BAB V
PONDASI TIANG
A. Pendahuluan
Pondasi tiang digunakan untuk beberapa maksud, antara lain :
a) Meneruskan beban bangunan yang terletak diatas air atau tanah lunak, ke tanah
pendukung yang kuat.
b) Untuk meneruskan beban ke tanah yang relatif lunak sampai memberikan
dukungan yang cukup oleh gesekan dinding tiang dengan tanah sekitarnya.
c) Untuk mengangkur bangunan yang dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas akibat
tekanan hidrostatis atau momen penggulingan.
d) Untuk menahan gaya gaya horisontal dan gaya-gaya yang arahnya miring.
Macam macam bahan pondasi tiang tiang kayu, tiang pancang beton pracetak,
tiang beton cetak ditempat, dan tiang baja.
1. Tiang kayu
i) Murah dan mudah penggunaannya
ii) Permukaan tiang dapat dilindungi
iii) Untuk menghindari kerusakan pada ujung tiang dapat dipakai sepatu
iv) Beban maksimum oleh tiang dapat mencapai 25 ton
2. Tiang pancang beton pracetak
i) Bentuk prisma atau bulat, segitga, empat persegi.
ii) Ukuran diameter untuk yang tidak berlubang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan
iii) Panjang tiang dapat mencapai 3 4 meter
iv) Beban maximum 30 200 ton oleh tiang
Keuntungan pemakaian tiang pancang pracetak
i) Bahan dapat diperiksa sebelum pemancangan
ii) Prosedur pelaksana tidak dipengaruhi oleh kondisi air tanah dilapangan
iii) Dapat dipancang sampai kedalaman yang diinginkan.
iv) Dapat menambah kepadatan tanah granuler
Kerugian pemakaian tiang pancang pracetak
i) Kenaikan permukaan tanah dan gangguan tanah akibat pemancangan dapat
menimbulkan masalah
78
b.
dahulu ke dalam tanah, kemudian kedalam pipa baja dimasukkan adukan beton. Pada
akhirnya nanti, pipa besi tetap tinggal di dalam tanah. Salah satu jenis tiang ini yang
popular adalah tiang pancang Standard Raimond
Keuntungan pemakaian tiang Standard Raimond :
i) Penulangan tidak dipengaruhi oleh masalah pengangkatan atau tegangan yang
timbul akibat pemancangan
ii) Pipa baja dapat dipancang dengan ujung yang tertutup hingga tidak dipengaruhi
air tanah
iii) Gangguan suara dan getaran dapat direduksi dengan menggunakan cara tertentu
Tiang yang tak berselubung pipa dilakukan dengan memasang pipa baja terlebih
dahulu ke dalam tanah, kemudian ke dalam lubangnya dimasukkan adukan beton dan pipa
ditarik ke luar ketika atau sesudah pengecoran. Termasuk jenis tiang ini adalah Tiang
Franki
Keuntungan pemakaian tiang Franki :
i.
79
80
Tiang dukung ujung adalah tiang yang daya dukungnya ditentukan oleh tahanan
ujung. Umumnya tiang dukung ujung berada dalam zone tanah yang lunak yang terletak
diatas tanah keras.
2. Tiang gesek
Tiang gesek adalah tiang yang daya dukungnya ditentukan oleh perlawanan
gesekan antara dinding tiang dan tanah disekitarnya. Umumnya tiang gesek berada dalam
zone tanah yang lunak yang bertambah keras seiring dengan kedalamannya.
Tiang
Tiang
Tanah lunak
yang bertambah keras
dengan kedalamannya
Tanah
lunak
Tanah keras
a. Tiang dukung ujung
b. Tiang gesek
Gambar V.1 Tiang dukung ujung dan tiang gesek
3. Tiang kombinasi dukung ujung dan gesek
Tiang kombinasi mempunyai daya dukung yang disumbangkan oleh tahanan ujung
dan tahanan gesek sepanjang selimut tiang.
C. Perhitungan Daya Dukung Tiang
Perhitungan daya dukung tiang dapat dilakukan dengan cara :
a. Pendekatan statis : daya dukung tiang dihitung dengan cara mempelajari sifat sifat
teknis tanah. ( Uji Laboratorium : uji kuat geser dan karakteristik tanah. Uji
Lapangan : Uji SPT, Uji Sondir )
b. Pendekatan dinamis : daya dukung tiang dianalisa dari data pemancangan tiang (data
kalendering).
c. Pendekatan statis yang dicek dengan pengujian pembebanan tiang.
81
Pu
Pu
Qu=Qb+Qs-Wp
Bidang runtuh
geser
SF=Qu/Pu
Wp
Qs
Bidang runtuh tanah
di dasar tiang
Qb
a)
b)
Gambar V.2 a. Daya dukung pondasi tiang
b. Bidang runtuh pondasi tiang
Qu Qb Qs W p
Dengan
Qu = daya dukung ultimit netto tiang tunggal
Qb = tahanan ujung bawah ulitmit
Qs = tahanan gesek ultimit antara dinding tiang dan tanah disekitarnya.
Wp = berat sendiri tiang.
1. Tahanan ujung ultimit ( Qb )
Tahanan ujung tiang secara pendekatan dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan daya dukung ultimit pondasi dangkal dari Terzaghi, sebagai berikut :
Qb Ab .qu
82
Qb Ab . c.N c p b .N q 0.5. .d .N
Dengan :
Qb = tahanan ujung ultimit
qu = daya dukung ultimit untuk satu satuan luas
Ab = luas penampang ujung tiang
c = Kohesi tanah di bawah ujung tiang
pb = Tekanan tanah vertikal di ujung bawah tiang
= Berat volume tanah
d = Diameter tiang
Nc, Nq, N = Faktor daya dukung yang tergantung dari bentuk tiang dan kompresibilitas
tanah.
2. Tahanan gesek dinding tiang (Qs)
Tahanan geser yang terjadi antara dinding tiang dan tanah dapat dianalisa dari teori
Coulomb, yaitu :
n c d n tg d
Dengan :
n = Tahanan geser dinding tiang.
cd = Adhesi antara dinding tiang dan tanah
n = Tegangan normal yang bekerja pada dinding tiang
d = Sudut gesek antara dinding tiang dan tanah
Tegangan normal yang bekerja pada dinding tiang adalah tegangan tanah yang
bekerja tegak lurus terhadap arah gerakan tiang. Dalam hal ini n merupakan tegangan yang
arahnya horizontal, atau dapat dinyatakan:
n = h = Kd . v = Kd . po = Kd . . z
Dengan
h = tekanan tanah horizontal
v = tekanan tanah vertical
Kd = koefisien tekanan tanah lateral yang bekerja pada tiang
= berat volume tanah
z = kedalaman tiang yang ditinjau
Tahanan gesek dinding tiang merupakan jumlah tahanan geser dinding tiang seluas
selimut tiang.
Qs As . d
83
Qs As .(c d n tg d )
Qs As .(c d K d . p o .tg d )
Persamaan umum daya dukung ultimit tiang tunggal dapat dinyatakan dengan:
Qu Qb Qs W p
Dengan
Qb = tahanan ujung ultimit
Ab = luas penampang ujung tiang
pb = tekanan vertikal efektif tanah pada dasar pondasi tiang.
Nq = faktor daya dukung
Faktor daya dukung Nq tergantung pada rasio kedalaman penetrasi tiang terhadap
diameter dan pada sudut gesek dalam tanah ( ). Sudut gesek dalam tanah umumnya
diambil dari nilai N hasil uji SPT. Hubungan antara Nq dan sudut gesek dalam tanah
seperti Gambar V.3.
84
Qs As c d ' K d p o tg d '
Karena pada tanah granuler kohesi tanah (c) nol, maka cd=0, sehingga:
Qs As K d p o tg d '
Tabel V.1 Perkiraan nilai-nilai Kd menurut bahan tiang pada tanah granuler Brom (1965)
Bahan Tiang
Pasir tak padat
Pasir padat
Baja
0,50
1,00
Beton
1,00
2,00
Kayu
1,50
4,00
Tabel V.2 Nilai d menurut Aas (1966)
Bahan Tiang
d'
Baja
20
Beton
0,75
Kayu
0,66
adalah sudut gesek dalam tanah efektif.
Tekanan tanah vertikal rata rata disepanjang tiang p o , besarnya sama dengan
tekanan overburden efektif untuk z zc, dan sama dengan tekanan vertikal kritis untuk z
85
zc. z adalah kedalaman titik yang ditinjau dari permukaan tanah, dan z c merupakan
kedalaman kritis yang besarnya antara 10d 20d (Brom, 1965)
Bila digunakan data hasil pengujian kerucut statis (sondir ) maka hubungan qc,
dan kerapatan relatif tanah pasir, disajikan dalam Tabel V.3
Tabel V.3 Hubungan tahanan kerucut statis (qc), dan kerapatan relative pasir
qc ( kg/cm2 )
0 50
50 100
> 100
28 300
30 360
> 360
Kerapatan relative
Longgar
Sedang
Padat
Hitungan daya dukung tiang pada tanah pasir seperti yang disarankan oleh Vesic
dan Mc Clelland ( 1969 ) membatasi daya dukung tiang pada tanah pasir berkepadatan
sedang dengan = 300 , dilakukan dengan mengambil tahanan gesek dinding satuan
maksimum 107 kN/m2 , dan tahanan ujung satuan maksimum 10,7 MN/m2 (10.700
kN/m2 ).
Persamaan umum daya dukung ultimit tiang tunggal pada tanah non kohesif dapat
dinyatakan dengan:
Qu Ab pb N q As K d po tgd W p
Daya dukung ultimit tiang tunggal pada tanah non kohesif yang berdiameter tidak
seragam (meruncing) dapat dinyatakan dengan
Qu Ab pb N q F As K d po tgd W p
F adalah factor koreksi keseragaman bentuk tiang (Gambar V.4). Bila tiang berdiameter
seragam nilai F = 1.
Contoh soal V.1
Tiang baja bulat panjang 22 m dengan diameter 0,4 m dipancang kedalam tanah dengan
data lapisan tanah sebagai berikut :
Kedalaman
(m)
02
2 10
10 21
> 21
N SPT
10
16
10
16
b
(kN/m3)
18
-
sat
(kN/m3)
18,8
18,3
18,8
Nilai nilai N tersebut sudah merupakan nilai yang sudah dikoreksi terhadap pengaruh
tekanan overburden dan pengaruh air tanah. Muka air tanah terletak pada kedalaman 2m
dari permukaan tanah. Berat tiang permeter panjang 3,7 kN / m.
86
Hitung daya dukung ultimit tiang dengan cara yang disarankan Brom.
Penyelesaian :
0,00
Pasir lap. 1
b18 kN/m3
Pasir lap. 2
6
sat18,8 kN/m3
-2,00
36 kN/m3
Zc=8m
90 kN/m3.
-10,00
Pasir lap. 3
sat18,3 kN/m3
-21,00
Pasir lap. 4
16
sat18,8 kN/m3
90 kN/m3
Gambar C 5.1
Dari nilai N dapat diperoleh dan dapat dihitung d,Kd.
Kadalaman N-SPT
'
Kepadatan
(m)
02
10
30
Tidak padat
2 10
16
32
Sedang
10 21
10
30
Tidak padat
> 21
16
32
Sedang
Kedalaman kritis diambil zc= 20d = 20x 0,4 = 8 m
Kd
Kd tgd
0,5
0,7
0,5
0,7
20
20
20
20
0,18
0,25
0,18
0,25
Perhitungan tekanan tanah vertical didasarkan pada berat volume efektif ', dengan
' = sat - w, dan w = 9,8 kN/m3
Kedalaman
b
sat
3
(m)
(kN/m )
(kN/m3)
02
18
2 10
18,8
10 21
18,3
> 21
18,8
Pada kedalaman z= 0 m, besar po = 1' x z = 0
'
(kN/m3)
18
9
8,5
9
87
Kedalaman
(m)
02
28
8 10
10 21
21 22
As
(m2)
1,26 x 2
1,26 x 6
1,26 x 2
1,26 x 11
1,26 x 1
Kd tgd
As p o K d tg d '
po
2
(kN)
0,18
22,52
0,25
119,07
0,25
56,70
0,18
224,53
0,25
28,35
451,17
Qs As K d p o tg d '
Kontrol terhadap batasan tahanan gesek satuan maksimum( qs 107 kN/m2)
Kd tgd x
po
(kN/m )
0,5 x (0 + 36)
0,5 x (36 + 90)
90
90
90
Qb = 0,13 x 90 x 22 = 257,40 kN
Kontrol tahanan ujung satuan maksimum (qb 10.700 kN/m2)
qb = pb x Nq = 90 x 22 = 1980 kN/m2 10.700 kN/m2 (O.K !)
c). Daya dukung ultimit netto
Qu Qb Qs W p
Wp = 22 x 3,7 = 81,4 kN
Qu = 451,17 +257,40 81,4 = 627,17 kN
Contoh soal V.2
Tiang pancang beton bujursangkar dengan lebar sisinya 0,45 m dan panjang 7 m,
dipancang dalam tanah pasir homogen. Muka air tanah terletak pada muka tanah. Berat
volume efektif ' = 11,8 kN/m3 .
a.
b.
kN,
amannya
hitung
factor
88
Penyelesaian:
Dari nilai N dapat diperoleh dan dapat dihitung d,Kd, dan
Kadalaman
(m)
0~
N-SPT
'
Kepadatan
Kd
15
31
Sedang
1,17
d
(0,75 x ')
23,25
Kd tgd
0,50
Qds
0,00
Pasir
5
'11,8 kN/m3
Z=7m
Wp
Wp
Qs
Qs
-7.00
82,6 kN/m3
Qb
Gambar C.5.2
a). Jika tiang dibebani beban tarik 190 kN
Tahanan gesek ultimit tiang
Qs As p o K d tg d ' = 4 x 0,45 x 7 x 0,5 ( 0+82,6) x 0,50 = 260,19 kN
po
89
Qs As p o K d tg d ' = 260,19 kN
N-
tanah (m)
SPT
0 -2
8
2-6
15
6-10
12
>10
10
Penyelesaian:
Kepadatan
Kd
pasir
0
28
320
310
300
Tidak padat
Sedang
Sedang
Sedang
1,0
1,33
1,15
1,0
d=
Kdxtgd
(kN/m3)
21
240
23,250
22,50
0,38
0,45
0,43
0,41
18
19,5
19
19
0,75
0
90
Dengan
Qb = Tahanan ujung ultimit tiang
Ab = Luas penampang ujung bawah
cb = Kohesi pada kondisi undrained
Nc = Faktor daya dukung (diambil bilangan Skempton (1959 ) = 9)
pb = Tekanan overburden pada ujung bawah tiang
91
Dengan
Qs = Tahanan gesek dinding ultimit
cd = Adhesi antara dinding tiang dan tanah di sekitarnya
As = Luas selimut tiang
Adhesi antara dinding tiang dan tanah di sekitarnya dapat dinyatakan:
c d a d . cu
Dengan ad adalah faktor adhesi ( Gambar V.4) dan cu adalah kohesi tanah pada kondisi
tanpa drainase. Sehingga persamaan tahanan gesek ultimit tiang dapat dinyatakan:
Qs a d .cu . As
Persamaan daya dukung ultimit tiang tunggal pada tanah kohesif dapat dinyatakan
dengan:
Qu Ab cb .N c pb ad .cu . As W p
Pada proses pemancangan tiang pada tanah kohesif, berat tanah yang dipindahkan
adalah Ab.pb. Berat tanah tersebut dapat dianggap sama dengan berat sendiri tiang pancang.
Sehingga persamaan daya dukung ultimit tiang tunggal pada tanah kohesif dapat
dinyatakan dengan:
Qu Ab .cb .N c ad .cu . As
Daya dukung ultimit tiang tunggal pada tanah kohesif yang berdiameter tidak
seragam (meruncing) dapat dinyatakan dengan
Qu Ab .cb .N c F ad .cu . As
F adalah factor koreksi keseragaman bentuk tiang, Bila tiang berdiameter seragam
nilai F = 1.Untuk pondasi tiang yang berdiameter tidak seragam di sepanjang tiangnya
(meruncing ) F = 1,2.
92
Wp
Qs
Lempung
cu=40 kN/m2
sat=21 kN/m3
-10.0
Qb
Gambar C.5.3
Penyelesaian
Tahanan ujung ultumit tiang
93
Qb Ab .c b .N c
cb = 40 kN/m2
Nc = 9
Ab = 0,25 x x d2 = 0,25 x x 0,452 = 0,16 m2
Qb = 0,16 x 40 x 9 = 57,6 kN
Kontrol tahanan ujung satuan ( qb 10.700 kN/m2)
qb = Qb/Ab = cb x Nc = 360 kN/m2 10.700 kN/m2
Tahanan gesek ultumit tiang
Keliling tiang = x d = x 0,45 = 1,41 m
Dari Gambar V.3, dari kurva Tomlinson untuk:
cu1 = 30 kN/m2 diperoleh ad = 0,90
cu2 = 40 kN/m2 diperoleh ad = 0,78
Qs
a d .cu . As
Dengan
94
Dengan
Qs = Tahanan gesek dinding ultimit
cu = kohesi tanah pada kondisi tanpa drainase tanah di sekitar tiang.
As = Luas selimut tiang
Persamaan daya dukung ultimit tiang bor pada tanah kohesif dapat dinyatakan
dengan:
Qu . Ab .cb .N c 0,45.cu . As
Contoh V.4
Pondasi tiang bor beton berdiameter 0,7 m panjang 10 m, pada lapisan tanah lempung
jenuh seperti gambar. Bila tiang dibebani 150 kN, hitung faktor aman tiang tersebut.
Qds=150kN
0,00
Lempung
cu=30 kN/m2
sat=20 kN/m3
-5.00
Wp
Qs
Lempung
cu=40 kN/m2
sat=21 kN/m3
-10.0
Qb
Gambar C.5.4
Penyelesaian
95
0,45.c
. As
cu (kN/m2)
20
30
40
50
96
Pasir berlempung
c=30 kN/m2, Z=8m
b=20 kN/m3
Wp
Qs
-8.0
Qb
160 kN/m2
Penyelesian.
Tahanan ujung tiang , adalah jumlah dari tahanan ujung yang disumbangkan oleh lempung
dan tahanan ujung yang disumbangkan oleh pasir.
97
Pada pasir dibawah ujung tiang ' = 28 , dan L/d = 8/0,4 = 20 ; maka dari grafik diperoleh
Nq = 20. Untuk zc/d = 15, zc= 15 x 0,4 = 6 m
Tekanan tanah vertical pada ujung tiang pb = 6x20=120 kN/m2
Qb Ab . pb '.N q
cb = 30 kN/m2
Nc = 9
Ab = 0,4 x 0,4 = 0,16 m2
Qb = 0,16 x 30 x 9 = 43,2 kN
Tahanan ujung total, Qb = 384 +43,2 = 427,2 kN
Kontrol tahanan ujung satuan maksimum (qb 10.700 kN/m2)
qb = Qb/ Ab = 427,2/ 0,16 = 2670 kN/m2 10.700 kN/m2 (O.K !)
Tahanan gesek Tiang
Tahanan gesek ultimit tiang dari pasir
Untuk kedalaman 0-6m,
Qs As p o K d tg d ' = 4 x 0,4 x 6 x 0,5 (0+120) x1x tg (0,75x28) = 221,1 kN
a d .cu . As
98
99
100
(q c1 q c 2 ) / 2 q c 3
2
Dengan
qc1 adalah rata-rata tahanan konus dibawah ujung tiang antara 0,7d sampai 4d ,
d=
diameter tiang
qc2 adalah tahanan konus minimum dibawah ujung tiang antara 0,7d sampai 4d.
qc3 adalah rata-rata tahanan konus minimum dibawah ujung tiang sampai 8d diatas ujung
tiang.
Tahanan ujung tiang dinyatakan:
Qb = Abx qb
Tahanan ujung ijin, Qa adalah:
Qa = (Abx qb)/SF
Metode perhitungan rata-rata tahanan konus sondir qb
i. Bila data tahanan konus sondir dibawah ujung tiang sampai kedalaman 4d kadang lebih
besar dan kadang lebih rendah dari tahanan konus pada ujung tiang, maka :
qc1
d 3 ( q o qb ) / 2 d 2 ( qb q c ) / 2 d1 (q d qc ) / 2
4d
Dengan qo, qb, dan seterusnya adalah nilai konus pada titik o, b, dan seterusnya.
qc2 = qc = nilai konus minimum dibawah ujung sondir sampai kedalaman 4d.
qc3
d 4 q e d 5 (q e q f ) / 2 d 6 q f d 7 (q g q h ) / 2 d 8 q h
8d
qo qb
2
101
Schmertmann (1978) memberikan persamaan untuk menghitung tahanan gesek tiang pada
tanah non-kohesif :
zL
z
Qf K
f c As f c As
z 8 d
z 0 8d
z 8 d
f A
Q f K 1 f c As
2
0 8 d
s 8d L
Dengan fc = nilai tahanan gesek rata-rata yang terukur dari alat sondir.
K = factor koreksi tiang
3. Tahanan gesek tiang pada tanah Kohesif
Schmertmann (1978) memberikan persamaan untuk menghitung tahanan gesek tiang pada
tanah lempung :
Q f f c As
Dengan
102
103
Qs
Wp
Pasir
qc=120 kg/cm2
Qb
Penyelesaian :
qb= qc (sondir) = 120 kg/cm2 = 120x100 = 12000 kN/m2
qb satuan maksimum = 11000 kN/m2 , sehingga dipakai qb = 11000 kN/m2
Qb = Abqb = 0,25x3,14x0,42x11000 = 1382 kN/m2
Asumsikan panjang tiang = L m
qc = 40 kg/cm2
fs = qc/200 = 40/200 =0.2 kg/cm2 = 0.2x100 =20 kN/m2
Qf = fsAs =20x3,14x0,4xL=25,12 L kN
Qa=650 kN, dengan Fs=2,5, maka Qu = 650x2,5 = 1625 kN
1625 = Qb + Qf = (1382+25,12L) kN
Atau L= (1625-1382)/25,12 = 9,67 m atau L= 10 m.
Contoh soal V.7:
104
Hitung daya dukung tiang beton bujursangkar dengan sisi 40 cm panjang 12 m, yang
dipancang pada lapisan tanah pasir kepadatan sedang dengan data sondir seperti gambar
dibawah.
Penyelesaian :
qb
(q c1 q c 2 ) / 2 q c 3
2
qc1
d 3 ( q o qb ) / 2 d 2 ( qb q c ) / 2 d1 (q d qc ) / 2
4d
= 78 kg/cm2
qc2 = qd = nilai minimum qc dibawah ujung tiang sampai kedalaman 4d = 71 kg/cm2
qc 3
qc 3
d 4 qe d5 (qe q f ) / 2 d 6 q f d 7 (qg qh ) / 2
8d
0,4 x71 0,3(71 65) / 2 2,1x65 0,4(65 60) / 2
8d
(q c1 q c 2 ) / 2 q c 3
(78 71) / 2 66
70kg / cm 2 700t / m 2
=
2
2
f A
Q f K 1 f c As
2
0 8 d
s 8d L
Untuk L/d = 12/0,4 = 30 diperoleh K = 0,75 (faktor koreksi tiang beton dengan
pnetrometer electrik)
Gaya gesek fc antara kedalaman z=0 sampai z= 8d, dan untuk kedalaman z= 8d sampai z=
L, dapat dibaca dalam grafik.
105
Contoh soal 8.
Pondasi tiang pancang beton 0,4x0,4 m dipancang pada tanah lempung Normal konsolidasi
sampai kedalaman 10 m. Ketinggian muka air tanah mencapai permukaan tanah. Hasil
pengujian sondir seperti gambar dibawah. Hitung beban yang aman untuk tiang tersebut,
dengan :
Metoda
Metode Schmertmann, dengan factor aman 2,5
106
Penyelesaian:
Bila digunakan persamaan Schmertmanns.
Tahanan ujung tiang Qb
q1
(q0 qe ) 16 18,5
17,25kg / cm 2
2
2
qc2=q0=16 kg/cm2
qc3= rata-rata dari qc dari kedalaman 8d sampai dengan dasar tiang.
qc 3
(q0 qk ) 16 11
13,5kg / cm 2
2
2
107
qp
Qb= qpAb=1500x(0,4)2=240 kN
Tahanan gesek tiang Qs
Q f 1 f c As
fc
0 1,15
0,58kg / cm 2 58kN / m 2
2
890
356kN
2,5
108
q1
(q0 qe ) 45 45
45kg / cm 2
2
2
qc2=q0=45 kg/cm2
qc3= rata-rata dari qc dari kedalaman 8d sampai dengan dasar tiang.
qc 3
(0,4 x 45 0,4 x(45 30) / 2 0,6 x(30 20) / 2 0,6 x( 20 15) / 2 1,2 x15)
23,9kg / cm 2
2
qp
Qb= qpAb=3445x(0,4)2=551,2 kN
Tahanan gesek tiang Qs
Q f 1 f c As
fc
03
1,5kg / cm 2 150kN / m 2
2
1127 ,2
450,88kN
2,5
109
BAB VI
DAYA DUKUNG KELOMPOK TIANG
Kelompok tiang adalah beberapa tiang yang disatukan dengan poor pengikat.
Kelompok tiang digunakan karena alasan daya dukung tiang tunggal tidak mampu
mendukung beban yang bekerja.
Daya dukung kelompok tiang tidak selalu sama dengan jumlah daya dukung tiangtiang tunggal yang berada dalam kelompoknya. Hal ini terjadi jika tiang dipancang dalam
lapisan pendukung yang mudah mampat atau dipancang pada lapisan tanah yang tidak
mudah mampat namun dibawahnya terdapat lapisan lunak. Jika kelompok tiang dipancang
pada lapisan yang dapat mampat (misal lempung tidak kaku), atau dipancang pada lapisan
yang tidak mudah mampat namun berada di atas lapisan tanah lunak, maka daya dukung
kelompok tiang dapat lebih rendah dari jumlah daya dukung dari masing-masing tiang.
Demikian pula, penurunan kelompok tiang yang terjadi sangat mungkin lebih besar dari
penurunan tiang tunggalnya pada beban yang sama. Pada tiang tunggal luas zone tertekan
lebih kecil daripada luas zone tertekan untuk kelompok tiang. Hal inilah yang
menyebabkan penurunan kelompok tiang lebih besar penurunan pada tiang tunggal.
110
111
112
Tanah yang berada di dalam kelompok tiang berkelakuan sebagai blok padat
+ 1,3 C NC BD
113
Eg = 1 -
(n - 1) m (m - 1) n
90 mn
Dengan :
Eg = efisiensi kelompok tiang
m = jumlah baris tiang
n
= diameter tiang
Qg
n.m.Q u
114
Faktor reduksi
1
8d
0,95
6d
0,90
5d
0,85
4d
0,75
3d
0,65
2,5 d
0,55
d = diameter tiang
Canadian National Building Code menyarankan faktor efisiensi 0,7 untuk tiang
yang berjarak 2,5 d sampai 4 d.
2. Kelompok tiang dalam Tanah Non Kohesif
Pemancangan tiang ke dalam tanah non kohesif (pasir atau kerikil) menyebabkan
tanah disekitar tiang pada radius paling sedikit 3d akan memadat. Jika tiang-tiang
dipancang berkelompok, tanah yang berada
mempunyai kepadatan tinggi. Bila kelompok tiang ini dibebani, tiang-tiang dan tanah yang
terletak diantaranya akan bergerak bersama-sama sebagai satu kesatuan. Jadi dalam hal ini,
kelompok tiang berkelakuan seperti fondasi sumuran dengan luas dasar yang sama dengan
luas area kelompok tiang.
Pengamatan pada tiang yang dipancang dalam tanah pasir homogen menunjukkan
bahwa daya dukung kelompok tiang lebih besar daripada jumlah daya dukung masing-
115
masing tiang didalam kelompoknya (Vesic, 1967). Efisiensi kelompok tiang dalam tanah
pasir lebih besar dari 1, tetapi selanjutnya Vesic (1969) menyarankan efisiensi kelompok
tiang (Eg) tidak lebih dari satu.
Daya dukung ultimit kelompok tiang dalam tanah non kohesif :
Qg = n.m x Qu
Dengan :
Qg = daya dukung kelompok tiang
Qu = daya dukung tiang tunggal
n.m = jumlah tiang dalam kelompok
Contoh soal 4.1
Kelompok tiang 5x5 dipancang dalam tanah lempung lunak homogen dengan cu = 23
kN/m2 dan = 19 kN/m3. Kedalaman tiang D = 15 m. Diameter tiang 0,30 m dan jarak
pusat ke pusat tiang 0,75 m.
a) Hitung daya dukung ijin kelompok tiang (SF = 3)
b) Hitung daya dukung ijin yang didasarkan pada tiang tunggal (SF = 2,5)
c) Berapa beban kerja kelompok tiang maksimum
Penyelesaian:
s/d = 0,75 / 0,3 = 2,5 s=2,5d
a) Daya dukung ijin kelompok tiang bila terjadi keruntuhan blok
Qg = 2D (B + L) Cu + 1,3 Cb NC B L
= 2 x 15 (3,3 + 3,3) x 23 + 1,3 x 23 x 9 x 3,3 x 3,3
= 7484,5 kN
Daya dukung ijin kelompok tiang =
7484,5
2494,83 kN
3
1
x 0,32 x 23 x 9 =14,63 kN
4
Q u 333,33
133,33 kN
SF
2,5
116
Eg = 1
(n - 1) m (m - 1) n
90 mn
(5 - 1)5 (5 - 1)5
= 0,612
90 x 5 x 5
N SPT
10
16
10
16
b
(kN/m3)
18
-
sat
(kN/m3)
18,8
18,3
18,8
Nilai nilai N tersebut sudah merupakan nilai yang sudah dikoreksi terhadap pengaruh
tekanan overburden dan pengaruh air tanah. Muka air tanah terletak pada kedalaman 2 m
dari permukaan tanah. Berat tiang permeter panjang 3,7 kN / m.
Hitung daya dukung ultimit kelompok tiang dengan cara yang disarankan Brom.
Penyelesaian :
117
0,00
Pasir lap. 1
-2,00
b18 kN/m3
36 kN/m3
Zc=8m
Pasir lap. 2
6
sat18,8 kN/m3
90 kN/m3.
-10,00
Pasir lap. 3
sat18,3 kN/m3
-21,00
Pasir lap. 4
16
sat18,8 kN/m3
90 kN/m3
Gambar C 5.1
Daya dukung tiang tunggal.
Dari nilai N dapat diperoleh dan dapat dihitung d,Kd.
Kadalaman N-SPT
'
Kepadatan
(m)
02
10
30
Tidak padat
2 10
16
32
Sedang
10 21
10
30
Tidak padat
> 21
16
32
Sedang
Kedalaman kritis diambil zc= 20d = 20x 0,4 = 8 m
Kd
Kd tgd
0,5
0,7
0,5
0,7
20
20
20
20
0,18
0,25
0,18
0,25
Perhitungan tekanan tanah vertical didasarkan pada berat volume efektif ', dengan
' = sat - w, dan w = 9,8 kN/m3
Kedalaman
b
sat
(m)
(kN/m3)
(kN/m3)
02
18
2 10
18,8
10 21
18,3
> 21
18,8
Pada kedalaman z= 0 m, besar po = 1' x z = 0
'
(kN/m3)
18
9
8,5
9
118
Qs As K d p o tg d '
Kedalaman
(m)
02
28
8 10
10 21
21 22
As
(m2)
1,26 x 2
1,26 x 6
1,26 x 2
1,26 x 11
1,26 x 1
Kd tgd
As p o K d tg d '
po
2
(kN)
22,52
119,07
56,70
224,53
28,35
451,17
Qs As K d p o tg d '
Kontrol terhadap batasan tahanan gesek satuan maksimum( qs 107 kN/m2)
Kd tgd x
po
0,18
0,25
0,25
0,18
0,25
(kN/m )
0,5 x (0 + 36)
0,5 x (36 + 90)
90
90
90
Qb = 0,13 x 90 x 22 = 257,40 kN
Kontrol tahanan ujung satuan maksimum (qb 10.700 kN/m2)
qb = pb x Nq = 90 x 22 = 1980 kN/m2 10.700 kN/m2 (O.K !)
c). Daya dukung ultimit netto tiang tunggal
Qu Qb Qs W p
Wp = 22 x 3,7 = 81,4 kN
Qu = 451,17 +257,40 81,4 = 627,17 kN
Daya kelompok tiang:
Qall= Qu/SF
Qg= n x m x Qall =5x5x(627,17/3)= 5226,42 kN
3. Gesekan Dinding Negatif
Jika beban Q diterapkan pada tiang, maka tiang akan bergerak ke bawah . Pada
keadaan ini baik tahanan ujung tiang (Qb) dan tahanan gesek tiang (Qs) akan bekerja ke
atas, yaitu sebagai gaya perlawanan dari beban Q yang bekerja pada tiang. Dalam kondisi
tertentu, sebagian atau seluruh tanah di sepanjang dinding tiang bergerak ke bawah relatif
terhadap tiang. Akibatnya arah dan gaya gesek dinding (Q s) menjadi ke bawah yang
dengan demikian akan menjadi gaya yang harus didukung oleh tiang. Gaya gesek tanah
pada dinding tiang yang bekerja ke bawah ini, disebut gaya gesek dinding negatif (negatif
119
skin friction). Gaya ini akan merupakan tambahan beban bagi tiang yang harus
ditambahkan dengan beban struktur.
120
c) Penurunan tanah lunak di sekitar tiang akibat pembangunan struktur baru didekatnya.
d) Penurunan tanah lunak akibat pengambilan air yang berlebihan pada jarak tertentu di
sekitar tiang.
Besarnya gaya gesek dinding negatif bergantung pada beberapa faktor, seperti :
1. Gerakan relatif antara tanah timbunan dengan tiang.
2. Gerakan relatif antara tanah yang mampat dengan tiang.
3. Kompresi (pemendekan) elastis tiang akibat beban struktur.
4. Karakteristik tanah (tipe, kuat geser, kompresibilitas, kedalam lapisan, kekakuan
tanah/pendukung tiang)
5. Kecepatan konsolidasi lapisan tanah yang mampat.
3.1 Gesek Dinding Negatif Pada Tiang Tunggal
Pengamatan Johannessen dan Bjerrum (1965) menunjukkan bahwa jika gesekan
relatif antara dinding tiang dan tanah di sekitarnya lebih besar 5-10 mm, maka gesek
dinding negatif (Ca) dapat diestimasi dengan persamaan sebagai berikut :
Ca = o . Kd tgd
Dengan :
Ca = gaya gesek dinding negatif persatuan luas tiang tunggal
o = tekanan overburden efektif tanah rata-rata dengan memperhitungkan
pengaruh tambahan beban akibat timbunan (bila ada)
Gaya gesek dinding negatif total tiang tunggal, dinyatakan oleh persamaan :
Qneg = As . Ca
As = luas selimut dinding tiang yang dipengaruhi oleh gaya gesek dinding negatif
Koefisien
Kd tgd bergantung pada tekanan tanah lateral pada tiang dan kecepatan
penurunan tanah. Pengaruh kecepatan penurunan pada faktor Kd tgd dapat terjadi pada
lempung terkonsolidasi normal dengan indeks plastisitas (PI) sedang. Nilai Kd tgd yang
disarankan oleh Brom (1976) jika penurunan kira-kira 10 mm/tahun diperlihatkan dalam
Tabel VI.1
Tabel VI.1 Koefisien Kd tg d (Brown, 1976)
Macam tanah
Urugan batu
Pasir dan kerikil
Kd tgd
0,40
0,35
121
0,30
0,20
Brom menyarankan Kd tgd ditambah 20% pada tiap-tiap penambahan kecepatan
penurunan pada kelipatan sepuluh untuk lempung dengan indeks plastisitas tinggi (PI >
50%).
Canadian building code mengusulkan
bertambahnya beban oleh gesekan dinding negatif, untuk tiang dengan panjang melampaui
20 sampai 25 m, sering dilakukan perubahan tiang dari tipe tiang yang didukung
sepenuhnya oleh tahanan ujung menjadi tipe tiang yang mengapung (pada lapisan lunak).
3.2. Gesek Dinding Negatif Pada Kelompok Tiang :
Pada kelompok tiang-tiang dengan tipe tiang dukung ujung yang terletak dalam
tanah yang berkonsolidasi, penurunan ke bawah akibat gesekan dinding negatif lebih kecil
dibandingkan dengan tiang tunggal. Hal ini disebabkan pemancangan tiang didekatnya
cenderung untuk mereduksi penurunan tiang di dalam kelompoknya.
Pada kelompok tiang bila jarak tiang besar ( > 2,5 3d), masing-masing tiang akan
mendukung beban yang dihasilkan dari gesek dinding negatif. Jika jarak tiang kecil,
penambahan beban pada tiap tiang seperti membentuk blok tiang.
Pada jarak tiang kecil (< 2,5-3d) besarnya gesek dinding ultimit pada tiap-tiap
tiang dihitung dengan persamaan :
Qneg =
1
2D (L B) Cu BLH
n
Dengan :
Qneg
n
122
H = tinggi timbunan
Jika Q adalah beban yang bekerja pada masing-masing tiang yang dipancang menembus
lapisan timbunan baru di atas tanah lempung lunak yang terletak pada lapisan pasir bagian
bawah tiang akan memikul beban ultimit (Qt), yaitu :
Qt = Q +
1
2D (L B) C u B L H
n
Jika beban Qt lebih besar daripada tekanan ujung Qb tiang tunggal, penurunan fondasi tiang
menjadi berlebihan.
Faktor aman dihitung :
SF =
Qb
(Q Q neg )
123
Contoh 2 :
Kelompok tiang bor berjumlah nxm = 15 dengan panjang 18 m. menembus lapisan pasir
urug setebal 4 m dengan berat volume jenuh tanah pasir 18 kN/m 3, lempung lunak
terkonsolidasi normal cu 40 kN/m2, berat volume tanah saturated 16 kN/m3, Ujung tiang
menembus lapisan pasir padat berat volume jenuh tanah pasir 19 kN/m3 , 42o. Jarak antar
tiang 1,25 m, diameter tiang 0,5 m. Beban kelompok tiang 10500 kN. Hitung faktor aman
terhadap keruntuhan daya dukung.
Penyelesaian :
s/d =1,25/0,5 = 2,5
s= 2,5d ( asumsi jarak tiang kecil)
Beban per tiang = 10500/15 = 700 kN
Bila beban timbunan pasir setebal 4 m dianggap membebani kelompok tiang (Terzaghi dan
Peck, 1948), maka gesekan dinding negatif untuk kelompok tiang seluas 5,5 m x 3,0 m,
yang harus didukung tiap tiang adalah :
Qneg =
=
1
[2 D (L B) C u BLH b ]
n
1
( 2.12(5,5 3) 40 (3 x 5,5 x 4 x 18))
15
= 623,2 kN
Tahanan ujung tiang tunggal :
124
Qb = Ab Pb Nq
Untuk tiang bor dalam tanah pasir, Nq dihitung berdasarkan :
= 3o = 42o 3o = 39o
L/d
= 18/0,5=36
Beban poor = (t x l x b) x = P2
P1 P2
,
n
P
, dan
n
QH =
H
n
125
P Myx
M .y
x2
2
n (x ) (y )
Dengan :
P = P1 + P2
n
= jumlah tiang
P My.x
Mx.y
2
n (x ) (y 2 )
Q1 =
9
3,84
(x 2 )
126
9
3,84
3,84
= 510,3 25 + 25 = 510,13 kN
Beban yang harus didukung tiang no 2 : x = 0, y = 5
Q2 =
x
9
3,84
3,84
= 510,13 + 0 + 25 = 535,13 kN
Beban yang harus didukung tiang no 3; x = 0,8 m, y = 0,8
Q3 =
9
3,84
3,84
= 560,13 kN