Isolator Tumpu
Bending Wire
Preformed Top Tie
Alumunium Tape 4 mm
Isolator Ansi 52-2
JUMLAH
1
1
3
3
1
2x3
KONSTRUKSI TIANG
DENGAN
TENSION
SUPPORT
2000 MM
KONSTRUKSI
TIANG
DENGAN
TENSION
SUPPORT
2000 MM
DENGAN
TANPA
PENGHANTAR
NETRAL
TM TM
DENGANATAU
ATAU
TANPA
PENGHANTAR
NETRAL
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
2010
43
FOTO
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
7
8
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
Bh
3
1
2
2
12
4
1
Isolator Tumpu
Bracket Insulator - Top
Bracket Insulator - Side
Bh
Bh
Bh
M
M
Bh
Bh
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
44
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
7
8
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
Bh
Isolator Tumpu
Cross ArmUNP 10 x 2600
Bending Wire
10mm + Al. Tape 4mm
Preformed Top Tie
Alumunium Tape 4 mm
Neutral Insulator Ansi 52-2+ Bracket
Arm Brace LNP 8 x 2500
Double Arming U-bolt m.10
3
1
6
3
1
1
3
Bh
M
Bh
M
Set
Bh
Bh
KONSTRUKSI
TIANG
PENUMPU
DENGAN
ATAU ATAU
KONSTRUKSI
TIANG
PENUMPU
DENGAN
TANPA
PENGHANTAR
NETRAL
TM
TANPA PENGHANTAR NETRAL - TM
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
45
800
800
100
600
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
NAMA MATERIAL
Isolator Tumpu
Cross ArmUNP 10 x 2000 mm
Line Insulator Bracket
SATUAN
JUMLAH
Bh
3
1
1
1
6/3
1
Bh
Bh
Bh
M-Bh
Bh
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
KONSTRUKSI
TIANG
PENUMPU
DENGAN
ATAU ATAU
KONSTRUKSI
TIANG
PENUMPU
DENGAN
TANPA
PENGHANTAR
NETRAL
TANPA PENGHANTAR NETRAL
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
46
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
7
8
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
Bh
Isolator Tumpu
Cross ArmUNP 10 x 2600
3
1
6
3
1
1
3
Bh
M
Bh
M
Set
Bh
Bh
Bending Wire
10mm + Al. Tape 4mm
Preformed Top Tie
Alumunium Tape 4 mm
Neutral Insulator Ansi 52-2+ Bracket
Arm Brace LNP 8 x 2500
Double Arming U-bolt m.10
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
47
Keterangan : Konstruksi tiang penyangga dengan fasilitas penghantar tanah (shield wire) dan dengan
sudut lintasan 0-15
Panjang tiang sekurang-kurangnya 12 meter
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
1
1
2 set
3 set
1 set
1
Bolt-Nut M.15
Bending Wire
Preformed Top Tie
Alumunium Tape 4.0 mm
Ground Wire Clamp
PT. PLN (PERSERO)
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
KONSTRUKI
PENUMPU
- SUDUT
KECIL KECIL
KONSTRUKSI
PENUMPU
- SUDUT
DENGAN FASILITAS KAWAT TANAH
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
48
100
800
600
600
100
600
800
d > 100
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
49
900
800
600
600
50
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
Bh
2
2
1
4
6
-
Bh
Bh
Bh
M
M
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
KONSTRUKSI
- -TIANG
PENUMPU
DENGAN
KONSTRUKSI
TIANG
PENUMPU
DENGAN
ATAU TANPA PENGHANTAR - NETRAL
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
50
100
300
1200
1200
Catatan :
Untuk konstruksi vertikal memakai tiang dengan panjang 13 meter
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
bh
bh
bh
bh
bh
m
6
1
6
6
1
12
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
DIGAMBAR PPST UI
EDISI
2010
51
FOTO
100
800
2
600
100
800
1200
800
800
600
100
100
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
7
8
NAMA MATERIAL
SATUAN
Isolator tumpu
Cross are UNP 10 X 3000
Cross are UNP 10 X 1500
ARM BRACE LNP 8 X450
Single Pole Band 8 1/2
Bending Wire cp 0 10
Neutral insulator ANSI 52-2
Double Arming bolt 5/8"
JUMLAH
bh
bh
bh
6
1
1
bh
bh
M
set
bh
4
2
12
1
4
DIGAMBAR PPST UI
EDISI
2010
52
FOTO
600
600
600
600
600
800
100
100
ALTERNATIF
SIRKITSISTEM
SISTEM
FASA
ALTERNATIFKONSTRUKSI
KONSTRUKSI 22 SIRKIT
FASA
-3 -3
DENGAN
NETRAL
DENGANATAU
ATAUTANPA
TANPA PENGHANTAR
PENGHANTAR NETRAL
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
53
1100
1100
900
900
900
900
FOTO
2010
54
1
150
80
125
~190
95
3
4
FOTO
2010
55
56
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
Bh
Isolator Tumpu
Cross Arm UNP 10 x 1500
Arm Brace LNP.6 x 45cm
Bracket Insulator
6
2
4
2
4
2
Bh
Bh
Bh
Bh
M
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
KONSTRUKSI TIANG
TIANG PENUMPU
DENGAN
ATAU
TANPA
KONSTRUKSI
PENUMPU
DENGAN
ATAU
TANPA
PENGHANTAR
NETRAL
BERSAMA
TM/TR
PENGHANTAR NETRAL BERSAMA - TM/TR
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
57
100
800
1100
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
7
8
600
600
750
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
Bh
2
2
2
2
5
6
1
Bh
Set
Bh
M
Bh
M
Bh
Isolator Tumpu
Bending Wire
Preformed Tie
Alumunium Tape 4 mm 2
Insolator Ansi 52-2
PT. PLN (PERSERO)
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
KONSTRUKSI
PENUMPUSUDUT
SUDUT
KECIL
DENGAN
KONSTRUKSITIANG
TIANG PENUMPU
KECIL
DENGAN
ATAUATAU
TANPAPENGHANTAR
PENGHANTAR NETRAL
TM/TR
TANPA
NETRAL
TM/TR
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
2010
58
FOTO
<15
7 1
6
A
15
900
900
100
100
TAMPAK ATAS
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
Bt
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Set
Tiang Beton
Cross Arm UNP 10 X 2000
Pole Band
Double Arming Bolt 5/8" x 300mm
Arm Brace 50 x 1275
Steel Plat Type 1
Mur baut Spring Washer 5/8" x 148" mm
Mur baut Spring Washer 5/8" x 70" mm
Plat Baja 4mm
Isolator Tumpu Type Post
PT. PLN (PERSERO)
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
59
600
600
1100
100
8
800
100
5 7 6
4
1
45
2
500
Keterangan : Konstruksi tiang peregang dengan fasilitas penghantar tanah (shield wire) untuk sudut
lintasan 15 - 30
Panjang tiang sekurang - kurangnya 12 meter
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
7
8
NAMA MATERIAL
SATUAN
batang
batang
set
bh
meter
Aluminium Tape 4 mm
Preformed Top Tie / Bending Wire
Ground Wire Clamp + Bolt
meter
bh / m
bh
JUMLAH
2
2
2
6
6 / 12
1
KONSTRUKSI
TIANGPENUMPU
PENUMPU
SUDUT
KECIL
KONSTRUKSI TIANG
SUDUT
KECIL
DENGAN
FASILITAS
KAWAT
TANAH
DENGAN FASILITAS KAWAT TANAH
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
60
61
1000
1000
100
100
TAMPAK ATAS
Catatan :
Konstruksi dapat memakai tiang tunggal dengan kekuatan 500daN atau 350daN tambah
topang tarik
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
62
1100
Tampak Samping
Tampak Depan
KETERANGAN :
Untuk sistem penghantar fasa-1 kostruksi ini dapat dipakai dengan sudut lintasan 30 - 90
PT. PLN (PERSERO)
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
1 PHASA ( 30 - 60 ) ANGLE
FOTO
2010
63
KETERANGAN :
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
2010
64
FOTO
65
100
1200
Penghantar Netral
FOTO
2010
66
1200
100
800
800
100
Penghantar Netral
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
2010
67
FOTO
TAMPAK DEPAN
2010
68
FOTO
9 10 6
11
7
2
12
8
2
4 5
3
12
11
11
TAMPAK ATAS
KONSTRUKSI
TIANG
SUDUTDENGAN
DENGAN SUDUT
6060- 90 90
KONSTRUKSI
TIANG
SUDUT
SUDUTLINTASAN
LINTASAN
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
2010
69
FOTO
11
18
18
5
5 18
14 13
1
7
16
2
14 13
12
Keterangan : Konstruksi tiang - tiang sudut besar 60 - 90 pada jaringan dengan atau tanpa kawat tanah
(shield wire ) memakai tiang ganda panjang tiang sekurang-kurangnya 12 m dengan
kawat tanah
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
Pcs
Pcs
Pcs
Pcs
Pcs
Set
Pcs
Set
Pcs
Set
Set
Set
Mtr
Mtr
Pcs
Pcs
Pcs
Pcs
2
4
2
3
6/3
6
6
2
6
2
3
X
Y
3
3
3
1
2
D:\mA'PiCtUrE_!!!\PLN Logo.jpg
DIGAMBAR PPST UI
2010
70
FOTO
18
17
14 15 16
4
11
10
Keterangan : Konstruksi tiang tiang sudut besar 60 - 90 pada jaringan dengan kawat tanah
memakai tiang tunggal panjang tiang sekurang-kurangnya 12m
PT. PLN (PERSERO)
EDISI
2010
71
FOTO
18
19
10
2 1
3
9
Keterangan :
15
NO
11 6
12
17
16 15 14
Konstruksi tiang sudut 60-90 dengan atau tanpa fasilitas switch cut-out pada jaringan
dengtan atau tanpa kawat tanah
Untuk jaringan dengan kawat tanah memakai tiang 12 m
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
Pcs
Set
Set
Set
Set
Set
Set
Set
Pcs
Set
Pcs
Set
Set
Mtr
Mtr
4
6
1
4
1
6
6
6
3
6
1
3
1
X
Y
KONSTRUKSI
TIANG
SUDUT
BESAR
60- 90
KONSTRUKSI TIANG
SUDUT
BESAR
60 - 90
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
72
FOTO
2010
73
FOTO
2010
74
75
2010
76
FOTO
2010
77
FOTO
FOTO
2010
78
FOTO
2010
79
FOTO
2010
80
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/41
EDISI
2010
81
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/42
EDISI
2010
82
FOTO
2010
83
84
2010
85
FOTO
2010
86
FOTO
FOTO
2010
87
FOTO
2010
88
FOTO
2010
89
FOTO
2010
90
FOTO
2010
91
FOTO
2010
92
FOTO
2010
93
2010
94
FOTO
FOTO
2010
95
FOTO
2010
96
97
FOTO
2010
98
TAMPAK SAMPING
PENGHANTAR
PEMBUMIAN
Catatan :
- Ujung kawat 1,5 mtr, diikatkan pada hantaran dengan dua parallel groove
PT. PLN (PERSERO)
FOTO
2010
99
Guywire
TAMPAK ATAS
KONSTRUKSI
AKHIR
SIRKUIT
GANDA FASILITAS
KONSTRUKSI
TIANGTIANG
AKHIR
FASA-3
DENGAN
FASA -3 DENGAN LIGHTNING ARRESTER
KAWAT TANAH TANPA LIGHTNING ARRESTER
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
100
330
Posisi
Guy Wire
TAMPAK SAMPING
EDISI
2010
101
FOTO
FOTO
2010
102
FOTO
2010
103
FOTO
2010
104
105
FOTO
2010
106
FOTO
2010
107
108
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/65
EDISI
2010
109
FOTO
2010
110
FOTO
2010
111
FOTO
2010
112
FOTO
2010
113
FOTO
2010
114
FOTO
2010
115
116
FOTO
2010
117
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/73
EDISI
2010
118
FOTO
2010
119
2010
120
FOTO
121
PONDASI TIPE A
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/76
EDISI
2010
122
PONDASI TIPE B
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/77
EDISI
2010
123
PONDASI TIPE C
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/78
EDISI
2010
124
PONDASI TIPE D
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
JTM/SUTM/79
No. GAMBAR : JTM/SUTM/71
EDISI
2010
125
126
FOTO
2010
127
FOTO
2010
128
GUY ROD
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/82
EDISI
2010
129
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/83
EDISI
2010
130
LIHAT DETAIL 2
LIHAT DETAIL 1
TAMPAK DEPAN
294
254
836
1100
135
599
281
170
1050
599
170
281
1050
50
50
2200
70
264
836
50
D=18
D=18
D=18
D=18
70
DETAIL 2
30
R=9
D=18
D=18
281
30
D=18
50
D=18
DETAIL 1
281
D=18
D=18
TAMPAK ATAS
67.5
67.5
D=18
50
254
294
FOTO
2010
131
FOTO
2010
132
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/86
EDISI
2010
133
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/87
EDISI
2010
134
FOTO
2010
135
2010
136
FOTO
FOTO
2010
137
ALUMUNIUM TAPE
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/91
EDISI
2010
138
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/92
EDISI
2010
139
PREFORMED
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/93
EDISI
2010
140
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/94
EDISI
2010
141
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/95
EDISI
2010
142
U. CLAMP
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/96
EDISI
2010
143
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/97
EDISI
2010
144
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/98
EDISI
2010
145
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/99
EDISI
2010
146
Pipa Galvanis
Diameter
3/4 Inch
2 Inch
3 Inch
4 Inch
Keterangan :
Tebal
1.6 mm
2 mm
2.4 mm
3 mm
PIPA GALVANIS
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
PIPAJARINGAN
GALVANIS
STANDAR KONSTRUKSI
DISTRIBUSI
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/100
EDISI
2010
147
THERMINATING TIMBLE
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/101
EDISI
2010
148
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/102
EDISI
2010
149
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/103
EDISI
2010
150
U - STRAP
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SUTM/104
EDISI
2010
151
100
BERM
PLN 20 kV
450
PLN 20 kV
Tanah Urug
Dipadatkan
450
1000
800
40
100
300
100
400
300
POTONGAN A - A
Catatan:
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 Cm tanah urug dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
NAMA MATERIAL
Batu pengaman (4x30x45) Cm
Pasir urug
Bata merah (5x10x20) Cm
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
2.22
0.075
1
bh
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SKTM/105
EDISI
2010
152
100
BERM
KABEL
Tanah urug
Dipadatkan
450
P.L.N.
800
1000
KABEL
300
40
P.L.N.
450
100
100
100
200
100
400
300
POTONGAN A - A
Catatan:
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 Cm tanah urug dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
NAMA MATERIAL
Batu pengaman (4x30x45) Cm
Pasir urug
Bata merah (5x10x20) Cm
Kabel tanah TM 20 kV
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
2
0,08 m 3
bh
m
3
2x1
PERLETAKAN
KABEL
TANAH
PERLETAKAN 22KABEL
TANAH
20 kV20 kV
TIAP
MDIDIBAWAH
BAWAH
BERM
TIAP 1
1M
BERM
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
153
100
BERM
PLN 20 kV
PLN 20 kV
PLN 20 kV
300
300
450
1000
800
300
300
40
PLN 20 kV
Tanah Urug
Dipadatkan
100
450
100
100
200
200
100
600
POTONGAN A - A
Catatan:
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 Cm tanah urug dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
4.44
0.106
bh
m
6
3x1
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SKTM/107
EDISI
2010
154
100
300
PLN 20 kV
PLN 20 kV
450
PLN 20 kV
300
PLN 20 kV
300
1000
PLN 20 kV
Tanah Urug
Dipadatkan
450
450
300
POTONGAN A - A
Catatan :
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 Cm tanah urug dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
5.56
0.14
bh
m
9
4x1
PERLETAKAN
KABEL
TANAH
20 kV
PERLETAKAN 44KABEL
TANAH
20 kV
TIAP 11 M
BERM
TIAP
MDI
DIBAWAH
BAWAH
BERM
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SKTM/108
EDISI
2010
155
BERM
100
Tanah Urugan
dipadatkan
PLN 20 kV
PLN 20 kV
300
300
1000
300
40
PLN 20 kV
300
PLN 20 kV
1000
450
100
100
450
100
100
100
200
200
100
600
POTONGAN A - A
Catatan :
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 Cm tanah urug dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
NAMA MATERIAL
Batu pengaman (4x30x45) Cm
Pasir urug
Bata merah (5x10x20) Cm
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
4.43
0.215
21
bh
m
Kabel tanah TM 20 kV
5x1
PERLETAKAN
KABELTANAH
TANAH
PERLETAKAN 55KABEL
20 20
kV kV
TIAP
M DI
DIBAWAH
BAWAHBERM
BERM
TIAP 1
1M
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
156
BERM
100
Tanah urug
dipadatkan
PLN 20 kV
PLN 20 kV
300
PLN 20 kV
300
PLN 20 kV
1000
300
300
450
1000
40
100
100
100
450
100
100
200
200
100
600
POTONGAN A - A
Catatan :
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 Cm tanah urug dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
NAMA MATERIAL
Batu pengaman TM (4x30x45) cm
Pasir urug
Bata merah
Kabel tanah TM 20 kV
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
4.43
0.21
21
6x1
bh
m
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SKTM/110
EDISI
2010
157
BERM
100
450
300
1000
300
300
1000
PLN 20 kV
Tanah urug
Dipadatkan
PLN 20 kV
PLN 20 kV
PLN 20 kV
40
100
300
100
450
PLN 20 kV
450
100
100
450
100
200
200
200
300
100
800
POTONGAN A - A
Catatan :
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 Cm tanah urug dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
NAMA MATERIAL
Batu pengaman TM (4x30x45) cm
Pasir urug
Bata merah
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
5.56
0.286
30
7x1
bh
m
Kabel tanah TM 20 kV
PT. PLN (PERSERO)
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SKTM/111
EDISI
2010
158
100
PLN 20 kV
PLN 20 kV
300
PLN 20 kV
450
300
1000
1000
PLN 20 kV
300
Tanah urug
Diapdatkan
PLN 20 kV
300
BERM
40
100
A 100
450
450
100
100
100
200
200
800
200
450
100
300
POTONGAN A - A
Catatan :
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 C tanah urug dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
5.56
0.281
30
8x1
bh
m
Kabel tanah TM 20 kV
PT. PLN (PERSERO)
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SKTM/112
EDISI
2010
159
BERM
100
PLN 20 kV
PLN 20 kV
PLN 20 kV
300
PLN 20 kV
300
PLN 20 kV
1000
PLN 20 kV
Tanah urug
Dipadatkan
300
300
300
450
1000
300
40
100
A 100
450
100
100
100
200
200
200
200
100
POTONGAN A - A
1000
Catatan :
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 Cm tanah urug dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
NAMA MATERIAL
Batu pengaman TM (4x30x45) cm
Pasir urug
Bata merah
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
6.67
0.356
39
9x1
bh
m
Kabel tanah TM 20 kV
PERLETAKAN
KABELTANAH
TANAH
PERLETAKAN 99KABEL
2020
kV kV
TIAP 11 M
BERM
TIAP
MDI
DIBAWAH
BAWAH
BERM
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SKTM/113
EDISI
2010
160
BERM
100
PLN 20 kV
PLN 20 kV
PLN 20 kV
300
PLN 20 kV
300
450
PLN 20 kV
1200
PLN 20 kV
Tanah urug
Dipadatkan
450
300
300
300
1000
300
100
100
100
100
100
200
200
200
200
100
POTONGAN A - A
1000
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
NAMA MATERIAL
Batu pengaman TM (4x30x45) cm
Pasir urug
Bata merah
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
6.67
0.351
39
10x1
bh
m
Kabel tanah TM 20 kV
PT. PLN (PERSERO)
PERLETAKAN
10KABEL
KABEL
TANAH
20 kV
PERLETAKAN 10
TANAH
20 kV
TIAP
BAWAHBERM
BERM
TIAP11 M
M DI
DI BAWAH
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
161
100
PLN 20 kV
Tanah Urug
Dipadatkan
450
1000
1200
PLN 20 kV
450
40
300
100
100
300
POTONGAN A - A
CATATAN :
- Ukuran dalam mm
- Setiap 50 cm tanah urugan dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
NAMA MATERIAL
Batu pengaman (4x30x45) Cm
1
2
3
4
Pasir urug
Pipa PVC 6" AW tebal 6 mm / Buis Beton 15 cm
Kabel tanah TM 20 kV
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
2.22
0.062
1
1
bh
m
FOTO
EDISI
2010
162
100
PLN 20 kV
Tanah Urug
Dipadatkan
1000
1200
PLN 20 kV
300
40
100
450
450
100
100
200
100
300
400
POTONGAN A - A
Catatan :
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 cm tanah urugan dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
NAMA MATERIAL
Batu pengaman (4x30x45) Cm
Pasir urug
Bata merah (5x10x20) Cm
Pipa PVC 6" AW tebal 6 mm / Buis Beton 15 cm
Kabel tanah TM 20 kV
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
2.22
0.044
bh
m
m
3
2x1
2x1
PERLETAKAN
2 KABEL TANAH 20 kV
PERLETAKAN 2 KABEL TANAH 20 kV
TIAPTIAP
1 M1M
MELINTANG
JALAN
RAYA
ASPAL
(DIGALI)
MELINTANG JALAN
RAYA
ASPAL
(DIGALI)
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
163
100
PLN 20 kV
40
PLN 20 kV
300
PLN 20 kV
1200
PLN 20 kV
Tanah urug
dipadatkan
450
450
300
300
1000
300
100
100
100
200
200
100
600
POTONGAN A- A
Catatan :
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 Cm tanah urug dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
NAMA MATERIAL
Batu pengaman (4x30x45) Cm
Pasir urug
Bata merah (5x10x20) Cm
Pipa PVC 6" AW tebal 6 mm / Buis Beton 15 cm
Kabel tanah TM 20 kV
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
4.44
0.066
bh
m
m
6
3x1
3x1
PERLETAKAN
TANAH2020kVkV
PERLETAKAN 33 KABEL
KABEL TANAH
TIAP
1M
MELINTANG
JALAN
RAYA
(DIGALI)
TIAP 1 M MELINTANG JALAN RAYAASPAL
ASPAL
(DIGALI)
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
164
100
PLN 20 kV
300
PLN 20 kV
Tanah urug
Dipadatkan
300
100
100
200
PLN 20 kV
40
100
PLN 20 kV
300
450
PLN 20 kV
300
1000
1200
200
800
200 100
450
450
450
300
POTONGAN A - A
Catatan:
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 Cm tanah urug dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
NAMA MATERIAL
Batu pengamman (4x30x45) cm
Pasir urug
Bata merah (5x10x20) Cm
Pipa PVC 6" AW tebal 6 mm / Buis Beton 15 cm
Kabel tanah TM 20 kV
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
5.56
0.088
bh
m
m
9
4x1
4x1
PERLETAKAN 4
4 KABEL
2020
kV kV
PERLETAKAN
KABELTANAH
TANAH
TIAP
1MMELINTANG
MELINTANG JALAN
ASPAL
(DIGALI)
TIAP
1M
JALANRAYA
RAYA
ASPAL
(DIGALI)
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
165
100
PLN 20 kV
300
300
450
1000
300
40
PLN 20 kV
300
PLN 20 kV
1200
PLN 20 kV
Tanah Urugan
dipadatkan
100
100
450
100
100
100
200
200
100
POTONGAN A - A
600
Catatan
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 cm tanah urugan dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
NAMA MATERIAL
SATUAN
bh
m3
JUMLAH
4.43
0.15
21
bh
m
m
5x1
5x1
PERLETAKAN
KABELTANAH
TANAH
PERLETAKAN 55KABEL
2020
kV kV
TIAP11M
RAYA
ASPAL
(DIGALI)
TIAP
M MELINTANG
MELINTANGJALAN
JALAN
RAYA
ASPAL
(DIGALI)
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
166
100
PLN 20 kV
PLN 20 kV
450
1000
300
300
40
PLN 20 kV
1200
PLN 20 kV
TANAH URUG
DIPADATKAN
450
100
100
300
100
100
100
200
200
600
300
POTONGAN A - A
100
Catatan
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 cm tanah urugan dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
NAMA MATERIAL
SATUAN
bh
m3
JUMLAH
4.43
0.132
21
6x1
bh
m
m
6x1
DIGAMBAR PPST UI
FOTO
2010
167
300
PLN 20 kV
PLN 20 kV
450
PLN 20 kV
450
300
1000
1200
PLN 20 kV
300
TANAH URUG
DIPADATKAN
PLN 20 kV
300
100
450
40
100
100
450
100
100
200
200
800
200
300
POTONGAN A - A
100
CATATAN :
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 cm tanah urugan dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
NAMA MATERIAL
SATUAN
bh
m3
JUMLAH
5.56
0.194
30
7x1
bh
m
m
7x1
PERLETAKAN7 7
KABEL
TANAH
20 kV
PERLETAKAN
KABEL
TANAH
20 kV
TIAP
1
M
MELINTANG
JALAN
RAYA
ASPAL
(DIGALI)
TIAP 1M MELINTANG JALAN RAYA ASPAL (DIGALI)
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
168
PLN 20 kV
300
100
PLN 20 kV
PLN 20 kV
PLN 20 kV
PLN 20 kV
300
1000
300
TANAH URUG
DIPADATKAN
1200
300
450
40
100
450
450
100
450
300
100
100
100
200
200
200
100
POTONGAN A - A
800
CATATAN :
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 cm tanah urugan dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
NAMA MATERIAL
SATUAN
bh
m3
5.56
0.275
30
8x1
8x1
bh
m
m
JUMLAH
PERLETAKAN
8 KABEL
TANAH
20 kV
PERLETAKAN
8 KABEL
TANAH
20 kV
M MELINTANG
JALANRAYA
RAYAASPAL
ASPAL (DIGALI)
TIAPTIAP
1 M1MELINTANG
JALAN
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
169
100
PLN 20 kV
PLN 20 kV
PLN 20 kV
PLN 20 kV
PLN 20 kV
1200
PLN 20 kV
TANAH URUG
DIPADATKAN
300
300
300
450
1000
300
300
300
A 100
450
100
100
100
100
200
200
200
200
100
1000
POTONGAN A - A
CATATAN :
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 cm tanah urugan dipadatkan dengan stamper
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
NAMA MATERIAL
SATUAN
JUMLAH
bh
m3
15.54
0.238
39
9x1
bh
m
m
9x1
PERLETAKAN 9 9KABEL
TANAH
20 kV
PERLETAKAN
KABEL
TANAH
20 kV
1 M MELINTANG
JALAN
RAYA
ASPAL(DIGALI)
TIAP TIAP
1 M MELINTANG
JALAN
RAYA
ASPAL
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
170
PLN 20 KV
PLN 20 KV
PLN 20 KV
PLN 20 KV
PLN 20 KV
1400
PLN 20 KV
TANAH URUG
DIPADATKAN
300
300
300
450
1000
300
300
300
100
450
100
100
100
POTONGAN A-A
100
200
200
200
200
100
1000
Catatan :
- Ukuran dalam mm
- Setiap 30 cm tanah urugan dipadatkan dengan stamper
- Kabel dimasukkan ke dalam pipa PVC 0 6" jenis AW tebal 6 mm atau buis beton 15 cm
NO
NOMOR SAP
1
2
3
4
5
NAMA MATERIAL
SATUAN
bh
m3
6.67
0.22
39
10x1
10x1
bh
m
m
JUMLAH
PERLETAKAN
KABEL
TANAH
PERLETAKAN 10
10 KABEL
TANAH
20 kV20 kV
TIAP 1 M
MELINTANG
JALAN
RAYA
ASPAL
TIAP 1 M MELINTANG JALAN RAYA ASPAL (DIGALI)
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
171
FOTO
2010
172
0,30m
DI BERM
DI BERM
PEKERJAAN
SETELAHPENGGELARAN
PENGGELARAN
KABEL
PEKERJAAN SETELAH
KABEL
TANDA
LINTASAN
KABEL
DI BERM
TANDA
LINTASAN
KABEL
DI BERM
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
173
50
POTONGAN A-A
175
300
P L N
MOF
LUBANG
T M
8
5
POTONGAN B-B
50
B
PT. PLN (PERSERO)
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
174
A
100
350
9 Cm
L30.30.3
350
5Cm
PLAT 2mm
200
200
100
1000 Cm
200
B
200
200
32 Cm
250
134 Cm
150
100
100
12 - 150
DETAIL A
DETAIL B
10 Cm
320
20
140
140
20
15
15
PLAT 3mm
0 8mm
10 Cm
50
70
100
PLAT 2mm
L 20.40.3
100
15
70
100
100
100
I
100
100
100
200
15
POTONGAN I - I
PT. PLN (PERSERO)
RAK
KABEL/ /CABLE
CABLETRAY
TRAY
PADA
DAK
KABEL
SKTM
RAK KABEL
PADA
DAK
KABEL
SKTM
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
175
~1 s/d 1,5m
POTONGAN MEMANJANG
Lubang orang
Manhole
Tangga
Kemiringan 1 %
Kemiringan 1 %
Saluran parit
Saluran parit
POTONGAN A - A
50
:1
0 10Cm
Minimum 2 m
Ruang bebas 1 m
PEKERJAANSEBELUM
SEBELUM PENGGELARAN
KABEL
PEKERJAAN
PENGGELARAN
KABEL
TUNEL // RAK
RAK KABEL
/ CABLE
TRAY
TUNEL
KABEL
/ CABLE
TRAY
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
2010
176
Kabel T.M
PARALEL
D > 20 cm
D > 50 cm
D
JARAK AMAN ( 1 )
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
JARAK AMAN ( 1 )
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SKTM/130
EDISI
2010
177
Kabel TR
Kabel T.M
PARALEL
Kabel TR
JARAK AMAN ( 2 )
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
JARAK AMAN ( 2 )
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SKTM/131
EDISI
2010
178
NORMAL
PARALEL
KHUSUS
JARAK AMAN ( 3 )
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SKTM/132
EDISI
2010
179
JARAK AMAN ( 4 )
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
FOTO
No. GAMBAR : JTM/SKTM/133
EDISI
JARAK AMAN ( 4 )
2010
180
PEKERJAAN
SEBELUM
PENANAMAN
KABEL
STANDAR KONSTRUKSI
JARINGAN
DISTRIBUSI
LINTASAN PENYEBERANGAN KABEL TANAH PADA
EDISIPARIT
1
FOTO
181
FOTO
2010
182
< 50 m
Lightning
Arrester
10 kA
Lightning
Arrester
10 kA
A3C / ACSR
Termination
out door
Termination
out door
H>6 m
3m
3m
Kabel XLPE
Kabel XLPE
CATATAN :
Kabel naik ke atas di lindungi dengan pipa galvanis sepanjang 3 meter 4 inchi.
2010
183
FOTO
3000
1500
2000
Detail 1
Detail 2
11.000
9.150
5100
UNP.10
1
3
480
2070
KETERANGAN :
1850
FOTO
2010
184
Minimal 0,40 m
0,30m
0,70m
Jalan kendaraan
0m
2.0
KOTAK SAMBUNG
(JUNCTION BOX)
KABEL
DIGAMBAR PPST UI
FOTO
2010
185
FOTO
2010
186
B 1945 MR
EDISI
2010
187
FOTO
FOTO
DIGAMBAR PPST UI
DISETUJUI : DIV. DISTRIBUSI IT, IB, JB
No. GAMBAR :
EDISI
2010
GLOSSARY
JaringanDistribusiTeganganMenengahdanGarduDistribusiHubung
Istilah
Keterangan
KHA
BKT
AAAC
AAC
AAACS
SepatuKabel
PHB
KabelTrunk
KabelTray
Spindel
BagianKonduktif
Ekstra
Kluster
Portal
KemampuanHantarArus
CurrentCarryingCapacity
Kemampuanpenghantardialiriaruslistriksecaraterusmenerus
padakondisiyangdipersyaratkantanpamenambahkarakeristik
penghantartersebut.
BagianKonduktifTerbuka(ExposedConducting)
AllAlumuniumAlloyConductor
PenghantarAlumuniumAlloy
AllAlumuniumConductor
PenghantardenganbahanAlumuniumMurni
AAACSemiInsulatedCable
KabeludaradenganintiAlumuniumberisolasiPVCdengan
ketahananisolasisetengahdaritegangankerja1Fasakebumi(Half
InsulatedCable)
TerminalLug.KabelSkun
PerlengkapanHubungBagi,Lemariteganganrendahdenganatau
tanpakendali.Suatuperlengkapanuntukpembagiteganganlistrik
danataumengendalikandanmelindungisirkitdanpemanfaat.
RakuntukkabelnaikVertikal
RakuntukkabelnaikMendatar
Salahsatubentukkonfigurasijaringandistribusikabelkabeltanah.
Jumlahkabelsebanyakbanyaknya7buahdengan1penyulang
cadanganyangberakhirdiGarduHubung.
Bagiankonduktifyangbukanmerupakanbagiandariinstalasitidak
bertegangan,bisaberteganganjikaterjadikegagalan
SarangLabalaba
BentukKonfigurasisaluranudaraTeganganMenengah
Bentukduatiangberjajar
189
Kios
Kubikel
LBSPMB
DS
Underground/MV
Cable
daN
OverheadMV
Network
LinePole
RiserPole
TangenPoleAngle
Pole
BrauchPoleTeeoff
Pole
TensionPole
EndPole
BendingWire
Preformed
PT. PLN (PERSERO)
Bangunansemipermanenyangterbuatdarimetal(Metalenclosed)
Fiberatausejenisnya.
1LemariPHBterbuatdarilogam(MetalEnclosed)
LoadBreakSwitchPemutusBebansaklaryangdapatmembuka
menuntupdalamkeadaanberbeban.
DisconnectingSwitchPemisah
Pemisahyangdapatmembukatutuptanpaadabebanpada
jaringan.
KabelbawahtanahTeganganMenengahSKTM
DekaNewton
Satuangayamekanisyangmelambangkankekuatantiang
menerimabebanmekanis
SaluaranudaraTeganganMenengah
Tiangpenumpu,tiangpadajaringanlistrikdengansudutlintasan0
15
TiangAwal.
Tiangawalpertamapadasuatujaringantenagalistriksaluranudara
TiangSudut,Tiangpadasuatujaringantenagalistrikdimanasaluran
tenagalistrikmembentuksudutbelok.
Tiangcabangpadasuatujaringantenaglistrikdimanaterdapat
sambunganpencabangan
TiangPeregang
Tiangyangmempunyaikekuatanmekanismenahanbebansama
dengantiangawal,biasanyadipasangpadatiaptiap10gawang
jaringantenagalistrik.
TiangUjungTiangAkhir
Tiangakhir
Bendroad
Kawatpengikatpenghantarpadaisolatortumpu
Spiralpengikatpenghantarpadaisolatortumpu,namalainspiral
grip.
190
TopangTarik
Kontramast
TopangTekan
RepairSleeve
JointSleeve
Crossingjalan
BoringJalan
RolKabel
PullingGrip
DCTest57kV
PowerFrequensiTest
Elektrodabumi
Penghantar
Pembumian
PT. PLN (PERSERO)
Terdapat3jenispreformed:
x TopPreformed;Mengikatpenghantartepatdiatasisolator
tumpu.
x SidePreformed;Mengikatpenghantarpadaleherisolator
tumpu.
x EndPreformed;Mengikatpenghantarpadastrainclamp/
tensionclamptiangawal/akhir/sudut.
GuyWire,Trekschoor
Kawatbajayangditarikkedalamtanahdiatastiangguna
meningkatkankemampuanmekaniskekuatantiangkhususnyapada
tiangsudut,tiangpercabangan,tiangakhir,dantiangperegang
KonstruksiGuyWireyangditambahtiangpenopangguna
menetralisirkondisilingkungan.
Drogschoor/StrutPole
Tiangpenopangpadaposisitiangsudutdantiangakhir,dihindari
menggunakantiangbeton.
Selubungperbaikanpenghantaryangterurai
SelubungSambunganyangharusdipresspemakaiannya
Melintasi/memotongjalarayadengancaradigaliterbuka
Melintasi/Memotongjalanrayadengancaramembor/membuat
lubang1,5meterdibawahjalanraya.
Roluntukmeletakankabelsaatpenggelarankabel.Jarakrolsatu
samalainsejauhjauhnya5meter
SejenisKausuntukmenarikujungkabeljikaditarikakanmengecil
membungkusujungkabel
Pengujiandenganinpulsearussearahsebesar2,5kalitegangan
operasi
Pengujiandenganmemberikantegangankerjaarusbolakbalik
Bagiankonduktifataukelompokbagiankonduktifyangmembuat
kontaklangsungdenganbumidanmemberikanhubunganlistrik
denganbumi.
Penghantarberimpedensirendahyangbagianyangdibumikan
denganelektrodabumi
191
JangkauanTangan
JarakBebas
JarakUdara
GambarGambarAs
BuiltDrawing
Daerahataubagiandariinstalasiataukonstruksiyangdapatdi
jangkauolehtangantanpabantuansaranaapapun.
Jarakrentanganterpendekdaribagianbertegangandenganbagian
berteganganlainatauyangterhubungdenganbumi.
Jarakterpendekantara2bagianaktifmelaluiudara.
Gambarhasilpelaksanaanpekerjaanyangakandioperasikan
192
DAFTAR PUSTAKA
193