Anda di halaman 1dari 27

Penginderaan

Jauh
Multispektral

FADLURRAHMAT
K2D004233
FAJAR HANINDYO G
K2D004234
FETTRIX EKA P K2D004235
FERDINAND H K2E004293
FERRY MAULANA
K2E004294
FITRIA ISNAWATI
K2E004295
HENDRI PRASETYO
K2E004297
HERKIKI SUKO
K2D004239
HUGI CERLYAWATI
K2D004240
ISNA BACHTIAR
K2D004242

Penginderaan Jauh ialah ilmu dan seni


untuk memperoleh informasi tentang
objek, daerah, atau gejala dengan jalan
menganalisis data yang diperoleh
dengan menggunakan alat tanpa kontak
langsung terhadap obyek, daerah, atau
gejala yang dikaji (Lillesand and Kiefer,
1990)

Penginderaan Jauh Multi


Spektral adalah penginderaan
objek dengan menggunakan
lebih dari satu spektrum
elektromagnetik yang
penginderaannya dilakukan pada
saat yang sama dan dari tempat
serta ketinggian yang sama

Tenaga elektromagnetik merupakan sepaket


tenaga elektrisitas dan magnetisme yang
bergerak dengan kecepatan tetap ( 3.108
m/dt) dengan kekuatatan pada tiap bagianya

Tenaga
elektromagnetik
terdiri
dari
spektrum yang sangat luas, yakni meliputi
spektra kosmik, Gamma, X, Ultraviolet,
Tampak, inframerah, gelombang Mikro dan
radio.

Jumlah total seluruh Spektrum ini disebut


Spektrum elektromagnetik

Gambar Spektrum elektromagnetik dan saluran yang digunakan


dalam penginderaan jauh (Sabins Jr, 1978)

Perbedaan Multispektral
dengan Multisaluran

Foto Multispektral merupakan foto daerah


yang
sama
dibuat
pada
tempat,
ketinggian
yang
sama
dengan
menggunakan lebih dari satu spektrum
elektromagnetik.
Foto Multisaluran merupakan foto yang
dibuat dengan beberapa saluran, tetapi
seluruh saluran terletak pada satu
spektrum elektromagnetik.

SALURAN FOTO MULTISPEKTRAL


Saluran Biru (0,4 m-0,5m)
Saluran
biru
merupakan
saluran
terbaik
untuk
mengindera air. Bagi film pankromatik hitam putih, pada
umumnya dipasang filter Wratten 47 untuk membuat foto
multispektral dengan panjang gelombang 0,4 m hingga
0,5m.
Saluran hijau (0,5 m-0,6m)
Seperti foto saluran biru, foto saluran hijau sama baiknya
untuk pengindera gejala yang berhubungan dengan air.
Pada umumnya dipasang filter hijau yaitu filter Wratten
58 untuk membuat foto saluran hijau. Karena hambatan
yang berupa hamburan Reyleigh pada saluran hijau lebih
kecil dari hambatannya pada saluran biru, foto saluran
hijau lebih baik.

Saluran merah (0,6 m-0,7 m)


Pada saluran merah, tanah kering yang cerah pada
umumnya nilai pantulannya besar. Oleh karena itu, ronanya
pada foto saluran merah juga cerah. Pada foto saluran
merah merupakan foto yang terbaik untuk membedakan
vegetasi terhadap tanah kering yang cerah. Foto saluran
merah
dapat
dibuat
dengan
menggunakan
film
pankromatik hitam putih yaitu dengan menahan seluruh
panjang gelombang di bawah 0,6 m, untuk maksud ini
pada umumnya digunakan filter merah Wratten 25.

Saluran inframerah dekat (0,7 m-1,1 m)

Karena nilai pantulan dari inframerah dekat tinggi maka


vegetasi sehat mudah dibedakan terhadap objek lain pada
foto inframerah berwarna dan mudah dibedakan terhadap
air pada foto inframerah hitam putih. Untuk membuat foto
inframerah hitam putih pada umumnya digunakan filter
merah tua Wratten 89 B yang menahan panjang gelombang
di bawah 0,7 m. Untuk membuat foto inframerah
berwarna digunakan filter kuning Wratten 15 guna menhan
sinar dengan panjang gelombang di bawah 0,5m.

MEMILIKI
KEMAMPUAN UNTUK
MEMEPERTAJAM
BEDA RONA ANTARA
DUA OBYEK ATAU
LEBIH.

Meningkatkan kemampuan interpretasi citra


secara manual,
Pembuatan citra komposit warna atau
paduan
warna
berdasarkan
citra
multispektral hitam putih,
Peragaan citra paduan warna dengan
menggunakan alat pengamat warna aditif
Bila datanya berupa data digital, maka :
Memungkinkan dilakukannya pengenalan
pola sehingga kemampuan interpretasinya
meningkat sangat berarti.

Perbedaan PJ Multispektral
dgn PJ Fotografik
Pembeda

PJ Fotografik

PJ Multispektral

Spektrum

0.3 0.9 m

0.3 14 m

Sistem Optik

Secara terpisah

Sistem optik yang


sama

Kaliberasi Data

Agak lebih sukar

Lebih mudah

Pemrosesan Data

Memerlukan persedian
film yang harus dikirim
ke bumi untuk diproses

Dapat dikirim ke
stasiun di bumi secara
elektronik

Citra yang dihasilkan

Citra piktorial

Citra elektronik

Pengindera MSS terdiri dari :


MSS 1 0,5 0,6 m
Biasanya disebut dengan saluran hijau yang
biasanya paling baik untuk mendeteksi kenampakan
budaya seperti perkotaan, jalan rincian baru,
tempat penambangan batu dan tempat pengambilan
kerikil. Di daerah perairan dalam dan jernih, saluran
ini mempunyai daya tembus air yang besar.

MSS 2 0,6 0,7 m


Biasanya disebut saluran merah, juga mempunyai
fungsi yang sama dengan saluran hijau tetapi saluran
ini biasanya lebih disukai karena mempunyai daya
tembus atmosferik yang lebih baik dari saluran hijau
sehingga memberikan kontras citra yang lebih tinggi.
Pada saluran ini sangat bagus untuk menunjukkan
aliran berlumpur yang masuk ke air jernih .

MSS 3 0,7 0,8 m


Pada saluran ini disebut inframerah
pantulan yang sangat bagus untuk
menunjukkan batas tubuh air.

MSS 4 0,8 1,1 m


Pada saluran ini juga disebut
inframerah pantulan yang sangat
bagus untuk menunjukkan batas tubuh
air.

Analisa citra memilih dua


atau tiga citra yang secara
optik dikombinasikan
dengan warna aditif (warna
hijau, biru dan merah).
Setiap proyektor memiliki
pengatur kecerahan,
pengatur filter dan pengatur
registrasi citra.
Gambar Badan pengamat warna
aditif

Pada dasarnya penyiam


multispektral
secara
sederhana berupa detektor
multi sebagai perluasan
penyiam thermal.
Gambar disamping
menunjukkan suatu
penyiam dengan lima
saluran. Sinyal yang
diciptakan oleh masingmasing detektor pada MSS
diperkuat oleh sistem
elektroniknya dan direkam
dengan menggunakan
perekam pita magnetik
bersaluran jamak.Apabila
MSS berorientasi piktorial,
maka keluaran direkam
dalam bentuk analog.

Pembeda

MSS Pesawat
Terbang

MSS Satelit

Lebih besar
(jumlah saluran
mencapai 12)

Lebih kecil

Medan pandang
sensor

70-90o

sekitar 15o

Stabilitas kedudukan
sensor

Jauh lebih rendah

Lebih stabil

Volume data

Klasifikasi Terselia(supervised
classification)
Analisa secara digital dibantu/ditopang
dengan daerah contoh

Klasifikasi Tak Terselia (unsupervised


classification)
Secara digital tanpa daerah contoh;
datang ke lapangan untuk uji/cek
(ground truth) kebenarannya.

1. Foto Multispektral
Merupakan keluaran Penginderaan Jauh
Multispektral dengan fotografik.
Sensornya berupa kamera multilensa atau
kamera tunggal berlensa jamak.

2. Citra Multispektral
Merupakan keluaran Penginderaan Jauh
Multispektral dengan sensornya berupa
alat penyiam multi spektral (MSS)

CITRA
MULTISPEKTRAL
Citra multispektral merupakan citra
yang terdiri atas sejumlah spektrum
yang penginderaannya dilakukan
pada saat yang sama dan dari tempat
serta ketinggian yang sama

Format Foto Multispektral

Citra
Multispectral
yang dimabil
menggunakan
satelit landsat 7
di daerah
Moscow dengan
cakupan area
180 x 180 km
dan resolusi
spasial 30 m
pada 7 saluran
multispectral

Citra
multispectral
yang dimbil
dengan
menggunakan
satelit MODIS
yang
menggunakan
36 spectral
bands dengan
resolution 250m

Citra multi
spectral
kedalaman
optical aerosol
didaerah Eropa
timur dengan
menggunkan
satelit MIRS
pada 4 spectral
bands : biru,
hijau, merah dan
infrared dekat

Citra
Multispectral
yang diambil
menggunakan
satelit
QuickBird pada
0,6 m
Resolution
Phankromatik,
2,44m
multispectral

DAFTAR PUSTAKA
Lillesand & Kiefer. 1990. Penginderaan
Jauh dan Interpretasi Citra. Gajah Mada
University Press : Jogjakarta
Sutanto.1986. Penginderaan Jauh Jilid I.
Gajah Mada University Press : Jogjakarta
Sutanto.1986. Penginderaan Jauh Jilid II.
Gajah Mada University Press : Jogjakarta

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai