Anda di halaman 1dari 3

Zaman Orde Baru

TOKOH:
Soekarno
Seoharto
Abdul Haris Nasution
Achmad Machmud
Soemitro Djodjohadikusumo
Adam Malik
Sultan Hamengkubuwono IX
DLL.
ASAL MULA:
Peristiwa G30 S/PKI merupakan penanda runtuhnya orde lama, sekaligus lahirnya orde
baru, soeharto menuding keterlibatan pemimpin orde lama yaitu soekarno dalam peristiwa G30
S/PKI dan akhirnya menjadi presiden dan membentuk rezim orde baru. G30 S/PKI terjadi pada
tanggal 30 September 1965 malam, hingga esok harinya dimana ada pembunuhan tujuh perwira
tinggi militer dalam sebuah kudeta.
SUPERSEMAR (Surat Perintah 11 Maret 1966) berisi perintah Sukarno kepada Soeharto
untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan ketertiban dan keamanan
umum. Perintah kedua adalah meminta Soeharto untuk melindungi presiden, semua anggota
keluarga, hasil karya dan ajarannya. Namun, Soeharto tidak melaksanakan perintah tersebut dan
mengambil tindakan sendiri di luar perintah Presiden Sukarno.
Langkah pertama yang dilakukan Soeharto begitu menerima surat tersebut adalah
membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan Surat Keputusan Presiden No. 1/3/1966
yang ditandatanganinya pukul 04.00 Sabtu, 12 Maret 1966. Surat itu dibuat mengatasnamakan
presiden dengan modal mandat Supersemar yang ditafsir Soeharto sendiri.
Langkah kedua, lagi-lagi Soeharto mengeluarkan Surat Keputusan Presiden No. 5 tanggal
18 Maret 1966 tentang penahanan 15 orang menteri yang dianggap terkait PKI dan terlibat
Gerakan 30 September 1965. Sebagai pengganti, Soeharto mengangkat lima menteri koordinator
ad interim (Sultan Hamengkubuwono IX, Adam Malik, Roeslan Abdulgani, KH Idham Chalid, dan J.
Leimena) dan beberapa orang menteri ad interim sampai terbentuknya kabinet baru.
BERBERAPA PERISTIWA PENTING DI ZAMAN ORDE BARU:
Lahirnya ASEAN dengan perwakilan Indonesia oleh Adam Malik.

Mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia.


Kembalinya Indonesia menjadi anggota PBB.
DLL.
RUNTUHNYA:
Krisis ekonomi dan moneter yang menyebabkan rapuhnya fondasi Indonesia dan banyaknya
praktik KKN dan monopoli ekonomi, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Krisis politik demokrasi yang tidak dilaksanakan dengan semestinya.
Krisis kepercayaan, kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Soeharto
berkurang setelah Indonesia dilanda krisis multidimensi.
Krisis sosial, gejolak politik yang tinggi yang menimbulkan berbagai potensi perpecahan social di
masyarakat.

Zaman Reformasi
TOKOH:
Abdurrahman Wahid
Sri Sultan Hamengkubuwono X
Megawati Soekarno Putri
Amien Rais
Soeharto
Prabowo Subianto
DLL.
ASAL MULA:
Pada awal bulan Maret 1998 melalui Sidang Umum MPR, Soeharto terpilih kembali menjadi
Presiden Republik Indonesia, serta melaksanakan pelantikan Kabinet Pembangunan VII. Namun
pada saat itu semakin tidak kunjung membaik. Perekonomian mengalami kemerosotan dan
masalah sosial semakin menumpuk. Kondisi dan siutasi seperti ini mengundang keprihatinan
rakyat. Mamasuki bulan Mei 1998, para mahasiswa dari berbagai daerah mulai bergerak
menggelar demostrasi dan aksi keprihatinan yang menuntut turunya Soeharto dari kursi
kepresidenannya.
Pada tanggal 12 Mei 1998 dalam aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Trisakti, terjadi
bentrokan dengan aparat keamanan yang menyebabkan tertembaknya empat mahasiswa hingga
tewas. Pada tanggal 19 Mei 1998 puluhan ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di

Jakarta dan sekitarnya berhasil menduduki Gedung DPR/MPR. Pada tanggal itu pula di
Yogyakarta terjadi peristiwa bersejarah. Kurang lebih sejuta umat manusia berkumpul di alun-alun
utara kraton Yogyakarta untuk mendengarkan maklumat dari Sri Sultan Hamengku Bowono X dan
Sri Paku Alam VII. Inti isi dari maklumat itu adalah menganjurkan kepada seluruh masyarakat
untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada tanggal 20 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundang tokoh-tokoh bangsa Indonesia
untuk dimintai pertimbangannya membentuk Dewan Reformasi yang akan diketuai oleh Presiden
Soeharto, namun mengalami kegagalan. Pada tanggal 21 Mei 1998, pukul 10.00 WIB bertempat di
Istana Negara, Presiden Soeharti meletakkan jabatannya sebagai presiden di hadapan ketua dan
beberapa anggota dari Mahkamah Agung. Presiden menunjuk Wakil Presiden B.J. Habibie untuk
menggantikannya menjadi presiden, serta pelantikannya dilakukan didepan Ketua Mahkamah
Agung dan para anggotanya. Maka sejak saat itu, Presiden Republik Indonesia dijabat oleh B.J.
Habibie sebagai presiden yang ke-3.
BERBERAPA PERISTIWA PENTING DI ZAMAN ORDE BARU:
Lepasnya Timor Leste dari NKRI dalam masa pemerintahan Abdurrahman Wahid.
Subsidi BBM oleh pemerintah.
Transformasi peran ABRI menjadi TNI. DLL.

Anda mungkin juga menyukai