Anda di halaman 1dari 25

Teknik Akuntansi Sektor Publik

Terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan


yang dapat diadopsi sektor publik, yaitu :
Akuntansi Anggaran
Akuntansi Komitmen
Akuntansi Dana

Akuntansi Anggaran

Akuntansi Anggaran
Akuntansi anggaran (budgetary accounting)
mengacu pada praktik yang dilakukan oleh
banyak organisasi sektor publik, khususnya
pemerintah dalam upaya menyajikan akun-akun
operasinya dengan menggunakan format yang
sama dengan anggarannya

Akuntansi Anggaran
Tujuan praktik ini adalah untuk menekankan
peranan anggaran dalam siklus perencanaanpengendalian-pertanggungjawaban. Ide di balik
akuntansi anggaran ini adalah untuk
kemudahan.

Akuntansi Anggaran
Terdapat masalah signifikan bahwa organisasi
yang berjenis sama dan memberikan jasa yang
sama mungkin memiliki perlakuan yang berbeda
walaupun akuntansi anggaran telah diadopsi oleh
mereka. Hal ini timbul karena ada dua masalah,
yaitu :
a)Level agregasi
b)Logika dari akuntansi anggaran

Akuntansi Anggaran
Terdapat masalah signifikan bahwa organisasi
yang berjenis sama dan memberikan jasa yang
sama mungkin memiliki perlakuan yang berbeda
walaupun akuntansi anggaran telah diadopsi oleh
mereka. Hal ini timbul karena ada dua masalah,
yaitu :
a)Level agregasi
b)Logika dari akuntansi anggaran

Akuntansi Komitmen

Akuntansi Komitmen
Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang
mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat
order dikeluarkan.

Akuntansi Komitmen
Akuntansi komitmen dapat digunakan bersamasama dengan akuntansi kas atau akuntansi
akrual.
Akuntansi komitmen terkadang hanya menjadi
subsistem dari sistem akuntansi utama yang
dipakai organisasi.
Akuntansi komitmen mengakui transaksi ketika
organisasi melakukan transaksi tersebut.

Akuntansi Komitmen
Tujuan utama dari akuntansi komitmen adalah
untuk pengendalian anggaran. Agar manajer
dapat mengendalikan anggaran, ia perlu
mengetahui berapa besar anggaran yang telah
dilaksanakan atau digunakan jika dihitung
berdasarkan order yang telah dikeluarkan.

Akuntansi Komitmen
Mengakui transaksi ketika organisasi telah
memiliki komitmen untuk melaksanakan
transaksi tersebut
Artinya, transaksi TIDAK diakui pada saat
pengeluaran kas atau pada saat faktur
dikirimkan TETAPI transaksi diakui pada saat
pesanan dibuat
Lebih berfokus pada pesanan yang telah dibuat
(sisi beban/biaya/pengeluaran)

Akuntansi Dana

Akuntansi Dana
Sumber daya keuangan untuk organisasi nirlaba
atau institusi pemerintah mempunyai
keterbatasan penggunaan
Dana-dana tersebut dibatasi penggunaannya
untuk tujuan atau aktivitas tertentu yang
terkadang merupakan syarat dari pihak
eksternal
Pembatasan eksternal
Pembatasan internal

Akuntansi Dana
Untuk mengakomodasi keadaan itu, organisasi
sektor publik membuat dana-dana (funds)
dalam sistem akuntansinya.
Pemasukan organisasi sektor publik
diklasifikasikan ke dana tersebut sesuai dengan
tujuan dan maksud tertentu.
Sistem dana ini merupakan alat kontrol.

Pengertian Dana
Dana adalah sebuah kesatuan akuntansi
tersendiri yang terpisah berdasarkan tujuan
tertentu. Dalam satu dana itu, terdapat kesatuan
akun sendiri yang terdiri atas aset ( aktiva),
Kewajiban dan ekuitas dana.

Akuntansi Dana
Dana 1
A = K + ED

Dana 2
A = K + ED

Dana 3
A = K + ED

Dana 4
A = K + ED

Dana 5
A = K + ED

Dana 6
A = K + ED

Akuntansi Dana
PERSAMAAN AKUNTANSI BISNIS :
ASSETS = LIABILITIES + OWNERS EQUITY
Owners Equity = menunjukan kepemilikan pada
perusahaan oleh pemegang sahamnya
PERSAMAAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK :
ASSETS = LIABILITIES + FUND BALANCE
{FUND BALANCE (saldo dana) = NET ASSETS (aset bersih)}

Saldo dana tidak menunjukan kepemilikan siapapun

Jenis-jenis Dana
Expendable (Governmental) Funds

Dana yang berasal dari pajak, bea dan sumber2 lain untuk
membiayai aktivitas2 yang bersifat non bisnis.
Dana yang dikeluarkan tidak memiliki kepastian akan
diremburse/dibayar oleh pengguna output aktivitas.
Contoh : Penanggulangan bencana alam

Nonexpendable (Proprietary) Funds

Dana yang berasal dan dipergunakan untuk aktivitas2 yang


bersifat bisnis.
Dana ini disebut juga revolving fund karena peran
pemerintah hanya pada kontribusi dana awal, kemudian
diharapkan dana tersebut akan berputar melalui
pembayaran2 (costumer charges)
Contoh : Penyediaan air bersih (PDAM)

Basis Akuntansi dan Fokus Pengukuran


Basis akuntansi menentukan kapan transaksi
dan peristiwa yang terjadi diakui
Basis akrual
Basis kas

Fokus pengukuran menentukan apa yang


akan dilaporkan, dengan kata lain jenis aset dan
kewajiban apa saja yang diakui secara akuntansi
dan dilaporkan dalam neraca.
Keduanya saling berhubungan

Basis Akuntansi
Basis kas (cash basis)
pengakuan / pencatatan transaksi ekonomi hanya
dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan
perubahan pada kas.
Basis akrual (accrual basis)
dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa
lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi (dan
bukan hanya pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar).
Oleh karenanya transaksi-transaksi dan peristiwaperistiwa dicatat dalam catatan akuntansi dan diakui
dalam laporan keuangan pada periode terjadinya.

Sistem Pencatatan
1. Single Entry
2. Double Entry
3. Triple Entry

Sistem Pencatatan

Single Entry
Sistem pencatatan single entry sering disebut
juga dengan sistem tata buku tunggal atau tata
buku. Dalam sistem ini, pencatatan transaksi
ekonomi dilakukan dengan mencatatnya satu
kali.

Sistem Pencatatan

Double Entry
Sistem pencatatan double entry sering disebut
juga dengan sistem tata buku berpasangan.
Menurut sistem ini, pada dasarnya suatu
transaksi ekonomi akan dicatat dua kali.
Pencatatan dengan sistem ini disebut dengan
istilah menjurnal.

Sistem Pencatatan

Triple Entry
Sistem pencatatan triple entry adalah
pelaksanaan pencatatan dengan menggunakan
sistem pencatatan double entry, ditambah
dengan pencatatan pada buku anggaran.

Anda mungkin juga menyukai