0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang foto polos abdomen (KUB) dan Intra-Venous Pyelograph (IVP) sebagai pemeriksaan urologi. KUB digunakan untuk skrining kelainan urologi dengan memperhatikan 4S yaitu slide, skeleton, soft tissue, dan stone. IVP menggunakan bahan kontrast untuk menggambarkan sistem urinaria dengan mengambil foto serial mulai dari fase nefrogram hingga pasca miksi untuk mendeteksi kelainan anatomi
Dokumen tersebut membahas tentang foto polos abdomen (KUB) dan Intra-Venous Pyelograph (IVP) sebagai pemeriksaan urologi. KUB digunakan untuk skrining kelainan urologi dengan memperhatikan 4S yaitu slide, skeleton, soft tissue, dan stone. IVP menggunakan bahan kontrast untuk menggambarkan sistem urinaria dengan mengambil foto serial mulai dari fase nefrogram hingga pasca miksi untuk mendeteksi kelainan anatomi
Dokumen tersebut membahas tentang foto polos abdomen (KUB) dan Intra-Venous Pyelograph (IVP) sebagai pemeriksaan urologi. KUB digunakan untuk skrining kelainan urologi dengan memperhatikan 4S yaitu slide, skeleton, soft tissue, dan stone. IVP menggunakan bahan kontrast untuk menggambarkan sistem urinaria dengan mengambil foto serial mulai dari fase nefrogram hingga pasca miksi untuk mendeteksi kelainan anatomi
Presentator: Tohari Masidi Amin Pembimbing: dr. Gatot Sugiharto, Sp. B
Foto Polos Abdomen
Foto polos abdomen atau KUB (kidney ureter bladder) adalah foto skrining untuk pemeriksaan kelainan urologi. Cara pembacaan foto yang sistematis harus memperhatian 4S, yaitu Slide, Skeleton, Soft tissue, Stone.
Foto Polos Abdomen
Slide Periksa apakah penepatan sisi kiri dan kanan sudah benar. Sisi kiri ditandai dengan adanya bayangan gas pada lambung, sedangkan sisi kanan oleh bayangan hepar.
Foto Polos Abdomen
Skeleton Perhatikan tulang-tulang vertebra, sakrum, costa, serta sendi sacroilliaca. Adakah kelainan bentuk (kifosis, lordosis, atau fraktur) atau perubahan densitas tulang akibat suatu proses metastasis.
Foto Polos Abdomen
Soft Tissue Perhatikan adanya pembesarah hepar, ginjal, buli-buli, akibat retensi urin akibat tumor buli, serta perhatikan bayangan garis psoas.
Foto Polos Abdomen
Stone Perhatikan adanya bayangan opak dalam sistem urinaria, yaitu mulai dari ginjal, ureter, hingga buli. Bedakan dengan kalsifikasi pembuluh darah atau feses yang mengeras atau fekalit.
Intra-Venous Pyelograph (IVP)
Intra-Venous Pyelograph (IVP)
IVP atau Intra-Venous Pyelograph adalah foto yang dapat menggambarkan keadaan sistem urinaria melalui bahan kontras radio-opak. Pencitraan ini dapat menunjukkan adanya kelainan anatomi dan kelainan fungsi ginjal dan saluran kemih. Bahan kontras yang biasanya dipakai adalah yodium dengan dosis 300 mg/kgBB. Teknik pelaksanaannya yaitu pertama kali dibuat foto polos adomen sebagai kontrol. Setelah itu bahan kotras dimasukkan kedalam pembuluh darah dan dibuat foto serial beberapa menit hingga satu jam, dan foto setelah miksi.
Intra-Venous Pyelograph (IVP)
Jika terdapat keterlambatan fungsi ginjal, pengambilan foto diulang setelah jam ke-2, jam ke-6, atau jam ke-12 Pada menit-menit pertama tampak kontras mengisi glomerulus dan tubulus ginjal sehingga terlihat gambaran dari parenkim ginjal Fase ini disebut fase nefrogram. Selanjutnya kontras akan mengisi sistem pelviocalices pada fase pielogram.
Menit
Uraian
Foto polos abdomen
Menilai fungsi eksresi ginjal. Pada ginjal normal sistem
pelviocalices sudah mulai tampak.
15
Kontras sudah mulai mengisi ureter dan buli.
30
Foto dalam keadaan berdiri, dimaksudkan untuk
menilai kemungkinan terdapat posisi ginjal (renal mobilis)
60
Menilai keseluruhan anatomi saluran kemih, antara
lain: filling, defect, hidronefrosis, double system, dll. Pada vesica urinaria diperhatikan adanya identasi prostat, trabekulasi, penebalan otot-otot destrusor, dan sakulasi vesica urinaria.
Pasca miksi
Menilai sisa kontras (residu) dan divertikel pada vesica
urinaria.
Intra-Venous Pyelograph (IVP)
Pada pemeriksaan IVP perlu diwaspadai beberapa hal, yaitu: Reaksi alergi (syok anafilaktik, urtikaria) Pasien dengan renal failure